Anda di halaman 1dari 2

Review Jurnal

1. Pemanfaatan Briket Arang Tempurung Kelapa sebagar Bahan Bakar Pengganti (Esmas Budi,
2011)

Penelitian ini dilakukan untuk mengamati tempurung kelapa sebagar bahan bakar pengganti dengan
bentuk yang menarik, praktis, dan lebih cepat waktu pembakaran serta tidak berasap. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk membahasa hasil kajian pemanfaatan briket arang tempurung sebagai bahan
bakar pengganti dalam kegiatan memasak. Prosedur yang dilakukan adalah mencakup persiapan bahan
tempurung kelapa, proses karbonisasi, penggilingan, pencetakan hingga pengeringan. Dimana analisa
yang dilakukan adalah melihat sifat dan karakteristik briket yang dihasilkan dari tempuung kelapa.
Analisanya dari waktu briket yang dihasilkan untuk membentuk bara dan waktu untuk memasak air
menggunakan briket tersebut sebagai bahan pembakarannya. Hasil yang didapat adalah waktuu untuk
menyalakan bara adalah 5 menit dan jangka waktu bawa bertahan adalah 3 jam, pengukuran berat
briket setelh penyalaan bara berkurang dari 25 gr menjadi 2.5 gr, tujuh buah briket digunakan untuk
memasak 2 liter air dan waktu yang diperlukan hingga air mendidih adalah +- 30 menit dengan hasil
pembakaran yang tidak ada asap yang dihasilkan.

2. Pembuatan dan Analisis Mutu Briket Arang Tempurung Kelapa Ditinjau dari Kadar Kanju
(Maryono, 2013)

Dilakukannya penelitian ini adalah untnuk melihat pembuatan briket bila menggunakan perekat Kadar
Kanji. Tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk mengetahui mutu briket arang tempurung kelapa
ditinjau dari kadar kanji. Metode yang digunakan adalah, pengeringan bahan baku, lalu karbonisasi
dilanjut penggilingan serta penyaringan dan pengeringan, kemudian pencetakan serta pengempaan lalu
kemudian pencampuran dengan bahanperekat terakhir pengujian mutu. Kesimpulan dari penelitian ini
adalah proses yang digunakan adalah proses karbonisasi, penggunaan tepung kanji adalah sebagar
perekat agar tempurung kelapa memiliki kerapatan yang lebih tinggi, dan terakhir semakin tinggi kadar
kanji maka kadar air, kadar abu, dan kadar zat hilang akan semakin tinggi.

3. Kualitas pembakaran briket tempurung kelapa, Briket sekam padi, briket batubara dan arang
kayu sebagar alternatif bahan bakar masyarakat (Jamilatun S,2013)

DIlakukannya penelitian ini untuk melihat kualitas briket dari campuran beberapa jenis biomassa dengan
harapan dapat membuat briket dengan kualitas terbaik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
memanfaatkan briket dari beberapa bahan tersebut sehingga menambah nilai guna dan dapat menjadi
bahan bakar alternatif. Prosedur yang dilakukan adalah persiapan bahan baku, lalu proses karbonisasi
dilanjut penghalusan dan penambahan tepung kanju kemudian pencetakan dan terakhir pengeringan.
Pengujian yang dilakukan adalah lama briket menjadi abu, pengaruh briket terhadap banyaknya asap
yang ditimbulkan serta pengaruh briket terhadap mudah tidaknya penyalaaan awal. Hasil yang didapat
adalah briket yang terbaik adalah briket batubara.
4. Pengaruh Perbandingan Massa Eceng Gondok dan Tempurung Kelapa Serta Kadar Perekat
Tapioka Terhadap Karakteristik Briket (Meiliza Irzani, 2016)

Penelitian ini dilakukan karena melihat potensi pada eceng gondok yang bisa dijadikan campuran
untuk dijadikan briket dicampur dengan libah tempurung kelapa. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahi karakteristik dari briket yang dihasilakan, meliputi kadar abu, kadar air, kadar zat
volatil, nilai kalor, kerapatan, laju pembakaran, kuat tekan, serta untuk mengetahui perbandingan
yang sesuai dari campuran eceng gondok dan tempurung kelapa dengan variasi kadar perekat
tapioka. Metode penelitian yang dilakukan adalah pembuatan arang, penggilingan dan penyaringan,
perekatan arang dengan tepung tapioka, pencetakan dan pengovenan. Hasil yang didapat adalah
perbandingan paling ideal eceng gondok dan temprung kelapa adalah 1:4, pencampuran antara
eceng gondok dan tempurung kelapa menjadi briket yang bagus digunakan dan sebagai alternatif

Anda mungkin juga menyukai