Anda di halaman 1dari 3

Hancur atau lupakan

Oleh: Ika Tirta Sakilah

Cinta itu tak terlihat tapi terasa

Cinta itu tak terkendali tapi dikenali

Cinta itu tak buta hanya saja ia terus membara

Semua telah kurasakan

Aku hidup dipenuhi semua rasa cinta

Tak pernah selalu tetap dan terus bergerak

Cinta tak perlu tahta untuk berkuasa

Ia hanya perlu saling pandang untuk merdeka

Dan ia hanya perlu saling lupa untuk menghancurkan

Begitulah yang ku rasa

Awal ku kenal cinta dengannya

Hari hariku akan terasa penuh berkah yang indah

Tapi kini ia sudah berubah

Ia bergerak untuk saling meluka

Bahkan ia menjatuhkan untuk selalu merdeka

Terkadang begitulah cinta

Ia dapat menghancurkan dengan meluka

Atau ia akan pergi untuk dilupakan

Cinta hanya akan mengukir kisah diakhir cerita

Semua itu ketika cinta berkata pilih hancur atau lupakan.

Tulungagung, 26 Januari 2020


Hakikat cinta

Oleh: Ika Tirta Sakilah

Ketika hati ini ingin bercinta

Mungkin pikiran harus mengontrol rasa

Agar cinta tak menyakiti dan berujung luka

Agar cinta tak terus menerus bersalah

Semua orang bercinta

Semua juga berharap

Namun semua lupa akan hakikat cinta

Hakikat bahwa adanya cinta adapula rasa

Dan rasa bukan hanya berupa bahagia

Rasa itu bermacam rupanya

Ketika kau memutuskan jatuh cinta, apa kau juga putuskan untuk terluka?

Tentu tidak ..

Kau pasti memikirkan bahagia,

Kau pikirkan masa depan cerah

Semua itu melupakan kontrolitas rasa pada cintamu

Dimana tanpa kau sadari cintamu beubah menjadi pedang tajam

Dan dimana tanpa kau rasa semua itu hanyalah permainan mu

Kau menyalahkan cinta tanpa kau jaga adanya

Kau mencaci cinta tanpa kau tepati janji padanya

Jangan salahkan cinta yang hakikatknya hanya rasa

Dan jangan salahkan luka yang kau buat dengan sendirinya

Tulungagung, 26 Januari 2020


Narasi Penulis

Ika Tirta Sakilah sebuah nama penuh anugrah untuk seorang putri sulung dari buah cinta
seorang buruh tani dan gadis nan cantik jelita, ia lahir di kota pinang Jambi pada 03 september
2000 tak ada yang special darinya ia hanya pemimpi yang terus mengkais ilmu dan sekarang
perjalananya hanyalah seorang perantau di negeri jawa menjadi Mahasiswa Psikologi di IAIN
Tulungagung dengan bantuan BIDIKMISI. Penulis bukanlah sebuah cita-cita baginya, namun
menulis adakah cinta yang tak akan menyakitinya.

Anda mungkin juga menyukai