Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH

“KONSEP DAN PRINSIP LOGIKA SEBAGAI ESENSI BERPIKIR”

FILSAFAT DAN LOGIKA

OLEH :

KELOMPOK 9 :

DESTY KARTIKA ATNI (1910913220009)

MUHAMMAD NOOR (1910913310005)

RIDHA KHAIRINA (1910913220020)

SELVIANA PUTRI YOLANDA (1910913320018)

FAKULTAS KEDOKTERAN

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARBARU
PENDAHULUAN

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami panjatkan
puji dan syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang konsep dan prinsip logika sebagai esensi
berpikir.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi
terhadap pembaca.
PEMBAHASAN

Logika adalah suatu cabang filsafat yang membahas tentang aturan-aturan , asas-asas,
hokum-hukum dan metode atau prosuder dalam mencapai pengetahuan secara rasional dan benar
juga merupakan suatu cara untuk mendapatkan suatu pengetahuan dengan menggunakan akal
pikiran, kata dan bahasa yang dilakukan secara sistematis. Logika dapat disistematisasikan
menjadi beberapa golongan, hal tersebut tergantung dari perspektif mana kita melihatnya dilihat
dari kualitasnya logika dapat dibedakan menjadi dua yakni logika naturalis (logika alamiah)
dan logika artifisialis (logika ilmiah).

Disebut logika bilamana ia secara luas dapat definisikan sebagai pengkajian untuk
berpikir secara benar, yang bermuara pada kesimpulan yang benar. Penarikan kesimpulan dalam
berpikir ilmiah dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan logika deduktif dan logika
induktif. Selain itu bahasa sebagai sarana berpikir ilmiah juga sangat berperan penting dalam
melakukan kegiatan berpikir ilmiah. Karena bahasa merupakan alat komunikasi verbal yang
dipakai dalam seluruh proses berpikir ilmiah serta media untuk menyampaikan jalan pikiran
tersebut kepada orang lain. Tanpa bahasa maka manusia tidak akan dapat berpikir secara rumit
dan abstrak seperti apa yang kita lakukan dalam kegiatan ilmiah.

Penalaran merupakan suatu proses berpikir dalam menarik sesuatu kesimpulan yang
berupa pengetahuan. Manusia pada hakikatnya merupakan makhluk yang berpikir, merasa,
bersikap, dan bertindak. Sikap dan tindakannya yang bersumber pada pengetahuan yang
didapatkan melalui kegiatan merasa atau berpikir. Penalaran menghasilkan pengetahuan yang
dikaitkan dengan kegiatan berpikir. Penalaran menghasilkan pengetahuan yang dikaitkan
dengan kegiatan berpikir. Penalaran merupakan suatu proses berpikir dalam menarik sesuatu
kesimpulan yang berupa pengetahuan. Jadi penalaran merupakan salah satu atau proses dalam
berpikir yang menggabungkan dua pemikiran atau lebih untuk menarik sebuah kesimpulan
untuk mendapatkan pengetahuan baru.

Menurut Suhartono Manusia mempunyai kemampuan menalar, artinya berpikir secara


logis dan analitis. Kelebihan manusia dalam kemampuannya menalar dan karena mempunyai
bahasa untuk mengkomunikasikan hasil pemikirannya yang abstrak, maka manusia bukan saja
mempunyai pengetahuan, melainkan juga mampu mengembangkannya.
Seseorang yang telah memahami konsep dengan benar akan terlatih dan mampu
mengembangkan kemampuan berfikir logis untuk dapat menyelesaikan permasalahan sehari-
hari. Kemampuan berfikir logis atau berfikir rasional merupakan kemampuan befikir yang perlu
dikembangkan untuk mengoptimalkan perkembangan otak kiri. Kemampuan berfikir logis ini
sangat diperlukan untuk menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Kemampuan
berfikir logis merupakan kemampuan berfikir seseorang untuk menarik kesimpulan yang sah
menurut aturan logika. Salah satu contoh berpikir logis adalah dapat membuat kesimpulan dan
membuktikan kesimpulan itu benar atau tidak sesuai dengan pengalaman yang telah diperoleh
sebelumnya. Pemahaman konsep dan kemampuan berfikir logis memerlukan suatu pengetahuan
dari pengalaman.
.

DAFTAR PUSTAKA

LOGIKA DAN PENALARAN DALAM PERSPEKTIF ILMU PENGETAHUAN


H.A Kadir Sobur
Fakultas Ushuluddin IAIN STS Jambi
(https://tajdid.uinjambi.ac.id/index.php/tajdid/article/view/28/24)

Jendela Logika dalam Berfikir: Deduksi dan Induksi sebagai Dasar Penalaran Ilmiah Imron Mustofa
Sekolah Tinggi Agama Islam YPBWI Surabaya

Anda mungkin juga menyukai