Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Getaran adalah gerakan yang teratur dari benda atau media dengan arah bolak-balik
dari kedudukan keseimbangannya. Getaran terjadi apabila mesin atau alat yang digunakan
dijalankan oleh motor sehingga pengaruhnya bersifat mekanis.
Hampir seluruh aspek kehidupan manusia dikelilingi oleh getaran. Dimulai dari tubuh
kita sendiri dipenuhi oleh fenomena - fenomena getaran, mulai dari pita suara kita, gendang
telinga, dan otot pada seluruh tubuh kita. Pembahasan awal dalam getaran mekanik adalah
memahami fenomena - fenomena yang terjadi dan mengembangkan teori - teori matematis
untuk menggambarkan getaran pada sistem, dimana pada kasus ini adalah sistem
permesinan. Dengan ini kita dapat mengetahui masalah - masalah yang ditimbulkan getaran
pada suatu sistem baik berasal dari internal maupun eksternal. Masalah yang timbul akibat
menggunakan mesin - mesin mekanis adalah munculnya getaran yang dihasilkan dari mesin
tersebut. Contohnya pada mesin diesel pada mobil - mobil besar, ketidakseimbangan pada
mesin diesel dapat menghasilkan getaran pada tanah yang membuat ketida knyamanan
khususnya pada perkotaan dan kawasan padat penduduk, mesin pada kereta api, mesin
gerinda, dan lain sebagainya.
Getaran ini menimbulkan efek yang tidak dikehendaki seperti, ketidaknyamanan saat
menggunakan mesin tersebut, rusaknya mesin atau peralatan, dan dapat menyebabkan
penyakit akibat kerja jika terpapar dalam waktu yang lama. Getaran tersebut berasal dari
dalam atau luar sistem.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah yang di maksud dengan getaran ?
2. Bagaimanakah konsep getaran pada pegas ?
3. Bagaimana konsep getaran pada bandul?
4. Bagaimana konsep getaran harmonik saling tegak lurus?
1.3 Tujuan Masalah
1. Mengetahui pengertian getaran
2. Mengetahui konsep getaran pada pegas
3. Mengetahui konsep getaran pada bandul
4. Mengetahui konsep getaran harmonik saling tegak lurus
BAB II

PEMBAHASAN

GETARAN

A. GETARAN DALAM SATU DIMENSI


1. Pegas

Benda dikatakan bergetar jika benda melakukan gerak bolak-balik. Penyebab gerak
bolak balik adalah gaya yang tidak konstan. Beberapa contoh yang menghasilkan getaran
adalah ayunan bandul gendang yang dipukul, dll.

Gambar 1a menggambarkan satu benda bermassa “m” berada pada salah satu ujung
plat dengan konstanta elastisitas “k” sedang ujung lainnya di jepit. Jika benda tersebut
disimpangkan sejauh “A” arah sumbu X+ lalu di lepas maka benda akan berosilasi ( bergerak
bolak balik) mengikuti gerak o – a - o – b – o lalu kembali lagi ke a terus ke o dan seterusnya
berulang ulang. Apabila untuk menempuh simpangan sejauh x memerlukan waktu yang sama
, maka gerak benda disebut dengan gerak bolak balik yang harmonik atau gerak harmonik
sederhana.

Demikian juga dengan gambar b) menggambarkan satu benda bermassa “m” di


gantungkan dengan salah satu ujung per dengan konstanta elastisitas “k” sedang ujung
lainnya dijepit . jika benda tersebut di simpangkan sejauh “A” arah sumbu Y + atau Y, lalu
dilepas maka benda akan berosilasi (bergerak bolak balik ) mengikuti gerak o – a - o – b – o
lalu kembali lagi kea terus ke o dan seterusnya berulang ulang. Apabila unytuk menempuh
simpangna sejauh y memerlukan waktu sama, maka gerak benda disebut dengan gerak bolak
balik yang harmonik atau gerak harmonik sederhana. Sebuah partikel berosilasi bila benda
bergerak secara periodik terhadap suatu posisi setimbang. ( marcello.252)
Gerak dari o – a - o – b – o adalah gerak yang di lakukan dalam satu perioda tertentu
dengan waktu T detik. Banyaknya gerak bolak balik yang dilakukan dalam satu detik disebut
dengan frekuensi getaran (f ) , sehingga didefenisikan secara matematik bahwa f x T = 1
atau :

................................................................................................................. ( 1 )

Diamana satuan dari T adalah sekon ( detik ) maka f mempunyai satuan ( detik ) -1 atau s-1
yang di sebut dengan hertz (Hz).

Mengapa benda tersebut bergerak bolak balik( bergetar ) ? jika benda di simpangkan
sejauh x ke arah sumbu X + , maka akan ada sesuatu yang melawan arah simpangan tersebut
yang arahnya ke arah sumbu X, dan jika adilepas maka benda yang bergetar tersebut akan
selalu menuju titik setimbangnya, sehinggga penyebab gerak demikian selalu disebabkan
oleh adanya gaya pemulih ( berupa gaya konservatif ) sebesar f yang arahnya berlawanan
arah simpangan ( jika disimpangkan ke arah kanan maka arah gaya pemulih ke kiri dan
sebaliknya analog dengan arah vertikal dimana jika disimpangkan ke atas maka gaya
pemulih berarah kebawah dan sebaliknya). Dengan demikian hubungan gaya pemulih dengan
simpangna dinyatakan sebagai : F = -kx ..................................................................... ( 2 )

Karena benda bermassa “m” tersebut bergerak dari keadaan diam ke suatu kecepatan
tertentu dan selanjutnya kembali kepada kedudukan semula (akhirnya berhenti ) maka ada
hubungan gaya pemulih dengan hukum II Newton yaitu : F = ma

........................................................................................... ( 3 )

Benda bermassa “m” tersebut ketika dalam proses bergerak saat melewati titik
setimbang yaitu pada saat di titik “o” atau x = 0 percobaan kelajuan yang di alaminya sama
dengan nol atau a = 0 namun kelajuan tentu saja tidak nol. Untuk menentukan besarnya
kecepatan ( kelajuan) yang dialami benda dapt di tentukan.

Gaya pemulih ( gaya konservatif ) adalah penyebab gerak bolak balik ( getaran)
tersebut tentu memerlukan kerja berupa energi potensial sebesar 1/2kx2 , karena energi
mekanik total E pada sistem pegas bermassa adalah penjumlahan energi kinetik dan energi
potensial , sehingga selama benda bergetar di perlukan energi sebesar :
......................................................................... (4 )

Energi total ini sangat berkaitan dengan amlitudo(A) gerak. Apabila benda bermassa
“m” tersebut disimpangkan maksimum sejauh ± A pada suatu saat akn berhenti dan kembali
menuju titik setimbang. Pada ketika itu kelajuan (v) = 0 sehingga tidak ada energi kinetik.
Karena itu energi total sama dengan energi potensial di titik tersebut 1/2kx2 sehingga:

....................................... ( 5 )

kelajuan maksimum terjadi saat menuju titik setimbang atau saat x 0 maka dari

persamaaan 5 tersebut diperoleh : atau .................. ( 6 )

Untuk setiap saat dapat di tentukan simpangan sebagai berikut:

arc sin

dimana C adalah suatu konstanta, sehingga di peroleh simpangan :

...............................................................................................................

.............. ( 7 )
Kuantitas merupakan suatu sudut yang diukur dalam satuan radian. Fungsi

minus adalah periodik, dalam hal ini (persamaan 7) menunjukkan bahwa x adalah fungsi

priodik waktu dengan perioda gerak T. Fungsi sinus ini akan berulang bilamana harga

bertambah besar 2 . Jika gerak dimulai pada saat t = 0 , maka pada perioda T satu siklus

telah diselesaikan yang diberikan persamaan :

.................................................... ( 8 )

telah diketahui bahwa frekuensi sudut dinyatakan dengan persamaaan :

maka di peroleh .................................................................... ( 9 )

maka persamaan 7 menjadi :

.........................................................................

( 10 )

Fungsi sinus tidak pernah lebih besar dari +1atau kurang dari -1 akibatnya x tidak
pernah lebih besar dari +A atau lebih kecil dari –A. Konstanta C menentukan kedudukan
benda pada saat t = 0. Jika C = 0 maka t = 0, x = A sin 0 dalam hal ini benda mulai bergerak

dari titik asal tetapi jika c = maka saat t = 0 , x = A sin = A benda mulai bergerak.

Dalam kasus ini di gunakan identitas sin ( ) = cos akibatnya persamaan 7 di tulis

sebagai :

x = A cos ............................................................................................................ ( 11 )
Jika benda bergerak tidak dimulai dari titik setimbang atau benda bergerak mulai dari

suatu posisi tertentu di kanan atau di kiri titik setimbang (0) yang dinyatakan sebagai

maka persamaan 11 di tulis sebagai :

x = A cos ( ............................................................................................................ ( 12 )

bentuk ini dapat dibentuk menjadi :

.................................................................................................. ( 12a )

..................................................................................................... ( 12b )

kelajuan titik getar : ...................................................... ( 13 )

percobaan kelajuan atau percepatan : ................................. ( 14 )

Atau ......................................................................................................... ( 15 )

Dimana adalah sudut fase benda bergetar yang dinyatakan sebagai ............. ( 16 )

Dalam hal ini adalah sudut simpangan awal benda yang akan bergetar. Fase benda di

tentukan melalui persamaan .................................................................................. ( 17 )

Dimana : t = waktu yang dimiliki benda bergetar

T = perioda getar ( fase ini tidak mempunyai satuan )

Untuk gerak vertikal , simpangan getar setiap saat dapat ditentukan melalui hukum
hooke dan hal khusus dari hukum II newton yaitu : F = - ky dan F = ma dari kedua persamaan

ini diperoleh : persamaan ini daat ditulis sebagai:


..................................................................................................... ( 18 )

Persamaan ini adalah bentuk persamaan diferensial orde 2, yang penyelesaian adalah sebagai

berikut: andaikan maka = dan = sehingga persamaan 18 menjadi

dimana sehingga diperoleh dari

euler dinyatakan bahwa :

jadi

, bila dinyatakan bahwa maka diperoleh persamaan

umum gerak bolak balik :

Untuk bagian imajiner :

Untuk bagian rill :

................................................................................................. ( 19 )

Dengan A dan B adalah konstanta. Apabila konstanta – konstanta ini dinyatakan sebagai :

, maka diperoleh : Y = lalu

disederhanakan menjadi y = A sin( ................................................................ ( 20 )

bentuk ini dapat di bentuk menjadi :

............................................................................................................. ( 21 )

Atau

........................................................................................................ ( 21a )
Kelajuan titik getar : ......................................................... ( 22 )

Ingat bahwa : = 1 atau cos = , sehingga kelajuan dari

pesamaan 22 dapat dinyatakan sebagai : atau

sehingga diperoleh :

........................................................................................................... ( 22 a )

Percobaan kelajuan atau percepatan

...................................................................................... ( 23 )

Atau ..................................................................................................... ( 24 )

Bandul (Pendulum)
Bandul merupakan salah satu contoh benda bergetar selaras. Bagian ini akan
membahas tiga jenis bandul, yaitu bandul sederhana (matematis), bandul _sis, dan bandul
puntir.

1. Bandul Sederhana (Matematis)

Bandul sederhana terdiri atas titik massa m yang digantung menggunakan seutas tali tak
bermassa dengan ujung atasnya diikatkan dinding diam seperti yang terlihat pada Gambar 5.
Gerak benda terjadi pada bidang vertikal dan dikendalikan oleh gaya gravitasi. Asal sudut
simpangan  kecil maka gerak benda adalah getaran selaras sederhana.
Gaya - gaya yang bekerja pada bandul adalah gaya tegang tali T dan gaya gravitasi mg.
Komponen radial T = mg cos() tidak mengakibatkan percepatan pada
titik massa. Komponen tangensial gaya gravitasi mg sin(() selalu bekerja dengan
arah menuju = 0, berlawanan arah dengan simpangannya. Jadi, komponen gaya merupakan
gaya pemulih (lihat Persamaan (1.1)) dan persamaan gerak bandul kearah tangensial ini dapat
ditulis

F = -mg sin( )= m (3.1)

Mengingat s = L( )maka =L

Sehingga Persamaan (3.1) dapat ditulis menjadi

L =- sin () (3.2)

Suku kanan Persamaan (3.2) berbanding lurus dengan sin(), bukan . Persamaan ini
bukan persamaan diferensial linier seperti Persamaan (1.3). Sehingga, persamaan simpangan
bandul matematis ini tidak mengikuti getaran selaras sederhana, karena solusinya tidak
berbentuk Persamaan (1.4). Namun, jika diambil nilai  yang kecil maka dapat dilakukan
pendekatan sin()  , dengan  diukur dalam radian. Dengan pendekatan ini, persamaan
gerak bandul matematis menjadi

+ =0 (3.3)

Persamaan ini memiliki bentuk yang mirip dengan diferensial pada Persamaan (1.3) yaitu

menggantikan  dengan x dan menggantikan dengan . Dengan demikian, solusi

persamaan getaran bandul sederhana dengan simpangan kecil dapat dibentuk

 = o sin (t + ) (3.4)

dengan 2 = . Periode getaran bandul dapat ditentukan dari frekuensi sudut, yaitu

T= =2 (3.5)

Perhatikan bahwa periode (dan frekuensi) bandul sederhana hanya bergantung pada panjang
tali dan nilai g. Karena periode tidak bergantung pada massa benda, maka dapat disimpulkan
bahwa semua bandul sederhana dengan panjang tali yang sama akan memberikan nilai
periode yang sama di suatu tempat yang ketinggian dari permukaan air laut dan kondisinya
sama. Dengan demikian, bandul ini dapat digunakan sebagai timekeeper. Sifat ini sangat
berguna dalam teknologi eksplorasi sumber daya alambawah tanah, seperti minyak, air dan
sebagainya.

2. Bandul Fisis.
Jenis bandul yang kedua adalah bandul fisis. Bandul ini berupa sebuah benda tegar
yang diayunkan pada suatu sumbu ayun tertentu (lihat Gambar 6). Titik sumbu ayun pada
benda sering dinamakan pivot (titik O pada Gambar 6).

Gambar 6. Skema bandul fisis. Titik O adalah sumbu bandul, P adlah pusat massa, L adalah
panjang benda, sedangkan l adalah jarak O ke P.

Yang menyebabkan bandul berayun adalah torsi pemulih (restoring torque), yaitu

T = - m g l (sin ) (3.6)

dengan m adalah massa benda tegar, g percepatan gravitasi, dan l adalah jarak sumbu putar
terhadap pusat massa benda tegar. Seperti pada kasus bandul sederhana, jika simpangan
bandul kecil, maka

sin ()  ,. Ingat pula bahwa (menurut teori kinematika rotasi) maka

Persamaan (3.6) dapat ditulis menjadi

+ =0 (3.7)

dengan I adalah momen inersia benda tegar tersebut.Persamaan (3.7) merupakan persamaan
gerak bandul fssis yang berupa getaran nharmonik sederhana. Penyelesaian persamaan gerak
(persamaan simpangan) bandul ini adalah
 = o sin (t + ) (3.8)

dengan 2 = . Periode getaran bandul _sis ini dapat ditentukan dari frekuensi sudutnya,

yaitu

T= =2 (3.8)

B. GETARAN HARMONIK SALING TEGAK LURUS (GETARAN DUA DIMENSI)

Getaran harmonik adalah gerak sebuah benda dimana grafik posisi partikel sebagai
fungsi waktu berupa sinus (dapat dinyatakan dalam bentuk sinus kosinus). Gerak semacam
ini disebut gerak osilasi atau getaran harmonik. Contoh lain sistem yang melakukan getaran
harmonic, antara lain, dawai pada alat musik, gelombang radio,arus listrik AC, dan denyut
jantung. Galileo di duga telah mempergunakan denyut jantungnya untuk pengukuran waktu
dalam pengamatan gerak.

Untuk memahami getaran harmonic, anda dapat mengamati gerakan sebuah benda
yang diletakan pada lanatai licin dan diikatkan pada sebuah pegas. Anggap mula-mula benda
berada pada posisi X=0 sehingga pegas tidak tertekan atau teregang. Posisi seperti ini
dinamakan posisi keseimbangan. Ketika benda diletakkan ke kiri (X= -) pegas akan
mendorong benda ke kanan, menuju posisi keseimbangan. Sebaliknya jika benda ditarik ke
kanan, pegas akan menarik benda kembali ke arah posisi keseimbangan(X= +).

Syarat suatu gerak dikatakan getaran harmonik, antara lain:

1. Gerakannya periodic (bolak-balik)

2. Gerakannya selalu melewati posisi keseimbangan

3. Percepatan atau gaya yang bekerja pada benda sebanding dengan posisi /simpangan benda

4. Arah percepatan atau gaya yang bekerja pada benda selalu mengarah ke posisi
keseimbangan
Jumlah dua getaran harmonic yang saling tegak lurus pada umumnya menghasilkan
suatu kurva tertutup yang dinamakan pola Lissajous. Bentuk kurva tersebut bergantung
kepada:

a. Perbandingan amplitudanya
b. Beda fase kedu getaran tersebut
c. Perbandingan perioda dan frekuensi benda bergetar

Gambar di bawah menunjukan beberapa pola Lissojous untuk berbagai beda fase dan

perbandingan perioda

Cara analitis dapat ditentukan persamaan dari pola Lissajous. Seperti yang jelas
disebut di atas dua getaran saling berinteraksi tegak lurus satu sama lain dapat ditentukan
hasil interaksi tersebut. Jika persamaan getaran yang saling berinteraksi tegak lurus tersebut
sebagai berikut:

Akan diperoleh :

BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Benda dikatakan bergetar jika benda melakukan gerak bolak-balik. Penyebab gerak
bolak balik adalah gaya yang tidak konstan. Mengapa benda tersebut bergerak bolak balik
( bergetar ) ? jika benda di simpangkan sejauh x ke arah sumbu X + , maka akan ada sesuatu
yang melawan arah simpangan tersebut yang arahnya ke arah sumbu X, dan jika adilepas
maka benda yang bergetar tersebut akan selalu menuju titik setimbangnya, sehinggga
penyebab gerak demikian selalu disebabkan oleh adanya gaya pemulih ( berupa gaya
konservatif ) sebesar f yang arahnya berlawanan arah simpangan ( jika disimpangkan ke arah
kanan maka arah gaya pemulih ke kiri dan sebaliknya analog dengan arah vertikal dimana
jika disimpangkan ke atas maka gaya pemulih berarah kebawah dan sebaliknya).
Bandul merupakan salah satu contoh benda bergetar selaras. Bagian ini akan
membahas tiga jenis bandul, yaitu bandul sederhana (matematis), bandul _sis, dan bandul
puntir.
Getaran harmonik adalah gerak sebuah benda dimana grafik posisi partikel sebagai
fungsi waktu berupa sinus (dapat dinyatakan dalam bentuk sinus kosinus). Gerak semacam
ini disebut gerak osilasi atau getaran harmonik. Contoh lain sistem yang melakukan getaran
harmonic, antara lain, dawai pada alat musik, gelombang radio,arus listrik AC, dan denyut
jantung. Galileo di duga telah mempergunakan denyut jantungnya untuk pengukuran waktu
dalam pengamatan gerak.
DAFTAR PUSTAKA
Sihombing, E . dkk . 2011. Fisika Dasar II . Medan : Unimed
Adrianto, R . - . Fisika Untuk Universitas . Surabaya : Universitas Airlangga.

Anda mungkin juga menyukai