Makalah Getaran
Makalah Getaran
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
GETARAN
Benda dikatakan bergetar jika benda melakukan gerak bolak-balik. Penyebab gerak
bolak balik adalah gaya yang tidak konstan. Beberapa contoh yang menghasilkan getaran
adalah ayunan bandul gendang yang dipukul, dll.
Gambar 1a menggambarkan satu benda bermassa “m” berada pada salah satu ujung
plat dengan konstanta elastisitas “k” sedang ujung lainnya di jepit. Jika benda tersebut
disimpangkan sejauh “A” arah sumbu X+ lalu di lepas maka benda akan berosilasi ( bergerak
bolak balik) mengikuti gerak o – a - o – b – o lalu kembali lagi ke a terus ke o dan seterusnya
berulang ulang. Apabila untuk menempuh simpangan sejauh x memerlukan waktu yang sama
, maka gerak benda disebut dengan gerak bolak balik yang harmonik atau gerak harmonik
sederhana.
................................................................................................................. ( 1 )
Diamana satuan dari T adalah sekon ( detik ) maka f mempunyai satuan ( detik ) -1 atau s-1
yang di sebut dengan hertz (Hz).
Mengapa benda tersebut bergerak bolak balik( bergetar ) ? jika benda di simpangkan
sejauh x ke arah sumbu X + , maka akan ada sesuatu yang melawan arah simpangan tersebut
yang arahnya ke arah sumbu X, dan jika adilepas maka benda yang bergetar tersebut akan
selalu menuju titik setimbangnya, sehinggga penyebab gerak demikian selalu disebabkan
oleh adanya gaya pemulih ( berupa gaya konservatif ) sebesar f yang arahnya berlawanan
arah simpangan ( jika disimpangkan ke arah kanan maka arah gaya pemulih ke kiri dan
sebaliknya analog dengan arah vertikal dimana jika disimpangkan ke atas maka gaya
pemulih berarah kebawah dan sebaliknya). Dengan demikian hubungan gaya pemulih dengan
simpangna dinyatakan sebagai : F = -kx ..................................................................... ( 2 )
Karena benda bermassa “m” tersebut bergerak dari keadaan diam ke suatu kecepatan
tertentu dan selanjutnya kembali kepada kedudukan semula (akhirnya berhenti ) maka ada
hubungan gaya pemulih dengan hukum II Newton yaitu : F = ma
........................................................................................... ( 3 )
Benda bermassa “m” tersebut ketika dalam proses bergerak saat melewati titik
setimbang yaitu pada saat di titik “o” atau x = 0 percobaan kelajuan yang di alaminya sama
dengan nol atau a = 0 namun kelajuan tentu saja tidak nol. Untuk menentukan besarnya
kecepatan ( kelajuan) yang dialami benda dapt di tentukan.
Gaya pemulih ( gaya konservatif ) adalah penyebab gerak bolak balik ( getaran)
tersebut tentu memerlukan kerja berupa energi potensial sebesar 1/2kx2 , karena energi
mekanik total E pada sistem pegas bermassa adalah penjumlahan energi kinetik dan energi
potensial , sehingga selama benda bergetar di perlukan energi sebesar :
......................................................................... (4 )
Energi total ini sangat berkaitan dengan amlitudo(A) gerak. Apabila benda bermassa
“m” tersebut disimpangkan maksimum sejauh ± A pada suatu saat akn berhenti dan kembali
menuju titik setimbang. Pada ketika itu kelajuan (v) = 0 sehingga tidak ada energi kinetik.
Karena itu energi total sama dengan energi potensial di titik tersebut 1/2kx2 sehingga:
....................................... ( 5 )
kelajuan maksimum terjadi saat menuju titik setimbang atau saat x 0 maka dari
arc sin
...............................................................................................................
.............. ( 7 )
Kuantitas merupakan suatu sudut yang diukur dalam satuan radian. Fungsi
minus adalah periodik, dalam hal ini (persamaan 7) menunjukkan bahwa x adalah fungsi
priodik waktu dengan perioda gerak T. Fungsi sinus ini akan berulang bilamana harga
bertambah besar 2 . Jika gerak dimulai pada saat t = 0 , maka pada perioda T satu siklus
.................................................... ( 8 )
.........................................................................
( 10 )
Fungsi sinus tidak pernah lebih besar dari +1atau kurang dari -1 akibatnya x tidak
pernah lebih besar dari +A atau lebih kecil dari –A. Konstanta C menentukan kedudukan
benda pada saat t = 0. Jika C = 0 maka t = 0, x = A sin 0 dalam hal ini benda mulai bergerak
dari titik asal tetapi jika c = maka saat t = 0 , x = A sin = A benda mulai bergerak.
Dalam kasus ini di gunakan identitas sin ( ) = cos akibatnya persamaan 7 di tulis
sebagai :
x = A cos ............................................................................................................ ( 11 )
Jika benda bergerak tidak dimulai dari titik setimbang atau benda bergerak mulai dari
suatu posisi tertentu di kanan atau di kiri titik setimbang (0) yang dinyatakan sebagai
x = A cos ( ............................................................................................................ ( 12 )
.................................................................................................. ( 12a )
..................................................................................................... ( 12b )
Atau ......................................................................................................... ( 15 )
Dimana adalah sudut fase benda bergetar yang dinyatakan sebagai ............. ( 16 )
Dalam hal ini adalah sudut simpangan awal benda yang akan bergetar. Fase benda di
Untuk gerak vertikal , simpangan getar setiap saat dapat ditentukan melalui hukum
hooke dan hal khusus dari hukum II newton yaitu : F = - ky dan F = ma dari kedua persamaan
Persamaan ini adalah bentuk persamaan diferensial orde 2, yang penyelesaian adalah sebagai
jadi
................................................................................................. ( 19 )
Dengan A dan B adalah konstanta. Apabila konstanta – konstanta ini dinyatakan sebagai :
............................................................................................................. ( 21 )
Atau
........................................................................................................ ( 21a )
Kelajuan titik getar : ......................................................... ( 22 )
sehingga diperoleh :
........................................................................................................... ( 22 a )
...................................................................................... ( 23 )
Atau ..................................................................................................... ( 24 )
Bandul (Pendulum)
Bandul merupakan salah satu contoh benda bergetar selaras. Bagian ini akan
membahas tiga jenis bandul, yaitu bandul sederhana (matematis), bandul _sis, dan bandul
puntir.
Bandul sederhana terdiri atas titik massa m yang digantung menggunakan seutas tali tak
bermassa dengan ujung atasnya diikatkan dinding diam seperti yang terlihat pada Gambar 5.
Gerak benda terjadi pada bidang vertikal dan dikendalikan oleh gaya gravitasi. Asal sudut
simpangan kecil maka gerak benda adalah getaran selaras sederhana.
Gaya - gaya yang bekerja pada bandul adalah gaya tegang tali T dan gaya gravitasi mg.
Komponen radial T = mg cos() tidak mengakibatkan percepatan pada
titik massa. Komponen tangensial gaya gravitasi mg sin(() selalu bekerja dengan
arah menuju = 0, berlawanan arah dengan simpangannya. Jadi, komponen gaya merupakan
gaya pemulih (lihat Persamaan (1.1)) dan persamaan gerak bandul kearah tangensial ini dapat
ditulis
Suku kanan Persamaan (3.2) berbanding lurus dengan sin(), bukan . Persamaan ini
bukan persamaan diferensial linier seperti Persamaan (1.3). Sehingga, persamaan simpangan
bandul matematis ini tidak mengikuti getaran selaras sederhana, karena solusinya tidak
berbentuk Persamaan (1.4). Namun, jika diambil nilai yang kecil maka dapat dilakukan
pendekatan sin() , dengan diukur dalam radian. Dengan pendekatan ini, persamaan
gerak bandul matematis menjadi
+ =0 (3.3)
Persamaan ini memiliki bentuk yang mirip dengan diferensial pada Persamaan (1.3) yaitu
dengan 2 = . Periode getaran bandul dapat ditentukan dari frekuensi sudut, yaitu
T= =2 (3.5)
Perhatikan bahwa periode (dan frekuensi) bandul sederhana hanya bergantung pada panjang
tali dan nilai g. Karena periode tidak bergantung pada massa benda, maka dapat disimpulkan
bahwa semua bandul sederhana dengan panjang tali yang sama akan memberikan nilai
periode yang sama di suatu tempat yang ketinggian dari permukaan air laut dan kondisinya
sama. Dengan demikian, bandul ini dapat digunakan sebagai timekeeper. Sifat ini sangat
berguna dalam teknologi eksplorasi sumber daya alambawah tanah, seperti minyak, air dan
sebagainya.
2. Bandul Fisis.
Jenis bandul yang kedua adalah bandul fisis. Bandul ini berupa sebuah benda tegar
yang diayunkan pada suatu sumbu ayun tertentu (lihat Gambar 6). Titik sumbu ayun pada
benda sering dinamakan pivot (titik O pada Gambar 6).
Gambar 6. Skema bandul fisis. Titik O adalah sumbu bandul, P adlah pusat massa, L adalah
panjang benda, sedangkan l adalah jarak O ke P.
Yang menyebabkan bandul berayun adalah torsi pemulih (restoring torque), yaitu
T = - m g l (sin ) (3.6)
dengan m adalah massa benda tegar, g percepatan gravitasi, dan l adalah jarak sumbu putar
terhadap pusat massa benda tegar. Seperti pada kasus bandul sederhana, jika simpangan
bandul kecil, maka
sin () ,. Ingat pula bahwa (menurut teori kinematika rotasi) maka
+ =0 (3.7)
dengan I adalah momen inersia benda tegar tersebut.Persamaan (3.7) merupakan persamaan
gerak bandul fssis yang berupa getaran nharmonik sederhana. Penyelesaian persamaan gerak
(persamaan simpangan) bandul ini adalah
= o sin (t + ) (3.8)
dengan 2 = . Periode getaran bandul _sis ini dapat ditentukan dari frekuensi sudutnya,
yaitu
T= =2 (3.8)
Getaran harmonik adalah gerak sebuah benda dimana grafik posisi partikel sebagai
fungsi waktu berupa sinus (dapat dinyatakan dalam bentuk sinus kosinus). Gerak semacam
ini disebut gerak osilasi atau getaran harmonik. Contoh lain sistem yang melakukan getaran
harmonic, antara lain, dawai pada alat musik, gelombang radio,arus listrik AC, dan denyut
jantung. Galileo di duga telah mempergunakan denyut jantungnya untuk pengukuran waktu
dalam pengamatan gerak.
Untuk memahami getaran harmonic, anda dapat mengamati gerakan sebuah benda
yang diletakan pada lanatai licin dan diikatkan pada sebuah pegas. Anggap mula-mula benda
berada pada posisi X=0 sehingga pegas tidak tertekan atau teregang. Posisi seperti ini
dinamakan posisi keseimbangan. Ketika benda diletakkan ke kiri (X= -) pegas akan
mendorong benda ke kanan, menuju posisi keseimbangan. Sebaliknya jika benda ditarik ke
kanan, pegas akan menarik benda kembali ke arah posisi keseimbangan(X= +).
3. Percepatan atau gaya yang bekerja pada benda sebanding dengan posisi /simpangan benda
4. Arah percepatan atau gaya yang bekerja pada benda selalu mengarah ke posisi
keseimbangan
Jumlah dua getaran harmonic yang saling tegak lurus pada umumnya menghasilkan
suatu kurva tertutup yang dinamakan pola Lissajous. Bentuk kurva tersebut bergantung
kepada:
a. Perbandingan amplitudanya
b. Beda fase kedu getaran tersebut
c. Perbandingan perioda dan frekuensi benda bergetar
Gambar di bawah menunjukan beberapa pola Lissojous untuk berbagai beda fase dan
perbandingan perioda
Cara analitis dapat ditentukan persamaan dari pola Lissajous. Seperti yang jelas
disebut di atas dua getaran saling berinteraksi tegak lurus satu sama lain dapat ditentukan
hasil interaksi tersebut. Jika persamaan getaran yang saling berinteraksi tegak lurus tersebut
sebagai berikut:
Akan diperoleh :
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Benda dikatakan bergetar jika benda melakukan gerak bolak-balik. Penyebab gerak
bolak balik adalah gaya yang tidak konstan. Mengapa benda tersebut bergerak bolak balik
( bergetar ) ? jika benda di simpangkan sejauh x ke arah sumbu X + , maka akan ada sesuatu
yang melawan arah simpangan tersebut yang arahnya ke arah sumbu X, dan jika adilepas
maka benda yang bergetar tersebut akan selalu menuju titik setimbangnya, sehinggga
penyebab gerak demikian selalu disebabkan oleh adanya gaya pemulih ( berupa gaya
konservatif ) sebesar f yang arahnya berlawanan arah simpangan ( jika disimpangkan ke arah
kanan maka arah gaya pemulih ke kiri dan sebaliknya analog dengan arah vertikal dimana
jika disimpangkan ke atas maka gaya pemulih berarah kebawah dan sebaliknya).
Bandul merupakan salah satu contoh benda bergetar selaras. Bagian ini akan
membahas tiga jenis bandul, yaitu bandul sederhana (matematis), bandul _sis, dan bandul
puntir.
Getaran harmonik adalah gerak sebuah benda dimana grafik posisi partikel sebagai
fungsi waktu berupa sinus (dapat dinyatakan dalam bentuk sinus kosinus). Gerak semacam
ini disebut gerak osilasi atau getaran harmonik. Contoh lain sistem yang melakukan getaran
harmonic, antara lain, dawai pada alat musik, gelombang radio,arus listrik AC, dan denyut
jantung. Galileo di duga telah mempergunakan denyut jantungnya untuk pengukuran waktu
dalam pengamatan gerak.
DAFTAR PUSTAKA
Sihombing, E . dkk . 2011. Fisika Dasar II . Medan : Unimed
Adrianto, R . - . Fisika Untuk Universitas . Surabaya : Universitas Airlangga.