Anda di halaman 1dari 1

KEBIASAAN KAMU ITU ALARM!

“UBAHLAH dirimu dengan ubah kebiasaan-kebiasaan kecilmu.”

Ingat, partikel terkecil perubahan adalah diri dan itu terdapat di mindset kita. Karena ibarat komputer, yang
membawa informasi ke proyektor sehingga menghasilkan gambar yang sama dengan komputer.

Jika diulang setiap hari pada rutinitas hidup kita, tanpa sadar itulah kebiasaan kita. Jika jangka panjang terus
dilakukan, maka akan menjadi karakter diri kita. Dan hal ini sangat berpengaruh pada keadaan hidup kita.

Kemarin kita sudah belajar bagaimana membuat keinginan kita dengan mengajak anggota tubuh kita untuk
mendukung tercapainya keinginan kita itu. Jika sudah terbentuk mindset di pikiran kita, keinginan tentang sesuatu
dan memerintahkan anggota badan lainnya untuk melakukan hal-hal yang mendukung secara berkelanjutan. Maka
tanpa sadar, kita juga sedang membentuk kebiasaan kita dan karakter diri kita.

Di dalam otak itu terdapat sel-sel yang membawa informasi ke seluruh tubuh, memerintahkan setiap anggota tubuh
melakukan sesuatu. Jika aktivitas ini terjadi secara terus menerus, maka akan sendirinya mengalir menjadi kebiasaan
tanpa sadar. Ketika diri melakukan kesalahan, maka akan diingatkan dengan pikiran dan anggota badan lainnya.

Coba mari kita simak cerita di bawah ini!

Annisa sedang belajar untuk sholat tepat waktu dan melaksanakan sholat sunnah rowwatib. Di awal, Annisa sangat
berat melakukannya. Tapi, Annisa dinasehati bahwa kesabaran itu nilainya mulia sekali. Memang awalnya dipaksa itu
berat, tapi dengan kesabaran itu Allah akan mudahkan melebihi semua perasaan berat itu.

Dengan sabar Annisa melaksanakan kebiasaannya itu, setiap azan berkumandang Annisa segera mengambil wudhu
dan berusaha merangkai sholatnya dengan hiasan sunnah rowwatib. Hari demi hari dilalui Annisa dengan begitu
sabar, Annisa juga mengingatkan dirinya bahwa gurunya juga pernah menasehati, “Jika kamu ingin membentuk
kebiasaan, maka lakukanlah selama 40 hari berturut-turut tanpa jeda.”

Annisa terus mensupport dirinya juga dengan mengingat kebiasaan Sultan Muhammad al-Fatih, sang penakluk
Konstantinopel. Diketahui Annisa bahwa, Sultan Muhammad al-Fatih ini berhasil menjadi pemimpin terbaik dan
memimpin pasukan terbaik. Karena taqorub Illalh menjadi kekuatan mereka untuk menaklukkan konstantinopel
sebagai wilayah kejayaan Islam.

Annisa ingin ibadah yang sedang dibentuknya ini menjadi kekuatan bagi dirinya untuk menjalani hidup. Setiap Annisa
sedang sibuk mengerjakan tugas, disela-sela azan berkumandang. Annisa tanpa pikir panjang secara spontan
anggota badannya segera menunda tugasnya itu dan segera melaksanakan kebiasaan yang ingin dibentuknya.

Terkadang, Annisa ingin sekali menyelesaikan tugasnya karena sulit sekali dan harus disetor ke temannya untuk
dilanjutkan. Tapi, timbul dalam dirinya ragu dan bimbang untuk menentukan keputusan. “Sudah azan Emmm tapi
lagi susah-susah ya lagi, emmm….” Tapi, karena itu yang membuat hati Annisa berat. Akhirnya Annisa melaksanakan
sholat dulu kemudian melanjutkan tugasnya. Akhirnya Annisa dapat dengan tenang mengerjakan tugasnya.

Belum genap 40 hari, karena terpotong datang bulannya. Annisa sudah mulai terbiasa melaksanakan sholatnya,
tanpa pikir panjang dan spontan. Ibarat dalam dirinya terdapat alarm yang mengingatkan dirinya untuk mencapai
sebuah keinginannya itu.

Dari cerita tersebut ternyata kebiasaan-kebiasaan yang kita tanam itu akan selalu menjadi pengingat diri untuk tetap
pada koridor yang ada untuk sampai pada tujuan yang diinginkan. Menimbang apakah ini akan mendukung untuk
sampai pada tujuan?

Maka mari kuatkan keinginan kita melalui action yang dibiasakan, fighting! []

Anda mungkin juga menyukai