Anda di halaman 1dari 5

TUGAS 11

PENDEKATAN KONSELING KONTEMPORER


“Skenari Koseling Naratif”

Dosen Pengampu :

Dr. Nurfarhanah, S.Pd., M. Pd., Kons.

USWATUN HASANAH
19006132

JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


2022
Ki :Assalamualaikum
Ko : waalaikumsalam, Bagaimana kabarnya dek?

Ki : alhamdulillah baik kak.


Ko : ada yang bisa dibantu dek?
Ki : jadi begini kak (menceritakan masalah yang dialami)
Ko : Ooo begitu sebelum kita mulai untuk menyelesaikan kasus saudari, kakak
mau memberitahukan bahwa dalam proses ini bertujuan untuk mengatasi
pikiran negatif saudari yang sering muncul dan juga mengatasi pikiran fobia.
Mari kita buat kotrak untuk menyelesaikan kasus saudari dalam 3 kali
pertemuan ya.
Bagaiamana apakah bisa dimengerti?
Ki : baik kak saya mengerti.
Ko : baiklah kalo begitu, saudari tadi mengatakan bahwa terganggu oleh pikiran-
pikiran yang muncul yaitu takut pada bunyi ambulance. Pikiran-pikiran tersebut
menghabiskan banyak energi dan benar-benar tidak perlu, tentunya anda akan
merasa lebih baik jika saudari tidak terus menerus memikirkan hal itu tadi. Nah
maka prosedur latihan ini dapat membantu saudari untuk bekerja menghilangkan
kebiasaan berpikir seperti itu. Bagaimana menurut saudari?
Ki : saya setuju sekali kak. Namun saya masih sedikit ragu. Bagaimana saya bisa
menghilangkan ketakutan itu dari pikiran saya kak?
Ko : ya, benar. Begini saudari ... berpikir tentang suatu keadaan dengan cara tertentu
memang perlu kita pelajari dan ini merupakan suatu kebiasaan juga. Selain itu kita
juga perlu waktu untuk mengubahnya. Nah.. hal itu tidak mungkin berubah secara
mudah tanpa ada dorongan dari kemauan diri sendiri. Oleh karena itu perlu latihan
secara sistematis tentang cara berpikir yang baru.
Ki : nah menurut kak, apabila saya dapat berpikir tentang saya secara positif, nanti
cara itu apa akan dapat membantu saya?

Ko: baiklah... mari kita lihat hal tersekaat dengan cara begini... ketika kamu
berpikir. “bunyi ambulance itu sangat menakutkan, ketika ada bunyi ambulance
yang kamu pikirkan adalah orang mati.” Itu tadi adalah cara berpikir yang negatif.
Tetapi apabila kamu berpikir seperti : “ambulan adalaha angkutan atau mobil untuk
membantu orang yang lagi sakit , ” Pikiran semacam ini lebih positif, sedangkan
pikiran negatif-negatif tadi dapat mengganggu kegiatanmu jika melihat ambulance
lewat. Sebab kamu menilai bahwa ambulance itu menakutkan bagimu, dan
membuat tidak nyaman. Nah.. disinilah pikiran positifmu diperlukan untuk
membatumu agar merasa lebih rileks. Dan dengan demikian akan memkakatmu
merasa aman dan nyaman saat bertemu dengan mobil ambulance.
Ki : ya saya rasa cukup masuk akal juga ya, kak!
Ko : nah baiklah... begini. Saya akan menjelaskan sedikit tentang apa yang akan kita
lakukan. Pertama saya akan memintamu untuk menyampaikan hal-hal spesifik
yang biasa kamu pikirkan ketika kamu melihat atau mendengar mobil ambulance.
Untuk setiap pemikiranmu yang merusak saya akan mengajarimu cara untuk
menghentikan pikiran semacam itu, sehingga pikiran-pikiran itu tidak berlanjut.
Kemudian setelah kamu merasa memiliki kotrol untuk menghentikan pikiran-
pikiran tersekakt kita akan belajar ke pikiran-pikiran yang lebih positif. Kita cari
pikiran- pikiran yang dapat mengatasinya, sebab pikiran-pikiran ini nanti akan
membantumu mangatasi situasi itu. Nanti saya akan membantu melatihmusampai
kamu bisa dan terbiasa menggunakan pikiran-pikiran yang dapat menanggulangi
pikiran negatifmu. Bagaimana menurut pendapatmu?
Ki : saya setuju kak
Ko : baiklah, silahkan kamu duduk dengan santai dan rileks.pikirkan dan Bayangkan
jika di depanmu ada sebuah bunyi ambulance yang sedang lewat. Nanti beritahu
saya apa yang sedang kamu pikirkan.
Ki : oh ya... saya berpikir ambulance itu sangat mengerikan dan bunyinya
semakin menakutkan
Ko : stop....!
Ki : huuffff...........Saya kaget sekali.
Ko : hem.. saya tahu itu, lalu saudari bagaimana? Apa yang terjadi saat saya
mengagetkanmu tadi?
Ki : ya saya benar-benar kaget kak. Jadi pikiran saya mengenai bunyi
ambulance yang menakutkan tadi menjadi berhenti.
Ko : ya benar....ya tadi kamu kan menceritakan beberapa pikiran negatifmu mengenai
ambulance yang mengerikan, jadi disitulah langsung saya interupsi. Kemudian
kamu akan menghentikan pikiranmu itu kan? Interupsi semacam ini memang
mengejutkan, tetapi hal itu menunjukkan bahwa pikiran-pikiran seperti itulah
yang tidak perlu berlanjut.
Ki : iya kak saya mengerti apa yang kak maksudkan. Tapi.. apakah saya bisa
melakukan hal yang sama seperti itu?
Ko : saya yakin kamu pasti bisa melakukannya setelah kamu sering berlatih. Marilah
saya tunjukan untuk menginterupsi dirimu sendiri. Pikirkan sekali lagi tentang
bunyi ambulance itu tadi. Lalu kapanpun jika kamu berpikir hal-hal seperti
“ bunyi ambulan sangat menakutkan dan mengerikan” tadi maka berteriaklah
“stop”!
Ki : (berpikir sejenak, kemudian...).....“stop”!
Ko : nah bagus apa yang terjadi pada dirimu.
Ki : ya saya berhenti memikirkan hal itu kak. Tapi masih aneh kelihatannya.
Ko : ya memang demikian awalnya. Nanti secara bertahap kita akan sampai pada titik
dimana kamu dapat menghentikan pikiran dengan memikirkan satu kata “stop”.
Untuk saat ini mari kita lakukan beberapa kali sampai kamu bisa dan
terbiasa.( interupsi yang diarahkan oleh koselor, diulangi seperlunya.
Ko : baiklah kali ini saya kan mencoba hal yang sama. Hanya saja kali ini jika kamu
menemui pikiran-pikiran negatifmu, hentikanlah dengan mengatakan stop pada
dirimu sendiri tanpa ada orang yang mendengarnya.( dia melakukan dan berlatih
berulang-ulang sampai dia merasa memiliki kotrol untuk menghentikan pikiran
tersekat.)
Ko : wah itu bagus sekali sepertinya kamu mampu menghentikan pikiran-pikiran itu
dengan tepat
Ki : ya ternyata saya bisa juga, tetapi apakah saya tidak lupa ya cara melakukannya
Ko : oh tentu saja tidak jika kamu terus melatihnya. Paling tidak kamu harus berlatih 3
kali sehari. Persis seperti yang telah kita lakukan hari ini. Lalu....bisakah kamu
mencatat hasil latihanmu setiap hari? Dan bawa kemari catatanmu.
Ki : baik kak
Ko : kak kira cukup untuk pertemuan kali ini. selamat berlatih dan sampai bertemu di
pertemuan berikutnya
Ki : terimakasih kak

Anda mungkin juga menyukai