1
Komunikasi bisnis adalah proses pertukaran pesan atau informasi untuk mencapai
efektivitas dan efisiensi produk kerja di dalam struktur dan sistem organisasi.
Dalam kegiatan komunikasi bisnis, pesan hendaknya tidak hanya sekedar
informatif tetapi juga haruslah Persuasif, agar pihak lain bersedia menerima suatu
paham atau keyakinan atau melakukan suatu perbuatan atau kegiatan.
Komunikasi bisnis berbeda dengan komunikasi antar pribadi maupun komunikasi
lintas budaya. Komunikasi antar pribadi ( interpersonal communications )
merupakan bentuk komunikasi yang lazim dijumpai dalam kehidupan sehari-
hariantara dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan
komunikasi lintas budaya ( intercultural / communication ) merupakan bentuk
komunikasi yang dilakukan antara dua orang atau lebih, yang masing – masing
memiliki budaya yang berbeda.
Komunikasi Bisnis adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis yang
mencakup berbagai macam bentuk komunikasi baik komunikasi verbal maupun
non verbal.
Ruang lingkup komunikasi bisnis di sini akan kami paparkan seperti yang
disampaikan oleh Chris Fill (1995). Ruang lingkup yang disampaikan di sini
berupa delapan pertanyaan di antaranya :
2
C. Bentuk Dasar Komunikasi
Verbal : melalui tulisn dan lisan
Non Verbal : bahasa tubuh, ekspresi
Komunikasi Verbal
Komunikasi dalam bisnis dapat efektif tergantung pada keterampilan
menyampaikan (melalui tulisan dan berbicara) dan menerima (mendengar dan
membaca) pesan-pesan bisnis.
Komunikasi verbal ( verbal communication ) adalah bentuk komunikasi yang
disampaikan komunikator kepada komunikan dengan cara tertulis (written) atau
lisan (oral). Sepasang kekasih ber sms- an tiap hari, seorang presenter
membawakan acara musik di stasion televisi, seorang wartawan menulis berita
atau opininya di surat kabar, atau seorang ayah menelpon anaknya, itu merupakan
sebagian kecil contoh komunikasi verbal.
Dalam dunia bisnis, komunikasi verbal menempati porsi besar. Karena
kenyataannya, ide-ide, pemikiran atau keputusan, lebih mudah disampaikan
secara verbal ketimbang non verbal. Dengan harapan, komunikan (baik pendengar
maun pembaca ) bisa lebih mudah memahami pesan-pesan yang disampaikan.
3
mendengarkan dan membaca (reading). Sayangnya, kenyataan juga menunjukkan,
masih banyak di antara kalangan bisnis yang tidak memiliki kemampuan dan
kemauan memadai untuk melakukan proses reading dan listening ini. Sehingga
pesan penting sering hanya berlalu begitu saja, dan hanya sebagian kecil yang
tercerna dengan baik.
Bentuk Komunikasi Verbal :
1. membuat dan mengirim surat klaim
2. membuat dan mengirim surat penawaran harga kepada pihak lain
3. membuat dan mengirim surat pemesanan barangan kepada pihak
lain
4. membuat dan mengirim surat konfirmasi kepada pelanggan
5. membuat dan mengirim surat kontrak kerja kepada pihak lain
6. memberi informasi kepada pelanggan yang meminta informasi
tentang produk baru
7. berdiskusi dalam suatu tim kerja (team work)
8. melakukan wawancara kerja dengan para pelamar kerja di suatu
perusahaan
9. mengadakan briefing dengan staf karyawan
10. mengadakan pelatihan manajemen kepada para manajer
operasional/lini bawah
11. melakukan presentasi proposal pengembangan perusahaan di
hadapan tim penguji
12. melakukan teleconference dengan pihak lain
4
KOMUNIKASI NON VERBAL
Meski jarang disadari diyakini manfaatnya, Komunikais non verbal ( non verbal
communicarion) merupakan hal yang penting. Banyak komunikasi verbal tidak
efektif hanya karena komunikatornya tidak menggunakan komunikasi non verbal
dengan baik dalam waktu bersamaan. Melalui komunikasi non verbal, orang bisa
mengambil suatu kesimpulan mengenainsuatu kesimpulan tentang berbagai
macam persaan orang, baik rasa senang, benci, cinta, kangen dan berbagai macam
perasaan lainnya. Kaitannya dengan dunia bisnis, komunikasi non verbal bisa
membantu komunikator untuk lebih memperkuat pesan yang disampaikan
sekaligus memahami reaksi komunikan saat menerima pesan.
Bentuk komunikasi non verbal sendiri di antaranya adalah, bahasa isyarat,
ekspresi wajah, sandi, symbol-simbol, pakaian sergam, warna dan intonasi suara.
Tujuan komunikais non verbal ;
- Menyediakan/memberikan informasi
- Mengatur alur suatu percakapan
-Mengekspresikan suatu emosi
-Memberi sifat, melengkapi, menentang atau mengembangkankan pesan-pesan
verbal.
-Mengendalikan atau mempersuasi orang lain
-Mempermudah tugas-tugas khusus, misalnya dalam mengajar seseorang untuk
melakukan serve badmintos, belajar golf dan sejenisnya.
Lebih jauh, relevansi komunikasi non verbal dalam dunia bisnis, komunikasi non
verbal yang disampaikan dengan baik akan mampu membantu seseorang
meningkatkan kredibilitas dan potensi leadeship, selain tentunya akan
mempermudah proses penyampaian pesan inti kepada komunikan.
5
Bentuk Komunikasi Non Verbal
1. menggerakkan gigi untuk menunjukkan kemarahan
2. mengerutkan dahi untuk menunjukkan seseorang sedang serius/
berpikir
3. gambar pria/wanita yang dipasang dipintu masuk toilet umum
untuk
4. menunjukkan kamar sesuai dengan jenis kelaminnya
5. berpangku tangan untuk menunjukkan seseorang sedang melam
6. tersenyum dan berjabat tangan dengan orang lain untuk
mewujudkan rasa senang,
7. simpati dan penghormatan
8. membuang muka untuk menunjukkan sikap tidak senang atau
antipati terhadap orang lain
9. menggelengkan kepala untuk menunjukkan sikap menolak atau
keheranan
10. asbak di atas meja yang menunjukkan tamu diperkenankan/ boleh
merokok
11. mengirimkan bunga sebagai tanda kesuksesan, cinta atau duka cita
6
D. Proses Komunikasi
Pada tataran teoritis, paling tidak kita mengenal atau memahami komunikasi dari
dua perspektif, yaitu:
7
Sekarang kita mencoba memahami proses komunikasi antarmanusia yang
disajikan dalam suatu model berikut:
Proses komunikasi diawali oleh sumber (source) baik individu ataupun kelompok
yang berusaha berkomunikasi dengan individu atau kelompok lain, sebagai
berikut:
8
baik, karena jika penerima tidak mendengar, pesan tersebut akan hilang.
Dalam proses ini, penerima melakukan decoding, yaitu memberikan
penafsiran interpretasi terhadap pesan yang disampaikan kepadanya.
Pemahaman (understanding) merupakan kunci untuk melakukan decoding
dan hanya terjadi dalam pikiran penerima. Akhirnya penerimalah yang
akan menentukan bagaimana memahami suatu pesan dan bagaimana pula
memberikan respons terhadap pesan tersebut.
5. Proses terakhir dalam proses komunikasi adalah feedback atau umpan
balik yang memungkinkan sumber mempertimbangkan kembali pesan
yang telah disampaikannya kepada penerima. Respons atau umpan balik
dari penerima terhadap pesan yang disampaikan sumber dapat berwujud
kata-kata ataupun tindakan-tindakan tertentu. Penerima bisa mengabaikan
pesan tersebut ataupun menyimpannya. Umpan balik inilah yang dapat
dijadikan landasan untuk mengevaluasi efektivitas komunikasi.
9
BAB 2
A. Pengertian
Komunikasi antar pribadi dinilai sangat efektif untuk merubah perilaku orang lain,
bila terdapat persamaan mengenai makna yang dibincangkan. Tanda khusus yang
ada di komunikasi antar pribadi ini terletak pada arus balik langsung. Arus balik
tersebut memiliki daya tangkap yang mudah untuk komunikator baik ecara verbal
dalam bentuk kata maupun non verbal dalam bentuk bahasa tubuh seperti
anggukan, senyuman, mengernyitkan dahi dan lain sebagainya.
10
langsung terjadi dalam bentuk percakapan, bisa langsung berhadapan muka (face
to face) atau bisa melalui media seperti telepon. Ciri khas komunikasi antar
pribadi yakni dua arah atau timbal balik. (Baca juga: Sistem Komunikasi
Indonesia)
Komunikasi Antar Pribadi yang terjadi antar individu memiliki beberapa tujuan,
antara lain :
11
kepemimpinan terjadi karena ada interaksi
manajer,bawahan,lingkungan/situasi
Teori x dan y douglas mc gregor :
didasarkan pada asumsi tentang parakaryawan dan bagaimana memotivasi.
Empat gaya kepemimpinan Ludlow dan paton:
1.) Pengarahan
2.) Pembekalan
3.) Dukungan
4.) pendelegasian
Harsey dan blan card ada 3 kemampuan atau ketrampilan dlm penerapan
kepemimpinan situasional:
1.) ketrampilan analitik
2.) ketrampilan fleksibilitas
3.) ketrampilan komunikasi
Kepemimpinan inti
Dalam suatu lingkungan kerja gaya kepemimpinan tidak sama seorang
manajer harus dapat memahami dengan baik dan tepat lingkungan kerja
yang ada termasuk memahami karakter bawahan.
12
3.) pemahamandiri
4.) visi
5.) kesesuaiannilai
Teoridua factor
Herzberg:dalam menuaikan tugas pekerjaan karyawan dipengaruhi dua
faktor yaitu faktor hygiene(sumber ketidakpuasan kerja) dan faktor
motivator(sumber kepuasan kerja).
Mendengarsebagaikeahlianantarpribadi
Lehman,himstreet,baty:kebiasaanmendengarygefektifakanmenghasilkanha
lpositif:
1.) pendengar yg baik disukai orang
2.) kinerja kerja karyawan meningkat
3.) terhindar dari kesalahpahaman
4.) pendengar yg baik bisa menilai fakta atau gosip
5.) pendengar ygbaikbsmendapat ide baru
C. Gaya Kepemimpinan
Menurut Ludlow dan Panton dalam kajian teori kelompok 7, terdapat empat gaya
kepemimpinan yang dapat diterapkan dalam situasi dan kondisi yang juga
berbeda, antara lain; pengarahan (directing), pembekalan (coaching), dukungan
(supporting), dan pendelegasian (delegating).
Pengarahan
Harus mampu menjelaskan sejelas mungkin dan rinci tentang apa yang harus
dikerjakan, bagaimana cara mengerjakan, dan kapan pekerjaan tersebut harus
dapat diselesaikan.
Pembekalan
13
perlu juga memberikan penjelasan seperlunya terhadap tugas dan pekerjaan yang
belum dipahami dengan baik oleh para anggota.
Dukungan
lebih banyak terlibat dalam berbagai keputusan kerja dan memperoleh berbagai
masukan atau saran-saran dari para anggota yang sangat berharga bagi
peningkatan prestasi kerja.
Pendelegasian
Walau sudah ada perwakilan/pendelegasian, juga harus tetap melakukan
pemantauan (monitoring) atas kinerja para anggotanya, untuk memastikan bahwa
mereka tetap berada pada jalur sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Studi kepemimpinan Universitas Michigan yang dipelopori oleh Gibson dan
Ivancevich mengidentifikasikan dua bentuk perilaku pemimpin yaitu[18] :
14
E. MENDENGARKAN DALAM KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI
Mendengarkan merupakan aktivitas komunikasi yang sangat penting
karena sangat mempengaruhi berlangsungnya komunikasi. Untuk mengukur
pentingnya mendengarkan terlihat dari tujuan mendengarkan dan manfaat yang
dapat diproleh dari mendengarkan. Mendengarkan yang efektif adalah yang
menerima pesan secara utuh dan kemudian meberikan feedback yang sesuai
dengan pesan yang disampaikan. Untuk menjadi pendengar yang baik, perlu
adnya langkah – langkah berikut.
Proses Mendengarkan
1. Menerima
a. Perhatian penuh kepada pengirim pesan, hal apa saja yang disampaikan,
maupun yang tidak disampaikan.
b. Lingkungan yang memadai atau sesuai.
c. Perhatian penuh kepada pengirim pesan sehingga apa yang akan kita
sampaikan selanjutnya sesuai dengan topic bahasan.
d. Pengutamaan komunikan sebagai pendengar dan hindari interupsi.
2. Memahami
Adalah bagian dimana komunikan berusaha mengerti dan mendalami apa yang
disampaikan komunikator, baik pikiran maupun intonasi penyampaian pesan yang
mewakili emosi.
15
Dalam memahami, perlu adanya:
3. Mengingat
16
4. Mengevaluasi
5. Merespon
Merespon terdiri dari dua macam. Yang pertama adalah respon yang diberikan
ketika komunikator sedang menyampaikan pesan. Dan yang kedua adalah respon
yang diberikan setelah menyampaikan keseluruhan pesan. Respon merupakan
feedback, dimana komunikan mengirimkan kembali pesan kepada komunikator.
Informasi yang dikirim kembali adalah respon mengenai perasaan dan pikiran
tentang pesan yang telah disampaikan. Respon merupakan salah satu bukti yang
diinginkan komunikator bahwa pesannya telahj sampai dan didengarkan.
17
Dalam merespon, cobalah untuk:
18
DAFTAR PUSTAKA
19