Anda di halaman 1dari 9

DAFTAR ISI

Halaman Judul…………………………………………………………………… 0
Daftar Isi…………………………………………………………………………. 2
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………….. 3
A. Latar Belakang……………………………………………………….... 3
B. Rumusan Masalah……………………………………………………... 3
C. Tujuan…………………………………………………………………. 4
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………... 5
A. Social Model…………………………………………………………... 5
B. Medical Model…………………..…………………………………….. 6
C. Antisipasi Keadaan Normal Dalam Social Model…………………….. 7
D. Antisipasi Keadaan Normal Dalam Medical Model…………………... 8
BAB III PENUTUP……….....………….……………………………………….. 9
A. Kesimpulan………………………………………………………………… 9
Daftar Pustaka……………………………………………………………………. 10

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam segala bidang


berpengaruh terhadap meningkatnya kritis masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan, termasuk pelayanan kebidanan. Hal itu menjadi tantangan bagi
profesi bidan untuk meningkatkan kompetansi dan profesionalisme dalam
menjalan praktek kebidanan serta dalam memberikan pelayanan yang
berkualitas.

Menempatkan orang-orang yang menggunakan pelayanan kesehatan


pada pusat asuhan telah menjadi kebijakan pemerintah dalam 10 tahun
terakhir,salah satunya pelayanan yang berpusat pada wanita.wanita dalam
refessi kebidanan sebagai mahluk bio-psiko-sosial-kultural yang utuh dan unik
mempunyai kebutuhan dasar yang yang bermacam-macam sesuai dengan
tingkat perkembangannya.

Yang sangat penting adalah perpindahan menuju ketetapan pelayanan


yang lebih refosio serta melibatkan wanita dalam perencnan dan pemantauan
pelayanan, juga mampu menentukan elemen-elemen perawatan yang mereka
terima. Pengembangan komunikasi adalah kucni pelayanan yang lebih refesio
dan refesion. Sikap etis profesional dalam berkomunikasi akan mewarnai setiap
langkah bidan, termasuk dalam pengambilan keputusan dalam merespon situasi
yang muncul pada asuhan yang diberikan. Untuk menjawab tantangan tersebut
diperluka konseptual mmodel atau teori-teori yang mempengaruhi praktek
kebidanan sehingga wawasan seorang bidan semakin luas.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Social Model?
2. Apa yang dimaksud dengan Medical Model?
3. Bagaimana antisipasi keadaan normal menurut Social Model?
4. Bagaimana antisipasi keadaan normal menurut Medical Model?

3
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan Social Model.
2. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan Medical Model.
3. Untuk mengetahui antisipasi keadaan normal menurut Social Model.
4. Untuk mengetahui antisipasi keadaan normal menurut Medical Model.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Social Model
Social Model atau Model Sosial merupakan kerangka kerja konseptual di
mana peningkatan kesehatan dan kesejahteraan dicapai dengan mengarahkan
upaya ke arah mengatasi faktor-faktor penentu sosial, ekonomi dan lingkungan
kesehatan. Model ini didasarkan pada pemahaman bahwa agar perolehan
kesehatan terjadi, faktor-faktor penentu sosial, ekonomi dan lingkungan harus
diatasi.
Model sosial kesehatan memiliki definisi dan pemahaman yang khas dan
holistik tentang kesehatan yang bergerak melampaui batasan dan reduksionisme
yang terkait dengan model kesehatan medis. Kesehatan, menurut model sosial,
bukanlah keadaan semata-mata di bawah domain profesi medis, juga tidak
kesehatan dan penyakit hanya dapat dipahami oleh temuan-temuan ilmu
kedokteran. Alih-alih, sebuah perspektif kesehatan disadari yang mencakup
semua aspek pengalaman manusia dan menempatkan kesehatan sepenuhnya
dalam interaksi dinamis dari struktur sosial dan perwujudan agensi manusia.
Pendekatan seperti itu dalam memahami kesehatan sangat penting untuk Studi
Kesehatan karena memungkinkan pemahaman yang lebih luas tentang
kesehatan, yang sesuai dengan multidisiplin.
Pendekatan ini mencoba untuk mengatasi pengaruh yang lebih luas pada
kesehatan (sosial, budaya, lingkungan dan faktor ekonomi) daripada penyakit
dan cedera. berfokus pada kebijakan, pendidikan, dan promosi kesehatan. model
sosial kesehatan melampaui fokus gaya hidup dan perilaku dan menerima
perlunya perubahan sosial untuk menyediakan prasyarat kesehatan. Berikut
merupakan yang mencakup Social Model :

1. Kekuatan dan kebutuhan yang ditentukan oleh diri sendiri dan orang lain.

2. Mengidentifikasi hambatan dan mengembangkan solusi.

3. Program berbasis hasil dirancang.

4. Sumber daya disediakan untuk layanan biasa.

5
5. Pelatihan untuk orang tua dan profesional.

6. Hubungan dipupuk.

7. Keragaman disambut, termasuk anak.

8. Masyarakat berkembang.

B. Medical Model

Medical model/model medikal adalah salah satu model yang dikembangkan


untuk membantu manusia dalam memahami proses sehat dan sakit dalam arti
kesehatan. Model ini lebih banyak digunakan dalam bidang kedokteran dan
lebih berfokus pada proses penyakit dan mengobati ketidaksempurnaan. Yang
tercakup dalam medical model/model medikal adalah:

a. Berorientasi pada penyakit.

b. Menganggap bahwa akal atau pikiran dan badan terpisah.

c. Manusia menguasai alam.

d. Yang tidak biasa menjadi menarik.

e. Informasi yang terbatas pada klien.

f. Pasien berperan pasif.

g. Dokter yang menentukan.

h. Tingginya teknologi menaikkan prestise

i. Prioritas kesehatan individu daripada kesehatan komunitas.

j. Penyakit dan kesehatan adalah berdominan pada dokter.

k. Pemahaman manusia berdasarkan mekanik dan bioengineering.

Medical model/model medikal ini kurang cocok untuk praktik kebidanan


karena terlalu berorientasi pada penyakit dan tidak memberikan kesempatan
klien untuk menentukan nasibnya sendiri. Walaupun demikian kenyataannya
masih banyak yang terpengaruh pada medical model/model medikal ini.

6
Berikut ini akan diberikan gambaran bagaimana perbedaan pandangan
mengenai kehamilan sesuai model medical/medical model.

1. Normal dalam perspektif

2. Kasus tidak biasa menjadi menarik

3. Dokter bertanggung jawab

4. Informasi terbatas

5. Outcome yang diharapkan

6. Ibu dan bayi hidup dan sehat

Falsafah kebidanan terhadap kehamilan hal fisiologis:

1. Normal dalam antisipasi

2. Tiap persalinan peristiwa unik

3. Wanita dan keluarga membuat keputusan

4. Informasi diberikan tidak terbatas

5. Outcome yang diharapkan: Ibu dan bayi yang hidup dan sehat dan kepuasan
akan kebutuhan individu

Medical model/model medikal merupakan fondasi dari praktek-praktek


kebidanan yang sudah meresap dimasyarakat meliputi: proses penyakit,
pemberian tindakan, dan komplikasi dari penyakit/tindakan konsekuensi.

C. Antisipasi Keadaan Normal Dalam Social Model


Antisipasi didasari oleh kemampuan seseorang dalam
memperhitungkan/memperkirakan apa yang mungkin terjadi di masa depan
berdasarkan pengalaman-pengalaman di masa lalunya. Antisipasi keadaan
normal merupakan upaya/kemampuan yang dilakukan oleh seorang bidan dalam
mempertahankan keadaan normal klien.
Di dalam social model/model sosial ada beberapa upaya yang dilakukan
bidan untuk mengantisipasi keadaan normal klien diantaranya adalah :

7
1. Tidak hanya terfokus pada masalah klien tetapi fokus juga pada lingkungan
kehidupan klien tersebut.
2. Mengidentifikasi hambatan dan mengembangkan solusi.
3. Mengembangkan program dari hasil perancangan dan perencanaan.
4. Menjalin hubungan interpersonal yang baik dengan klien dan keluarga klien.
5. Menghormati keragaman dan masyarakat berkembang.
D. Antisipasi Keadaan Normal Dalam Medical Model
Di dalam medical model/model medikal ada beberapa upaya yang
dilakukan bidan untuk mengantisipasi keadaan normal klien diantaranya adalah :
1. Terfokus pada penyakit dan keluhan klien.
2. Menjunjung tinggi kesehatan ibu dan bayi secara medis.
3. Menjadi seorang bidan/nakes yang professional.
4. Memberikan informasi yang sesuai dengan teori atau penelitian.
5. Mengidentifikasi keluhan-keluhan yang berhubungan dengan medis.

8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Di dalam social model/model sosial ada beberapa upaya yang dilakukan


bidan untuk mengantisipasi keadaan normal klien diantaranya adalah tidak
hanya terfokus pada masalah klien tetapi fokus juga pada lingkungan kehidupan
klien tersebut, mengidentifikasi hambatan dan mengembangkan solusi,
mengembangkan program dari hasil perancangan dan perencanaan, menjalin
hubungan interpersonal yang baik dengan klien dan keluarga klien serta
menghormati keragaman dan masyarakat berkembang.

Di dalam medical model/model medikal ada beberapa upaya yang


dilakukan bidan untuk mengantisipasi keadaan normal klien diantaranya adalah
terfokus pada penyakit dan keluhan klien, menjunjung tinggi kesehatan ibu dan
bayi secara medis, menjadi seorang bidan/nakes yang professional, memberikan
informasi yang sesuai dengan teori atau penelitian, mengidentifikasi keluhan-
keluhan yang berhubungan dengan medis.

9
DAFTAR PUSTAKA

Soepardan, Suryani. 2005. Konsep Kebidanan. Jakarta:EGC.

Alimul H, Azis. (2007). Metode penelitian Kebidanan Teknik Analisis Data. Jakarta:
Salemba Medika.

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka


Cipta.

Depkes RI. (2001). Buku 1 Standar Pelayanan Kebidanan. Jakarta : Depkes RI.

10

Anda mungkin juga menyukai