48 KULIAH 4 Keajaiban Penyajian Antigen
BCR
untuk mengakui bahwa sel-sel penyaji antigen dendritik
tidak membunuh, dan makrofag tidak berpergian. Bahkan,
DCs dapat digambarkan sebagai "jurnalis foto" yang tidak
membawa senjata, yang mengambil foto pertempuran, dan
yang kemudian meninggalkan medan perang untuk
mengajukan kisah mereka. Sebaliknya, makrofag adalah
tentara bersenjata lengkap yang harus berdiri dan bertarung.
Bagaimanapun, makrofag adalah salah satu senjata utama
kami dalam pertahanan awal melawan penjajah. Namun
demikian, kurangnya mobilitas mereka menimbulkan
pertanyaan yang menarik: Apa gunanya kapasitas makrofag
yang diaktifkan untuk menyajikan antigen jika tidak dapat
melakukan perjalanan ke kelenjar getah bening di mana sel T
perawan berada? Inilah jawabannya.
Setelah mereka diaktifkan oleh sel dendritik, sel T keluar
dari kelenjar getah bening, bersirkulasi melalui darah, dan
masuk ke jaringan yang meradang untuk membantu
pertempuran. Namun, sel T yang “berpengalaman” ini harus
terus distimulasi ulang. Kalau tidak, mereka pikir pertempuran
telah dimenangkan, dan mereka kembali ke keadaan istirahat
atau mati karena diabaikan. Di situlah makrofag diaktifkan
masuk. Makrofag bertindak sebagai "stasiun pengisian bahan
bakar" yang membuat sel T yang berpengalaman "dihidupkan"
sehingga mereka dapat terus berpartisipasi dalam pertempuran.
Jadi sel denritik dewasa mengaktifkan sel T perawan, dan
makrofag teraktivasi terutama berfungsi untuk
merangsang kembali sel T yang berpengalaman.
Sel B yang diaktifkan
APC ketiga adalah sel B yang diaktifkan. Sel virgin B tidak
terlalu bagus dalam presentasi antigen, karena hanya
mengekspresikan level rendah molekul MHC kelas II dan
sedikit atau tidak ada B7. Namun, begitu sel B diaktifkan,
kadar molekul MHC kelas II dan protein B7 di permukaannya
meningkat secara dramatis. Akibatnya, sel B yang
berpengalaman mampu bertindak sebagai sel penyaji
antigen untuk sel Th. Sel B tidak digunakan sebagai APC
selama tahap awal infeksi, karena pada saat itu mereka masih
naif - sel tersebut belum diaktifkan. Namun, kemudian dalam
perjalanan infeksi atau selama infeksi berikutnya, presentasi
antigen oleh sel B yang berpengalaman memainkan peran
penting. Ini karena sel B memiliki satu keunggulan besar
dibandingkan APC lainnya: sel B dapat memusatkan antigen
untuk presentasi. Setelah reseptor sel B terikat pada antigen
serumpunnya, seluruh kompleks BCR plus antigen
dikeluarkan dari permukaan sel dan diseret ke dalam sel. Di
sana antigen diproses, dimuat ke molekul MHC kelas II, dan
diangkut kembali ke permukaan sel untuk presentasi.
Permukaan
Retikulum
Endoplasma Sitoplasma Sel B
(RE)
Invariant Protein
Chain-
MHC II Antigen
Complex Fagosom
Rantai Peptida
Invarian Badan Klip
Golgi
Endosome
MHC II-Peptide
Ditampilkan pada
permukaan sel
Karena reseptor sel B memiliki daya tarik menarik yang
tinggi untuk antigen, mereka bertindak seperti "magnet,"
mengumpulkan antigen untuk presentasi ke sel Th. Karena
sejumlah ambang reseptor sel T harus dikaitkan dengan
antigen yang disajikan sebelum sel Th dapat diaktifkan,
diperkirakan bahwa sel B yang diaktifkan memiliki
keunggulan 100 hingga 10.000 kali lipat dibandingkan APC
lain dalam mengaktifkan sel T penolong pada saat hanya ada
sedikit antigen di sekitarnya. Penyajian antigen oleh sel B juga
sangat cepat. Kurang dari setengah jam antara waktu antigen
ditangkap oleh reseptor sel B dan waktu itu ditampilkan pada
permukaan sel oleh molekul kelas II MHC.
Singkatnya, ketika seorang penyerang pertama kali
ditemukan, semua sel B yang bisa mengenali bahwa
penyerbu tertentu adalah perawan, sehingga APC penting
adalah sel dendritik yang diaktifkan. Kemudian, saat
pertempuran sedang berkecamuk, makrofag yang
diaktifkan di garis depan menghadirkan antigen untuk
melawan sel T agar tetap dipompa. Kemudian pada
infeksi, atau jika penyerang yang sama ini ditemui lagi, sel
B yang berpengalaman adalah APC yang sangat penting -
karena mereka dapat dengan cepat mengaktifkan sel T
penolong dengan memusatkan sejumlah kecil antigen
untuk presentasi.
LOGIKA PRESENTASI MHC KELAS I
Untuk benar-benar menghargai mengapa penyajian antigen
adalah salah satu “penemuan” terbesar Mother Nature, kita
perlu berpikir sedikit tentang logika di balik aktivitas luar