Di susun oleh:
00319039
LAPORAN PENDAHULUAN
A. DEFINISI.
Diare adalah kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan yang terjadi karena
frekuensi satu kali atau lebih buang air besar dengan bentuk tinja yang encer atau cair.
(Suriadi, Rita Yuliani, 2013). Diare merupakan peningkatan massa tinja, frekuensi
buang air besar, fluiditas (tingkat keenceran) tinja dan pembentukan feses yang
melebihi 250gr/hari yang mengandung air 70% hingga 95% (Robbins, 2017).
Diare atau gastroentritis adalah buang air besar (defekasi) dengan tinja berbentuk
cairan atau setengah cair dengan demikian kandungan air pada tinja lebih banyak dari
biasanya (normal 100-200 ml/jam tinja). (Hendarwanto, 2016). Diare adalah suatu
keadaan pengeluaran tinja yang tidak normal atau tidak seperti: biasanya pada bayi
dan anak dengan konsistensi feses encer, dapat juga berwarna hijau atau bercampur
lender atau darah (Ngastyah, 2015). Menurut Smeltzer (2013) diare dikategorikan
yaitu:
1. Diare akut adalah diare yang berlangsung kurang dari 15 hari.
2. Diare kronik adalah diare yang berlangsung lebih dari 15 hari.
B. ETIOLOGI.
Menurut Smeltzer, 2013 etiologi diare adalah proses infeksi virus, bakteri (disentri,
shigelosis, keracunan makanan) obat-obatan tertentu misalnya: (pergantian hormon
tiroid, pelunak feses, laksatif, antibiotik, kemoterapi dan antasida), gangguan
metabolik dan endokrin, gangguan nutrisi dan malabsorbsi. Menurut Ngastiyah, 2015
penyebab diare ada beberapa faktor yaitu:
1. Faktor Infeksi.
a. Infeksi enteral adalah infeksi saluran pencernaan makanan yang merupakan
penyebab utama diare pada anak. Infeksi enteral meliputi:
1) Infeksi bakteri: Vibria, E.Coli, Salmonella, Shigella, Compylobacter, Yersiria,
Aeromonas.
2) Infeksi virus: Enterovirus, (Virus Echo, Coxsackie, Poliomielitis) Adenovirus,
Rofavirus, Astrovirus, Trichuris, Oxyuris, Strongyloides, Protozoa, (Entomoeba
Histolyfica, Giardia, Lamblia, Trichomonas Hominis), jamur (candida albicans).
b. Infeksi parenteral adalah infeksi diluar alat pencernaan makanan seperti: Otitis
Media Akut (OMA), Tonsillitis/ Tonsilofaringitis, bronkopneumonia, ensefalitis,
pemberian makanan perselang, gangguan metabolic dan endokrin (Diabetes, Addison,
Tirotoksikosis) serta proses infeksi virus/ bakteri (disentri, shigellosis, keracunan
makanan).
2. Faktor malabsorbsi terdiri dari: malabsorbsi karbohidrat, malabsorbsi lemak,
malabsorbsi protein.
3. Faktor makanan yaitu: makanan basi, beracun, alergi pada makanan.
4. Faktor psikologis: rasa takut dan cemas (jarang, tetapi dapat terjadi pada anak
yang lebih besar). Abdul Latief, 2017. Berdasarkan jumlah cairan tubuh yang hilang
dan keadaan klinis pasien, dehidrasi dapat diklasifikasikan kedalam 3 kelompok yaitu:
1. Dehidrasi ringan (hilang cairan 2-5%BB), gambaran klinis: torgor kulit sudah
mulai berkurang.
2. Dehidrasi sedang (hilang cairan 5-8%BB), gambaran klinis: togor buruk, suara
serak, pasien jatuh dalam presyok atau syok, nadi cepat, napas cepat dan dalam.
3. Dehidrasi berat (hilang cairan 8-10%BB), gambaran klinis: kelanjutan dari tanda
dehidrasi sedang, kesadaran menurun, otot-otot kaku, sianosis.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN.
1. Gangguan pola defeksi : diare
2. Defisit volume cairan.
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.
4. Hipertemi.
5. Nyeri.
6. Risiko kerusakan integritas kulit.
C. INTERVENSI KEPERAWATAN.
No Diagnosa Keperawatan NOC NIC
1 Diare Setelah dilakukan asuhan Kaji ststus pencrnaan secara
Batasan karakteristik: keperawatan selama 1x24 berkala.
Karakteristik feses cair.jam. Kriteria hasil: Ajarkan keluarga dan pasien
Peningkatan bising usus. Pasien mengalami mengenal langkah-langkah
Frekuensi BAB melebihi penurunan frekuensi BAB. pencegahan dan cara mengurangi
batas normal (4-5x/hari). Bising usus pasien berada
resiko kejadian diare.
Keluhan nyeri abdomen.pda rentang normal Identifikasi penyebab diare.
Kehilangan berat badan Pantau frekuensi BAB dan
karakteristik tinja.
Faktor yang berhuungan: Pantau intake dan output
Alergi klien.
Diet Pantau diet sesuai dengan
Infeksi keperluan.
Disfungsi saluran cerna
Obat-obatan
Faktor psikologi
2 Defisit volume cairan Setelah dilakukan asuhan Monitor status hidrasi
Batasan karakteristik: keperawatan selama 1x24 (kelembaban membran mukosa,
Membran mukosa/ kulit jam. Kriteria hasil: nadi), jika diperlukan.
kering Mempertahankan urine Lakukan pemeriksaan
Temperatur tubuhoutput sesuai dengan usia dan
laboratorium (HB, HT, dan
meningkat BB, hasil laboratorium dalamTrombosit).
Nilai laboratorium batas normal. Monitor tanda-tanda vital
meningkat. Tidak ada tanda tanda sign.
Perubahan tingkat
dehidrasi. Monitor masukan makanan/
kesadaran Elastisitas turgor kulit
cairan dan hitung intake.
Faktor yang berhubungan baik, membran mukosa Kolaborasi pemberian cairan
dengan: lembab, tidak ada rasa haus
IV.
Intake yang yang
tidak berlebihan Monitor status nutrisi dan
adekuat. pemenuhan cairan.
Banyak kehilangan Anjurkan keluarga untuk
cairan meningkatkan asupan cairan
kepada klien.
3 Ketidakseimbangan nutrisi Setelah dilakukan tidakan Berikan informasi tentang
kurang dari kebutuhan tubuhkeperawatan 1x24jam.
kebutuhan nutrisi.
Batasan karakteristik: Kriteria hasil: Kaji kemampuan pasien
Berat badan 20% atau Adanya peningkatan
untuk mendapatkan nutrisi yang
lebih di bawah ideal. berat badan sesuai dengan dibutuhkan.
Dilaporkan tujuan.
adanya Kaji adanya alergi makanan.
intake makanan yang kurang Berat badan ideal sesuai Anjurkan klien untuk makan
dari RDA (Recomended dengan tinggi badan. sedikit tapi sering.
Daily Allowance). Mampu mengidentifikasi Anjurkan klien agar selalu
Membran mukosa dan kebutuhan nutrisi. menjaga kebersihan mulut untuk
konjungtiva pucat. Tidak ada tanda tanda meningkatkan nafsu makan.
Kelemahan otot yang malnutrisi. Kolaborasi dengan ahli gizi
digunakan untuk menelan/ Tidak terjadi penurunan
untuk menentukan jumlah kalori
mengunyah berat badan yang berarti dan nutrisi yang dibutuhkan
Faktor-faktor yang pasien.
berhubungan:
Ketidakmampuan
pemasukan atau mencerna
makanan atau mengabsorpsi
zat-zat gizi berhubungan
dengan faktor biologis,
psikologis atau ekonomi.
4 Hipertermia Setelah dilakukan asuhan Kaji TTV secara berkala.
Batasan karakteristik: keperawatan selama 1x24 Monitor warna dan suhu
Kenaikan suhu tubuh jam. Kriteria hasil: kulit.
diatas rentang normal. Suhu tubuh dalam Monitor WBC, Hb, dan Hct.
Tanda-tanda dehidrasi. rentang normal (36,50C Monitor intake dan output.
Takikaerdia 0
-37,5 C). Berikan selimut tipis kepada
Faktor - faktor yang Tidak ada perubahan pasien.
berhubungan: warna kulit dan tidak ada Kalaborasi dalam pemberian
Aktifitas. pusing antipiretik.
Usia. Kolaborasi pemberian cairan
Dehidrsasi. intravena
Infeksi.
Kegagalan fungsi
termoregulasi
A. IDENTITAS DATA.
Nama : An. A
Tempat/Tanggal lahir : Batam/ 21 Juni 2014.
Jenis kelamin : Perempuan
Nama Ayah : Tn. D
Nama Ibu : Ny. F
Pekerjaan Ayah : Wiraswasta
Pekerjaan Ibu : Ibu rumah tangga
Alamat : Jl. Gunung Bromo, Baloi Indah I No. 21.
Suku : Batak Karo
Agama : Kristen Protestan
Diagnosa Medik : Gastroentritis
No RM : 00 - 24 - 46 -70
B. Riwayat Kesehatan.
1. Riwayat Kesehatan Sekarang.
a. Riwayat Masuk Rumah Sakit:
Ibu pasien mengatakan alasan anaknya masuk Rumah Sakit, karena anaknya
mengalami mencret 1 hari sebelum masuk Rumah Sakit, frekuensi ± 3 kali, warna:
warna, lendir ada, demam naik-turun 2 hari, batuk dan pilek 2 hari yang lalu.
b. Keadaan pasien saat pengkajian:
Pada saat pengkajian tanggal 3 Februari 2020 pasien tampak lemah. Menurut ibu
pasien sejak 1 hari mencret dengan frekuensi ± 3 kali di rumah, demam naik-turun 2
hari, batuk dan pilek 2 hari, pasien mengatakan badannya terasa lemah dan terasa
hangat dan menurut ibu pasien susah makan dan minum sedikit semenjak mengalami
diare.
2. Riwayat Kesehatan masa lalu.
a. Riwayat penyakit yang sama, riwayat faktor resiko terjadinya penyakit saat ini:
Ibu pasien mengatakan anaknya tidak pernah mengalami penyakit yang sama
sebelumnya.
b. Riwayat Alergi.
Ibu pasien mengatakan anaknya tidak mempunyai riwayat alergi terhadap obat,
makanan dan cuaca.
c. Riwayat Kecelakaan.
Ibu pasien mengatakan anaknya tidak pernah mengalami kecelakaan.
d. Riwayat Dirawat.
Ibu pasien mengatakan anaknya pernah dirawat pada saat usia 4 tahun dengan
mencret di Rumah Sakit Santa Elisabeth.
e. Riwayat Pemakaian Obat.
Ibu pasien mengatakan anaknya tidak mengkonsumsi obat atau ketergantungan obat,
namun jika anaknya sakit biasanya mengkonsumsi obat warung.
f. Riwayat Kehamilan: 40 minggu (9 bulan)
g. Riwayat Persalinan.
Bayi lahir secara normal dengan 3250 gram.
h. Riwayat Imunisasi.
Bayi mendapatkan imunisasi Hepatitis B, Polio, BCG, DPT, campak.
6 tahun
: Meninggal : pasien
An. A
D. Riwayat Sosial
1. Yang mengasuh : Orang tua.
E. Kebutuhan Dasar
BAB
4. Pola Istirahat dan ± 8-10 jam/hari
Tidur
3. Mata : Simetrsis
4. Hidung : Normal.
6. Telinga : Normal
7. Dada : Normal
8. Jantung : Normal.
9. Paru-paru : Normal.
13. Kulit : keadaan kulit masih lembab dan turgor kulit baik
G. Therapy
P: Intervensi di lanjutkan
DAFTAR PUSTAKA
7. Smeltzer, Suzanne C dan Brenda G Bare. 2012. Buku Ajar Keperawatan Medikal
Bedah. Edisi 8. Volume 1. Penerbit Buku Kedokteran: EGC.