Anda di halaman 1dari 102

PENGARUH MOTIVASI, KOMUNIKASI DAN

DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA


KARYAWAN PADA PT THAMRIN BROTHERS
CURUP

SKRIPSI
Oleh

NURMA SATRI JUNITA


NPM. 1534020182

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSIAS MUHAMMADIYAHBENGKULU
2019
PENGARUH MOTIVASI, KOMUNIKASI DAN
DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA
KARYAWAN PADA PT THAMRIN BROTHERS
CURUP

SKRIPSI
Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pada
Fakultas Ekonomi

Program Studi Manajemen Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Oleh:

NURMA SATRI JUNITA


NPM. 1534020182

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI
UNUVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU
2019

i
PERSETUJUAN SKRIPSI

PENGARUH MOTIVASI, KOMUNIKASI DAN


DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA
KARYAWAN PADA PT THAMRIN BROTHERS
CURUP

SKRIPSI
Oleh :

NURMA SATRI JUNITA


NPM. 1534020182
Disetujui Oleh :

Pembimbing I Pembimbing II

Adi Sismanto SE.,MM Ade Tiara Yulinda SE.,MM


NIDN. 02.250770.01 NIDN. 02.170791.01

Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi

Furqonti Ranidiah, SE. MM


NIDN. 0208047301

ii
PENGESAHAN PENGUJI SKRIPSI

PENGARUH MOTIVASI, KOMUNIKASI DAN


DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA
KARYAWAN PADA PT THAMRIN BROTHERS
CURUP
Dipertahankan di depan Dewan Penguji Skripsi Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Bengkulu
guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
Hari : Rabu
Tanggal : 21 Agustus 2019

SKRIPSI
Oleh:

NURMA SATRI JUNITA


NPM. 1534020182

Dewan Penguji:
1. Islamuddin, S.E.,M.M (........................................)
Ketua
2. Tezar Arianto, S.E.,M.M (........................................)
Anggota
3. Adi Sismanto, S.E.,M.M (........................................)
Anggota
4. Ade Tiara Yulinda, S.E.,M.M (........................................)
Anggota

Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi

Furqonti Ranidiah, S.E.,M.M


NIDN: 0208047301

iii
SERTIFIKASI
Saya NURMA SATRI JUNITAbertanda tangan di bawah ini, menyatakan bahwa

skripsi yang saya ajukan ini adalah hasil karya sendiri atas bimbingan Dosen

Pembimbing. Karya ini belum pernah disampaikan untuk mendapatkan gelar

sarjana pada program studi Manajemen Fakultas Ekonomi ,atau pada program

studi lainnya. Karya ini milik saya, karena itu segala sesuatu yang berhubungan

dengan karya ini menjadi tanggung jawab saya.

Bengkulu, 20 Juli 2019

Nurma Satri Junita

iv
MOTO

Saya datang, saya bimbingan, saya ujian,


saya revisi dan saya menang

Kegagalan terjadi karena terlalu banyak berencana

tapi sedikit berpikir

Jika kesempatan tidak menghampiri Anda,

maka ciptakanlah kesempatan itu

Bermimpilah seakan kau akan hidup selamanya.

Hiduplah seakan kau akan mati hari ini

v
PERSEMBAHAN

Dengan segala puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan
limpahan berkah dan nikmat yang luar biasa kepadaku Alhamdulillah dan
dukungan serta doa dari orang – orang tercinta, akhirnya skripsi ini dapat
diselesaikan dengan baik . Oleh karena itu, dengan rasa bangga dan bahagia saya
ucapkan rasa syukur dan terima kasih kepada :
1. Kedua orang tua ku tercinta Bapak (Tantawi Jauhari) dan Emak
(Salmiyati) yang telah membesarkan ku dengan penuh kasih sayang, serta
selalu memberikan dukungan, semangat, motivasi, biaya serta kerja keras
yang penuh dengan sabar menuntunku dalam kebahagiaan serta doa yang
tiada henti untuk kesuksesan ku, karena tiada kata seindah doa dan tiada
doa yang paling khusuk selain doa yang terucap dari ke kedua orang tua.
Bahagia ini aku persembahkan untuk kalian...
2. Untuk Dang (Iing Romansyah), Woatik (Yanti Nomiarsi), Kakak Feri dan
ayuk Lia dan keponakan ku (Niken, Daffa, Keysa dan Arkan) serta seluruh
keluarga besarku terimakasih atas support dan doa dari kalian semua.
3. Untuk group CECELO Bon (Silvina Tesa S.M), Bocil (Sepka Ayutri S.M),
Ndut (Nanda Ayu Dwi H S.M) yang tak pernah lepas memberikan
support, terimakasih untuk semangat yang diberikan, bantuan, serta
kenangan, dan kebersamaannya selama masa perkuliahan.
4. Untuk group NACKAL Aybey(Siska Fitri Yanti S.Kep), Yokpuet(Riska
Putri Utami S.Kep), Yokden (Densi Novita S.Ak) terimakasih atas
bantuan,kenangan dan cerita indah yang tak terlupakan selama kita berada
di kosan viktori, mulai dari begadang,joget-joget,teriak-teriak, karaoke
sampai dengan halu bareng. Terimakasih..
5. Untuk wo Sari Islamiati S.Ak, Izzah Amanah Fajariah S.S.I,Rina Anjani,
Mesta Boneta, dan lain-lain.
6. Buat seseorang yang masih menjadi rahasia illahi, yang pernah singgah
terimakasih untuk semuanya yang pernah tercurah untukku, dan untuk
yang belum sempat berjumpa semoga lekas berjumpa di rumah yang sama.

vi
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur peneliti ucapkan kepada Allah SWT atas segala rahmat

dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Pengaruh motivasi, komunikasi dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan

pada PT Thamrin Brothers Curup”. Penelitiskripsi ini sebagai salah satu

persyaratan untuk mendapat gelar Sarjana S-1 pada Program Studi Manajemen

Universitas muhammadiyah Bengkulu.

Selama mengerjakan skripsi ini, peneliti banyak mendapat bantuan dari

berbagai pihak, baik moril maupun materil. Atas segala bantuan dari pihak-pihak

dalam proses penyelesaian skripsi ini, dengan segala kerendahan hati peneliti

mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat :

1. Ibu Furqonti Ranidiah SE.,M.M selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Muhammadiyah Bengkulu yang telah memberikan izin

menyusun proposal skripsi dan izin penelitian sehingga peneliti dapat

menyelesaikan proposal skripsi ini.

2. Ibu Eti Arini SE,.M.M selaku Kepala Prodi Manajemen yang telah

memberikan persetujuan judul skripsi peneliti.

3. Bapak Adi Sisanto SE,.M.M selaku pembimbing I yang telah banyak

meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan pengarahan

kepada peneliti dalam menyelesaikan proposal skripsi ini.

vii
4. Ibu Ade Tiara Yulinda SE,.M.M selaku pembimbing II yang telah banyak

meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan pengarahan

kepada peneliti dalam menyelesaikan proposal skripsi ini.

5. Seluruh dosen Program Studi Manajemen Universitas Muhammadiyah

Bengkulu yang telah memberikan ilmu pengetahuan.

6. Seluruh pihak yang memberikan semangat, masukan dan dukungan

kepada peneliti dalam penulisan skripsi ini yang tidak dapat peneliti

sebutkan satu persatu.

Akhirnya peneliti mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada

semua pihak, semoga segala bantuan dan dukungan yang telah diberikan akan

mendapat ganjaran pahala dan rahmat dari Allah SWT.

Bengkulu,Juli 2019

Nurma Satri Junita


NPM. 1534020182

viii
ABSTRAK

Nurma Satri Junita, 2019, Pengaruh Motivasi, Komunikasi Dan Disiplin


Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Thamrin Brothers Curup
Pembimbing : 1. Adi Sismanto SE.,MM
2. Ade Tiara Yulinda SE.,MM
Kinerja karyawan adalah hal yang sangat penting dalam manajemen sumber
daya manusia.Kinerja karyawan itu sangat penting dalam suatu perusahaan
sehingga memerlukan manajemen sumber daya manusia yang terencana, terarah,
intensif, efektif dan efisien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
motivasi, komunikasi dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pada PT
Thamrin Brothers Curup. Penelitian ini menggunakan sampel berjumlah 30 orang
responden dengan menggunakan teknik total sampling. Teknik analisis yang
digunakan adalah regresi linear berganda. Hasil penelitian ini dapat dilihat dari uji
regresi linear berganda dengan menggunakan SPSS yaituY = 4.650 + 0,357 (X1 ) +
0,472 (X2 ) + 0.723 (X3). Dari hasil uji hipotesis bahwa Motivasi (X1) berpengaruh
positif terhadap kinerja karyawan pada PT Thamrin Brothers Curup dengan
menunjukkan nilai signifikansi (tsig<α = 0.016< 0,05), Komunikasi (X2)
berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan pada PT Thamrin Brothers Curup
dengan menunjukkan nilai signifikansi (tsig<α = 0.014< 0,05).Disiplin Kerja (X3)
berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan pada PT Thamrin Brothers Curup
dengan menunjukkan nilai signifikansi (tsig<α = 0.001< 0,05). pengujian hipotesis
uji t dan uji F menunjukkan bahwa ketiga variabel berpengaruh signifikan
terhadap kinerja karyawan dengan tingkat signifikansi < 0,05. Ini berarti H0
ditolak dan Ha diterima.

Kata Kunci: Motivasi, Komunikasi, Disiplin Kerja, dan Kinerja

ix
ABSTRACT

NurmaSatriJunita, 2019, Effects of Motivation, Communication and Work


Discipline on Employee Performance at PT Thamrin Brothers Curup
Advisor: 1. AdiSismanto SE., MM
2. Ade Tiara Yulinda SE., MM
Employee performance is very important in human resource management.
Employee performance is very important in a company so that it requires
planned, directed, intensive, effective and efficient human resource management.
This study aims to determine the effect of motivation, communication and work
discipline on employee performance at PT Thamrin Brothers Curup. This study
uses a sample of 30 respondents using total sampling technique. The analysis
technique used is multiple linear regression. The results of this study can be seen
from multiple linear regression tests using SPSS, namely Y = 4,650 + 0,357 (X_1)
+ 0,472 (X_2) + 0.723 (X3). From the results of hypothesis testing that
Motivation (X1) has a positive effect on employee performance at PT Thamrin
Brothers Curup by showing significance values (tsig<α = 0.016 <0.05),
Communication (X2) has a positive effect on employee performance at PT
Thamrin Brothers Curup with show a significance value (tsig<α = 0.014 <0.05).
Work Discipline (X3) has a positive effect on employee performance at PT
Thamrin Brothers Curup by showing a significance value (tsig<α = 0.001 <0.05).
t test hypothesis testing and F test show that the three variables have a significant
effect on employee performance with a significance level of <0.05. This means
that H0 is rejected and Ha is accepted.

Keywords: Motivation, Communication, Work Discipline, and Performance

x
DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL ......................................................................................................... i
PERSETUJUAN SKRIPSI ............................................................................ ii
PENGESAHAN PENGUJI SKRIPSI .......................................................... iii
SERTIFIKASI ................................................................................................ iv
MOTTO .......................................................................................................... v
PERSEMBAHAN ........................................................................................... vi
KATA PENGANTAR .................................................................................... vii
ABSTRAK ...................................................................................................... ix
ABSTRACT .................................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2 Batasan Masalah ................................................................................ 6
1.3 Rumusan Masalah .............................................................................. 6
1.4 Tujuan Penelitian ............................................................................... 6
1.5 Manfaat Penelitian ............................................................................. 7

BAB II STUDI PUSTAKA


2.1 Deskripsi Konseptual ......................................................................... 9
2.1.1 Motivasi .................................................................................... 9
2.1.1.1 Tujuan motivasi ............................................................ 11
2.1.1.2 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi ........... 12
2.1.1.3 Indikator-Indikator Motivasi ........................................ 17
2.1.2 Komunikasi .............................................................................. 18
2.1.2.1 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Komunikasi ........ 19
2.1.2.2 Indikator-Indikator Komunikasi ................................... 22
2.1.3 DisiplinKerja ............................................................................ 24

xi
2.1.3.1 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Disiplin Kerja ..... 25
2.1.3.2 Indikator-Indikator Disiplin Kerja ................................ 28
2.1.4 Kinerja ..................................................................................... 29
2.1.4.1 Karakteristik Kinerja Karyawan ................................... 31
2.1.4.2 Penilaian Kinerja .......................................................... 31
2.1.4.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja .................. 32
2.1.4.4 Indikator-Indikator Kinerja ........................................... 33
2.1.5 Pengaruh Antar Variabel .......................................................... 36
2.1.5.1 Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan ......... 36
2.1.5.2 Pengaruh Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan .... 37
2.1.5.3 Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan . 37
2.2 Penelitian terdahulu .......................................................................... 38
2.3 Kerangka teoritik ............................................................................... 40
2.4 Definisi Operasional .......................................................................... 40
2.5 Hipotesis ............................................................................................ 43

BAB III METODE PENELITIAN


3.1 Tempat dan Waktu ............................................................................. 44
3.2 Metode Penelitian .............................................................................. 44
3.3 Populasi dan Sampel .......................................................................... 44
3.4 TeknikPengumpulan Data.................................................................. 45
3.5 Instrumen Penelitian .......................................................................... 46
3.5.1 Uji Validitas.............................................................................. 46
3.5.2 Uji Reliabilitas .......................................................................... 47
3.6 Uji Asumsi Klasik .............................................................................. 47
3.6.1 Uji Normalitas .......................................................................... 47
3.6.2 Uji Multikolinieritas ................................................................. 48
3.6.3 Uji Heteroskedastisitas ............................................................. 49
3.7 Teknik Analisis Data.......................................................................... 50
3.7.1 Analisis Tanggapan Responden Terhadap Variabel
Penelitian ................................................................................. 50
3.7.2 Analisis Regresi Linear Berganda ............................................ 51
3.7.3 Analisis Koefisien Determinasi (R2) ........................................ 52
3.8 Uji Hipotesis ...................................................................................... 52
3.8.1 Uji t (Uji Parsial) ...................................................................... 53
3.8.2 Uji F (Uji Simultan).................................................................. 53

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil Penelitian .................................................................................... 55

xii
4.1.1 Sejarah Tempat Penelitian ........................................................ 55
4.1.1.1 Sejarah PT Thamrin Brothers Curup ............................ 55
4.1.1.2 Visi Perusahaan ............................................................ 56
4.1.1.3 Misi Perusahaan............................................................ 56
4.1.1.4 Struktur Organisasi ....................................................... 57
4.1.2 Karakteristik Responden .......................................................... 60
4.1.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan
Jenis Kelamin ............................................................... 60
4.1.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ................. 61
4.1.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan
Pendidikan Terakhir .................................................... 61
4.1.3 Hasil Pengujian Instrumen ....................................................... 62
4.1.3.1 Hasil Uji Validitas ........................................................ 62
4.1.3.2 Hasil Uji Reliabilitas .................................................... 63
4.1.4 Hasil Uji Asumsi Klasik ........................................................ 63
4.1.4.1 Uji Normalitas .............................................................. 63
4.1.4.2 Uji Multikolinearitas .................................................... 64
4.1.4.3 Uji Heteroskedastisitas ................................................. 65
4.1.5 Hasil Analisis Data ................................................................... 66
4.1.5.1 Deskripsi Tanggapan Responden Terhadap
Variabel Penelitian ...................................................... 66
4.1.5.2 Analisis Regresi Linier Berganda ................................. 71
4.1.5.3 Koefisien Determinasi (R2) .......................................... 73
4.1.6 Uji Hipotesis ............................................................................. 73
4.1.6.1 Pengujian Hipotesis Dengan Uji T ............................... 73
4.1.6.2 Pengujian Hipotesis Dengan Uji F ............................... 75
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................... 75

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan .......................................................................................... 79
5.2 Saran .................................................................................................... 80

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

xiii
DAFTAR TABEL
Halaman

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu Yang Relevan ................................................... 38


Tabel 2.2 Definisi Operasional ........................................................................... 40
Tabel 3.1 Nilai Skala Likert ................................................................................ 45
Tabel 3.2 Nilai Interval Variabel Penelitian ....................................................... 51
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan
Jenis Kelamin ........................................................................................................ 60

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ........................................ 61


Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan
Pendidikan Terakhir .............................................................................................. 61

Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Instrumen ............................................................. 62


Tabel 4.5 Hasil Uji Reliabilitas .......................................................................... 63
Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas ........................................................................... 64
Tabel 4.7 Hasil Uji Multikolinearitas.................................................................. 64
Tabel 4.8 Hasil Uji Heteroskedastisitas .............................................................. 65
Tabel 4.9 Tanggapan Responden Terhadap Variabel
Motivasi (X1)........................................................................................................ 66

Tabel 4.10 Tanggapan Responden Terhadap Variabel


Komunikasi (X2) ................................................................................................... 68

Tabel 4.11 Tanggapan Responden Terhadap Variabel


Disiplin Kerja (X3) ................................................................................................ 69

Tabel 4.12 Tanggapan Responden Terhadap Variabel


Kinerja Karyawan(Y) ............................................................................................ 70

Tabel 4.13 Hasil Analisis Regresi Liner Berganda ............................................... 71


Tabel 4.14 Nilai Koefisien Determinasi (R2) ........................................................ 73
Tabel 4.15 Hasil Pengujian Hipotesis Dengan Uji T ............................................ 73
Tabel 4.16 Hasil Pengujian Hipotesis Dengan Uji F ............................................ 75

xiv
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Model Penelitian ................................................................. 40

Gambar 4.1 Struktur Organisasi .............................................................. 57

Gambar 4.2 Hasil Uji Validitas ............................................................... 63

xv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian

Lampiran 2 Tabulasi

Lampiran 3 Hasil Output SPSS

Lampiran 4 SK Pembimbing

Lampiran 5 Surat Izin Penelitian

Lampiran 6 Surat Balasan Penelitian

xvi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penting yang

menentukan maju atau mundurnya organisasi tersebut. Setiap organisasi selalu

berupaya untuk memperoleh sumber daya manusia yang bisa membantu dalam

usaha mencapai tujuan organisasi tersebut (Kalesaran dkk., 2014). Menurut

Ardana dkk. (2012:3) sumber daya manusia adalah harta atau aset yang paling

berharga dan paling penting dimiliki oleh satu organisasi atau perusahaan, karena

keberhasilan organisasi sangat ditentukan oleh unsur manusia. Alamdar et al.

(2012), menyatakan bahwa manusia berperan sebagai perencana, pelaksanaan dan

sekaligus pengendali terwujudnya tujuan organisasi atau perusahaan.

Kinerja karyawan adalah hal yang sangat penting dalam manajemen

sumber daya manusia. Sumber daya manusia adalah salah satu faktor yang

menentukan keberhasilan perusahaan, maka dari itu kinerja karyawan harus

ditingkatkan agar memberikan hasil yang maksimal bagi perusahaan. Kinerja

karyawan itu sangat penting dalam suatu perusahaan sehingga memerlukan

manajemen sumber daya manusia yang terencana, terarah, intensif, efektif dan

efisien. Manajemen sumber daya manusia diharapkan kinerja karyawan dapat

meningkat untuk memenuhi tujuan perusahaan. Berbagai cara dilakukan oleh

perusahaan dalam meningkatkan kinerja karyawan meskipun cara dari satu

perusahaan dengan perusahaan lain berbeda-beda. Upaya untuk meningkatkan

1
2

kineja karyawan akan berdampak terhadap produktivitas perusahaan (Jacqueline

et al., 2011).

Kinerja karyawan dipengaruhi oleh beberapa faktor baik yang

berhubungan dengan tenaga kerja itu sendiri maupun yang berhubungan dengan

lingkungan perusahaan atau organisasi. Faktor yang mempengaruhi kinerja

kayawan yaitu motivasi.

Menurut Hasibuan (2005: 143) motivasi adalah pemberian daya penggerak

yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerja sama,

bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai

kepuasan. Motivasi menjadi pendorong seseorang melaksanakan suatu kegiatan

guna mendapatkan hasil yang terbaik.\ Karyawan yang mempunyai motivasi kerja

yang tinggi akan mempunyai kinerja yang tinggi pula. Motivasi merupakan suatu

kekuatan potensial yang ada di dalam diri seorang manusia, yang dapat

dikembangkan sendiri atau dikembangkan oleh sejumlah kekuatan luar yang

intinya berkisar sekitar materi dan non materi. Yang penting harus diingat adalah

bahwa motivasi karyawan akan saling berbeda, sesuai dengan tingkat pendidikan

dan kondisi ekonominya. Orang yang semakin terdidik dan semakin independen

secara ekonomi, maka sumber motivasinya pun berbeda, tidak semata-mata

ditentukan oleh sarana motivasi tradisional, seperti otoritas formal dan insentif,

melainkan juga dipengaruhi oleh faktor-faktor kebutuhan lain.Pegawai yang

mempunyai motivasi yang tinggi untuk melaksanakan pekerjaan, maka tingkat

kinerja pegawai akan tinggi. Setiap perusahaan mengharapkan pegawai dapat

meningkatkan kariernya, oleh karena itu pegawai tersebut harus berusaha keras
3

mengelola diri bukan pasrah kepada nasib. Faktor motivasi adalah potensi akan

mempengaruhi kinerja karyawan yang dimiliki seseorang.

Faktor lain yang mempengaruhi kinerja karyawan yaitu komunikasi.Fahmi

(2016:163) menyatakan bahwa komunikasi adalah proses penyampaian pesan atau

maksud yang dilakukan melalui satu pihak atau seseorang kepada pihak atau

orang lain baik dilakukan secara langsung atau melalui media.Komunikasi adalah

hal yang terpenting dalam suatu organisasi yang merupakan suatu kegiatan

penyampaian pesan secara intern di dalam organisasi. Komunikasi akan berjalan

lancar dengan baik apabila arus informasi dalam organisasi tidak menghadapi

hambatan. Faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi diantaranya adanya

komunikator, pesan, komunikan, media, dan efek.Menurut Prabasari (2012),

semakin lancar dan cepat serta efektif komunikasi yang dijalin akan semakin cepat

pula dapat terbinanya hubungan kerja yang baik. Komunikasi yang baik dan

efektif diharapkan menghadirkan motivasi kerja yang semakin meningkat bagi

semua pegawai. Dengan motivasi kerja yang semakin meningkat disiplin kerja

juga diharapkan semakin baik.

Disiplin kerja adalah salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja

karyawan. Menurut Rivai (2004: 444) disiplin kerja adalah suatu alat yang

digunakan para manajer untuk berkomunikasi dengan karyawan agar mereka

bersedia untukmengubah suatu perilaku serta sebagai suatu upaya untuk

meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan

perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Tanpa adanya disiplin, maka

segala kegiatan yang akan dilakukan akan mendatangkan hasil yang kurang
4

memuaskan dan tidak sesuai dengan harapan. Jika dilihat secara riil, faktor

kedisiplinan memegang peranan yang amat penting dalam pelaksanaan tugas

sehari-hari para karyawan. Seorang karyawan yang mempunyai tingkat

kedisiplinan yang tinggi akan tetap bekerja dengan baik walaupun tanpa diawasi

oleh atasan, tidak akan mencuri waktu kerja untuk melakukan hal-hal lain yang

tidak ada kaitannya dengan pekerjaan, akan mentaati peraturan yang ada dalam

lingkungan kerja dengan kesadaran yang tinggi tanpa ada rasa paksaan, dan pada

akhirnya karyawan yang mempunyai kedisiplinan kerja yang tinggi akan

mempunyai kinerja yang baik bila dibanding dengan para karyawan yang

bermalas-malasan karena waktu kerja dimanfaatkannya sebaik mungkin untuk

melaksanakan pekerjaan sesuai dengan target yang telah ditetapkan.

Penelitian ini dilakukan di PT Thamrin Brothers Curup. PT Thamrin

Brothers Curup yang berlokasi di Jl. Letjend Suprapto, Talang Rimbo Lama,

Curup Tengah, Kabupaten Rejang Lebong, berdiri sejak tahun 2003. PT Thamrin

Brothers adalah unit bisnis dari Thamrin Group sebagai main dealer sepeda motor

yahama diwilayah pemasaran Sumatera Selatan dan Bengkulu, telah tumbuh dan

berkembang pesatsebagai perusahaan Lokal yang dapat berkompetisi dengan

perusahaan asing dan nasional lainnya.

Tumbuh kembang PT. Thamrin Brothers di buktikan dengan pertumbuhan

jumlah jaringan penjualan di berbagai kota di Sumatera Selatan dan Bengkulu. PT

Thamrin Brothers telah membangun total 36 cabang di seluruh wilayah Sumatera

Selatan dan Bengkulu.Dengan dukungan fasilitas baik sarana dan prasana

Penjualan (Sales), Bengkel (Service) dan Suku Cadang (Spear Part) atau yang
5

disebut 3S. Berbagai infrastruktur telah disiapkan untuk memberikan kemudahan

bagi pengguna Sepeda Motor Yamaha.

Alasan peneliti memilih PT Thamrin Brothers Curup sebagai lokasi

penelitian adalah karena PT Thamrin Brothers Curup mempunyai visi “menjadi

dealer motor yang memberikan pelayanan terbaik di Indonesiapada seluruh

bidang usaha (penjualan motor, service motor, penjualan suku cadang motor)”.

Visi tersebut dapat dilaksanakan dengan PT Thamrin Brothers Curup harus dapat

meminimalkan adanya permasalahan-permasalahan yang terjadi di PT Thamrin

Brothers Curup.

Berdasarkan observasi awal yang telah dilakukan pada karyawan di PT

Thamrin Brothers Curup, terlihat kinerja yang dihasilkan karyawan sudah cukup

baik namun belum maksimal, dimana masih adanya beberapa masalah yang dapat

mempengaruhi kinerja karyawan seperti kurangnya tanggung jawab, sering

terjadinya kesalahpahaman dalam penerimaan informasi antara atasan dengan

bawahandan seringnya karyawan melakukan pelanggaran terhadap peraturan yang

ditetapkan seperti kehadiran yang kurang tepat waktu.

Berdasarkan permasalahan yang telah dijelaskan pada PT Thamrin

Brothers Curup maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul

“Pengaruh Motivasi, Komunikasi Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja

Karyawan Pada PT Thamrin Brothers Curup”.


6

1.2 Batasan Masalah

Untuk mempermudah dalam upaya penelitian ini maka adanya batasan

suatu masalah yang hanya melakukan penelitian pada karyawan PT Thamrin

Brothers Curup. Adapun batasan masalah yang akan diteliti adalah kajian

pengaruh Motivasi(X1), Komunikasi (X2), dan Disiplin Kerja (X3) terhadap

Kinerja Karyawan (Y).

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan

batasanmasalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Apakah motivasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT

Thamrin Brothers Curup ?

2. Apakah komunikasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT

Thamrin Brothers Curup ?

3. Apakah disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT

Thamrin Brothers Curup ?

4. Apakahmotivasi, komunikasi dan disiplin kerja berpengaruh terhadap

kinerja karyawan pada PT Thamrin Brothers Curup ?

1.4 Tujuan Penelitian

Suatu penelitian dibentuk karena adanya tujuan-tujuan tertentu untuk

dicapai. Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan pada

PT Thamrin Brothers Curup.


7

2. Untuk mengetahui pengaruh komunikasi terhadap kinerja karyawan

pada PT Thamrin Brothers Curup.

3. Untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan

pada PT Thamrin Brothers Curup.

4. Untuk mengetahui pengaruh motivasi, komunikasi dan disiplin kerja

terhadap kinerja karyawan pada PT Thamrin Brothers Curup.

1.5 Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi para

pihak yang didalamnya, antara lain :

1. Manfaat teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan

pengetahuan mengenai motivasi, komunikasi dan disiplin kerja serta

pengaruhnya terhadap kinerja karyawan.

2. Manfaat praktis

a. Bagi peneliti

Dapat mengetahuifaktor-faktor yang berpengaruh terhadap

kinerja karyawan pada PT Thamrin Broters Curup dan sebagai

sarana pengembangan ilmu pengetahuan dan pembelajaran

serta penyelesaian tugas dalam kegiatan akhir perkuliahan.

b. Bagi perusahaan

Bagi pihak PT Thamrin Brothers Curup, hasil penelitian ini

dapat menjadi kontribusi dan pertimbangan dalam menentukan

kebijakan.
8

c. Bagi Peneliti Lain

Sebagai bahan acuan atau referensi guna kajian penelitian

lebih lanjut dalam bidang yang sama dengan menambahkan

atau menggantikan variabel lain.


BAB II

STUDI PUSTAKA

2.1 Deskripsi Konseptual

2.1.1 Motivasi

Menurut Ardana dkk. (2012:193) menyatakan bahwa motivasi merupakan

kekuatan yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu tindakan atau tidak

pada hakekatnya ada secara internal dan eksternal yang dapat positif atau negatif

untuk mengarahkannya sangat bergantung kepada ketangguhan sang manajer.

Menurut Hasibuan (2005: 143) Motivasi adalah pemberian daya

penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka mau

bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk

mencapai kepuasan. Dalam kaitannya dengan perusahaan, motivasi merupakan

salah satu hal yang sangat penting diperhatikan dalam organisasi perusahaan

karena hal ini sangat mempengaruhi kinerja karyawan yang ada di lingkungan

perusahaan tersebut.

Motivasi merupakan perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai

dengan munculnya feeling dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya

tujuan (McDonald dalam Sardiman 2011:73). Dari pengertian ini mengandung

tiga elemen penting yaitu:

9
10

a) Motivasi itu mengawal terjadinya perubahan energi pada diri setiap

individu manusia (walaupun motivasi itu muncul dari dalam diri

manusia), penampakannya akan menyangkut kegiatan fisik manusia.

b) Motivasi ditandai dengan munculnya rasa yang relevan dengan persoalan-

persoalan kejiwaan, efeksi dan emosi serta dapat menentukan tingkah

laku manusia; dan

c) Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan dan tujuan ini akan

menyangkut soal kebutuhan.

As’ad, (1981: 45) secara psikologis mengartikan motivasi sebagai

pemberian motif atau keadaan yang menjadi motif, sehingga pengertian motivasi

kerja adalah suatu yang menimbulkan semangat dan gairah kerja atau pendorong

motivasi kerja. Sementara menurut Machrany (1998: 109), motivasi dimaknai

sebagai keadaan kejiwaan dan sikap mental manusia yang memberikan energi,

dorongan kegiatan atau gerakan dan mengarah atau menyalurkan ke arah untuk

mencapai tujuan dan memberi kepuasan atau mengurangi ketidakseimbangan.

Menurutnya, motivasi bukanlah sesuatu yang substansial pada diri seseorang.

Menurut Sardiman (2011:73) motivasi dapat diartikan sebagai daya upaya

yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan

sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan

aktifitas-aktifitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Bahkan motif dapat

dikatakan sebagai suatu kondisi intern (kesiapsiagaan). Berawal dari kata motif

itu, maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi

aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk
11

mencapai tujuan sangat dirasakan atau mendesak. Dengan demikian, motivasi

merupakan suatu konsep yang kita gunakan dalam menguraikan kekuatan-

kekuatan yang bekerja terhadap atau di dalam diri individu untuk memulai dan

mengarahkan perilaku.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja

merupakan dorongan yang timbul baik dari dalam maupun luar diri seorang

karyawan untuk melakukan pekerjaan atau kegiatan tertentu, manajemen

perusahaan harus mampu mengelola motivasi kerja ini dengan baik sehingga

mempunyai peranan penting dalam pencapaian tujuan organisasi. Motivasi kerja

yang tepat akan mampu memajukan dan mengembangkan organisasi karena

karyawan akan melaksanakan tugas atas dasar kesadaran.

2.1.1.1 Tujuan Motivasi

Menurut Hasibuan (2005: 146) menyatakan bahwa tujuan pemberian

motivasi bagi seorang karyawan selain memberikan keuntungan pada karyawan

itu sendiri juga memberikan keuntungan kepada organisasi perusahaan seperti:

a. Dapat meningkatkan produktivitas kerja pegawai.

b. Dapat mendorong semangat dan gairah kerja pegawai.

c. Dapat mempertahankan kestabilan pegawai.

d. Dapat meningkatkan moral dan kepuasan kerja pegawai.

e. Dapat menciptakan suasana dan hubungan kerja yang pegawai.

f. Dapat meningkatkan kreativitas dan partisipasi pegawai.

g. Dapat meningkatkan kesejahteraan pegawai.


12

h. Dapat meningkatkan kedisplinan dan menurunkan tingkat absensi

pegawai.

i. Dapat mempertinggi rasa tanggung jawab pegawai terhadap

tugastugasnya.

j. Dapat meningkatkan efisiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku.

2.1.1.2 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi

Karyawan perlu memilki motivasi kerja yang tinggi dalam melaksanakan

tugas agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.Motivasi kerja merupakan

suatu faktor pendorong bagi karyawan untuk bekerja lebih baik dan ia dipengaruhi

oleh beberapa faktor, antara lain seperti yang dikemukakan oleh Wahdjosumidjo

(1992:92) faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja adalah faktor ekstern

dan intern. Faktor ekstern antara lain adalah kebijakan yang telah ditetapkan,

persyaratan pekerjaan yang harus dipenuhi karyawan, tersedianya sarana dan

prasarana yang mendukung pelaksanaan pekerjaan, dan gaya kepemimpinan

terhadap bawahannya. Sedangkan faktor intern adalah kemampuan bekerja,

semangat kerja, tanggung jawab, rasa kebersamaan dalam kehidupan kelompok,

prestasi serta produktivitaskerja. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi

yaitu:

1. Faktor internal

Faktor internal adalah faktor motivasi yang berasal dari dalam diri

seseorang. Motivasi internal timbul karena adanya keinginan individu

untuk memiliki prestasi dan tanggungjawab di dalam hidupnya.

Beberapa hal yang termasuk dalam faktor internal adalah:


13

a. Kematangan Pribadi

Orang yang bersifat egois dan kemanja-manjaan

biasanyaakan kurang peka dalam menerima motivasi yang

diberikansehingga agak sulit untuk dapat bekerjasama dalam

membuatmotivasi kerja. Oleh sebab itu kebiasaan yang dibawanya

sejakkecil, nilai yang dianut, sikap bawaan seseorang

sangatmempengaruhi motivasinya.

b. Tingkat Pendidikan

Seorang karyawan yang mempunyai tingkat pendidikan

yanglebih tinggi biasanya akan lebih termotivasi karena

sudahmempunyai wawasan yang lebih luas dibandingkan

karyawanyang lebih rendah tingkat pendidikannya, demikian

jugasebaliknya jika tingkat pendidikan yang dimilikinya

tidakdigunakan secara maksimal ataupun tidak dihargai

sebagaimana layaknya oleh manajer maka hal ini akan membuat

karyawantersebut mempunyai motivasi yang rendah di dalam

bekerja.

c. Keinginan dan Harapan Pribadi

Seseorang mau bekerja keras bila ada harapan pribadi

yanghendak diwujudkan menjadi kenyataan.Adanya harapan-

harapan akan masa depan. Harapan ini merupakan informasi

objektif dari lingkungan yang mempengaruhi sikap dan perasaan

subjektif seseorang. Harapan merupakan tujuan dari perilaku.


14

d. Kebutuhan

Kebutuhan biasanya berbanding sejajar dengan

motivasi,semakin besar kebutuhan seseorang untuk dipenuhi

makasemakin besar pula motivasi yang karyawan tersebut miliki

untukbekerja keras.

e. Kelelahan dan kebosanan

Faktor kelelahan dan kebosanan mempengaruhi gairah

dansemangat kerja yang pada gilirannya juga akan

mempengaruhimotivasi kerjanya.

f. Kepuasan kerja

Kepuasan kerja mempunyai korelasi yang sangat kuat

kepadatinggi rendahnya motivasi kerja seseorang. Karyawan yang

puasterhadap pekerjaannya akan mempunyai motivasi yang tinggi

dancomitted terhadap pekerjaannya.

2. Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor motivasi yang berasal dari luar diri

seseorang. Motivasi eksternal timbul karena adanya peran dari luar,

misalnya organisai, yang turut menentukan perilaku seseorang dalam

kehidupannya.

Beberapa hal yang termasuk dalam faktor eksternal adalah:

a. Kondisi Lingkungan kerja

Lingkungan kerja pada keseluruhan sarana dan prasarana

kerja yang ada di sekitar karyawan yang sedang melakukan


15

pekerjaan yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan

itusendiri. Lingkungan pekerjaan meliputi tempat bekerja,

fasilitasdan alat bantu pekerjaan, kebersihan, pencahayaan,

ketenangan,termasuk juga hubungan kerja antara orang-orang yang

ada ditempat tersebut.

b. Kompensasi yang memadai

Kompensasi yang memadai merupakan alat motivasi

yangpaling ampuh bagi perusahaan untuk memberikan

dorongankepada para karyawan untuk bekerja secara baik.

Pemberian upahyang rendah tidak akan membangkitkan motivasi

para pekerja.

c. Supervisi yang Baik

Seorang supervisor dituntut memahami sifat dan

karakteristikbawahannya. Seorang supervisor membangun

hubungan positifdan membantu motivasi karyawan dengan berlaku

adil dan tidakdiskriminatif, yang memungkinkan adanya

fleksibilitas kerja dankeseimbangan bekerja memberi karyawan

umpan balik yangmengakui usaha dan kinerja karyawan dan

mendukungperencanaan dan pengembangan karier untuk para

karyawan.

d. Ada Jaminan Karier

Karier adalah rangkaian posisi yang berkaitan dengan

kerjayang ditempati seseorang sepanjang hidupnya. Para


16

karyawanmengejar karier untuk dapat memenuhi kebutuhan

individualsecara mendalam. Seseorang akan berusaha bekerja

keras dengan mengorbankan apa yang ada pada dirinya untuk

perusahaan kalauyang bersangkutan merasa ada jaminan karier

yang jelas dalammelakukan pekerjaan. Hal ini dapat terwujud bila

perusahaandapat memberikan jaminan karier untuk masa depan,

baik berupapromosi jabatan, pangkat, maupun jaminan

pemberiankesempatan dan penempatan untuk dapat

mengembangkanpotensi yang ada pada diri karyawan tersebut.

e. Status dan Tanggung Jawab

Status atau kedudukan dalam jabatan tertentu

merupakandambaan dan harapan setiap karyawan dalam bekerja.

Karyawanbukan hanya mengharapkan kompensasi semata, tetapi

pada saatmereka berharap akan dapat kesempatan untuk

mendudukijabatan yang ada dalam perusahaan atau instansi di

tempatnyabekerja. Seseorang dengan menduduki jabatan akan

merasadirinya dipercayai, diberi tanggung jawab dan wewenang

yanglebih besar untuk melakukan kegiatannya.

f. Peraturan yang Fleksibel

Faktor lain yang diketahui dapat mempengaruhi

motivasiadalah didasarkan pada hubungan yang dimiliki para

karyawandalam organisasi. Apabila kebijakan di dalam organisasi


17

dirasakaku oleh karyawan, maka akan cenderung

mengakibatkankaryawan memiliki motivasi yang rendah.

2.1.1.3 Indikator-Indikator Motivasi

Motivasi adalah dorongan terhadap seseorang untuk melakukan suatu

tindakan yang dihasilkan dari keinginannya untuk memuaskan dan memenuhi

kebutuhannya.

Indikator-indikator untuk mengukur motivasi kerja menurut Syahyuti (2010):

a. Dorongan mencapai tujuan

Suatu dorongan dapat dirumuskan secara sederhana sebagai suatu

kekurangan disertai dengan pengarahan. Dorongan tersebut berorientasi

pada tindakan untuk mencapai tujuan. Seseorang yang mempunyai

motivasi kerja yang tinggi maka dalam dirinya mempunyai dorongan yang

kuat untuk mencapai kinerja yang maksimal, yang nantinya akan

berpengaruh terhadap tujuan dari suatu perusahaan atau instansi.

b. Semangat kerja

Semangat kerja sebagai keadaan psikologis yang baik apabila

semangat kerja tersebut menimbulkan kesenangan yang mendorong

seseorang untuk bekerja lebih giat dan lebih baik serta konsekuen dalam

mencapai tujuan yang ditetapkan oleh perusahaan atau instansi. Semangat

kerja adalah kemauan dari setiap individu atau kelompok untuk saling

bekerja sama dengan giat, disiplin, dan penuh rasa tanggung jawab dalam

melaksanakan tujuan yang telah ditetapkan.


18

c. Inisiatif dan kreatifitas

Inisiatif diartikan sebagai kekuatan atau kemampuan seseorang

karyawan atau pegawai untuk memulai atau meneruskan suatu pekerjaan

dengan penuh energy tanpa ada dorongan dari orang lain atau atas

kehendak sendiri, sedangkan kreatifitas adalah kemampuan seseorang

pegawai atau karyawan untuk menemukan hubungan-hubungan baru dan

membuat kombinasi-kombinasi yang baru sehingga dapat menemukan

suatu yang baru. Dalam hal ini sesuatu yang baru bukan berarti

sebelumnya tidak ada, akan tetapi sesuatu yang baru ini dapat berupa

sesuatu yang belum dikenal sebelumnya.

d. Rasa tanggung jawab

Sikap individu pegawai yang mempunyai motivasi kerja yang baik

harus mempunyai rasa tanggung jawab terhadap pekerjaan yang mereka

lakukan sehingga pekerjaan tersebut mampu diselesaikan secara tepat

waktu.Tanggung jawab juga merupakan kewajiban seseorang untuk

melaksanakan segala sesuatu yang telah diwajibkan kepadanya, dan jika

terjadi kesalahan yang disebabkan karena kelalaiannya, maka seseorang

dapat dituntut atau dipersoalkan.

2.1.2 Komunikasi

Menurut Robbins dan Timothy (2008:5), komunikasi adalah perpindahan

(transfer) makna diantara anggota-anggota suatu perusahaan, sebab tidak ada

kelompok yang dapat eksis tanpa komunikasi. Sedangkan menurut Davis


19

(2008:150),komunikasi merupakan cara menyampaikan gagasan,fakta, dan

pikiran serta nilai kepada orang lain.

Fahmi (2016:163) menyatakan bahwa komunikasi adalah proses

penyampaian pesan atau maksud yang dilakukan melalui satu pihak atau

seseorang kepada pihak atau orang lain baik dilakukan secara langsung atau

melalui media. Ardana dkk. (2012:138) menyatakan bahwa dengan komunikasi

seseorang dapat menyampaikan keinginannya yang terpendam di dalam hatinya

kepada orang lain, baik melalui suara atau gerak, isyarat anggota badan dan

sebagainya. Menurut Muhammad (2002:4) komunikasi adalah pertukaran pesan

verbal maupun non verbal antara si pengirim dan si penerima pesan untuk

mengubah tingkah laku.

Berdasarkan pengertian para ahli di atas, maka penulis mengambil

kesimpulan bahwa komunikasi adalah perpindahan (transfer) makna antar

manusia yang tidak tergantung pada teknologi, melainkan kekuatan dalam diri

untuk mencari cara menyampaikan gagasan, fakta, pikiran maupun nilai agar

mudah dimengerti oleh orang lain.

2.1.2.1 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Komunikasi

Menurut Redfield dalam Wursanto (2005:157), komunikasi megandung

lima unsur yangmempengaruhi terjadinya komunikasi, yaitu: komunikator

(communicator), menyampaikan berita, berita-berita yang disampaikan

(messages), komunikan (communicatee), tanggapan atau reaksi (response), dalam

bentuk jawaban atau reaksi.


20

Sedangkan menurut Subarna (2003:19), terdapat 5 (lima) faktor-faktor

yang mempengaruhi komunikasi antara lain:

a. Komunikator

Komunikator merupakan unsur komunikasi yang bertindak sebagai

penyampai pesan. Komunikator merupakan sumber informasi bagi

komunikan. Sehingga bagaimana komunikator mendeliver sebuah pesan

sangat mempengaruhi keberhasilan. Apakah komunikan dapat menangkap

dan mengerti sebuah pesan atau tidak, dan bagaimana respon yang

dihasilkan komunikan sangat ditentukan oleh kemampuan komunikator

dalam menyampaikan pesan.

b. Pesan

Pesan merupakan ide, informasi atau berita yang ingin

disampaikan komunikator kepada komunikan. Pesan disini bisa berupa

kata-kata, tulisan, gambar atau lainnya. Pesan mengandung materi yang

ditujukan untuk mempengaruhi atau mengubah komunikan.

c. Komunikan

Komunikan merupakan penerima pesan, pihak yang menjadi

sasaran komunikasi. Target yang ditentukan oleh komunikator untuk

menerima pesan yang disampaikannya. Komunikan bisa seorang individu,

kelompok, organisasi atau lainnya. Komunikan mempunyai tanggung

jawab untuk dapat memahami apa yang disampaikan komunikator

kepadanya, untuk itu seorang komunikan yang baik harus memperhatikan

apa yang disampaikan komunikator dengan baik.


21

d. Saluran/media

Media komunikasi merupakan sarana atau saluran yang digunakan

oleh komunikator untuk menyampaikan sebuah pesan. Dalam

berkomunikasi, pesan akan diterima oleh pancaindra manusia baru

selanjutnya diproses dalam pikirannya dan kemudian menghasilkan

sebuah feedback. Pesan yang disampaikan dalam bentuk sebuah gambar

dan suara biasanya akan lebih menarik dari pada pesan yang hanya

disampaikan lewat tulisan saja.

Pemilihan media atau sarana komunikasi yang digunakan untuk

menyampaikan sebuah pesan, bergantung pada sifat, jenis, atau bentuk

pesan yang akan disampaikan. Pesan dalam bentuk tulisan misalnya, dapat

disampaikan menggunakan media Koran atau majalah, sedangkan media

televisi bisanya digunakan untuk menyampaikan pesan dalam bentuk

video (gambar dan suara).

e. Efek.

Efek adalah hasil akhir dari suatu komunikasi, yaitu sikap dan

tingkah laku orang, sesuai atau tidak sesuai dengan yang kita inginkan.

Efek ini sesungguhnya dapat dilihat dari personal opinion, public opinion,

dan majority opinion.Personal opinion adalah sikap dan pendapat

seseorang pada suatu masalah tertentu. Public opinion merupakan

penilaian sosial mengenai suatu hal berdasarkan proses pertukaran

pikiran.Majority opinion dapat dipahami sebagai pendapat yang disetujui

oleh sebagian besar publik atau masyarakat.


22

Berdasarkan penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat

banyak hal yang dapat mempengaruhi dan menjadi acuan terjadinya sebuah

komunikasi. Unsur dari komunikasi merupakan satu kesatuan yang utuh dan bulat,

dalam arti apabila satu faktor tidak ada, maka komunikasi tidak akan terjadi.

Dengan demikian, keberhasilan dari semua faktor akan menimbulkan

komunikasi yang baik.

2.1.2.2 Indikator-Indikator Komunikasi

Komunikasi adalah suatu proses pertukaran pesan dari seseorang terhadap

orang lain dengan tujuan mendapatkan pemahaman yang serupa. Menurut Suranto

AW (2010:105), ada beberapa indikator komunikasi kerja ialah:

a. Pemahaman

Pemahaman ialah kemampuan memahami pesan secara cermat

sebagaimana dimaksudkan oleh komunikator. Tujuan dari komunikasi

adalah terjadinya pengertian bersama, dan untuk sampai pada tujuan itu,

maka seorang komunikator maupun komunikan harus sama-sama saling

mengerti fungsinya masing-masing. Komunikator mampu menyampaikan

pesan sedangkan komunikan mampu menerima pesan yang disampaikan

oleh komunikator.

b. Kesenangan

Yakni apabila proses komunikasi itu selain berhasil menyampaikan

informasi, juga dapat berlangsung dalam suasana yang menyenangkan

kedua belah pihak.Suasana yang lebih rilex dan menyenangkan akan lebih

enak untuk berinteraksi bila dibandingkan dengan suasana yang tegang.


23

Karena komunikasi bersifat fleksibel. Dengan adanya suasana semacam

itu, maka akan timbul kesan yang menarik.Sebenarnya tujuan

berkomunikasi tidaklah sekedar transaksi pesan,akan tetapi dimaksudkan

pula untuk saling interaksi secara menyenangkan untuk memupuk

hubungan insani.

c. Pengaruh pada sikap

Komunikasi dikatakan mempengaruhi sikap, apabila seorang

komunikan setelah menerima pesan kemudiansikapnya berubah sesuai

dengan makna pesan itu. Tindakan mempengaruhi orang lain merupakan

bagian dari kehidupan sehari-hari di perkantoran. Dalam berbagai situasi

kita berusaha mempengaruhi sikap orang lain dan berusaha agar orang lain

bersikap positif sesuai keinginan kita.Jika dengan berkomunikasi dengan

orang lain, kemudian terjadi perubahan pada perilakunya, maka

komunikasi yang terjadi adalah efektif, dan jika tidak ada perubahan pada

sikap seseorang, maka komunikasi tersebut tidaklah efektif.

d. Hubungan yang makin baik

Bahwa dalam proses komunikasi yang efektif secara tidak sengaja

meningkatkan kadar hubungan interpersonal.Seringkali jika orang telah

memiliki persepsi yang sama, kemiripan karakter, cocok, dengan

sendirinya hubungan akan terjadi dengan baik. Di perkantoran, seringkali

terjadi komunikasi dilakukan bukan untuk menyampaikan informasi atau

mempengaruhi sikap semata, tetapi kadang-kadang untuk membina

hubungan baik.
24

e. Tindakan

Komunikasi akan efektif jika kedua belah pihak setelah

berkomunikasi terdapat adanya sebuah tindakan. Alexis Tan

mengemukakan bahwa perlu ada daya tarik dengan similarity (kesamaan),

familiarity (keakraban) dan proximity (kesukaan). Seseorang biasanya

akan cenderung lebih tertarik dengan orang lain karena memiliki faktor

kesamaan ( sama hobi, sama sifat), keakraban ( keluarga, teman karib),

dan kesukaan. Dengan kondisi seperti itu orang tidak merasa sungkan

untuk berbicara, yakni menceritakan masalah hidupnya secara jujur tanpa

adanya kecanggungan berkomunikasi dintara kedunya. Jika sudah

demikian, maka antara satu dengan yang lainnya akan saling

mempengaruhi dan dengan sendirinya komunikasi akan berlangsung

secara efektif. Komunikasi efektif menuntut kepekaan seseorang dalam

situasi dan kondisi yang ada, bahkan telah banyak kegagalan organisasi

dikaitkan dengan komunikasi yang buruk. Masalah yang paling sulit dalam

komunikasi adalah bagaimana cara mendapatkan perhatian dari para

pendengar untuk memastikan bahwa mereka mendengarkan.

2.1.3 Disiplin Kerja

Menurut Zainal (2009:599), disiplin kerja adalah suatu alat yang

digunakan para manajer untuk berkomunikasi dengan karyawan agar mereka

bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu upaya untuk

meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan

perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku.Sedangkan menurut Handoko


25

(2001:209), disiplin kerja adalah suatu aktivitas yang dilakukan untuk

memperbaiki kegiatan di waktu yang akan datang dan bukan menghukum

kegiatan di masa lalu melalui tindakan pendisiplinan yang positif yakni bersifat

mendidik dan mengoreksi, bukan tindakan pendisiplinan yang negatif seperti

atasan menjatuhkan karyawan yang berbuat salah.

Simamora (2004) mendefinisikan disiplin sebagai prosedur yang

mengoreksi atau menghukum bawahan karena melanggar peraturan atau prosedur.

Disiplin merupakan bentuk pengendalian diri pegawai dan pelaksanaan yang

teratur dan menunjukkan tingkat kesungguhan tim kerja di dalam sebuah

organisasi. Tindakan disipliner menuntut suatu hukuman terhadap pegawai yang

gagal memenuhi standar yang ditetapkan. Tindakan disipliner yang efektif

terpusat pada perilaku pegawai yang salah, bukan pada diri pegawai sebagai

pribadi.

Berdasarkan definisi-definisi di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa

disiplin kerja adalah suatu aktivitas yang menjadi alat komunikasi untuk

mengubah dan memperbaiki suatu perilaku melalui tindakan disipliner yang

positif.

2.1.3.1 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Disiplin Kerja

Banyak faktor yang dapat mempengaruhi tegak tidaknya suatu disiplin

kerja dalam suatu perusahaan. Menurut Wahyudi (2002:201-207), faktor-faktor

tersebut antara lain :


26

a. Besar kecilnya pemberian kompensasi.

Besar kecilnya kompensasi dapat mempengaruhitegaknya disiplin.

Para karyawan akan dapat memenuhi segala peraturan yang berlaku bila ia

merasa medapat jaminan balasan jasa yang setimpal dengan jerih

payahnya yang telah disumbangkan bagi perusahaan. Akan tetapi bila ia

merasa kompensasi yang diterimanya jauh dari memadai, maka ia akan

berfikir mendua dan berusaha mencari tambahan dari luar sehingga

menyebabkan ia sering mangkir, serta meminta izin keluar dan

sebagainya.

b. Ada tidaknya keterladanan pimpinan.

Keteladanan pemimpin maksudnya bahwa dalam lingkungan

perusahaan, semua karyawan akan selalu memperlihatkan bagaimana

pemimpin dapat mencegah disiplin dirinya dari ucapannya, perbuatan dan

sikap yang dapat merugikan aturan disiplin yang suda diterapkan, peranan

keteladanan pimpinan amat besar dalam perusahaan karena pimpinan

dalam suatu organisasi atau perusahaan menjadi perebutan para karyawan.

Oleh sebab itu, bila seorang pimpinan menginginkan tegaknya disiplin

pada perusahaan,maka ia harus lebih dahulu mempraktekkannya dan

mempelopori, agar dapat diikuti oleh karyawan.

c. Ada tidaknya aturan pasti untuk dijadikan pegangan

Pembinaan disiplin tidak akan dapat dilaksanakan dalam

perusahaan, bila tidak ada peraturan tertulis yang pasti yang dijadikan

pegangan bersama. Pada karyawan mau melakukan disiplin bila ada aturan
27

yang jelas dan informasikan kepada mereka. Oleh sebab itu, perusahaan

akan dapat ditegakkan dalam perusahaan, bila ada peraturan tertulis yang

telah disepakati.

d. Keberanian pimpinan mengambil tindakan

Suatu disiplin akan dapat ditegakkan bila disamping aturan yang

tertulis yang jadi pegangan bersama, juga perlu ada sanksi. Bila ada

seseorang karyawan yang melanggar disiplin, maka perlu ada keberanian

pimpinan untuk mengambil tindakan sesuai dengan tingkat pelanggaran

yang dibuatnya. Dengan adanya tindakan yang sesuai dengan sanksi yang

ada, maka semua karyawan akan merasaterlindungi, dan dalam hatinya

berjanji tidak berbuat hal serupa.

e. Ada tidaknya pengawasan pimpinan

Dalam setiap kegiatanyang dilakukan oleh perusahaan perlu

adanya pengawasan yang mengarahkan para karyawan agar dapat

melaksanakan pekerjaan dengan tepat dan sesuai dengan yang telah

ditetapkan. Adanya pengawasan, maka karyawan akan terbiasa disiplin

kerja. Mungkin untuk sebagian karyawan yang sudah menyadari arti

disiplin, pengawasan seperti ini tidak perlu, tetapi bagi karyawan lainnya,

tegaknya disiplin masih perlu agak dipaksakan, agar mereka tidak berbuat

semaunya di perusahaan.

f. Tidak adanya perhatian kepada pada karyawan.

Pimpinan yang berhasil memberi perhatian yang besar kepada

keryawannya akan dapat menciptakan disiplin kerja yang baik. Karena ia


28

bukan hanya dekat dalam arti jarak fisik, tetapi juga mempunyai jarak

dalam arti jarak batin. Pimpinan demikian akan selalu dihormati ddan

dihargai oleh para karyawannya. Sehingga akan berpengaruh besar kepada

pretasi, semangat kerja dan moral.

2.1.3.2 Indikator-Indikator Disiplin Kerja

Disiplin kerja adalah kesediaan seseorang untuk sanggup menjalankan dan

mentaati semua peraturan yang berlaku di perusahaan.Menurut Soejono (2000:67)

ada beberapa indikator disiplin kerja pegawai yaitu sebagai berikut:

a. Ketepatan waktu

Para pegawai datang ke kantor tepat waktu, tertib dan teratur,

dengan begitudapat dikatakan disiplin kerja baik. Efisiensi waktu sangat

diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan agar dapat diselesaikan dengan

tepat waktu. Hal ini akan mencegah pekerjaan lain menjadi tertunda. Maka

pegawai yang disiplin pasti akan mendisiplinkan diri dalam waktu hal,

seperti menghadiri setiap pertemuan, serta kehadiran tepat waktu.

b. Menggunakan peralatan kantor dengan baik

Sikap hati-hati dalam menggunakan peralatan kantor dapat

menunjukkanbahwa seseorang memiliki disiplin kerja yang baik, sehingga

peralatan kantor dapat terhindar dari kerusakan yang mengakibatkan

kerugian. Pegawai tidak boleh seenaknya menggunakan peralatan kantor

dengan sikap ceroboh. Penggunaan dan pemeliharaan peralatan yang

sebaik-baiknya dapat menunjang kegiatan kantor berjalan dengan lancar.


29

c. Tanggung jawab yang tinggi

Pegawai yang senantiasa menyelesaikan tugas yang dibebankan

kepadanyasesuai dengan prosedur dan bertanggung jawab atas hasil kerja,

dapat puladikatakan memiliki disiplin kerja yang baik. Pegawai yang bisa

bekerja dalam tim, totalitas dalam bekerja, konsisten, dan memiliki etika

yang baik adalah salah satu contoh pegawai yang bertanggung jawab atas

pekerjaannya.

d. Ketaatan terhadap aturan kantor

Bekerja di perusahaan tidak bisa semena-mena karena tetap ada

aturan yang berlaku,salah satunya memberi kabar dan meminta izin ketika

tidak masuk kerja, berpenampilan sesuai dengan aturan kantor,

menggunakan kartu tandapengenal/identitas, itu merupakancerminan dari

disiplin yang tinggi untuk menaati peraturan kantor.

2.1.4 Kinerja

Kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance yang

berarti prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang.

Pengertian kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas

yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan fungsinya sesuai dengan

tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Performance atau kinerja merupakan hasil atau keluaran dari suatu proses

(Nurlaila, 2010:71). Menurut pendekatan perilaku dalam manajemen, kinerja

adalah kuantitas atau kualitas sesuatu yang dihasilkan atau jasa yang diberikan

oleh seseorang yang melakukan pekerjaan (Luthans, 2005:165).


30

Kinerja adalah hasil kerja baik secara kualitas maupun kuantitas yang

dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas sesuai tanggung jawab yang

diberikan (Mangkunagara, 2002:22).

Kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara

keseluruhan selama periode tertentu dalam melaksanakan tugas dibandingkan

dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau

kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu telah disepakati bersama (Rivai dan

Basri, 2005:50).

Sedangkan Mathis dan Jackson (2006:65) menyatakan bahwa kinerja pada

dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan pegawai. Manajemen

kinerja adalah keseluruhan kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja

perusahaan atau organisasi, termasuk kinerja masing-masing individu dan

kelompok kerja di perusahaan tersebut.

Kinerja merupakan hasil kerja dari tingkah laku (Amstrong, 1999:15).

Pengertian kinerja ini mengaitkan antara hasil kerja dengan tingkah laku. Sebgai

tingkah laku, kinerja merupakan aktivitas manusia yang diarahkan pada

pelaksanaan tugas organisasi yang dibebankan kepadanya.

Berdasarkan pengertian para ahli di atas, maka penulis mengambil

kesimpulan bahwa kinerja adalah salah satu tolak ukur yang mengukur

keberhasilan seseorang dalam melakukan tugas, tindakan atau aktivitas pada suatu

periode dengan referensi pada sejumlah standar.


31

2.1.4.1 Karakteristik Kinerja Karyawan

Karakteristik orang yang mempunyai kinerja tinggi adalah sebagai berikut

(Mangkunegara, 2002:68):

a. Memiliki tanggung jawab pribadi yang tinggi.

b. Berani mengambil dan menanggung resiko yang dihadapi.

c. Memiliki tujuan yang realistis.

d. Memiliki rencana kerja yang menyeluruh dan berjuang untuk merealisasi

tujuannya.

e. Memanfaatkan umpan balik (feed back) yang konkrit dalam seluruh

kegiatan kerja yang dilakukannya.

f. Mencari kesempatan untuk merealisasikan rencana yang telah

diprogramkan.

2.1.4.2 Penilaian Kinerja

Menrut Nawawi (2004), penilaian kinerja adalah sebuah gambaran atau

deskripsi yang sistematis tentang kekuatan dan kelemahan yang terkait dari

seseoran atau kelompok.Menurut Wahyudi (2002),penilaian kinerja adalah suatu

evaluasi yang dilakukan secara periodik dan sistematis tentang prestasi

kerja/jabatan seorang tenaga kerja, termasuk potensi pengembangannya.

Penilaian kinerja pada dasarnya merupakan faktor kunci guna

mengembangkan suatu organsasi/instansi secara efektif dan efisien, karena adanya

kebijakan atau program yang lebih baik atas SDM yang ada didalam

organisasi/instansi. Penilaian kinerja individu sangat bermanfaat bagi dinamika


32

pertumbuhan organisasi secara keseluruhan, melalui penilain tersebut maka dapat

diketahui kondisi sebenarnya tentang bagaimana kinerja karyawan.

2.1.4.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja

Menurut Mangkunegara (2009:67) faktor yang mempengaruhi

pencapaiankinerja adalah :

a. Faktor Kemampuan

Secara psikologis, kemampuan (Ability) pegawai terdiri dari

kemampuanpotensi (IQ) dan kemampuan reality (knowledge + Skill).

Artinya, pegawai yang memiliki IQ rata-rata (IQ 110-120) dengan

pendidikan yang memadai untuk jabatannya dan terampil dalam

mengerjakan pekerjaannya sehari-hari, maka ia akan lebih mudah

mencapai prestasi kerja yang diharapkan. Oleh karena itu, pegawai perlu

ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya.

b. Faktor Motivasi

Motivasi terbentuk dari sikap seorang pegawai dalam menghadapi

situasikerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan diri pegawai

yang terarah untuk mencapai tujuan organisasi (tujuan kerja). Sikap mental

merupakan kondisi mental yang mendorong diri pegawai untuk berusaha

mencapai prestasi kerja secara maksimal. Sikap mental seorang pegawai

harus sikap mental yang siap secara psikofisik (sikap secara mental, fisik,

tujuan dan situasi). Artinya seorang pegawai harus siap mental, mampu

secara fisik, memahami tujuan utama dan target kerja yang akan dicapai

serta mampu memanfaatkan dan menciptakan situasi kerja.


33

2.1.4.4 Indikator-Indikator Kinerja

Kinerja adalah hasil kerja yang di capai seseorang dalam melaksanakan

tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Menurut

Mathis dan Jackson (2006) indikator kinerja diantaranya:

a. Kuantitas

Kuantitas merupakan jumlah yang dihasilkan dan dinyatakan

dalam istilah seperti jumlah unit, jumlah siklus aktivitas yang diselesaikan.

Kuantitas dari hasil dapat diukur dari jumlah tugas yang dikerjakan.

(Dimensi jumlah tugas yang dikerjakan ini menunjukkan jumlah pekerjaan

yang dihasilkan individu atau kelompok sebagai persyaratan yang menjadi

standar pekerjaan. Setiap pekerjaan memiliki persyaratan yang berbeda

sehingga menuntut karyawan harus memenuhi persyaratan tersebut baik

pengetahuan, ketrampilan, maupun kemampuan yang sesuai. Berdasarkan

persyaratan pekerjaan tersebut dapat diketahui jumlah karyawan yang

dibutuhkan untuk dapat diketahui jumlah karyawan yang dibutuhkan untuk

dapat mengerjakannya, atau setiap karyawan dapat mengejakan beberapa

unit pekerjaan).dan karyawan dapat meningkatkan kuantitas (Semangat

kerja karyawan dapat mempengaruhi produktivitas kinerjakaryawan serta

mempengaruhi jumlah kuantitas yang dihasilkan karyawan).


34

b. Kualitas

Kualitas merupakan tingkat dimana hasil aktivitas yang dilakukan

mendekati sempurna, dalam arti menyesuaikan beberapa cara ideal dari

penampilan aktivitas, maupun memenuhi tujuan-tujuan yang diharapkan

dari suatu aktivitas. Kualitas kerja diukur dari persepsi pegawai terhadap

kualitas pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan tugas terhadap

keterampilan dan kemampuan pegawai. Kualitas dari hasil dapat diukur

dari kualitas hasil pekerjaan yang baik dan memiliki inisiatif dalam

melakukan pekerjaan. Hasil pekerjaan yang dilakukan mendekati

sempurna atau memenuhi tujuan yang diharapkan dari pekerjaan tersebut.

c. Ketepatan waktu

Ketepatan waktu diukur dari persepsi karyawan terhadap suatu

aktivitas yang diselesaikan dari awal waktu sampai menjadi output. Dapat

menyelesaikan pada waktu yang telah ditetapkan serta memaksimalkan

waktu yang tersedia untuk aktivitas yang lain.Waktu harus dimanfaatkan

sebaik mungkin dan secara optimal. Penundaan penggunaan waktu dapat

menimbulkan berbagai konsekuensi biaya besar dan kerugian.Ketepatan

waktu dan hasil dapat diukur dari kecepatan dan kualitas (menyelesaikan

pekerjaan dengan cepat dan tepat tanpa mengabaikan kualitas produk dan

jasa yang dihasilkan) dan tugas selesai sesuai jadwal (menyelesaikan

pekerjaan yang diberikan perusahaan sebelum jadwal yang berlaku).


35

d. Kehadiran

Kehadiran merupakan bentuk dari aktivitas karyawan yang

didukung dengan tingkat kehadiran dan ketepatan waktu yang tinggi.

Tingkat kehadiran merupakan sesuatu yang menjadi tolak ukur sebuah

perusahaan dalam mengetahui tingkat partisipasi karyawan pada

perusahaan.Kehadiran atau presensi sangat penting dalam mewujudkan

perusahaan yang kuat. Apalagi perusahaan yang bergerak dalam bidang

barang dan jasa pelayanan. Jika karyawan yang tidak masuk akan

berpengaruh kepada beberapa bagian, terutama untuk bagian lapangan atau

operasional perusahaan. Akibat dari salah seorang karyawan yang tidak

masuk, maka produktifitas dan pelayanan di perusahaan akan sedikit

terganggu sehingga akan mempengaruhi hasil produktifitas barang dan

jasa. Dampak lanjutannya adalah tidak tercapainya tujuan yang telah

ditetapkan dalam visi dan misi perusahaan, yang intinya adalah berusaha

untuk memberikan dan meningkatkan produktifitas dan pelayanan

terhadap perusahaan dan para pengguna jasa dengan sebaik mungkin.

e. Kemampuan bekerja sama

Karyawan harus memiliki kemampuan bekerja sama dengan

pemimpin maupun rekan kerja agar tujuan efektivitas perusahaan tercapai

dengan baik. Kemampuan bekerja sama dapat menciptakan kekompakan

sehingga dapat meningkatkan rasa kerja sama antar karyawan. Karyawan

harus mempunyai keinginan dan kemauan dalam bekerja secara kelompok

sehingga mencapai tujuan suatu organisasi.


36

2.1.5 Pengaruh Antar Variabel

2.1.5.1 Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan

Motivasi terbentuk dari sikap pegawai dalam menghadapi situasi kerja di

perusahaan. Motivasi merupakan kondisi atau energi yang menggerakkan diri

pegawai yang terarah untuk mencapai tujuan perusahaan. Sikap mental pegawai

yang positif terhadap situasi kerja itulah yang memperkuat motivasi kerjanya

untuk dapat mencapai kinerja semaksimal mungkin. Disamping itu terdapat

beberapa aspek yang berpengaruh terhadap motivasi kerja pegawai, yaitu rasa

aman dalam bekerja, mendapatkan gaji yang adil dan kompetitif, lingkungan kerja

yang menyenangkan, penghargaan atas prestasi kerja dan perlakuan yang adil dari

manajemen. Dengan melibatkan pegawai dalam pengambilan keputusan,

pekerjaan yang menarik, rekan-rekan kerja yang menyenangkan, kejelasan akan

standar keberhasilan, hasil yang diharapkan serta bangga terhadap pekerjaan dan

perusahaan, merupakan faktorpeningkatan prestasi kerja pegawai.

Dengan demikian jelaslah, bahwa motivasi yang tepat maka para pegawai

akan terdorong untuk berbuat semaksimal mungkin untuk melaksanakan

pekerjaannya, karena apabila suatu perusahaan berhasil mencapai tujuannya,

maka kepentingan para pegawainya pasti akan terjamin. Dari uraian diatas, maka

unsur motivasi sangat berpengaruh terhadap prestasi kerja pegawai, sehingga

dapat dicapai tujuan pribadi maupun tujuan perusahaan yang telah ditetapkan

sebelumnya.
37

2.1.5.2 Pengaruh Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan

Komunikasi merupakan hal yang paling penting dan harus terjadi antara

atasan dan bawahan maupun sesama karyawan dalam suatu perusahaan.

Komunikasi yang baik dan efektif dapat membuat kinerja karyawannya menjadi

lebih baik, karena pada dasarnya sebagai sumber daya manusia yang

membutuhkan sesuau untuk dapat memacu keinginan mereka untuk dapat bekerja

dengan giat sehingga mereka mampu meningkatkan kreativitas dan semangat

kerja sesuai dengan batas kemampuan masing-masing.

2.1.5.3 Pengaruh Displin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

Menurut Moenir (2004) disiplin kerja pada dasarnya selalu diharapkan

menjadi ciri setiap SDM dalam organisasi, karena dengan kedisiplinan organisasi

akan berjalan dengan baik dan bisa mencapai tujuannya dengan baik pula. Setiap

karyawan harus memiliki disiplin kerja didalam organisasi atau perusahaannya,

seperti mematuhi peraturan tertulis maupun tidak tertulis yang telah di tetapkan

oleh perusahaankarena hal tersebut dapat menciptakan lingkungan kerja yang

kondusif dan harmonis sehingga akan memberikan dampak yang positif terhadap

kinerja karyawannya. Dengan adanya disiplin kerja yang baik dari karyawan

seperti datang tepat waktu, melaksanakan pekerjaan sesuai dengan apa yang telah

ditetapkan oleh perusahaan, mentaati peraturan perusahaan maka akan dapat

meningkatkan kinerja dari karyawan tersebut sehingga target perusahaan akan

tercapai.
38

2.2 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu yang Relevan
No. Nama Judul Hasil
1. Luh Mang Indah Pengaruh motivasi, Berdasarkan hasil analisis
MarianiDan komunikasi dan yang telah diolah, diperoleh
Ni Ketut disiplin kerja bahwa semua hipotesis yang
Sariyathi(2017) terhadap kinerja diajukan diterima. Motivasi
karyawan warung berpengaruh positif dan
mina peguyangan signifikan terhadap kinerja
di Denpasar karyawan Warung Mina
Peguyangan di Denpasar,
komunikasi berpengaruh
positif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan Warung
Mina Peguyangan di Denpasar
dan disiplin kerja berpengaruh
positif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan Warung
Mina Peguyangan di
Denpasar.
2. Wela Antayenia Pengaruh Berdasarkan hasil penelitian
komunikasi, dan analisis data di simpulkan
motivasi dan bahwa: (1) komunikasi
disiplin kerja berpengaruh signifikan
terhadap kinerja terhadap kinerja pegawai
pegawai pegadaian pegadaian cabang kediri. (2)
Cabang kediri motivasi berpengaruh
tahun 2015 signifikan terhadap kinerja
pegawai pegadaian cabang
kediri. (3) disiplin kerja
berpengaruh signifikan
terhadap kinerja pegawai
pegadaian cabang kediri. (4)
komunikasi, motivasi, dan
disiplin kerja secara simultan
berpengaruh signifikan
terhadap kinerja pegawai
pegadaian cabang kediri.
3. Mikael Gamur Pengaruh Hasil penelitian menunjukkan
komunikasi, bahwa (1) komunikasi,
motivasi, dan Motivasi dan disiplin secara
disiplin terhadap bersama-sama tidak memiliki
Kinerja pegawai pengaruh terhadap
39

No. Nama Judul Hasil


pada dinas Kinerja dan (2) displin kerja
pekerjaan umum berpengaruh secara positif dan
penata signifikan terhadap
Ruang, perumahan Kinerja
dan kawasan
permukiman
kabupaten
Kapuas kalimantan
tengah

4. Friska Pengaruh Hasil penelitian dapat


Purnamasari komunikasi dan disimpulkan sebagai berikut:
Sihombing disiplin kerja 1. Komunikasi dan disiplin
terhadap kinerja kerja sudah baik serta
Karyawan pada Kinerja karyawan cukup baik.
café kopi massa 2. Hasil analisis regresi adalah
koktong lim ming ŷ = 16,059 + 0,202x1 +
Pematangsiantar 0,346x2, artinya
Komunikasi dan disiplin kerja
berpengaruh positif terhadap
kinerja karyawan. 3. Hasil
analisis korelasi diperoleh
Nilai r = 0,778 artinya
hubungan komunikasi, disiplin
kerja dengan kinerja karyawan
kuat dan positif. Tinggi
Rendahnya kinerja karyawan
dapat dijelaskan oleh
komunikasi dan disiplin kerja
sebesar 60,6%. 4. Hipotesis
Penelitian h0 ditolak, artinya
komunikasi dan disiplin kerja
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja
Karyawan pada café kopi
massa koktong lim ming
pematangsiantar secara
simultan maupun parsial.
Sumber: Data Diolah, 2019
40

2.3 Kerangka Teoritik

Berdasarkan studi pustaka, penelitian terdahulu dan tujuan penelitian maka

kerangka teoritil antara faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan dapat

dilihat seperti pada gambar berikut ini :

MOTIVASI
(X1)

H1
KOMUNIKASI KINERJA
(X2) H2 KARYAWAN
(Y)

H3
DISIPLIN KERJA
(X3)

H4

Gambar 2.1. Model Penelitian

Ket : = Garis pengaruh variabel antara variabel X dan Y

H1 = Pengaruh secara persial

H2 = Pengaruh secara persial

H3 = Pengaruh secara parsial

H4 = Pengaruh secara simultan

2.4 Definisi Operasional

Menurut Sugiyono (2015, hlm. 38) definisi operasional variabel penelitian

adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari obyek atau kegiatan yang memiliki
41

variasi tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya. Dapat pula dikatakan sebagai penjelasan tentang kegiatan-

kegiatan yang akan dilakukan dalam mengukur suatu Concept.

Definisi operasional variabel penelitian dijelaskan pada bagian berikut:

Tabel 2.2
Definisi Operasinal
Variabel Definisi Indikator Alat ukur Skala
operasional
Motivasi Motivasikerja 1. Dorongan Kuesioner Likert
(X1) merupakan mencapai tujuan
dorongan yang 2. Semangat kerja
timbul baik 3. Inisiatif dan
dari dalam kreatifitas
maupun 4. Rasa tanggung
luardiri seorang jawab
karyawan Syahyuti (2010)
untuk
melakukan
pekerjaan atau
kegiatan
tertentu,
manajemen
perusahaan
harus mampu
mengelola
motivasi kerja
ini dengan baik
sehingga
mempunyai
peranan
penting dalam
pencapaian
tujuan
organisasi.
Komunikasi Komunikasi 1. Pemahaman Kuesioner Likert
(X2) adalah 2. Kesenangan
perpindahan 3. Pengaruh pada
(transfer) sikap
makna antar 4. Hubungan yang
manusia yang makin baik
tidak 5. Tindakan
tergantungpada Suranto AW
42

Variabel Definisi Indikator Alat ukur Skala


operasional
teknologi, (2010:105)
melainkan
kekuatan dalam
diri untuk
mencari cara
menyampaikan
gagasan, fakta,
pikiran maupun
nilai agar
mudah
dimengerti oleh
orang lain.
Disiplin Disiplin kerja 1. Ketepatan waktu Kuesioner Likert
Kerja (X3) adalah suatu 2. Menggunakan
aktivitas yang peralatan kantor
menjadi alat dengan baik
komunikasi 3. Tanggung jawab
untuk yang tinggi
mengubah dan 4. Ketaatan terhadap
memperbaiki aturan kantor
suatu perilaku Soejono (2000:67)
melalui
tindakan
disipliner yang
positif.
Kinerja (Y) Kinerja adalah 1. Kuantitas Kuesioner Likert
salah satu tolak 2. Kualitas
ukur yang 3. Ketepatan waktu
mengukur 4. Kehadiran
keberhasilan 5. Kemampuan
seseorang bekerja sama
dalam MathisdanJackson
melakukan (2011:378)
tugas, tindakan
atau aktivitas
pada suatu
periode dengan
referensi pada
sejumlah
standar.
43

2.5 Hipotesis

Menurut Sugiyono, (2005:54) hipotesis adalah jawaban sementara

terhadap rumusan masalah penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian

biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena

jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum

didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.

Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

H1: Diduga variabel Motivasi (X1) berpengaruh secara signifikanterhadap kinerja

karyawan (Y) pada PT. Thamrin Brothers Curup.

H2:Diduga variabel Komunikasi (X2) berpengaruh secara signifikanterhadap

kinerja karyawan (Y) pada PT. Thamrin Brothers Curup.

H3:Diduga variabel Disiplin Kerja (X3) berpengaruh secara signifikanterhadap

kinerja karyawan (Y) pada PT. Thamrin Brothers Curup.

H4: Diduga variabel Motivasi (X1),Komunikasi (X2) dan Disiplin Kerja (X3)

berpengaruh secara signifikanterhadap kinerja karyawan (Y) pada PT.

Thamrin Brothers Curup.


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di PT Thamrin Brothers Curup, waktu

penelitian pada bulan Juni dari tanggal 15 sampai tanggal 30 Juni 2019.

3.2 Metode Penelitian

Jenis Penelitian ini adalah penelitian Deskriptif kuantitatif, yaitu dimana

peneliti membandingkan hasil pengumpulan data dan membuktikan dengan angka

pada sejumlah populasi melalui sampel yang dianggap layak untuk diteliti.Metode

kuantitatif menggunakan sejumlah sampel dan data-data numerikal atau berbentuk

angka yang diolah dengan metode statistika atau SPSS (Sugiyono, 2010, p.13).

3.3 Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi adalah semua orang, kejadian atau jumlah keseluruhan

dari unit organisasi yang diduga atau semua anggota organisasi (Fuad

Mas’ud, 2004). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan di

PT Thamrin Brothers Curup.

b. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah yang dimiliki oleh populasi

tersebut (Sugiyono,2011:92). Teknik pengambilan sampel dalam

penelitian ini adalah teknik total sampling. Sampel yang diambil adalah

seluruh karyawan PT Thamrin Brothers Curup sebanyak 30 orang, jadi

penulis menggunakan metode total sampling.

44
45

3.4 Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi

Observasi adalah metode pengumpulan data melalui pengamatan,

pencatatan dan analisa secara langsung terhadap gejala-gejala (fenomena)

yang terjadi secara sistematis pada objek penelitian.

b. Kuesioner

Kuesioner, merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan yang

tertulis kepada resonden untuk dijawabnya. Skala pengukuran data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan Skala Likert.Menurut

Sugiyono (2015, h. 93), skala likert adalah skala yang digunakan untuk

mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seorang atau sekelompok orang

tentang fenomena sosial.

Tabel 3.1
Nilai Skala Likert

No. Keterangan Skor


1 Sangat Setuju (SS) 5
2 Setuju (S) 4
3 Netral (N) 3
4 Tidak Setuju (TS) 2
5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Sumber: Sugiyono (2015, h. 94)
46

3.5 Instrumen Penelitian

Sebelum melakukan teknik analisis data terlebih dahulu dilakukan

ujiinstrumen penelitian. Sejalan dengan pendapat Sugiyono (2015, hlm. 222)

bahwa terdapat dua hal utama yang mempengaruhi kualitas hasil penelitian, yaitu,

kualitas instrumen penelitian, dan kualitas pengumpulan data.

Instrumen penelitian menurut Sugiyono (2009), merupakan suatu alat yang

digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.

Instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner yang disusun berdasarkan pada

indikator-indikator dari variabel bebas yaitu, motivasi, komunikasi dan disiplin

kerja serta variabel terikat yaitu kinerja karyawan yang telah disusun sebelumnya.

3.5.1 Uji Validitas

Menurut Sugiyono, (2013: 177) Uji validitas adalah suatu ukuran yang

menunjukan tingkat-tingkat kevalidanatau kesahihan suatu instrumentdengan

syarat minimum nilai r tabel (n=0.30), Sugiyono (2012) mengemukakan bahwa:

Untuk mengetahui valid tidak suatu instrumen penelitian maka uji validitas

dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel dengan taraf

signifikan 95% (a = 0,05).

Jika r hitung ≥ r tabel maka pernyataan atau indikator tersebut dinyatakan

valid, demikian sebaliknya bila r hitung ≤ r tabel maka pernyataan atau indikator

tersebut dinyatakan tidak valid. Uji validitas akan menguji masing-masing

variabel yang digunakan dalam penelitian ini, dimana keseluruhan variabel

penelitian memuat satu kuesioner dinyatakan valid jika pertanyaan atau


47

pernyataan kuesioner yang harus dijawab oleh responden mampu mengungkapkan

sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.

3.5.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah suatu instrumen yang cukup dapat dipercaya untuk

digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik

(Arikunto, 2010). Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius atau

mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Instrumen

yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat

dipercaya. Instrumen yang reliabel mengandung arti bahwa instrumen tersebut

harus baik sehingga mampu mengungkap data yang bisa dipercaya. SPSS

memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach

Alpha (α). Sugiyono (2012) mengemukakan bahwa: “Suatu instrumen dinyatakan

reliabel, bila koefisien reliabilitas minimal 0.60, sehingga jika nilai Alpha lebih

besar dari 0.60 suatu instrumen dinyatakan reliabel.

3.6 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik terhadap model regresi yang digunakan dalam

penelitian dilakukan untuk menguji apakah model regresi tersebut baik atau

tidak. Dalam penelitian ini, uji asumsi klasik yang digunakan adalah uji

normalitas, uji multikolonieritas dan uji heteroskedastisitas.

3.6.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel terikat (dependent) dan variabel bebas (independent) memiliki distribusi

normal. Model regresi yang baik adalah jika distribusi data normal atau
48

mendekati normal. Untuk menguji apakah data terdistribusi normal atau tidak

dapat dilakukan dengan analisis grafik dan uji statistik. Analisis grafik

merupakan cara yang mudah untuk mendeteksi normalitas yaitu dengan melihat

penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik normal probability plot.

Pengambilan keputusan dalam uji normalitas menggunakan analisis grafik ini

didasarkan pada:

1. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti garis

diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

2. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis

diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

Untuk melengkapi hasil analisis grafik normal probability plot digunakan

uji statistik non-parametik Kolmograv-Smirnov (K-S). Pada uji statistik

onesample Kolmograv-Smirnov dapat dilihat probabilitias signifikan terhadap

variabel. Jika probabilitas signifikan di atas 0,05, maka variabel tersebut

terdistribusi secara normal (Ghozali, 2006).

3.6.2 Uji Multikolinieritas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah variabel independen terdapat

korelasi atau tidak, suatu model regresi yang baik merupakan suatu model yang

tidak terjadi korelasi antara variabel independennya. Untuk mengetahui ada

tidaknya multikolinieritas, dilakukan dengan menganalisi matrik korelasi

variabel-variabel independen. Jika antar variabel independen terdapat korelasi

yang cukup tinggi (umumnya 45 diatas 0,90), maka hal tersebut adalah suatu

indikasi bahwa terdapat multikolinieritas. Multikolinieritas dapat juga dilihat


49

dari nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF). Tolerance mengukur

variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel

independen lainnya. Nilai tolerance ≤ 0.10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10

adalah nilai cutoff yang digunakan untuk menunjukkan adanya multikolinieritas.

Apabila hasil regresi memiliki nilai VIF ≤ 10 maka dapat disimpulkan tidak ada

multikolinieritas dalam model regresi (Ghozali, 2011: 106).

3.6.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamtan ke pengamatan

yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut

heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau

tidak terjadi keteroskedastisitas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya

heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat grafik Plot antara nilai

prediksi variabel terikat (dependent) dengan residualnya. Dasar analisis grafik

Plot adalah sebagai berikut:

1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola

tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit),

maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di

bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.


50

3.7 Teknik Analisis Data

3.7.1 Analisis Tanggapan Responden Terhadap Variabel Penelitian

Bagian analisis tanggapan responden membahas mengenai bentuk

tanggapan responden terhadap kuesioner yang disebarkan kepada responden. Dari

sebaran responden selanjutnya akan diperoleh satu kecenderungan atas jawaban

respoonden tersebut. Adapun perhitungan rata-rata dari responden menggunakan

rumus sebagai berikut:

x=∑x
N
(Sugiyono, 2013:143)

Keterangan:

X : Angka Rata-Rata
N : Jumlah Skor
∑X : Nilai Responden

Hasil rata-rata jawaban responden tersebut dikonfirmasikan pada interval

penelitian menetapkan rentang interval penelitian tersebut. Dihitung berdasarkan

rumus sebagai berikut (Sugiyono,2013:143):

I=R
K

Keterangan:

I : Interval

R : Range (Nilai tertinggi-nilai terendah)

K : Jumlah Katagori

= 5-1 = 0,8
5
51

Setelah besarnya interval diketahui, kemudian dibuat rentang skala hingga

dapat ditentukan kriteria penelitian persepsi responden terhadap variabel-variabel

penelitian sebagai berikut:

Tabel 3.2
Interval Variabel Penelitian
Interval Penilaian Kriteria Penilaian

4,20-5,00 Sangat Baik


3,40-4,19 Baik
2,60-3,39 Cukup Baik
1,80-2,59 Kurang Baik
1,00-1,79 Tidak Baik
Sumber: (Sugiyono, 2013)

3.7.2 Analisis Regresi Linear Berganda

Model analisis yang akan digunakan untuk menyelesaikan permasalahan

penelitian ini adalah regresi linear berganda. Analisis ini digunakan untuk

mengetahui ketergantungan dari satu variabel terikat dengan satu atau lebih

variabel bebas. Dalam penelitian ini uji hipotesis melalui analisis regresi linear

berganda ini digunakan untuk mencari pengaruh motivasi (X1), komunikasi (X2),

disiplin kerja (X3), terhadap kinerja karyawan (Y). Teknik pengolahan data pada

penelitian ini menggunakan program SPSS. Model regresi linear berganda yang

digunakan adalah dengan menggunakan rumus :

Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e.......................................(1)

Keterangan :

Y = kinerja karyawan

α = bilangan konstanta

X1 = motivasi
52

X2 = komunikasi

X3 = disiplin kerja

β1,β2,β3 = koefisien regresi variabel X1, X2, X3

e = Error Term

3.7.3 Analisis Koefisien Determinasi (r2)

Koefisien determiasi adalah salah satu nilai stastik yang dapat digunakan

untuk mengetahui apakah ada hubungan pengaruh antara dua variabel. Nilai

koefisien determinasi menunjukan persentase variasi nilai variabel dependen yang

dapat dijelaskan oleh kesamaan regresi yang dihasilkan. Besarnya presentase

pengaruh semua variabel independen terhadap nilai variabel dependen dapat

diketahui dari besarnya koefisien (r2) persamaan regresi. Besarnya koefisien

determinasi adalah 0 sampai dengan 1, semakin mendekati 0 besarnya koefisien

determinasi (r2) suatu persamaan regresi, semakin kecil pula pengaruh variabel

independen terhadap nilai variabel dependen. Sebaliknya, semakin mendekati 1

besarnya koefisien determinasi (r2) suatu persamaan regresi, semakin besar pula

pengaruh semua variabel independen terhadap variabel dependen.

r2=b1∑X1 Y + b2∑X2 Y + b3∑X3 Y


∑Y2

3.8 Uji Hipotesis

Uji Hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang

signifikan antara variabel-variabel independent terhadap variabel dependent baik

secara parsial maupun secara simultan dengan menggunakan uji t dan uji F.
53

a. Uji t, yakni pengujian hipotesis variable X terhadap variable y secara

parsial atau satu persatu.Menurut Setiaji (2004) “Uji statistic t menunjukkan

apakah ada pengaruh signifikan variable bebas secara individual terhadap

variable terikat”.

𝑏𝑖
𝑡 = 𝑆𝑏𝑖 (Sugiyono, 2003)

Keterangan :

T = Hipotesis

Bi = Koefisien regresi

Sbi = Standar Koefisien

Dalam penelitian ini uji t dilakukan dengan bantuan program SPSS

Kriteria pengujian sebagai berikut :

- Jika tsig lebih besar dari alpha (tsig> 0,05) maka tidak signifikan yang

berarti variabel motivasi (X1), komunikasi (X2) dan disiplin kerja (X3)

secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel kinerja karyawan (Y).

- Jika tsig lebih kecil dari alpha (tsig< 0,05) maka signifikan yang berarti

variabel motivasi (X1), komunikasi (X2) dan disiplin kerja (X3) secara

parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel kinerja karyawan (Y).

Adapun langkah pengujian hipotesis sebagai berikut :

1. Jika t hitung ≥ 0,05 maka HO ditolak, Ha diterima.

2. Jika t hitung ≤ 0,05 maka HO diterima, Ha ditolak.

b. Uji F, yakni pengujian hipotesis variabel X terhadap variabel Y secara

simultan.
54

Menurut Kuncoro (2001), “ uji statistik F pada dasarnya menunjukkan

apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai

pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat”. Dengan rumus

sebagai berikut:

𝑅2
𝑘
𝐹= 1−𝑅2
(Sugiyono, 2003)
𝑛−𝑘−1

Keterangan:

F = hipotesis

R2 = koefisien korelasi ganda

k = jumlah variabel independent

Adapun kriteria pengujiannya menggunakan bantuan SPSS dengan

membandingkan antara Fsig dengan standar alpha (α = 0,05) pada tingkat

keyakinan 95%.

- Jika 𝐹𝑠𝑖𝑔 > 0,05 berarti secara simultan tidak ada pengaruh yang signifikan

antara variabel motivasi (𝑋𝑖 ), komunikasi ( 𝑋2) dan disiplin kerja (𝑋3)

terhadap variabel kinerja karyawan (Y).

- Jika 𝐹𝑠𝑖𝑔 < 0,05 berarti secara simultan t ada pengaruh yang signifikan

antara variabel motivasi (𝑋𝑖 ), komunikasi ( 𝑋2) dan disiplin kerja (𝑋3)

terhadap variabel kinerja karyawan (Y).


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Sejarah Tempat Penelitian

4.1.1.1 Sejarah PT Thamrin Brother Curup

Berawal dari tahun 1972 hingga saat ini PT. Thamrin Brothers sebagai

Main Dealer Sepeda Motor YAMAHA dengan wilayah pemasaran Sumatera

Selatan dan Bengkulu, telah tumbuh dan berkembang pesatsebagai perusahaan

Lokal yang dapat berkompetisi dengan perusahaan asing dan nasional lainnya.

Tumbuh kembang PT. Thamrin Brothers di buktikan dengan pertumbuhan

jumlah jaringan penjualan di berbagai kota di Sumatera Selatan dan Bengkulu. PT

Thamrin Brothers telah membangun total 36 cabang di seluruh wilayah Sumatera

Selatan dan Bengkulu.Dengan dukungan fasilitas baik sarana dan prasana

Penjualan (Sales), Bengkel (Service) dan Suku Cadang (Spear Part) atau yang

disebut 3S.Berbagai infrastruktur telah disiapkan untuk memberikan kemudahan

bagi pengguna Sepeda Motor YAMAHA.

PT Thamrin Brothers Curup yang berlokasi di Jl. Letjend Suprapto, Talang

Rimbo Lama, Curup Tengah, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu yang

berdiri sejak tahun 2003.

55
56

4.1.1.2 Visi Perusahaan

Menjadi dealer motor yang memberikan pelayanan terbaik di Indonesia

pada seluruh bidang usaha (penjualan motor, service motor, penjualan sukucadang

motor).

4.1.1.3 Misi Perusahaan

a. Memberikan layanan yang cepat dan elegan kepada pelanggan yang

akanmembeli motor.

b. Menyediakan pusat perawatan dan perbaikan motor yang handal

dannyaman.

c. Menyampaikan suku cadang dengan jenis dan jumlah yang tepat kepada

Pemesannya
57

Job Description

a. President Director, adalah sebagai koordinator, komunikator, pengambil

keputusan, pemimpin, pengelola dan eksekutor dalam menjalankan dan

memimpin perusahaan Perseroan Terbatas (PT).

b. Finance Accounting Director, bertanggung jawab untuk Merencanakan,

mengembangkan, dan mengontrol fungsi keuangan dan akuntansi di

perusahaan dalam memberikan informasi keuangan secara komprehensif

dan tepat waktu untuk membantu perusahaan dalam proses pengambilan

keputusan yang mendukung pencapaian target financial perusahaan.

c. Automotive Operation Director, bertanggung jawab untuk menentukan

penggunaan kendaraan operasional servis cabang (home service) dan

memutuskan pemberian/penolakan diskon untuk customer/perjanjian kerja

sama sesuai standard operating procedure (sop).

d. Branch Manager,adalah seorang pimpinan di cabang. Ini berarti,

kesuksesan suatu cabang sangat dipengaruhi oleh pengetahuan, kecakapan,

dan atau keterampilan yang dimiliki oleh seorang Branch Manager.

e. Administration Head,bertanggung jawab untuk mengelola dan

memelihara aset berupa fisik dan keuangan, melakukan verifikasi seluruh

dokumen administrasi yang berkaitan dengan keuangan dan melakukan

kontrol atas pelaksanaan administrasi penjualan unit, service dan

sparepart.

f. Sales Coordinator,Mengkoordinir rekan kerjanya untuk melakukan tugas

sesuai dengan fungsi / jabatannya dan membuat pelaporan ke atasannya


58

dan mengarahkan, membimbing dan memotivasi rekan kerjanya untuk

dapat bekerja secara optimal dalam menjalankan tugasnya.

g. Sales Executive, adalah sales yang mempunyai tanggung jawab untuk

menjalankan pemasaran perusahaan membina hubungan baik dengan

customer yang sudah berjalan maupun yang akan menjadi customer dan

terus mencari klien - klien yang potensial untuk perusahaan.

h. Service Consultant (CS), bertanggung jawab menjaga dan meningkatkan

mutu pelayanan terhadap customer agar citra perusahaan semakin baik dan

memeriksa kondisi kendaraan sesuai standar perusahaan sebelum

diserahkan atau dikirim ke customer.

i. Sales Consultant, bertanggung jawab atas 100% target penjualan masing-

masing sesuai dengan target yang diberikan perusahaan, memperkenalkan

calon pembeli kepada pimpinan service dan membantu pembeli dalam hal

pengurusan faktur STNK dan BPKB.

j. Mechanic, bertanggung jawab untuk melaksanakan perbaikan kendaraan

berdasarkan perintah pimpinan service, menjaga dan merawat inventaris

alat-alat kerja yang diberikan perusahaan serta menjaga kebersihan

kendaraan yang diperbaiki dan melaporkan kerusakan tambahan pada

kendaran sebelum dan waktu diperbaiki.

k. Cashier, Membuat laporan harian kas, bank, mutasi cek dan giro tolakan,

registrasi tanda terima titipan sementara. Mempersiapkan dan bertanggung

jawab terhadap tagihan harian dari kolektor. Membuat filling-filling

dokumen yang berhubungan dengan tugasnya secara teratur dan rapi.


59

l. Driver,Memeriksa kondisi semua kendaraan delivery siap pakai, perihal

bahan bakar, perawatan dan kebersihan kendaraan dan mengendarai

kendaraan secara hati-hati dan penuh tanggung jawab.

m. Office Boy, bertanggung jawab untuk menjaga kebersihan seluruh area

perusahaan.
60

4.1.2 Karakteristik Responden

Responden yang menjadi subjek pada penelitian ini adalah karyawanPT

Thamrin Brothers Curup. Dari hasil pengumpulan data melalui kuesioner terhadap

30 orang yang dijadikan responden penelitian, maka dapat diketahui karakteristik

responden berdasarkan jenis kelamin, usia, dan pendidikan terakhir.

4.1.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jumlah responden berdasarkan jenis kelamin yang ada pada PT Thamrin

Brothers Curup dapat dilihat pada tabel 4.1

Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan jenis Kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi Persentase
Laki-laki 23 76,66%
Perempuan 7 23.34%
Total 30 100%
Sumber: Data yang diolah 2019

Berdasarkan tabel di atas diketahui karakteristik responden berdasarakan

jenis kelamin laki-laki sebanyak 23 orang responden atau 76.66 %, kemudian

jumlah responden perempuan sebanyak 7 orang responden atau 23.34 %. Dari

data tersebut menyatakan bahwa pemilik PT Thamrin Brothers Curup lebih

banyak laki-laki dari perempuan.

4.1.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Jumlah responden berdasarkan usia yang ada pada PT Thamrin Brothers

Curup dapat dilihat pada tabel 4.2

Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia Frekuensi Persentase
61

<18 0 0
19-29 13 43,33%
>30 17 56,67%
Total 30 100%
Sumber: Data yang diolah 2019

Berdasarkan tabel 4.2 Diketahui karakteristik responden berdasarkan usia

yang paling mendominasi usia >30responden dengan persentase 56,67 %. Dari

data tersebut menyatakan bahwa PT Thamrin Brothers Curup yang paling banyak

yaitu umur >30 karena diumur tersebut dalam mendirikan suatu usaha sudah

memiliki pengalaman yang lebih banyak, dan usaha nya sudah lama berdiri.

4.1.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Jumlah responden berdasarkan pendidikan terakhir yang ada pada PT

Thamrin Brodther Curup dapat dilaihat pada tabel 4.3

Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Pendidikan Terakhir Frekuensi Persentase
SMA/SMK 8 26,67%
Sarjana (S1) 19 63,33%
Lain-Lain 3 10%
Total 30 100%
Sumber: Data yang diolah 2019

Berdasarkan tabel 4.3 diketahui karakteristik responden berdasarkan

pendidikan terakhir yang paling mendominasi Sarjana (S1)sebanyak 19 responden

dengan persentase 63,33%. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa PT

Thamrin Brothers Curup sudah memiliki pendidikan yang cukup tinggi.

4.1.3 Hasil Pengujian Instrumen


62

Adapun uji instrumen yang dimaksud adalah menguji validitas dan

reliabilitas yang dilakukan pada sampel sejumlah 20 orang responden penelitian.

Pengujian instrumen pada sampel dilakukan sebelum dilakukannya penelitian.

4.1.3.1 Hasil Uji Validitas

Pada uji validitas instrumen yang akan dilakukan pada setiap instrumen

penelitian memperoleh hasil jika r positif, serta r ≥ 0,30 maka pernyataan tersebut

valid, dan jika r < 0,30 maka item pernyataan tidak valid (Sugiyono 2013). Dapat

dilihat pada tabel 4.4 Dari setiap item pernyataan.

Tabel 4.4
Hasil Uji Validitas Instrumen
Corrected Item Pernyataan
Variabel Item Pernyataan Keterangan
Total Correlation
1 .732 Valid
2 .661 Valid
Motivasi
3 .533 Valid
4 .443 Valid
1 .373 Valid
2 .703 Valid
Komunikasi 3 .475 Valid
4 .709 Valid
5 .668 Valid
1 .611 Valid
2 .694 Valid
Displin Kerja
3 .475 Valid
4 .413 Valid
1 .357 Valid
2 .385 Valid
Kinerja
3 .611 Valid
Karyawan
4 .703 Valid
5 .475 Valid
Sumber: Output SPSS 24.0

4.1.3.2 Hasil Uji Reliabilitas

SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik

Cronbach Alpha (α).Sugiyono (2012) mengemukakan bahwa: “Suatu instrumen


63

dinyatakan reliabel, bila koefisien reliabilitas minimal 0.60, sehingga jika nilai

Alpha lebih besar dari 0.60 suatu instrumen dinyatakan reliabel.Hal tersebut

menunjukan bahwa semua instrumen penelitian ini reliabel sehingga dapat

digunakan untuk melakukan penelitian. Berikut ini hasil dari uji reliabilitas dari

penelitian ini.

Tabel 4.5
Hasil Uji Reliabilitas
No Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan
1 Motivasi 0,690 Reliabel
2 Komunikasi 0,917 Reliabel
3 Disiplin Kerja 0.864 Reliabel
3 Kinerja Karyawan 0,741 Reliabel
Sumber: Output SPSS 24,0

4.1.4 Hasil Uji Asumsi Klasik

4.1.4.1 Uji Normalitas

Pada tabel uji normalitas dengan mengunakan kolmogorov-smirnov nilai sig

> 0,05 bisa dilihat bahwa data berdistribusi normal:

Gambar 4.2
Hasil Uji validitas

Sumber: Output SPSS 24,0

Grafik diatas menunjukan bahwa grafik uji normalitas mengambarkan

penyebaran data di sekitar garis diagonal dan penyebarannya mengikuti arah garis
64

diagonal grafik tersebut, maka model regresi yang digunakan dalam penelitian ini

memenuhi asumsi normalitas.

Tabel 4.6
Hasil Uji Normalitas
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.

Unstandardized
.093 29 .000 .985 29 .000
Residual

Sumber:Output SPSS 24,0


Dari hasil uji normalitas diketahui nilai statistik 0,093 atau nilai (sigɑ =

0,093>0,05), dapat disimpulkan bahwa residual menyebar normal.

4.1.4.2 Hasil Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah tiap-tiap

variabel bebas yaitu faktor Motivasi, Komunikasi dan Disiplin Kerja saling

berhubungan secara linear. Pengujian adanya multikolinearitas ini dapat dilakukan

dengan melihat nilai toleransi diatas 0,1 dan VIF nya lebih kecil dari 10 tidak ada

kecenderungan terjadi gejala multikolinear. Pengujian multikoloneeritas

mengunakan software SPSS versi 24 dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.7
Hasil Uji multikolinearitas
No Variabel Tolerance VIF Keterangan
1 Motivasi 0.348 2.877 Non Multikolinearitas
2 Komunikasi 0.188 5.325 Non Multikolinearitas
3 Disiplin Kerja 0.318 3.140 Non Multikolinearitas
Sumber: Output SPSS 24,0
65

Berdasarkan tabel 4.6 diatas terlihat bahwa semua variabel mempunyai nilai

toleransi diatas 0,1 dan nilai VIF dibawah 10, dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa variabel pada penelitian ini bebas multikolinearitas.

4.1.4.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heterokedasitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidak sama varians. Adapun hasil uji statistic heteroskedastisitas yang

diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 4.8
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Standardized
Coefficients
Unstandardized Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 4.650 1.588 2.928 .007

Motivasi .357 .139 .397 2.566 .016

Komunikasi .472 .179 .555 2.637 .014

Disiplin Kerja .723 .182 .642 3.973 .001

a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan

Sumber: Output SPSS 24,0


Dari tabel Coefficients yang ditampilkan untuk uji heterokesdastisitas

menampakan output regresi Residual dengan variabel-variabel independent seperti

terlihat pada tabel diatas, outputnya menunjukkan tidak adanya hubungan yang

signifikan antara seluruh variabel independent terhadap nilai absolute residual,

sehingga dapat disimpulkan bahwa asumsi non-heteroskedastisitas terpenuhi.


66

4.1.5 Hasil Analisis Data


4.1.5.1 Deskripsi Tanggapan Responden Terhadap Variabel Penelitian

a. Tanggapan Responden Terhadap Variabel Motivasi (𝐗𝟏 )

Pada variabel Motivasi penilaian dilakukan dengan Empat Indikator. Adapun

tanggapan responden terhadap variabel Motivasi adalah sebagai berikut:

Table 4.9
Tanggapan Responden
Terhadap Variabel Motivasi (X1 )
Penilaian Rata-
No Pernyataan Jumlah
STS TS N S SS rata
1 Pimpinan - 3 8 14 5 111 3.70
perusahaan mampu
mengarahkan,
mendorong dan
memepengaruhi
rekan kerja atau
bawahan dalam
menyelesaikan
tugas.
2 Adanya keinginan - 1 10 13 6 114 3.80
sukses dalam bekerja
dengan
meningkatkan
kinerja.
3 Selalu meningkatkan - 2 12 10 6 110 3.66
produktivitas kerja
untuk mencapai
prestasi yang
diinginkan.
4 Tugas dan tanggung - 1 8 16 5 115 3.83
jawab yang
diberikan pimpinan
sesuai dengan
pendidikan dan
kemampuan yang
dimiliki.
Rata-rata 3.74
Sumber: Data yang diolah 2019
67

Adapun hasil analisis penilaian responden pada tabel 4.9 Terhadap variabel

Motivasi (X1 )(memberikan motivasi yang baik untuk Kinerja Karyawan). Rasa

tanggung jawab (indikator motivasi)memiliki nilai rata-rata tertinggi yaitu 3.83

hal itu dikarenakan tanggung jawab karyawan pada PT Thamrin brothers Curup

sudah menemuhi aturan dalam perusahaan dalam menyelesaikan tugas yang

diberikan oleh atasannya,tugas dan tanggung jawab yang diberikan pimpinan

sesuai dengan pendidikan dan kemampuan yang dimiliki. Inisiatif dan kreatifitas

(indikator motivasi)memiliki rata-rata terendah yaitu 3,66 hal itu dikarenakan

karyawan masih kurang dalam meningkatkan produktivas kerja dalam mencapai

prestasi yang diinginkan dalam perusahaan. Variabel Motivasi

menghasilkannilairata-rata sebesar 3.74. Menunjukan bahwa rata-rata pernyataan

penilaian responden mengenai variabel Motivasi adalah pada kategori baikdalam

meningkatkan kinerja karyawan pada PT Thamrin Brothers Curup.

b. Tanggapan Responden Terhadap Variabel Komunikasi (𝐗𝟐 )

Pada variabel Komunikasipenilaian dilakukan dengan lima Indikator. Adapun

tanggapan responden terhadap variabel Kinerja Karyawan adalah sebagai berikut:


68

Table 4.10
Tanggapan Responden
Terhadap Variabel Komunikasi(X2 )
No Pernyataan Peniliaian
Juml Rata
ST TS N S SS
ah -rata
S
1 Informasi dari - - 10 14 6 116 3.86
pimpinan/rekan kerja
dapat dengan mudah
dipahami.
2 Senang dan terbuka 1 1 10 11 7 112 3.73
ketika berkomunikasi
dengan rekan kerja.
3 Hasil kesepakatan rapat - - 16 11 3 107 3.56
bersama akan diterima
dan dijalankan sesuai
dengan tugas yang
diberikan.
4 Komunikasi dapat - 2 8 14 6 114 3.80
mencipkatan hubungan
yang baik antar
pegawai.
5 Sesama pegawai sudah - 1 11 12 6 113 3.76
melakukan komunikasi
secara baik.
Rata-rata 3.74
Sumber: Data yang diolah 2019

Adapun hasil analisis penilaian responden pada tabel 4.10 terhadap variabel

Komunikasi (X1 ) dilakukan secara langsung kepada konsumen sehingga karyawan

benar-benar mengetahui kinerja karyawan. Pemahaman (indikator komunikasi)

dengan rata-rata nilai tertinggi yaitu 3.86 hal itu dikarenakan pemahaman tentang

informasi yang diberikan oleh pimpinan/rekan kerja dapat dipahami dengan

mudah. Pengaruh pada sikap (indikator komunikasi) memiliki rata-rata terendah

yaitu 3,56 hal itu dikarenakan tidak semua hasil kesepakatan rapat bersama

diterima dan dijalankan sesuai dengan tugas yang diberikan. Variabel Komunikasi

menghasilkan nilai rata-rata sebesar 3.74 Menunjukan bahwa rata-rata pernyataan


69

penilaian responden mengenai variabel Komunikasiadalah pada kategori baik

guna meningkatkan kinerja karyawan pada PT Thamrin Brothers Curup.

c. Tanggapan Responden Terhadap Variabel Disiplin Kerja (𝐗𝟑 )

Pada variabel Disiplin Kerja penilaian dilakukan dengan Empat Indikator.

Adapun tanggapan responden terhadap variabel Disiplin Kerja adalah sebagai

berikut:

Table 4.11
Tanggapan Responden
Terhadap Variabel Disiplin Kerja (X3 )
Penilaian
Jumla Rata
No Pernyataan ST TS N S SS
h -rata
S
1 Kehadiran dikantor - - 6 17 7 121 4.03
sesuai dengan jadwal
yang ditetapkan.
2 Selalu berhati-hati 1 - 10 12 7 114 3.80
dalammenggunakan
peralatan perusahaan.
3 Bertanggung jawab atas - - 16 11 3 107 3.56
tugas dan wewenang
yang dilakukan.
4 Meminta izin apabila 1 1 13 12 3 105 3.50
tidak bisa masuk kerja
dengan cara terulis.
Rata-rata 3.72
Sumber: Data yang diolah 2019

Adapun hasil analisis penilaian responden pada tabel 4.6 Terhadap variabel

Disiplin Kerja (X3) memberikan yang baik untuk Kinerja Karyawan. Ketepatan

waktu (indikator disiplin kerja) memiliki nilai rata-rata tertinggi yaitu 4,03 hal itu

dikarekanan tingkat kehadiran dikantor sesuai dengan jadwal yang telah

ditetapkan oleh perusahaan.Ketaatan terhadap aturan kantor (indikator disiplin

kerja)memiliki rata-rata tanggapan responden yang terendah yaitu 3,50


70

dikarenakan tidak semua karyawan apabila tidak masuk kerja meminta izin secara

tertulis kepada pimpinan. Variabel disiplin kerja menghasilkannilairata-rata

sebesar 3.72. Menunjukan bahwa rata-rata pernyataan penilaian responden

mengenai variabel disiplin kerja adalah pada kategori baik.

d. Tanggapan Responden Terhadap Variabel Kinerja Karyawan(Y)

Pada variabel Kinerja Karyawanpenilaian dilakukan dengan Lima Indikator,

Adapun tanggapan responden terhadap variabel Kinerja Karyawan adalah sebagai

berikut:

Table 4.12
Tanggapan Responden
Terhadap Variabel Kinerja Karyawan(Y)
Peniliaian
Jumla Rata
No Pernyataan ST TS N S SS
h -rata
S
1 Berhasil mencapai target - - 10 16 4 114 3.80
dalam menyelesaikan
pekerjaan.
2 Melakukan pekerjaan - - 11 15 4 113 3.76
yang diberikan atasan
dengan rapi dan teliti
sesuai dengan aturan
perusahaan.
3 Menyelesaikan pekerjaan - - 6 17 7 121 4.03
sesuai dengan jadwal
yang ditentukan.
4 Selalu hadir untuk 1 1 10 11 7 112 3.73
bekerja sesuai jam kerja.
5 Bekerja dengan baik - - 16 11 3 107 3.56
dengan rekan kerja dalam
menyelesaikan pekerjaan
bersama.
Rata-rata 3.77
Sumber: Data yang diolah 2019

Adapun hasil analisis penilaian responden pada tabel 4.12 terhadap variabel

kinerja karyawan (Y). Ketepatan waktu (indikator kinerja) memiliki rata-rata


71

tertinggi yaitu 4.03 hal itu dikarenakan karyawan mampu menyelesaikan

pekerjaan sesuai dengan jadwal yang di tentukan oleh perusahaan. Kemampuan

bekerja sama (indikator kinerja) memiliki rata-rata terendah yaitu 3.56 hal ini

dikarenakn kurangnya kemampuan bekerja sama dengan rekan kerja dalam

perusahaan. Dengan variabel kinerja karyawan menghasilkan nilai rata-rata

sebesar 3.77. Menunjukan bahwa rata-rata pernyataan penilaian responden

mengenai variabel kinerja karyawanadalah kategori baik. Hal ini menyatakan

bahwa kinerja karyawan dapat ditingkatkan pada PT Thamrin Brothers Curup.

4.1.5.2 Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda yang akan dibahas dalam penelitian ini

sehingga penulis bisa menggambarkan mengenai tanggapan responden (Motivasi,

Komunikasi dan Disiplin kerja) terhadap kinerja karyawanpada PT Thamrin

Brothers Curup. Berdasarkan estemasi regresi linier berganda dengan

menggunakan program SPSS Versi 24,0For Windows,maka diperoleh tabel

dibawah ini :

Tabel 4.13
Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta T Sig.

1 (Constant) 4.650 1.588 - 2.928 .007

Motivasi .357 .139 .397 2.566 .016

Komunikasi .472 .179 .555 2.637 .014

Disiplin Kerja .723 .182 .642 3.973 .001

a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan


Sumber: Output SPSS 24,0
72

Dari perhitungan hasil diatas didapatkan persamaan regresinya adalah

sebagai berikut :

Y = 4.650 + 0.357 (X1 ) + 0.472 (X2 ) + 0.723 (X3)

Berdasarkan persamaan regresi diatas, maka dapat dijelaskan sebagai

berikut :

1. Nilai Konstanta 4.650 mempunyai arti bahwa apabila variabel Motivasi

(X1 ), Komunikasi(X2 ) dan Disiplin Kerja (X3) terhadap Kinerja

Karyawan(Y) sama dengan nol, maka variabel kinerja karyawanakan tetap

yaitu 4.650 apabila variabel Motivasi (X1 ),Komunikasi(X2 )dan Disiplin

Kerja (X3) sama dengan nol.

2. Koefisien Regresi X1 , sebesar 0.357 mempunyai makna jika nilai variabel

Motivasi (X1 ) naik satu satuan maka nilai kinerja karyawan(Y) akan naik

sebesar 0.357 dengan asumsi variabel Motivasi (X1 ) dianggap tetap.

3. Koefisien Regresi X2 , sebesar 0.472 mempunyai makna jika nilai variabel

komunikasi(X2 ) naik satu satuan maka nilai variabel kinerja karyawan(Y)

akan naik sebesar 0.472 dengan asumsi variabel Komunikasi (X2 ) dianggap

tetap.

4. Koefisien Regresi X3 , sebesar 0.723 mempunyai makna jika nilai variabel

DisiplinKerja (X3 ) naik satu satuan maka nilai kinerja karyawan(Y) akan

naik sebesar 0.723 dengan asumsi variabel Disiplin Kerja(X3 ) dianggap

tetap.
73

4.1.5.3 Koefisisen Determinasi (𝐑𝟐 )

Untuk mengetahui besarnya presentase sumbangan pengaruh variabel bebas

Motivasi (X1 ), Komunikasi(X2 ) dan Disiplin Kerja (X3) terhadap variabel terikat

Kinerja Karyawan(Y) maka dari perhitungan komputer menggunakan SPSS 24,0

didapatkan uji koefisien determinasi sebagai berikut :

Tabel 4.14
Nilai Koefisien Determinasi (R2 )
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .885a .784 .759 1.1549

a. Predictors: (Constant), motivasi,komunikasi,disiplin kerja

b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan

Sumber: Output SPSS 24,0

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui nilai koefisien determinasi R

Square (R2 ) diperoleh nilai sebesar 0.784. Nilai ini mempunyai arti bahwa

variabel Motivasi,Komunikasi dan Disiplin Kerjaterhadap variabel Kinerja

Karyawanmemberikan sumbangan sebesar 0.784 atau 78.4% terhadap Kinerja

Karyawanpada PT Thamrin Brothers Curup sedangkan sisanya sebesar 0.216 atau

21.6% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak masuk dalam model penelitian

ini.

4.1.6 Uji Hipotesis


4.1.6.1 Pengujian Hipotesis Dengan Uji t
Untuk menguji pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel

terikat digunakan uji t sebagai berikut :


74

Tabel 4.15
Hasil Pengujian Hipotesis dengan Uji t
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta T Sig.

1 (Constant) 4.650 1.588 - 2.928 .007

Motivasi .357 .139 .397 2.566 .016

Komunikasi .472 .179 .555 2.637 .014

Disiplin Kerja .723 .182 .642 3.973 .001

a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan


Sumber: Output SPSS 24.0

Berdasarkan tabel 4.15 hasil pengujian hipotesis dapat diketahui nilai tsig untuk

variabel motivasi (X1) yaitu sebesar 0.016 sedangkan nilai α< 0,05, (tsig<α =

0.016< 0,05).Hal tersebut menyatakan bahwa adanya

pengaruhMotivasiterhadapKinerja Karyawan (Y)pada PT Thamrin Brothers

Curup. Maka H0 ditolak dan Ha dalam penelitian ini dapat diterima.

Nilai tsig untuk variabel komunikasi (X2) yaitu sebesar 0.014 sedangkan nilai

α< 0,05, (tsig<α = 0.014< 0,05).Hal tersebut menyatakan bahwa adanya

pengaruhkomunikasiterhadapkinerja karyawan (Y)pada PT Thamrin Brothers

Curup. MakaH0 ditolak dan Ha dalam penelitian ini dapat diterima.

Nilai tsig untuk variabel disiplin kerja (X3) yaitu sebesar 0.001 sedangkan nilai

α< 0,05, (tsig<α = 0.001< 0,05).Hal tersebut menyatakan bahwa adanya

pengaruhdisiplin kerjaterhadapkinerja karyawan (Y)pada PT Thamrin Brothers

Curup.MakaH0 ditolak dan Ha dalam penelitian ini dapat diterima.


75

4.1.6.2 Pengujian Hipotesis Dengan Uji F

Untuk menguji pengaruhh variabel bebas secara parsial terhadap variabel

terikat digunakan uji F sebagai berikut :

Tabel 4.16
Hasil Pengujian Hipotesis dengan Uji F

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 125.986 3 41.995 31.453 .000b

Residual 34.714 26 1.335

Total 160.700 29

a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan


b. Predictors: (Constant), Motivasi,Komunikasi,Disiplin Kerja
Sumber: Output SPSS 24,0

Berdasarkan tabel uji hipotesis dengan uji F diatas diperoleh Fhitung sebesar

31.453 dengan nilai Ftabel sebesar 2.92 yaitu (31.453>2.92) dan (sig 𝛼 = 0.000 <

0,05), maka dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Haditerima

artinya secara simultan H4 variabel Motivasi, Komunikasi dan Disiplin

Kerjaberpengaruh terhadap Kinerja Karyawandi PT Thamrin Brothers Curup.

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data mentah yang dilakukan

pada PT Thamrin Brothers Curup melalui penyebaran kuesoner terhadap 30 orang

responden yang telah diuji sehingga dapat diketahui pengaruh

Motivasi,Komunikasi dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada PT

Thamrin Brothers Curup.


76

a. Pengaruh Motivasi (X1 )Terhadap Kinerja Karyawan(Y)

Menurut Ardana dkk. (2012:193) menyatakan bahwa motivasi

merupakan kekuatan yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu

tindakan atau tidak pada hakekatnya ada secara internal dan eksternal yang

dapat positif atau negatif untuk mengarahkannya sangat bergantung

kepada ketangguhan sang manajer. Berdasarkan hasil penelitian

menunjukkan bahwa motivasi memiliki pengaruh terhadap kinerja

karyawan PT Thamrin Brothers Curup. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji t

dengan nilai tsig untuk variabel motivasi (X1) yaitu sebesar 0.016

sedangkan nilai α< 0,05, (tsig<α = 0.016< 0,05), maka H1 dalam penelitian

ini dapat diterima. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi motivasi

kerja yang dirasakan oleh karyawan, maka kinerja karyawan akan

meningkat atau sebaliknya. Salah satu manajemen meningkatkan kinerja

karyawan adalah melalui motivasi.Hal ini sesuai dengan teori Jayusman

dan Siti (2012) menyatakan bahwa ada hubungan positif antara motivasi

dengan kinerja karyawan.Menurut Setiawan (2013), menyatakan bahwa

motivasi berpengaruh positif terhadap terhadap kinerja karyawan. Dengan

demikian kebijakan pemberian motivasi yang sesuai dengan keinginan dan

harapan para karyawan akan dapat meningkatkan kinerja karyawan

tersebut.

b. Pengaruh Komunikasi (X2 )Terhadap Kinerja Karyawan (Y)

Fahmi (2016:163) menyatakan bahwa komunikasi adalah proses

penyampaian pesan atau maksud yang dilakukan melalui satu pihak atau
77

seseorang kepada pihak atau orang lain baik dilakukan secara langsung

atau melalui media. Ardana dkk. (2012:138) menyatakan bahwa dengan

komunikasi seseorang dapat menyampaikan keinginannya yang terpendam

di dalam hatinya kepada orang lain, baik melalui suara atau gerak, isyarat

anggota badan dan sebagainya. Berdasarkan hasil penelitian menyatakan

bahwa komunikasimemiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan PT

Thamrin Brothers Curup. Hal ini terlihat pada hasil uji t dengan nilai tsig

untuk variabel komunikasi (X2) yaitu sebesar 0.014 sedangkan nilai α <

0,05, (tsig< α = 0.014< 0,05), maka H2 dalam penelitian ini dapat diterima.

Hal ini sesuai dengan teori Kiswanto (2010) menyatakan bahwa

komunikasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.Penelitian

Wardhani dkk. (2016) juga menyatakan bahwa komunikasi berpengaruh

positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

c. Pengaruh Disiplin Kerja(X3 )Terhadap Kinerja Karyawan (Y)

Menurut Zainal (2009:599), disiplin kerja adalah suatu alat yang

digunakan para manajer untuk berkomunikasi dengan karyawan agar

mereka bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu upaya

untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua

peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku.Berdasarkan

hasil penelitian menyatakan bahwa disiplin kerjamemiliki pengaruh

terhadap kinerja karyawan PT Thamrin Brothers Curup. Hal ini terlihat

pada uji t dengan nilai tsig untuk variabel disiplin kerja (X3) yaitu sebesar

0.001 sedangkan nilai α< 0,05, (tsig<α = 0.001< 0,05) , maka H3 dalam
78

penelitian ini dapat diterima. Hal ini sesuai dengan teori Sitorus dan

Ahmad (2014), menyatakan bahwa disiplin kerja berpengaruh positif

terhadap kinerja karyawan. Penelitian Wiratama dan Desak (2013) juga

menyatakan bahwa disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja.

d. Motivasi (X1 ), Komunikasi( X2 )dan Disiplin Kerja (X3) memiliki pengaruh

terhadap Kinerja Karyawan(Y), hal ini terlihat pada uji F yang

menyatakan nilai Fhitung>Ftabel , yaitu (31.453>2.92) dan (sig 𝛼 = 0.000 <

0,05), maka dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H4 diterima

artinya secara bersamaan variabel Motivasi (X1 ), Komunikasi(X2 ) dan

Disiplin Kerja (X3) memiliki pengaruh terhadap Kinerja Karyawan(Y) di

PT Thamrin Brothers Curup.


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tentang pengaruh

MotivasiKomunikasi dan DisiplinTerhadap Kinerja Karyawanpada PT Thamrin

Brothers Curup, dapat disimpulkan sebagai berikut :

a. Motivasi (X1) berpengaruh terhadap Kinerja Karyawanpada PT Thamrin

Brothers Curup, hal ini dibuktikan dengan hasil uji t menunjukan nilai (tsig𝛼

= 0.016 < 0,05). Ini berarti H0 ditolak dan Ha diterima.

b. Komunikasi (X2)berpengaruh terhadap Kinerja Karyawanpada PT Thamrin

Brothers Curup, hal ini dibuktikan dengan hasil uji t menunjukan nilai (tsig 𝛼

= 0.014< 0,05). Ini berarti H0 ditolak dan Ha diterima.

c. Disiplin Kerja (X3)berpengaruh terhadap Kinerja Karyawanpada PT

Thamrin Brothers Curup, hal ini dibuktikan dengan hasil uji t menunjukan

nilai (tsig𝛼 = 0.001< 0,05). Ini berarti H0 ditolak dan Ha diterima.

d. Motivasi(X1 ),Komunikasi(X2 )dan Disiplin Kerja (X3) secara bersama-sama

berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan(Y) pada PT Thamrin Brothers

Curup, hal ini dibuktikan dengan uji F menunjukkan nilai Fhitung>Ftabel ,

yaitu yaitu (31.453 > 2.92) dan (sig 𝛼 = 0.000 < 0,05). Ini berarti H0 ditolak

danHa diterima.

e. Berdasarkan uji koefisien korelasi didapat nilai R= 0.885 dan koefisien

determinasi R2 = 0.784 nilai mempunyai makna bahwa Motivasi (X1 )

Komunikasi(X2 ) dan Disiplin Kerja (X3) memberikan kontribusi pengaruh

79
80

sebesar 0.784 atau 78.4% terhadap Kinerja Karyawan(Y) pada PT Thamrin

Brothers Curup sedangkan sisanya sebesar 21.6% dipengaruhi oleh variabel-

variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan yang diperoleh,

maka saran yang dapat diberikan sebagai berikut :

a. Hasil penelitian terlihat bahwa pada variabel Motivasi indikator inisiatif dan

kreatifitas memiliki rata-rata tanggapan responden yang terendah yaitu 3,66

dikarenakan karyawan masih kurang dalam meningkatkan produktivitas

kerja dalam mencapai prestasi yang diinginkan dalam perusahaan.

Disarankan sebaiknya para karyawan dapat lebih aktif dalam mencari dan

memahami apa yang diinginkan perusahaan agar dapat meningkatkan

kinerja karyawan yang lebih efektif pada PT Thamrin Brothers Curup.

b. Hasil penelitian menunjukan adanya pengaruh antara variabel Motivasi (X1 )

Komunikasi(X2 ) dan DisiplinKerja (X3) terhadap Kinerja Karyawan(Y)

Pada PT Thamrin Brothers Curup, variabel komunikasi indikator pengaruh

pada sikap memiliki rata-rata tanggapan responden yang terendah yaitu 3.56

hal itu dikarenakan tidak semua hasil kesepakatan bersama diterima dan

dijalankan sesuai dengan tugas yang diberikan. Disarankan untuk lebih

baiknya perlu ditingkatkan lagi komunikasi secara intens kepada karyawan,

seperti perbanyak pemahaman yang inginkan karyawan dalam suatu

peranan yang memiliki arti, lingkungan kerja, komunikasi dengan atasan

serta memberikan saran yang mendorong untuk lebih baik sesama karyawan
81

agar dapat meningkatkan kinerja karyawanpada PT Thamrin Brothers

Curup.

c. Hasil penelitian terlihat bahwa pada variabel disiplin kerjamemiliki rata-rata

tanggapan responden yang terendah yaitu 3,50 dikarenakan tidak semua

karyawan apabila tidak masuk kerja meminta izin secara tertulis kepada

pimpinan. Disarankan Pimpinan dapat mempertegas aturan-aturan yang ada

pada perusahaan agar dapat meningkatkan Kinerja Karyawan PT Thamrin

Brothers Curup.

d. Disarankan bagi peneliti selanjutnya khususnya penelitian yang sama perlu

dipertimbangkan untuk faktor-faktor lain diluar variabel Motivasi,

Komunikasi dan Disiplin Kerjaterhadap Kinerja Karyawanserta dapat

mengembangkan jumlah respondennya sehingga akan menghasilkan

penelitian yang lebih baik terutama dalam meningkatkan kinerja karyawan.


DAFTAR PUSTAKA

Achmad, Kuncoro, 2001, Cara Menggunakan dan Memaknai Analisis Asumsi


Klasik, Cetakan Pertama. Bandung: ALFABETA.
Amstrong, Mischael, 1999. Manajemen Sumber Daya Manusia. Terjemahan
Sofyan dan Haryanto. PT. Elex Media Komputindo. Jakarta.
Ardana, Komang., Mujiati, Ni Wayan dan A.A Ayu Sriathi. 2012. Buku Ajar
Perilaku Keorganisasian. Denpasar: Fakultas Ekonomi Universitas
Udayana.
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
Bambang Wahyudi, (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan Ketiga.
Sulita : Bandung
Fahmi, Irham. 2016. Perilaku Organisasi Teori, Aplikasi, dan Kasus. Bandung:
Alfabeta.
Friska Purnamasari Sihombing, (2016), “Pengaruh Komunikasi Dan Disiplin
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Café Kopi Massa Koktong Lim
Ming Pematangsiantar”. Jurnal Sultanist, Vol.5. No.2.2338-4328

Mas’ud, Fuad, 2004, Survai Diagnosis Organisasional, konsep dan Aplikasi,


Semarang : BP Undip.

Ghozali, Imam, 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dan Program SPSS. Badan
Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Hasibuan, Malayu S.P. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi
Aksara:2005

Ikhsan Abd. Wahid, (2016), “Pengaruh Motivasi, Etos Kerja Dan Disiplin Kerja
Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil (Pns) Pada Dinas Kehutanan
Dan Perkebunan Daerah Kabupaten Morowali”. E-Jurnal Katalogis,
Vol.4.No.8.hlm 156-163.

Lung Mang Indah Mariani & Ni Ketut Sariyathi, (2017), “Pengaruh Motivasi,
Komunikasi Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Warung
Mina Peguyangan Di Denpasar”. E-Jurnal Manajemen Unud, Vol.6,
No.7. 3540-3569.
Luthans, F. 2005. Organizational Behavior. New York: McGraw-hill.
Mangkunegara, Anwar Prabu . 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Remaja
Rosdakarya. Bandung
Mathis, R.L. & J.H. Jackson. 2006. Human Resource Management: Manajemen
Sumber Daya Manusia. Terjemahan Dian Angelia. Jakarta:
Salemba Empat.
Moenir, 2004. Manajemen Pelayanan Umum Indonesia.Bumi Aksara. Jakarta
Nurlaila, 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia I. Penerbit LepKhair.
Sardiman, 2011, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Rajagrafindo
PersadaJakarta.

Soekanto, Soejono. 2000. Kamus Besar Sosiologi. Jakarta. Rajawali.

Sugiyono. 2003. Metode Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono, 2005. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Kedelapan. CV. Alfabeta,


Bandung.
Sugiyono, 2011, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan. Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D), Alfabeta, Bandung.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,


Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Syamsu Alam, (2014), “Pengaruh Komunikasi, Motivasi Dan Disiplin Kerja


Terhadap Kinerja Pegawai Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan”.E-
Jurnal Katalogis, Vol.2 No,1. hlm, 135-145.
Untung Sriwidodo & Agus Budhi Haryanto, (2010), “Pengaruh Kompetensi,
Motivasi,Komunikasi Dan Kesejahteraan Terhadap Kinerja Pegawai
Dinas Pendidikan”. Jurnal Manajemen Sumber Daya Manusia, Vol.4.
No.1. 47-57
Wahjosumidjo, (1992), Kepemimpinan dan Motivasi, Ghalia Indonesia.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai