BAB I
KONSEP DASAR
A. Pengertian
Eklampsia adalah pre eklampsia yang disertai kejang dan atau koma
untuk mengeluarkan bayi dengan incisi pada dinding abdomen dan uterus
B. Etiologi
meliputi:
1
2
dengan pre eklampsia pada kala II harus dipersingkat, ibu dilarang mengedan,
lapang pandang,
pada sisi melintang. lnsisi membujur dibuat dengan skapal dan dilebarkan
E. Gambaran Klinis
lebih dari atau sama dengan peningkatan 30 mmHg, diastolik Iebih dan
gram/ 24 jam (+3 sampai +4) oedema tangan dan atau muka.
3. Ekslampsia
F. Komplikasi
karena incisi rahim atau akibat atonia uteri yang dapat terjadi setelah
c. Cedera pada sekeliling struktur usus besar, kandung kemih yang lebar
gagal ginjal, perdarahan otak, edema paru, gagal jantung hingga stock dan
kematian.
5
prematuritas.
bilirubin.
3. USG
a. Tanda-tanda vital
Suhu 24 jam pertama meningkat < 38°C akibat adanya dehidrasi dan
perubahan hormonal.
b. Sistem cardiovaskuler
c. Laktasi
Produk ASI pada hari ketiga post partum, pembesaran payudara karena
d. Gastrointestinal
e. Muskulo skeletal
f. Perkemihan
menimbulkan overdistension.
g. Sistem reproduksi
Involusio uteri terjadi segera setelah lahir dan prosesnya cepat setelah
pengeluaran lochea.
1). Lochea rubra: 1-3 hari, warna merah dan hitam, terdiri dari sel
darah.
kecoklatan.
2. Adaptasi psikologis
a. Fase taking in
diri sendiri, pasif belum kontak pada bayi, berlangsung 1-2 hari.
7
Fokus perhatian lebih luas termasuk pada bayi, mandiri dan insiatif
c. Fuse letting go
bayinya.
I. Penyembuhan Luka
sebagai berikut:
Setelah lahir disambung dan dijahit, garis insisi segera terisi bekuan
tepi celah sub epitalis. Jalur jalur tipis sel menonjol, di bawah perrnukaan
kerak dari tepi epitei menuju ke arah sentral. Dalam waktu 48 jam tonjolan
ini berhubungan satu sama lain, dengan demikian luka telah tertutup
epitel.
8
Respon radang akut mulai berkurang dan neutrofil sebagai besar diganti
Celah insisi biasanya terdiri dari jaringan granulosa yang kaya akan
disekitarnya.
Luka telah tertutup dan epidermis dengan ketebalan yang kurang dari
normal.
Struktur jaringan dasar parut telah mantap dan terjadi suatu proses yang
PEB Berlanjut
Kejang
Resiko pada janin: Prematuritas, Eklampsia Resiko pada Ibu: Solusio plasenta,
Insufisiensi plasenta, retardasi Gagal ginjal, oedema paru,
Pertumbuhan intra uterin, Perdarahan otak, gagal ginjal akut
Kematian janin SC (Sectio Caesaria)
Peristaltik usus
menurun Ketergantungan
an masuknya Terputusnya Komplikasi Menstimulasi hipofisis Proteinuria > 5gr/24
Belum
kuman Continuitas jaringan anterior dan posterior jam (+3 sampai 4)
Belum flatus Pengalaman,
Perdarahan Mobilitas fisik kurang informasi
esiko tinggi menurun (perawatan post
Nyeri Tidak boleh Sekresi Sekresi sectio caesaria dan Kejang
infeksi Volume darah Makan minum prolaktin oxytoxin bayi baru lahir)
menurun Kurang
HB menurun Pemenuhan perawatan diri Eklampsia
Resiko tinggi nutrisi bertahap laktasi Kurang
kurang volume Kurang Gangguan pengetahuan
O2 dan nutrisi dalam protein dan pemenuhan
cairan Perubahan pola tentang perawatan Resiko tinggi
jaringan berkurang Vit.C nutrisi Pengeluaran ASI
makan post sectio caesaria cidera
tidak lancar
Kurang dan bayi baru lahir
Kelemahan gerak Konstipasi
Pembengkakan
payudara
Intoleransi aktivitas Sirkulasi darah Penyembuhan luka Perawatan lama
tidak lancar Tidak sempurna Jaringan tidak menyatu Redresing krisis situasi Cemas
10
L. Fokus Intervensi
Intervensi:
bila riven
(Tucker, 1999)
Tujuan: luka insisi bersih dan kering, tanpa tanda dan gejala infeksi
Intervensi:
Intervensi:
Intervensi:
3) Monitor tanda-tanda
1995).
Intervensi :
mungkin
12
melelahkan
baru lahir
Intervensi:
bulan
lntervensi:
13
Intervensi:
rasa takut
Intervensi:
Intervensi :
kemarnpuan.
Intervensi :