Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sejak beberapa dekade terakhir terjadi kemajuan yang cukup pesat dalam bidang

industri di dunia, pengunaan zat-zat kimia dalam perindustrian menyebabkan dampak

kesehatan dan pencemaran lingkungan baik untuk pekerja maupun penduduk sekitar

daerah perindustrian, Menurut Undang-undang Nomor 32 pasal 1 ayat 14 tahun 2009

tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, pencemaran lingkungan

hidup adalah masuk atau di masukkan nya makhluk hidup, zat, energy, dan atau

komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga melampaui

baku mutu lingkungan hidup yang telah di tetapkan. Salah satu pengunaan zat kimia

yang menyebabkan pencemaran adalah penggunaan logam berat, terjadi peningkatan

paparan logam berat di lingkungan kehidupan sehari-hari. Di lingkungan yang kadar

logam nya cukup tinggi menyebabkan logam berat masuk kedalam tubuh melalui

kontaminasi dalam makanan, air dan udara.

Salah satu unsur logam berat yang penyebarannya luas dibandingkan logam berat

lainnya yang toksik adalah timbal (plumbum / Pb) atau timah hitam (Hasan, 2012).

Pencemaran lingkungan oleh timbal kebanyakan berasal dari aktifitas manusia yang

mengekstraksi dan mengeksploitasi logam tersebut. Timbal digunakan untuk berbagai

kegunaan terutama sebagai bahan perpipaan, bahan aditif untuk bensin, pembuatan

baterai, kaleng makanan, cat rambut, krayon, mainan anak-anak dan amunisi. Timbal

biasa mengontaminasi lingkungan pada air baku minum, sarana mandi cuci kakus atau

1
2

MCK, makanan, dan debu di sekitar lingkungan rumah. Sumber potensial pajanan

timbal dapat bervariasi di berbagai lokasi. Pekerja dalam bidang industri baterai,

industri keramik, pengecoran logam, manufaktur, pertambangan, tukang cat, pengrajin

pot dan penjaga pintu tol atau polisi termasuk kelompok beresiko tinggi terpajan

timbal. (putri et al, 2008)

Timbal mencemari lingkungan dan masuk kedalam tubuh manusia dalam tiga

bentuk, yakni : logam timbal, garam timbal, dan senyawa karbon organik yang

mengandung timbal. Cara masuk timbal ke tubuh dapat melalui makanan (65%), air

(20%), dan pernafasan (15%) (Yuningsih et al, 2014). Absorbsi melalui kulit terbatas

pada senyawa organic (alkil timbal dan naftenat timbal). Timbal yang masuk ke dalam

tubuh diangkut oleh darah ke organ-organ lain, sekitar 95 % terikat eritrosit dan 1 %

terikat plasma, timbal dapat berdifusi ke jaringan kemudian di simpan dalam jaringan

keras (tulang, rambut, kuku, dan gigi) dan jaringan lunak (sumsung tulang, sistem saraf,

ginjal, hati, otak, kulit dan otot rangka). (putri et al, 2008)

Timbal yang masuk ke dalam tubuh manusia meskipun dalam kadar sedikit dapat

menjadi berbahaya, karena terakumulasi dalam tubuh pada jangka waktu panjang dan

akhirnya menimbulkan efek keracunan terhadap berbagai fungsi organ. sekitar 10

tahun, akan menimbulkan gangguan keracunan kronis. Karena itu keracunan timbal

merupakan masalah kesehatan kerja dan kesehatan lingkungan, sedangkan efek negatif

pada kesehatan ditemukan pada sistem saraf, darah, ginjal, dan reproduksi (berat badan

lahir rendah, kelahiran premature dan penurunan jumlah dan motilitas sperma) (Ismail,

2004).
3

Salah satu organ yang terganggu adalah testis, sebagai organ reproduksi pada laki-

laki. Proses spermatogenesis di dalam testis sangat sensitive terhadap pengaruh

lingkungan salah satunya yaitu efek toksik timbal yang menyebabkan penurunan

kualitas semen dalam jumlah, morfologi, motilitas dan bentuk abnormal spermatozoa

(Israhnanto Isradji, 2011). Sehingga menyebabkan meningkatnya angka infertilitas,

Angka kejadian infertilitas di Indonesia setiap tahun meningkat sebanyak 10 – 15%

serta penyebab infertilitas sebanyak 40% berasal dari pria, 40% dari wanita, 10% dari

pria dan wanita, dan 10% tidak diketahui berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Bennet dkk (2012). Infertilitas adalah suatu penyakit sistem reproduksi yang

ditandai dengan tidak terjadinya kehamilan setelah melakukan hubungan seksual

selama 12 bulan atau lebih (Hochschild dkk, 2009).

Sebuah penelitian di Italia mengungkapkan bahwa gas buang kendaraan bermotor

yang mengandung timbal bisa merusak sperma dan menurunkan kesuburan pria.

Penelitian yang dilakukan terhadap 85 penjaga pintu tol yang terpajan timbal selama 6

jam setiap hari dan 85 pria dengan umur yang sama yang tinggal di daerah sekitar pintu

tol sebagai kelompok kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah sperma

kedua kelompok tidak berkurang, hormon FSH, LH, dan testosteron yang dibutuhkan

untuk spermatogenesis masih dalam batas normal, tetapi motilitas sperma menurun.

Dari hasil wawancara menunjukkan bahwa kelompok sampel membutuhkan waktu

rata-rata 15 bulan untuk membuat istri mereka hamil sedangkan kelompok kontrol

hanya membutuhkan waktu setengahnya. Hal ini dihubungkan dengan tingginya

nitrogen oksida, sulfur oksida, dan timbal di udara pada daerah pintu tol yang dapat
4

menyebabkan kadar methaemoglobin meningkat dengan akibat menurunkan kualitas

sperma. (putri et al, 2008)

Kerusakan oksidatif akibat timbal perlu dihambat agar tidak berbahaya bagi

tubuh. Di sisi lain, banyak penelitian sebelumnya yang membuktikan bahwa tanaman

herbal dapat menjadi sumber antioksidan untuk memproteksi tubuh dari kerusakan

oksidatif akibat radikal bebas (Hassan et al, 2014). Berdasarkan penelitian terdahulu,

tanaman puring (Codiaeum variegatum) atau yang dikenal dengan tanaman pagar ini,

selain terkenal sebagai tanaman hias, terbukti juga dapat menyerap timbal di udara

bahkan juga dimanfaatkan sebagai tanaman obat (Sulistiana, 2015). Sebagai tanaman

obat, tanaman puring (Codiaeum variegatum) bisa dimanfaatkan untuk antioksidan.

Tanaman puring mudah tumbuh di daerah tropis termasuk Indonesia. (Saffoon et al,

2014).

Antioksidan tannin yang terkandung dalam daun puring (Codiaeum

variegatum), termasuk jenis antioksidan yang mampu memutus rantai radikal bebas

(Umerie, Ekuma, 2016; Jimoh et al, 2016). Oleh karena itu, tanaman puring (Codiaeum

variegatum) dapat digunakan sebagai diet atau obat-obatan untuk mencegah penyakit

akibat radikal bebas (Hassan et al, 2014).

Berdasarkan penjelasan dan data-data di atas, peneliti tertarik untuk meneliti

pengaruh pemberian ekstrak daun puring (Codiaeum variegatum) terhadap atrofi testis

tikus putih jantan strain wistar (Rattus Norvegicus) yang diinduksi timbal.
5

1.2 Rumusan Masalah

Adakah pengaruh pemberian ekstrak daun puring (codiaeum variegatum)

terhadap terhadap atrofi testis tikus putih (rattus norvegicus strain wistar) yang

diinduksi timbal?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Membuktikan pengaruh pemberian ekstrak daun puring terhadap atrofi testis

tikus putih yang diinduksi timbal.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun puring dapat

meminimalisir penurunan diameter testis, berat dan peningkatan jumlah

tubulus seminiferus tikus putih jantan yang di induksi timbal.

2. Mengetahui dosis ekstrak daun puring yang berpengaruh terhadap

terjadinya atrofi testis pada tikus putih jantan yang induksi timbal.

1.4 Manfaat Penelitian


1.4.1 Manfaat bagi masyarakat

1. Masyarakat mengetahui bahaya logam berat timbal terhadap sel-sel

testis sehingga lebih berhati-hati dalam menggunakan logam timbal

dalam kehidupan sehari-hari.

2. Penelitian ini dapat memberi informasi kepada masyarakat tentang

manfaat antioksidan dalam ekstrak daun puring terhadap atrofi testis


6

tikus sehingga dapat meningkatkan pemanfaatan daun puring selain

sebagai tanaman hias.

1.4.2 Manfaat bagi Akademik

Manfaat dalam bidang akademis penelitian ini adalah:

1. Memberikan informasi tentang pengaruh ekstrak daun puring

terhadap terjadinya atrofi testis tikus putih jantan yang di induksi

timbal.

2. Memberi pedoman bagi ilmuwan dalam penelitian selanjutnya yang

berkaitan dengan puring.

1.4.3 Manfaat Klinis

Penelitian ini dapat digunakan sebagai bukti ilmiah yang

menjelaskan tentang pengaruh ekstrak daun puring terhadap atrofi testis

tikus Wistar yang di induksi timbal.

Anda mungkin juga menyukai

  • Bab I
    Bab I
    Dokumen6 halaman
    Bab I
    Giga Ardiansyah
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen5 halaman
    Bab I
    Giga Ardiansyah
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen6 halaman
    Bab I
    Giga Ardiansyah
    Belum ada peringkat
  • 1295 2654 1 SM PDF
    1295 2654 1 SM PDF
    Dokumen8 halaman
    1295 2654 1 SM PDF
    DeaGtie Ituue Deewiee
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen17 halaman
    Bab Iv
    Giga Ardiansyah
    Belum ada peringkat
  • Diagnosis Dan Pemeriksaan Penunjang
    Diagnosis Dan Pemeriksaan Penunjang
    Dokumen2 halaman
    Diagnosis Dan Pemeriksaan Penunjang
    Giga Ardiansyah
    Belum ada peringkat
  • Bab 7
    Bab 7
    Dokumen2 halaman
    Bab 7
    Giga Ardiansyah
    Belum ada peringkat
  • Diare Berat
    Diare Berat
    Dokumen3 halaman
    Diare Berat
    Giga Ardiansyah
    Belum ada peringkat
  • Surat Kuasa
    Surat Kuasa
    Dokumen1 halaman
    Surat Kuasa
    Ilma Amalia
    Belum ada peringkat
  • Bab 5
    Bab 5
    Dokumen6 halaman
    Bab 5
    Giga Ardiansyah
    Belum ada peringkat
  • Diare Berat II
    Diare Berat II
    Dokumen3 halaman
    Diare Berat II
    Giga Ardiansyah
    Belum ada peringkat
  • Ilma Mau Kompre
    Ilma Mau Kompre
    Dokumen70 halaman
    Ilma Mau Kompre
    Giga Ardiansyah
    Belum ada peringkat
  • Referat Dry Eyes
    Referat Dry Eyes
    Dokumen24 halaman
    Referat Dry Eyes
    onyotz
    100% (1)
  • Bab 6
    Bab 6
    Dokumen4 halaman
    Bab 6
    Giga Ardiansyah
    Belum ada peringkat
  • Gangguan Panik
    Gangguan Panik
    Dokumen15 halaman
    Gangguan Panik
    Giga Ardiansyah
    Belum ada peringkat
  • Ilma Sudah Kompre 111
    Ilma Sudah Kompre 111
    Dokumen87 halaman
    Ilma Sudah Kompre 111
    Giga Ardiansyah
    Belum ada peringkat
  • Referat Trauma Tumpul Abdomen
    Referat Trauma Tumpul Abdomen
    Dokumen52 halaman
    Referat Trauma Tumpul Abdomen
    Gilbert Richard Sulivan Tapilatu
    Belum ada peringkat
  • Lapsus Abortus Inkomplit
    Lapsus Abortus Inkomplit
    Dokumen30 halaman
    Lapsus Abortus Inkomplit
    yunick rahma
    Belum ada peringkat
  • Gangguan Panik
    Gangguan Panik
    Dokumen15 halaman
    Gangguan Panik
    Giga Ardiansyah
    Belum ada peringkat
  • Aaa
    Aaa
    Dokumen5 halaman
    Aaa
    Beny Syamsol Arifin
    Belum ada peringkat
  • Gangguan Panik
    Gangguan Panik
    Dokumen15 halaman
    Gangguan Panik
    Giga Ardiansyah
    Belum ada peringkat
  • Refarat Pneumonia Anak
    Refarat Pneumonia Anak
    Dokumen17 halaman
    Refarat Pneumonia Anak
    Giga Ardiansyah
    Belum ada peringkat
  • 8 - Adverse Drug Reaction
    8 - Adverse Drug Reaction
    Dokumen9 halaman
    8 - Adverse Drug Reaction
    Aan Mi'dad
    Belum ada peringkat
  • Laily Ira F Responsi SMK
    Laily Ira F Responsi SMK
    Dokumen37 halaman
    Laily Ira F Responsi SMK
    Giga Ardiansyah
    Belum ada peringkat
  • Bab 5
    Bab 5
    Dokumen6 halaman
    Bab 5
    Giga Ardiansyah
    Belum ada peringkat
  • 8 - Adverse Drug Reaction
    8 - Adverse Drug Reaction
    Dokumen9 halaman
    8 - Adverse Drug Reaction
    Aan Mi'dad
    Belum ada peringkat
  • Sari Pediatric
    Sari Pediatric
    Dokumen7 halaman
    Sari Pediatric
    Fitri Maya Anggraini
    Belum ada peringkat
  • BAB 1 Referat Anak
    BAB 1 Referat Anak
    Dokumen18 halaman
    BAB 1 Referat Anak
    Giga Ardiansyah
    Belum ada peringkat
  • Bab Vii
    Bab Vii
    Dokumen2 halaman
    Bab Vii
    Giga Ardiansyah
    Belum ada peringkat