Nomor : 001-73/RSE.SK/MJM/I/2018
Tanggal : 3 Januari 2018
Tentang : SK Panduan Penggunaan APD
Email: rsemanuelklampok@gmail.com
Web: rsemanuel.com
PANDUAN
PENGGUNAAN APD
Rumah Sakit Emanuel
LEMBAR PENGESAHAN
NO DOKUMEN : 001-73/RSE.SK/MJM/I/2018
PENANGGUNG JAWAB
NAMA LENGKAP TANDA TANGAN
DOKUMEN
PENGELOLA DOKUMEN
Tatap Lasmaria A. Sitoroes
AKREDITASI
WAKIL DIREKTUR
YANMED DAN dr. Yos Kresno W., Sp.An, M.Sc
KEPERAWATAN
DIREKTUR
dr. Samuel Zacharias, Sp.B, MM
RS EMANUEL
SURAT PENGESAHAN
Direktur RS Emanuel
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas kasih-
Nya maka Panduan Penggunaan APD ini dapat diselesaikan sesuai dengan kebutuhan
pelayanan di Rumah Sakit Emanuel.
Panduan Penggunaan APD ini disusun sebagai upaya untuk meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Emanuel dan sebagai acuan pelayanan di Unit
Kerja minimal dalam jangka waktu 3 (tiga) tahun sekali.
Panduan Penggunaan APD ini disusun dan dibuat dengan mengacu kepada
standar pembuatan Panduan yang telah ditetapkan oleh Manajemen Rumah Sakit
Emanuel.
Panduan ini akan dievaluasi kembali dan akan dilakukan perbaikan bila
ditemukan hal-hal yang tidak sesuai lagi dengan kondisi Rumah Sakit Emanuel
Direktur RS Emanuel
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RS EMANUEL ii
LEMBAR PENGESAHAN iii
SURAT PENGESAHAN iv
KATA PENGANTAR v
DAFTAR ISI vi
BAB I DEFINISI 1
BAB II RUANG LINGKUP 5
BAB III KEBIJAKAN 6
BAB IV TATA LAKSANA 7
BAB V DOKUMENTASI 12
LAMPIRAN 13
BAB I
DEFINISI
2. Sarung Tangan
Sarung tangan merupakan penghalang (barrier) fisik paling penting melindungi
tangan dari kontak dengan darah, cairan tubuh, sekret, ekskreta, mukosa, kulit yang
tidak utuh dan benda yang terkontaminasi.
Tiga jenis sarung tangan
a. Sarung tangan bedah, dipakai sewaktu melakukan tindakan invasif atau
pembedahan.
b. Sarung tangan pemeriksaan, dipakai untuk melindungi petugas kesehatan sewaktu
melakukan pemeriksaan dalam atau pekerjaan rutin.
c. Sarung tangan rumah tangga, dipakai sewaktu memproses peralatan, menangani
bahan-bahan terkontaminasi dan sewaktu membersihkan permukaan yang
terkontaminasi.
3. Masker
Masker dipakai untuk menahan cipratan yang keluar sewaktu petugas kesehatan atau
petugas bedah bicara, batuk, atau bersin dan juga untuk mencegah percikan darah
atau cairan tubuh lainnya yang terkontaminasi memasuki hidung atau mulut petugas
kesehatan.
Respirator
Masker jenis khusus, disebut respirator partikel, yang dianjurkan dalam situasi
memfilter udara yang tertarik nafas, dianggap sangat penting sebagai pencegahan saat
merawat pasien (multidrug resistance (MDR) atau extremely drug resistance (XDR)
TB.
6. Gaun Pelindung
Digunakan untuk menutupi atau menggantikan pakaian biasa atau seragam lain,
pada saat merawat pasien yang diketahui atau dicurigai menular melalui
droplet/airbone.
Gaun pelindung harus dianggap sebagai alat pelindung diri. Gaun pelindung khusus
untuk pekerjaan dengan sumber – sumber bahaya tertentu seperti :
a. Terhadap Radiasi Panas
Gaun pelindung untuk radiasi panas, radiasi harus dilapisi bahan yang bisa
merefleksikan panas, biasanya Alumunium dan berkilau. Bahan-bahan pakaian
lain yang bersifat isolasi terhadap panas adalah : 1000⁰ C, katun, asbes ( kalau
sampai 500 ⁰C ).
b. Terhadap Radiasi Mengion
Gaun pelindung harus dilapisi dengan timbal biasanya berupa apron. Pakaian ini
sering digunakan di bagian radiologi.
c. Terhadap cairan dan bahan – bahan kimia.
Biasanya terbuat dari bahan plastic atau karet
7. Apron
Terbuat dari bahan karet atau plastik sebagai suatu pembatas tahan air di bagian
depan dari petugas kesehatan. Petugas kesehatan harus mengenakan apron ketika
melakukan prosedur dimana ada risiko tumpahan darah, cairan tubuh atau sekresi.
8. Pelindung Kaki
Digunakan untuk melindungi kaki dari cedera akibat benda tajam atau benda berat
atau dari cairan yang kebetulan jatuh atau menetes pada kaki. Oleh karena itu sandal,
“sandal jepit atau sepatu yang terbuat dari bahan lunak (kain) tidak boleh dikenakan.
Sepatu boot karet atau sepatu kulit tertutup memberikan lebih banyak perlindungan,
tetapi harus dijaga tetap bersih dan bebas dari kontaminasi darah atau cairan lain.
Penutup sepatu tidak diperlukan jika sepatu bersih. Sepatu yang tahan terhadap benda
tanjam atau kedap air harus tersedia di kamar bedah.
BAB II
RUANG LINGKUP
BAB III
KEBIJAKAN
BAB IV
TATA LAKSANA
Langkah 2
Pastikan rspirator di bawah dagu dan sisi unutk hidung berada di atas.
Langkah 3
Tariklah tali pengikat yang atas dan posisikan tali agak tinggi di belakang kepala
di atas telinga.
Tariklah tali pengikat respirator yang bawah dan posisikan tali di bawah telinga.
Langkah 4
Letekkan jari-jari kedua tangan diatas bagian hidung yang terbuat dari logam.
Tekan sisi logam tersebut (gunakan dua jari dari masing-masing tangan)
mengikuti bentuk hidung. Jangan menekan respirator dengan satu tangan karena
dapat mengakibatkan respirator kurang efektif.
Langkah 5
Tutup bagian depan respirator dengan kedua tangan, dan hati-hati agar posisi
respirator tidak berubah.
Langkah 5.a) Pemeriksaan segel positif
Hembuskan napas kuat-kuat. Tekanan positif di dalam respirator berarti tidak ada
kebocoran. Bila terjadi kebocoran atur posisi dan/atau ketegangan tali. Uji
kembali kerapatan respirator.
Ulangi langkah tersebut sampai respirator benar-benar tertutup rapat.
Langkah 5.b) Pemeriksaan segel negatif
Tarik napas dalam-dalam. Bial tidak ada kebocoran, tekanan negatif akan
membuat respirator menempel ke wajah. Kebocoran akan menyebabkan
hilangnya tekanan negatif di dalam respirator akibat udara masuk melelui celah-
celah pada segelnya.
3) Tarik dari leher dan bahu dengan memegang bagian dalam gaun pelindung
saja.
4) Balik gaun pelindung.
5) Lipat atau gulung menjadi gulungan dan letakkan di wadah yang telah
disediakan untuk diproses ulang atau dibuang di tempat limbah infeksius.
6) Petugas melakukan kebersihan tangan.
d. Masker
Lepaskan tali bagian bawah dan kemudian tali atau karet bagian atas dan buang
ke tempat limbah infeksius.
e. Pelindung kaki
1) Lepaskan sepatu boot/pelindung kaki dan letakkan di tempat yang telah
disediakan.
2) Lakukan kebersihan tangan di wastafel dengan menggunakan sabun / cairan
antiseptik.
BAB V
DOKUMENTASI
Lampiran 1
Catatan:
Penggunaan APD lengkap untuk cleaning service saat menangani sampah, pada saat
melakukan pembersihan lantai hanya menggunakan sarung tangan rumah tangga.
Lampiran 2
PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI
No Kegiatan Cuci Sarung tangan Jubah/ Masker/ Topi
. tangan Steril biasa Celemek Google
Perawatan umum
1. Tanpa luka
Memandikan / √ √
bedding
Reposisi √ √
2. Luka terbuka
Memandikan / √ √ K/P
bedding
Reposisi √ √ K/P
3. Perawatan perianal √ √ √
4. Perawatan mulut √ √ K/P K/P
5. Pemeriksaan fisik √ K/P
6. Penggantian balutan
Luka operasi √ √ K/P K/P
Luka Mayor √ √ K/P K/P
Luka Minor √ √
Luka Infeksius √ √ K/P
Luka decubitus √ √ K/P K/P
Central line √ √ K/P K/P
Arteri line √ √ K/P K/P
Cateter intravena √ √ K/P K/P
7 Menolong BAB √ √ √
8 Menolong BAK √ √
9 Mengukur Vital Sign tidak tidak tidak tidak tidak tidak
Tindakan Khusus.
34 Membuang sampah √ √ √
medis
35 Penanganan alat tenun. √ √ √ K/P
36 Melap meja, monitor, √ √
syring pump ditempat
pasien
37 Membersihkan √ √ √ √
peralatan habis pakai rumah
tangga
38 Transportasi pasien tidak tidak tidak tidak tidak tidak
RUANGAN :
JUMLAH