beraktualisasi diri kompetitif. MRH Hasil penelitian ini merupakan pemaparan dari menunjukkan sikap ketidakmampuan dalam wawancara mendalam, catatan lapangan (lifed menerima hasil, MI menunjukkan tidak adanya story), hasil observasi dan dokumentasi yang dukungan, MIF menunjukkan kurangnya fasilitas dilakukan terhadap subyek penelitian. Hasil untuk mengikuti kompetisi, kemudian HA menunjukkan bahwa ada perubahan sikap pada menunjukkan tidak adanya penghargaan yang di keempat subyek dalam aktualisasi diri dapat dari orang terdekat apabila memenangkan kompetitif. Aktualisasi diri kompetitif yang kompetisi. dilakukan oleh MRH, MI, MIF, dan HA dengan Pemilihan metode yang sesuai dengan menggunakan metode token ekonomi subyek permasalahan aktualisasi diri kompetitif pada telah mengalami beberapa perubahan baik subyek juga merupakan faktor yang mendukung dalam bersikap dan beraktualisasi diri tercapainya tujuan intervensi. Penggunaan kompetitif. Keempat subyek yang baru metode token ekonomi dapat memberikan menyadari akan perilakunya yang berdampak sumbangan besar terhadap peningkatan dalam kehidupannya mulai membuat target perubahan sikap pada aktualisasi diri kompetitif. untuk mengurangi ketidakmampuan dalam menerima hasil. 1. Tidak Mempunyai Semangat Berkompetitif “..seringkali ketika saya sudah berusaha Pada Subyek MI dan HA yang memiliki sepenuhnya dalam sebuah kompetisi namun permasalahan yang sama yaitu tidak hasil yang saya terima ternyata tidak sesuai mempunyai semangat berkompetitif, dengan apa yang saya harapkan, hal itu kedua subyek tidak menyadari bahwa membuat saya menjadi pesimis untuk mengikuti sikap seperti itu ternyata membuat kompetisi lagi” (MRH, Mei 2019) dirinya tidak bisa mengaktualisasi diri. “..hal yang membuat saya pesimis untuk Sedangkan pada MI dan HA mengatakan berkompetisi adalah tidak ada dukungan dari “..hal yang membuat saya pesimis untuk orang tua untuk memotivasi saya agar terus berkompetisi adalah tidak ada dukungan melanjutkan bakat yang saya punya” (MI, mei dari orang tua untuk memotivasi saya 2019) agar terus melanjutkan bakat yang saya punya” dan “..tidak adanya penghargaan “..fasilitias bagi saya untuk mengikuti sebuah atau apresiasi dari orang terdekat kompetisi adalah hal pokok yang harus seperti keluarga, hal itu yang terpenuhi, karena kurangnya fasilitas yang saya menjadikan saya tidak memiliki motivasi dapat seperti peralatan dll itulah yang membuat untuk berkompetitif”. tidak berminat untuk mengikuti sebuah Dengan metode yang sama dan focus kompetisi” (MIF, Mei 2019) yang sama untuk mengubah perilaku “..tidak adanya penghargaan atau apresiasi dari pada subyek. Setelah diberikan arahan orang terdekat seperti keluarga, hal itu yang oleh peneliti subyek MI dan HA mulai menjadikan saya tidak memiliki motivasi untuk dipantau untuk menemukan kemajuan berkompetitif” (HA, Mei 2019) perilakunya. Pada tahap pertama HA menunjukkan dukungan apa saja yang dibutuhkan untuk memunculkan semangat kompetitif mulai dari kegiatan yang berhubungan dengan dukungan-dukungan kecil sedangkan MI kompetisi terkesan bercanda dan susah telah mulai membiasakan dirinya terus di ajak serius.” bersemangat meskipun kurangnya Dengan tehnik yang sama namun fokus motivasi yang di dapat. yang berbeda dengan MRH dan MIF Tahap kedua setelah mendapat evaluasi dengan operan conditioning. Setelah dan menerapkan metode token diberikan arahan oleh peneliti, subyek ekonomi HA dan MI membiasakan MI dan HA mulai di pantau untuk dirinya terus bersemangat untuk mengubah perilkaunya. Hasilnya subyek berkompetitif. Hal itu ditandai dengan mulai bisa mengaktualisasikan dirinya mengikuti setiap kompetisi yang ada. secara kompetitif terhadap perlombaan, 2. Ketidakmampuan Bersikap ikhlas atau meskipun subyek belum sepenuhnya Menerima Hasil bisa mengatasinya akan tetapi seiring Pada subyek MRH mempunyai berjalannya waktu subyek lebih permasalahan, yaitu pesimis ketika berkembang daripada sebelumnya. usaha yang sudah maksimal tidak berbanding lurus dengan hasil, atau bisa Dengan tekhnik yang diberikan pada disebut gagal mendapatkan hasil yang tahap selanjutnya MI dan mengalami diharapkan, seperti yang subyek katakan kemunduran karena kondisi yang “..seringkali ketika saya sudah berusaha membawanya untuk tidak serius sepenuhnya dalam sebuah kompetisi kembali namun disini peneliti mulai namun hasil yang saya terima ternyata memberikan evaluasi yang lebih pada tidak sesuai dengan apa yang saya subyek, peneliti menemukan harapkan, hal itu membuat saya menjadi reinforcement primer dari MI, sehingga pesimis untuk mengikuti kompetisi lagi” MI lebih terdorong malukakan Dengan metode dan juga focus yang kemajuan perubahan sedangkan pada sama, untuk mengubah subyek peneliti HA menunjukkan hasil yang lebih baik, memberikan arahan kemudian peneliti hal itu terjadi dikarenakan HA memantau perubahan dan memaksakan dirinya untuk selalu perkembangan, hasilnya subyek mulai berada dalam kondisi yang menuntut bisa mengikuti kompetisi lagi dan lebih sikapnya untuk serius dari usahanya ikhlas dalam menerima apapun hasil tersebut HA mulai mempraktekan pada yang diterimanya, meskipun masih kondisi yang lain. sepenuhnya menerima, tetapi seiring perjalanya waktu subyek akan lebih Berdasarkan hasil data individual, ikhlas dalam menerima hasil apapun itu. tercapainya tujuan intervensi token 3. Aktualisasi Diri Kompetitif Terhambat ekonomi dalam penelitian ini tidak Pada subyek MI dan HA yang memiliki terlepas dari berbagai faktor yang permasalahan yang sama sulit akan mempengaruhi, anatara lain adanya mengaktualisasi diri, pada awalnya MI motivasi subjek untuk berubah. Tingkah tidak menyadari akan perilakunya yang laku subyek juga dapat dikontrol dengan menghambat akan dirinya untuk adanya stimulus yang tepat, beraktualisasi diri. Sedangkan pada HA pengaplikasian token ekonomi dinilai merespon “... ketika di ajak bicara soal sangat tepat Martin dan Pear (1996) token ekonomi adalah sebuah program berkumpul dengan banyak orang, dimana sekelompok individu bisa meskipun sedikit ragu. (MIF, Mei 2019) mendapatkan token untuk beberapa tingkah laku yang diharapkan muncul, Berhasilnya intervensi yang dilakukan dan token yang terkumpul bisa juga karena adanya ketrampilan yang ditukarkan dengan reward yang diajarkan kepada subjek berupa sifat disenangi subyek. Seluruh subyek juga kompetitif dalam mencapai suatu tujuan sudah mulai melakukan perubahan yang dilakukan denngan usaha yang diinginkan, dalam hasil wawancara maksimal, selain itu dengan diberikanya pasca intervensi dapat diketahui seluruh reinforcement yang sangat dibutuhkan subjek sudah berapa pada tahap juga mendukung subyek dalam merubah mencoba untuk memulai untuk lebih perilakunya, pemberian reinforcement mengaktualisasikan diri dengan sangat penting untuk diperhatikan, berkompetisi. karena jika sampai reinforcement tidak bernilai penting bagi subyek maka Dari lembar kemajuan kisah (life story) subyek tidak akan tertarik dan perilaku subyek telah mampu berkembang dan yang ingin ditimbulkan tidak akan mulai mengaktualisasikan dalam muncul. perilakunya. Pada penelitian ini semua subyek bisa “... setelah mencoba berusaha untuk menampilkan perubahan perilaku yang merubah gaya perilakunya, masih sangat diingikan dengan ditandati dengan lifed susah untuk merubahnya, pernah terjadi story yang sudah dibuat oleh subjek. keadaan dimana ingin berubah gaya perilakunya. (HA, Mei 2019) Bisa dilihat dari subyek HA yang sudah merubah gaya perilakunya meskipun “... berusaha untuk melakukan sikap masih terlihat kesulitan. perilaku yang lebih kompetitif, saya mulai bisa sedikit bisa untuk bersaing MI menunjukkan bahwa dia sudah dalam perlombaan meskipun saya berusaha untul lebih bersikap mengalami sedikit kesusahan. (MI, Mei kompetitif, MI mulai bisa bersaing 2019) meskipun tantangan yang dihadapinya sulit. “... mencoba untuk ikhlas terhadap apa Hasil dari MRH menunjukkan bahwa yang dilaluinya, saya mulai bisa subyek telah berusaha untuk lebih ikhlas mengikhlaskan hal-hal yang terjadi dalam menerima hasil dari apa yang kepada saya misalnya menerima sudah diperjuangkan. kekalahan dalam perlombaan, meskipun masih ada sedikit rasa iba dalam diri. Sedangan MIF memilih untuk berkumpul (MRH, Mei 2019) dengan orang sepemikiranya agar apa yang subyek pikirkan bisa terlaksanakan “... mencoba berkumpul dengan banyak bersama kelompoknya. orang untuk mendapatkan dukungan moral, saya mulai membiasakan diri Penelitian ini menunjukan hasil yang berbeda-beda walaupun dalam pelaksanaan penelitian ini waktunya hampir bersamaan. Perbedaan ini jelas terlihat pada tingkat signifikansi dari perubahan yang dialami sesuai dengan lifed story yang ditulis subyek.
Dari keempat subyek sebenarnya semua
cocok dengan token ekonomi, akan tetapi pada subyek MI peneliti merasa hasilnya kurang maksimal, ada kemungkinan peneliti belum bisa menemukan reinforcement yang tepat untuk MI, sehingga MI tidak banyak mengalami perubahan yang signifikan.
Subyek yang lainya terlihat mengalami
perubahan signifikan subjek MRH mengatakan “ token sebenarnya sangat membantu dalam memunculkan perilaku yang diingkan, karena adanya reward yang didapat apabila berhasil memunculkan perilaku yang diminta.”
HA juga berpendapat “ bahwa dia
terdorong lebih untuk berkompetisi, karena dia merasa apa yang dilakukan pasti suatu saat ada imbalanya, kegiatan yang positif pasti imbalanya positif.”
MIF perpendapat “ fasilitas itu juga
penting dalam kita berkompetisi, akan tetapi kemauan atau semangat berkompetisi juga tidak kalah penting, token ekonomi menurut saya juga sudah tepat, karena dalam mengerjakan sesuatu kita tidak sia-sia, ada hal yang harus dicapai”
Adanya satu subyek yang tidak
mengalami perubahan yang signifikan dikarenak kurangnya peneliti dalam menggali informasi terhadap subyek.