Anda di halaman 1dari 13

Seminar Nasional dan Diskusi Panel Multidisiplin Hasil Penelitian & Pengabdian kepada Masyarakat,

Jakarta, 2 Agustus 2018

MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED


HEADS TOGETHER (NHT) DENGAN STRATEGI
PEMBELAJARAN TUGAS DAN PAKSA

Ananda Putri Iskandar1, Leonard2


Program Studi Pendidikan Matematika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Indraprasta PGRI 1,2
Ianandaptr@gmail.com1, leonard@unindra.ac.id2

ABSTRAK
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk memotivasi dan memberikan dorongan kepada guru untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran dengan model pembelajaran yang lebih menarik. Untuk
mewujudkannya maka dapat dilakukan penggabungan model pembelajaran numbered heads together (NHT)
dengan strategi pembelajaran tugas dan paksa. Numbered heads together adalah suatu model pembelajaran
yang lebih mengutamakan kepada aktifitas siswa dalam mencari, mengolah,dan melaporkan imformasi dari
berbagi sumber yang akhirnya dipresentasikan di depan kelas. Sedangkan, strategi pembelajaran tugas dan
paksa adalah strategi yang menitik beratkan pada pemberian tugas yang mengharuskan siswa untuk
menyelesaikannya tepat waktu sehingga proses pembelajaran dapat berjalan secara efektif. Siswa
diharuskan mengerjakan tugas sesuai dengan tenggat waktu yang diberikan. Apabila tidak selesai maka
siswa akan dikenakan hukuman yang sebelumnya telah disepakati. Strategi ini juga digunakan untuk
menanggulangi kekurangan pada model pembelajaran numbered heads together (NHT) pada aspek
pemahaman proses pembelajaran. Penggabungan metode ini juga dapat membuat siswa menjadi lebih
disiplin dan bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan. Hal tersebut membuat siswa menjadi terbiasa
terhadap tugas-tugas yag diberikan guru. Oleh karena itu, penggabungan model dan strategi ini diperlukan
dalam proses pembelajaran agar proses pembelajaran menarik dan kualitas pembelajarannya pun
meningkat.
Kata kunci: Model pembelajaran, kooperatif, Numbered heads together (NHT), Strategi pembelajaran Tugas
dan Paksa

ABSTRACT
The purpose of this paper is to motivate and encourage teachers to improve the quality of learning with a
more interesting learning model. To make it happen, it can be done merging model learning numbered heads
together (NHT) with the strategy of learning tasks and forced. Numbered Heads Together is a learning model
that prioritizes the activities of students in searching, processing, and reporting the imformation of shared
resources that are finally presented in front of the class. Meanwhile, the strategy of learning tasks and forced
is a strategy that focuses on giving tasks that require students to finish on time so that the learning process
can run effectively. Students are required to perform tasks according to the given deadlines. If they cannot
complete it, then students will be subject to a penalty that has previously been agreed. This strategy is also
used to overcome the deficiencies in the numbered heads together (NHT) model of learning in terms of
understanding the learning process. Combining this method can also make students become more
disciplined and responsible for the tasks assigned. it makes the students become accustomed to the tasks
assigned by the teacher. Therefore, the incorporation of these models and strategies is needed in the
learning process so that the learning process is interesting and the quality of learning increases.
Keyword: Learning model, cooperative, Numbered heads together (NHT), Task and Forced learning strategy

443
Seminar Nasional dan Diskusi Panel Multidisiplin Hasil Penelitian & Pengabdian kepada Masyarakat,
Jakarta, 2 Agustus 2018

PENDAHULUAN pembelajaran di dalam kelas dan rendahnya


Pendidikan secara sederhana hasil belajar peserta didik (Susanto, 2012).
ditujukan untuk meningkatkan kualitas In Indonesia learning framework, cognitive
sumber daya manusia sebuah bangsa. achievement still becomes the main focus for
Artinya, jika sebuah negara meningkatkan teachers and schools, as well as students’
mutu pendidikannya, secara langsung main target. (Leasa and Corebima, 2017).
maupun tidak langsung akan meningkatkan Ashtianti berpendapat pembelajaran
kualitas sumber daya manusia di negara konvensional belum mampu mencapai
tersebut (Leonard, 2015). Kesadaran tentang tujuan pendidikan yang maksimal. Hal ini
pentingnya pendidikan telah mendorong dibuktikan dengan masih banyaknya siswa
berbagai lapisan masyarakat dalam upaya yang memiliki prestasi akademik yang
dan perhatian terhadap setiap rendah bahkan masih sering terjadi siswa
perkembangan yang ada pada bidang lebih memilih untuk tidak melanjutkan
pendidikan. Lie mengatakan sistem pendidikannya (Pietersz and Saragih, 2010).
pendidikan di Indonesia bertujuan menggali The lack of understanding and best practices
potensi dan memperhatikan perkembangan of the implementation of various student-
moral dan sosial untuk mempersiapkannya centered learning models makes the
terjun dalam masyarakat (Susanto, 2012). teachers cannot design a relevant activity
Bagian penting dari pendidikan (Leasa and Corebima, 2017). Pembelajaran
adalah proses pembelajaran. Menurut yang buruk adalah masalah besar yang ada
Ausubel (Gazali, 2016) ada dua macam dalam dunia pendidikan. Tak dapat
proses belajar, yakni proses belajar dipungkiri salah satu faktor yang paling
bermakna dan proses belajar menghafal. mempengaruhi pembelajaran adalah guru.
Belajar bermakna merupakan suatu proses Hasil studi yang dilakukan Leonard
yang dikaitkan dengan informasi baru pada (2015) terhadap kurang lebih 60 orang guru
konsep relevan dan terdapat dalam struktur di DKI Jakarta, menunjukkan bahwa hampir
kognitif seseorang. Sehingga, proses belajar 75 persen guru tidak mempersiapkan proses
tidak hanya menghafal konsep-konsep atau pembelajaran dengan baik. Para guru
fakta-fakta belaka (root learning), namun cenderung mempersiapkan pembelajaran
berusaha menghubungkan konsep-konsep dengan mengutamakan materi yang akan
atau fakta-fakta tersebut untuk menghasilkan diajarkan, bukan pada tujuan pembelajaran.
pemahaman yang utuh (meaningfull Pembelajaran seharusnya tidak
learning), sehingga konsep yang dipelajari dilaksanakan secara sembarangan dan
dipahami secara baik dan tidak mudah harus direncanakan dengan sebaik mungkin.
dilupakan. In achieving the goal, the students Therefore, the conception of the
are necessarily taught how to develop a development of cognitive psychology teacher
higher order thinking which covers the and the teacher's views about students'
analysis, evaluation, and creations domains conceptions an important part in such a
(Leasa and Corebima, 2017). Tujuan ini context (Lince, 2016). Pembelajaran yang
yang membuat pendidikan menjadi lebih sering terjadi di Indonesia adalah dengan
berkualitas. model yang monoton. Guru akan
Permasalahan pembelajaran yang memberikan materi didepan kelas dan siswa
perlu mendapat pemecahan adalah mendengarkan serta mencatatnya. Slameto
rendahnya aktivitas peserta didik pada setiap mengatakan It will only make the students

444
Seminar Nasional dan Diskusi Panel Multidisiplin Hasil Penelitian & Pengabdian kepada Masyarakat,
Jakarta, 2 Agustus 2018

bored, passive, and not concentrate on the (Kusumaningtias, Zubaidah and Indriwati,
lesson (Nursyamsi and Corebima, 2016). 2013). Untuk menerapkan proses
Menurut Belmont (Fibriyani, 2016) yaitu, pembelajaran, guru harus memilih model
learning becomes very effective if students pembelajaran yang dapat menyelesaikan
build their own knowledge. Creating a kesulitan belajar siswa dalam statistik materi.
positive action is an important factor in Lie (Susanto, 2012) mengatakan ada tiga
stimulating brain function that can show and model pembelajaran, yaitu kompetisi,
create a good learning styles (Lince, 2016). individual, dan pembelajaran kooperatif.
Akibatnya, pemahaman yang didapat siswa Salah satu model pembelajaran yang dapat
menjadi tidak utuh dan konsep yang meningkatkan pembelajaran adalah
dipelajari tidak dipelajari secara baik dan kooperatif.
menjadi mudah dilupakan. Dan, Slavin (Sari and Surya, 2017)
permasalahan yang sering terjadi dalam mengatakan cooperative learning is a
upaya meningkatkan keberhasilan proses learning process in which students work on
pembelajaran, yaitu bagaimana guru tasks together to help each other in one
memberikan pembelajaran sehingga proses group. Felder (Indarti and Pramudya, 2017)
pembelajaran bisa efektif dan dapat menyatakan Cooperative learning is an
mencapai hasil sebagai tujuan. approach with an access of groupwork to
Berdasarkan hasil survei NACE’S Job minimize the occurrenceof those unpleasant
Outlook 2006 (Educare, 2007) menunjukkan situations and yet maximizes the learning
kriteria tenaga kerja yang dibutuhkan selain experience through satisfactied result from
kemampuan akademik adalah: (1) terampil working on a high-performance team.
berkomunikasi secara tertulis maupun lisan, Pembelajaran kooperatif membantu untuk
(2) berintegritas, (3) bisa bekerjasama, (4) mendengar, melihat, mengajukan
beretika kerja, (5) terampil menganalisa, (6) pertanyaan tentang pelajaran tertentu dan
fleksibel atau mudah beradaptasi, (7) mendiskusikannya dengan orang lain. Dalam
memiliki keterampilan interpersonal (bisa pembelajaran kooperatif yang paling penting
membangun hubungan baik dengan orang bagi siswa perlu memecahkan masalah
lain), (8) memiliki motivasi, inisiatif dan secara berkelompok, menemukan contoh-
kreativitas, (9) terampil mengoperasikan contoh, mencoba keterampilan-keterampilan
komputer dan (10) mendetail. Berdasarkan dan mengerjakan tugas-tugas yang
hal tersebut guru sebagai tenaga pengajar tergantung pada pengetahuan yang telah
dituntut untuk lebih kompeten dalam mereka miliki atau yang akan dicapai.
bidangnya. Tidak hanya mengajar materi Salah satu model pembelajaran yang
tetapi juga menghasilkan siswa yang yang sering digunakan saat ini adalah Numbered
terampil di kehidupan (life skill). Guru Heads Together (NHT). Pembelajaran
mempunyai peran yang sangat penting kooperatif tipe Numbered Heads Together
dalam pembelajaran, oleh karena itu (NHT) merupakan salah satu tipe
diharapkan guru memiliki model mengajar pembelajaran kooperatif yang menekankan
yang baik, dan mampu memilih model siswa menempati posisi yang sangat
pembelajaran yang tepat, sehingga peserta dominan dalam proses pembelajaran dan
didik mampu menguasai kompetensi- terjadi kerja sama dalam kelompok. Menurut
kompetensi yang ditetapkan dalam Putnam (Haydon, Maheady and Hunter,
pembelajaran yang dilakukan 2010) cooperative learning is one type of

445
Seminar Nasional dan Diskusi Panel Multidisiplin Hasil Penelitian & Pengabdian kepada Masyarakat,
Jakarta, 2 Agustus 2018

peer-mediated instruction that involves small, Agar kemampuan mengalami


heterogeneous groups of students working peningkatan maka dilakukan strategi
together in a non-competitive manner to pembelajaran tugas dan paksa. Strategi
maximize their own and others’ learning. pembelajaran tugas dan paksa ini awalnya
Model NHT adalah model yang sering digagaskan oleh Leonard (2018) dengan
digunakan dalam penelitian, seperti: asumsi less of initiatives, tended not to make
Susanto, 2012; Kusumaningtias, Zubaidah a work if there is not monitored or being
and Indriwati, 2013; Pietersz and Saragih, forced by the leader, doing something
2010; Hidayati, 2017; Widyaningtyas, because of forced by the punishment or
Winarni and Murwaningsih, 2018; Nursyamsi other situation or the other reason. Strategi
and Corebima, 2016; Leasa and Corebima, tugas dan paksa ini mengajarkan siswa agar
2017; Indarti and Pramudya, 2017; Sari and bisa disiplin dan teratur dalam
Surya, 2017; Lince, 2016. Banyak penelitian mengumpulkan tugas yang waktunya sudah
yang membahas bagaimana perkembangan ditentukan. Permasalahan dari kedisiplinan
siswa setelah diterapkannya model seorang siswa dapat dilihat dari beberapa
Numbered Heads Together (NHT) dari hal, antara lain terlambat, melalaikan tugas,
peningkatan daya pikir siswa, siswa yang membolos, membantah perintah, ceroboh
semakin aktif dalam pembelajaran,dll. Dari dalam tindakan, tidak sopan, dan berlaku
beberapa hasil penelitian, dapat disimpulkan asusila (Madapangga, 2016).
bahwa model pembelajaran NHT membuat Dengan adanya strategi
hasil belajar siswa meningkat dan membuat pembelajaran tugas dan paksa ini, melatih
siswa menjadi lebih aktif. siswa dari rasa tanggungjawab karena dilihat
Model pembelajaran Numbered dari pendidikan sekarang masih banyak
Heads Together (NHT) selain dapat siswa yang malas untuk mengerjakan
meningkatkan keaktifan siswa, tetapi model tugasnya jika tidak dipaksa dan terus
ini juga memiliki kekurangan tersendiri. menerus mengulur waktu pengumpulan
Model ini membagi kedalam beberapa tugas tersebut. Dengan pemberian tugas
kelompok dengan jumlah anggota yang dengan suatu paksaan dalam jangka waktu
sama rata, dan memiliki tingkat kemampuan pengumpulan yang tidak lama mengajarkan
yang berbeda. Kekurangan dari model ini siswa agar lebih mempertanggungjawabkan
adalah siswa yang berkemampuan rendah tugas yang diberikan. Paksaan disini bukan
akan merasa panik dan takut jika nomornya bermaksud untuk menjadi tekanan bagi
lah yang akan dipanggil oleh guru. siswa, tetapi untuk mengajarkan siswa lebih
Mengingat kemampuan siswa yang mempertanggungjawabkan apa yang harus
heterogen menjadikan ada beberapa siswa dikerjakan. Task and force strategy can be
yang kurang memahami materi yang implemented by simultaneously with the
berakibat nilainya di bawah KKM. Selain itu, model or other learning methods. We can
NHT memiliki kekurangan yaitu peningkatan say that this instructional strategy as the
pemahaman anak secara individu karena extra activity beside the other activity has
penilaian dinilai secara kelompok. Lalu, tidak been planned (Leonard, 2018). Pada model
diberikan penugasan untuk melatih Numbered Heads Together (NHT) sangat
kedisiplinan siswa. Maka dari itu ada tepat digunakan strategi tugas dan paksa ini,
beberapa bagian yang dapat dimodifikasi untuk terus melatih dan melatih siswa yang
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. kemampuan pemahamannya masih terbilang

446
Seminar Nasional dan Diskusi Panel Multidisiplin Hasil Penelitian & Pengabdian kepada Masyarakat,
Jakarta, 2 Agustus 2018

rendah, dengan mengerjakan tugas secara diberikan serta sumber-sumber belajar yang
paksaan maka siswa akan meningkat tingkat ada digunakan semaksimal mungkin agar
pemahamannya dan sangat berpengaruh penggunaan model pembelajaran dapat
pada hasil belajarnya. Untuk siswa yang diterapkan secara efektif dan menunjang
kemampuannya tinggi dan sedang maka keberhasilan siswa.
akan memberikan efek positif yaitu hasil
belajarnya dapat lebih meningkat lagi. Numbered Heads Together (NHT)
Strategi tugas dan paksa mengajarkan siswa Numbered heads together adalah
untuk disiplin agar tidak mengulur-ulur waktu suatu model pembelajaran yang lebih
dalam mengumpulkan tugas yang diberikan mengutamakan kepada aktifitas siswa dalam
gurunya. Task and force strategy hopefully mencari, mengolah,dan melaporkan
can be the extra treatment for the students to informasi dari berbagi sumber yang akhirnya
increase the learning quality. Notice that this dipresentasikan di depan kelas. Model NHT
strategy must be given compatible with pertama kali dikenalkan oleh spencer kagan,
student's characteristics who taught, so can dkk pada tahun 1993 dengan melibatkan
give the better influence. In this short paper, siswa dalam menellah bahan yang terdapat
the target audience is the students in the dalam pelajaran dan mengecek kembali
college, who are treated with andragogy. pemahamannya. Menurut Slavin (dalam
This should be of concern and should be Huda, 2014: 130) menyatakan bahwa pada
adjusted if it should be used on students at dasarnya NHT merupakan varian dari diskusi
the basic level, like elementary school, junior kelompok. Teknik pelaksanaannya hampir
high school, and senior high school, who are sama dengan diskudi kelompok. Pertama,
treated pedagogically (Leonard, 2018). guru meminta siswa untuk duduk
Dengan adanya modifikasi model NHT berkelompok. Masing-masing anggota diberi
dengan strategi pembelajaran tugas dan nomor. Setelah selesai, guru memanggil
paksa, diharapkan dapat meningkatkan nomor (baca; anggota) untuk
pemahaman siswa dalam menyelesaikan mempresentasikan hasil diskusinya. Guru
masalah yang diberikan. Diharapkan juga tidak memberitahukan nomor berapa yang
dapat meningkatkan hasil belajar siswa. akan berpresentasi selanjutnya. Panggilan
secara acak iniakan memastikan samua
PEMBAHASAN siswa benar-benar terlibat dalam diskusi
Salah satu penentu keberhasilan tersebut.
pembelajaran adalah dengan pemilihan Kagen (Haydon, Maheady and
model yang tepat, karena model dapat Hunter, 2010) mengatakan NHT is a
mempengaruhi jalannya pembelajaran. cooperative learning strategy in which
Pemilihan model berkaitan langsung dengan teachers (a) assign students to small (4
situasi dan kondisi sehingga pencapaian member), heterogeneous learning groups,
tujuan pembelajaran diperoleh secara (b) ask them to number themselves from 1 to
maksimal. Sebagai agen pendidikan, guru 4, (c) direct questions to the entire class, and
harus mampu memberikan model (d) tell students to put their heads together,
pembelajaran yang tepat untuk siswa. come up with the best answers they can, and
Karena dalam memilih model pembelajaran make sure that everyone on the team knows
guru harus memperhatikan keadaan atau the answers. Menurut Shoimin (2014: 108)
kondisi siswa. Bahan pelajaran yang Numbered Heads Together (NHT)

447
Seminar Nasional dan Diskusi Panel Multidisiplin Hasil Penelitian & Pengabdian kepada Masyarakat,
Jakarta, 2 Agustus 2018

merupakan suatu model pembelajaran 2. Langkah 2: Mengajukan pertanyaan.


berkelompok yang setiap anggota Guru mengajukan sebuah pertanyaan
kelompoknya bertanggung jawab atas tugas kepada siswa. Pertanyaan dapat
kelompoknya, sehingga tidak ada pemisah bervariasi. Pertanyaan dapat spesifik
yang antara siswa yang satu dan siswa yang dan dalam bentuk kalimat tanya atau
lain dalam satu kelompok untuk saling bentuk arahan
memberi dan menerima antara satu dengan 3. Langkah 3: Berpikir bersama.
yang lainnya. Dengan kata lain pembelajaran Siswa menyatukan pendapatnya
dilakukan secara berkelompok dan harus terhadap jawaban pertanyaan itu dan
bekerja sama dalam menentukan meyakinkan tiap anggota dalam timnya
jawabannya serta setiap anggota kelompok mengetahui jawaban itu.
harus harus memahami tugas yang diberikan 4. Langkah 4: Menjawab.
dengan baik. Guru memanggil siswa dengan nomor
Ibrahim (Hurianti et al., 2018) tertentu, kemudian siswa yang
menyatakan,tiga tujuan yang hendak dicapai nomornya sesuai mengacungkan
dalam pembelajaran kooperatif dengan tipe tangannya dan mencoba untuk
NHT yaitu: 1) Hasil belajar akademik menjawab pertanyaan untuk seluruh
struktural, bertujuan untuk meningkatkan kelas.
kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik. Adapun Langkah-langkah model
2) Pengakuan adanya keragaman, bertujuan pembelajaran kooperatif tipe NHT menurut
agar siswa dapat menerima teman- Rusman (Susanto and Indah Resti Ayuni
temannya yang mempunyai berbagai latar Suri, 2017) adalah sebagai berikut:
belakang. 3) Pengembangan keterampilan 1. Peserta didik dibagi dalam kelompok
sosial, bertujuan untuk mengembangkan (4-5 orang) dan setiap peserta didik
keterampilan sosial siswa. Keterampilan dalam setiap kelompok mendapat
yang dimaksud antara lain, mau nomor;
menjelaskan ide atau pendapat, bekerja 2. Guru memberikan tugas dan tiap- tiap
dalam kelompok dan sebagainya. kelompok disuruh untuk
Pembelajaran NHT dapat berjalan mengerjakannya.
dengan baik apabila dalam pelaksanaan 3. Kelompok mendiskusikan jawaban
memperhatikan tahapan-tahapan yang harus yang benar dan memastikan bahwa
dilakukan. Hal ini dimaksudkan agar dalam setiap anggota kelompok dapat
pelaksanaannya dapat berjalan secara mengerjakannya;
sistematis, efektif dan efisien. Sehingga 4. Guru memanggil salah satu nomor
tujuan dari pembelajaran tersebut dapat peserta didik dan peserta didik yang
terwujud sesuai dengan yang diharapkan. nomornya dipanggil melaporkan hasil
Langkah-langkah dalam pembelajaran NHT kerjasama mereka;
menurut Triatnto (Rahmawati, 2015) antara 5. Peserta didik lain diminta memberi
lain yaitu: tanggapan, kemudian guru menunjuk
1. Langkah 1: Penomoran. nomor lain;
Guru membagi siswa ke dalam 6. Kesimpulan.
kelompok beranggotakan 3-5 orang Berikut beberapa penelitian yang
dan setiap anggota kelompok diberi menggunakan model Numbered Heads
nomor 1-5. Together (NHT), penelitian yang dilakukan

448
Seminar Nasional dan Diskusi Panel Multidisiplin Hasil Penelitian & Pengabdian kepada Masyarakat,
Jakarta, 2 Agustus 2018

oleh Santiana (Santiana, Sudana and Membuat siswa lebih berani mengemukakan
Garminah, 2014) terdapat perbedaan hasil pendapat dan bertanya kepada kelompok
belajar matematika yang signifikan antara lain. Selanjutnya, kekurangan Numbered
kelompok siswa yang dibelajarkan dengan Heads Together (NHT): a) Bagi siswa yang
model pembelajaran kooperatif tipe kurang pandai akan berfikir pasif, b) Tugas
Numbered Heads Together (NHT) dan siswa kelompok akan dikerjakan oleh orang
yang dibelajarkan dengan model tertentu atau siswa yang rajin dan pintar, dan
pembelajaran konvensional pada kelas V c) Sulit memberi tugas yang sesuai dengan
Sekolah Dasar di Desa Alasangker, perbedaan individu
Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng
tahun pelajaran 2013/2014. Selanjutnya
penelitian yang dilakukan oleh Sahid Strategi Pembelajaran Tugas dan Paksa
(Hildegardis Mulu, Sahid, 2014) The results Strategi pembelajaran tugas dan
indicated that mathematics learning with paksa dikemukakan pertama kali oleh
scientific approach through the cooperative Leonard (2018). Strategi ini dibuat karena
model of type NHT was effective in terms of saat ini beberapa siswa yang berada di
student achievement. Mathematics learning Indonesia memiliki kondisi mental yang
with scientific approach was also effective in lemah maka digunakan sedikit paksaan
terms of student achievement. But, the post- dalam strategi pembelajaran yang dilakukan
test result means between the two classes agar pola pikir siswa dapat menjadi lebih
were not significantly different. So, the baik. Because of the character, some of
mathematics learning with scientific Indonesian whoever must be given the task
approach through the cooperative model of to work and forced to do something and even
type NHT was not more effective than punishment if don't, so the writer tries to
mathematics learning with scientific develop the instructional strategy based on
approach without NHT in terms of student the background (Leonard, 2018). Strategi
achievement. Pada penelitian yang didasarkan jika siswa merasa terpaksa dan
dilakukan oleh Nursyamsi (Nursyamsi and selalu dipaksa maka siswa akan menjadi
Corebima, 2016) Based on the results of terbiasa.
data analysis and discussion, it could be Menurut Izadpanah (2010) task
concluded that there is a difference of the assumed to refer to a range of work plans
retention between the students taught by which have the overall purposes of
using NHT learning strategy and those facilitating learning-from the simple and brief
taught by using conventional learning. The exercise type, to more complex and lengthy
students’ retention of the NHT learning activities such as group problem-solving or
strategy is 23.83% higher compared to that simulations and decision-making. Menurut
of the conventional learning. Djamarah & Zian (Wellanda Widodo, Wiedy
Kelebihan Numbered Heads Murtini, 2016) resitasi (penugasan)
Together (NHT): a) Mengembangkan rasa merupakan suatu model yang menyajikan
tanggung jawab, b) Menggalang kerjasama bahan saat guru memberikan tugas tertentu
dan kekompakan dalam kelompok, c) yang bertujuan agar peserta didik
Membuat siswa aktif mencari bahan untuk melaksanakan kegiatan belajar. Menurut
menyelesaikan tugasnya, d) Siswa dapat Abdul Majid (Wellanda Widodo, Wiedy
berdiskusi dengan sungguh-sungguh, dan e) Murtini, 2016) Pemberian tugas merupakan

449
Seminar Nasional dan Diskusi Panel Multidisiplin Hasil Penelitian & Pengabdian kepada Masyarakat,
Jakarta, 2 Agustus 2018

sebuah upaya membelajarkan siswa dengan Punishment is a reaction to remove


cara memberikan tugas penghafalan, disruptive behavior.
pembacaan, pengulangan, pengujian dan Berdasarkan uraian beberapa ahli,
pemeriksaan atas diri sendiri atau maka dapat disimpulkan bahwa strategi
menampilkan diri dalam menyampaikan hasil pembelajaran tugas dan paksa adalah
dengan tuntutan kualifikasi atau kompetensi strategi yang menitik beratkan pada
yang ingin dicapai. pemberian tugas yang mengharuskan siswa
Paksaan adalah kemampuan untuk untuk menyelesaikannya tepat waktu
menguasai atau memengaruhi orang lain sehingga proses pembelajaran dapat
untuk melakukan sesuatu atau kemampuan berjalan secara efektif. The point is, this
untuk mengatasi perlawanan dari orang lain instructional strategy emphasized the
dalam mencapai tujuan (Maran, 2007). comprehensive planning related to assigned
Paksaan yang dimaksud dalam strategi ini tasks to the students, complete with the
ditujukan pada mendisiplinkan siswa agar punishment or threat will be given to the
tidak menunda-nunda pekerjaan, student if they don't do the task well
mengefisiensikan waktu dan membuat siswa (Leonard, 2018). Perlu ada tugas dalam
lebih disiplin. melaksanakan strategi ini. Tugas dibagi lagi
Disiplin secara lengkap adalah menjadi tugas rutin, tugas akhir dan tugas
kesadaran untuk melakukan sesuatu hal tentatif.
dengan tertib dan teratur sesuai dengan Menurut Leonard (2018) strategi
peraturan-peraturan yang berlaku dengan pembelajaran ini menekankan perencanaan
penuh tanggung jawab tanpa paksaan dari komprehensif yang terkait dengan tugas
siapa pun. The aim of discipline is to develop yang diberikan kepada siswa, lengkap
responsibility and self-control skills of the dengan hukuman atau ancaman akan
students by supporting their mental, diberikan kepada siswa jika mereka tidak
emotional and social development (Gungor & melakukan tugas dengan baik. Ada
Ozkan, 2017). Disiplin membantu siswa beberapa pemberian tugas yang telah
dalam proses pembentukan sikap, prilaku dilakukan oleh pengagas dalam
dan akan mengantar seorang siswa sukses mengimplementasikan strategi ini pada
dalam belajar dan ketika bekerja nanti. Salah pembelajaran , seperti (1) siswa diminta
satu proses untuk membentuk kepribadian untuk membeli buku yang berhubungan
tersebut dilakukan melalui latihan. Disiplin dengan pembelajaran dan merangkumnya
dapat terjadi karena dorongan kesadaran dalam waktu satu minggu. Selanjutnya,
diri, dengan kesadaran yang datang dari diri siswa diminta bertukar buku dengan
sendiri ini sikap kedisiplinan akan lebih baik. temannya dan kembali membuat rangkuman
Sebaliknya, disiplin dapat pula terjadi karena yang ditulistangan seterusnya; (2) tugas
adanya pemaksaan dan tekanan dari luar akan diberikan setiap pertemuan yang
(Eka S. Ariananda, 2014). Maka dari itu diharuskan selesai sebelum pertemuan
haruslah ada semacam hukuman untuk selanjutnya; (3) akan ada juga tugas
mencegah siswa yang tidak disiplin saat dadakan yang diberikan kepada siswa,
pembelajaran dikelas agar mematuhi aturan seperti pertanyaan yang diajukan siswa
yang sudah disepakati bersama kepada pengajar akan menjadi tugasnya
sebelumnya, sama hal nya yang sendiri. Tugas diberikan agar siswa mandiri
dikemukakan oleh Gungor & Ozkan (2017) dalam belajar dan tidak menunda-nunda

450
Seminar Nasional dan Diskusi Panel Multidisiplin Hasil Penelitian & Pengabdian kepada Masyarakat,
Jakarta, 2 Agustus 2018

tugas yang telah diberikan. Sebagai pembelajarannya dibagi menjadi beberapa


hukuman kepada siswa yang tidak kelompok yang terdiri dari 3 sampai 5 orang.
mengerjakan tugas dengan baik dan tepat Setiap orang dalam kelompok mempunyai
waktu penggagas menerapkan hukuman angka yang akan menjadi identitasnya
seperti berupa pengurangan skor atau nilai selama pembelajaran. Beberapa siswa yang
untuk pembelajarannya, tugas tambahan tidak menguasai pelajaran akan panik
lain, dan tidak lulus dalam pembelajaran ini. karena takut nomornya dipanggil. Siswa
Strategi ini dapat diimplementasikan pada diberi perlakuan yang sama dengan
beberapa model sebagai pendukung ditambahkan pemberian tugas-tugas dengan
berhasilnya proses pembelajaran. Jika tugas suatu paksaan yang harus dikerjakan siswa
yang diberikan tidak dapat selesai tepat dengan diberi jangka waktu yang tidak lama.
waktu, maka akan mendapatkan Tujuannya disini agar siswa belajar disiplin
konsekuensi yang telah disepakati bersama. dengan lebih mempertanggungjawabkan
tugas-tugas yang diberikan gurunya. Model
Model Pembelajaran Numbered Heads ini mengajarkan siswa agar tidak malas
Together (NHT) Dengan Strategi dalam menyelesaikan tugas yang harus
Pembelajaran Tugas dan Paksa dikerjakan dirumah. Jika tidak mengerjakan
Model pembelajaran Numbered tugas yang telah ditentukan maka akan
Heads Together (NHT) yang dikombinasikan dikenakan konsekuensi yang telah
dengan strategi pembelajaran tugas dan disepakati bersama yaitu berupa
paksa merupakan suatu model pembelajaran pengurangan skor penilaian. Dengan adanya
yang ditujukan untuk mengembangkan konsekuensi maka siswa akan merasa lebih
kemampuan siswa secara mandiri. mempertanggungjawabkan tugas yang
Penggabungan model ini digunakan untuk diberikan agar penilaiannya tetap aman.
mengetahui adakah perkembangan yang Begitu juga melatih siswa agar mereka
signifikan terhadap pemahaman siswa. terbiasa jika diberi tugas secara mendadak
Pemahaman siswa saat ini masih terbilang dan berupa sedikit paksaan oleh gurunya.
rendah dikarenakan kurangnya model dan Khususnya untuk siswa yang
juga strategi yang digunakan. Guru hanya kemampuannya rendah dengan
menggunakan model konvensional saja menggunakan model ini sangat membantu
dimana guru menjelaskan dan memberikan dan sangat berpengaruh pada hasil
tugas. Model seperti itu kadang membuat belajarnya, karena membiasakan siswa
siswa merasa bosan, karena jarang sekali untuk tidak malas dan belajar terus menerus
siswa yang berani mengeluarkan agar mendapatkan hasil yang memuaskan.
pendapatnya mengenai cara atau
pemecahan masalah. Adanya Langkah-langkah Model Pembelajaran
penggabungan model pembelajaran aptitude Numbered Heads Together (NHT) Dengan
NHT dengan strategi pembelajaran tugas Strategi Pembelajaran Tugas dan Paksa
paksa ini diharapkan bisa meningkatkan Adapun langkah-langkah yang
keaktifan dan pemahaman siswa serta dapat harus diperhatikan diantaranya:
membuat hasil belajar siswa menjadi lebih 1. Membuat Kelompok
baik. Dengan adanya pembagian kelompok
Pada dasarnya model pembelajaran siswa akan lebih mudah melakukan
Numbered Heads Together (NHT) ini dalam klarifikasi ide dengan cara

451
Seminar Nasional dan Diskusi Panel Multidisiplin Hasil Penelitian & Pengabdian kepada Masyarakat,
Jakarta, 2 Agustus 2018

mengontrakskan ide-idenya dengan ide sebagai contoh dari tugas ini adalah
teman sekelompoknya melalui diskusi. membuat rangkuman materi dari
2. Memberi Penomoran diskusi hari itu. Tugas ini bertujuan
Pemberian penomoran ini dimaksudkan supaya semua siswa dapat memahami
untuk pemilihan siswa secara acak materi karena mereka sudah membuat
dalam menjelaskan materi atau catatannya sendiri.
menyelesaikan masalah. 9. Tugas Akhir
3. Kontrak Kerja Tugas akhir akhir pada pembalajaran
Kontrak kerja disini bertujuan untuk ini adalah membuat sebuah produk
membuat kesepakatan bersama yang berhubungan dengan materi yang
dengan siswa jika ada yang tidak diajarkan. Produk yang dibuat oleh
mengerjakan tugas maka akan diberi sisiwa juga dapat menjadi bahan
hukuman, hukuman tersebut sudah pelajaran. Produk akan dikumpulkan
direncanakan oleh guru dan juga harus sebelum pertemuan terakhir, karena
disepakati oleh siswa. Hukuman ini dipertemuan terakhir akan diadakannya
bertujuan untuk pembelajaran siswa test untuk mengukur seberapa paham
jadi hukuman ini bukanlah hukuman siswa selama pembelajaran
yang tidak mendasar melainkan berlangsung.
hukuman yang membuat siswa belajar.
4. Memberi Materi Pembelajaran Kelebihan Model Pembelajaran Numbered
Memberi materi pembelajaran yang Heads Together (NHT) Dengan Strategi
akan didiskusikan bersama. Agar tidak Pembelajaran Tugas dan Paksa
terjadi kekaucauan dalam diskusi 1) Meningkatkan motivasi belajar siswa,
kelompok. karena siswa dapat menyampaikan apa
5. Membagikan Materi Kelompok yang tidak dimengerti kepada teman.
Materi kelompok yang sudah dibagikan Hal tersebut menunjukkan bahwa siswa
oleh guru akan menjadi materi untuk yang sudah memahami materi dapat
bahan diskusi kelompok. Setiap membantu temannya yang belum
kelompok akan memulai diskusi memahami materi akan termotivasi
mengenai materi dan masalah yang oleh siswa lain untuk memahami
diberikan. materi.
6. Penunjukkan Anggota Kelompok 2) Terjadinya komunikasi antar siswa
Guru akan menunjuk angka secara dalam berkelompok yang heterogen
acak untuk memilih siswa yang akan sehingga mampu meningkatkan
menjelaskan hasil diskusi kualitas pembelajaran. Adanya
kelompoknya. interaksi antar siswa merupakan
7. Pembahasan Hasil Diskusi langkah untuk menjalin komunikasi
Guru akan membahas hasil diskusi dengan siswa lain, komunikasi tersebut
pada pembelajaran tersebut dan akan muncul sikap saling peduli, yaitu
memberikan kesimpulan. siswa yang sudah memahami materi
8. Tugas Tiap Pertemuan akan berupaya membantu temannya
Tugas ini ditujukan kepada semua yang belum memahami materi.
siswa untuk mencari tahu pemahaman 3) Melatih pemahaman siswa dengan
siswa. Tugas ini bersifat individu, diberikannya tugas secara paksa.

452
Seminar Nasional dan Diskusi Panel Multidisiplin Hasil Penelitian & Pengabdian kepada Masyarakat,
Jakarta, 2 Agustus 2018

4) Mengajarkan kedisiplinan pada siswa mendapatkan sanksi. Dengan hal ini


agar dapat mempertanggungjawabkan diharapkan agar siswa dapat meningkatkan
tugas yang diberikan. pemahamannya dan menngkatkan
5) Merangsang daya pikir siswa, karena pembelajarannya.
dituntut untuk menyelesaikan tugas
secara tepat waktu. Saran
Model Numbered Heads Together Berdasarkan simpulan di atas, ada
(NHT) memiliki beberapa kekurangan yang beberapa saran yang dapat penulis
signifikan, untuk menanggulangi kekurangan sampaikan. Model pembelajaran Numbered
tersebut dipilihlah strategi tugas dan paksa. Heads Together (NHT) yang dikombinasikan
Strategi tugas dan paksa merupakan strategi dengan strategi pembelajaran tugas dan
pembelajaran dengan cara pemberian tugas paksa sangat baik digunakan pada kegiatan
yang mendadak dan harus dikumpulkan belajar mengajar di sekolah untuk
dengan jangka waktu yang tidak lama. meningkatkan kemampuan pemahaman
Strategi ini sangat cocok digunakan pada siswa. Lalu, dapat juga dijadikan sebagai
model pembelajaran Numbered Heads acuan untuk menerapkan model
Together (NHT) ini, karena siswa yang tidak pembelajaran di sekolah dengan
terpilih untuk menjelaskan ke depan bisa memperhatikan kelebihan dan
terus menerus melatih kemampuannya kekurangannya. Model pembelajaran
dengan mengerjakan tugas dengan Numbered Heads Together (NHT) yang
paksaan, agar hasil belajar siswa tersebut dikombinasikan dengan strategi
bisa meningkat dikarenakan sudah terbiasa pembelajaran tugas dan paksa masih harus
mengerjakan tugas. dikembangkan lebih lanjut lagi.

PENUTUP DAFTAR RUJUKAN


Simpulan Educare. (2007). Menyemai Manusia
Bermartabat. Jakarta: Komisi
Dari hasil modifikasi ditemukan Pendidikan KWI.
bahwa dengan strategi pembelajaran tugas Eka S. Ariananda, D. (2014). Pengaruh
dan paksa dapat membuat siswa lebih Kedisiplinan Siswa Di Sekolah
memperhatikan materi yang diajarkan. Terhadap Prestasi Belajar Siswa
Penggabungan model pembelajaran Teknik Pendingin. Journal of
Numbered Heads Together (NHT) dengan Mechanical Engineering Education,
strategi pembelajaran tugas dan paksa 1(2), pp. 233–238.
merupakan suatu model pembelajaran yang Gazali, R. Y. (2016). Pembelajaran
masih harus dikembangkan lebih lanjut, agar Matematika Yang Bermakna. Math
menjadi suatu model pembelajaran yang Didactic: Jurnal Pendidikan
tepat untuk diterapkan di sekolah. Matematika, 2(3), pp. 181–190.
Penggabungan model NHT dengan strategi Gungor, S. N. and Ozkan, M. (2017).
tugas paksa ini dapat membuat siswa European Journal of Educational
menjadi disiplindan aktif saat pembelajaran Research. European Journal of
berlangsung. Jika tidak mengerjakan dengan Educational Research, 6(4), pp. 495–
tepat waktu maka dituntut untuk 508. doi: 10.12973/eu-jer.6.4.495.
mempertanggungjawabkannya dengan cara Haydon, T., Maheady, L. and Hunter, W.

453
Seminar Nasional dan Diskusi Panel Multidisiplin Hasil Penelitian & Pengabdian kepada Masyarakat,
Jakarta, 2 Agustus 2018

(2010). Effects of Numbered Heads terhadap Kemampuan Metakognitif,


Together on the Daily Quiz Scores Berpikir Kritis, dan Kognitif Biologi
and On-Task Behavior of Students Siswa Kelas XI SMA Negeri 5
with Disabilities. Journal of Behavioral Malang. DISERTASI dan TESIS
Education, 19(3), pp. 222–238. doi: Program Pascasarjana UM, (January
10.1007/s10864-010-9108-3. 2018), pp. 33–47. doi:
Hidayati, I. U. (2017). The Effect Of Inside net3t_85@yahoo.com.
Outside Circle And Numbered Heads Leasa, M. and Corebima, A. D. (2017). The
Together Methods On High And Low Effect Of Numbered Heads Together
Interest Students Reading (NHT) Cooperative Learning Model
Comprehension A Case At 8th Grade On The Cognitive Achievement Of
In NU Islamic High School Of Students With Different Academic
Ungaran Barat In The Academic Year Ability. Journal of Physics:
Of 2014 / 2015. English Language Conference Series, 795(1), pp. 3–10.
and Literature International doi: 10.1088/1742-
Conference (ELLiC) contain, 1, pp. 6596/755/1/011001.
118–123. Leonard. (2015). Kompetensi Tenaga
Hildegardis Mulu, Sahid, M. S. (2014). The Pendidik Di Indonesia : Analisis
Effectiveness Of Mathematics Dampak Rendahnya Kualitas SDM
Learning With Scientific Approach Guru Dan Solusi Perbaikannya.
Through The Cooperative Model Of Formatif: Jurnal Ilmiah Pendidikan
Type Numbered Heads Together In MIPA, 5(3), pp. 192–201. Retrieved
Terms Of Student Achievement Of from
Grade X SMA Negeri 1 Kalasan. pp. http://dx.doi.org/10.30998/formatif.v5i
1–9. 3.643
Hurianti, B. F. et al. (2018). Penerapan Leonard. (2018). Task And Forced
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Instructional Strategy : Instructional
Numbered Head Together (NHT) Strategy Based On Character And
Untuk Meningkatkan Kemampuan Culture Of Indonesia Nation. Formatif:
Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Jurnal Ilmiah Pendidikan MIPA,8(1),
Cerita Pada Mata Pelajaran pp. 51–56. Retrieved from
Matematika Kelas V. Mimbar PGSD, http://dx.doi.org/10.30998/formatif.v8il
6(1), pp. 53–62. .2408
Indarti, D. and Pramudya, I. (2017). Lince, R. (2016). Creative Thinking Ability To
Numbered Head Together With Increase Student Mathematical Of
Scientific Approach In Geometry Junior High School By Applying
Learning. Models Numbered Heads Together.
Izadpanah, S. (2010). A study on Task- Journal of Education and Practice,
based Language Teaching : From 7(6), pp. 206–212.
theory to practice. 8(3), pp. 47–57. Madapangga, S. (2016). STRATEGI
Kusumaningtias, A., Zubaidah, S. and PEMBELAJARAN GROUP
Indriwati, S. E. (2013). Pengaruh INVESTIGATION PADA SISWA.
Problem Based Learning dipadu Jurnal Pendidikan MIPA, 6(2), pp.
Strategi Numbered Heads Together 74–78.

454
Seminar Nasional dan Diskusi Panel Multidisiplin Hasil Penelitian & Pengabdian kepada Masyarakat,
Jakarta, 2 Agustus 2018

Nursyamsi, S. Y. and Corebima, A. D. 188.


(2016). The Effect Of Numbered Susanto, J. (2012). Pengembangan
Heads Together (NHT) Learning Perangkat Pembelajaran Berbasis
Strategy On The Retention Of Senior Lesson Study Dengan Kooperatif
High School Students In Muara Tipe Numbered Heads Together
Badak, East Kalimantan, Indonesia. Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan
European Journal of Education Hasil Belajar IPA di SD. Journal of
Studies, 2(5), pp. 47–58. Primary Educational, 1(2), pp. 71–77.
Pietersz, F. and Saragih, H. (2010). Widyaningtyas, H., Winarni, R. and
Pengaruh Penggunaan Pembelajaran Murwaningsih, T. (2018). Teachers ’
Kooperatif Tipe Numbered Head Obstacles In Implementing Numbered
Together Terhadap Pencapaian Head Together In Social Science
Matematika Siswa di SMP Negeri 1 Learning. International Journal of
Cisarua. Prosiding Seminar Nasional Evaluation and Research in
Fisika, 1(1), pp. 432–438. Education (IJERE), 7(1), pp. 25–31.
Rahmawati, Y. (2015). Upaya Meningkatkan
Ketuntasan Belajar Matematika
Menggunakan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Numbered Heads
Together (NHT) di SMPN 3 Depok
Sleman Tahun Pelajaran 2012/2013.
4(2), pp. 84–94.
Santiana, N. L. P. M., Sudana, D. N. and
Garminah, N. N. (2014). Pengaruh
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Numbered Heads Together (NHT)
Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V
SD Di Desa Alasangker. Jurnal
Mimbar PGSD, 2(1), pp. 1–12.
Sari, M. and Surya, E. (2017). Improving The
Learning Outcomes Of Students
Using Numbered Heads Together
Model In The Subjects Of
Mathematics. International Journal of
Sciences: Basic and Applied
Research (IJSBAR), 33(3), pp. 311–
319.
Susanto, F. and Indah Resti Ayuni Suri.
(2017). Pengembangan Perangkat
Pembelajaran Model Kooperatif Tipe
NHT Dengan Strategi Pemecahan
Masalah (Problem Solving)
Sistematis Bagi Peserta Didik SMP Di
Kabupaten Pringsewu. 6(3), pp. 178–

455

Anda mungkin juga menyukai