Makalah Hipertensi
Makalah Hipertensi
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
penyakit tidak menular menjadi masalah kesehatan masyarakat dunia yang menimbulkan
kesakitan, kecacatan, dan kematian yang tinggi, serta menimbulkan beban pembiayaan kesehatan
sehingga perlu dilakukan penyelenggaraan penanggulangan, Pada tingkat global, 63% penyebab
kematian di dunia adalah penyakit tidak menular yang membunuh 36 juta jiwa per tahun, 80%
kematian ini terjadi di negara berpenghasilan menengah dan rendah. Penyakit tidak menular adalah
penyakit kronis dengan durasi yang panjang dengan proses penyembuhan atau pengendalian
kondisi klinisnya yang umumnya lambat. Berikut 10 besar penyakit penyebab kematian di dunia
menurut . Menurut World Health Organization (WHO) 2011 :
1. Penyakit jantung koroner
2. Stroke
3. Infeksi saluran napas bawah
4. Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)
5. Diare
6. HIV/AIDS
7. Kanker paru
8. Diabetes melitus
9. Kecelakaan lalu lintas
10. Prematuritas
Indonesia juga mengalami eskalasi penyakit tidak menular yang dramatis. Hasil Riset
Kesehatan Dasar tahun 2007 dan 2013 menunjukkan bahwa telah terjadi peningkatan secara
bermakna, diantaranya prevalensi penyakit stroke meningkat dari 8,3 per mil pada 2007 menjadi
12,1 per mil pada 2013. Lebih lanjut diketahui bahwa 61 persen dari total kematian disebabkan
oleh penyakit kardiovaskuler, kanker, diabetes dan PPOK. Tingginya prevalensi bayi dengan
BBLR (10%, tahun 2013) dan lahir pendek (20%, tahun 2013), serta tingginya stunting pada anak
balita di Indonesia (37,2%, 2013) perlu menjadi perhatian oleh karena berpotensi pada
meningkatnya prevalensi obese yang erat kaitannya dengan peningkatan kejadian penyakit tidak
menular. Dengan demikian, penanggulangan penyakit tidak menular juga perlu mengintegrasikan
dengan upaya-upaya yang mendukung 1000 hari pertama kehidupan (1000 HPK). Berikut 10 besar
penyakit tidak menular di indonesia menurut litbangkes 2015 :
1. penyakit pembuluhdarah otak (21%)
2. penyakit jantung iskemik (12.9%)
3. diabetes mellitus(6.7%)
4. TBC (5.7%)
5. hipertensi dengan komplikasinya(5.3%)
6. penyakit saluran napas bawah kronik (4.9%)
7. penyakit hati (2.7%)
8. kecelakaantransportasi (2.6%)
9. pneumonia (2.1%)
10. diare (1.9%)
BAB II
PEMBAHASAN
Tabel 2.
Klasifikasi tekanan darah menurut WHO / ISH
Klasifikasi Tekanan Tekanan Darah Tekanan Darah
Darah Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)
2. Tempat
Hipertensi bisa terjadi dimana saja. Bagaimanapun, biasa sering muncul pada etnik Afrika
Amerika dewasa daripada Kaukasia atau Amerika Hispanik.
3. Waktu
Penyakit hipertansi bisa terjadi setiap saat karena sifatnya yang tidak menular dan penyakit
ini tergolong penyakit yang terjadi akibat genetic, gaya hidup, lingkungan dan pola makan.
2.6 DIAGNOSIS HIPERTENSI
Diagnosis hipertensi dengan pemeriksaan fisik paling akurat Menggunakan
sphygmomanometer air raksa. Sebaiknya dilakukan lebih dari satu kali pengukuran dalam posisi
duduk dengan siku lengan menekuk di atas meja dengan posisi telapak tangan menghadap ke atas
dan posisi lengan sebaiknya setinggi jantung. Pengukuran dilakukan dalam keadaan tenang. Pasien
diharapkan tidak mengonsumsi makanan dan minuman yang dapat mempengaruhi tekanan darah
misalnya kopi, soda, makanan tinggi kolesterol, alkohol dan sebagainya.
Pasien yang terdiagnosa hipertensi dapat dilakukan tindakan lebih lanjut yakni:
1. Menentukan sejauh mana penyakit hipertansi yang diderita
Tujuan pertama program diagnosis adalah menentukan dengan tepat sejauh mana penyakit
ini telah berkembang, apakah hipertensinya ganas atau tidak, apakah arteri dan organ-organ
internal terpengaruh, dan lain-lain.
2. Mengisolasi penyebabnya
Tujuan kedua dari program diagnosis adalah mengisolasi penyebab spesifiknya.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Penyakit tidak menular menjadi masalah kesehatan masyarakat dunia yang menimbulkan
kesakitan, kecacatan, dan kematian yang tinggi, serta menimbulkan beban pembiayaan kesehatan
sehingga perlu dilakukan penyelenggaraan penanggulangan, Pada tingkat global, 63% penyebab
kematian di dunia adalah penyakit tidak menular yang membunuh 36 juta jiwa per tahun, 80%
kematian ini terjadi di negara berpenghasilan menengah dan rendah.
Hipertensi merupakan salah satu penyakit penyebab kematian terbesar di dunia dan
menurut data yang di keluarkan oleh Litbang tahun 2015 pada tingkat nasional penyakit
hipertensi menduduki peringkat ke-5 penyakit penyebab kematian terbesar di indonesia dengan
persentase 5,3% dan pada provinsi sulawesi tenggara penyakit hipertensi menurut data yang di
keluarkan oleh dinas kesehatan prov. Sulawesi tenggara 2015 menduduki peringkat-2 dengan
jumlah kasus 19.743.
Hipertensi atau Darah Tinggi adalah keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan
tekanan darah diatas normal atau kronis (dalam waktu yang lama). Hipertensi merupakan
kelainan yang sulit diketahui oleh tubuh kita sendiri. Satu-satunya cara untuk mengetahui
hipertensi adalah dengan mengukur tekanan darah kita secara teratur.
3.2 SARAN
Agar terhindar dari penyakit hipertensi yang mematikan ini sebaiknya kita menerapkan
pola hidup sehat seperti mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi, mengatur pola makan,
mengatur pola aktivitas dan mengatur pola istrahat. Jika sudah terkena penyakit hipertensi
sebaiknya kita menghindari berbagai macam makanan dan minuman seperti Makanan yang
berkadar lemak jenuh tinggi (otak, ginjal, paru, minyak kelapa,gajih), Makanan yang diolah
dengan menggunakan garam natrium (biscuit, crackers, keripikdan makanan
keringyangasin), Makanan dan minuman dalam kaleng (sarden, sosis, korned, sayuran serta buah-
buahan dalam kaleng, soft drink), Makanan yang diawetkan (dendeng, asinan sayur/buah, abon,
ikan asin, pindang, udang kering, telur asin, selai kacang), Susu full
cream, mentega, margarine, keju mayonnaise, serta sumber protein hewani yang tinggi kolesterol
seperti daging merah (sapi/kambing), kuning telur, kulit ayam), Bumbu-bumbu seperti kecap,
maggi, terasi, saus tomat, saus sambal, tauco serta bumbu penyedap lain yang pada umumnya
mengandunggaram natrium dan Alkohol serta makanan yang mengandung alkohol seperti durian,
tape.
DAFTAR PUSTAKA
Ardiansyah, Muhammad. 2012. Medikal Bedah Untuk Mahasiswa. Jogjakarta : DIVA Press.
Dinkes sulawesi tenggara. 2015. Profil Kesehatan sulawesi tenggara. Dinkes sulawesi tenggara. kendari.
http://gustiaanggriana909.blogspot.co.id/2015/12/makalah-hipertensi.html diakses pada tanggal 4 april
2017
http://rositaerni.blogspot.co.id/2015/10/makalah-hipertensi.html diakses pada tanggal 4 april 2017
menteri kesehatan republik indonesia. 2017. rencana aksi nasional penanggulangan penyakit tidak
menular tahun 2015-2019. Menteri kesehatan republik indonesia. Jakarta
Nurarif, Amin Huda danKusuma, Hardi. 2013. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa
Medis dan NANDA jilid 1. Jakarta : Mediaction
Riyadi, Sujono. 2011. Keperawatan Medikal Bedah. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.