Anda di halaman 1dari 201

LAMPIRAN

KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI


REPUBLIK INDONESIA

NOMOR : KEP. 117/MEN/III/2007

TENTANG

PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA


SEKTOR PERINDUSTRIAN
SUB SEKTOR INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH
BIDANG KONSULTAN DIAGNOSIS INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sesuai dengan kesepakatan GATT, AFTA dan APEC bahwa era perdagangan
bebas telah ditetapkan dan akan diberlakukan dengan pedoman waktu AFTA
dan AFLA mulai dilaksanakan pada tahun 2003 dan APEC mulai dilaksanakan
pada tahun 2020. Era globalisasi dalam lingkungan perdagangan bebas antar
negara akan membawa dampak ganda. Pada satu sisi era ini akan membuka
kesempatan kerjasama seluas-luasnya antar negara, namun di sisi lain era
tersebut juga akan membawa iklim persaingan yang semakin tajam dan ketat.
Oleh karena itu, tantangan utama di masa mendatang adalah meningkatkan
daya saing dan keunggulan kompetitif pada semua sektor industri dan sektor
jasa dengan mengandalkan kemampuan sumber daya manusia (SDM) teknologi
dan manajemen.

Era global dan pasar bebas sebagaimana diratifikasi oleh pemerintah Indonesia,
akan berdampak pula kepada kondisi sektor perindustrian. Salah satu sektor riil
di perindustrian yang terkena dampak tersebut, adalah industri kecil dan
menengah (IKM). Hal tersebut disebabkan daya saing sub sektor IKM tersebut
masih rendah, dibanding dengan sektor tersebut dari negara tetangga baik di
tingkat ASEAN maupun kawasan lainnya. Sekalipun sub sektor IKM masih

1
dapat bertahan pada masa krisis ekonomi tahun 1997 -1998, akan tetapi secara
riil belum mampu memberikan konstribusi yang signifikan kepada PDB secara
nasional. Kondisi tentang kelemahan IKM tersebut diperkuat dengan hasil studi
kondisi IKM yang dilakukan oleh Prof. Urata dari UNICO International Consultant.

Hal studi konsultan tersebut antara lain menyatakan bahwa permasalahan yang
dihadapi oleh IKM di Indonesia adalah :
1. Kurangnya pengetahuan tentang teknologi produksi dan pengawasan mutu.
2. Keterbatasan dalam bidang pemasaran.
3. Keterbatasan SDM dalam bidang peningkatan mutu SDM.
4. Kurangnya pengetahuan administrasi tentang pembiayaan dan akuntasi.
5. Program dari lembaga pemerintah maupun swasta yang melaksanakan
kegiatan peningkatan SDM IKM di pusat dan daerah kurang koordinatif dan
terpadu.
6. Kompetensi tenaga konsultan/instruktur/penyuluh di lapangan untuk
meningkatkan SDM IKM belum memenuhi kualifikasi yang seharusnya.

Berdasar pada hasil studi tersebut telah mengeluarkan rekomendasi agar dalam
upaya meningkatkan daya saing IKM dengan :
1. Perbaikan program pengembangan SDM IKM.
2. Pembentukan organisasi pelaksanaan program pengembangan SDM IKM.
3. Mengadopsi dan menerapkan sistem Shindan Shi/sistem diagnosis dari
Jepang.
4. Membuat landasan hukum tentang pengembangan SDM IKM dalam bentuk
Permen Perindustrian.

Sejalan dengan rekomendasi yang diajukan oleh konsultan dan bantuan teknis
dari JICA Jepang, maka telah dilakukan beberapa program pengembangan
secara terpadu yang antara lain dalam bentuk program pelatihan calon konsultan
Shindan Shi/Konsultan Diagnosis IKM dan pemberlakuan Peraturan Menteri
Perindustrian No. 37/M-IND/6/2006 tentang Pengembangan Jasa Konsultan IKM.
Salah satu ketentuan yang terkandung dalam Permen tersebut adalah
pemberlakuan sertifikasi kompetensi dalam kerangka BNSP, bagi konsultan
diagnosis IKM yang akan memberikan jasa konsultasi kepada para pelaku industri
di tataran IKM.

Berkenaan dengan kebijakan sertifikasi kompetensi dalam kerangka BNSP


tersebut, maka diperlukan tersedianya komponen sistem yang antara lain berupa
standar kompetensi kerja, dimana Konsultan Diagnosis IKM ini berdasarkan
Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2005 yang dikeluarkan oleh
Badan Pusat Statistik termasuk didalam Sektor/Golongan Pokok Jasa
Perusahaan Lainnya Sub Sektor/Golongan Konsultan Bisnis dan Manajemen.

2
Untuk itulah dengan menggunakan referensi standar kompetensi kurikulum
Shindan Shi dari jepang, telah dilakukan perumusan Rancangan Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Bidang Konsultan Diagnosis IKM yang
dilakukan oleh Tim Perumus Standar yang diangkat oleh surat keputusan Dirjen
IKM Departemen Perindustrian.

B. Tujuan

Penyusunan standar kompetensi bertujuan untuk memperoleh standar


kompetensi bidang keahlian konsultan diagnosis IKM yang memiliki
pengakuan secara nasional. Untuk memenuhi kriteria tersebut maka standar
yang disusun harus :
1. Dikembangkan berdasarkan pada kebutuhan industri/dunia usaha,
dimaknai dengan dilakukannya eksplorasi data primer dan sekunder
secara komprehensif
2. Menggunakan referensi dan rujukan dari standar-standar sejenis yang
dipergunakan oleh negara lain atau standar internasional, agar
dikemudian hari dapat dilakukan proses saling pengakuan (Mutual
Recognition Arrangement-MRA).
3. Dilakukan bersama dengan representatif dari dunia asosiasi profesi dan
industri/usaha secara institusional, agar memudahkan dalam pencapaian
konsensus dan pemberlakuan secara nasional.

BAB II
PENJELASAN UMUM STANDAR KOMPETENSI

A. Standar Kompetensi

Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia yang selanjutnya disebut


SKKNI adalah rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek
pengetahuan, keterampilan dan/atau keahlian serta sikap kerja yang relevan
dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Dengan dikuasainya standar kompetensi tersebut oleh seseorang, maka


yang bersangkutan akan mampu :
• mengerjakan suatu tugas atau pekerjaan.
• mengorganisasikan agar pekerjaan tersebut dapat dilaksanakan.
• apa yang harus dilakukan bilamana terjadi sesuatu yang berbeda
dengan rencana semula.
• menggunakan kemampuan yang dimilikinya untuk memecahkan
masalah atau melaksanakan tugas dengan kondisi yang berbeda.

3
Standar kompetensi kerja sebagaimana dimaksud dalam deskripsi tersebut di
atas, diformulasikan dengan menggunakan format Regional Model of
Competency Standard (RMCS). Standard RMCS adalah standar kompetensi
yang dikembangkan berdasar pada fungsi-fungsi dan tugas-tugas yang ada
pada bidang pekerjaan dan bukan berdasar pada jabatan. Dengan kalimat
lain model RMCS yang distandarkan kompetensi-kompetensi yang ada pada
cakupan bidang pekerjaan dan bukan jabatan atau jabatan yang ada pada
bidang pekerjaan yang dimaksud.

Dengan adanya standar kompetensi pada bidang atau sektor tertentu, maka
standar tersebut akan dapat dipergunakan oleh berbagai pihak sesuai
dengan kepentingannya. Berdasar pada fungsi pihak yang berkepentingan,
maka kegunaan standar dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Untuk institusi pendidikan dan pelatihan


• Memberikan informasi untuk pengembangan program dan kurikulum.
• Sebagai acuan dalam penyelenggaraan pelatihan, penilaian dan
sertifikasi.
2. Untuk dunia usaha/industri dan penggunaan tenaga kerja
• Membantu dalam rekrutmen
• Membantu penilaian unjuk kerja
• Dipakai untuk membuat uraian jabatan
• Untuk mengembangkan program pelatihan yang spesifik berdasar
kebutuhan dunia usaha/industri

3. Untuk institusi penyelenggara pengujian dan sertifikasi


• Sebagai acuan dalam merumuskan paket-paket program sertifikasi
sesuai dengan kualifikasi dan levelnya.
• Sebagai acuan dalam penyelenggaraan pelatihan penilaian dan
sertifikasi

4
B. Struktur Standar Kompetensi

Standar model RMCS distrukturkan sebagaimana terilustrasi pada bagan


berikut :

STRUKTUR STANDAR KOMPETENSI

1. BIDANG KEAHLIAN
ATAU PEKERJAAN

2. UNIT-UNIT
KOMPETENSI

KOMPETENSI KUNCI

KUALIFIKASI
3. ELEMEN
KOMPETENSI
KOMPETENSI

4. KRITERIA UNJUK
KERJA

5. BATASAN
VARIABEL

PANDUAN
6. PENILAIAN

C. Format Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia

Format Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia mengacu pada


Regional Model of Competency Standard (RMCS), pada setiap unit
kompetensi memuat unsur-unsur sebagai berikut :
Kode Unit : Kode unit diisi dan ditetapkan dengan mengacu pada
format kodifikasi SKKNI.

5
Judul Unit : Mendefinisikan tugas/pekerjaan suatu unit kompetensi
yang menggambarkan sebagian atau keseluruhan
standar kompetensi.
Deskripsi Unit : Menjelaskan judul unit yang mendeskripsikan
pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
dalam mencapai standar kompetensi.
Elemen
Kompetensi : Mengidentifikasi tugas-tugas yang harus dikerjakan
untuk mencapai kompetensi berupa pernyataan yang
menunjukkan komponen-komponen pendukung unit
kompetensi sasaran apa yang harus dicapai.
Kriteria
Unjuk Kerja : Menggambarkan kegiatan yang harus dikerjakan
untuk memperagakan kompetensi di setiap elemen,
apa yang harus dikerjakan pada waktu menilai dan
apakah syarat-syarat dari elemen dipenuhi.

Batasan Variabel : Ruang lingkup, situasi dan kondisi dimana kriteria


unjuk kerja diterapkan. Mendefinisikan situasi dari unit
dan memberikan informasi lebih jauh tentang tingkat
otonomi perlengkapan dan materi yang mungkin
digunakan dan mengacu pada syarat-syarat yang
ditetapkan, termasuk peraturan dan produk atau jasa
yang dihasilkan.

Panduan Penilaian : Membantu menginterpretasikan dan menilai unit


dengan mengkhususkan petunjuk nyata yang perlu
dikumpulkan, untuk memperagakan kompetensi
sesuai tingkat keterampilan yang digambarkan dalam
kriteria unjuk kerja, yang meliputi :
- Pengetahuan dan keterampilan yang yang
dibutuhkan untuk seseorang dinyatakan kompeten
pada tingkatan tertentu.

- Ruang lingkup pengujian menyatakan dimana,


bagaimana dan dengan metode apa pengujian
seharusnya dilakukan.

- Aspek penting dari pengujian menjelaskan hal-hal


pokok dari pengujian dan kunci pokok yang perlu
dilihat pada waktu pengujian.

Kompetensi Kunci : Keterampilan umum yang diperlukan agar kriteria


unjuk kerja tercapai pada tingkatan kinerja yang
dipersyaratkan untuk peran / fungsi pada suatu
pekerjaan.
Kompetensi kunci meliputi :
- Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa
informasi.
- Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi.

6
- Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-
aktivitas.
- Bekerja dengan orang lain dan kelompok.
- Menggunakan ide-ide dan teknik matematika.
- Memecahkan masalah.
- Menggunakan teknologi.

D. Format Unit Kompetensi

Kode Unit
Terdiri dari berapa huruf dan angka yang disepakati oleh para pengembang dan
industri terkait (merujuk Kepmenaker No. KEP-227/MEN/2003 tanggal 31 Oktober
2003).
Judul Unit
Merupakan fungsi tugas/pekerjaan suatu unit kompetensi yang mendukung
sebagian atau keseluruhan standar kompetensi. Judul unit biasanya menggunakan
kalimat aktif yang diawali dengan kata kerja aktif yang dapat terobservasi.
Deskripsi Unit
Penjelasan singkat tentang unit tersebut berkaitan dengan pekerjaan yang akan
dilakukan.
Elemen Kompetensi Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
Merupakan Elemen Kompetensi- Pernyataan-pernyataan tentang hasil
Elemen Kompetensi yang dibutuhkan atau output yang diharapkan untuk
untuk tercapainya unit kompetensi setiap Elemen Kompetensi yang
tersebut di atas (untuk setiap unit dinyatakan dalam kalimat pasif dan
biasanya terdiri dari 3 hingga 5 Elemen terukur.
Kompetensi Kompetensi). Untuk setiap Elemen Kompetensi
sebaiknya mencakup aspek
pengetahuan, keterampilan dan sikap
(KSA).
Batasan Variabel
Menjelaskan konteks unit kompetensi dengan kondisi pekerjaan unit yang akan
dilakukan, prosedur atau kebijakan yang harus dipatuhi pada saat melakukan
pekerjaan tersbut serta informasi tentang peralatan dan fasilitas yang diperlukan.
Panduan Penilaian
• Menjelaskan prosedur penilaian yang harus dilakukan.
• Persyaratan awal yang mungkin diperlukan sebelum menguasai unit yang
dimaksud tersebut.
• Informasi tentang pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan terkait
dan mendukung tercapainya kompetensi dimaksud.
• Aspek-aspek kritis yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi
yang dimaksud.

7
Kompetensi Kunci Tingkat
Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi. -
Mengikomunikasikan informasi dan ide. -
Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan. -
Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok -
Memecahkan masalah -
Menggunakan ide teknik matematik. -
Menggunakan teknologi -

E. Kode Unit Kompetensi

Untuk memudahkan dalam penggunaan dan keperluan administratif adalah


pelaksanaan standardisasi dan sertifikasi kompetensi, maka dilakukan
kodefikasi unit dengan pengaturan sebagai beikut :

Kode Unit: IKM.KD01.001.01

Versi /tahun penerbitan

Nomor urut unit


Kompetensi Untuk setiap
sub bidang

01 dst = Sub Bidang ***

KD = Konsultan
Diagnosis

IKM = Industri Kecil dan


Menengah

8
Keterangan ***) :

02.001 – 02.007 = Subbidang Manajemen Keuangan


02.008 – 02.010 = Subbidang Manajemen Operasional Kerja
02.011 – 02.015 = Subbidang manajemen Proses
02.016 – 02.019 = Subbidang Manajemen Mutu
02.020 – 02.022 = Subbidang Manajemen Pembelian bahan Baku
02.023 – 02.027 = Subbidang manajemen Pemasaran
02.028 – 02.034 = Subbidang Manajemen Personalia

BAB III
PETA UNIT KOMPETENSI DAN UNIT KOMPETENSI

A. Peta Unit Kompetensi

Standar kompetensi kerja Bidang Konsultan Diagnosis IKM dikelompokkan


menjadi 7 sub bidang yaitu :
1 Subbidang Manajemen Keuangan
2 Subbidang Manajemen Operasional Kerja
3 Subbidang manajemen Proses
4 Subbidang Manajemen Mutu
5 Subbidang Manajemen Pembelian bahan Baku
6 Subbidang manajemen Pemasaran
7 Subbidang Manajemen Personalia

Masing-masing sub bidang terbagi dalam unit-unit kompetensi sebagai berikut :

No Kode Unit Sub Bidang/Judul Unit Kompetensi Keterangan

Manajemen Keuangan
1. IKM.KD02.001.01 Membuat Laporan Keuangan
2. IKM.KD02.002.01 Melakukan analisis keuangan
3. IKM.KD02.003.01 Membuat analisis “break-event point” dan
ususlan perbaikan
4. IKM.KD02.004.01 Membuat kalkulasi biaya pokok
5. IKM.KD02.005.01 Merencanakan biaya pokok dan perbaikan
6. IKM.KD02.006.01 Merencanakan penetapan laba dab
perbaikannya
7. IKM.KD02.007.01 Membuat perencanaan investasi fasilitas

Manajemen Operasional Kerja


8. IKM.KD02.008.01 Menyusun alur produksi dan layout tempat kerja
berdasarkan pada analisis proses, kinerja,
prosedur kerja dan transportasi.
9. IKM.KD02.009.01 Membuat layout tempat kerja
10. IKM.KD02.010.01 Menyusun perbaikan lingkungan ditempat kerja.

9
No Kode Unit Sub Bidang/Judul Unit Kompetensi Keterangan

Manajemen Proses
11. IKM.KD02.011.01 Menyusun rencana produksi
12. IKM.KD02.012.01 Mengatur operasional kerja
13. IKM.KD02.013.01 Menganalisis alur proses produksi
14. IKM.KD02.014.01 Melakukan perbaikan proses
15. IKM.KD02.015.01 Melakukan layanan konsultansi manajemen
proses

Manajemen Mutu
16. IKM.KD02.016.01 Menggunakan 7 alat QC pada manajemen mutu.
17. IKM.KD02.017.01 Melakukan analisis hasil inspeksi
18. IKM.KD02.018.01 Melaksanakan perbaikan mutu
19. IKM.KD02.019.01 Menerapkan prinsip-prinsip TQC

Manajemen Pembelian Bahan Baku


20. IKM.KD02.020.01 Merencanakan pembelian bahan baku
21. IKM.KD02.021.01 Melakukan pembelian bahan baku
22. IKM.KD02.022.01 Melakukan Pergudangan Barang dan
Pendistribusian bahan baku

Manajemen Pemasaran
23. IKM.KD02.023.01 Merumuskan rencana pemasaran
24. IKM.KD02.024.01 Melakukan survei dan analisis pasar
25. IKM.KD02.025.01 Merencanakan penjualan
26. IKM.KD02.026.01 Menerapkan perencanaan penjualan
27. IKM.KD02.027.01 Melaksanakan layanan konsultasi manajemen
penjualan

Manajemen SDM/Personalia
28 IKM.KD02.028.01 Mengadministrasikan sistem kepegawaian.
29 IKM.KD02.029.01 Melakukan rekruitmen dan menyeleksi pegawai.
3O IKM.KD02.030.01 Memproses permintaan informasi dan dokumen
sumber daya manusia (kepegawaian)
31 IKM.KD02.031.01 Mengkoordinasikan pelayanan masalah
kepegawaian
32 IKM.KD02.032.01 Mengelola sistem penggajian dan
kesesjahteraan pegawai/pekerja.
33 IKM.KD02.033.01 Melakukan analisis persyaratan kompetensi
34 IKM.KD02.034.01 Merancang dan membangun sistem pelatihan
Komptensi

10
B. Unit Kompetensi

Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Perindustrian Sub


Sektor Industri Kecil dan Menengah Bidang Konsultan Diagnosis Industri
Kecil dan Menengah dijabarkan lebih lanjut kedalam unit kompetensi
sebagaimana dijabarkan di halaman berikut :

11
KODE UNIT : IKM.KD02.001.01

JUDUL UNIT : Membuat Laporan Keuangan

DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini merupakan persyaratan pengetahuan, keterampilan


dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam membuat laporan keuangan
secara periodik.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

01. Mempersiapkan data dan 1. 1. Format baku dipersiapkan sesuai dengan


informasi keuangan. persyaratan PSAK (Pedoman Sistem
Akuntansi Keuangan).

1. 2. Perangkat kerja yang dibutuhkan untuk


pembuatan laporan dipersiapkan sesuai
dengan kebutuhan.

1. 3. Dokumen pendukung yang dibutuhkan


dihimpun sesuai dengan persyaratan PSAK
(Pedoman Sistem Akuntansi Keuangan).

02. Mengolah data dan informasi 2.1. Data dikelompokan sesuai dengan
keuangan. peruntukannya sesuai persyaratan PSAK
(Pedoman Sistem Akuntansi Keuangan).

2.2. Data transaksi dibuat jurnal.

2.3. Data yang tertuang dalam jurnal dipindahkan


ke buku besar masing-masing.

03. Membuat Laporan keuangan. 3.1. Neraca lajur dibuat berdasar data dari buku
besar.

3.2. Tindakan koreksi atau penyesuaian


dilakukan berdasar data yang tersedia.

3.3. Neraca, Laporan Rugi Laba, Cash Flow


dibuat dengan menggunakan format
sistimatika keuangan sesuai dengan PSAK
(Pedoman Sistem Akuntansi Keuangan).

04. Membuat Laporan pelaksanaan 4.1. Hasil kegiatan didokumentasikan dan


Kegiatan. diterima perusahaan, sebagai referensi
untuk konsultansi selanjutnya.

4.2. Laporan pelaksanaan kegiatan dibuat,


disampaikan dan diterima oleh kepada

12
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

Unit Pendampingan Langsung IKM di tingkat


Propinsi.

BATASAN VARIABEL

Kompetensi ini berlaku pada pembuatan laporan keuangan yang digunakan pada industri kecil
dan menengah dengan mematuhi peraturan perundangan yang berlaku antara lain:

1. Kepmenkeu No. 17 tahun 2003 tentang Akutansi Keuangan Indonesia


2. Peraturan perpajakan yang berlaku
3. Pedoman Sistem Akuntansi Keuangan
4. Perangkat kerja pembuatan laporan keuangan

PANDUAN PENILAIAN

1. Konteks Penilaian:
Kompetensi ini dapat diujikan pada pekerjaan yang sebenarnya atau secara simulasi
dengan kondisi yang mendekati sebenarnya.

2. Kompetensi yang dipersyaratkan:


Kompetensi yang harus dimiliki sebelumnya:
Mampu mengoperasikan komputer

3. Aspek Kritis:
Kemampuan yang bersangkutan menyelesaikan pekerjaan, dengan mengikuti prosedur
yang diberlakukan dengan hasil kerja yang sesuai dengan PSAK. Dengan memenuhi:
1.1. Menunjukkan unjuk kerja yang konsisten pada setiap elemen / sub kompetensi.
1.2. Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap sub kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik, prosedur- prosedur, informasi dan sumber-sumber daya
yang tersedia di tempat kerja.
1.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan-keterampilan
pendukung yang disebutkan pada bagian “Pengetahuan Pendukung” serta sikap kerja
yang dituntut dari pekerjaan dimaksud.
1.4. Hasil akhir laporan keuangan memenuhi persyaratan PSAK (Pedoman Sistem
Akuntansi Keuangan) yang berlaku.

4. Pengetahuan Pendukung:
1.1. Manajemen keuangan

5. Keterampilan Pendukung:
1.1. Komputer akuntansi
1.2. Pengetahuan perpajakan

13
KOMPETENSI KUNCI

No Kompetensi Kunci Dalam Unit ini Tingkat


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 1
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 1
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2
6 Memecahkan masalah 2
7 Menggunakan teknologi 2

14
KODE UNIT : IKM.KD02.002.01

JUDUL UNIT : Analisis Kinerja Keuangan

DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini merupakan persyaratan pengetahuan,


keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam membuat
Analisis Kinerja Keuangan.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

01. Mempersiapkan data dan 1.1. Dana cash flow dipersiapkan.


informasi keuangan.
1.2. Perangkat kerja yang dibutuhkan untuk
pembuatan analisis rasio keuangan
dipersiapkan sesuai kebutuhan.

1.3. Dokumen pendukung yang dibutuhkan


dihimpun seperti rasio keuangan rata-rata
industri, rasio keuangan perusahaan periode
yang lalu. Keduanya digunakan sebagai
standar atau tolok ukur penilaian.

02. Mengolah data dan informasi 2.1. Data dipilah (dibatasi) sesuai dengan tujuan
keuangan. atau kinerja keuangan yang akan dianalisis.

2.2. Data dikelompokan sesuai dengan


peruntukannya (misalnya pengelompokan
data untuk tujuan analisis Liquiditas,
Solvabilitas, Rentabilitas/Aktivitas.

2.3. Dari data yang tersedia dihitung rasio-rasio


keuangannya sesuai kebutuhan.

03. Menganalisis data dan nformasi 3.1. Hasil perhitungan rasio keuangan
keuangan. dibandingkan dengan rasio rata-rata industri
sejenis atau rasio keuangan yang sama dari
periode sebelumnya atau anggaran.

3.2. Narasi/penjelasan hasil pembandingan


antara rasio keuangan saat ini dengan rata-
rata industri atau rasio keuangan
perusahaan yang lalu dilakukan.

04. Membuat kalkulasi harga pokok 4.1. Laporan hasil analisis rasio keuangan dibuat
hasil analisa. dengan menggunakan format sistimatika
penuangan laporan, yaitu dalam tabel atau
matriks yang disertai hasil (narasi) analisis.

15
BATASAN VARIABEL

Unit kompetensi ini ditujukan bagi perusahaan Industri Kecil dan Menengah yang sudah maju /
modern dengan mematuhi peraturan perundangan yang berlaku antara lain:

1. Kepmenkeu No. 17 Tahun 2003 Tentang Akuntansi Keuangan Indonesia


2. Peraturan perbankan yang berlaku
3. PSAK (Pedoman Sistem Akuntansi Keuangan)
4. Perangkat kerja pembuatan laporan keuangan dan perhitungan/analisa keuangan

PANDUAN PENILAIAN

1. Konteks Penilaian:
Kompetensi ini dapat diujikan pada pekerjaan yang sebenarnya atau secara simulasi
dengan kondisi yang mendekati sebenarnya.

2. Kompetensi Yang Dipersyaratkan:


Kompetensi yang harus dimiliki sebelumnya:
2.1. Membuat laporan keuangan.

3. Aspek Kritis:
Kemampuan yang bersangkutan menyelesaikan pekerjaan, dengan mengikuti prosedur
yang diberlakukan dengan hasil kerja yang sesuai dengan PSAK, dengan memenuhi:
3.1. Menunjukkan unjuk kerja yang konsisten pada setiap elemen/sub kompetensi
3.2. Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap sub kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik, prosedur, informasi dan sumber-sumber daya yang
tersedia di tempat kerja
3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan ketrampilan- ketrampilan
pendukung yang disebutkan pada bagian “Pengetahuan Pendukung” serta sikap kerja
yang dituntut dari pekerjaan dimaksud
3.4. Hasil akhir analisis keuangan yang aplikatif dan memenuhi persyaratan PSAK
(Pedoman Sistem Akuntansi Keuangan) yang berlaku

4. Pengetahuan Pendukung:
4.1. Manajemen Keuangan

5. Ketrampilan Pendukung:
5.1. Mengoperasikan perangkat “Wordprocessor”
5.2. Membaca dan mengerti Neraca dan Laporan Rugi-Laba
5.3. Rumus-rumus perhitungan/analisa rasio keuangan
5.4. Aplikasi/manfaat perhitungan rasio keuangan.

16
KOMPETENSI KUNCI

No Kompetensi Kunci Dalam Unit ini Tingkat


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 1
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 1
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2
6 Memecahkan masalah 2
7 Menggunakan teknologi 2

17
KODE UNIT : IKM.KD02.003.01

JUDUL UNIT : Analisis Break Even Point (BEP) Dan Usulan Perbaikan

DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini merupakan persyaratan pengetahuan,


keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam membuat
Analisis Break Even Point (BEP).

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

01. Mempersiapkan data dan 1.1. Dana dan informasi dikumpulkan berupa :
informasi keuangan. catatan pembukuan tentang biaya dan
pendapatan (penjualan).

1.2. Perangkat kerja yang dibutuhkan untuk


pembuatan analisis Break Even Point
dipersiapkan sesuai kebutuhan.

1.3. Dokumen pendukung yang dibutuhkan


dihimpun seperti penjualan (unit dan harga),
pembelian bahan (unit dan harga), kapasitas
produksi, catatan pemakaian bahan (bukti
pengambilan bahan), catatan tenaga kerja
(jam kerja dan tarif), metode dan perhitungan
depresiasi aktiva tetap, dan lain-lain yang
terkait dengan perhitungan biaya.

02. Mengolah data dan informasi 2.1. Data biaya diklasifikasikan menurut perilaku
keuangan. aktivitas yaitu biaya variable dan biaya tetap.

2.2. Dihitung BEP dalam Rp. maupun unit dengan


menggunakan rumus baku BEP.

03. Menganalisis data dan 3.1. Perhitungan BEP dibuat dalam berbagai
informasi keuangan. variasi (per jenis barang atau per kelompoki
sesuai ketersediaan data), dalam Rp., unit
terjual dan prosentasi (%).

3.2. Penjelasan hasil perhitungan BEP dan usul


perbaikan (jika perlu) dibuat.

3.3. Laporan hasil analisis BEP dibuat dengan


menggunakan format sistimatika penuangan
laboran, yaiti dalam tabel atau matriks
maupun grafik yang di sertai penjelasan
(narasi) dan usul perbaikan (jira di perlukan).

18
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

04. Membuat laporan hasil 4.1. Hasil kegiatan di dokumentasikan dan di


kegiatan. terima perusahaan, sebagai referensi untuk
konsultan selanjutnya.
4.2. Laporan pelaksanaan kegiatan dibuat,
disampaikan dan diterima oleh kepala Unit
Pendampingan Langsung IKM di tingkat
Propinsi.

BATASAN VARIABEL

Kompetensi ini berlaku pada pembuatan laporan analisis BEP yang di gunakan pada Indrustri
Kecil dan Menengah dengan mematuhi peraturan dan perundangan yang berlaku antara lain:

1. Kepmenkeu No. 17 Tahun 2003 Tentang Akuntansi Keuangan Indonesia.


2. Peraturan perbankan yang berlaku.
3. PSAK (Pedoman Sistem Akuntansi Keuangan)
4. Perangkat kerja pembuatan laporan keuangan, perhitungan harga pokok dan analisis
keuangan yang di lakukan.

PANDUAN PENILAIAN

1. Konteks Penilaian :
Kompetensi ini dapat diujikan pada pekerjaan yang sebenarnya atau secara simulasi
dengan kondisi yang mendekati sebenarnya.

2. Kompetensi Yang Dipersyaratkan :


Kompetensi yang harus dimiliki sebelumnya :
2.1. Membuat kalkulasi harga npokok produksi

3. Aspek Kritis :
3.1. Menunjukkan unjuk kerja yang konsisten pada setiap elemen/sub kompetensi.
3.2. Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap sub kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik, prosedur, informasi dan sumber-sumber daya yang
tersedia di tempat kerja.
3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan ketrampilan- ketrampilan
pendukung yang disebutkan pada bagian “Pengetahuan Pendukung” serta sikap kerja
yang dituntut dari pekerjaan dimaksud.
3.4. Hasil akhir perhitungan dan analisis BEP yang aplikatif.

4. Pengetahuan Pendukung :
4.1. Manajemen Keuangan
4.2. Akutansi Biaya (Teori Biaya, Metode Kalkulasi Buaya/Harga Pokok, Teori BEP dan
manfaatnya, dan lain-lain yang terkait).

19
5. Ketrampilan Pendukung :
5.1. Mengoperasikan perangkat “Wordprocessor”
5.2. Rumus-rumus perhitungan BEP.
5.3. Pemisahan biaya tetap dan biaya variable.
5.4. Metode perhitungan harga pokok.

KOMPETENSI KUNCI

No Kompetensi Kunci Dalam Unit ini Tingkat


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 1
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 1
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2
6 Memecahkan masalah 2
7 Menggunakan teknologi 2

20
KODE UNIT : IKM.KD02.004.01

JUDUL UNIT : Membuat Kalkulasi Harga Pokok Produksi

DESKRIPSI UNIT : Unit Kompetensi ini merupakan persyaratan pengetahuan, keterampilan


dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam membuat kalkulasi harga pokok
produksi atas permintaan perusahaan industri kecil dan menengah.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

01. Merencanakan Kegiatan 1.1. Rencana Kegiatan dituangkan kedalam


Persiapan Rencana Operasional Kerja.

1.2. Peralatan dan Bahan yang diperlukan,


diidentifikasi dan dipersiapkan sesuai
dengan kebutuhan.

1.3. Konfirmasi kunjungan dan observasi untuk


menghindari gangguan terhadap jalannya
proses produksi di pabrik disampaikan dan
disetujui oleh pemilik perusahaan atau
“person in charge”.

1.4. Data biaya produksi pada periode tertentu


dihimpun dan dikompilasi serta
diklasifikasikan.

02. Melakukan Analisis Harga 2.1. Data yang dikompilasi agar terhindar dari
Pokok Produksi kesalahan dikonfirmasi / ditanggapi oleh
pihak perusahaan.

2.2. Hasil konfirmasi dianalisis dan dituangkan


ke dalam format perhitungan Harga Pokok
Produksi.

2.3. Hasil perhitungan harga pokok produksi


dievaluasi dan dikonsultasikan kepada pihak
pengambil kebijakan keuangan di
perusahaan.

2.4. Metode Harga Pokok Produksi yang


diusulkan, direkomendasikan untuk
diterapkan di dalam perusahaan.

03. Membuat Laporan Pelaksanaan 3.1. Metode harga pokok produksi diterapkan
Kegiatan oleh perusahaan.

3.2. Hasil kegiatan didokumentasikan dan

21
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

diterima perusahaan, sebagai referensi


untuk konsultansi selanjutnya.

3.3. Laporan pelaksanaan kegiatan dibuat,


disampaikan dan diterima oleh Kepala Unit
Pendampingan Langsung IKM di tingkat
Propinsi.

BATASAN VARIABEL

Unit Kompetensi ini ditujukan bagi perusahaan IKM yang proses produksinya bersifat kontinyu, dan
perusahaan yang bersangkutan sudah melakukan pembukuan sederhana, tetapi belum
sepenuhnya menerapkan Metode Harga Pokok di dalam perusahaannya. Dan dalam
pelaksanaannya Unit Kompetensi ini mengacu kepada:

1. Undang Undang dan Peraturan yang berlaku:


1.1. UU No. 9 Th 1995 Tentang Usaha Kecil.
1.2. Inpres No 10 Th 1999 Tentang Usaha Menengah.
1.3. Per.Men.Perind No 37/M-IND/6/2006 Tentang Pengembangan Jasa Konsultan
IKM.
1.4. SK Menkeu No 17 Tahun 2003 tentang Sistim Akuntasi Perusahaan
1.5. Surat Keputusan Dirjen Pajak Tentang Laporan Keuangan Perusahaan
1.6. Surat Keputusan Dirjen IKM Tentang Pembinaan dan pengembangan IKM.

2. Prinsip-Prinsip Akuntansi Biaya:


2.1. Klasifikasi Biaya.
2.2. Format Laporan Keuangan dan unsur unsur pembiayaannya.
2.3. Jenis metode Harga Pokok Produksi dan penggunaannya di dalam Industri
Pabrikasi.
2.4. Metode Alokasi Biaya.

3. Dokumentasi kegiatan dan pelaporan mencakup:


3.1. Data base.
3.2. Catatan kemajuan pembimbingan.
3.3. Bahan tertulis sebagai referensi maupun pertanggung jawaban administrasi
kegiatan.

PANDUAN PENILAIAN

1. Konteks Penilaian:
Penilaian untuk Kompetensi ini dapat diujikan secara langsung di perusahaan IKM
ataupun secara simulasi yang mendekati kondisi yang sesungguhnya.

22
2. Persyaratan Kompetensi:
Untuk memperoleh Kompetensi ini, yang bersangkutan, sebelumnya sudah memiliki
Kompetensi:
2.1. Mampu mengoperasikan komputer

3. Aspek Kritis:
Aspek Kritis yang dipertimbangkan untuk kompetensi ini:
3.1. Menunjukkan unjuk kerja yang konsisten pada setiap subkompetensi.
3.2. Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap subkompetensi
3.3. Menunjukkan pemahaman yang baik terhadap pengetahuan, keterampilan dan
sikap kerja yang dituntut dari tugas yang di maksud.

4. Pengetahuan Pendukung:
Pengetahuan Pendukung yang dipersyaratkan di dalam Unit Kompetensi ini, adalah:
4.1. Pemahaman yang benar tentang proses pembuatan produk
4.2. Pengetahuan yang baik tentang sifat-sifat bahan termasuk cara mendeteksi
persentase bahan yang hilang di dalam proses
4.3. Dasar pengetahuan untuk melakukan konversi biaya terhadap produk setengah
jadi yang dihasilkan di dalam proses produksi.

5. Keterampilan Pendukung:
5.1. Mampu melakukan riset dan menginterpretasikan hasil riset /observasinya
5.2. Mampu berkomunikasi dan memotivasi pengusaha IKM

KOMPETENSI KUNCI

No Kompetensi Kunci Dalam Unit ini Tingkat


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 1
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 1
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 1
6 Memecahkan masalah 2
7 Menggunakan teknologi 2

23
KODE UNIT : IKM.KD02.005.01

JUDUL UNIT : Merencanakan Perbaikan Harga Pokok Produksi

DESKRIPSI UNIT : Unit ini merupakan persyaratan pengetahuan, keterampilan dan sikap
kerja yang dibutuhkan untuk merencanakan perbaikan harga pokok
produksi atas permintaan perusahaan kecil dan menengah.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

01. Merencanakan Kegiatan 1.1. Rencana kegiatan dituangkan kedalam Rencana


Persiapan dan pengumpulan Kerja Operasional.
data.
1.2. Peralatan dan Bahan yang diperlukan,
diidentifikasi dan dipersiapkan sesuai
kebutuhan.

1.3. Konfirmasi Kunjungan dan observasi untuk


menghindari gangguan terhadap jalannya
proses produksi di pabrik disampaikan dan
disetujui oleh pihak perusahaan.

1.4. Informasi dan transaksi biaya produksi pada


periode produksi yang tertentu dihimpun, dan
dikompilasi sesuai komponen pembiayaannya.

02. Melaksanakan Analisis dan 2.1. Data hasil kompilasi dikonfirmasikan, dianalisis
perbaikan terhadap item item dan dievaluasi.
kegitan Kritis.
2.2. Item-item kritis hasil evaluasi dikonsultasikan
dan ditanggapi oleh pihak pengambil kebijakan
di perusahaan.

2.3. Rencana perbaikan dibuat dan disetujui oleh


pihak perusahaan.

2.4. Rencana perbaikan dilaksanakan dan dimonitor


oleh pihak perusahaan.

03. Membuat Rencana Perbaikan 3.1. Data dihimpun ulang dan dikompilasi, sesuai
Harga Pokok Produksi. dengan komponen pembiayaan perhitungan
Harga Pokok Produksi.

3.2. Komponen pembiayaan yang tertuang di dalam


format perhitungan Harga Pokok Produksi,
dikonfirmasi dan dikonsultasikan kepada pihak
pengambil kebijakan di perusahaan.

3.3. Hasil perhitungan Perbaikan Harga Pokok

24
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

Produksi dievaluasi, disampaikan dan


ditanggapi oleh pihak perusahaan.

3.4. Hasil perbaikan diterima dan direkomendasikan


untuk diterapkan di dalam perusahaan.

04. Membuat Laporan Pelaksanaan 4.1. Metode harga pokok produksi diterapkan oleh
Kegiatan. pihak perusahaan.

4.2. Hasil pelaksanaan kegiatan didokumentasikan,


disampaikan dan diterima pihak perusahaan,
sebagai referensi untuk konsultansi selanjutnya.

4.3. Laporan pelaksanaan kegiatan dibuat,


disampaikan dan diterima oleh kepala unit
pendampingan langsung IKM di tingkat
propinsi.

BATASAN VARIABEL

Unit Kompetensi ini ditujukan bagi perusahaan IKM yang proses produksinya bersifat kontinyu,
dan perusahaan yang bersangkutan sudah menerapkan Metode Harga Pokok Produksi di
dalam perusahaannya, namun perlu modifikasi agar kinerja perusahaan bertambah baik. Dan
dalam pelaksanaannya Unit Kompetensi ini mengacu kepada:

1. Undang undang dan peraturan yang berlaku:


1.1. UU No. 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian
1.2. Peraturan Pemerintah Tentang Pembinaan Usaha Kecil dan Menengah
1.3. Surat Keputusan Menteri Perindustrian Tentang Organisasi dan Tatakerja Departemen
Perindustrian.
1.4. Surat Keputusan Menteri keuangan Tentang Sistim Akuntasi Perusahaan
1.5. Surat Keputusan Dirjen Pajak Tentang Laporan keuangan Perusahaan
1.6. Surat Keputusan Dirjen IKM Tentang Pembinaan IKM

2. Prinsip- prinsip Akuntansi Biaya:


2.1. Format pelaporan Harga pokok
2.2. Klasifikasi pembiayaan
2.3. Jenis jenis Metode Harga Pokok dan penerapannya di dalam Industri Pabrikasi

3. Dokumentasi dan Pelaporan:


3.1. Data base dan catatan kemajuan pembimbingan
3.2. Bahan tertulis sebagai referensi maupun pertanggung jawaban pelaksanaan
kegiatan.

25
PANDUAN PENILAIAN

1. Konteks Penilaian:
Penilaian untuk Kompetensi ini, dapat diujikan secara langsung di perusahaan IKM
ataupun secara simulasi yang mendekati kondisi yang sesungguhnya.

2. Persyaratan Kompetensi:
Untuk memperoleh Kompetensi ini, yang bersangkutan, sebelumnya sudah memiliki
Kompetensi:
2.1. Membuat Kakulasi Harga Pokok Produksi

3. Aspek Kritis:
Aspek Kritis yang dipertimbangkan untuk kompetensi ini:
3.1. Menunjukkan unjuk kerja yang konsisten pada setiap subkompetensi.
3.2. Memenuhi kriteria unjuk kerja, yang tercakup pada setiap subkompetensi
3.3. Menunjukkan pemahaman yang baik terhadap pengetahuan, keterampilan dan
sikap kerja, yang dituntut dari tugas yang di maksud.

4. Pengetahuan Pendukung:
4.1. Pemahaman tentang proses pembuatan produk
4.2. Pemahaman tentang Cost reduction
4.3. Pengetahuan tentang sifat sifat bahan
4.4. Pengetahuan untuk melakukan konversi biaya

5. Keterampilan Pendukung:
5.1. Mampu berkomunikasi dan memotivasi perusahaan IKM
5.2. Mampu melakukan riset dan menginterpretasikan hasil risetnya

KOMPETENSI KUNCI

No Kompetensi Kunci Dalam Unit ini Tingkat


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 2
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 2
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 3
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2
6 Memecahkan masalah 3
7 Menggunakan teknologi 2

26
KODE UNIT : IKM.KD02.006.01

JUDUL UNIT : Membuat Perencanaan Laba

DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini merupakan persyaratan pengetahuan,


keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam membuat
perencanaan penetapan laba dan perbaikannya.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

01. Mempersiapkan data dan 1.1. Neraca, Laporan Rugi Laba, Cash Flow Dan
informasi keuangan. BEP dipersiapkan dengan menggunakan format
sistimatika penuangan sesuai dengan PSAK.

02. Peningkatan penjualan. 2.1. Dibuat rencana penekanan biaya ( menghapus


pos biaya yang boros). Konsep optimalisasi laba
meliputi:
2.1.1. Biaya bahan dikurangi
2.1.2. Biaya pengolahan outsourcing ditekan
2.1.3. Rasio kerja ditingkatkan
2.1.4. Persedian (stock) dikurangi
2.1.5. Penggunaan energi diefisienkan
2.1.6. Pengelolaan tugas diefisienkan.
2.1.7. Meningkatkan penjualan.

03. Menganalisa keadaan 3.1. Rencana penekanan biaya dibuat (menghapus


Semarang. pos biaya yang boros) yang meliputi:
3.1.1. Biaya bahan
3.1.2. Biaya pengolahan outsourcing
3.1.3. Rasio kerja
3.1.4. Persedian (stock)
3.1.5. Penggunaan energi
3.1.6. Pengelolaan tugas

04. Menentukan nilai target. 4.1. Nilai target disusun dari komponen :
4.1. Biaya bahan
4.2. Biaya pengolahan outsourcing
4.3. Rasio kerja
4.4. Persedian (stock)
4.5. Penggunaan energi
4.6. Pengelolaan tugas

05. Melakukan perbaikan. 5.1. Rencana pelaksanaan perbaikan disusun.

5.2. Titik masalah ditangani dan kemajuan diamati.

5.3. Laporan kegiatan disusun.

5.4. Hasil kegiatan diumumkan.

27
BATASAN VARIABEL

Kompetensi ini berlaku pada pembuatan rencana penetapan laba dan perbaikannya yang
digunakan pada industri kecil dan menengah dengan memperhatikan :

1. Biaya
2. Harga produk tetap
3. Kualitas produk tetap
4. Rasio perputaran dana

PANDUAN PENILAIAN

1. Konteks Penilaian:
Kompetensi ini dapat diujikan pada pekerjaan yang sebenarnya atau secara simulasi
dengan kondisi yang mendekati sebenarnya.

2. Kompetensi yang dipersyaratkan:


Kompetensi yang harus dimiliki sebelumnya:
Mengoperasikan perangkat Microsoft Word dan Microsoft Excel.

3. Aspek Kritis:
Kemampuan yang bersangkutan menyelesaikan pekerjaan, dengan mengikuti prosedur
yang diberlakukan dengan hasil kerja yang sesuai dengan PSAK. Dengan memenuhi:
3.1. Menunjukan unjuk kerja yang konsisten pada setiap elemen / sub kompetensi.
3.2. Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap sub kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik, prosedur – prosedur, informasi dan sumber-sumber daya
yang tersedia di tempat kerja.
3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan – keterampilan
pendukung yang disebutkan pada bagian “Pengetahuan Pendukung” serta sikap kerja
yang dituntut dari pekerjaan dimaksud.
3.4. Hasil akhir laporan keuangan memenuhi persyaratan PSAK yang berlaku.

4. Pengetahuan Pendukung:
4.1. Konsep manajemen dan kebijakan manajemen
4.2. Dasar-dasar menejemen
4.3. Pengantar manajemen keuangan
4.4. Prosedur pembuatan laporan keuangan berdasar pada PSAK
4.5. Kebijakan Manajemen Tahunan
4.6. Penetapan Master Plan Perencanaan Laba
4.7. Penyusunan Anggaran Laba

5. Keterampilan Pendukung:
5.1. Menggunakan format pembukuan yang baku
5.2. Menggunakan perlengkapan penyusunan laporan keuangan
5.3. Menggunakan perangkat lunak program komputer untuk analisa keuangan

28
KOMPETENSI KUNCI

No Kompetensi Kunci Dalam Unit ini Tingkat


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 1
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 1
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2
6 Memecahkan masalah 2
7 Menggunakan teknologi 2

29
KODE UNIT : IKM.KD02.007.01

JUDUL UNIT : Membuat Rencana Investasi Mesin dan Peralatan Bagi


Perusahaan IKM

DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini merupakan persyaratan pengetahuan,


keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk membuat
rencana investasi mesin dan peralatan bagi perusahaan IKM.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

01. Melakukan Kegiatan Persiapan. 1.1. Struktur Organisasi Perusahaan dan


pengelolaannya, dipelajari dan dikaji.

1.2. Peta Aliran Proses sesuai teknologi proses yang


dipilih, dibuat dan dipersiapkan.

1.3. Jenis dan jumlah Mesin / Peralatan yang


dibutuhkan, diidentifikasi sesuai dengan
kapasitas produksi yang direncanakan.

1.4. Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk


mengoperasikan Mesin / Peralatan Pabrik
termasuk Tenaga Kerja Administrasi, ditetapkan
jumlahnya, sesuai dengan kapasitas produksi
yang direncanakan.

1.5. Jenis Bahan Baku dan Penolong yang


dibutuhkan ditetapkan jumlah dan
spesifikasinya, sesuai dengan kapasitas
produksi yang direncanakan.

1.6. Semua data biaya yang diperlukan untuk


keberlangsungan proses produksi diverifikasi
dan dipersiapkan

02. Melakukan penaksiran terhadap 2.1. Data Arus Kas Masuk pada setiap akhir tahun,
Arus Kas. ditaksir nilainya sesuai dengan Kapasitas
Produksi dan jangka waktu atau umur rencana
Investasi.

2.2. Kebutuhan Modal Investasi untuk Mesin dan


Peralatan/ fasilitas yang digunakan, ditaksir
nilainya.

2.3. Data Arus Kas Keluar / Biaya Produksi ditaksir


nilainya, sesuai dengan kapasitas produksi yang
direncanakan.

30
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

2.4. Semua data biaya dan informasi yang diperoleh


dalam pembuatan rencana investasi, diverifikasi
dan dievaluasi ulang.

03. Melakukan Analisis Kelayakan 3.1. Tingkat suku bunga pinjaman diperhitungkan
Rencana Investasi. besarnya, sesuai dengan tingkat resiko
investasinya.

3.2. Kelayakan Rencana Investasi termasuk jangka


waktu pengembaliannya, dianalisis sesuai
dengan tingkat suku bunga pinjaman yang
ditetapkan.

3.3. Hasil analisis kelayakan rencana investasi,


dievaluasi tingkat keberhasilannya, diterima
atau ditolak.

3.4. Laporan Pelaksanaan kegiatan


didokumentasikan, disampaikan dan diterima
oleh Kepala Unit Pendampingan IKM.

BATASAN VARIABEL

Kompetensi ini berlaku bagi Industri Kecil dan Menengah yang akan memperbesar kualitas
produksi / teknologi baru.

PANDUAN PENILAIAN

1. Konteks Penilaian:
Kompetensi ini dapat diujikan pada pekerjaan yang sebenarnya atau secara simulasi
dengan kondisi yang mendekati sebenarnya.

2. Persyaratan Kompetensi:
2.1. Membuat layout fasilitas mesin dan peralatan
2.2. Analisis kinerja keuangan

3. Aspek Kritis:
3.1. Menunjukkan unjuk kerja yang konsisten pada setiap elemen/sub kompetensi.
3.2. Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap sub kompetensi.
3.3. Menunjukkan pemahaman yang baik terhadap pengetahuan keterampilan dan
sikap kerja yang dituntut dari tugas yang dimaksud.

4. Pengetahuan Pendukung:
4.1. Dasar dasar Ekonomi Teknik
4.2. Penilaian Asests

31
4.3. Studi kelayakan

5. Keterampilan Pendukung:
5.1. Mampu melakukan riset dan menginterpretasikan hasilnya
5.2. Mampu berkomunikasi dan memotivasi pengusaha IKM

KOMPETENSI KUNCI

No Kompetensi Kunci Dalam Unit ini Tingkat


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 3
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 3
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 3
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 3
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 3
6 Memecahkan masalah 3
7 Menggunakan teknologi 2

32
KODE UNIT : IKM.KD02.008.01

JUDUL UNIT : Menyusun Alur Produksi Dan Layout Tempat Kerja Berdasarkan
Pada Analisis Proses, Kinerja, Prosedur Kerja Dan Transportasi

DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini merupakan persyaratan pengetahuan, keterampilan


dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam membuat alur produksi dan
layout tempat kerja berdasar pada analisis proses, kinerja, prosedur
kerja dan transpor.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

01. Melakukan pengamatan 1.1. Pengetahuan tentang Operation Process Chart


lapangan (OPC), Flow Process Chart (FPC), Area
Allocation Diagram (AAD) dan Activity
Relationship Diagram (ARD) dipelajari sesuai
dengan kebutuhan.

1.2. Peralatan kerja yang dibutuhkan untuk


pengamatan di lapangan dipersiapkan sesuai
dengan kebutuhan.

1.3. Perlengkapan perlindungan personil


dipersiapkan sesuai dengan persyaratan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

1.4. Data alur produksi serta laporan


gangguan/hambatan dihimpun sesuai dengan
kondisi sebenarnya.

1.5. Data aktual tentang studi waktu dan gerakan


dihimpun sesuai prosedur yang ditetapkan.

02. Menganalisis alur produksi dan 2.1. Data alur produksi dan layout serta laporan
layout tempat kerja gangguan/hambatan dan data aktual tentang
studi waktu dan gerakan diolah sesuai dengan
prosedur dan tahapan yang ditetapkan.

2.2. Data olahan dianalisis dengan standar yang


ditetapkan.

2.3. Usulan perbaikan alur produksi dibuat sesuai


dengan hasil pengolahan dan analisis.

2.4. Usulan perbaikan layout dibuat sesuai AAD dan


ARD.
03. Menyampaikan laporan usulan 3.1. Usulan perbaikan alur produksi dan layout
perbaikan beserta data pendukung lainnya termasuk
kondisi awal dikompilasi dalam dokumen

33
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

laporan.

3.2. Laporan dikonsultasikan kepada Klien untuk


memperoleh masukan.

3.4. Dokumen laporan disampaikan kepada klien


dengan tembusan kepada pihak lain yang
berwenang

BATASAN VARIABEL

Kompetensi ini berlaku pada perbaikan alur produksi dan layout tempat kerja yang digunakan
pada industri kecil dan menengah dengan mempertimbangkan:

1. Peraturan perundangan
1. 1. Peraturan perundangan yang terkait langsung dengan pengembangan IKM
1. 2. Kepmen Perindustrian tentang pembinaan dan pengembangan IKM
1. 3. Kebijakan Departemen Perindustrian tentang:
1.3.1. Peningkatan kualitas IKM
1.3.2. Materi sosialisasi model GKM Baru
1.3.3. Konsultan Diagnosis IKM

PANDUAN PENILAIAN

1. Konteks Penilaian:
Kompetensi ini dapat diujikan pada pekerjaan yang sebenarnya atau secara simulasi
dengan kondisi yang mendekati sebenarnya.

2. Kompetensi yang dipersyaratkan:


Kompetensi yang harus dimiliki sebelumnya:
2.1. Membaca dan membuat gambar sketsa
2.2. Mengoperasikan komputer dengan Operation System Standar

3. Aspek Kritis:
Kemampuan yang bersangkutan menyelesaikan pekerjaan, dengan mengikuti prosedur
yang diberlakukan dengan hasil kerja yang sesuai dengan Operation Process Chart (OPC),
Flow Process Chart (FPC), Area Allocation Diagram (AAD) dan Activity Relationship
Diagram (ARD). Dengan memenuhi:
3.1. Menunjukkan unjuk kerja yang konsisten pada setiap elemen / sub kompetensi.
3.2. Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap sub kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik, prosedur-prosedur, informasi dan sumber-sumber daya
yang tersedia di tempat kerja.
3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan-keterampilan
pendukung yang disebutkan pada bagian “Pengetahuan Pendukung” serta sikap kerja
yang dituntut dari pekerjaan dimaksud.

34
4. Pengetahuan Pendukung:
4.1. Pengantar menejemen operasional
4.2. Teknik analisis proses
4.3. Teknik analisis prosedur kerja
4.4. Teknik analisis kinerja
4.5. Manajemen pengaturan alur produksi dan layout tempat kerja

5. Keterampilan Pendukung:
5.1. Menggunakan peralatan dan perlengkapan pengamatan lapangan
5.2. Mengoperasikan komputer
5.3. Menggunakan peralatan gambar manual

KOMPETENSI KUNCI

No Kompetensi Kunci Dalam Unit ini Tingkat


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 2
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 2
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2
6 Memecahkan masalah 3
7 Menggunakan teknologi 2

35
KODE UNIT : IKM.KD02.009.01

JUDUL UNIT : Membuat Layout Tempat Kerja

DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini merupakan persyaratan pengetahuan


keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam membuat Layout
tempat kerja.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

01. Mengumpulkan hasil analisis 1.1. Data usulan perbaikan alur produksi dan layout
alur produksi dan layout tempat tempat kerja yang diperoleh dari hasil
kerja perhitungan studi waktu dan gerakan,
dikumpulkan berdasarkan urutan pengolahan
layout tempat kerja.

1.2. Peralatan kerja yang dibutuhkan untuk


pengamatan di lapangan dipersiapkan sesuai
dengan kebutuhan.

1.3. Perlengkapan perlindungan personil dipersiapkan


sesuai dengan persyaratan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja.

1.4. Data hasil penggambaran ARD (Activity


Relationship Diagram) dan AAD (Area Allocation
Diagram) dihimpun dan dikompilasi untuk
membuat lay out kerja.

02. Membuat susunan alur produksi 2.1. Data hasil analisis alur produksi dan layout
dan layout tempat kerja ke tempat kerja disusun sesuai dengan tahapan
dalam bentuk gambar (blue proses dalam membuat susuan alur produksi
print) dan layout tempat kerja.

2.2. Usulan perbaikan alur produksi dan layout tempat


kerja dibuat dan disusun berdasarkan analisis
ARD dan AAD.

2.3. Usulan perbaikan berdasarkan perhitungan


effisiensi dari alokasi alur produksi dan layout
tempat kerja dibuat dan disusun ke dalam bentuk
alur produksi dan layout tempat kerja.

03. Membuat laporan usulan 3.1. Usulan perbaikan alur produksi dan layout tempat
perbaikan kerja dikompilasikan ke dalam bentuk gambar
(blue print).

3.2. Gambar (blue print) hasil perbaikan dikonsultasi


kan kepada Klien.

36
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3.3. Gambar (blue print) disampaikan kepada Klien


dan tembusan kepada pihak lain yang
berwenang.

BATASAN VARIABEL

Kompetensi ini berlaku pada perbaikan alur produksi dan layout tempat kerja yang digunakan
pada Industri Kecil dan Menengah (IKM) dengan mempertimbangkan:

1. Peraturan perundangan:
1. 1. Peraturan perundangan yang terkait langsung dengan pengembangan IKM
1. 2. Kepmen Perindustrian tentang pembinaan dan pengembangan IKM
1. 3. Kebijakan Departemen Perindustrian tentang:
1.3.1. Peningkatan kualitas IKM
1.3.2. Materi sosialisasi model GKM Baru
1.3.3. Konsultan Diagnosis IKM

2. Pihak lain yang berwenang dapat mencakup:


2.1. Penangung jawab program pegembangan IKM.
2.2. Pihak perbankan
2.3. Dinas Deprin wilayah.
2.4. dllnya

PANDUAN PENILAIAN

1. Konteks Penilaian:
Kompetensi ini dapat diujikan pada pekerjaan yang sebenarnya atau secara simulasi
dengan kondisi yang mendekati sebenarnya.

2. Kompetensi yang Dipersyaratkan:


Kompetensi yang harus dimiliki sebelumnya:
2.1. Membaca dan membuat gambar.
2.2. Mengoperasikan komputer dengan Operation System Standar.

3. Aspek Kritis:
Kemampuan yang bersangkutan menyelesaikan pekerjaan, dengan mengikuti prosedur
yang berlaku dengan hasil kerja sesuai dengan penggambaran alur produksi layout tempat
kerja, dengan ketentuan:
3.1. Menunjukkan unjuk kerja yang konsisten pada setiap elemen/sub kompetensi.
3.2. Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap sub. kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik, prosedur-prosedur, informasi dan sumber-sumber daya
yang tersedia di tempat kerja.

37
3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan-keterampilan
pendukung yang disebutkan pada bagian ‘Pengetahuan Pendukung’ serta sikap kerja
yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

4. Pengetahuan Pendukung:
4.1. Teknik Analisis Proses.
4.2. Teknik Analisis Prosedur Kerja.
4.3. Teknik Analisis Kinerja.
4.4. Manajemen Pengaturan Alur Produksi dan Layout Tempat Kerja.
4.5. Pengetahuan Menggambar Teknik.

5. Keterampilan Pendukung:
5.1. Menggunakan peralatan dan perlengkapan pengamatan lapangan.
5.2. Mengoperasikan komputer
5.3. Menggunakan peralatan gambar manual dan CAD-CAM

KOMPETENSI KUNCI

No Kompetensi Kunci Dalam Unit ini Tingkat


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 2
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 1
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 3
6 Memecahkan masalah 3
7 Menggunakan teknologi 2

38
KODE UNIT : IKM.KD02.010.01

JUDUL UNIT : Menyusun Perbaikan Lingkungan Di Tempat Kerja

DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini merupakan persyaratan pengetahuan keterampilan


dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam menyusun perbaikan
lingkungan di tempat kerja.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

01. Melakukan pengamatan 1.1. Pengetahuan tentang 5S (Seiri, Seiton, Seiso,


lapangan. Suketsu dan Shitsuke) dipahami berdasarkan
pada kebijakan perusahaan.

1.2. Pengetahuan tentang Kaizen (Continuous


improvement) yang diterapkan oleh perusahaan
dipelajari, sebagai bahan pertimbangan perbaikan
lingkungan.

1.3. Peralatan kerja yang dibutuhkan untuk


pengamatan di lapangan dipersiapkan sesuai
dengan kebutuhan.

1.4. Perlengkapan perlindungan personil dipersiapkan


sesuai dengan persyaratan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja.

1.5. Data aktual tentang lingkungan dan tempat kerja


dicatat dan dilaporkan.

02. Membuat analisis lingkungan 2.1. Data penempatan bahan baku, bahan penolong,
dan tempat kerja. tempat kerja dan peralatan kerja dihimpun untuk
digunakan dalam membuat analisis lingkungan
dan tempat kerja.

2.2. Usulan perbaikan lingkungan tempat kerja dibuat


berdasarkan analisis 5S dan Kaizen dibuat.

2.3. Usulan perbaikan dibuat berdasarkan perhitungan


effisiensi dari penerapan 5S dan Kaizen dibuat
berdasarkan di lingkungan tempat kerja.

03. Membuat laporan usulan 3.1. Usulan perbaikan lingkungan tempat kerja dibuat
perbaikan. dalam bentuk gambar dan informasi.

3.2. Gambar dan informasi hasil perbaikan


dikonsultasikan kepada Klien.

39
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3.3. Gambar dan informasi disampaikan kepada Klien


dan tembusan kepada pihak lain yang berwenang.

BATASAN VARIABEL

Kompetensi ini berlaku pada perbaikan alur produksi dan layout tempat kerja yang digunakan
pada Industri Kecil dan Menengah (IKM) dengan mempertimbangkan:

1. Kebijakan Departemen Perindustrian tentang Konsultan Diagnosis IKM.


2. Pedoman Kerja Konsultan Diagnosis IKM.

PANDUAN PENILAIAN

1. Konteks Penilaian:
Kompetensi ini dapat diujikan pada lingkungan tempat kerja yang sebenarnya atau secara
simulasi dengan kondisi yang mendekati sebenarnya.

2. Kompetensi yang Dipersyaratkan:


Kompetensi yang harus dimiliki sebelumnya:
2.1. Membaca dan membuat gambar.
2.2. Mengoperasikan komputer dengan Operation System Standar.

3. Aspek Kritis:
Kemampuan yang bersangkutan menyelesaikan pekerjaan, dengan mengikuti prosedur
yang berlaku dengan hasil kerja sesuai dengan penggambaran kondisi lingkungan tempat
kerja. Dengan memenuhi:
3.1. Menunjukkan unjuk kerja yang konsisten pada setiap elemen/sub kompetensi.
3.2. Memenuhi criteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap sub. kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik, prosedur-prosedur, informasi dan sumber-sumber daya
yang tersedia di tempat kerja.
3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan-keterampilan
pendukung yang disebutkan pada bagian ‘Pengetahuan Pendukung’ serta sikap kerja
yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

4. Pengetahuan Pendukung:
4.1. Pengetahuan Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (MK-3)
4.2. Pengetahuan tentang Kaizen dan Lingkungan Kerja.
4.3. Manajemen Pengaturan Alur Produksi dan Layout Tempat Kerja.
4.4. Pengetahuan Menggambar Teknik.

5. Keterampilan Pendukung:
5.1. Menggunakan peralatan dan perlengkapan pengamatan lapangan.
5.2. Mengoperasikan komputer
5.3. Menggunakan peralatan gambar manual.

40
KOMPETENSI KUNCI

No Kompetensi Kunci Dalam Unit ini Tingkat


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 2
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 2
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2
6 Memecahkan masalah 2
7 Menggunakan teknologi 2

41
KODE UNIT : IKM.KD02.011.01

JUDUL UNIT : Menyusun Rencana Dan Membuat Instruksi Produksi

DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini merupakan persyaratan pengetahuan,


keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam
menyusun rencana dan mambuat instruksi produksi dalam lingkup
industri kecil dan menengah.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

01. Melakukan pengamatan lapang 1.1. Pengetahuan tentang Operation Process Chart
an. (OPC), Flow Process Chart (FPC), Area Allocation
Diagram (AAD) dan Activity Relationship Diagram
(ARD) dipelajari sesuai dengan kebutuhan.

1.2. Peralatan kerja yang dibutuhkan untuk


pengamatan di lapangan dipersiapkan sesuai
dengan kebutuhan.

1.3. Perlengkapan perlindungan personil dipersiapan


sesuai dengan persyaratan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3).

1.4. Data alur produksi serta laporan gangguan /


hambatan dihimpun sesuai dengan kondisi
sebenarnya.

1.5. Data aktual tentang studi waktu dan gerak


dihimpun sesuai prosedur yang ditetapkan.

02. Menganalisis informasi berapa 2.1. Data pengaturan fasilitas dianalisis berdasar pada
buah produksi dengan waktu proses produksi yang telah ditetapkan.
dimulainya produksi, selesainya
sampai pada deliverinya 2.2. Data jumlah hari untuk memproduksi produk
khusus dianalisis terhadap rencana kapasitas
produksi.

2.3. Waktu pengadaan material, suku cadang kondisi


pengoperasian fasilitas dipelajari dan
dibandingkan dengan rencana target produksi.

2.4. Kondisi distribusi tenaga kerja dianalisis berdasar


kompetensi dan kinerja SDM yang bersangkutan
atas dasar data base kepegawaian yang tersedia.

2.5. Informasi tentang jenis produksi yang terkait


dengan proses kerja, waktu standar, spesifikasi
material, kompetensi kerja karyawan dianalisa

42
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

untuk menetukan desain produk baru.

03. Membuat laporan usulan 3.1 Rencana jangka panjang, rencana jangka
perbaikan menengah dan rencana jangka pendek.

3.2. Laporan dikonsultasikan kepada Klien untuk


memperoleh masukan.

3.3. Dokumen laporan disampaikan kepada klaien


dengan tembusan kepada pihak lain yang
berwenang.

04. Membuat Instruksi Produksi 4.1. Dokumen tertulis sebagai petunjuk yang terbaik
dan efisien mengenai metode kerja.

4.2. Instruksi produksi dikonsultasikan kepada Klien


untuk memperoleh masukan dan persetujuan.

4.3. Instruksi produksi disampaikan kepada klien


dengan tembusan kepada pihak lain yang
berwenang

BATASAN VARIABEL

Kompetensi ini berlaku pada perencanaan produksi yang digunakan pada industri kecil
dan menengah dengan mempertimbangkan:

1. Kebijakan Deprin tentang konsultan diagnosis IKM


2. Pedoman Kerja Konsultan Diagnosis IKM
3. Data / informasi IKM sejenis yang memenuhi kebutuhan pasar.
4. Jenis rencana produksi(Jangka; Panjang, Menengah, Pendek) :
4.1. Rencana jangka panjang, menetapkan kuantitas produksi perbulan yang
direncanakan dalam periode 6 bulan sampai 1 tahun
4.2. Rencana Jangka Menengah, menentukan rencana produksi masing-masing
produk, suku cadang pertempat kerja perhari, periode 1 sampai 3 bulan dengan
rincian perminggu.
4.3. Rencana jangka pendek, merupakan rencana mendetail perhari pada masing-
masing tempat kerja berdasarkan rencana jangka menengah
5. Surat petunjuk produksi yang menunjukkan metode kerja dengan data design, metode
pembuatan dan data mesin produksi.

43
PANDUAN PENILAIAN

1. Konteks Penilaian:
Kompetensi ini dapat diujikan pada pekerjaan yang sebenarnya atau secara simulasi
dengan kondisi yang mendekati sebenarnya.

2. Kompetensi yang dipersyaratkan:


Kompetensi yang harus dimiliki sebelumnya:
2.1. Membaca dan membuat skema proses produksi.
2.2. Mengoperasikan komputer dengan Operation System standar

3. Aspek Kritis:
Kemampuan yang bersangkutan menyelesaikan pekerjaan, dengan mengikuti
prosedur yang diberlakukan dengan hasil kerja yang sesuai dengan Operation
Process Chart (OPC), Flow Process Chart (FPC), Area Allocation Diagram (AAD) dan
Activity Relationship Diagram (ARD). Dengan memenuhi:
3.1. Menunjukkan unjuk kerja yang konsisten pada setiap elemen / sub kompetensi.
3.2. Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap sub kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik, prosedur-prosedur, informasi dan sumber-sumber
daya yang tersedia di tempat kerja.
3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan-
keterampilan pendukung yang disebutkan pada bagian “Pengetahuan
Pendukung” serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan dimaksud.

4. Pengetahuan Pendukung:
4.1. Pengenalan manajemen proses
4.2. Perencanaan produksi dan keterkaitannya dengan perencanaan penjualan.
4.3. Pengontrolan produksi pengaturan operasional kerja
4.4. Pengetahuan dasar alat mesin
4.5. Pemahaman dalam segi rancangan kerja/waktu kerja

5. Keterampilan Pendukung:
5.1. Menggunakan peralatan dan perlengkapan pengamatan lapangan
5.2. Mengoperasikan komputer
5.3. Menggunakan peralatan gambar manual

KOMPETENSI KUNCI

No Kompetensi Kunci Dalam Unit ini Tingkat


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 2
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 1
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 3
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2
6 Memecahkan masalah 3
7 Menggunakan teknologi 2

44
KODE UNIT : IKM.KD02.012.01

JUDUL UNIT : Mengatur Operasional Kerja

DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini merupakan persyaratan pengetahuan, ketrampilan


dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam membuat aturan operasional
kerja.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

01. Mempersiapkan data dan 1.1. Format baku dipersiapkan sesuai dengan
informasi (termasuk urutan ruang lingkup untuk produk tertentu sesuai
proses, jarak dan satuan dengan standar, dan dituangkan kedalam
operasional kerja) standar operation procedure (SOP).

1.2. Perangkat kerja yang antara lain terdiri dari:


Manual, Prosedur, Instruksi Kerja, Spesifikasi,
Gambar Kerja Dokumen Teknik dan Diagram
Alir yang selama ini dipergunakan dihimpun
dan dipersiapkan sesuai dengan kebutuhan
analisis.

1.3. Dokumen pendukung lain yang dibutuhkan


dalam analisis dihimpun sesuai dengan
persuratan standar mutu dan cara pemeriksaan
yang ditetapkan di perusahaan.

02. Mengolah data dan informasi 2.1. Data dipilah dan dikelompokan sesuai
terkait dengan data lapangan, dengan peruntukannya sesuai dengan standar
lini produksi dan ruang lingkup untuk jenis dan produk yang berlaku.
proses produksi
2.2. Catatan rinci tentang data input dan output
dibuat dengan menggunakan tabel yang telah
ditetapkan.

2.3. Data input dan output dicatat dengan


menggunakan metode (Plan, Do, Check, Act’s)
PDCA sebagai pengendali.

03. Menganalisis data dan 3.1. Data dan informasi yang telah terolah,
informasi sebagai bahan dianalisis dengan menggunakan metode QC
penyempurnaan instruksi kerja pada L/O (Lay-Out) di tempat kerja.

3.2. Tindakan koreksi atau penyesuaian dilakukan


berdasar pada data yang tersedia dari catatan
kerja, lini produksi.

45
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3.3. Aspek kinerja operator yang tidak efektif


dicatat sebagai bahan masukan bagi pelatihan
yang dibutuhkan untuk yang bersangkutan.

04. Membuat perbaikan sesuai 4.1. Arah dari pemindahan L/O (Lay-Out) proses
dengan metode disesuaikan dengan QC.

4.2 Perlengkapan pendukung yang diperlukan,


dipersiapkan dan dirakit ditempat kerja.

4.3. Draf Standar Operating Procedure (SOP) hasil


koreksi/perbaikan dikonsultasikan kepada klien
untuk memperoleh tanggapan dan komentar.

4.4. Penyempurnaan SOP dilakukan dengan


mempertimbangkan masukan dari klien.

4.5 Laporan akhir analisis alur produksi diselesai


kan dan disampaikan kepada klien atau pihak
lain yang berwenang.

BATASAN VARIABEL

Kompetensi ini berlaku pada instruksi produksi yang digunakan pada industri kecil dan
menengah dengan mempertimbangkan:

1. Kebijakan Departemen Perindustrian tentang konsultan diagnosis IKM.


2. Pedoman Kerja Konsultan Diagnosis IKM.
3. Surat Petunjuk Produksi yang menunjukkan metode kerja dengan data desain, metode
pembuatan dan data mesin produksi.
4. Standar adalah Standar Nasional Indonesia (SNI) yang berlaku dan diterapkan sesuai
dengan peraturan perundangan yang berlaku.
5. Peraturan K3 yang berlaku.
6. SOP yang diberlakukan oleh perusahaan.
7. Penggunaan Layout dan diagram.

PANDUAN PENILAIAN

1. Konteks Penilaian
Kompetensi ini dapat diujikan pada pekerjaan yang sebenarnya atau secara simulasi
dengan kondisi yang mendekati sebenarnya.

2. Kompetensi yang Dipersyaratkan


Kompetensi yang harus dimiliki sebelumnya:
2.1. Membaca dan membuat skema proses produksi.
2.2. Mengetahui rencana dan instruksi produksi

46
3. Aspek Kritis:
Kemampuan yang bersangkutan menyelesaikan pekerjaan dengan mengikuti prosedur
yang diberlakukan dengan hasil kerja yang sesuai dengan SNI yang relevan dan berlaku,
ISO 9000 dan SOP yang berlaku diperusahaan dengan memenuhi :
3.1. Menunjukkan unjuk kerja yang konsisten pada setiap elemen/sub kompetensi.
3.2. Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap sub kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik, prosedur-prosedur, informasi dan sumber-sumber daya
yang tersedia di tempat kerja
3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan ketrampilan-ketrampilan
pendukung yang disebutkan pada bagian “Pengetahuan Pendukung “ serta sikap
kerja yang dituntut dari pekerjaan dimaksud.
3.4. Hasil akhir laporan memenuhi persyaratan SOP yang diberlakukan.

4. Pengetahuan Pendukung:
4.1. Dasar-dasar manajemen
4.2. Konsep dan kebijakan manajemen
4.3. Pengenalan Manajemen Proses
4.4. Perencanaan Produksi dan Keterkaitannya dengan Perencanaan Produksi
4.5. Pengontrolan Produksi, Pengaturan Operasional Kerja
4.6. Prosedur Pembuatan analisa alur Proses Produksi
4.7. Pemahaman dalam Segi Rancangan Kerja / Waktu Kerja

5. Ketrampilan Pendukung:
5.1. Menggunakan format laporan baku
5.2. Mengoperasikan komputer
5.3. Menggunakan perlengkapan penyusunan laporan operasional

KOMPETENSI KUNCI

No Kompetensi Kunci Dalam Unit ini Tingkat


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 1
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 2
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2
6 Memecahkan masalah 3
7 Menggunakan teknologi 2

47
KODE UNIT : IKM.KD02.013.01

JUDUL UNIT : Menganalisis Alur Proses Produksi Di Tempat Kerja

DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini merupakan persyaratan pengetahuan,


ketrampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam membuat analisis
alur prosesi produksi.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

01. Mempersiapkan data dan 1.1. Format baku dipersiapkan sesuai dengan ruang
informasi sesuai dengan L/O lingkup untuk produk tertentu sesuai dengan
(Lay-out) di tempat kerja. standar, dan dituangkan kedalam standar
operation procedure (SOP).

1.2. Perangkat kerja yang antara lain terdiri dari:


Manual, Prosedur, Instruksi Kerja, Spesifikasi,
Gambar Kerja Dokumen Teknik dan Diagram
Alir yang selama ini dipergunakan, dihimpun dan
dipersiapkan sesuai dengan kebutuhan analisis.

1.3. Dokumen pendukung lain yang dibutuhkan


dalam analisis dihimpun sesuai dengan
persuaratan standar mutu dan cara
pemeriksaan yang ditetapkan di perusahaan.

02. Mengolah data dan informasi 2.1. Data dipilah dan dikelompokan sesuai dengan
terkait dengan data lapangan, peruntukannya sesuai dengan standar untuk
lini produksi dan ruang lingkup jenis dan produk yang berlaku.
proses produksi.
2.2. Catatan rinci tentang data input dan output
dibuat dengan menggunakan tabel yang telah
ditetapkan.

2.3. “loading dan handling cycle time (CT)” tertinggi


dihitung berdasar pada data yang tertuang
dalam tabel.

2.4. Inefisiensi yang terjadi atau efisiensi CT tertinggi


yang tidak maksimum dicatat sebagai dasar
pertimbangan perbaikan.

03. Menganalisis data aktifitas. 3.1. Data dan informasi yang telah terolah, dianalisis
dengangan menggunakan metode QC pada L/O
di tempat kerja.

3.2. Tindakan koreksi atau penyesuaian dilakukan


berdasar pada data yang tersedia dari catatan

48
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

kerja, lini produksi dan efisiensi CT tertinggi


yang tidak maksimum.

3.3. Aspek kinerja operator yang tidak efektif dicatat


sebagai bahan masukan bagi pelatihan yang
dibutuhkan untuk yang bersangkutan.

04. Membuat laporan alur 4.1. Draf Standar Operating Procedure (SOP) hasil
produksi di tempat kerja koreksi/perbaikan dikonsultasikan kepada klien
untuk memperoleh tanggapan dan komentar.

4.2. Penyempurnaan SOP dilakukan dengan


mempertimbangkan masukan dari klien.

4.3 Laporan akhir analisis alur produksi diselesaikan


dan disampaikan kepada klien atau pihak lain
yang berwenang.

BATASAN VARIABEL

Kompetensi ini berlaku pada instruksi produksi yang digunakan pada industri kecil dan
menengah dengan mempertimbangkan :

1. Kebijakan Deprin. tentang konsultan diagnosis IKM


2. Pedoman Kerja Konsultan Diagnosis IKM
3. Surat Petunjuk Produksi yang menunjukkan metode kerja dengan data desain, metode
pembuatan dan data mesin produksi.
4. Standar adalah Standar Nasional Indonesia (SNI) yang berlaku dan diterapkan sesuai
dengan peraturan perundangan yang berlaku
5. Peraturan K3 yang berlaku
6. SOP yang diberlakukan oleh perusahaan
7. Penggunaan Layout dan diagram

PANDUAN PENILAIAN

1. Konteks Penilaian:
Kompetensi ini dapat diujikan pada pekerjaan yang sebenarnya atau secara simulasi
dengan kondisi yang mendekati sebenarnya.

2. Kompetensi yang Dipersyaratkan:


Kompetensi yang harus dimiliki sebelumnya :
2.1. Membaca dan membuat skema proses produksi.
2.2. Mengetahui rencana dan instruksi produksi

49
3. Aspek Kritis:
Kemampuan yang bersangkutan menyelesaikan pekerjaan dengan mengikuti prosedur
yang diberlakukan dengan hasil kerja yang sesuai dengan standar yang relevan dan
berlaku, ISO 9000 dan SOP yang berlaku diperusahaan dengan memenuhi:
3.1. Menunjukkan unjuk kerja yang konsisten pada setiap elemen/sub kompetensi.
3.2. Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap sub kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik, prosedur-prosedur, informasi dan sumber-sumber daya
yang tersedia di tempat kerja
3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan ketrampilan-ketrampilan
pendukung yang disebutkan pada bagian “Pengetahuan Pendukung“ serta sikap
kerja yang dituntut dari pekerjaan dimaksud.
3.4. Hasil akhir laporan memenuhi persyaratan SOP yang diberlakukan.

4. Pengetahuan Pendukung:
4.1. Dasar-dasar manajemen
4.2. Konsep dan kebijakan manajemen
4.3. Pengenalan Manajemen Proses
4.4. Perencanaan Produksi dan Keterkaitannya dengan Perencanaan Produksi
4.5. Pengontrolan Produksi, Pengaturan Operasional Kerja
4.6. Prosedur Pembuatan analisa alur Proses Produksi
4.7. Pemahaman dalam Segi Rancangan Kerja / Waktu Kerja

5. Ketrampilan Pendukung:
5.1. Menggunakan format laporan baku
5.2. Mengoperasikan komputer
5.3. Menggunakan perlengkapan penyusunan laporan operasional

KOMPETENSI KUNCI

No Kompetensi Kunci Dalam Unit ini Tingkat


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 1
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 2
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2
6 Memecahkan masalah 3
7 Menggunakan teknologi 2

50
KODE UNIT : IKM.KD02.014.01

JUDUL UNIT : Melakukan Perbaikan Proses Di Tempat Kerja

DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini merupakan persyaratan pengetahuan ketrampilan


dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam melakukan perbaikan proses
di tempat kerja.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

01. Mempersiapkan pekerjaan 1.1. Kebijakan perusahaan yang berkaitan dengan


perbaikan proses. program perbaikan proses termasuk di dalamnya
anggaran yang tersedia, dipelajari dan
dirumuskan ke dalam rancangan program
perbaikan proses.

1.2. Memiliki data rekaman riwayat perbaikan proses


setahun sebelumnya, serta rekaman laporan
gangguan / kerusakan yang dihimpun serta di
analisis untuk memperoleh karakteristik
kerusakan dan gangguan yang terjadi.

1.3. Koordinasi dan konsultasi dengan unit


operasional yang terkait untuk menentukan
jadwal pelaksanaan kegiatan perbaikan proses
sesuai dengan kebijakan perusahaan.

02. Menyusun draft rencana 2.1. Jenis dan tingkat kerusakan di-identifikasi
perbaikan proses tahunan. berdasar pada rekaman yang tersedia untuk
menentukan volume perbaikan proses.

2.2. Kebutuhan tenaga kerja, peralatan, suku


cadang, peralatan dan perlengkapan bahan, di-
analisis berdasarkan pada asumsi kebutuhan
perbaikan proses.

2.3. Kebutuhan anggaran berdasarkan pada


volume pekerjaan dengan mempertimbangkan
standar satuan biaya yang ditetapkan oleh
perusahaan.

2.4. Rancangan kegiatan perbaikan proses


dituangkan ke dalam format rancangan dengan
menggunakan perangkat lunak yang ditetapkan
oleh perusahaan.

2.5. Pengecekan langsung di lapangan untuk


memvalidasi rancangan program agar sesuai
dengan kondisi yang ada.

51
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

2.6. Rancangan program perbaikan proses


dikonsultasikan dengan pihak yang terkait dan
berwenang untuk memperoleh masukan.

03. Memfinalisasi pencana 3.1. Draft perencanaan perbaikan proses diperbaiki


perbaikan proses tahunan berdasarkan pada hasil temuan lapangan dan
masukan dari pihak yang terkait. Dilengkapi
dengan gambar kerja serta rencana anggaran
dan dokumen lain sesuai dengan standar
perusahaan.

3.2. Draft rencana perbaikan proses dipresentasikan


kepada direksi.

3.3. Proposal rencana perbaikan proses


dikonsultasikan dan dinegosiasikan dengan pihak
yang berwenang untuk memperoleh persetujuan.

04. Membuat laporan hasil 4.1. Proposal rencana perbaikan proses yang telah
pekerjaan perbaikan proses disetujui oleh pihak yang berwenang,
disempurnakan berdasarkan koreksi dan
masukan serta dimintakan persetujuan secara
formal sesuai prosedur yang berlaku.

4.2. Proposal perencanaan perbaikan proses yang


telah memperoleh persetujuan formal
didokumentasikan sesuai dengan prosedur
perusahaan.

4.3. Proposal perencanaan perbaikan proses di


distribusikan kepada pihak yang terkait untuk
ditindaklanjuti sesuai dengan tugas pokok dan
fungsi masing-masing.

BATASAN VARIABEL

Unit kompetensi ini dapat diberlakukan pada pekerjaan perbaikan proses dengan persyaratan
mengacu pada :

1. Undang-Undang No. 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun
2. SK Menteri Perindustrian No. 148/M/SK/4/1986 tentang Bahan Berbahaya dan Beracun
3. PP No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran
Air
4. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 51/MENLH/7/1995 tentang Baku Mutu Limbah
Cair bagi Kegiatan Industri

52
5. PP No. 416/MENKES/PER/9/ 1990 tentang Baku Mutu Air Golongan B ( Golongan Air
Bersih )
6. Undang-Undang No. 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang
7. PP No. 69 Tahun 1996 tentang Pelaksanaan Hak dan Kewajjiban serta Bentuk dan Tata
Cara Peran Serta Masyarakat Dalam Penataan Ruang
8. SK Gubernur Jabar No. 66031/SK/694/BKPMD/1982 tentang Baku Mutu Debu dan Gas
9. Estimasi WHO Tahun 1995 tentang resiko penyakit kecelakaan sehubungan dengan
pekerjaan
10. Konvensi ILO No. 155 tentang Occupational Health and Safety
11. Konvensi ILO No. 174 tentang Pencegahan terhadap Kecelakaan di Bidang Industri

PANDUAN PENILAIAN

1. Konteks Penilaian:
Penilaian berdasar pada pekerjaan perbaikan proses yang sebenarnya atau simulasi
dengan kondisi yang mendekati sebenarnya.

2. Kompetensi yang Dipersyaratkan:


2.1. Berkomunikasi dan bernegosiasi dengan pihak lain.
2.2. Mengoperasikan komputer untuk menyusun proposal perencanaan perbaikan
proses.
2.3. Menggunakan gambar teknik, baik secara manual dan dengan komputer.

3. Aspek Kritis:
Kemampuan yang bersangkutan mengerjakan perbaikan proses dengan mengikuti
prosedur yang diberlakukan dengan hasil kerja yang sesuai dengan GMP, Cleaner
Production, Good House Keeping, End of Pipe dengan memenuhi:
3.1. Menunjukkan unjuk kerja yang konsisten pada setiap sub kompetensi
3.2. Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap sub kompetensi dengan
menggunakan teknik prosedur informasi dan sumber daya yang tersedia di tempat
kerja.
3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan ketrampilan tentang
perbaikan proses serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan dimaksud.

4. Pengetahuan Pendukung:
4.1. Production Control.
4.2. Teknik Analisa Perbaikan Proses.
4.3. Teknik Analisis Prosedur Kerja.
4.4. Teknik Analisis Kinerja.
4.5. Manajemen Pengaturan Perbaikan Proses.
4.6. Lay Out Tempat Kerja.
4.7. Pengetahuan dengan GMP, CP, Good House Keeping, End of Pipe.

5. Ketrampilan Pendukung:
5.1. Menggunakan peralatan dan perlengkapan pengamatan perbaikan proses.
5.2. Mengoperasikan komputer.
5.3. Menggunakan peralatan gambar teknis.

53
KOMPETENSI KUNCI

No Kompetensi Kunci Dalam Unit ini Tingkat


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 3
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 3
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 2
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 3
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2
6 Memecahkan masalah 3
7 Menggunakan teknologi 2

54
KODE UNIT : IKM.KD02.015.01

JUDUL UNIT : Melakukan Layanan Konsultansi Manajemen Proses Produksi

DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pekerjaan membuat


perencanaan dalam melaksanakan layanan konsultansi manajemen
proses produksi sesuai dengan kebijakan perusahaan.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

01. Mempersiapkan draft rencana 1.1. Kebijakan perusahaan yang berkaitan dengan
layanan konsultansi program perbaikan proses sekaligus anggaran
manajemen proses. yang tersedia.

1.2. Dokumentasi kerusakan/gangguan proses


produksi sebelumnya.

1.3. Data base peralatan perlengkapan, suku cadang


dan standar satuan biaya dihimpun sesuai
dengan kebutuhan.

1.4. Data distributor yang akan terlibat dalam


pelaksanaan kegiatan perbaikan proses.

1.5. Koordinasi dan konsultansi dengan unit


operasional yang terkait.

1.6. Jenis dan tingkat layanan konsultasi untuk


menentukan volume pekerjaan.

1.7. Kebutuhan tenaga kerja, peralatan dan


perlengkapan lainnya untuk mendukung volume
pekerjaan.

1.8. Kebutuhan anggaran dihitung pada volume


pekerjaan.

02. Melaksanakan layanan 2.1. Layanan konsultansi diberikan sesuai dengan


konsultasi. jenis dan tingkat layanan yang dibutuhkan klien.

2.2. Rekomendasi final proses produksi pelayanan


dikonsultansikan dengan unit terkait dalam
perusahaan.

2.3. Hasil konsultasi dipresentasikan dihadapan


direksi untuk diambil keputusan/tindak lanjut.

2.4. Ikut melaksanakan supervisi pelaksanaan


perbaikan proses produksi.

55
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

03. Membuat laporan hasil layanan. 3.1. Laporan hasil perbaikan proses disempurnakan
berdasarkan koreksi dan masukan secara
formal sesuai prosedur yang berlaku.

3.2 Laporan hasil perbaikan proses yang telah


memperoleh persetujuan di dokumentasikan
sesuai dengan ketentuan perusahaan.

3.3. Kemudian ditindaklanjuti sesuai tugas pokok


fungsi masing-masing layanan.

BATASAN VARIABEL

Kompetensi berlaku pada pembuatan laporan layanan konsultansi manajemen proses yang
digunakan pada Industri Kecil dan Menengah dengan mematuhi peraturan perundangan yang
berlaku antara lain:

1. PP No. 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Limbah dan Berbahaya dan
Beracun.
2. KEPKA Bapedal No. 68/05/1994 tentang Tata Cara Memperoleh Izin Penyimpanan,
Pengumpulan, Pengoperasian, Pengolahan dan Penimbunan Akhir Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun.
3. Undang-Undang No. 23 Tahun1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.
4. SML (Sistem Manajemen Lingkungan) termasuk di dalamnya ISSO 14000 tentang EMS.

PANDUAN PENILAIAN

1. Konteks Penilaian:
Kompetensi ini dapat diajukan pada pekerjaan yang sebenarnya atau secara simulasi
dengan kondisi mendekati kondisi sebenarnya.

2. Kompetensi yang Dipersyaratkan:


Kompetensi yang harus dimiliki sebelumnya, dapat mengoperasikan perangkat komputer /
access data.

3. Aspek Kritis:
Kemampuan yang bersangkutan menyelesaikan pekerjaan dengan mengikuti prosedur
yang diberlakukan dengan hasil kerja yang sesuai dengan EMS dengan memenuhi :
3.1. Menunjukkan unjuk kerja yang konsisten pada setiap kompetensi
3.2. Memiliki komitmen efisiensi produksi.
3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan ketrampilan pendukung serta
sikap kerja yang dituntut dari pekerja tersebut.

56
3.4. Hasil akhir laporan layanan konsultansi manajemen proses memenuhi persyaratan
yang ditentukan oleh perusahaan.

4. Pengetahuan Pendukung:
4.1. Konsep manajemen proses dan kebijakan manajemen proses.
4.2. Production Control.
4.3. Kalkulasi biaya konsultansi.
4.4. Prosedur pembuatan laporan layanan konsultansi manajemen proses sesuai standar
perusahaan.
4.5. Analisis manajemen proses.

5. Ketrampilan Pendukung:
5.1. Menggunakan peralatan dan perlengkapan.
5.2. Mengoperasikan komputer.
5.3. Menggunakan metodologi layanan konsultansi manajemen proses.

KOMPETENSI KUNCI

No Kompetensi Kunci Dalam Unit ini Tingkat


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 2
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 1
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 3
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 3
6 Memecahkan masalah 3
7 Menggunakan teknologi 2

57
KODE UNIT : IKM.KD02.016.01

JUDUL UNIT : Menggunakan 7 Alat QC Pada Manajemen Mutu

DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini merupakan persyaratan pengetahuan,


keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam menggunakan 7
alat QC pada Manajemen Mutu.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

01. Melakukan pengamatan 1.1. Pengetahuan tentang mutu, langkah


lapangan. pengendalian mutu serta prinsip-prinsip
penggunaan 7 alat QC dipelajari sesuai dengan
kebutuhan.

1.2. Peralatan kerja yang dibutuhkan untuk


pengamatan di lapangan dipersiapkan sesuai
dengan kebutuhan.

1.3. Temu dan kenali hal-hal yang akan


menggunakan 7 alat QC pada Manajemen
Mutu.

02. Pengelompokan data 2.1. Data aktivitas operasional kerja termasuk


pengamatan. gangguan/hambatan dicatat.

2.2. Peralatan kerja yang dibutuhkan untuk


membuat/menggambar data operasional kerja
serta hambatan dan gangguan dipersiapkan
sesuai yang dubutuhkan.

2.3. Data operasional kerja dan hambatan/gangguan


dibuat/digambar dikelompokan.

03. Menggunakan 7 Alat QC pada 3. 1 Rekaman inspeksi / klaim dipahami.


Manajemen Mutu
3. 2 Masalah diidentifikasi.

3. 3 Tiap faktor penyebab diinvestigasi pakai 7


alat QC yang tepat.

BATASAN VARIABEL

Kompetensi ini berlaku pada penggunaan 7 alat QC pada Managemen Mutu yang digunakan
pada industri kecil dan menengah dengan mempertimbangkan:

58
1. Peraturan perundanganan:
1. 1. Peraturan perundangan yang terkait langsung dengan pengembangan IKM.
1. 2. Kepmen Perindustrian tentang pembinaan dan pembinaan IKM.
1. 3. Kebijakan Deprin tentang:
1.3.1. Peningkatan kualitas IKM.
1.3.2. Materi sosialisasi model GKM Baru.
1.3.3. Materti Pelatihan Fasilitator GKM.

2. SMM/TQC dapat mencakup:


Sistem manajemen mutu yang diterapkan berdasar pada kebijakan umum pengembagan
dan pembinaan IKM dengan mengadopsi sistem ISO seri 9000 tahun 2000 atau edisi
terakhir.

3. 7 Alat QC dapat mencakup:


3.1. Daftar Pengecekan (Check sheet)
3.2. Stratifikasi
3.3. Diagram Pareto
3.4. Diagram sebab-akibat
3.5. Histogram
3.6. Diagram Tebar (Scatter diagram)
3.7. Peta Kendali/Control Chart

PANDUAN PENILAIAN

1. Konteks Penilaian:
Kompetensi ini dapat diujikan pada pekerjaan yang sebenarnya atau secara simulasi
dengan kondisi yang mendekati sebenarnya.

2. Kompetensi yang dipersyaratkan:


Kompetensi yang harus dimiliki sebelumnya:
2.1. Membaca dan membuat gambar sketsa
2.2. Mengoperasikan komputer dengan Operation System standar

3. Aspek Kritis:
Kemampuan yang bersangkutan dalam melaksanakan pekerjaan, dengan mengikuti
prinsip dengan menggunakan 7 alat QC pada Managemen Mutu dengan memenuhi:
3.1. Menunjukkan unjuk kerja yang konsisten pada setiap elemen / sub kompetensi.
3.2. Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap sub kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik, prosedur – prosedur, informasi dan sumber-sumber
daya yang tersedia di tempat kerja.
3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan – keterampilan
pendukung yang disebutkan pada bagian “Pengetahuan Pendukung”serta sikap
kerja yang dituntut dari pekerjaan dimaksud.

4. Pengetahuan Pendukung :
4.1. Pengantar Manajemen Mutu.
4.2. Teknik cara pembuatan diagram proses.
4.3. Teknik penggunaan 7 alat QC.
4.4. Teknik analisis masalah dan perencanaannya.

59
5. Keterampilan Pendukung:
5.1. Menggunakan peralatan dan perlengkapan pengamatan lapangan.
5.2. Mengoperasikan komputer.
5.3. Menggunakan peralatan gambar manual.

KOMPETENSI KUNCI

No Kompetensi Kunci Dalam Unit ini Tingkat


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 2
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 1
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 3
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 1
6 Memecahkan masalah 2
7 Menggunakan teknologi 2

60
KODE UNIT : IKM.KD02.017.01

JUDUL UNIT : Melakukan Analisis Hasil Inspeksi

DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini merupakan persyaratan pengetahuan,


keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam melakukan
Analisis Hasil Inspeksi sebagai bagian dari penerapan sistem
manajemen mutu (SMM).

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

01. Mempersiapkan Data Dan 1.1. Pengertian tentang analisis hasil inspeksi,
Informasi Hasil Inspeksi. dipahami sebagai bagian dari penerapan
SMM/TQC.

1.2. Format baku dipersiapkan sesuai dengan


persyaratan TQC.

1.3. Perangkat kerja yang dibutuhkan untuk Analisis


Hasil Inspeksi dipersiapkan sesuai dengan
kebutuhan.

1.4. Dokumen (data / informasi ) pendukung yang


dibutuhkan dihimpun sesuai dengan
persyaratan TQC.

02. Mengolah Data dari Informasi 2.1. Data dikelompokan sesuai dengan peruntukan
Hasil Inspeksi. nya berdasar pada TQC.

2.2. Data hasil pengelompokan diisikan kedalam


format yang sesuai dengan peruntukannya.

2.3. Pengisian / entry data diperiksa dari


kemungkinan kekeliruan/kesalahan, untuk
memperoleh data olahan yang akurat.

03. Menganalisis Hasil Inspeksi. 3.1. Data yang telah terolah dianalisis berdasar pada
prinsip yang diterapkan dalam SMM/TQC.

04. Data yang telah terolah 4.1. Data yang teranalisis dituangkan kedalam
dianalisis berdasar pada prinsip laporan dengan menggunakan format yang telah
yang diterapkan dalam ditetapkan.
SMM/TQC.
4.2. Konfirmasi kepada pihak yang terkait dapat
dilakukan untuk memperoleh laporan yang
akurat.

4.3. Laporan hasil analisis difinalisasi sebagai bahan


perumusan tindak lanjut.

61
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

03. Mempersiapkan Data Dan 4.4. Rekomendasi Tindakan koreksi atau


Informasi Hasil Inspeksi. penyesuaian dilakukan untuk perbaikan.

BATASAN VARIABEL

Kompetensi ini berlaku untuk melakukan analisis hasil inspeksi yang digunakan pada industri
kecil dan menengah dengan mematuhi peraturan perundangan yang berlaku antara lain :

1. Peraturan perundanganan:
1. 1. Peraturan perundangan yang terkait langsung dengan pengembangan IKM.
1. 2. Kepmen Perindustrian tentang pembinaan dan pembinaan IKM.

2. SMM/TQC dapat mencakup:


Sistem manajemen mutu yang diterapkan berdasar pada kebijakan umum pengembagan
dan pembinaan IKM dengan mengadopsi sistem ISO seri 9000 tahun 2000.

3. Perangkat kerja dapat mencakup:


Peralatan yang dapat mencakup komputer (software dan hardware), printer, kalkulator,
peralatan ATKL lainnya.

PANDUAN PENILAIAN

1. Konteks Penilaian:
Kompetensi ini dapat diujikan pada pekerjaan yang sebenarnya atau secara simulasi
dengan kondisi yang mendekati sebenarnya.

2. Kompetensi yang dipersyaratkan:


Kompetensi yang harus dimiliki sebelumnya:
2.1. Mengoperasikan perangkat komputer (program Excel / Spss)

3. Aspek Kritis:
Kemampuan yang bersangkutan menyelesaikan pekerjaan, dengan mengikuti prosedur
yang diberlakukan dengan hasil kerja yang sesuai dengan Prinsip Peningkatan
Produktifitas. Dengan memenuhi:
3.1. Menunjukkan unjuk kerja yang konsisten pada setiap elemen/sub kompetensi.
3.2. Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap sub kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik, prosedur-prosedur, informasi dan sumber-sumber
daya yang tersedia di tempat kerja.
3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan keterampilann-keterampilan
pendukung yang disebutkan pada bagian “Pengetahuan Pendukung“ serta sikap
kerja yang dituntut dari pekerjaan yang dimaksud.
3.4. Hasil akhir analisis inspeksi memenuhi persyaratan sesuai peraturan yang
berlaku.

62
4. Pengetahuan Pendukung:
4.1. Pengantar Manajemen Mutu.
4.2. Pengetahuan Dasar Seri ISO 9000.
4.3. Prosedur pembuatan analisis hasil inspeksi berdasarkan metode Managemen
Mutu.
4.4. Analisis Managemen Mutu.
4.5. Kalkulasi Biaya Pokok dan Biaya mutu.

5. Keterampilan Pendukung:
5.1. Menggunakan format analisis yang baku
5.2. Menggunakan perlengkapan analisis hasil inspeksi.

KOMPETENSI KUNCI

No Kompetensi Kunci Dalam Unit ini Tingkat


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 1.
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2.
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 1.
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2
6 Memecahkan masalah 2
7 Menggunakan teknologi 2

63
KODE UNIT : IKM.KD02.018.01

JUDUL UNIT : Melaksanakan Perbaikan Mutu

DESKRIPSI UNIT : Persyaratan pengetahuan ketrampilan & sikap kerja yang dibutuhkan
dalam rangka “Melaksanakan Perbaikan Mutu”.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

01. Merencanakan & Menetapkan 1.1. Skala prioritas perbaikan mutu disusun.
SOP Perbaikan Mutu.
1.2. Jadwal kegiatan perbaikan mutu disusun.

1.3. Dipilih alat pengendalian mutu dan metode


statisitik yang akan digunakan.

1.4. Dipilih standard mutu internasional yang akan


diterapkan.

02. Menganalisis permasalahan 2.1. Data survey dari bagian marketing dan bagian
dalam perbaikan mutu. produksi (rekaman klaim dan rekaman inspeksi
dikumpulkan dan dipahami).

2.2. Disusun konsep perbaikan mutu & cara


pemecahannya.

2.3. Konsep perbaikan mutu disosialisasikan.

03. Alternatif strategi perbaikan 3.1. Diusulan perbaikan berdasarkan standard yang
mutu. ada, meliputi:
3.1.1. Standar inspeksi direvisi
3.1.2. Standar perusahaan disusun / direvisi
3.1.3. Standar mutu direvisi

3.2. Dipahami standard - standard yang selalu


berubah untuk masuk pasar internasional.

3.3. Dipahami selera pasar yang semakin


berkembang.

3.4. Dipilih teknologi, peralatan yang sesuai dengan


produk.

64
BATASAN VARIABEL

Kompetensi ini berlaku dal;am rangka “Melaksanakan Perbaikan Mutu” yang digunakan untuk
industri Kecil & Menengah dengan pertimbangan:

1. Peraturan produk bagi konsumen (Consument Product Safety Act) tahun 1972, menentukan
dan menetapkan standar produk dan melarang produksi barang atau jasa yang tidak
memenuhi standard.
2. Kebijakan Pembinaan Pengembangan Industri Kecil & Menengah.
3. Pedoman kerja konsultan Diagnosis IKM.

PANDUAN PENILAIAN

1. Konteks Penilaian:
Kompetensi ini dapat diujikan pada pekerjaan yang sebenarnya atau secara simulasi
dengan kondisi yang mendekati sebenarnya.

2. Kompetensi yang dipersyaratkan:


Kompetensi yang harus dimiliki sebelumnya :
2.1. Pengetahuan tentang proses produksi
2.2. Pengetahuan tentang standar.
2.3. Mengoperasikan computer dengan operation system standar.

3. Aspek Kritis:
Kemampuan yang bersangkutan dapat menyelesaikan pekerjaan, dengan mengikuti
prosedur yang diberlakukan dengan hasil kerja yang sesuai dengan analisis “Total Quality
Management (TQM) mulai dari pemasok s/d konsumen dan mampu :Menunjukkan unjuk
kerja yang konsisten pada setiap elemen /sub elemen.
3.1. Memenuhi criteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap sub kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik, prosedur-prosedur, informasi dan sumber-sumber daya
yang tersedia di tempat kerja.
3.2. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan-keterampilan
pendukung yang disebutkan pada bagian “ Pengetahuan Pendukung “ serta sikap
sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan yang dimaksud.

4. Pengetahuan Pendukung:
Pengetahuan tentang bahan baku dan bahan penolong:
4.1. Pengetahuan tentang statistik
4.2. Pengetahuan TQC
4.3. Pengetahuan TQM
4.4. Pengetahuan Desain produk
4.5. Pengetahuan tentang produktivitas

5. Keterampilan Pendukung:
5.1. Mengoperasikan computer sesuai kebutuhan
5.2. Menggunkan peralatan uji/test

65
KOMPETENSI KUNCI

No Kompetensi Kunci Dalam Unit ini Tingkat


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 2
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 2
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 3
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2
6 Memecahkan masalah 2
7 Menggunakan teknologi 2

66
KODE UNIT : IKM.KD02.019.01

JUDUL UNIT : Menerapkan Prinsip-prinsip TQC

DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini merupakan persyaratan pengetahuan, keterampilan


dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam menerapkan prinsip-prinsip
TQC sebagai bagian dari penerapan sistem manajemen mutu (SMM).

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

01. Mempersiapkan dan 1.1. Konseptual PDCA dan CAP-Do yang ditetapkan
mempertimbangkan mutu perusahaan dihimpun sesuai dengan
secara terpadu dan kebutuhan.
menyeluruh.
1.2. Perangkat standar yang ditetapkan untuk
memberikan kepuasan pada pelanggan dan
stakeholders (semua pihak terkait) dihimpun dan
diinventori.

1.3. Semua data dihimpun dan dikelompokan dalam


susunan seperti:
1.3.1. Perangkat mutu yang dimasukan
kedalam menejemen.
1.3.2. Keterlibatan setiap orang terhadap
komitmen mutu
1.3.3. Prioritas mutu yang harmonis dengan
lingkungan
1.3.4. Pengendalian faktual dijelaskan dan
tanggung jawab hasil sesuai fakta.
1.3.5. Orientasi pelanggan terhadap hubungan
kepercayaan dengan stakeholders
(kepuasan, keluhan dan klaim)
1.3.6. Pembangunan institusi kemanusiaan
1.3.7. Data cara dilakukan setiap orang yang
terkait (how to do and what to do).

02. Melakukan aktifitas kendali 2.1. Masalah menurut QC story diselesaikan sesuai
mutu. prosedur kerja.

2.2. Penyebab masalah terjadinya penurunan mutu


dengan praktis diselidiki.

2.3. Dilakukan penilaian kesesuaian / ketidak


sesuaian sebagai bimbingan dan pembinaan
standar QCDMS (quality, cost, Delivery, Morale,
Safety) dan prinsip-prinsip TQC/TQM.

2.4. Manajemen cycle (PDCA) dilaksanakan.

67
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

2.5. Aktifitas pengendalian (terkait dengan quality


control) meliputi kegiatan yang dilaksnakan
untuk mencegah dan memulihkan kembali agar
tetap pada target dilakukan.

2.6. Aktifitas perbaikan (terkait dengan Quality


Management) meliputi kegiatan yang
dilaksanakan untuk menganalisa dan
memperbaiki permasalahan dan mengadopsi
serta mengembangkan metode sistem yang
lebih baik dilaksanakan.

2.7. Desain yang sesuai dengan prinsip poka yoke (


meminimalkan kesalahan yang berulang)
diusulkan.

2.8. Dilakukan aktifitas Kaizen (pengendalian /


perbaikan dan pemeliharaan standar yang
dicapai secara kontinu.

2.9. Koordinasi dan konsultasi dengan unit


operasional pihak lain yang terkait untuk
menentukan jadual pelaksanaan TQC/TQM.

03 Membuat laporan hasil 3.1. Laporan perbaikan dibuat dan dipresentasikan


perbaikan antara lain:
3.1.1. Cost down/cost reduction
3.1.2. Pencegahan tertundanya jadual
pengiriman
3.1.3. Efisiensi melalui standardisasi
3.1.4. Pengurangan biaya produksi
3.1.5. Pengurangan biaya inspeksi
3.1.6. Efisiensi kerja dan diagram alir proses
QC
3.1.7. Pe ningkatan moral di tempat kerja
melalui aktifitas gugus kendali mutu (QC
cycle)
3.1.8. Peningkatan kemampuan pekerja ( diklat
dan pembelajaran lainnya)
3.1.9. Pengurangan kerugian yang
berhubungan dengan utility.
3.1.10.Pencegahan hilangnya kesempatan
kerugian dengan melakukan PM
(productive maintenance) untuk mesin
dan lain-lainnya.
3.1.11. Perkembangan yang menguntungkan
dalam persaingan pasar.

68
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3.1.12. QC story /7 tools sebagai data analisis


dasar (substansial).

BATASAN VARIABEL

Kompetensi ini berlaku untuk menerapkan prinsip-prinsip TQC yang digunakan pada industri
kecil dan menengah dengan mematuhi peraturan perundangan yang berlaku antara lain :

1. Peraturan perundangan:
1. 1. Peraturan perundangan yang terkait langsung dengan pengembangan IKM
1. 2. Kepmen Perindustrian tentang pembinaan dan pembinaan IKM

2. SMM/TQC dapat mencakup:


Sistem manajemen mutu yang diterapkan berdasar pada kebijakan umum pengembangan
dan pembinaan IKM dengan mengadopsi sistem ISO seri 9000 tahun 2000.

3. Perangkat kerja dapat mencakup:


Peralatan yang dapat mencakup komputer (software dan hardware), printer, kalkulator,
peralatan ATKL lainnya.

PANDUAN PENILAIAN

1. Konteks Penilaian:
Kompetensi ini dapat diujikan pada pekerjaan yang sebenarnya atau secara simulasi
dengan kondisi yang mendekati sebenarnya.

2. Kompetensi yang dipersyaratkan.


Kompetensi yang harus dimiliki sebelumnya:
Mengoperasikan perangkat komputer yang sesuai.

3. Aspek Kritis:

Kemampuan yang bersangkutan menyelesaikan pekerjaan, dengan mengikuti prosedur


yang diberlakukan dengan hasil kerja yang sesuai dengan Prinsip Peningkatan
Produktifitas dengan memenuhi:
3.1. Menunjukkan unjuk kerja yang konsisten pada setiap elemen / sub kompetensi.
3.2. Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap sub kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik, prosedur-prosedur, informasi dan sumber-sumber
daya yang tersedia di tempat kerja.
3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan keterampilan-keterampilan
pendukung yang disebutkan pada bagian “Pengetahuan Pendukung“ serta sikap
kerja yang dituntut dari pekerjaan yang dimaksud.

69
3.4. Hasil akhir analisis inspeksi memenuhi persyaratan sesuai peraturan yang
berlaku.

4. Pengetahuan Pendukung:
4.1. Pengantar Manajemen Mutu.
4.2. Pengetahuan Dasar Seri ISO 9000.
4.3. Pengantar manajemen harga pokok.
4.4. Prosedur pembuatan analisis hasil inspeksi berdasarkan metode Managemen
Mutu.
4.5. Analisis Managemen Mutu.
4.6. Kalkulasi Biaya Pokok.
4.7. Prinsip-prinsip Kaizen.
4.8. Pengetahuan Komunikasi Efektif.

5. Keterampilan Pendukung:
5.1. Menggunakan format analisis yang baku
5.2. Menggunakan perlengkapan analisis hasil inspeksi.

KOMPETENSI KUNCI

No Kompetensi Kunci Dalam Unit ini Tingkat


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 1
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 1
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2
6 Memecahkan masalah 2
7 Menggunakan teknologi 2

70
KODE UNIT : IKM.KD02.020.01

JUDUL UNIT : Menyusun Rencana Pembelian Dan Pengendalian Sediaan


Bahan Baku

DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini merupakan persyaratan pengetahuan, keterampilan


dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam membuat rencana pembelian
dan pengendalian sediaan bahan baku.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

01. Mempersiapkan perencanaan 11. Kebijakan perusahaan yang berkaitan dengan


pembelian dan pengendalian perencanaan pembelian dan pengendalian
bahan baku. sediaan bahan baku baik yang digunakan untuk
proses produksi maupun sediaan / stok
termasuk biaya yang tersedia dipelajari dan
dirumuskan didalam perencanaan pembelian
dan pengendalian sediaan bahan baku.

1.2. Peralatan dan bahan yang diperlukan disiapkan


sesuai dengan kebutuhan.

1.3. Data tentang perencanaan pembelian sediaan


dan pengendalian bahan baku, serta laporan
tentang kebutuhan bahan baku yang digunakan,
dihimpun dan dipersiapkan sesuai kebutuhan.

1.4. Data Suplier yang akan terlibat dalam


perencanaan pembelian bahan baku dihimpun
sesuai dengan kebutuhan.

1.5. Koordinasi dan konsultasi dengan unit lain yang


terkait dilakukan untuk menentukan jadwal
perencanaan pembelian dan pengendalian
sediaan bahan baku.

02. Menyusun usulan rencana 2.1. Jenis bahan baku diidentifikasi untuk
pembelian dan pengendalian menentukan jumlah dan biaya yang diperlukan.
sediaan bahan baku.
2.2. Perkiraan kebutuhan biaya dihitung berdasarkan
kebutuhan bahan beku dengan
mempertimbangkan standar satuan biaya yang
telah ditetapkan oleh perusahaan.

2.3. Pengecekan langsung di lapangan dilakukan


untuk memvalidasi rancangan program
pengadaan bahan baku agar sesuai dengan
kondisi sebenarnya.

71
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

2.4. Rancangan ini dikonsultasikan di internal


perusahaan untuk memperoleh masukan.

03. Finalisasi perencanaan 3.1 Usulan perencanaan pembelian dan


pembelian dan pengendalian pengendalian sediaan bahan baku diperbaiki
sediaan bahan baku. berdasarkan temuan dilapangan maupun
masukkan dari pihak internal perusahaan.

3.2 Usulan perencanaan pembelian dan


pengendalian sediaan bahan baku dari hasil
perbaikan dipresentasikan kepada pihak
manajemen perusahaan.

3.3. Proposal perencanaan pembelian dan


pengendalian sediaan bahan baku
dikonsultasikan dan dinegosiasikan dengan
pihak manajemen perusahaan untuk
mendapatkan persetujuan

04. Membuat laporan hasil 4.1. Proposal perencanaan pembelian dan


perencanaan pembelian dan pengendalian sediaan bahan baku yang telah
pengendalian sediaan bahan mendapat persetujuan dari pihak manajemen
baku. perusahaan disempurnakan berdasarkan
koreksi dan masukan kemudian dimintakan
persetujuan secara formal sesuai dengan
prosedur yang berlaku.

4.2. Proposal perencanaan pembelian dan


pengendalian sediaan bahan baku yang telah
mendapat persetujuan formal
didokumentasikan sesuai dengan prosedur yang
ditetapkan oleh perusahaan.

4.3. Proposal perencanaan pembelian dan


pengendalian sediaan bahan baku yang telah
mendapat persetujuan formal didistribusikan
kepada pihak lain yang terkait dalam
perusahaan untuk ditindaklanjuti sesuai dengan
tugas pokok fungsi masing- masing.

BATASAN VARIABEL

Kompetensi ini berlaku pada perencanaan pembelian dan pengendalian sediaan bahan baku
yang digunakan pada industri kecil dan menengah dengan mempertimbangkan:

1. Kebijakan Departemen Perindustrian tentang Konsultan Diagnosis IKM

72
2. Pedoman Kerja Konsultan Diagnosis IKM

PANDUAN PENILAIAN

1. Konteks Penilaian:
Kompetensi ini dapat diujikan pada pekerjaan yang sebenarnya atau secara simulasi
dengan kondisi yang mendekati sebenarnya.

2. Kompetensi yang dipersyaratkan:


Kompetensi yang harus dimiliki sebelumnya:
2.1. Mengoperasikan komputer dengan Sistem Operasi Standar
2.2. Merumuskan rencana pembelian dan pengendalian sediaan bahan baku.

3. Aspek Kritis:
Kemampuan yang bersangkutan menyelesaikan pekerjaan, dengan mengikuti prosedur
yang diberlakukan dengan hasil kerja yang sesuai dengan standar perencanaan
pembelian bahan baku dan pengendalian sediaan dengan memenuhi:
3.1 Menunjukkan unjuk kerja yang konsisten pada setiap elemen / sub kompetensi.
3.2 Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap sub kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik, prosedur – prosedur, informasi dan sumber-sumber
daya yang tersedia di tempat kerja.
3.3 Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan – keterampilan
pendukung yang disebutkan pada bagian “Pengetahuan Pendukung” serta sikap
kerja yang dituntut dari pekerjaan dimaksud.

4. Pengetahuan Pendukung
4.1. Manajemen perencanaan.
4.2. Inventory Management / Pengendalian persediaan
4.3. Dasar-dasar manajemen.
4.4. Manajemen Pembelian (Purchasing Management).
4.5. Teknik Negosiasi dan Strategi Pembelian.
4.6. Teknik dan strategi pemilihan supplier.
4.7 Aspek hukum dalam pembuatan Kontrak Pembelian.
4.8 Analisis Manajemen

5 Keterampilan Pendukung:
4.1. Mampu Berkomunikasi dan bernegosiasi dengan pihak lain.
4.2. Menggunakan format baku tentang perencanaan pembelian dan pengendalian
sediaan bahan baku.
4.3. Menggunakan perlengkapan dan peralatan kerja.

73
KOMPETENSI KUNCI

No Kompetensi Kunci Dalam Unit ini Tingkat


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 2
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 2
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 3
6 Memecahkan masalah 3
7 Menggunakan teknologi 2

74
KODE UNIT : IKM.KD02.021.01

JUDUL UNIT : Melakukan Pembelian Bahan Baku

DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini merupakan persyaratan pengetahuan, ketrampilan


dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam melakukan pembelian bahan
baku.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

01. Mempersiapkan data dan 1.1. Format/formulir baku dipersiapkan sesuai


informasi tentang bahan baku dengan yang ditetapkan.
yang akan dibeli sesuai
rencana/permintaan. 1.2. Perangkat dan peralatan kerja yang dibutuhkan
untuk melakukan pembelian bahan baku
dipersiapkan sesuai dengan kebutuhan.

1.3. Perlengkapan perlindungan personil


dipersiapkan sesuai persyaratan Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (K3).

1.4. Dokumen pendukung yang dibutuhkan dihimpun


sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan.

02. Mempelajari data dan 2.1. Mempelajari data dan informasi tentang bahan
informasi tentang bahan baku baku yang akan dibeli sesuai rencana /
yang akan dibeli sesuai permintaan.
rencana/permintaan.

03. Melakukan survey ke 3.1. Pengetahuan tentang jenis dan karakteristik


supplier/pemasok bahan baku bahan baku, packaging dan pengetahuan
sesuai dengan yang tentang mekanisme dan tata cara pembelian
direncanakan/diminta bahan baku serta metoda penetapan supplier
terpilih dipelajari sesuai kebutuhan.

3.2. Semua data informasi tentang supplier yang


akan disurvey baik teknis maupun non teknis
dihimpun dan dipersiapkan sesuai dengan
kebutuhan.

3.3. Data informasi yang diperoleh dari supplier


khususnya tentang harga bahan baku, cara
pembayaran dan jangka waktu penyediaan
dinegosiasikan dengan supplier.

75
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

04. Mengolah dan mengevaluasi 4.1. Data supplier dikelompokkan sesuai dengan
data hasil survey peruntukkannya.

4.2. Data supplier untuk setiap jenis bahan baku


dievaluasi dan disusun dalam tabel/format baku
dengan urutan dari yang paling memenuhi
syarat sebagai supplier terpilih.

05. Membuat laporan hasil survey 5.1. Dokumen pendukung yang dibutuhkan dihimpun
dan menetapkan supplier sesuai dengan kebutuhan.
terpilih.
5.2. Laporan hasil survey dibuat dengan
menggunakan format yang telah ditetapkan dan
dikonsultasikan kepada manajemen perusahaan
atasan untuk menetapkan supplier terpilih.

5.3. Supplier terpilih ditetapkan dengan


mempertimbangkan semua aspek termasuk
harga bahan baku.

06. Melakukan pembelian bahan 6.1. Data-data tentang bahan baku yang akan dibeli
baku dan data supplier terpilih serta data pendukung
lain yang dibutuhkan disiapkan.

6.2. Pembelian bahan baku dilakukan melalui


supplier terpilih sesuai prosedur yang
ditetapkan.

BATASAN VARIABEL

Kompetensi ini berlaku pada Pembelian Bahan Baku yang digunakan pada industri kecil dan
menengah dengan mematuhi peraturan perundangan yang berlaku antara lain :

1. Peraturan Perbankan yang berlaku


2. Peraturan Perpajakan yang berlaku
3. Pedoman Kerja Pembelian Bahan Baku

PANDUAN PENILAIAN

1. Konteks Penilaian
Kompetensi ini dapat diujikan pada pekerjaan yang sebenarnya atau secara simulasi
dengan kondisi yang mendekati sebenarnya.

2. Kompetensi yang dipersyaratkan.

76
Kompetensi yang harus dimiliki sebelumnya :
Mengoperasikan perangkat “wordprocessor”

3. Aspek kritis :
Kemampuan yang bersangkutan menyelesaikan pekerjaan, dengan mengikuti prosedur
yang diberlakukan dengan hasil kerja yang efektif dan efisien sesuai Prinsip-Prinsip dan
Metoda Pembelian Bahan. Dengan memenuhi :
3.1 Menunjukkan unjuk kerja yang konsisten pada setiap elemen / sub kompetensi.
3.2 Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap sub kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik, prosedur-prosedur, informasi dan sumber-sumber daya
yang tersedia di tempat kerja.
3.3 Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan ketrampilan-ketrampilan
pendukung yang disebutkan pada bagian “Pengetahuan Pendukung”, serta sikap kerja
yang dituntut dari pekerjaan dimaksud.
3.4 Hasil akhir Pembelian Bahan Baku memenuhi Prinsip-prinsip dan Metoda Pembelian
Bahan Baku.

4. Pengetahuan Pendukung :
4.1 Manajemen perencanaan.
4.2 Inventory Management / Pengendalian persediaan
4.3 Dasar-dasar manajemen.
4.4 Manajemen Pembelian (Purchasing Management).
4.5 Teknik Negosiasi dan Strategi Pembelian.
4.6 Teknik dan strategi pemilihan supplier.
4.7 Aspek hukum dalam pembuatan Kontrak Pembelian.
4.8 Manajemen Analisis

5. Keterampilan Pendukung :
5.1. Mampu berkomunikasi dan bernegosiasi dengan pihak lain.
5.2. Menggunakan format baku tentang pembelian bahan baku.
5.3. Menggunakan perlengkapan dan peralatan kerja.

KOMPETENSI KUNCI

No Kompetensi Kunci Dalam Unit ini Tingkat


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 2
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 2
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 3
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 3
6 Memecahkan masalah 3
7 Menggunakan teknologi 2

77
KODE UNIT : IKM.KD02.022.01

JUDUL UNIT : Melakukan Pergudangan Dan Pendistribusian Bahan Baku /


Barang

DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini merupakan persyaratan pengetahuan, ketrampilan


dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam melakukan pergudangan bahan
baku / barang.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

01. Menghimpun data dan infor 1.1. Format baku dan kartu kendali disiapkan sesuai
masi pergudangan. dengan persyaratan administrasi pergudangan.

1.2. Perangkat kerja dan Fasilitas pendukung


disiapkan sesuai dengan kebutuhan.

1.3. Perlengkapan perlindungan personil


dipersiapkan sesuai dengan persyaratan K3.

02. Mengolah data dan informasi 2.1. Bahan baku/Barang dikelompokan sesuai
pergudangan. dengan sifat dan jenisnya.

2.2. Data persediaan bahan baku/barang dipilah dan


dicatat dalam format baku dan kartu kendali.

2.3. Laporan stok bahan baku/barang disiapkan


dalam format baku.

03. Mengatur pendistribusian ba 3.1. Bahan baku/barang yang akan didistribusikan


han baku / barang. sesuai permintaan disiapkan (jenis,jumlah,
spesifikasi).

3.2. Bahan baku/barang didistribusikan sesuai


dengan permintaan.

3.3. Bahan baku/barang yang didistribusikan dicatat


dalam kartu kendali sesuai dengan format yang
ditetapkan.

04. Membuat laporan pergudang 4.1. Keadaan persediaan bahan baku/barang dibuat
an. dengan menggunakan format baku/kartu
kendali.

4.2. Laporan pergudangan dibuat dalam bentuk


format rekapitulasi persediaan bahan
baku/barang.

78
BATASAN VARIABEL

Kompetensi ini berlaku pada pelaksanaan pengendalian persediaan yang digunakan pada
industri kecil dan menengah dengan mematuhi peraturan perundangan yang berlaku antara
lain:

1. Keputusan Menteri Keuangan Tentang Administrasi perlengkapan.


2. Peraturan Perbankan yang berlaku
3. Perangkat kerja pembuatan laporan inventaris dan laporan persediaan

PANDUAN PENILAIAN

1. Konteks Penilaian
Kompetensi ini dapat diujikan pada pekerjaan yang sebenarnya atau secara simulasi
dengan kondisi yang mendekati sebenarnya.

2. Kompetensi yang dipersyaratkan.


Kompetensi yang harus dimiliki sebelumnya :
Mengoperasikan perangkat “wordprocessor”

3. Aspek kritis :
Kemampuan yang bersangkutan menyelesaikan pekerjaan, dengan mengikuti prosedur
yang diberlakukan dengan hasil kerja yang efektif dan efisien, dengan memenuhi :
3.1 Menunjukkan unjuk kerja yang konsisten pada setiap elemen / sub kompetensi.
3.2 Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap sub kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik, prosedur-prosedur, informasi dan sumber-sumber daya
yang tersedia di tempat kerja.
3.3 Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan ketrampilan-ketrampilan
pendukung yang disebutkan pada bagian “Pengetahuan Pendukung”, serta sikap
kerja yang dituntut dari pekerjaan dimaksud.
3.4 Hasil akhir laporan usulan perbaikan memenuhi prinsip-prinsip efisiensi (Organisasi
and Method).

4. Pengetahuan Pendukung :
4.1. Manajemen perencanaan.
4.2. Inventory Management / Pengendalian persediaan
4.3. Dasar-dasar manajemen.
4.4. Manajemen Pembelian (Purchasing Management).
4.5. Teknik Negosiasi dan Strategi Pembelian.
4.6. Administrasi pemberdayaan / pendistribusian.
4.7. Analisis Manajemen

5. Keterampilan Pendukung :
5.1. Menggunakan format baku tentang administrasi pergudangan dan
pendistribusian bahan baku/barang.
5.2. Menggunakan perlengkapan dan peralatan kerja.

79
KOMPETENSI KUNCI

No Kompetensi Kunci Dalam Unit ini Tingkat


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 2
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 2
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2
6 Memecahkan masalah 2
7 Menggunakan teknologi 2

80
KODE UNIT : IKM.KD02.023.01

JUDUL UNIT : Merumuskan Rencana Pemasaran

DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini merupakan persyaratan pengetahuan, ketrampilan


dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam merumuskan rencana
pemasaran.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

01. Mempersiapkan data dan 1.1. Pengetahuan tentang manajemen pemasaran


informasi pemasaran. dipahami sesuai dengan tujuan pemasaran.

1.2. Rencana target pemasaran dan promosi dari


perusahaan dipelajari sesuai dengan kebutuhan.

1.3. Data dan dokumen pendukung dari hasil survey,


media cetak maupun elektronik dihimpun sesuai
dengan kebutuhan.

02. Mengolah data dan informasi 2.1. Data dan informasi pemasaran dikelompokan
pemasaran. sesuai dengan peruntukannya.

2.2. Data perencanaan pemasaran dan promosi


disusun dan dipetakan sesuai dengan
kebutuhannya.

2.3. Data disusun dalam tabel /format berdasar


urutan skala prioritas.

03. Menganalisis data dan 3.1. Data dianalisis berdasar pada metode
informasi pemasaran penawaran dan permintaan.

3.2. Data prioritas produksi urutan sesuai dengan


urutan prioritas.

3.3. Analisis pemasaran dan promosi dianalisis


dengan metode SPSS.

3.4. Tindakan koreksi dan perbaikan dilakukan


berdasar pada data dan asumsi yang tersedia
dengan metode log frame (strategi
pengembangan pasar).

04. Membuat laporan rumusan 4.1. Konsep rumusan rencana pemasaran disusun
rencana pemasaran dan dituangkan dalam format dokumen yang
telah ditetapkan.

81
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

4.2. Rumusan rencana pemasaran dipresentasikan


dan dikonsultasikan pada bagian pemasaran.

4.3. Dokumen rencana pemasaran difinalisasi


berdasar pada hasil konsultasi.

4.4. Dokumen diajukan kepada perusahaan untuk


memperoleh pengesahan baku/barang.

BATASAN VARIABEL

Kompetensi ini berlaku pada pelaksanaan pengendalian persediaan yang digunakan pada
industri kecil dan menengah dengan mematuhi peraturan perundangan yang berlaku antara
lain:

1. Peraturan perundangan:
1. 1. Peraturan perundangan tentang perdagangan dalam negeri dan internasional yang
terkait dan berlaku.
1. 2. Perangkat kerja pembuatan rumusan perencanaan pemasaran.

2. Pengertian:
Log frame adalah metode pengumpulan data informasi berdasarkan strategi
pengembangan pasar (penetrasi pasar, membuka pasar baru pengembangan produk dan
membuat variasi jenis.

PANDUAN PENILAIAN

1. Konteks Penilaian:
Kompetensi ini dapat diujikan pada pekerjaan yang sebenarnya atau secara simulasi
dengan kondisi yang mendekati sebenarnya.

2. Kompetensi yang dipersyaratkan:


Kompetensi yang harus dimiliki sebelumnya :
2. 1. Membuat analisis pemasaran berdasar pada metode penawaran dan permintaan
2. 2. Membuat strategi pemasaran melalui marketing mix (4P)
2. 3. Mengoperasikan perangkat “wordprocessor” dengan sistem operasi standar

Aspek kritis :
Kemampuan yang bersangkutan menyelesaikan pekerjaan, dengan mengikuti prosedur
yang diberlakukan dengan hasil kerja yang efektif dan efisien. Dengan memenuhi :
3. 1. Menunjukkan unjuk kerja yang konsisten pada setiap elemen / sub kompetensi.
3. 2. Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap sub kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik, prosedur-prosedur, informasi dan sumber-sumber
daya yang tersedia di tempat kerja.

82
3. 3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan ketrampilan-ketrampilan
pendukung yang disebutkan pada bagian “Pengetahuan Pendukung”, serta sikap
kerja yang dituntut dari pekerjaan dimaksud.
3. 4. Hasil akhir laporan usulan perbaikan memenuhi prinsip-prinsip efisiensi
(Organisasi and Method).

4. Pengetahuan Pendukung :
4.1. Pengantar manajemen pemasaran
4.2. Manajemen pelanggan
4.3. Manajemen “sales representative”
4.4. Pemasaran produksi
4.5. Metode perumusan rencana pemasaran
4.6. Metode perencanaan penjualan dan pemasaran
4.7. Kalkulasi biaya penjualan dan promosi
4.8. Perencanaan fasilitas.

5. Keterampilan Pendukung :
5. 1. Membuat format/tabel untuk penjualan dan promosi
5. 2. Membuat grafik penawaran dan permintaan
5. 3. Menggunakan peranglat kerja untuk perumusan rencana pemasaran
5. 4. Menggunakan perangkat kerja untuk pengumpulan data dan informasi.

KOMPETENSI KUNCI

No Kompetensi Kunci Dalam Unit ini Tingkat


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 1
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 1
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 3
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2
6 Memecahkan masalah 2
7 Menggunakan teknologi 2

83
KODE UNIT : IKM.KD02.024.01

JUDUL UNIT : Melakukan Survei Dan Analisis Pasar

DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini merupakan persyaratan pengetahuan, ketrampilan


dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam melakukan survei dan analisis
pasar.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

01. Mempersiapkan data dan 1.1. Pengetahuan tentang manajemen pemasaran


informasi pasar dilapangan. dipahami sesuai dengan tujuan pemasaran.

1.2. Kusioner, format/tabel data informasi pasar


dihimpun dan dipelajari sesuai dengan
kebutuhan.

1.3. Leaflet/brosur, sample produk sejenis dihimpun


dan dipelajari kelebihan dan kekurangannya.

1.3. Survey pasar dilakukan untuk mendapatkan


data lapangan.

02. Mengolah data dan informasi 2.1. Perangkat kerja untuk menganalisis data hasil
pasar produk pesaing survei disiapkan sesuai dengan kebutuhan.
(sejenis).
2.2. Data dan informasi sample produk, leaflet/brosur
dan dokumen hasil survei dikelompokan sesuai
dengan peruntukannya.

2.3 Data disusun dalam tabel /format berdasar


urutan utrutan potensi (kebutuhan konsumen
/pangsa pasar).

2.4. Mengetahui data potensi pasar kompetitor


(jenis, volume dan nilai dalam 3 tahun terakhir).

03. Menganalisis data dan 3.1. Data dianalisis berdasar pada metode
informasi pemasaran. penawaran dan permintaan.

3.2. Data prioritas produksi urutan sesuai dengan


urutan prioritas.

3.3. Analisis pemasaran dan promosi dianalisis


dengan metode SPSS.

3.4. Tindakan koreksi dan perbaikan dilakukan


berdasar pada data dan asumsi yang tersedia
dengan metode log frame (strategi

84
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

pengembangan pasar).

04. Membuat laporan rumusan 4.1. Konsep rumusan rencana pemasaran disusun
rencana pemasaran. dan dituangkan dalam format dokumen yang
telah ditetapkan.

4.2. Rumusan rencana pemasaran dipresentasikan


dan dikonsultasikan pada bagian pemasaran.

4.3. Dokumen rencana pemasaran difinalisasi


berdasar pada hasil konsultasi.

4.4. Dokumen diajukan kepada perusahaan untuk


memperoleh pengesahan baku/barang.

BATASAN VARIABEL

Kompetensi ini berlaku pada pelaksanaan pengendalian persediaan yang digunakan pada
industri kecil dan menengah dengan mematuhi peraturan perundangan yang berlaku antara
lain:

1. Peraturan perundangan
2. Peraturan perundangan tentang perdagangan dalam negeri dan internasional yang terkait
dan berlaku.
3. Perangkat kerja pelaksanaan survei dan analisis pasar

PANDUAN PENILAIAN

1. Konteks Penilaian:
Kompetensi ini dapat diujikan pada pekerjaan yang sebenarnya atau secara simulasi
dengan kondisi yang mendekati sebenarnya.

2. Kompetensi yang dipersyaratkan:


Kompetensi yang harus dimiliki sebelumnya :
2. 1. Membuat analsisi pemasaran berdasar pada metode penawaran dan perminaan
2. 2. Membuat target pangsa pasar
2. 3. Mengoperasikan perangkat “wordprocessor” dengan sistem operasi standar

3. Aspek kritis:
Kemampuan yang bersangkutan menyelesaikan pekerjaan, dengan mengikuti prosedur
yang diberlakukan dengan hasil kerja yang efektif dan efisien. Dengan memenuhi :
3. 1. Menunjukkan unjuk kerja yang konsisten pada setiap elemen / sub kompetensi.

85
3. 2. Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap sub kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik, prosedur-prosedur, informasi dan sumber-sumber
daya yang tersedia di tempat kerja.
3. 3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan ketrampilan-ketrampilan
pendukung yang disebutkan pada bagian “Pengetahuan Pendukung”, serta sikap
kerja yang dituntut dari pekerjaan dimaksud.
3. 4. Hasil akhir laporan usulan perbaikan memenuhi prinsip-prinsip efisiensi
(Organisasi and Method).

4. Pengetahuan Pendukung:
4. 1. Pengantar manajemen pemasaran
4. 2. Manajemen pelanggan
4. 3. Manajemen “sales representative”
4. 4. Pemasaran produksi
4. 5. Metode perumusan rencana pemasaran
4. 6. Kalkulasi biaya penjualan dan promosi
4. 7. Perencanaan fasilitas.

5. Keterampilan Pendukung:
5. 1. Membuat format/tabel untuk penjualan dan promosi
5. 2. Membuat grafik penawaran dan permintaan
5. 3. Menggunakan peranglat kerja untuk perumusan rencana pemasaran
5. 4. Menggunakan perangkat kerja untuk pengumpulan data dan informasi.

KOMPETENSI KUNCI

No Kompetensi Kunci Dalam Unit ini Tingkat


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 2
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 3
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 2
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 3
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2
6 Memecahkan masalah 2
7 Menggunakan teknologi 2

86
KODE UNIT : IKM.KD02.025.01

JUDUL UNIT : Merencanakan Penjualan

DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini merupakan persyaratan pengetahuan,ketrampilan


dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam membuat merencanakan
penjualan.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

01. Mendiagnose karasteristik 1.1. Faktor-faktor lingkungan yang diagnose antara


pasar. lain: demografi, kondisi perekonomian, sosial
dan budaya dan persaingan.

1.2. Pengetahuan tentang analisis SWOT dan 4 P


(Product, Price, Place, Promotion) dan 4C
(Customer solution, Cost, Convinience and
Communication) bauran pemasaran.

1.3. Data aktual survei pasar yang telah dihimpun


sesuai standar yang ditetapkan.

02. Menganalisis rencana penjual 2.1. Data survei pasar serta masalah-masalah
an. rencangan dan implementasi penjualan di
dihimpun dan diolah.

2.2. Data olahan rencana penjualan dianalisis


berdasar pada SWOT dan 4 P & 4C (Customer,
Cost, Convinience and Communication).

2.3. Data pertumbuhan penduduk setempat


dihimpun dan dipakai sebagai pertimbangan
untuk menentukan rencana penjualan dengan
menggunakan metode EMV (Economics Mean
Value) yang dilakukan melalui decision tree.

2.4. Rencana penjualan diaudit dan diverifikasi untuk


mementukan produk yang sudah jenuh.

03. membuat laporan hasil audit 3.1. Dokumen laporan audit dikonsultasikan kepada
penjualan. klien untuk memperoleh masukan dan
perencanaan penjualan yang akan datang.

3.2. Dokumen laporan disampaikan kepada klien


dengan tembusan kepada pihak yang
berwenang.

87
BATASAN VARIABEL

Kompetensi ini berlaku pada pelaksanaan pengendalian persediaan yang digunakan pada
industri kecil dan menengah dengan mematuhi peraturan perundangan yang berlaku antara
lain:

1. Kepmenkeu No. 225 tahun 2002 tentang Administrasi perlengkapan.


2. Peraturan Perbankan yang berlaku
3. Perangkat kerja pembuatan laporan inventaris dan laporan persediaan

PANDUAN PENILAIAN

1. Konteks Penilaian:
Kompetensi ini dapat diujikan pada pekerjaan yang sebenarnya atau secara simulasi
dengan kondisi yang mendekati sebenarnya.

2. Kompetensi yang dipersyaratkan:


Menggunakan tabel dan grafik penjualan :
Mengoperasikan perangkat “wordprocessor”

3. Aspek kritis :
Kemampuan yang bersangkutan menyelesaikan pekerjaan, dengan mengikuti prosedur
yang diberlakukan dengan hasil kerja yang efektif dan efisien dengan analisis SWOT dan
4 P, dengan memenuhi:
3.1. Menunjukkan unjuk kerja yang konsisten pada setiap elemen / sub kompetensi.
3.2. Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap sub kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik, prosedur-prosedur, informasi dan sumber-sumber daya
yang tersedia di tempat kerja.
3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan ketrampilan-ketrampilan
pendukung yang disebutkan pada bagian “Pengetahuan Pendukung”, serta sikap
kerja yang dituntut dari pekerjaan dimaksud.

4. Pengetahuan Pendukung :
4.1. Pengantar menejemen pemasaran dan penjualan
4.2. Pengantar menejemen akutansi biaya dan kalkulasi biaya
4.3. Pengantar manajemen statistik
4.4. Pengantar menejemen produksi
4.5. Strategi penjualan dan promosi.

5. Keterampilan Pendukung :
5.1. Menggunakan jasa telekomunikasi (telepon, faksimili dan e-mail).
5.2. Menggunakan perlengkapan dan peralatan kerja.

88
KOMPETENSI KUNCI

No Kompetensi Kunci Dalam Unit ini Tingkat


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 2
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 3
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2
6 Memecahkan masalah 3
7 Menggunakan teknologi 1

89
KODE UNIT : IKM.KD02.026.01

JUDUL UNIT : Menerapkan Perencanaan Penjualan

DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini merupakan persyaratan pengetahuan, ketrampilan


dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam menerapkan perencanaan
penjualan.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

01. Mengidentifikasi fungsi pema 1.1. Informasi strategi pemasaran dengan


saran, distribusi, dan teknik mempertimbangkan terhadap 6 (enam) unsur
penjualan. pemasaran dihimpun sesuai dengan cakupan
dan kebutuhan rencana penjualan.

1.2. Cara pencatatan dan pengelompokan yang


terkait dengan kebijakan teknik penjualan
ditetapkan berdasar pada kebijakan perusahaan
dan kaidah pemasaran.

1.3. Kemampuan dan perbaikan fungsi distribusi


dilakukan. setelah mendapat analisa dan riset
pasar.

02. Menganalisis cara mening 2.1. Data informasi kondisi permintaan dan
katkan survey penjualan. penawaran atas produk tertentu dianaliais
dengan metode permintaan dan penawaran.

2.2. Analisis data dilakukan dengan


mempertimbangkan karasteristik pasar.

2.3. Perubahan dan perkembangan atas peluang


serta kendala pasar dianalisis dengan SWOT.

03. Menetapkan kebijakan dan 3.1. Data atas klasifikasi produk baru maupun yang
meningkatkan tingkat harga telah jenuh dipasaran dihimpun ditetapkan
penjualan berdasar pada Analisis SWOT.

3.2. Rumusan rencana kebijakan peningkatan


tingkat harga dipresentasikan kepada bagian
pemasaran untuk memperoleh masukan dan
persetujuan.

3.3. Kebijakan dan peningkatan tingkat harga


penjualan ditetapkan.

90
BATASAN VARIABEL

Kompetensi ini berlaku pada penerapan perencanaan penjualan pada industri kecil dan
menengah yang memproduksi barang setengah jadi maupun barang jadi serta telah
menerapkan sistem manajemen penjualan diperusahaannya dengan mempertimbangkan:

1. Target pasar
2. Nilai dan volume
3. Produk dan layanan
4. Rencana aktifitas

PANDUAN PENILIAN

1. Konteks Penilaian:
Kompetensi ini dapat diujikan pada pekerjaan yang sebenarnya atau secara simulasi
dengan kondisi yang mendekati sebenarnya.

2. Kompetensi yang dipersyaratkan:


Menggunakan tabel dan grafik penjualan :
Mengoperasikan perangkat “wordprocessor”

3. Aspek kritis:
Kemampuan yang bersangkutan menyelesaikan pekerjaan, dengan mengikuti prosedur
yang diberlakukan dengan hasil kerja yang efektif dan efisien dengan analisis SWOT dan
6 unsur pemasaran, dengan memenuhi:
3.1. Menunjukkan unjuk kerja yang konsisten pada setiap elemen / sub kompetensi.
3.2. Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap sub kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik, prosedur-prosedur, informasi dan sumber-sumber daya
yang tersedia di tempat kerja.
3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan ketrampilan-ketrampilan
pendukung yang disebutkan pada bagian “Pengetahuan Pendukung”, serta sikap
kerja yang dituntut dari pekerjaan dimaksud.

4. Pengetahuan Pendukung:
4.1. Pengantar menejemen pemasaran dan penjualan
4.2. Pengantar menejemen akutansi biaya dan kalkulasi biaya
4.3. Pengantar manajemen statistik
4.4. Teknik analisis pasar
4.5. Teknis analisis pembinaan dan meningkatkan kepuasan pelanggan
4.6. Strategi penjualan dan promosi.

5. Keterampilan Pendukung:
5.1. Menggunakan jasa telekomunikasi (telepon, faksimili dan e-mail).
5.2. Menggunakan perlengkapan dan peralatan kerja.

91
KOMPETENSI KUNCI

No Kompetensi Kunci Dalam Unit ini Tingkat


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 2
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 3
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 3
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2
6 Memecahkan masalah 3
7 Menggunakan teknologi 1

92
KODE UNIT : IKM.KD02.027.01

JUDUL UNIT : Melaksanakan Layanan Konsultasi Manejemen Penjualan

DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini merupakan persyaratan pengetahuan,


keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam rangka
”melaksanakan layanan konsultasi manajemen penjualan”.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

01. Merencanakan dan 1.1. Pengetahuan tentang 6 (enam) unsur marketing


menetapkan Standart dalam manajemen.
Operasional Prosedur
layanan konsultasi pejualan. 1.2. Pemahaman analisis SWOT atas produk yang
akan dipasarkan.

02. Menganalisis permasalahan 2.1. Pencatatan data penjualan produk selama


penjualan atas produk yang kurun waktu tertentu.
dikonsultasikan.
2.2. Pengolahan dan analisis data menggunakan
metode pencatatan dan ceklist yang ditetapkan.

2.3. Konsep perbaikan sistim dan cara penjualan


didasarkan atas hasil pengolahan, analisis data
dan umpan balik kepuasan pelanggan.

03. Menetapkan strategi dan 3.1. Usulan perbaikan berdasarkan analisis SWOT,
taktis penjualan. 4P dan 4C.

3.2. Pengetahuan tentang cara – cara promosi dan


penjualan.

3.3. Pengetahuan tentang karakter pasar atas


produk yang dikonsultasikan maupun produk
pesaingnya.

3.4. Memahami trend dan selera pasar sekaligus


menetapkan sistim pelayanan konsumennya.

BATASAN VARIABEL

Kompetensi ini berlaku dalam rangka melaksanakan layanan konsultasi manajemen penjualan
yang digunakan untuk industri kecil dan menengah dengan mempertimbangkan:

1. Undang-undang tentang Perlindungan Konsumen dan Persaingan Usaha.


2. Kebijakan Pembinaan dan Pengembangan Industri Kecil dan Menengah

93
3. Kebijakan Deprin tentang konsultan diagnosis IKM
4. Pedoman Kerja Konsultan Diagnosis IKM

PANDUAN PENILAIAN

1. Konteks Penilaian:
Kompetensi ini dapat diujikan pada pekerjaan yang sebenarnya atau secara simulasi
dengan kondisi yang mendekati sebenarnya.

2. Kompetensi yang dipersyaratkan:


2.1. Kompetensi yang harus dimiliki sebelumnya
2.2. Pengalaman riset pasar dan atau lainnya.
2.3. Mengoperasikan komputer dengan Operation System Standar

3. Aspek Kritis:
Kemampuan yang bersangkutan dapat menyelesaikan pekerjaan dengan mengikuti
prosedur yang diberlakukan dengan hasil kerja sesuai dengan 6 (enam) unsur manajemen
pemasaran dan analisis SWOT dan mampu :
3. 1 Menunjukkan unjuk kerja yang konsisten pada setiap elemen / sub kompetensi.
3. 2 Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap sub kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik, prosedur – prosedur, informasi dan sumber-sumber
daya yang tersedia di tempat kerja.
3. 3 Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan – keterampilan
pendukung yang disebutkan pada bagian “Pengetahuan Pendukung”,serta sikap
kerja yang dituntut dari pekerjaan dimaksud.

4. Pengetahuan Pendukung:
4.1. Pengantar menejemen pemasaran
4.2. Pengantar menejemen penjualan/pelanggan (Sales Representative)
4.3. Teknik Analisis Transaksi (ichtisar rencana penjualan )
4.4. Teknik analisis prosedur kerja
4.5. Teknik analisis kinerja
4.6. Manajemen sistim distribusi dan penjualan

5. Keterampilan Pendukung:
5.1. Menggunakan peralatan dan perlengkapan pengamatan lapangan
5.2. Mengoperasikan komputer
5.3. Menggunakan metode cheklist konsultasi

94
KOMPETENSI KUNCI

No Kompetensi Kunci Dalam Unit ini Tingkat


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 2
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 3
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 2
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 3
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2
6 Memecahkan masalah 2
7 Menggunakan teknologi 2

95
KODE UNIT : IKM.KD02.028.01

JUDUL UNIT : Mengadministrasikan Sistem Kepegawaian

DESKRIPSI UNIT : Kompetensi ini mencakup pengadministrasian kebijakan dan


prosedur kepegawaian/personil termasuk hal yang berkaitan dengan
umpan balik, pelatihan, rencana pengembangan dan kompensasi.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

01. Mengadministrasikan kebijak 1.1. Kebijakan kepegawaian dan prosedur yang


an dan prosedur. berlaku di perusahaan didokumentasikan,
didistribusikan dan dipelihara.

1.2. Kebijakan kepegawaian dan prosedur secara


jelas dipahami oleh seluruh pegawai
perusahaan secara kelompok maupun individu.

1.3. Rencana tindakan jaga-jaga (Contingency)


didokumentasikan dan dikomunikasikan kepada
seluruh pegawai perusahaan.

1.4. Penanganan masalah pegawai diidentifikasi,


dianalisis dan disampaikan kepada manajemen
untuk bahan pertimbangan.

1.5. Penelitian yang berkaitan kesesuaian kebijakan


dan prosedur dengan peraturan perundangan
yang berlaku dilakukan.

1.6. Laporan masalah kepegawaian disiapkan dan


data dipelihara sesuai dengan keperluan
perusahaan.

02. Mengadministrasikan sistem 2.1. Kebijakan dan prosedur yang terkait dengan
data kinerja staf. persyaratan unjuk kinerja pegawai dimonitor,
dipelihara dan disebarkan sesuai dengan
kebijakan organisasi.

2.2. Interview penilaian kinerja dirancang dan


dilakukan sesuai dengan kebijakan perusahaan.

2.3. Setiap pegawai didorong untuk memberikan


konstribusi pada penyempurnaan kebijakan dan
prosedur.

2.4. Rencana pengembangan dan pelatihan untuk

96
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

setiap pegawai dikembangkan dan


dilaksanakan.

2.5. Rencana pengembangan dan pelatihan


dimonitor untuk menjamin pelaksanannya.

2.6. Disiplin pegawai diterapkan atau dikonsultasikan


oleh manajer yang tepat dan rekaman disimpan
di Bagian HRD/Personil.

2.7. Seluruh prosedur kepegawaian yang rinci


direkam secara tepat dan lengkap dan selalu
tersedia pada saat dibutuhkan oleh pihak yang
terkait dan berwenang
03. Mengkoordinasikan klaim dan 3.1. Informasi tentang hak dan kewajiban pegawai
kompensasi pegawai ditempatkan di tempat kerja.

3.2. Permohonan kompensasi dari pegawai diterima


diperiksa dan diberikan tanda terima.

3.3. Permohonan yang tidak lengkap dikembalikan


kepada pemohon dan diberikan asistensi untuk
pengisiannya.

3.4. Permohonan yang telah lengkap disampaikan


kepada pihak yang berwenang untuk
memperoleh persetujuan.

3.5. Permohonan klaim diproses sesuai dengan


prosedur yang ditetapkan oleh perusahaan.

3.6. Jawaban atas permohonan klaim dari pegawai


disampaikan kepada yang bersangkutan sesuai
dengan prosedur standar yang ditetapkan.

3.7. Laporan hasil proses klaim pegawai


dikoordinasikan dan disampaikan kepada pihak
yang berwenang dalam perusahaan.

BATASAN VARIABEL

Kompetensi ini dapat diberlakukan pada industri kecil dan menengah dan memungkinkan
adanya penyesuaian sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Dengan mempertimbangkan
beberapa hal sebagai berikut :

97
1. Peraturan perundang-undangan yang berlaku antara lain :
1.1. UU No 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
1.2. UU No. 21 tahun 200 tentang Serikat Buruh/Pekerja
1.3. UU No. 1 tahun 1971 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

2. Kebijakan dan Prosedur Kepegawaian yang mencakup :


2.1. Staffing;
2.2. Kompensasi kepada pegawai/pekerja
2.3. Pengajian dan kompensasi
2.4. Aturan Cuti
2.5. Hubungan industrial
2.6. Implementasi K3
2.7. Pemberhetian dan pesangon.

3. Individu dan kelompok yang terkait:


Seluruh pihak yang memiliki peran dalam implementasi kebijakan, prosedur atau
keputusan yang diambil terkait dengan masalah kepegawaian.

4. Konseling:
Diartikan sebagai diskusi dua arah untuk mencapai perubahan yang konstruktif dan
peningkatan kinerja atau tingkah laku.

5. Rencana Jaga-jaga (contingency) mencakup:


Permintaan dari pelanggaran yang semula tidak diduga.
Kecelakaan atau kondisi darurat.

6. Laporan dapat mencakup :


6.1. Lembar data
6.2. Data base
6.3. Statistik
6.4. Catatan Verbal
6.5. Tertulis

7. Perencanaan Pengembangan dan Pelatihan dapat mencakup :


7.1. Program latihan formal (didalam dan diluar tempat kerja).
7.2. Aktivitas belajar yang dimonitor oleh mandor atau pengawas.

8. Klaim yang diperdebatkan dapat mencakup :


Ketika perusahaan menolak kompensasi atau pembiayaan berobat bagi pegawai/pekerja
yang mengalami kecelakaan dalam bekerja diperusahaan.

9. Penanganan Rehabilitasi dapat dilakukan oleh :


9.1. Seorang manajer internal yang menangani masalah.
9.2. Seorang manajer eksternal yang menangani masalah.
9.3. Seorang konsultan.

98
PANDUAN PENILAIAN

Panduan penilaian mengidenfikasi aspek kritis, pengetahuan dan keterampilan yang


didemonstrasikan untuk mengkonfirmasi ketercapaian kompetensi ini. Panduan penilaian ini
adalah bagian integral dari asesmen kompetensi yang harus dikaitkan dengan isi yang tertuang
dalam Batasan Variabel.

1. Aspek Kritis :
Mampu mendemonstrasikan secara terintegrasi seluruh elemen kompetensi dan kriteria
unjuk kerja, terutama yang terkait :
1.1. Mengkomunikasi secara jelas kepada manajemen tentang keseluruhan dokumentasi
tentang pengembangan sumber daya manusia (HRD) yang ditanganinya.
1.2. Kemampuan menganalisa data untuk masalah kebijakan sumber daya manusia.

2. Pengetahuan Pendukung :
Pada level ini yang bersangkutan dituntut memiliki pemahaman yang luas dan mendalam
yang terkait dengan :
2.1. Peraturan perundang terutama yang berkaitan dengan implementasi K3 dan
hubungan perburuhan.
2.2. Pemahaman tentang konsep dasar kebedaan dan keragaman yang diterapkan
dalam fungsi HRD.
2.3. Pemahaman tentang hubungan antara fungsi-fungsi HRD.
2.4. Kebijakan dan praktek organisasi HRD.
2.5. Pemahaman tentang prosedur dan kebijakan tujuan organisasi.
2.6. Pemahaman tentang pemenuhan persyaratan dengan peraturan perundang-
undangan yang terkait dengan :
2.6.1. Monitoring kinerja pegawai
2.6.2. Proses manajemen kinerja
2.6.3. Konseling
2.6.4. Prosedur disiplin
2.6.5. Prosedur pemberhentian pegawai
2.6.6. Persyaratan kesepakatan kerja
2.6.7. K3
2.7. Kompensasi bagi pegawai.
2.8. Prosedur rehabilitasi atau memperkerjakan kembali.
2.9. Uraian jabatan dan rentang tanggungjawab
2.10. Standar Kompetensi yang diberlakukan
2.11. Perencanaan pegawai
2.12. Kompetensi yang dimiliki oleh karyawan saat ini.
2.13. Sumber daya yang tersedia untuk pelatihan.
2.14. Kegiatan pengembangan dan pelatihan
2.15. Pengetahuan yang luas dan teknik-teknik dalam:
2.15.1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi termasuk.
didalamnya analisis kebutuhan pelatihan.
2.15.2. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan
2.15.3. Bekerja dengan pihak lain dan dalam kelompok termasuk negosiasi untuk
2.15.4. memecahkan masalah dan konflik
2.15.5. Memecahkan masalah dalam rentang waktu yang telah ditentukan.

3. Keterampilan Pendukung:
Pemahaman tentang peran Human Resources (HR) dalam:

99
3.1. Konsultsi secara efektif dan kemampuan berkomunikasi dalam bekerja dengan klien
internal sesuai dengan stanadar yang ditetapkan.
3.2. Mengolah data dengan menggunakan word processor dan spreadsheet untuk
keperluan sistem HR.
3.3. Melakukan riset, menganalisis, mengitepretasikan dokumen tertulis yang bersumber
dari peraturan perundangan yang berlaku.
3.4. Kemampuan melakukan interview dan mendengarkan permasalahan dalam HR.
3.5. Kemampuan melakukan analisis keterampilan untuk perencanaan pengembangan
untuk mitigasi resiko.
3.6. Kemampuan mendokumentasikan hasil sistem umpan balik untujk kerja pegawai.
3.7. Menyiapkan laporan tetngan kompensasi pegawai dan unjuk kerja manajemen.
3.8. Kemampuan menghubungkan atau memelihara komunitas pegawai yang berasal
dari berbagai latar belakang budaya. Etnik, agama dan tingklat sosial.

4. Konsistensi Unjuk Kerja :


Dalam rangka untuk mencapai konsistensi unjuk kerja, pada saat pengumpulan bukti
untuk tujuan asesmen, sebaiknya dilakukan dalam rentang periodik tertentu.

KOMPETENSI KUNCI

No Kompetensi Kunci Dalam Unit ini Tingkat


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 1
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 2
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 3
6 Memecahkan masalah 4
7 Menggunakan teknologi 3

100
KODE UNIT : IKM.KD02.029.01

JUDUL UNIT : Melakukan Rekrutmen Dan Menyeleksi Pegawai

DESKRIPSI UNIT : Kompetensi ini membuat perencanaan rekruitmen pegawai,


menyusun uraian jabatan, dan menyeleksi pegawai, baik dilakukan
sendiri maupun dengan pendelegasian kepada staf yang lain.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

01. Memelihara (maintenance) 1.1. Kebijakan organisasi yang terkait dengan


Kelayakan dan kecukupan kebutuhan staf diidentifikasi dengan akurat.
jumlah pegawai.
1.2. Informasi tentang persyaratan jabatan di
”update” (diperbaharui) dengan akurat.

1.3. Kompetensi yang dipersyaratkan untuk individu


maupun dalam tim kerja diidentifikasi dengan
jelas.

1.4. Perorangan dan kelompok yang relevan dan


berwenang dikonsultasikan untuk memperoleh
masukan kebutuhan di masa mendatang.

1.5. Estimasi dan prediksi jumlah dan kelayakan


kebutuhan pegawai diidentifikasi berdasar pada
data dan bukti yang tepat.

02. Menetapkan spesifikasi dan 2.1. Spesifikasi jabatan diidentifikasi dengan


tuntutan jabatan (man spec merefleksikan secara tepat peran jabatan
and man requirement). tersebut dalam tim secara keseluruhan.

2.2. Spesifikasi dan tuntutan jabatan yang diuraikan


secara komprehensif dan jelas menunjukkan
kebedaan kompetensi antara masing-masing
level.

03. Merekruit dan seleksi 3.1. Rencana seleksi dan kriteria calon
pegawai. dikembangkan sesuai dengan spesifikasi
jabatan dan dikonsultasikan kepada manajer
yang relevan (pengguna akhir/end user).

3.2. Tes penilaian kemampuan kerja dan interview


dirancang dan dilaksanakan sesuai dengan
kebijakan organisasi/perusahaan.

3.3. Menyusun dan menyelenggarakan seleksi dan


penilaian kemampuan kerja dan interview yang
sahih dan ajeg (valid dan reliable) dan

101
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

dilaksanakan sesuai dengan kebijakan


organisasi/perusahaan.

3.4. Laporan dan rekomendasi sebagai kompilasi


proses seleksi disiapkan sesuai dengan
prosedur organisasi yang berlaku.

3.5. Hasil seleksi yang telah disetujui disampaikan


kepada pelamar secara cepat dan tepat sesuai
dengan hak dan kewajiban kedua belah pihak.

3.6. Selama masa percobaan pelamar disertakan


dalam masa orientasi dan edukasi sesuai
dengan kebijakan organisasi

BATASAN VARIABEL

Kompetensi ini dapat diberlakukan pada industri kecil dan menengah dan memungkinkan
adanya penyesuaian sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Dengan mempertimbangkan
beberapa hal sebagai berikut :

1. Peraturan perundang-undangan yang berlaku antara lain:


1.1. UU No 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
1.2. UU No. 21 tahun 200 tentang Serikat Buruh/Pekerja
1.3. UU No. 1 tahun 1971 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

2. Individu dan kelompok yang terkait:


Seluruh pihak yang memiliki peran dalam implementasi kebijakan, prosedur atau
keputusan yang diambil terkait dengan masalah kepegawaian.

3. Kebijakan dan Prosedur Kepegawaian yang mencakup:


3.1. Staffing;
3.2. Kompensasi kepada pegawai/pekerja
3.3. Pengajian dan kompensasi
3.4. Aturan Cuti
3.5. Hubungan industrial
3.6. Implementasi K3
3.7. Pemberhetian dan pesangon.

4. Spesifikasi jabatan dapat mencakup:


4.1. Keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan/dipersyaratkan.
4.2. Kompetensi yang dipersyaratkan oleh staf
4.3. Kualifikasi
4.4. Spesifikasi personal

102
5. Prosedur rekrutmen dapat mencakup:
Didelegasikan kepada perseorangan atau personil khusus.

6. Iklan dapat mencakup:


6.1. Didalam atau eksternal
6.2. Secara elektronik atau barang cetak
6.2. Dilakukan dengan pihak ketiga.

7. Persyaratan dapat mencakup:


Pegawai tetap, pegawai tidak tetap, pegawai tidak tetap atau secara part time.

8. Persyaratan laporan dapat mencakup:


Sistem informasi yang berhubungan dengan pentatatan/rekaman data pegawai.

PANDUAN PENILAIAN

Panduan penilaian mengidenfikasi aspek kritis, pengetahuan dan keterampilan yang


didemonstrasikan untuk mengkomfirmasi ketercapaian kompetensi ini. Panduan penilaian ini
adalah bagian integral dari asesmen kompetensi yang harus dikaitkan dengan isi yang tertuang
dalam Batasan Variabel.

1. Aspek Kritis:
Mampu mendemonstrasikan secara terintegrasi seluruh elemen kompetensi dan kriteria
unjuk kerja, terutama yang terkait:
1.1. Bekerja bersama dengan manajer yang terkait untuk mengidentifikasi kompetensi
yang dipersyaratkan dan kondisi yang ada pada seluruh pegawai baik secara
individu maupun secara tim.
1.2. Bekerjasama dengan manajer yang terkait untuk mengembangkan spesifikasi
jabatan sesuai dengan kebutuhan organisasi/perusahaan.
1.3. Mengases dan menyeleksi para calon pegawai sesuai dengan kebijakan
perusahaan dan selaras dengan peraturan perundangan yang berlaku.
1.4. Melakukan pendataan dan rekaman proses seleksi.

2. Pengetahuan Pendukung:
Pada level ini yang bersangkutan dituntut memiliki pemahaman yang luas dan mendalam
yang terkait dengan:
1.1. Pengetahuan tentang kebijakan organisasi/perusahaan yang terkait dengan:
1.1.1. Perencanaan staf, termasuk staf yang dimiliki serta proyeksi dimasa
mendatang.
1.1.2. Seleksi personil.
1.1.3. Rekrutmen.
1.1.4. Proses induksi.
1.1.5. Pengetahuan dan pemahaman tentang :
1.1.5.1. Metode rekruitmen
1.1.5.2. Pengetahuan prinsip dasar dan teknik dalam merencanakan dan
mengorgansasikan kegiatan/aktivitas
1.1.5.4. Standar kompetensi

1.2. Mengidentifikasi, menetapkan dan mengases kompetensi personil.

103
1.3. Mengidentifikasi kompetensi yang dipersyaratkan sesuai dengan kebutuhan
pekerjaan/jabatan.
1.4. Proses konsultasi.
1.5. Merumuskan spesifikasi jabatan dengan jelas dan akurat.
1.6. Mengevaluasi informasi yang bersumber dari kesimpulan hasil interviyu,
referensi/rekomendasi atau dari tes sikap kerja berdasar/dikaitkan dengan criteria
yang telah ditetapkan.
1.7. Mengecek referensi dan dokumen pegawai/personil.
1.8. Membuat catatan atau data base secara detail dari proses rekruitmen.

3. Keterampilan Pendukung:
Kemampuan yang harus dimiliki terkait dengan:
3.1. Melakukan riset, analisis, intepretasi dari berbagai bahan tertulis yang antara lain
terkait dengan uraian jabatan.
3.2. Kemampuan melakukan interviu.
3.3. Kemampuan melakukan empati (listening skills) untuk mengungkap potensi calon
pewawai/pelamar kerja.
3.4. Kemampuan membuat laporan proses rekruitmen secara lengkap.
3.5. Kemampuan mendokumentasikan hasil kegiatan seleksi pegawai.
3.6. Menggunakan teknologi untuk proses seleksi misal dengan internet dan sebagainya.
3.7. Kemampuan menghubungkan atau memelihara komunitas pegawai yang berasal
dari berbagai latar belakang budaya, etnik, agama dan tingkat sosial.

4. Konsistensi Unjuk Kerja:


Dalam rangka untuk mencapai konsistensi unjuk kerja, pada saat pengumpulan bukti
untuk tujuan asesmen, sebaiknya dilakukan dalam rentang periodik tertentu.

KOMPETENSI KUNCI

No Kompetensi Kunci Dalam Unit ini Tingkat


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 2
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 2
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2
6 Memecahkan masalah 2
7 Menggunakan teknologi 2

104
KODE UNIT : IKM.KD02.030.01

JUDUL UNIT : Memproses Permintaan Informasi Dan Dokumen Sumber Daya


Manusia (Kepegawaian)

DESKRIPSI UNIT : Kompetensi mencakup fungsi-fungsi administrasi yang terkait


dengan sistem informasi sumber daya manusia yang diaplikasikan
pada perusahaan/organisasi.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

01. Memproses hak pegawai. 1.1. Aplikasi permintaan cuti diterima, diperiksa,
diagendakan dan diteruskan kepada staf yang
relevan.

1.2. Format aplikasi yang tidak lengkap dikembalikan


kepada pemohon dan diberikan asistensi untuk
pengisiannya.

1.3. Jatah hak cuti pemohon dicek untuk meyakinkan


bahwa yang bersangkutan masih memiliki hak
cuti.

1.4. Nasehat atau saran diberikan kepada pemohon


bila hak cuti tidak mencukupi sesuai dengan
permintaan pemohon.

1.5. Permohonan cuti disetujui atau ditolak sesuai


dengan kebijakan perusahaan dan peraturan
perundangan yang berlaku.

1.6. Pemohon cuti disarankan untuk menyesuaikan


waktu cuti dengan kerangka waktu kerja yang
ditetapkan oleh perusahaan.

1.7. Cuti yang diberikan diperhitungkan dengan jatah


hak cuti sesuai dengan KKB, kebijakan
perusahaan dan peraturan yang berlaku.

1.8. Hak normatif dan non-normatif lainnya diproses


sesuai dengan peraturan perundangan dan
kebijakan perusahaan.

02. Tersedianya informasi data 2.1. Informasi yang dibutuhkan oleh pelanggan
kepegawaian. internal diidentifikasi dan dikaitkan dengan
perencanaan komunikasi sumber daya manusia
(HR).

2.2. Perubahan-perubahan prosedur dan kebijakan.

105
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

perusahaan yang terkait dengan personil yang


dianggap perlu harus sesegera mungkin
disampaikan kepada pihak yang terkait dan
relevan.

2.3. Permintaan informasi dari perorangan maupun


kelompok ditanggapi sesuai dengan prosedur
dan kebijakan perusahaan.

2.4. Nasehat dan saran diberikan kepada pegawai


tentang remunasi dan imbalan atau persyaratan
pekerjaan.

BATASAN VARIABEL

Kompetensi ini dapat diberlakukan pada industri kecil dan menengah dan memungkinkan
adanya penyesuaian sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Dengan mempertimbangkan
beberapa hal sebagai berikut :

1. Peraturan perundang-undangan yang berlaku antara lain:


1.1. UU No 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
1.2. UU No. 21 tahun 2001 tentang Serikat Buruh/Pekerja
1.3. UU No. 1 tahun 1971 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

2. Kebijakan dan Prosedur Kepegawaian yang mencakup:


2.1. Staffing
2.2. Kompensasi kepada pegawai/pekerja
2.3. Pengajian dan kompensasi
2.4. Aturan Cuti
2.5. Hubungan industrial
2.6. Implementasi K3
2.7. Pemberhetian dan pesangon.

3. Individu dan kelompok yang terkait:


Seluruh pihak yang memiliki peran dalam implementasi kebijakan, prosedur atau
keputusan yang diambil terkait dengan masalah kepegawaian.

4. Spesialis SDM adalah:


Seseorang yang bertanggungjawab untuk menangani masalah kepegawaian khususnya
HRD.

5. Cuti dapat mencakup:


5.1. Cuti tahunan
5.2. Cuti karena sakit
5.3. Cuti panjang

106
5.4. Tugas belajar/pelatihan
5.5. Cuti keluarga
5.6. Dan lain-lainnya yang diatur dalam KKB

6. Kriteria seleksi dapat mencakup:


6.1. Pengetahuan
6.2. Keterampilan
6.3. Pengalaman yang relevan
6.4. Kondisi fisik yang dipersyaratkan
6.5. Penampilan

7. Masa percobaan adalah:


Periode waktu yang ditetapkan bagi pegawai yang baru diterima untuk dilatih pada
pekerjaan tertentu sebelum yang bersangkutan ditetapkan diterima sebagai pegawai
tetap/kontrak atau dibatalkan.

PANDUAN PENILAIAN

Panduan penilaian mengidenfikasi aspek kritis, pengetahuan dan keterampilan yang


didemonstrasikan untuk mengkomfirmasi ketercapaian kompetensi ini. Panduan penilaian ini
adalah bagian integral dari asesmen kompetensi yang harus dikaitkan dengan isi yang teruang
dalam Batasan Variabel.
1. Aspek Kritis:
Mampu mendemonstrasikan secara terintegrasi seluruh elemen kompetensi dan kriteria
unjuk kerja, terutama yang terkait:
1.1. Kemampuan memproses dokumen sesuai dengan standar waktu dan mutu sesuai
yang ditetapkan dalam standar jaminan mutu yang ditetapkan oleh perusahaan.
1.2. Kemampuan menangani komplain dan permintaan informasi dari pegawai dan pihak
lain yang terkait sesuai dengan standar waktu dan mutu sesuai yang ditetapkan
dalam standar jaminan mutu yang ditetapkan oleh perusahaan.

2. Pengetahuan Pendukung:
Pada level ini yang bersangkutan dituntut memiliki pemahaman yang luas dan mendalam
yang terkait dengan :
2.1. Peraturan perundang-undangan yang terkait baik yang ditetapkan oleh pemerintah
terutama yang berkaitan dengan implementasi K3 dan hubungan perburuhan.
2.2. Pemahaman tentang dasar konsep perbedaan yang diterapkan dalam fungsi HRD.
2.3. Pemahaman tentang hubungan antara fungsi-fungsi HRD
2.4. Kebijakan dan praktek organisasi HRD
2.5. Pemahaman tentang prosedur dan kebijakan tujuan organisasi

3. Keterampilan Pendukung:
Kemampuan tentang peran Human Resources (HR) dalam:
3.1. Mengolah data dengan menggunakan word processor dan spreadsheet untuk
keperluan sistem HR.
3.2. Mengelola dan memelihara data base, entri data, mengolah data dan sistem filing.
3.3. Penggunaan internet untuk rekruitmen.
3.4. Kemampuan berkomunikasi secara lisan atau tertulis terkait dengan masalah
kebutuhan informasi SDM

107
3.5. Membuat laporan yang selalu terkini bagi pegawai yang menggunakan hak cuti.
3.6. Kemampuan menghubungkan atau memelihara komunitas pegawai yang berasal
dari berbagai latar belakang budaya, etnik, agama dan tingkat sosial.

4. Konsistensi Unjuk Kerja:


Dalam rangka untuk mencapai konsistensi unjuk kerja, pada saat pengumpulan bukti
untuk tujuan asesmen, sebaiknya dilakukan dalam rentang periodik tertentu.

KOMPETENSI KUNCI

No Kompetensi Kunci Dalam Unit ini Tingkat


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 2
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 2
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2
6 Memecahkan masalah 2
7 Menggunakan teknologi 2

108
KODE UNIT : IKM.KD02.031.01

JUDUL UNIT : Mengkoordinasikan Pelayanan Kepegawaian

DESKRIPSI UNIT : Kompetensi ini mencakup pelayanan kepagawaian atau personil yang
terkait dengan SDM di perusahaan.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

01. Membentuk pelayanan 1.1. Perencanaan operasional dianalisis untuk


sumber daya manusia. menetapkan tujuan pelayanan sumber daya
manusia.

1.2. Persyaratan atau kebutuhan layanan SDM


dikonsultasikan kepada individu dan kelompok
yang terkait untuk memperoleh konfirmasi atau
perubahan.

1.3. Tujuan pelayanan SDM, standar kinerja,


evaluasi dikembangkan untuk pelayanan sdm
bagi kepentingan internal perusahaan.

1.4. Program jaminan mutu dikembangkan untuk


memonitor dan perbaikan layanan SDM secara
berkelanjutan.

02. Melaksanakan manajemen 2.1. Tujuan kinerja ditetapkan untuk individu dan
kinerja. kelompok yang relevan.

2.2. Peraturan yang berlaku diperusahaan disetujui


bersama dan dikomunikasikan kepada seluruh
pihak dalam perusahaan.

2.3. Umpan balik kinerja diberikan kepada individu


atau kelompok yang relevan sesuai dengan
prosedur dan kebijakan perusahaan.

2.4. Personil yang tidak mampu mencapai kinerja


yang ditetapkan diberikan konseling sesuai
dengan kesepakatan.

2.5. Individu yang melanggar kebijakan perusahaan


dikonseling dan diberi peringatan bila perlu.

2.6. Individu yang terus melakukan pelanggaran dan


tidak mencapai kinerja diproses pemutusan
hubungan kerja sesuai dengan prosedur
perusahaan dan peraturan perundangan yang
berlaku.

109
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

03. Mengidentifikasi dan meng 3.1. Penanganan masalah pegawai diidentifikasi,


aplikasikan pemecahan masa dianalisis dan disampaikan kepada manajemen
lah yang terkait dengan untuk bahan pertimbangan.
ketenagakerjaan.
3.2. Laporan masalah kepegawaian disiapkan dan
data dipelihara sesuai dengan keperluan
perisahaan.

3.3. Dukungan secara konstruktif disediakan untuk


memecahkan atau menyelesaikan konflik
interpersonal.

3.4. Seluruh anggota tim diberikan informasi secara


akurat tentang prosedur dan pemecahan
masalah yang terbaru.

3.5. Hasil diskusi secara dicatat secara konsisten


dan akurat dan tersedia untuk setiap karyawan
dan kelompok dalam perusahaan.

3.6. Pemecahan masalah yang diterima oleh semua


pihak dinegosiasikan.

3.7. Anggota tim diperlakukan dengan integritas,


dihargai/ dihormati dan perhatikan.

BATASAN VARIABEL

Kompetensi ini dapat diberlakukan pada industri kecil dan menengah dan memungkinkan
adanya penyesuaian sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Dengan mempertimbangkan
beberapa hal sebagai berikut :

1. Peraturan perundang-undangan yang berlaku antara lain:


1.1. UU No 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
1.2. UU No. 21 tahun 200 tentang Serikat Buruh/Pekerja
1.3. UU No. 1 tahun 1971 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

2. Kebijakan dan Prosedur Kepegawaian yang mencakup:


2.1. Staffing
2.2. Kompensasi kepada pegawai/pekerja
2.3. Pengajian dan kompensasi
2.4. Aturan Cuti
2.5. Hubungan industrial
2.6. Implementasi K3
2.7. Pemberhetian dan pesangon.

110
3. Individu dan kelompok yang terkait:
Seluruh pihak yang memiliki peran dalam implementasi kebijakan, prosedur atau
keputusan yang diambil terkait dengan masalah kepegawaian.

4. Konseling:
Diartikan sebagai diskusi dua arah untuk mencapai perubahan yang konstruktif dan
peningkatan kinerja atau tingkah laku.

5. Program Jaminan Mutu:


Adalah pengaturan yang terstruktur atau sistem yang menjamin bahwa layanan yang
diberikan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya.

6. Tujuan kinerja:
Adalah pernyataan hasil kerja yang akan dicapai pada setiap layanan masalah personil
(SDM) yang akan dikoordinasikan.

7. Peraturan pegawai:
Adalah peraturan yang ditetapkan dan/atau disepakati oleh semua pihak dan harus
dilaksanakan oleh semua pegawai dalam perusahaan.

8. Ketidakmampuan Mencapai Kinerja:


Adalah kegagalan mencapai hasil kerja yang ditetapkan atau melanggar sistem yang
mengakibatkan kegagalan kinerja.

9. Program Jaminan Mutu:


Adalah pengaturan yang terstruktur atau sistem yang menjamin bahwa layanan yang
diberikan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya

10. Peringatan Pelanggaran:


Adalah pemberian peringatan secara tertulis kepada pegawai yang tidak mampu
mencapai kinerja atau melanggar peraturan termasuk hal yang memungkinkan
dilakukannya pemutusan kerja bagi yang bersangkutan.

11. Masalah Hubungan Industri :


Adalah masalah atau perselihan masalah kerja antara pegawai dengan manajemen atau
antar pegawai dengan pegawai lainnya.

PANDUAN PENILAIAN

Panduan penilaian mengidenfikasi aspek kritis, pengetahuan dan keterampilan yang


didemonstrasikan untuk mengkonfirmasi ketercapaian kompetensi ini. Panduan penilaian ini
adalah bagian integral dari asesmen kompetensi yang harus dikaitkan dengan isi yang tertuang
dalam Batasan Variabel.

1. Aspek Kritis:
Mampu mendemonstrasikan secara terintegrasi seluruh elemen kompetensi dan kriteria
unjuk kerja, terutama yang terkait:
1.1. Menunjukan kemampuan memecahkan masalah yang terkait dengan menejemen
kinerja dengan hasil yang memuaskan.

111
1.2. Kemampuan menangani atau memberikan peringatan sejak awal terhadap masalah
yang timbul dalam hubungan industrial.

2. Pengetahuan Pendukung:
Pada level ini yang bersangkutan dituntut memiliki pemahaman yang luas dan mendalam
yang terkait dengan:
2.1. Peraturan perundang-undangan yang terkait baik yang ditetapkan oleh pemerintah
terutama yang berkaitan dengan implementasi K3 dan hubungan perburuhan.
2.2. Pemahaman tentang dasar konsep perbedaan yang diterapkan dalam fungsi HRD.
2.3. Pemahaman tentang hubungan antara fungsi-fungsi HRD
2.4. Kebijakan dan praktek organisasi HRD
2.5. Pemahaman tentang prosedur dan kebijakan tujuan organisasi
2.6. Konsep jaminan mutu
2.7. Manajemen kinerja
2.8. Pengukuran kinerja
2.9. Prosedur konseling dan disiplin.

3. Keterampilan Pendukung:
3.1. Keterampilan analitik untuk menetapkan strategi dan mengoperasionalkan dalam
kontek SDM.
3.2. Keterampilan konsultatif untuk menjamin bahwa masukan dari individu atau
kelompok sesuai untuk spesifiaksi layanan untuk SDM.
3.3. Keterampilan evaluatif untuk menjamin layanan memenuhi spesifikasi dan
ekspektasi klien.
3.4. Keterampilan konseling untuk mampou merubah tingkah laku seseorang sesuai
dengan kinerja dan sikap yang diharapkan.
3.5. Keterampilan melakukan interviu untuk menjamin bahwa penyebab yang
menimbulkan masalah atau pelanggaran yang terjadi dapat teridentifikasi
3.6. Keterampilan bernegosiasi dan mengelola konflik untuk menyelesaikan konflik.
3.7. Keterampilan memfasilitasi kepada individu atau kelompok.
3.8. Kemampuan menghubungkan atau memelihara komunitas pegawai yang berasal
dari berbagai latar belakang budaya, etnik, agama dan tingkat sosial.

4. Konsistensi Unjuk Kerja:


Dalam rangka untuk mencapai konsistensi unjuk kerja, pada saat pengumpulan bukti
untuk tujuan asesmen, sebaiknya dilakukan dalam rentang periodik tertentu.

KOMPETENSI KUNCI

No Kompetensi Kunci Dalam Unit ini Tingkat


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 2
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 2
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2
6 Memecahkan masalah 2
7 Menggunakan teknologi 2

112
KODE UNIT : IKM.KD02.032.01

JUDUL UNIT : Mengelola Sistem Penggajian Dan Kesejahteraan Pegawai/Pekerja

DESKRIPSI UNIT : Kompetensi ini mencakup penencanaan sistem penggajian dan


kesejahteraan pegawai, termasuk paket penggajian (remunerasi),
kajian kebutuhan hidup sesuai dengan peraturan perundangan yang
berlaku.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

01. Mengembangkan strategi 1.1. Perencanan operasional dan strategi


remunasi / sistem penggajian perusahaan dianalisis untuk menetapkan strategi
perusahaan. sistem penggajian pegawai.

1.2. Kajian yang terkait dengan sistem penggajian


yang telah ada dan peraturan perundangan yang
relevan dilakukan untuk menentukan strategi
sistem penggajian.

1.3. Beberapa alternatif model sistem penggajian


dikembangkan dan ajukan kepada manajemen
untuk memperoleh pertimbangan/masukan.

1.4. Alternatif model sistem penggajian


dipresentasikan untuk mengkaitkan dengan
tujuan perusahaan.

1.5. Kebijakan penggajian dan insentif disetujui dan


didokumentasikan.

02. Melaksanakan strategi sistem 2.1. Sejumlah kelompok pekerjaan atau jabatan
penggajian. diteliti untuk menetapkan kelompok mana yang
menerima gaji/upa dasar/terendah.

2.2. Survei kebutuhan minimal kebutuhan hidup


pegawai dilakukan secara periodik untuk
menjamin bahwa tingkat kemampuan bersaing
dari suatu kelompok dapat dipertahankan.

2.3. Evaluasi pekerjaan dilakukan untuk


mengembangkan profil hubungan internal untuk
sejumlah jabatan tertentu.

2.4. Perencanaan penggajian/remunasi diharapkan


menjamin bahwa minimal upah yang diberikan
memenuhi persyaratan minimum upah yang
diatur dengan kebijakan perusahan dan
perundangan yang berlaku.

113
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

2.5. Paket penggajian, insentif dan jaminan sosial


diharapkan memenuhi persyaratan kebijakan
yang berlaku.

03. Melakukan evaluasi berkala 3.1. Strategi penggajian yang terkait dengan
sistem penggajian. metodologi untuk memonitor pengembangan
pengaturan gaji, gaji dasar yang berlaku, aspek
legal dikaji ulang untuk pengembangan lebih
lanjut.

3.2. Strategi penggajian dikonsultasikan kepada


manajer dan pekerja/pegawai untuk mengecek
efektifitas sistem.

3.7. Bila dipandang perlu amandemen terhadap


perencanaan dan strategi penggajian dilakukan
untuk memenuhi kebutuhan perusahaan dan
peraturan perundangan yang berlaku

BATASAN VARIABEL

Kompetensi ini dapat diberlakukan pada industri kecil dan menengah dan memungkinkan
adanya penyesuaian sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Dengan mempertimbangkan
beberapa hal sebagai berikut :

1. Peraturan perundang-undangan yang berlaku antara lain:


1.1. UU No 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
1.2. UU No. 21 tahun 200 tentang Serikat Buruh/Pekerja
1.3. UU No. 1 tahun 1971 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

2. Penggajian dan kesejahteraan dapat mencakup:


2.1. Gaji dan tunjangan
2.2. Uang lembur
2.3. Uang bonus
2.4. Skema saham perusahaan untuk pegawai
2.5. Cuti tahunan
2.6. Cuti sakit
2.7. Cuti tugas belajar
2.8. Cuti diluar tanggungan perusahaan
2.9. Kendaraan dinas/perusahaan
2.10. Pengajuan pembayaran klaim pengeluaran dari perusahaan.

3. Perencanaan penggajian mencakup:


Pemberian gaji dan tunjangan untuk setiap kelompok jabatan pada perusahaan.

114
4. Perencanaan penggajian mencakup:
Pemberian gaji dan tunjangan untuk setiap kelompok jabatan pada perusahaan

5. Survei gaji pegawai/buruh/pekerja:


5.1. Survei yang dilakukan oleh perusahaan.
5.2. Survei internal
5.2. Survei industri secara umum dan dimasyarakat.

6. Evaluasi Pekerjaan:
Adalah evaluasi yang dipergunakan untuk menetapkan nilai gaji dasar dalam perusahaan
yang dilakukan oleh spesialis atau ahli khusus.

7. Paket Gaji mencakup:


Pengaturan gaji yang diterima oleh pekerja yang didalamnya sudah termasuk (gaji,
tunjangan, uang tambahan, kendaraan dinas/perusahaan )

8. Pengaturan insentif:
8.1. Uang komisi
8.2. Bonus
8.3. Saham
8.4. Pembagian keuntungan

PANDUAN PENILAIAN

Panduan penilaian mengidenfikasi aspek kritis, pengetahuan dan keterampilan yang


didemonstrasikan untuk mengkomfirmasi ketercapaian kompetensi ini. Panduan penilaian ini
adalah bagian integral dari asesmen kompetensi yang harus dikaitkan dengan isi yang tertuang
dalam Batasan Variabel.

1. Aspek Kritis:
Mampu mendemonstrasikan secara terintegrasi seluruh elemen kompetensi dan kriteria
unjuk kerja, terutama yang terkait:
1.1. Kemampuan mengorganisasi aktifitas yang kritis yang berkaitan dengan
pemeliharaan KKB berdasar legalitas baik dengan menggunakan sumber dari
internal atau eksternal.
1.2. Kesesuaian dengan seluruh legal aspek dari pengelolaan penggajian dan
kesejahteraan.

2. Pengetahuan Pendukung:
Pada level ini yang bersangkutan dituntut memiliki pemahaman yang luas dan mendalam
yang terkait dengan:
2.1. Peraturan perundangan yang relevan baik ditingkat nasional dan daerah yang
berdampak pada pelaksanaan operasional perusahaan, terutama yang terkait
dengan: K3 L, persamaan kesempatan, hubungan industrial dan anti diskriminasi.
2.2. Pemahaman tentang hubungan industrial saat ini.
2.3. Metodologi evaluasi
2.4. Pemahaman tentang tujuan organisasi, kebijakan dan prosedur.
2.5. Strategi dan perencanaan SDM
2.6. Pemahaman hubungan antara fungsi-fungsi SDM
2.7. Strategi dan model-model penggajian

115
2.8. Peraturan pajak yang terkait dengan gaji.
2.9. Peraturan dan kebijakan yang terkait dengan tunjangan.
2.10. Kebijakan tentang bonus dan insentif.

3. Keterampilan Pendukung:
Kemampuan yang harus dimiliki terkait dengan:
3.1. Melakukan riset, analisis, intepretasi dari berbagai bahan tertulis yang antara lain
terkait dengan uraian jabatan
3.2. Kemampuan membuat perencanaan yang terkait dengan penggajian dan
tunjangan.
3.3. Kemampuan konsultatif dalam mengkosultasikan masalah penggajian kepada
manejer.
3.4. Kemampuan untuk mengevaluasi rencana penggajian, biaya, kesejahteraan dan
masalah pajak.
3.5. Kemampuan membuat laporan dan mengkomunikasikan tentang sistem penggajian.
3.6. Kemampuan menjaga kerahasiaan yang terkait dengan SDM.
3.7. Kemampuan menghubungkan atau memelihara komunitas pegawai yang berasal
dari berbagai latar belakang budaya, etnik, agama dan tingkat sosial.

4. Konsistensi Unjuk Kerja:


Dalam rangka untuk mencapai konsistensi unjuk kerja, pada saat pengumpulan bukti
untuk tujuan asesmen, sebaiknya dilakukan dalam rentang periodik tertentu.

KOMPETENSI KUNCI

No Kompetensi Kunci Dalam Unit ini Tingkat


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 2
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 2
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2
6 Memecahkan masalah 2
7 Menggunakan teknologi 2

116
KODE UNIT : IKM.KD02.033.01

JUDUL UNIT : Melakukan Analisis Persyaratan Kompetensi

DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini mencakup persyaratan yang dibutuhkan seseorang
untuk melakukan riset dan persyaratan dokumen kompetensi.
Kemampuan tersebut mencakup identifikasi dan kaji ulang sumber
informasi yang relevan dan pngembangan perencanaan implemantasi.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

01. Mengidentifikasi kebutuhan 1.1. Kebutuhan kompetensi pelanggan


kompetensi pelanggan/client. dikonsultansikan kepada pelanggan dan pihak
lain yang terkait dan relevan.

1.2. Kebutuhan kompetensi ditetapkan dengan


menggunakan informasi yang diperoleh dari
pihak lain yang terkait dan relevan.

1.3. Kebutuhan dikelompokan sesuai dengan jenis,


prioritas dan kemungkinan pemecahan
persoalannya.

02. Melakukan analisis 2.1. Suatu perencanaan dikembangkan untuk


kebutuhan. membuat kerangka analisis kebutuhan:
2.1.1. Hasil yang ingin dicapai
2.1.2. Sumber-sumber yang diperlukan.
2.1.3. Kerangka waktu
2.1.4. Pesonil dan tanggungjawab
2.1.5. Target group
2.1.6. Sumber informasi
2.1.7. Sumber informasi yang terkait dengan
kebutuhan dan cakupan kompetensi
diidentifikasi

2.2. Metode pengumpuan data diadopsi dan


dikembangkan untuk memperoleh pengumpulan
informasi yang valid realiabel dan efisien.

2.3. Seluruh persyaratan kualifikasi atau asesmen


dan pelatihan diidentifikasi.

2.4. Informasi yang terkumpul diorganisasikan dan


dianalisisi untuk mengidentifikasi komponen
kompetensi.

2.5. Pengelompokan kompetensi ditetapkan sesuai


dengan persyaratan kompetensi yang

117
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

dikembangkan kepada target group.

03. Mengkonfirmasi hasil riset 3.1. Konsultasi dengan pihak yang berwenang dan
terkait (pemangku kepentingan terkait)
dilakukanuntuk memverifikasi akurasi riset,
penggunaan kemampuan kontekstual dan
validitas untuk target group.

3.2. Prioritas untuk implementasi pengembangan


kompetensi ditetapkan dalam kaitan dengan
tujuan institusi, individu, efektifitas organisasi,
implikasi terhadap sumber daya yang
dibutuhkan, efisiensi biaya dan waktu yang
diperlukan untuk pelaksanaannya.

3.3. Prioritas yang diidentifikasi dan kompetensi-


kompetensi didokumentasikan dan divalidasikan
kepada pihak yang berwenang dan terkait
(pemangku kepentingan terkait).

04. Mendokumentasikan 4.1. Persyaratan kompetensi didokumentasikan


kompetensi yang dengan sistimatis dan tepat sesuai dengan
dipersyaratkan kebutuhan pelanggan.

4.2. Kombinasi atau perpaduan dari kompetensi-


kompetensi diidentifikasi agar sesuai dengan
persyaratan untuk :
4.2.1. Tujuan bisnis dari organisasi pelanggan
4.2.2. Peran jabatan
4.2.3. Keterampilan terkait yang berhubungan
dengan jenjang karier.
4.2.4. Klasifikasi
4.2.5. Diskripsi posisi jabatan
4.2.6. Program pelatihan
4.2.7. Persyaratan penilaian
4.2.8. Persyaratan akreditasi atau lisensi

4.3. Rencana implementasi disusun mencakup:


4.3.1. Pemasaran dan promosi
4.3.2. Alokasi sumber daya
4.3.3. Perencanaan waktu

05. Memvalidasi kompetensi dan 5.4. Pihak yang berwenang dan terkait (pemangku
mengimplementasikan kepentingan terkait) dilibatkan dalam validasi
perencanaan kompetensi yang telah terdokumentasi dan
rencana implementasi melalui proses yang telah
ditetapkan untuk memperoleh persetujuan

118
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

dokumen.

5.1. Penyesuaian dan perbaikan dokumen dilakukan


apabila diperlukan.

5.2. Dokumentasi disetujui melalui proses yang telah


ditetapkan.

5.3. Perubahan yang terkait dengan prosedur,


kebijakan dan proses harus disetujui dan
diendars oleh pemangku kepentingan terkait
sebelum diimplementasikan.

BATASAN VARIABEL

1. Kebutuhan pengguna/pelanggan mencakup:


Peningkatan produktivitas, peningkatan keuntungan perusahaan, peningkatan
kapasitas/kompetensi perusahaan, pencapaian prioritas masyarakat industri, pencapaian
prioritas pemerintahan di bidang industri/jasa.

2. Pihak yang berwenang dan terkait mencakup :


2.1. Industriawan, profesional atau asosiasi perdagangan/pengusaha
2.2. Pelatih, guru dan asesor
2.3. Ketua tim, manajer, dan majikan
2.4. Koordinator pelatihan dan asesmen
2.5. Peserta pelatihan, pekerja dan siswa
2.6. Tenaga ahli
2.7. Lembaga regulasi pemerintah
2.8. Wakil pekerja dan buruh
2.9. Panitia konsultatif pekerja
2.10. Lembaga keuangan
2.11. Pemeritah pusat/daerah

3. Kebutuhan kompetensi mencakup:


3.1. Adaptasi standar industri kompetensi yang sesuai dengan tujuan bisnis
3.2. Rancangan atau kaji ulang program pelatihan
3.3. Identikasi produktifitas dan perbaikan sejenis yang lain
3.4. Konsediran akses dan ekuitas
3.5. Konsideran sumber daya manusia misal klasifikasi atau kualifikasi

4. Sumber informasi dapat mencakup:


4.1. Standar kompetensi industri/perusahaan atau standar internasional
4.2. Paket-paket pelatihan
4.3. Informasi tentang program pelatihan dan kurikulum
4.4. Persyaratan lisensi

119
4.5. Peraturan dan perundang-undangan yang terkait
4.6. Deskripsi jabatan
4.7. Hasil observasi terhadap pekerja yang kompeten
4.8. Laporan hasil skill audit di perusahaan
4.9. Laporan hasil skill audit di industri
4.10. Persyaratan di tempat kerja, SOP dan kebijakan di perusahaan
4.11. Laporan dari hasil studi banding
4.12. Laporan atau publikasi industri
4.13. Laporan analisis kebutuhan pemasaran
4.14. Prosedur jaminan kualitas

5. Metode pengumpulan data dapat mencakup:


5.1. Metode survei
5.2. Interviu
5.3. Prosedur delphi
5.4. Nominal group techniques (NGT)
5.5. Pemetaan konsep
5.6. Analisis pekerjaan dan jabatan
5.7. Rekaman/laporan hasil analisis asesmen atau pelatihan

PANDUAN PENILAIAN

1. Aspek Kritis Bukti-bukti:


Asesmen mempersyaratkan bukti-bukti dari hasil berikut ini yang harus dikumpulkan:
1.1. Dokumentasi kompetensi yang dibutuhkan oleh pelanggan
1.2. Rencana analisis kebutuhan kompetensi
1.3. Laporan hasil riset kedalam kebutuhan kompetensi
1.4. Klasifikasi dari kebutuhan sesuai dengan tipe, prioritas dan kemungkinan
pemecahannya
1.5. Kompetensi yang terdokumentasi
1.6. Rencana implementasi

2. Asesmen membutuhkan bukti-bukti dengan sejumlah proses yang harus disediakan :


2.1. Prosedur dan mekanisme konsultasi dengan pemangku kepentingan terkait dan
pelanggan dikonsultasikan untuk mengidentifikasi persyaratan kompetensi.
2.2. Prosedur dan mekenisme analisis kebutuhan dan kompetensi yang diajukan untuk
memberikan konstribusi pada efektifitas organisasi.
2.3. Alasan penggunaan metode tertentu untuk pengumpulan data.
2.4. Prosedur dan mekenisme penggunaan metode dan instrumen pengumpulan data
diperiksa atau di cek dari aspek validitas, realibel, cost effectiveness, mudah
diadministrasikan, keberterimaan dan ketepatannya.
2.5. Prosedur dan mekenisme pengembangan rencana implementasi pelatihan.

3. Keterkaitan dengan asesmen unit yang lain:


Unit inidapat diases dengan mengkaitkan unit-unit yang lain sebagai bagian dari fungsi
pekerjaan/jabatan

120
4. Persyaratan keterampilan dan pengetahuan:
4.1. Standar kompetensi yang relevan, pedoman asesmen dan kerangka kualifikasi
nasional.
4.2. Keterkaitan antara kompetensi, kesepakatan industri yang terkait dengan ketenaga
kerjaan, sistem klasifikasi berbasis keterampilan dengan efektifitas organisasi.
4.3. Pemahaman tentang teori dan metodologi pengumpulan dan analisis data.
4.4. Kemampuan berbahasa dan literasi yang dipersyaratkan untuk mengolah sumber
informasi dan mempersiapkan dokumentasi dalam format yang jelas dan
komprehensif dan identifikasi perbaikan atau pengembangan lainnya.
4.5. Merencanakan kerja mandiri termasuk didalamnya perkiraan akibat yang timbul
regulasi lainnya.
4.6. Kemampuan berkomunikasi yang tepat sesuai dengan budaya di tempat kerja

5. Implikasi sumber daya:


Akses kepada pelanggan yang relevan, pemangku kepentingan terkait, dan sumber daya
dari persyaratan informasi dalam analisis kebutuhan.

6. Konsistensi unjuk kerja:


Kompetensi ini dapat diujikan dalam periode waktu tertentu, batasan kontekstual, dilakukan
diberbagai tempat, dilakukan scara langsung ditempat kerja atau ditempat simulasi dan
menggunakan format-format yang tersedia.

7. Konteks asesmen:
Asesmen dilaksanakan ditempat kerja atau disimulasi, dan asesi harus menggunakan
kompetensi.

KOMPETENSI KUNCI

No Kompetensi Kunci Dalam Unit ini Tingkat


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 3
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 3
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 3
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 3
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 3
6 Memecahkan masalah 2
7 Menggunakan teknologi 3

121
KODE UNIT : IKM.KD02.034.01

JUDUL UNIT : Merancang Dan Membangun Sistem Pelatihan

DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini mencakup persyaratan yang dibutuhkan seseorang
untuk merancang dan membangun sistem pelatihan.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

01. Menentukan batasan pelatih 1.1. Pelayanan pelatihan ditentukan dan ditetapkan
an. melalui konsultasi dengan pelanggan dan
pemangku kepentingan terkait serta
terdokumentasi.

1.2. Hubungan dengan pemangku kepentingan


terkait dijaga dan dipelihara melalui serangkaian
mekanisme komukasi dan pembentukan
pelayanan pendukung yang terstruktur.

1.3. Aspek biaya/keuangan, kebutuhan fisik, sumber


daya yang tersedia untuk mendukung sistem
diidentifikasi dalam prosedur jaminan kualitas
yang disetujui.

02. Menentukan gambaran utuh 2.1. Kunci operasional gambaran utuh pelatihan dan
pelatihan. keterbatasan sistem pelatihan ditetapkan
berdasar pada konsultasi dengan pemangku
kepentingan terkait.

2.2. Kunci operasional gambaran utuh dari sistem


pelatihan diverifikasi dengan personil yang tepat
dan pelanggan , fitur dari sistem yang telah
disetujui didokumentasikan.

03. Menyesuaikan kebutuhan 3.1. Tenaga ahli, peran individu baik internal maupun
dengan sumber daya yang eksternal, serta organisasi yang mungkin
tersedia dilibatkan diidentifikasi.

3.3. Anggaran belanja, biaya implementasi dan


pemeliharaan secara detail untuk sistem yang
diajukan disusun dan dikembangkan dengan
mengikut sertakan partner yang ada.

04. Merancang dan mengembang 4.1. Sistem penyimpanan rekaman / dokumentasi


kan sistem rekaman / dirancang dengan kemudahan untuk dilacak
dokumentasi pelatihan terutama untuk mengetahui kemajuan peserta
pelatihan dan hal lain yang telah disetujui dalam
fitur.

122
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

4.2. Sistem dokukentasi harus memberikan


kemudahan untuk penyimpanan informasi yang
detail dengan sistem pengamanan yang andal,
mudah diadministrasikan dan diperbaharui /
terkini.

4.3. Sistem penyimpanan rekaman dikembangkan


untuk memenuhi persyaratan sistem mutu dan
mampu diverifikasi kesesuaiannya dengan
prosedur yang diterapkan diperusahaan atau
standar lain yang ditetapkan dengan regulasi.

4.4. Sistem penyimpanan rekaman dikembangkan


untuk tanggung jawab yang konsisten dan adil
untuk kemungkinan kegagalan.

4.5. Sistem penyimpanan rekaman dikembangkan


memenuhi persyaratan berdasar pada peraturan
dan perundang-undangan yang berlaku.

05. Menetapkan prosedur untuk 5.4. Prosedur kaji ulang pelatihan dikembangkan
kaji ulang pelatihan. dan didokumentasikan setelah dikonsultasikan
dengan pemangku kepentingan yang terkait.

06. Memilih dan menyediakan 6.1. Kualifikasi dan persyaratan personil dan
pelatihan bagi calon kompetensi yang harus dikuasai untuk
pengguna. mengimplementasikan pelatihan diidentifikasi.

6.2. Strategis pelatihan yang tepat diidentifikasi,


dimodifikasi atau dikembangkan untuk instruktur
atau personil lain yang akan berperan dalam
sistem pelatihan untuk memperoleh kompetensi
yang dibutuhkan.

6.5. Program pelatihan, assor dan pelatih diverifikasi


agar memenuhi persyaratan yang ditetapkan
atau sesuai dengan standar kompetensi untuk
kualifikasi Standar Kompetensi Pelatihan
Asesmen ditempat kerja standar lain yang
relevan.

07. Menetapkan prosedur sistem 7.1. Tim SMM dan panitia SMM dibentuk berdasar
managemen mutu (SMM) hasil konsultasi dengan personil yang tepat.

7.2. Prosedur SMM termasuk proses verifikasi


dikembangkan dengan konsultasi dengan
personil yang tepat dan berwenang.

123
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

7.3. Proses verifikasi melibatkan wakil-wakil dari


contoh kegiatan pelatihan dengan penggunaan
sumber daya yang efektif.

7.4. Prosedur SMM didokumentasikan dan


didistribusikan kepada pelatih dan personil lain
yang terkait.

7.5. Prosedur-prosedur ditetapkan untuk


menentukan tingkat kesesuaian dengan sistem
pelatihan.

BATASAN VARIABEL

1. Kebutuhan pengguna/pelanggan mencakup:


Peningkatan produktivitas, peningkatan keuntungan perusahaan, peningkatan
kapasitas/kompetensi perusahaan, pencapaian prioritas masyarakat industri, pencapaian
prioritas pemerintahan di bidang induatri/jasa.

2. Pihak yang berwenang dan terkait/pemangku kepentingan terkait mencakup :


2.1. Industriawan, profesional atau asosiasi perdagangan/pengusaha
2.2. Pelatih, guru dan asesor
2.3. Ketua tim, manajer, dan majikan
2.4. Koordinator pelatihan dan asesmen
2.5. Peserta pelatihan, pekerja dan siswa
2.6. Tenaga ahli
2.7. Lembaga regulasi pemerintah
2.8. Wakil pekerja dan buruh
2.9. Panitia konsultatif pekerja
2.10. Lembaga keuangan
2.11. Pemeritah pusat/daerah

3. Partner dapat mencakup:


3.1. Lembaga diklat negeri dan swasta
3.2. Sekolah
3.3. Universitas
3.4. Perusahaan
3.5. Organisasi/asosiasi industri
3.6. Lembaga pemerintah
3.7. Organisasi masyarakat
3.8. Individu seperti tenaga ahli, para pakar, pelatih, guru, asesor dan tenaga pakar
lainnya

4. Kunci fitur-fitur operasional dapat mencakup:


4.1. Tujuan dan hasil yang diharapkan dari penyelenggaraan pelatihan

124
4.2. Persyaratan kompetensi dan sertifikasi untuk pelatih
4.3. Persyaratan, prosedur dan kebijakan sistem penyimpanan rekaman
4.4. Persyaratan kontekstual pelatihan dan prosedur untuk kesesuaian dengan
kompetensi yang telah diidentifikasi
4.5. Karakter peserta pelatihan
4.6. Penyesuaian methode yang diperkenankan untuk peserta pelatihan
4.7. Pertimbangan akses dan kesamaan hak dan kewajiban dalam pelatihan
4.8. Persyaratan yang ditetapkan dalam peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku
4.9. Pengaturan atas penggukuan kompetensi yang telah dimiliki oleh peserta pelatihan
4.10. Pengaturan partner/pihak ketiga
4.11. Lokasi pelatihan
4.12. Proses kaji ulang dan evaluasi termasuk SMM
4.13. Alokasi biaya atau gaji
4.14. Sistem pemasaran dan promosi

5. Keterbatasan operasional dapat mencakup:


5.1. Waktu yang tersedia
5.2. Implikasi terhadap biaya
5.3. Keterbatasan alokasi dana
5.4. Keterbatasan karena faktor geografi dan sumber daya pelatihan
5.5. Ketersediaan stakeholdrs dan personil yang lain

6. Tujuan pelatihan dapat mencakup:


6.1. Peningkatan produktifitas
6.2. Persyaratan pengembangan profesional
6.3. Akuisi kompetensi
6.4. Pelatihan penyegaran untuk pemeliharaan kompetensi
6.5. Induksi dari pekerja/pegawai baru
6.6. Pertimbangan akses dan persamaan dalam lingkup ketenagakerjaan

7. Karakteristik peserta pelatihan mencakup:


7.1. Tingkat pengalaman kerja asesi
7.2. Tingkat pelatihan/asesmen dan pengalaman pelatih atau asesor
7.3. Tingkat kemampuan berbahasa, tulis menulis dan berhitung
7.4. Tingkat kekurangan fisik asesi dalam pendengaran, pengelihatan, pengucapan dan
mobilitas
7.5. Tingkat kesehatan mental
7.6. Tingkat kesehatan fisik meliputi epilepsi, artritis, diabetes, asma, yang dapat
mempengaruhi asesmen.
7.7. Perbedaan dalam kemajuan pembelajaran/daya serap
7.8. Pantangan agama dan adat yang berlaku
7.9. Latar belakang budaya dan pandangan hidup
7.10. Umur
7.11. Jenis kelamin

8. Sistem rekaman/dokumentasi dapat mencakup:


8.1. Sistem berbasis kertas seperti format, checklist dan sebagainya.
8.2. Sistem berbasis komputer yang penggunaan magbetik atau penyimpanan dengan
optikel
8.3. Kombinasi dari keduanya.

125
9. SMM prosedur dapat mencakup:
9.1. Melakukan kaji ulang secara reguler baik internal maupun eksternal terhadap orang
yang sedang dilatih, dengan sesama teman, secara mandiri atau oleh supervisor
lainnya,
9.2. Pengembangan profesional dari peserta pelatihan.
9.3. Evaluasi dan sampling dari implementasi kompetensi
9.4. Asesmen untuk asesor dan pelatih
9.5. Modifikasi sistem berbasis kompetensi dengan evaluasi dan kaji ulang.
9.6. Mempromosikan jaringan kerja secara reguler diantara asesor, para pengembangan
pelatihan dan pelatih untuk melalukan kaji ulang dan reviu terhadap asesmen dan
pelatihan secara sistematik.

10. Sumber informasi dapat mencakup:


10.1. Standar kompetensi industri/perusahaan atau standar internasional
10.2. Paket-paket pelatihan
10.3. Informasi tentang program pelatihan dan kurikulum
10.4. Persyaratan lisensi
10.5. Peraturan dan perundang-undangan yang terkait
10.6. Deskripsi jabatan
10.7. Hasil observasi terhadap pekerja yang kompeten
10.8. Laporan hasil skill audit di perusahaan
10.9. Laporan hasil skill audit di industri
10.10 Persyaratan di tempat kerja, SOP dan kebijakan di perusahaan
10.11. Laporan dari hasil studi banding
10.12. Laporan atau publikasi industri
10.13. Laporan analisisi kebutuhan pemasaran
10.14. Prosedur jaminan kualitas

11. Kebijakan dapat mencakup:


11.1. Tujuan pelatihan
11.2. Isu-isu hubungan industri
11.3. Siapa dan apa yang dilatihkan
11.4. Kaitan dengan fungsi sumber daya manusia yang lain.
11.5. Mekanisme kaji ulang dan sanggahan
11.6. Kriteria untuk menentukan kompeten atau belum kompeten
11.7. Jumlah peserta pelatihan
11.8. Penyesuaian yang ditolelir dalam pelatihan dan asesmen untuk menyesuaiakan
dengan karakter peserta pelatihan.
11.9. Persyaratan penyimpanan rekaman.
11.10 RPL/RCC
11.11. Pengembangan sumber daya dan pembiayaan
11.12. Evaluasi.
11.13. Pengaturan lisensi
11.14. Kualifikasi

PANDUAN PENILAIAN

1. Aspek Kritis Bukti-bukti:


Asesmen mempersyaratkan bukti-bukti dari hasil berikut ini yang harus dikumpulkan:

126
1.1. Kebijakan pelatihan
1.2. Diskripsi pelanggan dan pemangku kepentingan terkait
1.3. Dokumentasi fitur-fitur dari sistem pelatihan
1.4. Laporan sumber informasi hasil riset untuk menentukan sistem pelatihan
1.5. Rangkuman ketersediaan keuangan/kebutuhan fisik dan sumber daya manusia
1.6. Analisa kemungkinan keterbatasan/hambatan untuk implementasi pelatihan
1.7. Diskripsi kriteria seleksi dan program pelatihan untuk pelatih dan personil lain yang
dibutuhkan dalam pelatihan.
1.8. Laporan atas perancangan, pengembangan, pemeliharaan dan keamanan untuk
sistem penyimpanan rekaman
1.9. Prosedur kaji ulang untuk sistem pelatihan
1.10. Dokumentasi SMM

2. Asesmen membutuhkan bukti-bukti dengan sejumlah proses yang harus disediakan :


2.1. Standar kompetensi yang relevan, pedoman asesmen dan kerangka kualifikasi
nasional
2.2. Keterkaitan antara kompetensi, kesepakatan industri yang terkait dengan ketenaga
kerjaan, sistem klasifikasi berbasis keterampilan dengan efektifitas organisasi.
2.3. Pemahaman tentang teori dan metodologi pengumpulan dan analisis data
2.4. Kemampuan berbahasa dan literasi yang dipersyaratkan untuk mengolah sumber
informasi dan mempersiapkan dokumentasi dalam format yang jelas dan
komprehensif dan identifikasi perbaikan lainnya
2.5. Merencanakan kerja mandiri termasuk didalamnya perkiraan akibat yang timbul dari
regulasi lainnya
2.6. Kemampuan berkomunikasi yang tepat sesuai dengan budaya di tempat kerja.

3. Implikasi sumber daya:


Akses kepada pelanggan yang relevan, pemangku kepentingan terkait, dan sumber daya
dari persyaratan informasi dalam analisis kebutuhan

4. Konsistensi unjuk kerja:


4.1. Kompetensi ini dapat diujikan dalam periode waktu tertentu, batasan kontekstual,
dilakukan diberbagai tempat, dilakukan secara langsung ditempat kerja atau ditempat
simulasi dan menggunakan format-format yang tersedia

5. Konteks asesmen:
Asesmen dilaksanakan ditempat kerja atau disimulasi, dan asesi harus menggunakan
kompetensi.

KOMPETENSI KUNCI

No Kompetensi Kunci Dalam Unit ini Tingkat


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 3
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 3
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 3
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 3
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 3
6 Memecahkan masalah 3
7 Menggunakan teknologi 3

127
BAB IV

PENUTUP

Dengan ditetapkannya Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia


Sektor Perindustrian Sub Sektor Industri Kecil dan Menengah Bidang
Konsultan Diagnosis Industri Kecil dan Menengah, maka SKKNI ini berlaku
secara nasional dan menjadi acuan bagi penyelenggaraan pendidikan dan
pelatihan serta uji kompetensi dalam rangka sertifikasi kompetensi.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 12 Maret 2007
LAMPIRAN
KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
REPUBLIK INDONESIA

NOMOR : KEP. 116/MEN/III/ 2007

TENTANG
PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA
SEKTOR JASA KEMASYARAKATAN DAN PERORANGAN
SUB SEKTOR JASA LAINNYA
BIDANG MERANCANG MODE BUSANA

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Salah satu strategi pembangunan pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam


penjelasan atas UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas adalah pengembangan dan
pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi, salah satu prasyarat untuk menyusun
kurikulum berbasis kompetensi yaitu tersusunnya Standar Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia. Dalam konteks tersebut diatas Konsorsium Merancang Mode Busana pada
Direktorat Pembinaan Kursus dan Kelembagaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Luar
Sekolah, Departemen Pendidikan Nasional bersama stakeholder terkait menyusun
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Merancang Mode Busana.
Merancang Mode Busana merupakan keahlian yang mempunyai lapangan kerja yang
cukup bervariasi. Diantara lapangan pekerjaan tersebut dapat membuka usaha sendiri
berupa rumah mode, bekerja pada orang lain di rumah mode dan butik atau bekerja
sebagai ilustrator, stylist di industri garmen, dan dapat pula sebagai desainer lepas (free
lance) pada berbagai usaha terkait.
Dengan disusunnya dan diberlakukannya Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
ini, maka lembaga pendidikan Merancang Mode Busana dapat menggunakannya
sebagai rujukan untuk menghasilkan perancang Mode Busana yang profesional,
bermutu, dan berdaya saing.

B. TUJUAN

Penyusunan kompetensi baku sektor jasa kemasyarakatan dan perorangan sub sektor
jasa lainnya bertujuan mengembangkan sumber daya manusia yang khusus bergerak di
bidang pelayanan jasa Merancang Mode Busana sehingga mampu memenuhi keperluan
masyarakat, yaitu :
1. Institusi pendidikan dan pelatihan
Sebagai acuan dalam penyelenggaraan pelatihan, pengembangan kurikulum, dan
penyusunan modul.
2. Event Organizer
Sebagai acuan dalam memberikan pelayanan jasa Merancang Mode Busana.
3. Masyarakat Umum
Sebagai pedoman bagi masyarakat yang memerlukan pelayanan jasa Merancang
Mode Busana yang profesional.

1
4. Institusi Penyelenggara Ujian dan Sertifikasi
Sebagai acuan untuk penyelenggaraan ujian dan pemberian sertifikasi sebagai
Perancang Mode Busana.
5. Pemerintah
Sebagai acuan untuk membuat kebijakan dan penyusunan peraturan yang terkait
dengan pelayanan jasa Merancang Mode Busana.

C. PENGGUNAAN STANDAR KOMPETENSI NASIONAL INDONESIA

Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia yang telah disusun dan telah
mendapatkan pengakuan oleh para pemangku kepentingan akan dirasakan bermanfaat
apabila telah terimplementasi secara konsisten. Standar Kompetensi Kerja digunakan
sebagai acuan untuk :
Menyusun Uraian Pekerjaan
Menyusun dan mengembangkan Program Pelatihan dan Sumber Daya Manusia
Menilai Unjuk Kerja seseorang
Sertifikasi Profesi di tempat kerja.
Dengan dikuasainya kompetensi sesuai standar yang telah ditetapkan maka seseorang
Penata Rias Pengantin memiliki kemampuan untuk :
Mengerjakan suatu tugas atau pekerjaan dalam pelayanan Merancang Mode Busana
Mengorganisasikan agar pekerjaan pelayanan Merancang Mode Busana dapat
dilaksanakan dengan baik dan profesional
Menentukan langkah apa yang harus dilakukan pada saat terjadi sesuatu yang
berbeda dengan rencana tatalaksana Merancang Mode Busana
Menggunakan kemampuan yang dimilikinya untuk memecahkan masalah atau
melaksanakan tugas pelayanan Merancang Mode Busana

D. FORMAT STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA

Format Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Industri Pakaian Jadi Sub
Sektor Merancang Mode Busana mengacu kepada :
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional. Pada
Undang-Undang ini dijelaskan bahwa pengembangan kurikulum dilakukan dengan
mengacu pada standar nasional. Kurikulum pada semua jenjang dan jenis
pendidikan dikembangkan dengan prinsip-prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan
pendidikan potensi dengan dan peserta didik.
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang standar
nasional pendidikan yang menyatakan bahwa satuan pendidikan non formal dalam
bentuk kursus dan lembaga pelatihan menggunakan kurikulum berbasis kompetensi
yang memuat pendidikan kecakapan hidup dan keterampilan
3. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. 227/MEN/2003 tentang cara
penetapan standar kompetensi kerja nasional Indonesia.

Kode : Kode unit diisi dan ditetapkan dengan mengacu pada format
kodifikasi SKKNI.

Judul Unit : Mendefinisikan tugas/pekerjaan unit kompetensi yang


menggambarkan sebagian atau keseluruhan standar
kompetensi

Deskripsi Unit : Menjelaskan judul unit yang mendeskripsikan pengetahuan

2
Elemen Kompetensi : Mengidentifikasi tugas-tugas yang harus dikerjakan untuk
mencapai kompetensi berupa pernyataan yang menunjuk-kan
komponen-komponen pendukung untuk kompetensi sasaran
apa yang harus dicapai

Kreteria Unjuk Kerja : Menggambarkan kegiatan yang harus dikerjakan untuk


memperagakan kompetensi di setiap elemen, apa yang harus
dikerjakan pada waktu menilai dan apakah syarat-syarat dari
elemen dipenuhi

Batasan Variabel : Ruang lingkup, situasi dan kondisi dimana kriteria unjuk kerja
diterapkan. Mendefinisikan situasi dari unit dan mem-berikan
informasi lebih jauh tentang tingkat otonomi per-lengkapan dan
materi yang mungkin digunakan dan mengacu pada syarat-
syarat yang ditetapkan, termasuk peraturan dan produk atau
jasa yang dihasilkan

Panduan Penilaian : Membantu menginterpretasikan dan menilai unit dengan


mengkhususkan petunjuk nyata yang perlu dikumpulkan, untuk
memperagakan kompetensi sesuai dengan tingkat ketrampilan
yang digambarkan dalam Kriteria Unjuk Kerja, yang meliputi :
Pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan untuk
seseorang dinyatakan kompeten pada tingkatan tertentu
Ruang lingkup pengujian menyatakan dimana, bagaimana
dan metode apa pengujian seharusnya dilakukan.
Aspek penting dari pengujian menjelaskan hal-hal pokok dari
pengujian dan kunci pokok yang perlu dilihat pada waktu
pengujian

Kompetensi Kunci : Ketrampilan umum yang diperlukan agar kriteria unjuk kerja
tercapai pada tingkatan kinerja yang dipersyaratkan untuk peran
/ fungsi pada suatu pekerjaan
Kompetensi Kunci meliputi :
Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi
Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi
Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas
Bekerja dengan orang lain dan kelompok
Menggunakan ide-ide dan teknik matematika
Memecahkan masalah
Menggunakan teknologi
Kompetensi Kunci dibagi dalam tiga tingkatan :
Tingkat 1 harus mampu :
a. Melaksanakan proses yang telah ditentukan
b. Menilai mutu berdasarkan kriteria yang telah ditentukan
Tingkat 2 harus mampu :
a. Mengelola proses
b. Menentukan kriteria untuk mengevaluasi proses
Tingkat 3 harus mampu :
a. Menentukan prinsip-prinsip dan proses
b. Mengevaluasi dan mengubah bentuk proses
c. Menentukan kriteria untuk evaluasi proses

3
E. KODEFIKASI STANDAR KOMPETENSI
Kodifikasi setiap unit mengacu pada format kodifikasi SKKNI sebagai berikut :

XXX XX 00 000 00

SEKTOR SUB SEKTOR BIDANG/GRUP NOMOR UNIT VERSI

SEKTOR : Diisi dengan singkatan 3 huruf dari nama sektor.


Untuk sektor Jasa Kemasyarakatan dan Perorangan disingkat
dengan JKP.
SUB SEKTOR : Diisi dengan singkatan 2 huruf dari subsektor. Jika tak ada sub
sektor diisi dengan huruf 00.
Untuk sub sektor Merancang Mode Busana disingkat dengan MB.
BIDANG/GRUP : Diisi dengan dua digit angka yaitu :
01 : Identifikasi kompetensi umum yang diperlukan untuk bekerja
pada sektor
02 : Identifikasi kompetensi inti yang diperlukan untuk mengerjakan
tugas-tugas inti pada sektor tertentu
03 : Identifikasi kompetensi kekhususan/spesialisasi yang
diperlukan untuk mengerjakan tugas-tugas spesifik pada
sektor tertentu. Dst….
NO. URUT UNIT : Diisi dengan nomor unit kompetensi dengan menggunakan 3 digit
Angka, mulai dari 001, 002, 003 dan seterusnya
VERSI : Diisi dengan nomor urut versi menggunakan 2 digit angka, mulai
dari 01, 02, 03 dan seterusnya

F. KELOMPOK KERJA
SKKNI Merancang Mode Busana dirumuskan oleh kelompok kerja yang
merepresentasikan perwakilan pemangku kepentingan, dan telah dilakukan konvensi
pada tanggal 12 sampai 14 November 2006 di Padang, Sumatera Barat.

Adapun nama-nama anggota Panitia Teknis/Tim Penanggung Jawab/Pengarah, Tim


Nara Sumber, Tim Teknis/Tim Penyusun SKKNI dan Peserta Konvensi sebagai berikut :

1. KEPANITIAAN PENYUSUNAN SKKNI MERANCANG MODE BUSANA

NO. NAMA JABATAN DALAM JABATAN DALAM


DINAS/LEMBAGA PANITIA/TIM
a. PANITIA TEKNIS / TIM PENANGGUNG JAWAB/ PENGARAH
1. Ace Suryadi, Ph.D Direktur Jenderal Pendidikan Pembina
Luar Sekolah Depdiknas
2. Dr. Triyadi Direktur Pembinaan Kursus Pengarah
dan Kelembagaan, Ditjen
PLS
3. Drs. Sipken Ginting Kepala Subdit Peningkatan Pengarah
Mutu Kursus
4. Drs. Yusuf Muhyiddin, MPd Kepala Subdit Pengembang Penanggung Jawab
an Informasi Kursus

4
5. Dra. Endang Wahyuningsih Kepala Seksi Evaluasi pada Ketua
Sub. Direktorat Peningkatan
Mutu Kursus, Direktorat
Pembinaan Kursus dan
Kelembagaan, Ditjen PLS,
Depdiknas.
6. Eddy Bachtari, S.Sos. Kepala Seksi Program pada Sekretaris
Sub. Direktorat Peningkatan
Mutu Kursus, Direktorat
Pembinaan Kursus dan
Kelembagaan, Ditjen PLS,
Depdiknas
7. Sri Hartono Staf pada Sub. Direktorat Anggota
Peningkatan Mutu Kursus,
Direktorat Pembinaan
Kursus dan Kelembagaan,
Ditjen PLS,Depdiknas
8. Emi Yulianti Staf pada Sub. Direktorat Anggota
Peningkatan Mutu Kursus
Direktorat Pembinaan
Kursus dan Kelembagaan,
Ditjen PLS,Depdiknas
9. Suhatri Staf pada Sub. Direktorat Anggota
Peningkatan Mutu Kursus
Direktorat Pembinaan
Kursus dan Kelembagaan,
Ditjen PLS,Depdiknas
10. Fitria Yolanda Staf pada Sub. Direktorat Anggota
Peningkatan Mutu Kursus
Direktorat Pembinaan
Kursus dan Kelembagaan,
Ditjen PLS,Depdiknas
11. Ni Komang Sri Sukarni Staf pada Sub. Direktorat Anggota
Peningkatan Mutu Kursus
Direktorat Pembinaan
Kursus dan Kelembagaan,
Ditjen PLS,Depdiknas
12. Yudhi Kurniawan Staf pada Sub. Direktorat Anggota
Peningkatan Mutu Kursus
Direktorat Pembinaan
Kursus dan Kelembagaan,
Ditjen PLS,Depdiknas
13. Nuning Yuningsih Staf pada Sub. Direktorat Anggota
Peningkatan Mutu Kursus
Direktorat Pembinaan
Kursus dan Kelembagaan,
Ditjen PLS,Depdiknas
14. R.E. Purwohastuti Staf pada Sub. Direktorat Anggota
Pengembangan Kelembaga
an, Direktorat Pembinaan
Kursus dan Kelembagaan,
Ditjen PLS, Depdiknas.

5
15. Nuryati Staf pada Sub. Direktorat Anggota
Kemitraan, Direktorat
Pembinaan Kursus dan
Kelembagaan, Ditjen PLS,
Depdiknas
16. Lismanto Staf pada Sub. Direktorat Anggota
Pengembangan Informasi
Kursus, Direktorat
Pembinaan Kursus dan
Kelembaga- an, Ditjen PLS,
Depdiknas.
b. TIM NARA SUMBER SKKNI
1. Drs. Mulyanto, MM Direktur Standarisasi Nara Sumber
Kompetensi dan Program
Pela tihan, Ditjen Bina
Pelatihan dan Produktivitas,
Depnaker trans
2. Hendra Pribadi Master Asesor, Lembaga Nara Sumber
Sertifikasi Logam dan Mesin
3. Sumarna F Abdurachman BNSP Nara Sumber
4. Ir. Slamet Prihatmojo Pemerintah Nara Sumber
5. Bayu Priantoko Pemerintah Nara Sumber
6. Suherman Ahmad BNSP Nara Sumber
7. Muchtar Azis BNSP Nara Sumber
8. Dra. Wisri A. Mamdy, MPd. Ketua Konsorsium Nara Sumber
Merancang Busana

c. TIM TEKNIS / TIM PENYUSUN SKKNI


1. Dra. Wisri A. Mamdy, MPd. Ketua Konsorsium Ketua
Merancang Busana
2. Dra. Melly Prabawati Wakil Ketua Konsorsium Sekretaris
Merancang Busana
3. M. Haryono, SPd. Sekretaris Konsorsium Anggota
Merancang Busana
4. Drs. M. Alim Zaman, MPd. Anggota Konsorsium Anggota
Merancang Busana
5. Dra. Uswatun Hasanah MSi Anggota Konsorsium Anggota
Merancang Busana
6. Dra. Vivi Radiona S.P Anggota Konsorsium Anggota
Merancang Busana
7. Dra. Suryawati, MSi Anggota Konsorsium Anggota
Merancang Busana
8. Aisah Khairina, SPd Anggota Konsorsium Anggota
Merancang Busana
9. Susan Budiharjo Anggota Konsorsium Anggota
Merancang Busana

6
2. DAFTAR PESERTA KONVENSI MERANCANG MODE BUSANA

No. Nama Unsur Keterangan


1. Ace Suryadi, PhD Pemerintah Pembina
2. DR. Triyadi Pemerintah Pengarah
3. Drs.Yusuf Muhyiddin Pemerintah Penanggung Jawab
4. Dra. Endang Wahyuningsih Pemerintah Ketua
5. Eddy Bachtari, S.Sos. Pemerintah Sekretaris
6. Sri Hartono, SE, MPd Pemerintah Panitia Teknis
7. Dra. Suhatri Pemerintah Panitia Teknis
8. Nuryati Pemerintah Panitia Teknis
9. Ni Komang Sri Sukarni Pemerintah Panitia Teknis
10. Lismanto Pemerintah Panitia Teknis
11. Nuning Yuningsih Pemerintah Panitia Teknis
12. RE.Purwohastuti Pemerintah Panitia Teknis
13. Emi Yulianti Pemerintah Panitia Teknis
14. Sumarna F Abdurachman BNSP Nara Sumber
15. Ir. Slamet Prihatmojo Pemerintah Nara Sumber
16. Bayu Priantoko Pemerintah Nara Sumber
17. Hendra Pribadi LSP Nara Sumber
18. Dra. Wisri A. Mamdy, M.Pd Lembaga Diklat Penyusun
19. Dra. Melly Prabawati Lembaga Diklat Penyusun
20. Dra. Vivi Radiona Lembaga Diklat Penyusun
21. M. Noer Haryono, S.Pd Lembaga Diklat Penyusun
22. Dra. Uswatun Hasanah, M.Si Lembaga Diklat Penyusun
23. Dra. Suryawati, M.Si Lembaga Diklat Penyusun
24. Sinta Mouly Agnes, SH Lembaga Diklat Peserta
25. Dra. Mularia Simarmata Lembaga Diklat Peserta
26. Yulidar Pengguna Tenaga Kerja Peserta
27. Ayetti Lembaga Diklat Peserta
28. Martini Sucipto Asosiasi Profesi Peserta
29. Rini Handayani Asosiasi Profesi Peserta
30. Ermala Meilina Lembaga Diklat Peserta
31. Reni Anggraeni Pengguna Tenaga Kerja Peserta
32. Retno R Asosiasi Industri Peserta
33. Cholilawati Asosiasi Industri Peserta
34. Dra. Nani Sunarni Asosiasi Industri Peserta
35. Siti Syamsiah Pengguna Tenaga Kerja Peserta
36. Dra. Christine Simon Asosiasi Industri Peserta
37. Nana Iskandar Lembaga Diklat Peserta
38. Soepiyah Andry Lembaga Diklat Peserta
39. Ruby Eniasaridevi Lembaga Diklat Peserta
40. Gloria Panji Lembaga Diklat Peserta
41. Warsaya Irianto Asosiasi Industri Peserta
42. Dra. Sicilia Sawitri, M.Pd Asosiasi Industri Peserta
43. Rr. Ratna Arum Widyati, SS Asosiasi Profesi Peserta
44. Sri Purwani, S.Pd Lembaga Diklat Peserta
45. Aryani Widagdo Pengguna Tenaga Kerja Peserta
46. Agustin Rinartati, S.Pd Pengguna Tenaga Kerja Peserta
47. Ivon Wahyu Novita Iskandar Pengguna Tenaga Kerja Peserta
48. Uke Toegimin Pengguna Tenaga Kerja Peserta
49. Karsiati Pengguna Tenaga Kerja Peserta

7
50. Hj. Lela Nirwana, S.Pd Pemerintah Peserta
51. Sanisah Lembaga Diklat Peserta
52. Reni Puspa Bachtiar, SE Lembaga Diklat Peserta
53. H. Andi Humaya Asosiasi Industri Peserta
54. Suherman Ahmad BNSP Nara Sumber
55. Muchtar Azis BNSP Nara Sumber
56. Fitria Yolanda, SE Pemerintah Panitia Teknis
57. Yudhi Kurniawan Pemerintah Panitia Teknis
58. Jamilah Pemerintah Panitia Teknis
59. Tri Dian Roswita Pemerintah Panitia Teknis
60. Sarmidi Pemerintah Panitia Teknis
61. Sigit Ariyanto, S.Pd Asosiasi Profesi Peserta
62. Nurwani Paisan Asosiasi Industri Peserta
63. Ny. Siti Soepangkat Asosiasi Industri Peserta
64. Esti Hastanti Lembaga Diklat Peserta
65. I Gst Ayu Sumanishari Lembaga Diklat Peserta
66. Alit Suarta Lembaga Diklat Peserta
67. Hj. Bintari M. Damanik Lembaga Diklat Peserta
68. Zahara Tharmun, SH Lembaga Diklat Peserta
69. Yanti Herawati Hasim Lembaga Diklat Peserta
70. Drs. H. Ridwansyah Lembaga Diklat Peserta
71. Diniwati Asosiasi Profesi Peserta
72. Suci Arini Lembaga Diklat Peserta
73. Mirawati T Asosiasi Profesi Peserta
74. Karin Pengguna Tenaga Kerja Peserta
75. Ayu Novia Pengguna Tenaga Kerja Peserta
76. Nur Indarti Pengguna Tenaga Kerja Peserta
77. Amalia Pengguna Tenaga Kerja Peserta
78. Sulastri Widjaja Pengguna Tenaga Kerja Peserta
79. Olga Tampake Pengguna Tenaga Kerja Peserta
80. Etty Batita Pengguna Tenaga Kerja Peserta

PTK = 14 LSP = 1
LD = 25 AP = 6
P = 21 B = 3
AI = 9

8
BAB II

STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA (SKKNI)

A. KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA

1. Pemetaan KKNI:
Sektor : Jasa Kemasyarakatan dan Perorangan
Sub Sektor : Jasa Lainnya
Bidang Pekerjaan : Merancang Mode Busana

Area Pekerjaan / Profesi


LEVEL KKNI
Berjenjang Tertentu

Anak Wanita Dewasa Pria Dewasa

Sertifikat IX

Sertifikat VIII

Sertifikat VII

Sertifikat VI

Sertifikat V Desainer

Sertifikat IV Ass.Desainer Ass. Desainer Ass. Desainer

Sertifikat III Stylist

Sertifikat II Asisten Stylist Asisten Stylist Asisten Stylist

Sertifikat I

B. PEMAKETAN SKKNI
1. Penjelasan Kodifikasi Pekerjaan

PENJELASAN PENGKODEAN
1. Kategori 0 (Jasa kemasyarakatan dan Perorangan)
2. Golongan Pokok 93 (Jasa Kegiatan Lainnya)

3. Golongan 0 (Jasa Kegiatan Lainnya)


4. Sub Golongan 9 (Jasa Lainnya)

9
PENJELASAN PENGKODEAN
5. Kelompok / 1. Jasa Penjahitan
BidangPekerjaan
2. Jasa Penyaluran Tenaga Kerja
3. Jasa Pelayanan Kebugaran
4. Jasa Perorangan Yang Tidak Diklasifikasikan Di Tempat
Lain
5. Merancang Mode Busana
6. Sub Kelompok Merancang Mode Busana :
1. Merancang Mode Busana Anak
2. Merancang Mode Busana Wanita Dewasa
3. Merancang Mode Busana Pria Dewasa
7. Bagian / Pekerjaan Kualifikasi Berjenjang
A. Anak
1. Asisten Stylist
2. Stylist
3. Asisten Desainer
4. Desainer
B. Wanita Dewasa
1. Asisten Stylist
2. Stylist
3. Asisten Desainer
4. Desainer
C. Wanita Dewasa
1. Asisten Stylist
2. Stylist
3. Asisten Desainer
4. Desainer

8. Kualifikasi A. Kualifikasi Berjenjang


Kompetensi 1. Level II : Asisten Stylist
2. Level III : Stylist
3. Level IV : Asisten Desainer
4. Level V : Desainer

9. Versi 01

2. Paket-paket SKKNI

Pekerjaan : Asisten Stylist Busana Anak/ Wanita/ Pria


Kode Pekerjaan : Asisten Stylist Busana Anak

O 93 0 9 5 1 1 II 01
Asisten Stylist Busana Wanita
O 93 0 9 5 2 1 II 01
Asisten Stylist Busana Pria
O 93 0 9 5 3 1 II 01

Level : Sertifikat II

10
KOMPETENSI UMUM

No Kode Unit Judul Unit


1 JKP.MB01.001.01 Melakukan komunikasi dengan berbagai pihak terkait
2 JKP.MB01.002.01 Melaksanakan pelayanan prima dalam berbagai
bidang usaha merancang mode busana.
3 JKP.MB01.003.01 Melakukan komunikasi dalam Bahasa Inggris
dibidang merancang mode busana.

KOMPETENSI INTI

No Kode Unit Judul Unit


1 JKP.MB02.001.01 Menerapkan unsur dan prinsip desain dalam rancangan
mode busana
2 JKP.MB02.002.01 Menggambar anatomi tubuh manusia untuk sketsa
mode
3 JKP.MB02.003.01 Menggambar sketsa mode dengan berbagai alat dan
bahan pewarna
4 JKP.MB02.004.01 Menggambar teknis
5 JKP.MB02.005.01 Mengenal jenis bahan tekstil

KOMPETENSI KHUSUS

No Kode Unit Judul Unit


1 JKP.MB03.001.01 Mengoperasikan komputer untuk desain mode busana
2 JKP.MB03.002.01 Menjelaskan konstruksi pola busana.
3 JKP.MB03.003.01 Menjelaskan teknik dasar menjahit

Pekerjaan : Stylist Busana Anak/ Wanita/ Pria


Kode Pekerjaan : Stylist Busana Anak

O 93 0 9 5 1 3 III 01

Stylist Busana Wanita


O 93 0 9 5 2 2 III 01
Stylist Busana Pria
O 93 0 9 5 3 2 III 01

Level : Sertifikat III

11
KOMPETENSI UMUM

No Kode Unit Judul Unit

1 JKP.MB01.001.01 Melakukan komunikasi dengan berbagai pihak terkait


Melaksanakan pelayanan prima dalam berbagai bidang
2 JKP.MB01.002.01 usaha merancang mode busana
Melakukan komunikasi dalam Bahasa Inggris dibidang
3 JKP.MB01.003.01 merancang mode busana

KOMPETENSI INTI

No Kode Unit Judul Unit


1 JKP.MB02.001.01 Menerapkan unsur dan prinsip desain dalam rancangan
mode busana
2 JKP.MB02.002.01 Menggambar anatomi tubuh manusia untuk sketsa
mode
3 JKP.MB02.003.01 Menggambar sketsa mode dengan berbagai alat dan
bahan pewarna
4 JKP.MB02.004.01 Menggambar teknis
5 JKP.MB02.005.01 Mengenal jenis bahan tekstil untuk busana
6 JKP.MB02.006.01 Mengenal sejarah perkembangan mode
7 JKP.MB02.007.01 Membaca trend
8 JKP.MB02.008.01 Menata/memodifikasi desain busana
9 JKP.MB02.009.01 Menata/menyiapkan kebutuhan koleksi mode busana
untuk display dan pemotretan
10 JKP.MB02.010.01 Mengkoordinasikan suatu kegiatan pagelaran busana

KOMPETENSI KHUSUS

No Kode Unit Judul Unit


1 JKP.MB03.001.01 Mengoperasikan komputer untuk desain mode
2 JKP.MB03.002.01 Menjelaskan konstruksi pola
3 JKP.MB03.003.01 Menjelaskan teknik dasar menjahit
4 JKP.MB03.004.01 Menampilkan rancangan mode busana dengan teknik
draping

Pekerjaan : Asisten Desainer Busana Anak/ Wanita/ Pria


Kode Pekerjaan : Asisten Desainer Busana Anak

O 93 0 9 5 1 3 IV 01
Asisten Desainer Busana Wanita
O 93 0 9 5 2 3 IV 01

12
Asisten Desainer Busana Pria
O 93 0 9 5 3 3 IV 01

Level : Sertifikat IV

KOMPETENSI UMUM

No Kode Unit Judul Unit


1 JKP.MB01.001.01 Melakukan komunikasi dengan berbagai pihak terkait
Melaksanakan pelayanan prima dalam berbagai bidang
2 JKP.MB01.002.01 usaha merancang mode busana
Melakukan komunikasi dalamBahasa Inggris dibidang
3 JKP.MB01.003.01 merancang mode busana

KOMPETENSI INTI

No Kode Unit Judul Unit


1 JKP.MB02.001.01 Menerapkan unsur dan prinsip desain dalam rancangan
mode busana
2 JKP.MB02.002.01 Menggambar anatomi tubuh manusia untuk sketsa
mode
3 JKP.MB02.003.01 Menggambar sketsa mode dengan berbagai alat dan
bahan pewarna
4 JKP.MB02.004.01 Menggambar teknis
5 JKP.MB02.005.01 Mengenal jenis bahan tekstil
6 JKP.MB02.006.01 Mengenal sejarah perkembangan mode
7 JKP.MB02.007.01 Menata/memodifikasi desain busana
8 JKP.MB02.008.01 Menata/menyiapkan kebutuhan koleksi mode busana
untuk display dan pemotretan
9 JKP.MB02.009.01 Mengkoordinasikan suatu kegiatan pagelaran busana
Menterjemahkan ide desain busana dari desainer
10 JKP.MB02.010.01 Mensupervisi realisasi produk busana
11 JKP.MB02.011.01 Mempresentasikan hasil rancangan desain mode
12 JKP.MB02.012.01 busana

KOMPETENSI KHUSUS

No Kode Unit Judul Unit


1 JKP.MB03.001.01 Mengoperasikan komputer untuk desain mode
2 JKP.MB03.002.01 Menjelaskan konstruksi pola
3 JKP.MB03.003.01 Menjelaskan teknik dasar menjahit
4 JKP.MB03.004.01 Menampilkan rancangan mode busana dengan teknik
draping

13
Pekerjaan : Desainer Busana Anak/ Wanita/ Pria
Kode Pekerjaan : Desainer Busana Anak

O 93 0 9 5 1 4 V 01
Desainer Busana Wanita
O 93 0 9 5 2 4 V 01
Desainer Busana Pria
O 93 0 9 5 3 4 V 01

Level : Sertifikat V

KOMPETENSI UMUM

No Kode Unit Judul Unit


1 JKP.MB01.001.01 Melakukan komunikasi dengan berbagai pihak terkait
Melaksanakan pelayanan prima dalam berbagai bidang
2 JKP.MB01.002.01 usaha merancang mode busana
Melakukan komunikasi dalamBahasa Inggris dibidang
3 JKP.MB01.003.01 merancang mode busana
Melakukan wirausaha dalam bidang merancang mode
4 JKP.MB01.004.01 busana

KOMPETENSI INTI

No Kode Unit Judul Unit


1 JKP.MB02.001.01 Menerapkan unsur dan prinsip desain dalam rancangan
mode busana
2 JKP.MB02.002.01 Menggambar anatomi tubuh manusia untuk sketsa
mode
3 JKP.MB02.003.01 Menggambar sketsa mode dengan berbagai alat dan
bahan pewarna
4 JKP.MB02.004.01 Menggambar teknis
5 JKP.MB02.005.01 Mengenal jenis bahan tekstil
6 JKP.MB02.006.01 Mengenal sejarah perkembangan mode
7 JKP.MB02.007.01 Mengkoordinasikan suatu kegiatan pergelaran busana
Membaca trend
8 JKP.MB02.013.01 Merancang desain busana
9 JKP.MB02.014.01 Menerapkan tata niaga mode
10 JKP.MB02.015.01 Mempresentasikan karya busana dalam pergelaran dan
11 JKP.MB02.016.01 pameran

14
KOMPETENSI KHUSUS

No Kode Unit Judul Unit


1 JKP.MB03.001.01 Mengoperasikan komputer untuk desain mode
2 JKP.MB03.002.01 Menjelaskan konstruksi pola
3 JKP.MB03.003.01 Menjelaskan teknik dasar menjahit
4 JKP.MB03.004.01 Menampilkan rancangan mode busana dengan teknik
draping
5 JKP.MB03.005.01 Merancang Mode Busana Unik

C. DAFTAR UNIT KOMPETENSI

1. KOMPETENSI UMUM

No Kode Unit Judul Unit

1 JKP.MB01.001.01 Melakukan komunikasi dengan berbagai pihak terkait


2 JKP.MB01.002.01 Melaksanakan pelayanan prima dalam berbagai bidang
usaha merancang mode busana
3 JKP.MB01.003.01 Melakukan komunikasi dalamBahasa Inggris dibidang
merancang mode busana
4. JKP.MB01.004.01 Melakukan wirausaha dalam bidang merancang mode
busana

2. KOMPETENSI INTI

No Kode Unit Judul Unit

1 JKP.MB02.001.01 Menerapkan unsur dan prinsip desain dalam rancangan


mode busana
2 JKP.MB02.002.01 Menggambar anatomi tubuh manusia untuk sketsa
mode
3 JKP.MB02.003.01 Menggambar sketsa mode dengan berbagai alat dan
bahan pewarna
4 JKP.MB02.004.01 Menggambar teknis
5 JKP.MB02.005.01 Mengenal jenis bahan tekstil
6 JKP.MB02.006.01 Mengenal sejarah perkembangan mode
7 JKP.MB02.007.01 Menata/memodifikasi desain busana
8 JKP.MB02.008.01 Menata/menyiapkan kebutuhan koleksi mode busana
untuk display dan pemotretan
9 JKP.MB02.009.01 Mengkoordinasikan suatu kegiatan pagelaran busana
10 JKP.MB02.010.01 Menterjemahkan ide desain busana dari desainer
11 JKP.MB02.011.01 Mensupervisi realisasi produk busana
12 JKP.MB02.012.01 Mempresentasikan hasil rancangan desain mode
busana
13 JKP.MB02.013.01 Membaca trend
14 JKP.MB02.014.01 Merancang desain busana

15
No Kode Unit Judul Unit
15 JKP.MB02.015.01 Menerapkan tata niaga mode
16 JKP.MB02.016.01 Mempresentasikan karya busana dalam pergelaran dan
pameran

3. KOMPETENSI KHUSUS

No Kode Unit Judul Unit

1 JKP.MB03.001.01 Mengoperasikan komputer untuk desain mode busana


2 JKP.MB03.002.01 Menjelaskan konstruksi pola
3 JKP.MB03.003.01 Menjelaskan teknik dasar menjahit
4 JKP.MB03.004.01 Menampilkan rancangan mode busana dengan teknik
draping
5 JKP.MB03.005.01 Merancang mode busana unik

16
KODE UNIT : JKP.MB01.001.01
JUDUL UNIT : Melakukan komunikasi dengan berbagai pihak
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk melakukan
komunikasi dengan berbagai pihak

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Berkomunikasi di lingkungan 1.1. Masalah di lingkungan kerja diidentifikasi
kerja dan diselesaikan secara detail dengan
kolega.
1.2. Pekerjaan yang melibatkan kolega dan
rekanan dikomunikasikan sesuai prosedur.

2. Memberikan konsultasi 2.1. Konsultasi diberikan kepada kolega sesuai


kepada kolega keperluan
2.2. Konsultasi kepada kolega dilaksanakan
sesuai prosedur kerja

3. Menjaga standar performence 3.1. Etika dan estetika berkomunikasi dipahami


dengan baik.
3.2. Penampilan diri ditunjukkan secara
profesional sesuai dengan jabatan.

BATASAN VARIABEL

1. Unit kompetensi ini berlaku untuk berkomunikasi di lingkungan kerja, memberikan


bantuan kepada kolega, menjaga standar performence yang digunakan untuk
melakukan komunikasi dengan berbagai pihak.
2. Perlengkapan untuk berkomunikasi di lingkungan kerja, memberikan bantuan
kepada kolega, menjaga standar performence mencakup :
2.1. Telephon
2.2. Facimily
2.3. Perangkat komputer dan software
3. Tugas berkomunikasi di lingkungan kerja, memberikan bantuan kepada kolega,
menjaga standar performence meliputi :
3.1. Teori tentang etika dan estetika menerima tamu
3.2. Praktek berkomunikasi.
4. Peraturan untuk melaksanakan unit ini meliputi :
3.1. Disiplin
3.2. Berpatisipasi aktif
3.3. Bekerjasama

PANDUAN PENILAIAN

1. Penjelasan prosedur penilaian


Kompetensi ini diujikan secara simulasi yang dapat meningkatkan penerapan
komunikasi dengan kolega dan rekanan terkait.

17
2. Kondisi penilaian
Kondisi penilaian merupakan aspek penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya
kompetensi tersebut. Penilaian dapat dilakukan dengan cara demonstrasi, simulasi di
workshop / bengkel kerja dan atau ditempat kerja
3. Pengetahuan yang dibutuhkan
3.1. Etika dan estetika komunikasi
3.2. Teknik berkomunikasi
3.3. Pedoman kerjasama.
4. Ketrampilan yang dibutuhkan
4.1. Melaksanakan komunikasi efektif dengan kolega dan rekanan
4.2. Memberi konsultasi kepada kolega dan rekanan
4.3. Melakukan kerjasama dengan kolega dan rekanan
5. Aspek kritis penilaian
5.1. Menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar
5.2. Menunujukkan kepercayaan diri yang mantap.
5.3. Melibatkan diri secara aktif dalam berkomunikasi
5.4. Menunjukkan sikap yang baik

KOMPETENSI KUNCI

No. Kompetensi Kunci Dalam Unit Ini Tingkat


1. Mengumpulkan, mengorganisasi dan menganalisa informasi 1
2. Mengkomunikasikan ide-ide dan menginformasikan 1
3. Merencanakan dan mengorganisir aktivitas - aktivitas 1
4. Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2
5. Menggunakan ide-ide dan tehnik matematika 2
6. Memecahkan masalah 2
7. Menggunakan teknologi 3

18
KODE UNIT : JKP.MB01.002.01
JUDUL UNIT : Melaksanakan pelayanan prima dalam berbagai bidang usaha
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk
melaksanakan pelayanan prima dalam berbagai bidang usaha

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Melakukan pelayanan di 1.1. Komunikasi secara terbuka, sopan dan
tempat kerja profesional dengan pelanggan dijelaskan
dengan baik
1.2. Bahasa yang digunakan sesuai dengan
pelanggan
1.3. Bahasa tubuh digunakan dengan wajar
tanpa dibuat-buat

2. Memberi konsultasi pada 2.1. Kebutuhan pelanggan diidentifikasi secara


pelanggan dilingkungan tepat dan benar
sendiri maupun lingkungan 2.2. Konsultasi dilakukan dengan ramah, sopan
luar sesuai karakter pelanggan
2.3. Keluhan pelanggan ditanggapi dengan baik

3. Melakukan pelayanan prima 3.1. Diperlihatkan standar kualitas tim kerja yang
secara tim kompak kepada pelanggan
3.2. Diakomodasikan perbedaan budaya tim
kerja untuk kepuasan pelanggan
Dipertimbangkan semua informasi dari tim
untuk pelanggan pada pelanggan

BATASAN VARIABEL

1. Unit kompetensi ini berlaku untuk melakukan pelayanan di tempat kerja, memberi
konsultasi pada pelanggan dilingkungan sendiri maupun lingkungan luar,
melakukan pelayanan prima secara tim yang digunakan untuk Melaksanakan
pelayanan prima dalam berbagai bidang usaha.
2. Perlengkapan untuk melakukan pelayanan di tempat kerja, memberi konsultasi
memberi konsultasi pada pelanggan dilingkungan sendiri maupun lingkungan
luar, melakukan pelayanan prima secara tim, mencakup :
2.1. Meja dan kursi kantor
2.2. Telephon dan faximili
2.3. Alat-alat tulis kantor
3. Tugas melakukan pelayanan di tempat kerja, memberi konsultasi pada pelanggan
dilingkungan sendiri maupun lingkungan luar, melakukan pelayanan prima secara
tim meliputi :
3.1. Melakukan pelayanan terhadap konsumen secara terbuka, sopan dan profesional
dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar
3.2. Memberikan penjelasan dan memenuhi kebutuhan pelanggan dengan tepat,
sopan, dan ramah.
4. Peraturan untuk melaksanakan unit ini meliputi :
4.1. Melakukan komunikasi

19
PANDUAN PENILAIAN

1. Penjelasan prosedur penilaian :


Kompetensi ini diujikan secara individu dengan cara simulasi untuk dapat meningkatkan
kemampuan pelayanan prima terhadap pelanggan.
2. Kondisi penilaian :
Kondisi penilaian merupakan aspek penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya
kompetensi tersebut. Penilaian dapat dilakukan dengan cara demonstrasi, simulasi di
workshop / bengkel kerja dan atau ditempat kerja
3. Pengetahuan yang dibutuhkan :
3.1. Etika dan estetika komunikasi
3.2. Teknik berkomunikasi
3.3. Pedoman kerjasama
4. Ketrampilan yang dibutuhkan :
4.1. Melaksanakan pelayanan yang sopan dengan pelanggan
4.2. Memberi bantuan kepada kolega dan rekanan
4.3. Melakukan kerjasama dengan kolega dan rekanan
5. Aspek kritis penilaian :
5.1. Menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar
5.2. Menunujukkan kepercayaan diri yang mantap.
5.3. Melibatkan diri secara aktif dalam berkomunikasi

KOMPETENSI KUNCI

No. Kompetensi Kunci Dalam Unit Ini Tingkat


1. Mengumpulkan, mengorganisasi dan menganalisa informasi 1
2. Mengkomunikasikan ide-ide dan menginformasikan 2
3. Merencanakan dan mengorganisir aktivitas - aktivitas 2
4. Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2
5. Menggunakan ide-ide dan tehnik matematika 3
6. Memecahkan masalah 3
7. Menggunakan teknologi 3

20
KODE UNIT : JKP.MB01.003.01
JUDUL UNIT : Melakukan komunikasi dalam bahasa Inggris di bidang
merancang mode busana
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk melakukan
komunikasi dalam bahasa Inggris di bidang merancang mode
busana

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Mengetahui istilah bidang 1.1 Istilah-istilah bahasa Inggris bidang
merancang mode busana merancang mode busana dibaca dengan
benar
1.2 Istilah-istilah bahasa Inggris bidang
merancang mode busana dijelaskan dengan
benar

2. Menggunakan bahasa Inggris 2.1. Istilah bidang merancang mode busana


bidang merancang mode dikelompokkan dalam bahasa Inggris Secara
dengan baik umum maupun khusus
2.2 Dengan bahasa Inggris dikomunikasikan
berbagai trend, dan teknik di bidang busana
untuk internal dan eksternal

BATASAN VARIABEL

1. Unit kompetensi ini berlaku untuk mengetahui istilah bidang merancang mode
busana, menggunakan bahasa Inggris bidang merancang mode busana dengan
baik yang digunakan untuk melakukan komunikasi dalam bahasa Inggris di bidang
merancang mode busana
2. Perlengkapan untuk mengetahui istilah bidang merancang mode busana,
menggunakan bahasa Inggris bidang merancang mode busana dengan baik,
mencakup: Modul
3. Tugas untuk mengetahui istilah bidang merancang mode busana,
menggunakan bahasa Inggris bidang merancang mode busana dengan baik yang
digunakan untuk melakukan komunikasi dalam bahasa Inggris di bidang
merancang mode busana meliputi :
3.1. Menterjemahkan istilah-istilah asing dalam bidang mode ke bahasa Indonesia
3.2. Membuat makalah tentang tren mode dalam bahasa Inggris
4. Peraturan untuk melaksanakan unit ini meliputi :
4.1. Melakukan komunikasi
4.2. Melaksanakan pelayanan prima

PANDUAN PENILAIAN

1. Penjelasan prosedur penilaian :


Kompetensi ini diujikan melalui teori dan praktek berkomunikasi dalam bahasa Inggris

21
2. Kondisi penilaian :
Kondisi penilaian merupakan aspek penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya
kompetensi tersebut. Penilaian dapat dilakukan dengan cara demonstrasi, simulasi di
workshop / bengkel kerja dan atau ditempat kerja
3. Pengetahuan yang dibutuhkan :
3.1 Vocabulary istilah dalam mode
3.2 Grammar
3.3 TOEFL
4. Ketrampilan yang dibutuhkan :
4.1 Komunikasi dalam bahasa Inggris
5. Aspek kritis penilaian :
5.1 Ketelitian dalam menuliskan istilah mode dalam bahasa Inggris
5.2 Ketepatan Grammar

KOMPETENSI KUNCI

No. Kompetensi Kunci Dalam Unit Ini Tingkat


1. Mengumpulkan, mengorganisasi dan menganalisa informasi 2
2. Mengkomunikasikan ide-ide dan menginformasikan 3
3. Merencanakan dan mengorganisir aktivitas - aktivitas 1
4. Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2
5. Menggunakan ide-ide dan tehnik matematika 3
6. Memecahkan masalah 3
7. Menggunakan teknologi 3

22
KODE UNIT : JKP.MB01.004.01
JUDUL UNIT : Melakukan wirausaha dalam bidang merancang mode busana
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk melakukan
wirausaha dalam bidang merancang mode busana

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Menguasai konsep 1.1. Pengertian kewirausahaan dan pemasaran
kewirausahaan dan dijelaskan dengan benar
pemasaran 1.2. Bentuk-bentuk wirausaha dijelaskan dengan
benar
1.3. Bentuk-bentuk pasar dijelaskan dengan
benar

2. Mengidentifikasi karakteristik 2.1. Ciri-ciri wirausahawan yang baik dijelaskan


wirausahawan dengan benar
2.2. Syarat-syarat menjadi wirausahawan
dijelaskan dengan benar
2.3. Profil wirausahawan yang sukses dikenal
dengan baik

3. Mengenal jenis-jenis usaha 3.1. Macam-macam jenis wirausaha dibidang


bidang busana merancang mode busana dijelaskan
dengan benar
3.2. Jenis-jenis wirausaha di bidang merancang
mode busana dibedakan sesuai karakter

4. Menganalisis pasar dan 4.1. Analisis pasar ( harga, model, tempat,


pemasaran produk mode promosi dan pesaing) dilakukan dengan
busana teliti
4.2. Hasil analisis pasar dievaluasi
4.3. Sistem pemasaran diterapkan sesuai
dengan jenis usaha

5. Mengelola usaha dibidang 5.1. Perencanaan usaha dibuat sesuai prosedur


busana (merancang busana) 5.2. Dirancang susunan organisasi wirausaha
dibidang merancang mode busana
5.3. Dilaksanakan pengawasan dalam usaha
dibidang busana
5.4. Dilakukan evaluasi keberhasilan usaha
dibidang busana
5.5. Disusun proposal untuk mendirikan usaha

BATASAN VARIABEL

1. Unit kompetensi ini berlaku untuk menguasai konsep kewirausahaan dan


pemasaran, mengidentifikasi karakteristik wirausahawan mengenal jenis- jenis
usaha bidang busana menganalisis pasar dan pemasaran produk mode busana,
mengelola usaha dibidang busana (merancang busana) yang digunakan untuk
melakukan wirausaha dalam bidang merancang mode busana

23
2. Perlengkapan untuk menguasai konsep kewirausahaan dan pemasaran,
mengidentifikasi karakteristik wirausahawan mengenal jenis- jenis usaha bidang
busana menganalisis pasar dan pemasaran produk mode busana, mengelola
usaha dibidang busana (merancang busana) mencakup :
2.1. Alat tulis dan perlengkapan gambar
2.2. Meja kerja
2.3. Meja dan kursi tamu
2.4. Lemari display
2.5. Lemari alat dan bahan
2.6. Manequin dan paspop
2.7. Gantungan baju dang hanger
2.8. Majalah mode dan trend
2.9. Perlengkapan produksi busana
2.10. Perangkat komputer
3. Tugas memahami karakteristik wirausahawan, mengenal jenis-jenis usaha bidang
busana, menganalisis pasar dan pemasaran produk mode busana, mengelola
usaha dibidang busana (merancang busana) yang digunakan untuk melakukan
wirausaha dalam bidang merancang mode busana meliputi:
3.1. Melakukan survey pasar
3.2. Menganalisis pangsa pasar
3.3. Membuat proposal wirausaha merancang mode busana
3.4. Mengevaluasi hasil produk desain mode busana
4. Peraturan untuk melaksanakan unit ini meliputi :
4.1. Melakukan komunikasi dengan berbagai pihak terkait
4.2. Melaksanakan pelayanan prima dalam berbagai bidang usaha merancang mode
busana
4.3. Melakukan komunikasi dalam berbagai bahasa inggris di bidang merancang mode
busana
4.4. Merancang desain mode busana
4.5. Mengoperasikan komputer untuk desain mode
4.6. Menampilkan rancangan mode busana dengan teknik draping

PANDUAN PENILAIAN

1. Penjelasan prosedur penilaian :


Kompetensi ini diuji secara individu dalam penilaian teori dan kelompok dalam survey
pasar dan pembuatan proposal dan presentasi perencanaan usaha
2. Kondisi penilaian :
Kondisi penilaian merupakan aspek penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya
kompetensi tersebut. Penilaian dapat dilakukan dengan cara demonstrasi, simulasi di
workshop / bengkel kerja dan atau ditempat kerja
3. Pengetahuan yang dibutuhkan :
3.1. Pengertian kewirausahaan dan pemasaran.
3.2. Bentuk-bentuk wirausaha
3.3. Bentuk-bentuk pasar
3.4. Ciri-ciri wirausahawan yang baik
3.5. Syarat-syarat menjadi wirausahawan
3.6. Macam-macam jenis wirausaha dibidang busana
3.7. Analisis pasar
3.8. Teknik pembuatan proposal

24
4. Ketrampilan yang dibutuhkan :
4.1. Melakukan komunikasi dengan berbagai pihak terkait
4.2. Melaksanakan pelayanan prima dalam berbagai bidang usaha merancang mode
busana
4.3. Melakukan komunikasi dalam berbagai bahasa inggris di bidang merancang mode
busana
4.4. Merancang desain mode busana
4.5. Mengoperasikan komputer untuk desain mode
4.6. Menampilkan rancangan mode busana dengan teknik draping
5. Aspek kritis penilaian :
5.1. Kepekaan dalam menganalisis (survey pasar)
5.2. Perencanaan usaha atau proposar dapat realisasikan
5.3. Kejelasan dalam presentasi

KOMPETENSI KUNCI

No. Kompetensi Kunci Dalam Unit Ini Tingkat


1. Mengumpulkan, mengorganisasi dan menganalisa informasi 1
2. Mengkomunikasikan ide-ide dan menginformasikan 2
3. Merencanakan dan mengorganisir aktivitas - aktivitas 2
4. Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2
5. Menggunakan ide-ide dan tehnik matematika 3
6. Memecahkan masalah 3
7. Menggunakan teknologi 3

25
KODE UNIT : JKP.MB02.001.01
JUDUL UNIT : Menerapkan unsur dan prinsip desain dalam rancangan mode
busana
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk menerapkan
unsur dan prinsip desain dalam rancangan mode busana

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Merancang Busana dengan 1.1. Pengertian unsur-unsur desain dijelaskan
penerapan unsur-unsur pada rancangan busana
desain 1.2. Busana dirancang dengan penerapan unsur
garis dan unsur bentuk (garis leher, garis
hias, bentuk kerah, bentuk lengan dan
bentuk rok).
1.3. Busana dirancang dengan berbagai macam
siluet .
1.4. Busana dirancang untuk berbagai jenis
tekstur (polos, bermotif, tipis, tebal,
transparan, kasar, halus)
1.5. Busana dirancang dengan berbagai
kombinasi warna.

2. Merancang busana dengan 2.1. Dijelaskan pengertian prinsip-prinsip desain


penerapan prinsip-prinsip 2.2. Busana dirancang dengan penerapan prinsip
desain desain harmoni, proporsi, keseimbangan,
pusat perhatian dan irama.

BATASAN VARIABEL

1. Unit kompetensi ini berlaku untuk penerapan unsur-unsur dan prinsip desain
yang digunakan merancang mode busana
2. Perlengkapan untuk penerapan unsur-unsur dan prinsip desain yang digunakan
merancang mode busana meliputi :
2.1. kertas gambar
2.2. pinsil 2B dan B
2.3. penggaris
2.4. penghapus]
2.5. drawing pen
3. Tugas penerapan unsur-unsur dan prinsip desain yang digunakan merancang
mode busana meliputi :
3.1. Membuat desain dengan menerapkan unsur desain
3.2. Membuat desain dengan menerapkan prinsip desain
4. Peraturan untuk melaksanakan unit ini meliputi :
4.1. Menggambar dasar bentuk alam dan bentuk bebas

26
PANDUAN PENILAIAN

1. Penjelasan prosedur penilaian :


Kompetensi ini diuji secara individu dalam penilaian yang dilihat dari tugas-tugas yang
diberikan serta penilaian dalam ujian teori.
2. Kondisi penilaian :
Kondisi penilaian merupakan aspek penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya
kompetensi tersebut. Penilaian dapat dilakukan dengan cara demonstrasi, simulasi di
workshop / bengkel kerja dan atau ditempat kerja
3. Pengetahuan yang dibutuhkan :
3.1. Pengertian dan macam-macam unsur desain
3.2. Pengertian dan macam-macam prinsip desain.
3.3. Penerapan unsur dan prinsip desain dalam merancang mode busana
4. Ketrampilan yang dibutuhkan :
4.1. Menggambar sketsa mode dengan menerapkan unsur dan prinsip desain
5. Aspek kritis penilaian :
5.1. Kreatifitas dalam mendesain
5.2. Kerapihan dalam penyelesaian desain

KOMPETENSI KUNCI

No. Kompetensi Kunci Dalam Unit Ini Tingkat


1. Mengumpulkan, mengorganisasi dan menganalisa informasi 1
2. Mengkomunikasikan ide-ide dan menginformasikan 2
3. Merencanakan dan mengorganisir aktivitas - aktivitas 1
4. Bekerja dengan orang lain dan kelompok 3
5. Menggunakan ide-ide dan tehnik matematika 2
6. Memecahkan masalah 3
7. Menggunakan teknologi 3

27
KODE UNIT : JKP.MB02.002.01
JUDUL UNIT : Menggambar anatomi modis untuk sketsa mode
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk menggambar
anatomi modis untuk sketsa mode

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Menggambar anatomi modis 1.1 Anatomi tubuh diidentifikasi berdasarkan
ukuran tinggi kepala.
1.2 Perbandingan anatomi modis digambar
berdasarkan usia dan jenis kelamin.
1.3 Letak bagian tubuh digambar sesuai
standar anatomi modis.

2. Menggambar gaya dan 2.1. Gaya, gerakan dan sikap tubuh digambar
gerakan tubuh dengan berpedoman pada fungsi otot dan
persendian.
2.2. Gaya dan gerakan tubuh digambar dengan
menampilkan berbagai posisi/sikap tampak
dari depan, belakang, miring ¾ bagian dan
tampak samping.
2.3. Bagian tubuh digambar secara
proporsional sesuai anatomi modis.

BATASAN VARIABEL

1. Unit kompetensi ini berlaku untuk menggambar anatomi modis dan menggambar
gaya dan gerakan tubuh yang digunakan untuk menggambar anatomi tubuh
manusia untuk sketsa mode
2. Perlengkapan untuk menggambar anatomi modis dan menggambar gaya dan
gerakan tubuh, mencakup :
2.1. kertas gambar
2.2. pinsil B dan 2B
2.3. penggaris
2.4. penghapus
2.5. drawing pen
3. Tugas untuk menggambar anatomi modis dan menggambar gaya dan gerakan
tubuh meliputi :
3.1 proporsi tubuh untuk mode
3.2 berbagai gerak dan gaya untuk model
3.3 gambar bagian tubuh, wajah, tangan dan kaki
3.4 gambar model yang lengkap
4. Peraturan untuk melaksanakan unit ini meliputi :
4.3 Disiplin
4.4 Berpatisipasi aktif
4.5 Kerja individu

28
PANDUAN PENILAIAN

1. Penjelasan prosedur penilaian :


Kompetensi ini diujikan secara individu yang dapat meningkatkan keterampilan dalam
menggambar anatomi dengan berbagai gaya dan gerak untuk model
2. Kondisi penilaian :
Kondisi penilaian merupakan aspek penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya
kompetensi tersebut. Penilaian dapat dilakukan dengan mendemonstrasikan, simulasi di
workshop / bengkel kerja dan atau ditempat kerja
3. Pengetahuan yang dibutuhkan :
3.1. perbandingan ukuran bagian tubuh
3.2. alat dan bahan gambar
4. Ketrampilan yang dibutuhkan :
4.1. keterampilan menggambar benda alam
4.2. keterampilan menggunakan alat gambar
5. Aspek kritis penilaian :
5.1 perbandingan tubuh digambar dengan benar
5.2 gerak dan gaya digambar sesuai kebutuhan desain

KOMPETENSI KUNCI

No. Kompetensi Kunci Dalam Unit Ini Tingkat


1. Mengumpulkan, mengorganisasi dan menganalisa informasi 1
2. Mengkomunikasikan ide-ide dan menginformasikan 1
3. Merencanakan dan mengorganisir aktivitas - aktivitas 2
4. Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2
5. Menggunakan ide-ide dan tehnik matematika 3
6. Memecahkan masalah 3
7. Menggunakan teknologi 3

29
KODE UNIT : JKP.MB02.003.01
JUDUL UNIT : Menggambar sketsa mode dengan berbagai alat dan bahan
pewarna
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk menggambar
sketsa mode dengan berbagai alat dan bahan pewarna

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Menyiapkan alat dan 1.1. Alat gambar (kuas, palet) disediakan
bahan pewarna gambar dengan berbagai macam ukuran dan
fungsinya serta siap untuk digunakan
1.2. Kertas gambar disediakan dengan tepat
ukurannya dan fungsinya
1.3. Bahan pewarna gambar (pensil warna,
spidol, cat air, cat poster) disediakan dan
siap digunakan

2. Mengikuti prosedur kerja 2.1. Sikap kerja disesuaikan dengan kesehatan


dan keselamatan kerja
2.2. Teknik pewarnaan gambar (penyelesaian
tekstur, kulit dan rambut) sesuai dengan
prosedur/teknik dan karakter dari masing-
masing bahan pewarna

3. Menggunakan alat dan bahan 3.1. Sketsa desain siap untuk diwarnai
pewarna gambar untuk 3.2. Pensil warna digunakan untuk penyelesaian
penyelesaian tekstur, warna berbagai efek tekstur, warna kulit dan
kulit dan rambut rambut dengan memperhatikan efek gelap
terang (cahaya)
3.3. Campuran warna cat air dan cat poster
dibuat menjadi warna yang diinginkan
3.4. Sapuan kuas dan cat air digunakan untuk
penyelesaian berbagai efek tekstur, warna
kulit dan rambut dengan memperhatikan
efek gelap terang (cahaya)

BATASAN VARIABEL

1. Unit kompetensi ini berlaku untuk menyiapkan alat dan bahan pewarna gambar,
mengikuti prosedur kerja, menggunakan alat dan bahan pewarna gambar untuk
penyelesaian tekstur, warna kulit dan rambut yang digunakan untuk menggambar
sketsa mode dengan berbagai alat dan bahan pewarna
2. Perlengkapan untuk menyiapkan alat dan bahan pewarna gambar, mengikuti
prosedur kerja, menggunakan alat dan bahan pewarna gambar untuk
penyelesaian tekstur, warna kulit dan rambut, mencakup : alat gambar, bahan
pewarna, kertas HVS 80gram, kertas gambar sesuai kebutuhan

30
3. Tugas menyiapkan alat dan bahan pewarna gambar, mengikuti prosedur kerja,
menggunakan alat dan bahan pewarna gambar untuk penyelesaian tekstur, warna
kulit dan rambut meliputi :
3.1. Membuat sketsa dengan berbagai macam teknik penyelesaian tesktur
3.2. Membuat sketsa dengan berbagai macam teknik penyelesaian motif
4. Peraturan untuk melaksanakan unit ini meliputi menggambar menggambar
anatomi

PANDUAN PENILAIAN

1. Penjelasan prosedur penilaian :


Kompetensi ini diujikan secara individu yang dapat meningkatkan keterampilan dalam
membuat sketsa dengan menggunakan berbagai alat dan bahan pewarna.
2. Kondisi penilaian :
Kondisi penilaian merupakan aspek penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya
kompetensi tersebut. Penilaian dapat dilakukan dengan cara demonstrasi, simulasi di
workshop / bengkel kerja dan atau ditempat kerja
3. Pengetahuan yang dibutuhkan :
3.1. Macam-macam alat dan bahan yang dapat digunakan untuk pewarnaan
3.2. Teknik pewarnaan untuk berbagai macam tekstur
4. Ketrampilan yang dibutuhkan :
4.1. Membuat pewarnaan dari berbagai macam tekstur
5. Aspek kritis penilaian :
5.1. Kreatifitas menampilkan teknik pewarnaan dalam sketsa mode
5.2. Kerapihan penyelesaian sketsa

KOMPETENSI KUNCI

No. Kompetensi Kunci Dalam Unit Ini Tingkat


1. Mengumpulkan, mengorganisasi dan menganalisa informasi 1
2. Mengkomunikasikan ide-ide dan menginformasikan 2
3. Merencanakan dan mengorganisir aktivitas - aktivitas 1
4. Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2
5. Menggunakan ide-ide dan tehnik matematika 3
6. Memecahkan masalah 3
7. Menggunakan teknologi 2

31
KODE UNIT : JKP.MB02.004.01
JUDUL UNIT : Menggambar desain mode dan gambar teknis
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk menggambar
desain mode dan gambar teknis

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Menyiapkan alat dan bahan 1.1. Pensil yang akan digunakan dipilih dengan
untuk desain mode tepat dan siap digunakan
1.2. Kertas gambar dipilih sesuai ukuran dan
fungsinya dan siap digunakan

2. Menggambar bagian-bagian 2.1. Detail bagian busana digambar sesuai


busana (garis leher, kerah, dengan bentuk dan konstruksinya
garis hias, lengan, rok, celana) 2.2. Perbandingan dan ketepatan letak bagian
busana digambar dengan proposional

3. Melakukan penyelesaian 3.1. Detail bagian-bagian busana digambar


gambar bagian bagian-bagian dengan jelas sesuai dengan prosedur/teknik
busana menggambar
3.2. Gambar ilustrasi bagian busana
diselesaikan dengan rapi, bersih dan estetik

4. Membuat gambar teknis 4.1. Siluet dan bagian-bagian busana digambar


busana dengan jelas
4.2. Proporsi bagian-bagian busana dijelaskan

BATASAN VARIABEL

1. Unit kompetensi ini berlaku untuk menyiapkan alat dan bahan untuk desain mode,
menggambar bagian-bagian busana (garis leher, kerah, garis hias, lengan, rok,
celana), melakukan penyelesaian gambar bagian-bagian busana yang digunakan
untuk menggambar teknis.
2. Perlengkapan untuk kompetensi ini berlaku untuk menyiapkan alat dan bahan
desain mode, menggambar bagian-bagian busana (garis leher, kerah, garis hias,
lengan, rok, celana), melakukan penyelesaian gambar desain mode dan gambar
teknis, mencakup :
2.1. Pensil gambar (2B)
2.2. Konte (pensil arang)
2.3. Bahan pewarna (cat air, cat poster, spidol)
2.4. Pena gambar
2.5. Kertas gambar
3. Tugas menyiapkan alat dan bahan untuk desain mode, menggambar bagian-
bagian busana (garis leher, kerah, garis hias, lengan, rok, celana), melakukan
penyelesaian gambar desain busana, meliputi :
3.1. Menyiapkan alat dan bahan menggambar desain mode dan gambar teknis
3.2. Membuat desain mode dan gambar teknis

32
4. Peraturan untuk melaksanakan unit ini meliputi :
4.1. Menggambar anatomi modis
4.2. Pengetahuan alat dan bahan gambar

PANDUAN PENILAIAN

1. Penjelasan prosedur penilaian :


Kompetensi ini diuji dengan menilai hasil desain mode busana dan gambar teknis
2. Kondisi penilaian :
Kondisi penilaian merupakan aspek penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya
kompetensi tersebut. Penilaian dapat dilakukan dengan mendemonstrasikan, simulasi di
workshop / bengkel kerja dan atau ditempat kerja
3. Pengetahuan yang dibutuhkan :
3.1. Pengetahuan desain dan alat gambar
3.2. Bagian-bagian busana
3.3. Tekstur kain
3.4. Proporsi gambar teknis
4. Ketrampilan yang dibutuhkan :
4.1. Menggunakan alat gambar
4.2. Menggambar macam-macam tekstur
4.3. Menggambar teknis
5. Aspek kritis penilaian :
5.1. Ketepatan proporsi
5.2. Keluwesan gambar desain mode

KOMPETENSI KUNCI

No. Kompetensi Kunci Dalam Unit Ini Tingkat


1. Mengumpulkan, mengorganisasi dan menganalisa informasi 1
2. Mengkomunikasikan ide-ide dan menginformasikan 2
3. Merencanakan dan mengorganisir aktivitas - aktivitas 2
4. Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2
5. Menggunakan ide-ide dan tehnik matematika 3
6. Memecahkan masalah 3
7. Menggunakan teknologi 3

33
KODE UNIT : JKP.MB02.005.01
JUDUL UNIT : Mengenal jenis bahan tekstil
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk mengenal
jenis bahan tekstil

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Mengenal macam-macam asal .1 Macam-macam asal serat tekstil melalui
serat tekstil alat pengujian asal serat diidentifikasi .
.2 Serat alam dan serat buatan dibedakan
berdasarkan asal serat
.3 Label pada benang dan bahan tekstil
dijelaskan

2. Mengenal macam-macam 2.1. Macam-macam bahan tekstil diidentifikasi


konstruksi tekstil berdasarkan teknik pembuatan (tenunan,
rajutan, kempa/non woven, anyaman,
buhul, kaitan )
2.2. Macam-macam tenunan dan sifat
permukaan tekstur dibedakan
2.3. Jenis penyempurnaan dan pewarnaan
tekstil diidentifikasi

3. Memilih tekstil untuk berbagai 3.1. Karakteristik tekstur ditentukan untuk


rancangan busana berbagai rancangan sesuai dengan
penggolongan busananya (jenis
kelamin,usia dan kesempatan)
3.2. Bahan tambahan (pelengkap) dari
rancangan busana dipilih sesuai dengan
bahan utama.

BATASAN VARIABEL

1. Unit kompetensi ini berlaku untuk mengenal macam-macam asal serat tekstil,
mengenal macam-macam konstruksi tekstil, memilih tekstil untuk berbagai
rancangan busana
2. Perlengkapan untuk mengenal macam-macam asal serat tekstil, mengenal macam-
macam konstruksi tekstil, memilih tekstil untuk berbagai rancangan busana
meliputi :
2.1. Kaca pembesar untuk tekstil
2.2. Macam-macam tekstil
2.3. Macam-macam label tekstil
2.4. Alat uji tekstil
3. Tugas mengenal macam-macam asal serat tekstil, mengenal macam-macam
konstruksi bahan/kain, memilih tekstil untuk berbagai rancangan busana meliputi :
3.1. Menjelaskan sifat macam-macam serat
3.2. Membedakan konstruksi kain
3.3. Memilih tekstil dan tekstur yang sesuai dengan rancangan

34
4. Peraturan untuk melaksanakan unit ini tidak memerlukan persyaratan khusus
karena materi ini merupakan kompetensi awal.

PANDUAN PENILAIAN

1. Penjelasan prosedur penilaian :


Kompetensi ini diuji dengan melihat hasil pengetahuan tekstil seperti sifat dan
Struktur/konstruksi kain.
2. Kondisi penilaian :
Kondisi penilaian merupakan aspek penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya
kompetensi tersebut. Penilaian dapat dilakukan dengan mendemonstrasikan, simulasi di
workshop / bengkel kerja dan atau ditempat kerja
3. Pengetahuan yang dibutuhkan :
3.1. Macam-macam serat
3.2. Macam-macam konstruksi kain
3.3. Macam-macam teknik penyempurnaan kain
4. Ketrampilan yang dibutuhkan :
4.1. Membedakan macam-macam serat dan konstruksi kain
4.2. Menganalisis hasil penyempurnaan kain
5. Aspek kritis penilaian
5.1. Ketepatan dalam menganalisis sifat dan konstruksi kain

KOMPETENSI KUNCI

No. Kompetensi Kunci Dalam Unit Ini Tingkat


1. Mengumpulkan, mengorganisasi dan menganalisa informasi 3
2. Mengkomunikasikan ide-ide dan menginformasikan 2
3. Merencanakan dan mengorganisir aktivitas - aktivitas 1
4. Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2
5. Menggunakan ide-ide dan tehnik matematika 3
6. Memecahkan masalah 3
7. Menggunakan teknologi 3

35
KODE UNIT : JKP.MB02.006.01
JUDUL UNIT : Mengenal sejarah perkembangan mode
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan sikap kerja yang dibutuhkan untuk mengenal sejarah
perkembangan mode

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Memahami berbagai bentuk 1.1 Pengertian sejarah perkembangan mode
dasar busana zaman kuno dijelaskan
1.2 Berbagai bentuk dasar busana zaman kuno
diidentifikasi
1.3 Ciri-ciri dari tiap bentuk dasar busana
zaman kuno diidentifikasi

2. Memahami ciri-ciri busana dari 2.1. Berbagai ciri busana abad Pertengahan
abad ke abad dijelaskan secara rinci
2.2. Busana Eropa, Asia,Timur Tengah dan
Indonesia dijelaskan secara rinci

3. Mengaplikasikan 3.1. Bentuk dasar busana zaman kuno, zaman


pertengahan busana Eropa, Asia, Timur
Tengah dan Indonesia dimodifikasi ke
dalam style-style baru
3.2. Busana-busana model terbaru diciptakan
dengan sumber inspirasi sejarah
perkembangan mode

BATASAN VARIABEL

1. Unit kompetensi ini berlaku untuk memahami berbagai bentuk dasar busana
zaman kuno, memahami ciri-ciri busana dari abad ke abad, mengaplikasikan yang
digunakan untuk mengenal sejarah perkembangan mode.
2. Perlengkapan untuk memahami berbagai bentuk dasar busana zaman kuno,
memahami ciri-ciri busana dari abad ke abad, dan mengaplikasikan meliputi :
2.1. Peta dunia
2.2. Slide dan film
2.3. CD tentang kostum sesuai dengan zamam
2.4. Proyektor/LCD
3. Tugas memahami berbagai bentuk dasar busana zaman kuno, memahami ciri-ciri
busana dari abad ke abad, mengaplikasikan meliputi :
3.1. Menjelaskan tentang perkembangan mode sesuai periode
3.2. Membuat paper tentang perkembangan mode sesuai periode
3.3. Membuat kliping tentang sejarah mode sesuai periode
4. Peraturan untuk melaksanakan unit ini meliputi :
4.1 Mengenal istilah bagian busana sesuai periode

36
PANDUAN PENILAIAN
1. Penjelasan prosedur penilaian :
Kompetensi diuji secara individu dan berkelompok dengan menilai kemampuan
pengetahuan secara teori serta kemampuan bekerjasama dalam menganalisis sejarah
perkembangan mode dalam bentuk paper.
2. Kondisi penilaian :
Kondisi penilaian merupakan aspek penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya
kompetensi tersebut. Penilaian dapat dilakukan dengan mendemonstrasikan, simulasi di
workshop / bengkel kerja dan atau ditempat kerja
3. Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mencapai kompetensi ini adalah :
3.1. Membaca peta dunia
3.2. Pengetahuan tentang sejarah dunia
3.3. Pengetahuan tentang dasar-dasar bentuk busana sesuai periode
4. Ketrampilan yang dibutuhkan :
4.1. Menentukan letak negara yang terkait dengan sejarah perkembangan mode
dengan cepat
4.2. Membedakan dasar-dasar bentuk busana sesuai periode
5. Aspek kritis penilaian
5.1. Ketepatan dalam menjelaskan sejarah perkembangan mode

KOMPETENSI KUNCI

No. Kompetensi Kunci Dalam Unit Ini Tingkat


1. Mengumpulkan, mengorganisasi dan menganalisa informasi 2
2. Mengkomunikasikan ide-ide dan menginformasikan 2
3. Merencanakan dan mengorganisir aktivitas - aktivitas 1
4. Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2
5. Menggunakan ide-ide dan tehnik matematika 3
6. Memecahkan masalah 2
7. Menggunakan teknologi 1

37
KODE UNIT : JKP.MB02.007. 01
JUDUL UNIT : Memodifikasi/Merekayasa Desain Busana
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk
memodifikasi/merekayasa desain busana

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Menyiapkan desain mode 1.1 Desain mode busana dipilih sesuai dengan
busana yang akan dimodifikasi tujuan modifikasi (busana nasional,
tradisional, internasional)
1.2 Bagian desain yang akan dimodifikasi dipilih
secara teliti

2. Membuat modifikasi (style 2.1. Detail bagian busana (garis leher, kerah,
baru) dari desain yang sudah lengan, garis hias, saku) dimodifikasi pada
ada tops (atasan) untuk menunjukkan style baru
yang inovatif
2.2. Detail Buttom ( rok dan celana) meliputi ban
pinggang, tali pinggang, saku, garis hias dan
pipa celana, dimodifikasi untuk
menunjukkan style baru yang inovatif
2.3. Komposisi dan kombinasi warna
dimodifikasi untuk menghasilkan desain
yang harmonis
2.4. Tekstur dimodifikasi untuk menubjukkan
paduan yang serasi dan proposional
penempatannya
2.5. Ciri khas asli bentuk dasar desain tidak
dihilangkan pada hasil modifikasi.

BATASAN VARIABEL

1. Unit kompetensi ini berlaku untuk menyiapkan desain mode busana yang akan
dimodifikasi, membuat modifikasi (style baru) dari desain yang sudah ada yang
digunakan untuk menata/memodifikasi desain mode busana.
2. Perlengkapan untuk menyiapkan desain mode busana yang akan dimodifikasi,
membuat modifikasi (style baru) dari desain yang sudah ada, meliputi :
2.1. Alat gambar , palet dan kuas dengan berbagai macam ukuran
2.2. kertas gambar
2.3. Bahan pewarna gambar (pensil warna, spidol, cat air, cat poster)
2.4. Majalah mode dan trend mode.
3. Tugas untuk menata/memodifikasi desain mode busana. meliputi :
3.1. Mencari bentuk lain dari bermacam-macam bentuk garis leher
3.2. Mencari bentuk lain dari bermacam-macam bentuk kerah
3.3. Mencari bentuk lain dari bermacam-macam bentuk lengan
3.4. Mencari bentuk lain dari bermacam-macam bentuk rok
3.5. Mencari bentuk lain dari bermacam-macam bentuk celana
4. Peraturan untuk melaksanakan unit ini sudah memiliki pengetahuan dan
keterampilan :

38
4.1. Menerapkan unsur dan prinsip desain dalam rancangan mode busana
4.2. Menggambar anatomi modis untuk sketsa mode
4.3. Mengenal istilah bagian-bagian busana
4.4. Menggambar sketsa mode dengan berbagai alat dan bahan pewarna gambar
4.5. Menggambar teknis
4.6. Mengenal jenis bahan dan tekstil
4.7. Mengenal sejarah perkembangan mode
4.8. Membaca trend

PANDUAN PENILAIAN

1. Penjelasan prosedur penilaian :


Penilaian dilakukan melalui hasil praktek menata/memodifikasi desain mode
busana :
1.1. Menemukan bentuk-bentuk baru dari desain garis leher, kerah, lengan, rok, saku,
celana.
1.2. Bentuk baru yang dihasilkan tidak menghilangkan ciri khas desain asli
2. Kondisi penilaian :
Kondisi penilaian merupakan aspek penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya
kompetensi tersebut. Penilaian dapat dilakukan dengan mendemonstrasikan, simulasi di
workshop / bengkel kerja dan atau ditempat kerja
3. Pengetahuan yang dibutuhkan :
3.1. Unsur dan prinsip desain
3.2. Alat dan bahan pewarna gambar
3.3. Sejarah perkembangan mode
3.4. Trend mode
3.5. Nama dan istilah bagian-bagian busana
4. Ketrampilan yang dibutuhkan :
4.1. Menggambar anatomi modis untuk sketsa mode
4.2. Menggambar sketsa mode dengan berbagai alat dan bahan pewarna gambar
4.3. Menggambar Tekstur
4.4. Membaca trend
4.5. Menata/memodifikasi desain mode busana
4.6. Merancang desain mode busana untuk berbagai kebutuhan
5. Aspek kritis penilaian :
5.1. Penilaian modifikasi menunjukkan karya yang kreatif dan inovatif
5.2. Penilaian modifikasi mencerminkan ciri khas desain yang sudah ada.

KOMPETENSI KUNCI

No. Kompetensi Kunci Dalam Unit Ini Tingkat


1. Mengumpulkan, mengorganisasi dan menganalisa informasi 2
2. Mengkomunikasikan ide-ide dan menginformasikan 2
3. Merencanakan dan mengorganisir aktivitas - aktivitas 2
4. Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2
5. Menggunakan ide-ide dan tehnik matematika 2
6. Memecahkan masalah 3
7. Menggunakan teknologi 3

39
KODE UNIT : JKP.MB02.008.01
JUDUL UNIT : Menata/menyiapkan kebutuhan koleksi mode busana untuk
display dan Pemotretan
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk
menata/menyiapkan kebutuhan koleksi mode busana untuk
display dan Pemotretan

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Membuat perencanaan untuk 1.1 Kebutuhan untuk display dan pemotretan
display dan pemotretan disiapkan sesuai dengan perencanaan.

2. Membuat karya tulis 2.1. Karya tulis dilengkapi dengan koleksi yang
akan disajikan
2.2. Karya tulis dibuat berdasarkan konsep dan
tema sesuai kaidah penulisan
3. Membuat koleksi dalam 3.1. Dibuat sketsa mode untuk koleksi 10 desain
bentuk sketsa mode busana, 1 rekayasa busana, 4 gambar
anatomi modis, koleksi lingkaran warna dan
value serta komposisi bentuk bebas dan
geometris
3.2. Dibuat 30 sketsa mode busana wanita + 10
busana anak + 1 rekayasa bahan dan
asesoris
3.3. Dibuat koleksi sesuai tema berupa story
board (kolase) dengan 40 desain busana
wanita serta asesorisnya dalam bentuk
sketsa mode

4. Membuat koleksi karya 4.1. Diwujudkan 3 desain yang dipilih dari 40


busana desain busana wanita yang ada disertai
asesoris dan milineris

5. Menata koleksi untuk display 5.1. Ditata koleksi sketsa mode dan koleksi
dan pemotretan karya busana untuk display dan pemotretan.

BATASAN VARIABEL

1. Unit kompetensi ini berlaku untuk membuat perencanaan display dan pemotretan,
membuat karya tulis, membuat koleksi dalam bentuk sketsa mode, membuat
koleksi karya busana yang digunakan untuk display dan pemotretan
2. Perlengkapan untuk membuat perencanaan display dan pemotretan, membuat
karya tulis, membuat koleksi dalam bentuk sketsa mode dan koleksi karya busana,
mencakup :
2.1. Boneka display
2.2. Sketsa mode (40 gambar)
2.3. Busana yang diwujudkan (3 karya busana)
2.4. Alat bantu display dan pemotretan
2.5. Perlengkapan pemotretan

40
3. Tugas menyiapkan rencana koleksi mode busana sesuai tema, membuat materi
yang akan disajikan pada koleksi dalam bentuk ilustrasi mode, membuat karya
busana dalam bentuk benda yang sebenarnya meliputi :
3.1. Membuat proposal untuk koleksi busana sesuai dengan konsep dan tema
3.2. Membuat sketsa mode untuk koleksi busana beserta asesoris
3.3. Merealisasikan tiga desain terpilih untuk dipresentasikan dalam bentuk pameran
4. Peraturan untuk melaksanakan unit ini meliputi :
4.1. Memahami unsur dan prinsip desain
4.2. Memahami konstruksi pola dan teknik menjahit
4.3. Membuat konsep desain sesuai tema

PANDUAN PENILAIAN

1. Penjelasan prosedur penilaian :


Kompetensi ini diujikan secara perorangan untuk meningkatkan pengetahuan
ketrampilan dalam menata koleksi mode busana
2. Kondisi penilaian :
Kondisi penilaian merupakan aspek penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya
kompetensi tersebut. Penilaian dapat dilakukan dengan mendemonstrasikan, simulasi di
workshop / bengkel kerja dan atau ditempat kerja
3. Pengetahuan yang dibutuhkan :
3.1. Cara pembuatan proposal
3.2. Persiapan dan teknik dalam menata display
4. Ketrampilan yang dibutuhkan :
4.1. Menata koleksi busana
5. Aspek kritis penilaian
5.1. Kreatifitas dalam menata
5.2. Keindahan dan kerapihan dalam menata.

KOMPETENSI KUNCI

No. Kompetensi Kunci Dalam Unit Ini Tingkat


1. Mengumpulkan, mengorganisasi dan menganalisa informasi 3
2. Mengkomunikasikan ide-ide dan menginformasikan 3
3. Merencanakan dan mengorganisir aktivitas - aktivitas 2
4. Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2
5. Menggunakan ide-ide dan tehnik matematika 3
6. Memecahkan masalah 3
7. Menggunakan teknologi 2

41
KODE UNIT : JKP.MB02.009.01
JUDUL UNIT : Mengkoordinasikan suatu kegiatan pergelaran busana
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk
mengkoordinasikan suatu kegiatan pergelaran busana

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Membentuk kepanitiaan 1.1. Panitia dibentuk sesuai kebutuhan
1.2. Diskripsi kerja panitian dijabarkan

2. Menyusun proposal 2.1. Proposal disusun sesuai dengan pedoman


dan rencana pergelaran
2.2. Proposal digunakan sebagai pedoman kerja
2.3. Promosi dipilih sesuai dengan tujuan

3. Mempersiapkan perlengkapan 3.1. Peralatan diinventaris sesuai kebutuhan


untuk pergelaran 3.2. Panggung dirancang sesuai tema
pergelaran
3.3. Seluruh ruang peragaan dan panggung
ditata sesuai kebutuhan

4. Menyusun acara 4.1. Acara diidentifikasi sesuai kebutuhan, waktu


dan uang
4.2. Acara disusun sesuai dengan waktu.

5. Mengevaluasi kegiatan 5.1. Seluruh kegiatan dapat dievaluasi


pergelaran keberhasilannya

BATASAN VARIABEL

1. Unit kompetensi ini berlaku untuk membentuk kepanitiaan, menyusun proposal,


mempersiapkan perlengkapan untuk pergelaran, dan menyusun acara dalam
mengkoordinasikan suatu kegiatan pergelaran busana.
2. Perlengkapan untuk membentuk kepanitiaan, menyusun proposal,
mempersiapkan perlengkapan untuk pergelaran, dan menyusun acara dalam
mengkoordinasikan suatu kegiatan pergelaran busana meliputi :
2.1. Panggung / catwalk
2.2. Sound system
2.3. Ligthting
2.4. Dekorasi
2.5. Koleksi dan asesoris
3. Tugas membentuk kepanitiaan, menyusun proposal, mempersiapkan
perlengkapan untuk pergelaran, dan menyusun acara dalam
mengkoordinasikan suatu kegiatan pergelaran busana meliputi :
3.1. Membuat perencanaan tata panggung sesuai dengan tema desain
3.2. Membuat perencanaan koreografi sesuai dengan tema desain
3.3. Menyusun acara
3.4. Menyiapkan pemeraga

42
4. Peraturan untuk melaksanakan unit ini meliputi :
Menguasai membaca tren, menata/menyiapkan kebutuhan koleksi mode.

PANDUAN PENILAIAN

1. Penjelasan prosedur penilaian :


Kompetensi ini diuji secara individu dalam menyiapkan suatu acara pergelaran
2. Kondisi penilaian :
Kondisi penilaian merupakan aspek penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya
kompetensi tersebut. Penilaian dapat dilakukan dengan cara demonstrasi, simulasi di
workshop / bengkel kerja dan atau ditempat kerja
3. Pengetahuan yang dibutuhkan :
3.1. Menejemen umum
3.2. Panggung (ligthing dan dekorasi)
3.3. Pagelaran busana.
4. Ketrampilan yang dibutuhkan :
4.1. Mengelola suatu kegiatan pergelaran busana
5. Aspek kritis penilaian :
5.1. Terlaksananya kegiatan sesuai dengan perencanaan

KOMPETENSI KUNCI

No. Kompetensi Kunci Dalam Unit Ini Tingkat


1. Mengumpulkan, mengorganisasi dan menganalisa informasi 2
2. Mengkomunikasikan ide-ide dan menginformasikan 2
3. Merencanakan dan mengorganisir aktivitas - aktivitas 2
4. Bekerja dengan orang lain dan kelompok 3
5. Menggunakan ide-ide dan tehnik matematika 3
6. Memecahkan masalah 3
7. Menggunakan teknologi 3

43
KODE UNIT : JKP.MB02.010.01
JUDUL UNIT : Menterjemahkan ide desain busana dari desainer
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk
menterjemahkan ide desain busana dari desainer

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Mengembangkan tema 1.1. Tema dikembangkang sesuai keinginan
desainer

2. Mengembangkan tren yang 2.1. Siluet dikembangkan sesuai dengan trend


telah dipilih 2.2. Warna dipilih sesuai dengan trend
2.3. Tekstil dipilih sesuai dengan trend
2.4. Style dipilih sesuai dengan trend

3. Membuat sketsa 3.1. Sketsa dibuat sesuai dengan tema

BATASAN VARIABEL

1. Unit kompetensi ini berlaku untuk mengembangkan tema, mengembangkan trend


yang telah dipilih, membuat sketsa yang digunakan untuk menterjemahkan ide
desain busana dari desainer.
2. Perlengkapan untuk mengembangkan tema, mengembangkan trend yang telah
dipilih, membuat sketsa dalam menterjemahkan ide desain busana dari desainer
meliputi :
2.1. Pensil gambar
2.2. Alat dan bahan pewarna
2.3. Kertas gambar
3. Tugas mengembangkan tema, mengembangkan tren yang telah dipilih, membuat
sketsa dalam menterjemahkan ide desain busana dari desainer meliputi :
3.1. Membuat sketsa mode dalam bentuk koleksi
4. Peraturan untuk melaksanakan unit ini meliputi :
4.1. Memiliki kompetensi membuat sketa

PANDUAN PENILAIAN

1. Penjelasan prosedur penilaian :


Kompetensi ini diuji secara individu dengan cara membuat sketsa mode berdasarkan
tema yang telah diberikan
2. Kondisi penilaian :
Kondisi penilaian merupakan aspek penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya
kompetensi tersebut. Penilaian dapat dilakukan dengan cara demonstrasi, simulasi di
workshop / bengkel kerja dan atau ditempat kerja
3. Pengetahuan yang dibutuhkan :
3.1. Pengetahuan tentang tren
3.2. Pengetahuan tentang warna
3.3. Pengetahuan tentang tekstil

44
4. Ketrampilan yang dibutuhkan :
4.1. Menuangkan ide orang lain dalam bentuk sketsa mode
5. Aspek kritis penilaian :
5.1. Kreatifitas dalam desain
5.2. Inovatif dalam mengembangkan desain

KOMPETENSI KUNCI

No. Kompetensi Kunci Dalam Unit Ini Tingkat


1. Mengumpulkan, mengorganisasi dan menganalisa informasi 3
2. Mengkomunikasikan ide-ide dan menginformasikan 2
3. Merencanakan dan mengorganisir aktivitas - aktivitas 2
4. Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2
5. Menggunakan ide-ide dan tehnik matematika 3
6. Memecahkan masalah 3
7. Menggunakan teknologi 2

45
KODE UNIT : JKP.MB02.011.01
JUDUL UNIT : Mensupervisi realisasi produk busana
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk mensupervisi
realisasi produk busana

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Membaca gambar 1.1. Proposi bagian busana dapat dibaca
dengan tepat
1.2. Garnitur dipilih sesuai dengan desain

2. Menilai hasil produksi 2.1. Hasil produksi dibuat sesuai desain


2.2. Ukuran dibuat sesuai dengan standart yang
ditentukan (S,M dan L)
2.3. Kwalitas produksi dibuat sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.

3. Menentukan kemasan 3.1. Kemasan dibuat sesuai dengan standart


(packing) yang ditentukan

BATASAN VARIABEL

1. Unit kompetensi ini berlaku untuk membaca gambar, menilai hasil produksi dan
menentukan kemasan (packing) yang digunakan dalam mensupervisi realisasi
produk busana
2. Perlengkapan untuk membaca gambar, menilai hasil produksi dan menentukan
kemasan (packing) yang digunakan dalam mensupervisi realisasi produk busana
meliputi :
2.1. Gambar teknis
2.2. Pita ukuran
2.3. Manequen
2.4. Contoh packing
3. Tugas dalam membaca gambar, menilai hasil produksi dan menentukan kemasan
(packing) yang digunakan dalam mensupervisi realisasi produk busana meliputi :
3.1. Membaca proporsi desain
3.2. Menilai hasil produksi meliputi desain, ukuran dan kualitas produksi
3.3. Menentukan kemasan
4. Peraturan untuk melaksanakan unit ini meliputi :
4.1. Pengetahuan tekstil
4.2. Teknik jahit
4.3. Menggambar teknis

PANDUAN PENILAIAN

1. Penjelasan prosedur penilaian :


Kompetensi ini di uji secara individual dalam mensupervisi realisasi produk busana

46
2. Kondisi penilaian :
Kondisi penilaian merupakan aspek penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya
kompetensi tersebut. Penilaian dapat dilakukan dengan cara demonstrasi, simulasi di
workshop / bengkel kerja dan atau ditempat kerja
3. Pengetahuan yang dibutuhkan :
3.1. Membaca gambar
3.2. Kualitas hasil produksi
3.3. Packing
4. Ketrampilan yang dibutuhkan :
4.1. Mensupervisi jalannya produksi
5. Aspek kritis penilaian :
5.1. Ketepatan membaca gambar
5.2. Kesesuaian kualitas hasil dengan standar

KOMPETENSI KUNCI

No. Kompetensi Kunci Dalam Unit Ini Tingkat


1. Mengumpulkan, mengorganisasi dan menganalisa informasi 1
2. Mengkomunikasikan ide-ide dan menginformasikan 2
3. Merencanakan dan mengorganisir aktivitas - aktivitas 1
4. Bekerja dengan orang lain dan kelompok 3
5. Menggunakan ide-ide dan tehnik matematika 3
6. Memecahkan masalah 3
7. Menggunakan teknologi 1

47
KODE UNIT : JKP.MB02.012.01
JUDUL UNIT : Mempresentasikan hasil rancangan desain mode busana
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk
mempresentasikan hasil rancangan desain mode busana

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Menyiapkan alat dan bahan 1.1. Alat presentasi yang digunakan dipilih dengan
yang akan digunakan untuk tepat.
presentasi dalam bentuk 1.2. Presentasi desain busana disiapkan dengan
colase (moodboard) / story baik.
board 1.3. Rancangan harga disiapkan sesuai dengan
desain

2. Mempresentasikan desain 2.1. Unsur dan prinsip desain desain mode di


mode busana jelaskan sesuai dengan colase (moodboard)
2.2. Tekstil dan garniture untuk desain dipilih dengan
tepat
2.3. Pangsa pasar ditentukan sesuai dengan desain
yang dibuat.
2.4. Tren tema, bahan dan warna ditentukan sesuai
dengan tren yang sedang berlaku.

BATASAN VARIABEL

1. Unit kompetensi ini berlaku untuk, menyiapkan alat dan bahan yang akan
digunakan untuk presentasi dan mempresentasikan desain mode busana
2. Perlengkapan untuk menyiapkan alat dan bahan yang akan dugunakan untuk
presentasi dan mempresentasikan desain mode busana meliputi :
2.1. Gambar desain
2.2. Contoh tekstil
2.3. Rancangan Bahan dan harga
2.4. Contoh garnitur
3. Tugas menyiapkan rencana koleksi mode busana sesuai tema, membuat materi
yang akan disajikan pada koleksi dalam bentuk ilustrasi mode, membuat karya
busana dalam bentuk benda yang sesuai meliputi:
3.1. Membuat desain sesuai tema
3.2. Membuat rancangan bahan dan harga
3.3. Mempresentasikan desain
4. Peraturan untuk melaksanakan unit ini meliputi :
4.1. Menguasai sketsa dan ilustrasi desain
4.2. Menguasai ilmu tekstil
4.3. Memahami pola busana
4.4. Menghitung biaya

48
PANDUAN PENILAIAN

1. Penjelasan prosedur penilaian :


Kompetensi ini di ujikan secara perorangan untuk meningkatkan pengetahuan
ketrampilan dalam menata koleksi mode busana
2. Kondisi penilaian :
Kondisi penilaian merupakan aspek penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya
kompetensi tersebut. Penilaian dapat dilakukan dengan cara demonstrasi, simulasi di
workshop / bengkel kerja dan atau ditempat kerja
3. Pengetahuan yang dibutuhkan :
3.1. Sketsa dan ilustrasi desain
3.2. Ilmu tekstil
3.3. Pola busana
3.4. Membaca tren
4. Ketrampilan yang dibutuhkan :
4.1. Berkomunikasi secara lisan
4.2. Membuat sketsa dan ilustrasi desain
4.3. Memilih bahan
5. Aspek kritis penilaian
5.1. Kreatifitas dalam membuat desain
5.2. Ketepatan menentukan trend dan bahan.

KOMPETENSI KUNCI

No. Kompetensi Kunci Dalam Unit Ini Tingkat


1. Mengumpulkan, mengorganisasi dan menganalisa informasi 3
2. Mengkomunikasikan ide-ide dan menginformasikan 2
3. Merencanakan dan mengorganisir aktivitas - aktivitas 2
4. Bekerja dengan orang lain dan kelompok 3
5. Menggunakan ide-ide dan tehnik matematika 3
6. Memecahkan masalah 3
7. Menggunakan teknologi 2

49
KODE UNIT : JKP.MB02.013.01
JUDUL UNIT : Membaca trend (kecenderungan mode)
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk membaca
trend (kecenderungan mode)

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Menganalisis Kecenderungan 1.1. Unsur dan prinsip desain yang ada pada
tren masa lalu tren masa lalu dijelaskan dengan tepat.
1.2. Tren masa lalu dianalisa dengan tepat

2. Membaca tren masa kini 2.1. Tren warna, bahan dan style masa kini
dijelaskan dengan tepat.
2.2. Tren pasar dapat dibaca dengan tepat.
2.3. Tren masa kini dapat dibedakan dengan
tren masa lalu

3. Memprediksi tren yang akan 3.1. Warna, bahan dan style diprediksi dengan
datang tepat.
3.2. Tren pasar ditentukan dengan tepat.

BATASAN VARIABEL

1. Unit kompetensi ini berlaku untuk kecenderungan tren masa lalu, membaca tren
masa kini, dan membuat tren digunakan dalam membaca tren.
2. Perlengkapan untuk kecenderungan tren masa lalu, membaca tren masa
kini, dan membuat tren digunakan dalam membaca tren meliputi :
2.1. Majalah mode tahun-tahun sebelumnya
2.2. Majalah mode masa kini
2.3. Katalog “Fashion Prediction”
3. Tugas kecenderungan tren masa lalu, membaca tren masa kini, dan membuat tren
digunakan dalam membaca tren meliputi :
3.1. Menganalisis kecenderungan tren masa lalu
3.2. Membaca tren masa kini
3.3. Memprediksi tren
4. Peraturan untuk melaksanakan unit ini meliputi :
4.1. Menguasai rinsip dan unsur desain
4.2. Pengetahuan tekstil
4.3. Sketsa mode.

PANDUAN PENILAIAN

1. Penjelasan prosedur penilaian :


Kompetensi ini diuji secara individu dalam bentuk teori dalam membaca dan
menganalisa tren dan praktek membuat sketsa.

50
2. Kondisi penilaian :
Kondisi penilaian merupakan aspek penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya
kompetensi tersebut. Penilaian dapat dilakukan dengan cara demonstrasi, simulasi di
workshop / bengkel kerja dan atau ditempat kerja
3. Pengetahuan yang dibutuhkan :
3.1. Menganalisis kecenderungan tren masa lalu
3.2. Membaca tren masa kini
3.3. Memprediksi tren
4. Ketrampilan yang dibutuhkan :
4.1. Memprediksi tren
5. Aspek kritis penilaian
5.1. Ketepatan dalam membaca dan menganalisis tren
5.2. Ketepatan dalam mebuat tren masa yang akan datang

KOMPETENSI KUNCI

No. Kompetensi Kunci Dalam Unit Ini Tingkat


1. Mengumpulkan, mengorganisasi dan menganalisa informasi 3
2. Mengkomunikasikan ide-ide dan menginformasikan 2
3. Merencanakan dan mengorganisir aktivitas - aktivitas 2
4. Bekerja dengan orang lain dan kelompok 3
5. Menggunakan ide-ide dan tehnik matematika 3
6. Memecahkan masalah 3
7. Menggunakan teknologi 2

51
KODE UNIT : JKP.MB02.014.01
JUDUL UNIT : Merancang desain mode busana
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk Merancang
desain mode busana

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Menggali berbagai sumber 1.1. Sumber inspirasi di identifikasi dari alam,
inspirasi untuk merancang sejarah, benda buatan, peristiwa-peristiwa
mode busana sesuai dengan yang dipilih.
1.2. Sumber inspirasi dipilih sesuai keinginan
individu dengan menonjolkan unsur-unsur
desain yang diambil.

2. Membuat konsep desain dan 2.1. Penerapan unsur desain (garis desain,
tema rancangan bentuk/siluet, tekstur dan warna) diuraikan
dengan jelas.
2.2. Penerapan prinsip desain (Harmoni,
proporsi, keseimbagan, pusat perhatian dan
irama) diuraikan dengan jelas.
2.3. Rancangan secara menyeluruh
digambarkan sesuai dengan konsep desain.
2.4. Tema rancangan disesuaikan dengan
sumber inspirasi.

3. Merancang busana untuk 3.1. Rancangan busana dibuat sesuai dengan


berbagai kebutuhan individu bentuk tubuh, kepribadian, kesempatan
pemakaian dan gaya / style (classic elegent,
feminine romantic, sporty casual, exotic
dramatic, sexy alluring dll).
3.2. Rancangan busana dilengkapi dengan
gambar teknis
3.3. Rancangan busana disajikan dengan teknik
fashion drawing yang estetik.

4. Merancang busana untuk 4.1. Rancangan busana dibuat sesuai dengan


kebutuhan industri desain yang akan diproduksi
4.2. Rancangan busana disajikan dengan teknik
Production skectching (gambar teknis).

BATASAN VARIABEL

1. Unit kompetensi ini berlaku untuk menggali berbagai sumber inspirasi untuk
merancang mode busana, membuat konsep desain dan tema rancangan,
merancang busana untuk berbagai kebutuhan individu, merancang busana untuk
kebutuhan industri yang digunakan untuk merancang desain mode busana

52
2. Perlengkapan untuk menggali berbagai sumber inspirasi untuk merancang mode
busana, membuat konsep desain dan tema rancangan, merancang busana untuk
berbagai kebutuhan individu, merancang busana untuk kebutuhan industri,
mencakup :
2.1. Alat gambar , palet dan kuas dengan berbagai macam ukuran
2.2. Kertas gambar
2.3. Bahan pewarna gambar (pensil warna, spidol, cat air, cat poster)
2.4. Majalah mode/ trend mode.
3. Tugas menggali berbagai sumber inspirasi untuk merancang mode busana,
membuat konsep desain dan tema rancangan, merancang busana untuk berbagai
kebutuhan individu, merancang busana untuk kebutuhan industri meliputi :
3.1. Merancang desain mode busana dengan berbagai sumber inspirasi
3.2. Membuat konsep desain dan tema rancangan
3.3. Merancang desain mode busana untuk berbagai kebutuhan individu
3.4. Merancang desain mode busana untuk kebutuhan industri
4. Peraturan untuk melaksanakan unit ini sudah memiliki pengetahuan dan
keterampilan :
4.1. Menerapkan unsur dan prinsip desain dalam rancangan mode busana
4.2. Menggambar anatomi tubuh manusia untuk sketsa mode
4.3. Menggambar sketsa mode dengan berbagai alat dan bahan pewarna gambar
4.4. Menggambar teknis
4.5. Mengenal jenis bahan tekstil
4.6. Mengenal sejarah perkembangan mode
4.7. Membaca trend

PANDUAN PENILAIAN

1. Penjelasan prosedur penilaian :


Kompetensi ini diujikan secara praktek dalam merancang desain mode busana,
Penilaian hasil akhir rancangan busana dinilai dari proporsi tubuh, kreativitas desain dan
penyelesaian gambar.
2. Kondisi penilaian :
Kondisi penilaian merupakan aspek penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya
kompetensi tersebut. Penilaian dapat dilakukan dengan cara demonstrasi, simulasi di
workshop / bengkel kerja dan atau ditempat kerja
3. Pengetahuan yang dibutuhkan :
3.1. Unsur dan prinsip desain
3.2. Alat dan bahan pewarna gambar
3.3. Sejarah perkembangan mode
3.4. Trend mode
3.5. Bentuk tubuh dan kepribadian
3.6. Gaya berbusana wanita
3.7. Segmentasi pasar
3.8. Tata niaga mode
4. Ketrampilan yang dibutuhkan :
4.1. Menggambar anatomi tubuh manusia untuk sketsa mode
4.2. Menggambar sketsa mode dengan berbagai alat dan bahan pewarna gambar
4.3. Menggambar berbagai teknik penyajian desain busana untuk kebutuhan individu
dan industri.

53
4.4. Membaca trend
4.5. Menentukan segmentasi pasar
4.6. Merancang desain mode busana untuk berbagai kebutuhan
5. Aspek kritis penilaian
5.1. Rancangan mode busana menerapkan unsur dan prinsip desain
5.2. Proporsi tubuh pada rancangan mode busana proporsional
5.3. Rancangan mode busana untuk kebutuhan individu menampilkan berbagai gaya
busana untuk berbagai bentuk tubuh dan kepribadian.
5.4. Rancangan mode busana untuk kebutuhan industri memilik daya kreasi, daya
pakai dan daya jual yang tinggi.

KOMPETENSI KUNCI

No. Kompetensi Kunci Dalam Unit Ini Tingkat


1. Mengumpulkan, mengorganisasi dan menganalisa informasi 1
2. Mengkomunikasikan ide-ide dan menginformasikan 2
3. Merencanakan dan mengorganisir aktivitas - aktivitas 2
4. Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2
5. Menggunakan ide-ide dan tehnik matematika 2
6. Memecahkan masalah 2
7. Menggunakan teknologi 2

54
KODE UNIT : JKP.MB02.015.01
JUDUL UNIT : Menerapkan tata niaga mode
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk
menmenerapkan tata niaga mode

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Memahami teknik pemasaran 1.1. Konsep dasar pemasaran bidang produk
produk busana mode busana dijelaskan dengan benar
1.2. Manajemen pemasaran di bidang produk
mode busana dijelaskan denga tepat

2. Memahami jenis bentuk- 2.1. Macam-macam bentuk usaha di bidang


bentuk usaha di bidang produk mode busana dijelaskan sesuai
busana dengan karakteristik dari setiap bidang
usaha produk mode busana

3. Melakukan studi lapangan di 3.1. Studi lapangan dirancang dengan tepat


bidang niaga mode 3.2. Studi lapangan dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan
3.3. Data segmentasi pasar didapat dengan
tepat
3.4. Data tentang trend mode, harga-harga di
pasaran, dan segmentasi pasar diolah
dengan benar
3.5. Data tentang trend mode, harga-harga di
pasaran, dan segmentasi pasar
diinterpretasikan dengan tepat

BATASAN VARIABEL

1. Unit kompetensi ini berlaku untuk, memahami teknik pemasaran produk busana,
memahami jenis bentuk-bentuk usaha di bidang busana, melakukan studi
lapangan di bidang niaga mode yang digunakan untuk menerapkan tata niaga
node
2. Perlengkapan untuk memahami teknik pemasaran produk busana,
memahami jenis bentuk-bentuk usaha di bidang busana, melakukan studi
lapangan di bidang niaga mode mencakup :
2.1. Majalah tren mode
3. Tugas memahami teknik pemasaran produk busana,
memahami jenis bentuk-bentuk usaha di bidang busana, melakukan studi
lapangan di bidang niaga mode meliputi :
3.1. Proposal yang berisi tentang tren mode, koleksi desain, rancangan harga, dan
segmen pasar.
4. Peraturan untuk melaksanakan unit ini meliputi :
4.1. Menguasai dalam membaca tren
4.2. Menguasai sketsa desain
4.3. Menguasai pemilihan bahan
4.4. Menentukan harga

55
PANDUAN PENILAIAN

1. Penjelasan prosedur penilaian :


Kompetensi ini diuji secara individual untuk menentukan kemampuan dalam
mempresentasikan koleksi rancangan mode.
2. Kondisi penilaian :
Kondisi penilaian merupakan aspek penilaian yang sangat berpengaruh atas
tercapainya kompetensi tersebut. Penilaian dapat dilakukan dengan cara demonstrasi,
simulasi di workshop / bengkel kerja dan atau ditempat kerja
3. Pengetahuan yang dibutuhkan :
3.1. Teknik pemasaran produk busana
3.2. Jenis bentuk-bentuk usaha di bidang busana
3.3. Lapangan kerja di bidang niaga mode
3.4. Membaca tren mode
4. Ketrampilan yang dibutuhkan :
4.1. Mempresentasikan koleksi mode
5. Aspek kritis penilaian :
5.1. Kreatifitas
5.2. Ketepatan dalam menentukan tren

KOMPETENSI KUNCI

No. Kompetensi Kunci Dalam Unit Ini Tingkat


1. Mengumpulkan, mengorganisasi dan menganalisa informasi 2
2. Mengkomunikasikan ide-ide dan menginformasikan 3
3. Merencanakan dan mengorganisir aktivitas - aktivitas 1
4. Bekerja dengan orang lain dan kelompok 3
5. Menggunakan ide-ide dan tehnik matematika 4
6. Memecahkan masalah 4
7. Menggunakan teknologi 4

56
KODE UNIT : JKP.MB02.016.01
JUDUL UNIT : Mempresentasikan karya busana dalam pagelaran dan
pameran
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk
mempresentasikan karya busana dalam pagelaran dan pameran

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Merancang mode busana 1.1. Konsep desain dibuat sesuai sumber
inspirasi dan tema
1.2. Rancangan busana dibuat dalam bentuk 2
dimensi sesuai sumber inspirasi dan tema

2. Mewujudkan rancangan 2.1. Produk busana dibuat sesuai dengan


busana kerja / produk busana rancangan sketsa mode, dan ukuran badan
peragawati
2.2. Produk busana diselesaikan optimal dengan
menerapkan teknologi menjahit halus
2.3. Pelengkap busana (asesoris dan milinaris)
dibuat sesuai rancangan dan memiliki nilai-
nilai estetis dan kretivitas

3. Mengikuti prosedur kerja 3.1. Tahapan kerja disesuaikan dengan


perencanaan kegiatan pagelaran busana
3.2. Kegiatan pagelaran busana dilandasi
dengan komunikasi, disiplin dan
partisipasi dan kerjasama

4. Melaksanakan kegiatan 4.1. Kegiatan pagelaran direncanakan dengan


pagelaran busana optimal (pembuatan proposl, perencanaan
waktu, tempat, keuangan, acara, dekorasi
dan panggung, musik dan lighting,
pendukung acara)
4.2. Kegiatan pagelaran busana dilaksanakan
tepat waktu

BATASAN VARIABEL

1. Unit kompetensi ini berlaku untuk merancang mode busana, mewujudkan


rancangan busana kerja / produk busana, mengikuti prosedur kerja, melaksanakan
kegiatan, pagelaran busana yang digunakan untuk menampilkan karya busana
dalam pergelaran
2. Perlengkapan untuk merancang mode busana, mewujudkan rancangan busana
kerja / produk busana, mengikuti prosedur kerja, melaksanakan kegiatan,
pagelaran busana meliputi :
2.1. Catwalk
2.2. Sound system
2.3. Lighting
2.4. Model
2.5. Back drop
2.6. Ruang ganti

57
3. Tugas merancang mode busana, mewujudkan rancangan busana kerja / produk
busana, mengikuti prosedur kerja, melaksanakan kegiatan, pagelaran busana
meliputi :
3.1. Menyiapkan koleksi
3.2. Mengkoordinir persiapan pelaksanaan pergelaran
3.3. Menentukan koreografi
4. Peraturan untuk melaksanakan unit ini harus sudah menyelesaikan seluruh materi
kursus karena unit ini merupakan unit paling akhir yag menentukan kelulusan.

PANDUAN PENILAIAN

1. Penjelasan prosedur penilaian :


Kompetensi ini diujikan secara perorangan dalam pembuatan karya akhir mulai dari
menentukan konsep dan tema sampai presentasi karya akhir
2. Kondisi penilaian :
Kondisi penilaian merupakan aspek penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya
kompetensi tersebut. Penilaian dapat dilakukan dengan cara demonstrasi, simulasi di
workshop / bengkel kerja dan atau ditempat kerja
3. Pengetahuan yang dibutuhkan dalam unit ini merupakan aplikasi dari seluruh
materi yang sudah diberikan.
4. Ketrampilan yang dibutuhkan dalam unit ini:
4.1. Mengelola show dalam satu event
5. Aspek kritis penilaian :
5.1. Kreatifitas
5.2. Originalitas
5.3. Kesesuain desain dengan konsep dan tema
5.4. Kerapihan dalam penyelesaian

KOMPETENSI KUNCI

No. Kompetensi Kunci Dalam Unit Ini Tingkat


1. Mengumpulkan, mengorganisasi dan menganalisa informasi 3
2. Mengkomunikasikan ide-ide dan menginformasikan 2
3. Merencanakan dan mengorganisir aktivitas - aktivitas 1
4. Bekerja dengan orang lain dan kelompok 3
5. Menggunakan ide-ide dan tehnik matematika 4
6. Memecahkan masalah 4
7. Menggunakan teknologi 3

58
KODE UNIT : JKP.MB03.001.01
JUDUL UNIT : Mengoperasikan komputer untuk desain mode busana
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk
mengoperasikan momputer untuk desain mode busana

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Menggambar teknik 1.1. Tool – tool pada komputer dikenal dan
dipahami fungsi dan cara menggunakannya
1.2. Bentuk gambar model digambar dengan benar
dan rapih
1.3. Gambar model diwarnai dengan warna kulit
1.4. Bentuk macam-macam model busana
digambar dengan benar dan rapih

2. Membuat tipografi (teks) dan 2.1. Teks dibuat dengan jenis huruf tertentu
merapikan efek pada tipografi 2.2. Teks dibesarkan dengan ukuran tertentu
(teks) 2.3. Teks dikecilkan dengan ukuran tertentu
2.4. Teks diwarnai dengan warna tertentu
2.5. Teks dibuat sedemikian rupa dengan efek-efek
tertentu

3. Memindai (scanning) sketsa 3.1. Sketsa mode dan tekstil polos maupun
mode dan tekstil serta bermotif discan menggunkakan komputer
mewarnai dan memasukkan dengan software tertentu
tekstil pada sketsa mode 3.2. Sketsa busana diwarnai sesuai dengan tema
3.3. Sketsa busana diisi dengan motif hasil scan
sesuai dengan tema
3.4. Kulit pada sketsa mode diwarnai sesuai
dengan warna kulit pada umumnya
3.5. Wajah diwarnai dengan warna kulit dan di
make up hingga menarik
3.6. Rambut diwarnai dengan warna natural
maupun fantasi

4. Menyusun koleksi (layout) 4.1. Gambar tektik dan sketsa mode disusun
dengan format yang menarik dengan
menerapkan prinsip dan unsur desain
4.2. Contoh warna disusun dan ditempat pada
posisi yang tepat dengan menerapkan prinsip
dan unsur desain
4.3. Contoh kain polos maupun bermotif disusun
pada posisi yang tepat dengan menerapkan
prinsip dan unsur desain

5. Membuat kartu nama, brand 5.1. Kartu nama dibuat secara menarik dengan
label dan label gantung menerapkan prinsip dan unsur desain
5.2. Label dibuat secara menarik dengan
menerapkan prinsip dan unsur desain

59
BATASAN VARIABEL

1. Unit kompetensi ini berlaku untuk menggambar teknik, membuat tipografi (teks)
dan merapkan efek pada tipografi (teks), memindai (scanning) sketsa mode dan
tekstil serta mewarnai dan memasukkan tekstil pada sketsa mode busana
menyusun koleksi (layout), serta membuat kartu nama dan label yang digunakan
untuk mengoperasikan komputer untuk desain mode busana
2. Perlengkapan untuk menggambar teknik, membuat tipografi (teks) dan merapikan
efek pada tipografi (teks), memindai (scanning) sketsa mode dan tekstil serta
mewarnai dan memasukkan tekstil pada sketsa mode busana menyusun koleksi
(layout), serta membuat kartu nama dan label mencakup :
2.1. perangkat komputer
2.2. scanner
2.3. printer
2.4. kertas
3. Tugas menggambar teknik, membuat tipografi (teks) dan merapkan efek pada
tipografi (teks), memindai (scanning) sketsa mode dan tekstil serta mewarnai dan
memasukkan tekstil pada sketsa mode busana menyusun koleksi (layout), serta
membuat kartu nama dan label meliputi :
3.1. merancang desain mode busana
3.2. membuat ilustrasi mode
3.3. membuat layout koleksi busana
3.4. membuat media presentasi mode busana
4. Peraturan untuk melaksanakan unit ini tidak memerlukan persyaratan khusus
karena materi ini merupakan kompetensi awal.

PANDUAN PENILAIAN

1. Penjelasan prosedur penilaian :


Kompetensi ini diujikan secara praktek untuk dapat mengetahui keterampilan dalam
mengoperasikan komputer untuk desain mode busana.
2. Kondisi penilaian :
Kondisi penilaian merupakan aspek penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya
kompetensi tersebut. Penilaian dapat dilakukan dengan cara demonstrasi, simulasi di
workshop / bengkel kerja dan atau ditempat kerja
3. Pengetahuan yang dibutuhkan :
3.1. Pengenalan umum tentang perangkat komputer
3.2. Teknik menggunakan mouse
3.3. Mengenal software desain
4. Ketrampilan yang dibutuhkan
4.1. Mapat menggunakan mouse dengan baik
4.2. Melakukan kerja individu
5. Aspek kritis penilaian :
5.1. Gambar yang dihasilkan baik dan benar
5.2. Komposisi layout
5.3. Ketepatan waktu dalam menghasilkan karya desain

60
KOMPETENSI KUNCI

No. Kompetensi Kunci Dalam Unit Ini Tingkat


1. Mengumpulkan, mengorganisasi dan menganalisa informasi 1
2. Mengkomunikasikan ide-ide dan menginformasikan 1
3. Merencanakan dan mengorganisir aktivitas - aktivitas 2
4. Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2
5. Menggunakan ide-ide dan tehnik matematika 3
6. Memecahkan masalah 3
7. Menggunakan teknologi 3

61
KODE UNIT : JKP.MB03.002.01
JUDUL UNIT : Menjelaskan konstruksi pola
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk menjelaskan
konstruksi pola

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Mengenal macam- macam 1.1. Pengertian pola konstruksi dijelakan dengan
teknik pembuatan pola benar
1.2. Pola dibedakan berdasarkanteknik
pembuatannya

2. Menjelaskan cara mengambil 2.1. Alat untuk mengambil ukuran dijelaskan


ukuran badan wanita dengan lengkap
2.2. Ditentukan bagian tubuh yang akan diukur
2.3. Badan diukur berdasarkan kelompok ukuran
lingkar, panjang, lebar dan tinggi

3. Menjelaskan cara membuat 3.1. Alat dan bahan untuk membuat pola
konstruksi pola dasar dijelaskan dengan lengkap
3.2. Teknik membuat konstruksi pola dasar
dijelaskan secara menyeluruh

4. Membaca gambar model 4.1. Model busana wanita dianalisis berdasarkan


busana wanita istilah dan nama bagian-bagian busana
4.2. Model busana wanita dianalisis berdasarkan
teori Perbandingan, ukuran letak garis hias
dan ukuran bentuk bagian-bagian busana

5. Menjelaskan cara membuat 5.1. Alat dan bahan untuk membuat pola busana
konstruksi pola busana wanita dijelaskan dengan lengkap
sesuai dengan model dan 5.2. Pengembangan pola busana dijelaskan
garis desain sesuai dengan prosedur kerja

BATASAN VARIABEL

1. Unit kompetensi ini berlaku untuk mengenal macam-macam teknik pembuatan


pola, menjelaskan cara mengambil ukuran badan wanita, menjelaskan cara
membuat konstruksi pola dasar, membaca gambar model busana wanita,
menjelaskan cara membuat konstruksi pola busana wanita sesuai dengan model
dan garis desain yang digunakan untuk menjelaskan konstruksi pola
2. Perlengkapan untuk mengenal macam-macam teknik pembuatan pola,
menjelaskan cara mengambil ukuran badan wanita, menjelaskan cara membuat
konstruksi pola dasar, membaca gambar model busana wanita, menjelaskan cara
membuat konstruksi pola busana wanita sesuai dengan model dan garis desain
meliputi :
2.1. Pita ukuran
2.2. Pensil merah biru
2.3. Buku pola

62
2.4. Penggaris pola
2.5. Gunting
2.6. Lem
3. Tugas mengenal macam-macam teknik pembuatan pola, menjelaskan cara
mengambil ukuran badan wanita, menjelaskan cara membuat konstruksi pola
dasar, membaca gambar model busana wanita, menjelaskan cara membuat
konstruksi pola busana wanita sesuai dengan model dan garis desain meliputi:
3.1. Menjelaskan cara mengambil ukuran badan wanita
3.2. Menjelaskan cara membuat konstruksi pola dasar
3.3. Membaca gambar model busana wanita
3.4. Menjelaskan cara membuat konstruksi pola busana wanita sesuai dengan model
dan garis desain
4. Peraturan untuk melaksanakan unit ini tidak memerlukan persyaratan khusus
karena materi ini merupakan kompetensi awal.

PANDUAN PENILAIAN

1. Penjelasan prosedur penilaian :


Kompetensi ini diujikan secara individu yang dapat meningkatkan kemampuan dalam
membuat pola sesuai desain mulai dari bagaimana membuat pola dasar, pemindahan
letak kup dasar dan memecahkan pola sesuai desain yang dibuat.
2. Kondisi Penilaian :
Kondisi penilaian merupakan aspek penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya
kompetensi tersebut. Penilaian dapat dilakukan dengan cara demonstrasi, simulasi di
workshop / bengkel kerja dan atau ditempat kerja
3. Pengetahuan yang dibutuhkan :
3.1. Macam-macam konstruksi pola
3.2. Cara mengambil ukuran badan
3.3. Pembuatan pola dasar badan
3.4. Analisa model
3.5. Pemecahan pola sesuai dengan desain secara konstruksi
4. Keterampilan yang dibutuhkan:
4.1. Menjelaskan cara mengambil ukuran badan wanita
4.2. Menjelaskan cara membuat konstruksi pola dasar
4.3. Membaca gambar model busana wanita
4.4. Menjelaskan cara membuat konstruksi pola busana wanita sesuai dengan model
dan garis desain
5. Aspek kritis penilaian :
5.1. Ketepatan dalam menjelaskan cara mengambil ukuran badan wanita
5.2. Ketepatan dalam menjelaskan cara membuat konstruksi pola dasar
5.3. Ketelitian dalam membaca gambar model busana wanita
5.4. Ketepatan dalam menjelaskan cara membuat konstruksi pola busana wanita
sesuai dengan model dan garis desain

63
KOMPETENSI KUNCI

No. Kompetensi Kunci Dalam Unit Ini Tingkat


1. Mengumpulkan, mengorganisasi dan menganalisa informasi 3
2. Mengkomunikasikan ide-ide dan menginformasikan 2
3. Merencanakan dan mengorganisir aktivitas - aktivitas 1
4. Bekerja dengan orang lain dan kelompok 3
5. Menggunakan ide-ide dan tehnik matematika 3
6. Memecahkan masalah 3
7. Menggunakan teknologi 3

64
KODE UNIT : JKP.MB03.003.01
JUDUL UNIT : Menjelaskan teknik dasar menjahit
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk menjelaskan
teknik dasar menjahit

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Mengenal macam-macam 1.1. Macam-macam teknik menjahit dijelaskan
teknik menjahit dengan benar
1.2. Perbedaan macam-macam teknik menjahit
diidentifikasi dengan tepat

2. Menjelaskan cara membuat 2.1. Alat dan bahan untuk membuat macam-
macam-macam teknik macam teknik menjahit dijelaskan sesuai
menjahit prosedur kerja
2.2. Langkah kerja macam-macam teknik
menjahit dijelaskan sesuai prosedur kerja

BATASAN VARIABEL

1. Unit kompetensi ini berlaku untuk mengenal macam- macam teknik menjahit dan
membuat macam-macam teknik menjahit yang digunakan untuk menjelaskan
teknik dasar menjahit
2. Perlengkapan untuk mengenal macam- macam teknik menjahit dan membuat
macam-macam teknik menjahit meliputi :
2.1. Model tentang alat-alat teknik menjahit
2.2. Modul tentang teknik menjahit
3. Tugas mengenal macam- macam teknik menjahit dan membuat macam-macam
teknik menjahit meliputi :
3.1. Mengenal alat-alat teknik menjahit
3.2. Menjelaskan tentang teknik menjahit
4. Peraturan untuk melaksanakan unit ini tidak memerlukan persyaratan khusus
karena materi ini merupakan kompetensi awal.

PANDUAN PENILAIAN

1. Penjelasan prosedur penilaian


Kompetensi ini diujikan secara teori untuk dapat mengetahui pengetahuan, ke
ketrampilan dan sikap kerja untuk menjelaskan macam-macam teknik dasar menjahit
2. Kondisi Penilaian :
Kondisi penilaian merupakan aspek penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya
kompetensi tersebut. Penilaian dapat dilakukan dengan cara demonstrasi, simulasi di
workshop / bengkel kerja dan atau ditempat kerja
3. Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mencapai kompetensi ini adalah:
3.1. Pengetahuan Tekstil
3.2. Kontruksi Pola

65
4. Ketrampilan yang dibutuhkan adalah menjelaskan teknik menggunakan mesin
jahit
5. Aspek kritis penilaian :
5.1. Ketepatan menjelaskan teknik dasar menjahit
5.2. Ketepatan menjelaskan kriteria kerapihan penyelesaian teknik dasar menjahit

KOMPETENSI KUNCI

No. Kompetensi Kunci Dalam Unit Ini Tingkat


1. Mengumpulkan, mengorganisasi dan menganalisa informasi 1
2. Mengkomunikasikan ide-ide dan menginformasikan 1
3. Merencanakan dan mengorganisir aktivitas - aktivitas 1
4. Bekerja dengan orang lain dan kelompok 1
5. Menggunakan ide-ide dan tehnik matematika 2
6. Memecahkan masalah 2
7. Menggunakan teknologi 1

66
KODE UNIT : JKP.MB03.004.01
JUDUL UNIT : Merancang mode busana dengan teknik draping
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk menampilkan
mode busana dengan teknik draping

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Menjelaskan konsep 1.1. Pengertian konsep teknik draping
merancang mode busana dijelaskan dengan benar
dengan teknik draping 1.2. Konsep desain merancang busana dengan
teknik draping dibuat sesuai tema

2. Merancang mode busana 2.1. Alat dan bahan untuk merancang busana
dengan teknik draping dengan teknik draping disiapkan sesuai
kebutuhan
2.2. Inspirasi digali dari berbagai sumber
2.3. Rancangan busana dengan teknik draping
dibuat sesuai dengan konsep desain

BATASAN VARIABEL

1. Unit kompetensi ini berlaku untuk menjelaskan konsep merancang mode busana
dengan teknik draping, merancang mode busana dengan teknik draping yang
digunakan untuk merancang mode busana dengan teknik draping
2. Perlengkapan untuk menjelaskan konsep merancang mode busana dengan teknik
draping, merancang mode busana dengan teknik draping meliputi :
2.1. Boneka paspop
2.2. Alat-alat menjahit seperti jarum pentul, gunting pita berwarna lebar 0.5 cm
2.3. Bahan tekstil
3. Tugas menjelaskan konsep merancang mode busana dengan teknik draping,
merancang mode busana dengan teknik draping meliputi :
3.1. Merancang desain mode busana dengan teknik draping
4. Peraturan untuk melaksanakan unit ini meliputi :
4.1. Menerapkan unsur dan prinsip desain
4.2. Mengenal jenis bahan tekstil
4.3. Membaca trend mode

PANDUAN PENILAIAN

1. Penjelasan prosedur penilaian :


Kompetensi ini diujikan secara individu untuk dapat meningkatkan kemampuan dalam
mendesain dan membuat pola secara draping
2. Kondisi Penilaian :
Kondisi penilaian merupakan aspek penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya
kompetensi tersebut. Penilaian dapat dilakukan dengan cara demonstrasi, simulasi di
workshop / bengkel kerja dan atau ditempat kerja

67
3. Pengetahuan yang dibutuhkan :
3.1. Unsur dan prinsip desain
3.2. Konsep pembuatan desain mode busana dengan teknik draping
4. Ketrampilan yang dibutuhkan :
4.1. Membuat pola dengan teknik draping
4.2. Merancang busana dengan teknik draping
5. Aspek kritis penilaian :
5.1. Kreativitas rancangan mode busana dengan teknik draping
5.2. Kerapihan rancangan mode busana dengan teknik draping

KOMPETENSI KUNCI

No. Kompetensi Kunci Dalam Unit Ini Tingkat


1. Mengumpulkan, mengorganisasi dan menganalisa informasi 1
2. Mengkomunikasikan ide-ide dan menginformasikan 1
3. Merencanakan dan mengorganisir aktivitas - aktivitas 1
4. Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2
5. Menggunakan ide-ide dan tehnik matematika 3
6. Memecahkan masalah 3
7. Menggunakan teknologi 1

68
KODE UNIT : JKP.MB03.005.01
JUDUL UNIT : Merancang mode busana unik
DISKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk merancang
mode busana unik

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Menjelaskan konsep desain 1.1. Pengertian busana unik dijlaskan dengan
busana unik benar
1.2 Konsep desain busana unik dijelaskan
sesuai prosedur kerja

2. Membuat konsep desain dan 2.1. Penerapan unsur desain (garis desain,
tema rancangan busana unik bentuk/ siluet, tekstur dan warna) diuraikan
dengan jelas.
2.2. Penerapan prinsip desain (Harmoni,
proporsi, keseimbagan, pusat perhatian dan
irama) diuraikan dengan jelas.
2.3. Konsep desain menggambarkan
perencanaan rancangan secara
menyeluruh.
2.4. Tema rancangan sesuai dengan sumber
inspirasi yang dipilih

3. Merancang desain busana 3.1. Rancangan desain busana unik dibuat yang
unik. sesuai dengan konsep desain
3.2. Rancangan desain busana unik ditampilkan
dalam bentuk teknik rekayasa bahan dan
teknik menghias kain
3.3. Rancangan desain busana unik
dipresentasikan

BATASAN VARIABEL

1. Unit kompetensi ini berlaku untuk menjelaskan konsep busana unik, membuat
konsep desain dan tema rancangan busana unik, merancang desain busana unik
yang digunakan untuk merancang mode busana unik
2. Perlengkapan untuk menjelaskan konsep busana unik, membuat konsep desain
dan tema rancangan busana unik, merancang desain busana unik mencakup :
2.1. Alat-alat gambar seperti pensil, kertas gambar, bahan pewarna, meja gambar
2.2. Alat-alat menjahit seperti gunting, jarum, kapur jahit, pita ukuran, mesin jahit
2.3. Bahan tekstil dan hiasan busana
3. Tugas menjelaskan konsep busana unik, membuat konsep desain dan tema
rancangan busana unik, merancang desain busana unik meliputi :
3.1. Menentukan konsep dan tema rancangan
3.2. Membuat rancangan desain busana unik
3.3. Merealisasikan rancangan dengan tiga jenis bahan
3.4. Mempresentasikan hasil rancangan.

69
4. Peraturan untuk melaksanakan unit ini meliputi :
4.1. Menerapkan unsur dan prinsip desain dalam rancangan mode busana
4.2. Menggambar anatomi tubuh manusia untuk sketsa mode
4.3. Menggambar sketsa mode dengan berbagai alat dan bahan pewarna gambar
4.4. Menggambar teknis
4.5. Mengenal jenis bahan tekstil
4.6. Mengenal sejarah perkembangan mode
4.7. Membaca trend

PANDUAN PENILAIAN

1. Penjelasan prosedur penilaian :


Kompetensi ini diujikan untuk mengetahui krestifitas siswa yang dinilai secara
perorangan dengan tahapan-tahapan sesuai dengan prosedur.
2. Kondisi penilaian :
Kondisi penilaian merupakan aspek penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya
kompetensi tersebut. Penilaian dapat dilakukan dengan cara demonstrasi, simulasi di
workshop / bengkel kerja dan atau ditempat kerja
3. Pengetahuan yang dibutuhkan :
3.1. Konsep busana unik
3.2. Pengetahuan tentang bahan bahan tekstil
4. Ketrampilan yang dibutuhkan :
4.1. Merancang mode busana unik
4.2. Merealisasikan rancangan busana unik
5. Aspek kritis penilaian :
5.1. Kreatifitas rancangan
5.2. Originalitas rancangan
5.3. Kerapihan penyelesaian

KOMPETENSI KUNCI

No. Kompetensi Kunci Dalam Unit Ini Tingkat


1. Mengumpulkan, mengorganisasi dan menganalisa informasi 1
2. Mengkomunikasikan ide-ide dan menginformasikan 2
3. Merencanakan dan mengorganisir aktivitas - aktivitas 2
4. Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2
5. Menggunakan ide-ide dan tehnik matematika 3
6. Memecahkan masalah 3
7. Menggunakan teknologi 3

70
BAB III

PENUTUP

Dengan ditetapkannya Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor


Jasa Kemasyarakatan dan Perorangan Sub Sektor Jasa Lainnya Bidang
Merancang Mode Busana, maka SKKNI ini berlaku secara nasional dan
menjadi acuan bagi penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan serta uji
kompetensi dalam rangka sertifikasi kompetensi.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 12 Maret 2007

Anda mungkin juga menyukai