Anda di halaman 1dari 21

Nama: Putri Paramyta R.

Adam

Nim : 811417124

Kelas : Epidemiologi 5-A

NO JUDUL PENULIS ABSTRAK METODE HASIL

Remaja lebih sering Penelitian cross sectional ini Diperoleh dari hasil food
mengonsumsi makanan yang dilakukan di wilayah kerja frequency questionnaire.
tinggi lemak dan glukosa Puskesmas Putat Jaya Makanan dengan nilai IG tinggi
daripada konsumsi sayur dan Surabaya pada bulan Juni bisa menaikkan kadar gula
buah. Hal tersebut dapat 2015 dengan melibatkan 42 darah, sedangkan serat yang
memicu timbulnya penyakit remaja sebagai sampel terdapat dalam buah sayur
diabetes melitus, terutama pada penelitian yang dipilih secara cenderung memiliki nilai IG
remaja yang memiliki orang acak menggunakan teknik rendah sehingga mampu
tua Diabetes Melitus (DM). simple random sampling. menurunkan kadar gula darah.
Tujuan dari penelitian ini Sampel dalam penelitian ini Hasil penelitian
PERBEDAAN POLA adalah untuk mengetahui adalah seluruh remaja yang menunjukkan bahwa tidak ada
KONSUMSI DAN STATUS perbedaan pola konsumsi dan ada di wilayah kerja perbedaan frekuensi konsumsi
GIZI ANTARA REMAJA 1. Denov Marine, status gizi antara remaja Puskesmas Putat Jaya yang harian untuk makanan IG tinggi
1
DENGAN ORANG TUA 2. Sri Adiningsih dengan orang tua DM dan non memenuhi kriteria inklusi (p value = 0,229) dan buah
DIABETES MELITUS DM. Penelitian cross sectional yaitu berusia 17–19 tahun, sayur (p value = 0,14) antara
(DM) DAN NON DM ini melibatkan 42 remaja remaja yang salah satu atau remaja dengan orang tua DM
sebagai sampel penelitian yang kedua orang tuanya tercatat dan non DM. Maka dari itu
terdiri dari 21 remaja dengan menderita DM dan masuk frekuensi konsumsi makanan
orang tua DM dan 21 remaja keanggotaan Persatuan IG tinggi dan buah sayur pada
dengan orang tua non DM yang Diabetes Indonesia (Persadia), remaja dengan orang tua DM
dipilih secara acak remaja yang tergabung dalam lebih sering daripada remaja
menggunakan teknik simple Posyandu Remaja Putat Jaya dengan orang tua non DM
random sampling. Perbedaan yang orang tuanya tidak meskipun menunjukkan
antar variabel dianalisis menderita DM atau penyakit perbedaan yang tidak signifi
menggunakan uji Independent lain yang berisiko kan. Komposisi makanan
T-test dan Mann Whitney (α = menimbulkan DM. remaja dengan orang tua DM
NO JUDUL PENULIS ABSTRAK METODE HASIL

0,05). Hasil penelitian Pengumpulan data dilakukan sebenarnya sudah menuju porsi
menunjukkan tidak terdapat melalui wawancara piring sehat karena terdapat
perbedaan pola konsumsi menggunakan lembar variasi makanan, namun dilihat
makanan indeks glikemik (IG) kuesioner. Data pola dari jenis makanan yang
tinggi (p = 0,229) dan buah konsumsi diperoleh melalui dikonsumsi berdasarkan food
sayur (p = 0,14) antara remaja food frequency questionnaire. frequency.
dengan orang tua DM dan non Status gizi dinilai secara Berdasarkan uji statistik
DM, namun remaja dengan antropometri dengan indikator diketahui perbedaan antara
orang tua DM cenderung lebih Indeks Massa Tubuh (IMT). status gizi remaja dengan orang
sering mengonsumsi makanan Berat badan diukur tua DM dan non DM. Sebanyak
dengan IG tinggi daripada menggunakan digital scale 8 remaja (38,1%) dengan orang
remaja dengan orang tua non dengan ketelitian 0,05 kg dan tua DM berada pada status gizi
DM. Terdapat perbedaan status tinggi badan diukur sangat gemuk, sedangkan
gizi antara remaja dengan menggunakan microtoise sebagian besar (61,9%) remaja
orang tua DM dan non DM (p dengan ketelitian 0,1 cm. dengan orang tua non DM
= 0,036). Kesimpulan dari Pengumpulan data dilakukan berada pada status gizi normal
penelitian ini adalah sebagian dengan home visit. Untuk yaitu sebanyak 13 remaja.
besar remaja dengan orang tua menganalisis perbedaan pola
DM berada pada status gizi konsumsi dan status gizi
sangat gemuk. Pada remaja antara remaja dengan orang
perlu pengurangan frekuensi tua DM dan non DM
konsumsi makanan dengan IG dilakukan uji statistik Mann
tinggi dan peningkatan Whitney dan Independent T-
konsumsi buah dan sayur serta test dengan α = 0,05.
aktivitas fi sik, terutama pada Penelitian ini telah
remaja dengan orang tua DM. mendapatkan persetujuan dari
Komisi Etik nomor 363 -
KEPK Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas
Airlangga.
NO JUDUL PENULIS ABSTRAK METODE HASIL

Diabetes mellitus tipe II Desain penelitian yang Hasil analisa data pada
merupakan penyakit dengan digunakan adalah case penelitian ini didapatkan bahwa
prevalensi yang semakin control. Rancangan penelitian ada perbedaan selfawareness
meningkat. DM tipe II ini dikenal dengan sifat pola konsumsi makanan pada
disebabkan oleh pola hidup Retrospektif, yaitu rancangan mahasiswa dengan riwayat
yang buruk, seperti pola bangun dengan melihat ke keluarga memiliki dan tidak
konsumsi makanan dan belakang dari suatu kejadian memiliki diabetes mellitus tipe
kurangnya aktivitas fisik, serta yang berhubungan dengan II. Pada lampiran hasil mean
yang lebih berpotensi adalah kejadian kesakitan yang per item pertanyaan kuesioner
riwayat keluarga dengan diteliti (Hidayat, 2009). pola konsumsi makanan
diabetes mellitus tipe II. Cara Populasi pada penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa
PERBANDINGAN SELF- untuk menghindari diabetes adalah 135 mahasiswa PSIK seluruh responden
AWARENESS POLA mellitus tipe II adalah tahun angkatan 2014 di mengkonsumsi semua jenis
KONSUMSI MAKANAN 1. Henik Tri meningkatkan self-awareness Universitas Muhammadiyah makanan dengan kategori
DAN OLAHRAGA Rahayu pada pola konsumsi makanan Malang. Sesuai dengan teknik kadang – kadang hingga sering,
DENGAN RIWAYAT 2. Atok Miftachul dan olahraga. Self-awareness sampling yang digunakan sedangkan pada konsumsi
2
KELUARGA MEMILIKI Hudha dipengaruhi oleh beberapa sampel peneliti menggunakan alkohol didapatkan sebagian
DAN TIDAK MEMILIKI 3. Umu Sofiatul faktor, antara lain pikiran, seluruh mahasiswa PSIK besar responden tidak pernah
DIABETES MELITUS Umah perasaan, motivasi, perilaku, angkatan tahun 2014 di mengkonsumsi alkohol, hasil
TIPE II PADA pengetahuan dan lingkungan. Universitas Muhammadiyah tersebut juga diperkuat oleh
MAHASISWA PSIK UM Jenis metode penelitian yang Malang yang berjumlah 102 perhitungan BMI responden
digunakan adalah case control. mahasiswa. Teknik yang memiliki kategori
Teknik sampling yang pengambilan sampel dalam kegemukan dan obesitas.
digunakan adalah cluster penelitian ini adalah cluster Dari hasil penelitian ini
random sampling dengan random sampling. Uji statistik didapatkan bahwa tidak ada
jumlah 102 mahasiswa. yang digunakan untuk perbedaan self-awareness
Analisa data dilakukan dengan menguji penelitian ini adalah aktivitas fisik atau olahraga
uji fisher dan uji chi square. uji fisher yang digunakan pada mahasiswa yang memiliki
Hasil dari penelitian untuk mengetahui self- dan tidak memiliki riwayat
didapatkan bahwa sebagian awareness pola konsumsi keluarga dengan diabetes
besar responden hanya makanan dan uji chi square mellitus tipe II, dari data
memiliki self-awareness digunakan untuk mengetahui wawancara diperoleh bahwa
NO JUDUL PENULIS ABSTRAK METODE HASIL

rendah pada pola konsumsi self-awareness olahrag mahasiswa lebih menghabiskan


makanan dan olahraga. Hasil waktu di kampus sehingga dari
analisa pada self-awareness penelitian tersebut didapatkan
pola konsumsi makanan skor tidak pernah hingga
menggunakan uji fisher dengan kadang kadang
taraf signifikan 0.05
didapatkan nilai p 0.022 < 0.05
yang berarti ada perbedaan
antara self-awareness pola
konsumsi makanan pada
mahasiswa PSIK dengan
riwayat keluarga memiliki dan
tidak memiliki diabetes
mellitus tipe II. Hasil analisa
pada self-awareness olahraga
dengan menggunakan uji chi
square didapatkan nilai
X2=1.945 (< 3.841) yang
artinya tidak ada perbedaan
antara self-awareness olahraga
pada mahasiswa PSIK dengan
riwayat keluarga memiliki dan
tidak memiliki diabetes
mellitus tipe II. Ada perbedaan
antara self-awareness pola
konsumsi makanan pada
mahasiswa PSIK UMM dengan
riwayat keluarga memiliki dan
tidak memiliki diabetes
mellitus tipe II
NO JUDUL PENULIS ABSTRAK METODE HASIL

Tujuan penelitian ini adalah Jenis penelitian yang Dari hasil penelitian yang telah
untuk mengetahui: (1) digunakan adalah penelitian dilakukan menggunakan uji
hubungan pengetahuan dengan deskriptif analitik korelasional Sperman’s rho correlation
kepatuhan diet DM, (2) dengan pendekatan non menunjukkan bahwa tidak ada
hubungan motivasi diri dengan parametrik. Penelitian hubungan yang signifikan
kepatuhan diet DM, (3) deskriptif adalah penelitian antara pengetahuan dan
hubungan pengetahuan dengan yang dimaksudkan untuk kepatuhan diet penyandang DM
motivasi diri diet DM di menyelidiki keadaan, kondisi, mencapai r(7)= -0,09; p=0,846;
Surabaya. Metode penelitian situasi, peristiwa, kegiatan p>0,05, artinya tidak selalu
ini adalah deskriptif analitik dan hasilnya dipaparkan orang yang memiliki
korelasional dengan dalam bentuk laporan pengetahuan yang baik akan
pendekatan non parametrik. penelitian. Uji korelasi yang patuh terhadap diet, kadang
HUBUNGAN Subyek penelitian dalam digunakan adalah untuk patuh dan kadang tidak. Hal ini
PENGETAHUAN DIET penelitian ini adalah remaja mencari hubungan atau sesuai dengan penelitian yang
DAN MOTIVASI DIRI diabetes yang bertempat kekuatan antar dua variabel dilakukan oleh Dewi T, dkk
DENGAN KEPATUHAN tinggal di daerah Surabaya atau lebih. Pengambilan (2018) yang menyatakan bahwa
3 Rahayu Dewi Soeyono
DIET PADA REMAJA berjumlah 7 orang. sampel sumber data dilakukan tidak terdapat hubungan antara
PENYANDANG Pengambilan data dilakukan secara purpossive dan pengetahuan dengan kepatuhan
DIABETES MELITUS DI dengan purposive dan snowball snowball sampling. Teknik diet. Hal ini dapat disebabkan
SURABAYA sampling. Teknik pengumpulan pengumpulan data dengan oleh pengendalian perilaku
data menggunakan kuisioner menggunakan uji statistik makan dalam pemilihan
kemudian dianalisis dengan uji SPSS menggunakan uji makanan tidak datang dari
statistik program SPSS analisis Spearman’s rho konsep pengetahuan yang
Spearman’s rho Correlation. Correlation. Subyek dalam dimiliki responden,
Hasil penelitian menunjukkan penelitian ini adalah remaja Dari hasil penelitian yang
bahwa (1) tidak ada hubungan DM yang bertempat tinggal di dilakukan oleh peneliti
pengetahuan dengan kepatuhan daerah Surabaya berusia 12- menujukkan bahwa terdapat
diet DM dengan nilai 24 tahun yang terbagi dalam: nilai signifikansi dari
signifikansi r(7) = -0,09; remaja awal (12-16 tahun), pengetahuan dengan motivasi
p=0,846; p>0,05; artinya tidak dan remaja akhir (17-24 memiliki nilai signifikansi r(7)=
selalu orang yang memiliki tahun) (Depkes RI, 2009). -0,6; p=0,135; p>0,05, artinya
pengetahuan yang baik akan Jumlah remaja DM yang tidak memiliki hubungan yang
NO JUDUL PENULIS ABSTRAK METODE HASIL

patuh terhadap diet, kadang dijadikan subyek penelitian signifikan, adapun memiliki
patuh dan kadang tidak; (2) sebanyak 10 orang. hubungan, hubungannya
tidak ada hubungan motivasi bernilai lemah. Secara ringkas,
diri dengan kepatuhan diet DM tidak selalu orang yang
dengan nilai signifikansi r(7) = memiliki pengetahuan yang
0,074; p=0,876; p>0,05; baik akan memilki motivasi
artinya tidak selalu orang yang yang baik dan sesuai dengan
memiliki motivasi yang baik kondisi yang sebenarnya
memiliki kepatuhan diet (3) dilapangan. Hal ini dapat
tidak ada hubungan disebabkan oleh pada saat
pengetahuan dengan motivasi mengisi kuisioner, jawaban
diri DM dengan nilai berbeda dengan implementasi
signifikansi r(7)= -0,6; yang sebenarnya terjadi,
p=0,135; p>0,05; artinya tidak dimungkinkan responden
selalu orang yang memiliki menjawab kuisioner tidak
pengetahuan yang baik akan berdasarkan pengetahuan yang
memiliki motivasi yang baik dimiliki..
dan sesuai dengan kondisi
sebenarnya
Diabetes melitus (DM) Jenis Penelitian ini adalah Hasil analisis bivariat
HUBUNGAN ANTARA
merupakan salah satu penyakit penelitian observasional dengan menggunakan uji chi
TINGKAT PENDIDIKAN
tidak menular yang analitik, dengan menggunakan square menghasilkan nilai
DAN RIWAYAT
prevalensinya terus mengalami desain penelitian Kasus p=0,822 dengan tingkat
KELUARGA
1. Isabella V. peningkatan di dunia. Kontrol (Case control study). kesalahan (α) 0,05
MENDERITA DM
Mamangkey Berdasarkan data International Penelitian ini dilaksanakan di menunjukkan bahwa tidak
DENGAN KEJADIAN DM
4 2. Nova H. Diabetes Federation (IDF) pada Poliklinik Penyakit Dalam terdapat hubungan antara
TIPE 2 PADA PASIEN
Kapantow tahun 2013 lebih dari 382 juta BLU RSUP Prof. Dr. R. D. tingkat. pendidikan dengan DM
RAWAT JALAN DI
3. udi T. Ratag orang di dunia menderita Kandou Manado. Populasi tipe 2 pada pasien rawat jalan di
POLIKLINIK PENYAKIT
diabetes melitus. Penelitian ini pada penelitian ini yaitu poliklinik penyakit dalam BLU
DALAM BLU RSUP PROF.
bertujuan untuk menganalisis pasien rawat jalan yang RSUP Prof. Dr. R. D Kandou
Dr. R. D. KANDOU
hubungan antara tingkat datang berobat di Poliklinik Manado,
MANAD
pendidikan dan riwayat Penyakit Dalam pada bulan Perhitungan menggunakan
NO JUDUL PENULIS ABSTRAK METODE HASIL

keluarga menderita DM dengan JuliAgustus 2014. Teknik uji Chi Square menghasilkan
kejadian DM tipe 2 pada pasien pengambilan sampel dalam nilai probabilitas (p)=0.000
rawat jalan di Poliklinik penelitian ini yaitu Quota dengan tingkat kesalahan (α)
penyakit dalam BLU RSUP Sampling dengan jumlah 0.05 dapat disimpulkan bahwa
Prof. Dr. R. D. Kandou sampel sebesar 60 sampel terdapat hubungan yang antara
Manado. Penelitian ini riwayat keluarga menderita DM
merupakan penelitian dengan kejadian DM tipe 2
observasional analitik dengan pada pasien rawat jalan di
desain case control study. Poliklinik Penyakit Dalam BLU
Penelitian ini dilakukan pada RSUP. Prof. Dr. R. D Kandou
bulan Juli-Agustus 2014 di Manado. Nilai OR yang didapat
Poliklinik Penyakit Dalam yaitu 4,4 maka dengan hasil
BLU RSUP Prof. Dr. R. D. yang ada menunjukkan bahwa
Kandou Manado. Populasi orang yang mempunyai riwayat
dalam penelitian ini adalah keluarga menderita DM 4,4 kali
pasien rawat jalan yang datang berisiko menderita DM
berobat di Poliklinik Penyakit dibandingkan dengan orang
Dalam. Sampel sebesar 60 yang tidak memiliki riwayat
responden kelompok kasus dan keluarga menderita DM.
60 responden kelompok Dari hasil penelitian yang
kontrol dengan menggunakan dilakukan dapat dilihat bahwa
matching umur dan jenis tingkat pendidikan dasar &
kelamin. Metode pengambilan menengah ada 95 responden
sampel menggunakan Quota dan tingkat pendidikan tinggi
Sampling. Data dikumpulkan ada 25 responden. Beberapa
melalui observasi dan penelitian yang pernah
wawancara menggunakan dilakukan menjelaskan bahwa
kuesioner. Analisis bivariat tingkat pendidikan mempunyai
menggunakan uji Chi square pengaruh terhadap kesehatan.
(CI = 95% and α = 0,05). Orang yang memiliki tingkat
Hasil analisis bivariat antara pendidikan tinggi biasanya
tingkat pendidikan dengan memiliki pengetahuan tentang
NO JUDUL PENULIS ABSTRAK METODE HASIL

kejadian DM tipe 2 kesehatan sehingga orang akan


menunjukkan nilai p=0,822 memiliki kesadaran dalam
sedangkan riwayat keluarga menjaga kesehata
menderita DM dengan kejadian
DM tipe 2 menunjukkan nilai
p=0,000 dengan OR=4,4
CI=95% (2,041-9,588). Tidak
terdapat hubungan antara
tingkat pendidikan dengan
kejadian DM tipe 2. Terdapat
hubungan antara riwayat
keluarga menderita DM dengan
kejadian DM tipe 2 pada pasien
rawat jalan di Poliklinik
Penyakit Dalam BLU RSUP
Prof. Dr. R. D Kandou
Manado.
Diabetes Melitus dan Jenis penelitian ini adalah Apabila ditinjau dari umur,
komplikasnya merupakan penelitian observasional penelitian ini menunjukkan
ANALISIS HUBUNGAN penyebab utama kematian di analitik, dengan desain studi bahwa responden yang
ANTARA UMUR DAN negara berkembang. kasus-kontrol (case-control memiliki umur ≥45 tahun
RIWAYAT KELUARGA Berdasarkan data rekam medis study). Penelitian ini diadakan merupakan responden dengan
MENDERITA DM BLU RSUP Prof. Dr. R. D. di Poliklinik Penyakit Dalam persentase paling besar
DENGAN KEJADIAN 1. John S. Kekenusa Kandou Manado, terdapat BLU RSUP Prof. Dr. R.D (56,3%). Hal ini sejalan dengan
5 PENYAKIT DM TIPE 2 2. Budi T. Ratag 16.386 kunjungan pasien rawat Kandou Manado pada bulan hasil penelitian Awad (2011)
PADA PASIEN RAWAT 3. Gloria Wuwungan jalan yang menderita DM pada Februari-April 2013. Populasi yang menunjukkan peningkatan
JALAN DI POLIKLINIK tahun 2012. Penelitian ini pada penelitian ini yaitu jumlah pasien DM Tipe 2 pada
PENYAKIT DALAM BLU bertujuan untuk mengetahui pasien rawat jalan di pasien yang berumur lebih dari
RSUP PROF. DR. R.D hubungan antara umur dan Poliklinik Penyakit Dalam 50 tahun. Hasil Riskesdas tahun
KANDOU MANADO riwayat keluarga menderita BLU RSUP Prof. Dr. R.D 2007 juga menunjukkan bahwa
DM dengan kejadian penyakit Kandou Manado pada bulan jumlah penderita DM di
DM Tipe 2 pada pasien rawat Maret 2013. Teknik Indonesia semakin meningkat
NO JUDUL PENULIS ABSTRAK METODE HASIL

jalan di Poliklinik Penyakit pengambilan sampel dalam seiring dengan meningkatnya


Dalam BLU RSUP Prof. Dr. penelitian ini adalah umur. Dari segi tingkat
R.D Kandou Manado. Jenis purposive sampling dengan pendidikan terakhir, sebagian
penelitian ini adalah penelitian jumlah sampel yaitu 120 besar responden adalah lulusan
observasional analitik dengan sampel untuk kelompok kasus Sekolah Menengah Atas
pendekatan case control study. dan 120 sampel untuk (46,7%), dan sekitar 29%
Penelitian ini dilaksanakan di kelompok kontrol. Instrumen merupakan lulusan Perguruan
Poliklinik Penyakit Dalam pada penelitian ini adalah Tinggi. Penelitian yang
BLU RSUP Prof Dr. R. D. kuesioner yang berisi dilakukan oleh Lubis (2012)
Kandou Manado pada bulan pertanyaan tentang identitas juga menunjukkan hasil yang
Februari-April 2013. Metode pasien, karakteristik pasien sama yaitu persentase tingkat
pengambilan sampel yang dan riwayat keluarga pendidikan terakhir responden
digunakan adalah Purposive menderita DM. yang paling besar adalah
Sampling dengan jumlah lulusan SMA/sederajat.
sampel sebesar 120 sampel Semakin tinggi tingkat
kelompok kasus dan 120 pendidikan berarti ada
sampel kelompok kontrol. kemungkinan semakin baik
Instrumen penelitian yang pula pengetahuan seseorang
digunakan adalah kuesioner. dalam mencegah terjadinya
Analisis bivariat menggunakan peyakit termasuk DM Tipe 2,
uji chi square (CI=95% dan Ditinjau dari jenis pekerjaan
α=5%) dengan bantuan responden, yang terbanyak
program SPSS versi 20 for adalah responden yang tidak
windows. Hasil penelitian memiliki pekerjaan (27,9%).
antara umur dengan kejadian Penelitian yang dilaksanakan
DM Tipe 2 menunjukkan nilai oleh Balkau et al (2008), pada
p=0,000 (OR=7,6), sedangkan 13 kota di Eropa disimpulkan
untuk riwayat keluarga bahwa akumulasi aktivitas fisik
menderita DM dengan kejadian sehari-hari merupakan faktor
DM Tipe 2 menghasilkan nilai utama yang menentukan
p=0,000 (OR=4,7). Terdapat sensitivitas insulin. Dalam
hubungan antara umur dan penelitian ini, sebagian besar
NO JUDUL PENULIS ABSTRAK METODE HASIL

riwayat keluarga menderita responden kelompok kasus


DM dengan kejadian DM Tipe memiliki pekerjaan sebagai
2 pada pasien rawat jalan di pensiunan. Kadar gula darah
Poliklinik Penyakit Dalam yang normal cenderung
BLU RSUP Prof. Dr. R. D. meningkat secara bertahap
Kandou Manado. Orang yang setelah mencapai usia 50 tahun.
berumur ≥45 tahun 8 kali lebih Untuk menurunkan kadar gula
berisiko menderita DM Tipe 2 darah tersebut perlu dilakukan
dibandingkan dengan orang aktivitas fisik seperti
yang berumur <45 tahun, berolahraga, sebab otot
sedangkan orang yang menggunakan glukosa yang
memiliki riwayat keluarga terdapat dalam darah sebagai
menderita DM 5 kali lebih energi.
berisiko menderita DM Tipe 2 Penelitian ini menunjukkan
dibandingkan dengan orang bahwa terdapat hubungan
yang tidak memiliki riwayat antara riwayat keluarga
keluarga menderita DM. menderita DM dengan kejadian
DM Tipe 2 (p=0,000) dengan
nilai Odds Ratio sebesar 4,7.
Hal ini berarti bahwa orang
yang memiliki riwayat keluarga
menderita DM, berisiko 5 kali
lebih besar terkena DM Tipe 2
dibandingkan dengan orang
yang tidak memiliki riwayat
keluarga menderita DM.
Kondisi ini sejalan dengan hasil
penelitian yang dilakukan oleh
Wicaksono (2011) pada 30
pasien rawat jalan di Poliklinik
Penyakit Dalam RSUP Dr.
Kariadi Semarang, dimana
NO JUDUL PENULIS ABSTRAK METODE HASIL

riwayat keluarga menderita DM


merupakan faktor risiko
terjadinya DM Tipe 2 yang
bermakna secara statistik dan
memiliki pengaruh terhadap
kejadian DM Tipe 2 sebesar 75

Latar belakang: Penyakit Desain penelitian Berdasarkan hasil di atas


diabetes mellitus dapat menggunakan observational disimpulkan ada kecenderungan
menyerang semua lapisan umur analitik dengan pendekatan semakin tinggi pendidikan
dan sosial ekonomi. Titik berat cross sectional. Lokasi semakin patuh dalam diit
pengendalian diabetes mellitus penelitian di Puskesmas diabetes mellitus. Berasarkan
adalah pengendalian faktor Plosorejo Giribangun Matesih hasil uji chi square dengan
risiko melalui aspek preventif Kabupaten Karanganyar. bantuan SPSS versi 20.00
HUBUNGAN
dan promotif secara integrasi Sampel dalam penelitian dipoleh nilai p value sebesar
PENDIDIKAN DAN
dan menyeluruh. Dii adalah seluruh penderita 0,000 < 0,05, sehingga
DUKUNGAN KELUARGA
berpengaruh terhadap proses diabetes mellitus di disimpulkan Ho ditolak dan Ha
DENGAN KEPATUHAN
penyembuhan yang cepat bagi Puskesmas Plosorejo diterima yang artinya ada
DIIT PADA PENDERITA
1. Anis Prabowo, pasien. Diit diabetes mellitus Giribangun Matesih hubungan signifikan antara
6 DIABETES MELLITUS DI
2. Weni Hastuti berfungsi untuk menjaga kadar Kabupaten Karanganyar tahun pendidikan dengan kepatuhan
WILAYAH PUSKESMAS
glukosa darah pada batas 2014 sebanyak 64 orang. Alat diit pada penderita diabetes
PLOSOREJO
normal dan menjaga berat atau instrumen dalam mellitus di wilayah Puskesmas
GIRIBANGUN MATESIH
badan normal. Kepatuhan penelitian ini menggunakan Plosorejo Giribangun Matesih
KABUPATEN
dalam melakukan diit diabetes kuesioner. Analisa data Kabupaten Karanganyar
KARANGANYAR
mellitus mempengaruhi dalam menggunakan chi square Berdasarkan hasil di atas
keberhasilan diit diabetes untuk taraf signifikan 5%. disimpulkan ada kecenderungan
mellitus. Tujuan: Mengetahui semakin baik dukungan
hubungan dukungan keluarga keluarga semakin patuh dalam
dan pendidikan dengan diit diabetes mellitus.
kepatuhan diit pada penderita Berasarkan hasil uji chi square
diabetes mellitus di wilayah dengan bantuan SPSS versi
NO JUDUL PENULIS ABSTRAK METODE HASIL

Puskesmas Plosorejo 20.00 dipoleh nilai p value


Giribangun Matesih Kabupaten sebesar 0,000 < 0,05, sehingga
Karanganyar. Metode disimpulkan Ho ditolak dan Ha
penelitian: Desain penelitian diterima yang artinya ada
adalah observasional analitik hubungan signifikan antara
dengan pendekatan cross dukungan keluarga dengan
sectional. Penelitian dilakukan kepatuhan diit pada penderita
di Puskesmas Plosorejo diabetes mellitus di wilayah
Giribangun Matesih Kabupaten Puskesmas Plosorejo
Karanganyar pada tanggal 6-13 Giribangun Matesih Kabupaten
Juni 2014. Populasi penelitian Karanganyar.
adalah seluruh penderita Hasil analisa statistik
diabetes mellitus di Puskesmas hubungan dukungan keluarga
Plosorejo Giribangun Matesih dengan kepatuhan diit pada
Kabupaten Karanganyar tahun penderita diabetes mellitus di
2014 sebanyak 64 orang. wilayah Puskesmas Plosorejo
penelitian menggunakan Giribangun Matesih Kabupaten
teknik total sampling karena menunjukkan hubungan yang
semua anggota populasi signifikan. Hal ini
menjadi sampel. Instrumen membuktikan secara teori
penelitian menggunakan dukungan keluarga
kuesioner. Analisa data mempengaruhi kepatuhan
menggunakan chi square untuk dalam diit diabetes melitus.
taraf kepercayaan 95%. Hasil
Penelitian: Tingkat pendidikan
penderita diabetes mellitus
sebagian besar dengan tingkat
pendidikan dasar (SD dan
SMP). Dukungan keluarga
pada penderita diabetes
mellitus sebagian besar dengan
dukungan rendah. Tingkat
NO JUDUL PENULIS ABSTRAK METODE HASIL

kepatuhan diit diebates melitus


sebagian besar dengan tidak
mematuhi diit. Hasil chi square
varibel pendidikan x2hitung
sebesar 19,911 (p (0.00 < 0.05)
dan variebel dukungan
keluarga x2hitung sebesar
19,581 (p (0.00 < 0.05).
Kesimpulan: Ada hubungan
signifikan antara pendidikan
dengan kepatuhan diit pada
penderita diabetes mellitus di
wilayah Puskesmas Plosorejo
Giribangun Matesih Kabupaten
Karanganyar. Ada hubungan
signifikan antara dukungan
keluarga dengan kepatuhan diit
pada penderita diabetes
mellitus di wilayah Puskesmas
Plosorejo Giribangun Matesih
Kabupaten Karanganyar.
Diabetes mellitus tipe 2 adalah Penelitian ini menggunakan Peneliti melakukan
diabetes melitus yang tidak pendekatan kuantitatif dengan pembagian kuisioner terhadap
tergantung pada insulin dan desain penelitian cross 34 sampel, dari sampel tersebut
Hubungan Pola Makan, kebanyakan penderita memiliki sectional. Data yang diteliti ditemukan 5 orang menderita
1. Holy Yunits
Aktivitas Fisik dan Riwayat kelebihan berat badan. Data diperoleh dari data sekunder diabetes melitus tipe 2 dan 29
Nuraini
7 Penyakit Keluarga studi global menunjukkan yang diperoleh dari laporan tidak menderita penyakit
2. Rachmat
Terhadap Diabetes Melitus bahwa jumlah penderita interen rumah sakit serta data diabetes melitus. Jumlah pasien
Surpiatna2
Tipe 2 diabetes melitus pada tahun primer yang yang lebih banyak berkunjung
2011 telah mencapai 366 juta didapatkan dari beberapa ke poli klinik penyakit dalam di
orang dan diperkirakan akan pasien yang melakukan Rumah Sakit Umum Bunda
meningkat menjadi 552 juta kunjungan ke poliklinik Margonda adalah perempuan
NO JUDUL PENULIS ABSTRAK METODE HASIL

pada tahun 2030. Tujuan penyakit dalam yang mengisi dengan jumlah 23 pasien
penelitian ini untuk mengetahui kuisioner, metode penelitian dibandingkan dengan jumlah
hubungan pola makan, yang digunakan adalah pasien laki-laki dengan jumlah
aktivitas fisik dan riwayat deskriptif. Penelitian 11 pasien.
penyakit keluarga terhadap dilakukan pada poliklinik Pengunjung lebih banyak
penyakit diabetes mellitus tipe penyakit dalam di Rumah berusia di bawah 30 tahun dari
2 di Rumah Sakit Umum Sakit Umum Bunda pada usia lebih dari 30 tahun.
Bunda Margonda Depok Tahun Margonda Depok pada Berdasarkan penelitian
2015. Penelitian ini bersifat tanggal 3 Agustus 2015 diperoleh bahwa mayoritas
deskriptif dengan desain sampai tanggal 17 Agustus pasien di poli klinik penyakit
penelian cross sectional 2015. Populasi dalam dalan Rumah Sakit Umum
.Metode pengambilan sampel penelitian ini adalah 1299 Bunda Margonda Depok tidak
menggunakan tekhnik pasien selama bulan januari menderita diabetes melitus
accidental sampling terhadap sampai bulan juli tahun 2015 sebesar 29 orang dari 34 sampel
34 orang pasien penyakit yang kontrol pada poliklinik dengan persentase 85,3% dan
dalam di Rumah Sakit Umum penyakit dalam di Rumah yang menderita penyakit
Bunda Margonda Depok Tahun Sakit Bunda Margonda diabetes melitus tipe 2
2015. Instrumen penelitian Depok. Tehnik pengambilan berjumlah 5 orang dengan
yang digunakan berupa data menggunakan non persentase 14,7%
kuisioner, dimana jawaban dari probability sampling bahwa Hasil penelitian yang telah
kuisioner dianalisa dengan setiap anggota populasi dilakukan di Rumah Sakit
menggunakan uji chi-square memiliki peluang nol. Untuk Umum Bunda Margonda Depok
yang di olah dengan pengambilan sampel, peneliti mengenai hubungan riwayat
menggunakan SPSS. Hasil menggunakan accidental keluarga terhadap diabetes
penelitian menunjukkan bahwa sampling melitus tipe 2, dari 34 sampel
persepsi dari tiga variable yaitu yang diteliti ditemukan yang
pola makan nilai p-value 0.044 memiliki riwayat penyakit
< α (0.05), aktivitas terhadap keluarga dan menderita diabetes
penyakit diabetes mellitus tipe melitus adalah 3 (33,3%), ada
2 nilai p-value 0.634 > α (0.05) riwayat keluarga tanpa
dan riwayat penyakit keluarga menderita diabetes melitus
nilai p-value 0.102 > α (0.05), adalah 6 (66,7%), tidak ada
NO JUDUL PENULIS ABSTRAK METODE HASIL

yang mempunyai hubungan riwayat penyakit keluarga dan


terhadap diabetes mellitus tipe menderita diabetes melitus
2 adalah variable pola makan. adalah 2 (8%) dan tidak
Perlu adanya penyuluhan lebih memiliki riwayat keluarga
terhadap masyarakat mengenai diabetes melitus tanpa
pola makan yang baik dan menderita diabetes melitus
sehat. adalah 23 (92%). Setelah
dilakukan pengolahan data
diperoleh p-value 0,102 dimana
nilai p lebih besar dari nilai α
(0,05), sehingga dapat
dinyatakan bahwa tidak ada
hubungan antara riwayat
penyakit keluarga terhadap
diabetes melitus tipe 2.
Hasil penelitian sebelumnya
tidak selaras terhadap penelitian
yang dilakukan di Rumah Sakit
Umum Bunda Margonda
Depok, dimana penelitian
sebelumnya menyatakan ada
hubungan antara riwayat
penyakit keluarga terhadap
diabetes melitus tipe 2 dan hasil
dari peneliti menyatakan tidak
ada hubungan antara riwayat
penyakit keluarga terhadap
diabetes melitus tipe 2. Riwayat
penyakit keluarga tanpa
disadari telah melekat ditubuh
seseorang jika salah satu
anggota keluarga ada yang
NO JUDUL PENULIS ABSTRAK METODE HASIL

memiliki penyakit diabetes


melitus. Namun, penyakit
diabetes melitus tersebut tidak
akan muncul jika orang yang
memiliki bibit penyakit tersebut
dapat mengatur pola hidup
sehat dengan baik. Perlunya
menjaga pola hidup sehat baik
pola makan dan melakukan
aktivitas fisik dikarenakan
untuk menjaga tubuh tetap
dalam kondisi seha
8 Hubungan Antara 1. Vivekenanda Latar belakang. Angka Penelitian cross sectional Prevalensi AN pada pasien
Acanthosis Nigricans Pateda kejadian diabetes mellitus tipe- telah dilakukan pada anak- DMT2 usia anak dan remaja
dengan Riwayat Keluarga 2. Adrian Umboh 2 (DMT2) pada anak di anak sekolah menengah sangat tinggi, hingga sekitar
Diabetes Melitus Tipe 2 3. Kristellina beberapa tahun terakhir ini pertama di kecamatan 90% dari seluruh pasien DMT2
pada Anak-Anak Tirtamulia semakin meningkat seiring Wenang. Dilakukan pada anak dan remaja. Pada
Overweight dan Obes 4. Frecillia Regina dengan meningkatnya angka pengukuran berat badan (BB), pasien yang menderita AN
kejadian obesitas pada anak. tinggi badan didapatkan sekitar 24% dari
Acanthosis nigricans (AN) (TB), indeks massa tubuh seluruh pasien mengalami
diyakini merupakan prediktor (IMT) pada 102 pelajar yang intolerasi glukosa, didukung
yang baik untuk mengetahui dibagi dalam dua kelompok, oleh penelitian yang dilakukan
adanya hiperinsulinemia, yang yaitu 50 anak kelompok oleh Smith dkk12 yang
merupakan prekursor dari dengan IMT pada persentil melaporkan prevalensi AN pada
DMT2. Penelitian terdahulu 85-95 (Overweight) dan anak dan remaja yang memiliki
menunjukkan prevalensi AN kelompok dengan IMT lebih faktor risiko DMT2 25%.
lebih tinggi pada anak-anak besar dari persentil 95 (obes) Kobaissi dalam penelitiannya
yang overweight, obes, dan 52 anak. Dilakukan pada anak Hispanik obes
mereka yang memiliki riwayat pemeriksaan fisik dan dengan risiko DM tipe-2
keluarga DMT2. Tujuan. pengisian kuesioner berisi menunjukkan bahwa AN
Menilai hubungan AN dengan riwayat keluarga dengan DM berhubungan dengan
riwayat keluarga dengan tipe 2. Data kemudian pengukuran langsung resistensi
NO JUDUL PENULIS ABSTRAK METODE HASIL

DMT2 pada anak overweight dianalisis menggunakan uji insulin.Penelitian di Cina oleh
dan obes. Metode. Penelitian X2 Fu memperlihatkan adanya
cross sectional pada anak hubungan antara AN dengan
sekolah menengah pertama di obesitas, hiperinsulinemia,
kecamatan Wenang. Dilakukan resistensi insulin, dan DM tipe-
pemeriksaan fisik terhadap AN 2. Penelitian Liang di tempat
dan pengisian kuesioner berisi yang sama memperlihatkan
riwayat keluarga dengan DM bahwa anak obes dengan AN
tipe 2 pada 102 pelajar yang memperlihatkan resistensi
overweight dan obes. Data insulin dan disfungsi sel beta
kemudian dianalisis pankreas yang berlebih.
menggunakan uji X2. Hasil. ditemukan AN lebih banyak
Didapatkan AN lebih banyak pada anak obes
dijumpai pada anak obes (p=0.01).Obesitas pada anak
(69,2%) dibandingkan merupakan faktor risiko untuk
overweight (44%). Riwayat DM tipe 2. Hiperinsulinemia
keluarga dengan DM tipe 2 banyak ditemukan pada anak
ditemukan pada 30,6% anak dengan riwayat keluarga
obes dengan AN dan 31,8% dengan DM tipe 2. Keadaan
pada anak dengan overweight. hiperinsulinemia merupakan
Secara statistik perbedaan predisposisi untuk AN,
kedua prevalens tersebut di merupakan penanda
atas tidak bermakna. hiperinsulinemia, akibat
Kesimpulan. Tidak terdapat resistensi insulin jaringan.
hubungan yang signifikan Sehingga AN dapat digunakan
antara acanthosis nigricans sebagai prediktor seorang anak
dengan riwayat keluarga memiliki risiko menderita
diabetes melitus tipe 2 pada DMT2 di kemudian hari. Jadi
anak-anak overweight dan AN dapat digunakan sebagai
obes. alat skrining yang mudah,
murah, dan non-invasif untuk
mendeteksi dini DMT2 pada
NO JUDUL PENULIS ABSTRAK METODE HASIL

anak dan remaja


Prevalensi AN dihubungkan
dengan tinggi riwayat keluarga
dengan DM tipe 2 ternyata
tidak signifikan, disebabkan
resistensi insulin disebabkan
pula oleh faktor lain, seperti
perubahan gaya hidup yang
menyebabkan DM tipe 2, dan
etiologi lain. Kekurangan studi
ini adalah jumlah subjek yang
terbatas, kuesioner yang kurang
relevan, serta tidak memakai
pengambilan sampel darah
untuk diabetes, sehingga tidak
dapat mengidentifikasi orang
tua yang belum terdiagnosis
DM tipe 2.
9 ANALISIS HUBUNGAN 1. Mohammad Seseorang yang memiliki Jenis penelitian ini adalah Siswa SMP yang memiliki
ANTARA RIWAYAT Aji Purbo, riwayat keluarga dengan studi observasional dengan riwayat diabetes ibu adalah
DIABETES MELLITUS 2. Mayalisa Diabetes Mellitus tipe 2 rancangan penelitian case sebanyak 41 orang siswa
ORANG TUA DENGAN Diantamaela memiliki risiko dua sampai control. Penelitian dilakukan (30,1%) dengan rata-rata kadar
PROFIL GULA DARAH enam kali terkena Diabetes pada bulan Januari sampai glukosa darah sewaktu adalah
SEWAKTU SISWA SMP Mellitus tipe 2 dibandingkan Februari 2016, di tempat sebesar 89,5 mg/dL. Siswa
DI KOTA PALU TAHUN dengan seseorang yang tidak tinggal siswa SMP. Populasi SMP yang tidak memiliki
2016 memiliki riwayat keluarga penelitian ini adalah siswa riwayat Diabetes ibu adalah
dengan Diabetes Mellitus. SMP terpilih di Kota Palu sebanyak 95 orang siswa
Tujuan penelitian ini adalah pada tahun ajaran 2015/2016. (69,9%) dengan rata-rata kadar
untuk mengetahui hubungan yaitu SMPN 1 Palu, SMPN 3 glukosa darah sewaktu adalah
antara riwayat Diabetes Palu, SMPN 9 Palu, dan sebesar 91,7 mg/dL. Dari hasil
Mellitus tipe 2 pada orang tua SMPN 11 Tatanga. Subyek uji nilai p ditemukan bahwa
dengan profil gula darah pada penelitian ini adalah siswa di faktor ini tidak memiliki
NO JUDUL PENULIS ABSTRAK METODE HASIL

anak usia SMP di wilayah Kota SMP terpilih di wilayah Kota hubungan yang bermakna
Palu tahun 2016. Penelitian ini Palu dan memenuhi kriteria (p=0,446).
menggunakan metode penelitian. Kriteria Inklusi Analisis data statistik
observasional, dengan desain adalah siswa SMP terpilih diperoleh p valuenya adalah
penelitian case control. kelas 1 dan 2, siswa dengan 0,388 dan 0,446 yang berarti
Pengumpulan data dilakukan riwayat diabetes Orang Tua, tidak ada hubungan bermakna
dengan cara wawancara siswa dalam keadaan sehat, antara riwayat diabetes orang
langsung orang tua siswa dan siswa laki-laki dan tua dengan kadar glukosa darah
mengukur kadar glukosa darah perempuan, siswa dengan sewaktu siswa SMP di Kota
sewaktu anak usia siswa SMP. umur 13 - 15 tahun, siswa Palu pada saat penelitian
Analisis data diolah yang orang tuanya dilakukan. Hal ini mungkin
menggunakan perangkat lunak penduduk/berdomisili di Kota dipengaruhi oleh beberapa
SPSS versi 17. Hasil penelitian Palu, dan yang diizinkan oleh faktor antara lain; karena pada
menunjukkan bahwa riwayat orang tuanya tanpa paksaan. siswa yang memiliki orang tua
Diabetes Mellitus tipe 2 ayah Kriteria eksklusi penelitian dengan riwayat diabetes maka
tidak berhubungan dengan adalah memiliki penyakit lain orang tua memiliki pengetahuan
kadar glukosa darah anak usia yang dapat meningkatkan tentang faktor risiko Diabetes
SMP (p value 0,388), demikian GDS (Overaktif kelenjar Mellitus sehingga gaya hidup
juga dengan riwayat Diabetes tiroid, chussing sindrom), keluarga menjadi lebih baik.
Mellitus tipe 2 pada Ibu tidak sedangkan pada orang tua
berhubungan dengan kadar tidak dapat berkomuniksai
glukosa darah sewaktu anak dengan baik. Teknik
usia SMP (p value 0,446). Sampling menggunakan
Kesimpulan, tidak terdapat Proportinate Stratified
hubungan antara riwayat Random Sampling. Pertama
Diabetes Mellitus tipe 2 orang dilakukan acak sederhana
tua dengan kadar glukosa darah untuk menentukan kecamatan
sewaktu anak usia SMP. terpilih, setelah itu random
sekolah pada kecamatan
terpilih, kemudian random
kelas yang pada setiap sekolah
terpilih. Lalu random siswa
NO JUDUL PENULIS ABSTRAK METODE HASIL

pada kelas terpilih. Total


sampel penelitian ini adalah
136 orang siswa SMP.
Pengolahan data
menggunakan perangkat lunak
komputer program SPSS 1
10 STUDI PREVALENSI 1. Ary Andini, Jumlah remaja yang Pada penelitian mengenai ini Rata-rata dari kadar glukosa
RISIKO DIABETES 2. Evi Sylvia terdiagnosis diabetes melitus menggunakan desain normal remaja di Kabupaten
MELITUS PADA REMAJA Awwalia mengalami peningkatan setiap penelitian cross-sectional Sidoarjo sekitar 87 mg/dl dan
USIA 15–20 TAHUN DI tahunnya di seluruh dunia yang dianalisis secara rata-rata kadar glukosa darah
KABUPATEN SIDOARJO sehingga dibutuhkan suatu deskriptif. Populasi studi yang termasuk risiko diabetes
upaya pencegahan untuk penelitian remaja yang berusia adalah 104,35 mg/dl. Penentuan
menurunkan angka prevalensi 15–20 tahun di kawasan diagnosis normal dan risiko
diabetes melitus pada remaja. Kabupaten Sidoarjo. Metode diabetes (pre-diabetes)
Penelitian ini dilakukan untuk pemilihan sampel pada menggunakan patokan
mengetahui prevalensi risiko penelitian ini adalah simple diagnosis PERKENI (2016)
diabetes melitus pada remaja di random sampling. Adapun yang menjelaskan diagnosis
Kabupaten Sidoarjo, Jawa besar sampel yang digunakan normal jika nilai kadar glukosa
Timur dan faktor risiko yang untuk mengetahui prevalensi darah kapiler <90 mg/dl dan
memengaruhinya. Jumlah pada diabetes melitus pada diagnosis prediabetes jika nilai
populasi yang digunakan dalam remaja di Kabupaten Sidoarjo kadar glukosa darah kapiler
penelitian ini yaitu 150 orang sebanyak 150 orang berusia antara 90–199 mg/dl
laki-laki dan perempuan 15–20 tahun. Hasil penelitian menunjukkan
berusia 15–20 tahun yang bahwa diagnosis normal kadar
bertempat tinggal di berbagai glukosa darah pada remaja di
lokasi di kabupaten Sidoarjo. Kabupaten Sidoarjo adalah 42%
Data yang didapatkan sedangkan diagnosis risiko
dianalisis secara deskriptif diabetes (prediabetes) mencapai
dengan desain cross-sectional. 58%. Hal ini menunjukkan
Berdasarkan hasil penelitian bahwa potensi remaja di
menunjukkan prevalensi risiko kabupaten Sidoarjo terkena
diabetes pada remaja di diabetes melitus tinggi. Hal ini
NO JUDUL PENULIS ABSTRAK METODE HASIL

Sidoarjo sekitar 42% dengan terjadi karena kecenderungan


rata-rata kadar glukosa remaja yang kurang bijak dalam
104,35±13,01 mg/dl. mengonsumsi makanan yang
Prevalensi non-diabetes disertai dengan kurangnya
melitus pada remaja sekitar aktivitas olahraga secara rutin.
58% dengan rata-rata kadar Adapun faktor risiko dari
glukosa 79,26 ± 7,01 mg/dl. penyebab meningkatnya nilai
Adapun faktor risiko yang prevalensi prediabetes melitus
menyebabkan cukup tingginya bagi remaja berdasarkan hasil
risiko diabetes melitus remaja kuesioner adalah konsumsi
di Kabupaten Sidoarjo adalah makanan fast-food sekitar
konsumsi fast-food dengan 64,2%, konsumsi minuman
persentase 71%, konsumsi instan 31%, faktor keturunan
minuman instan sekitar 31%, 13,30% dan merokok 5%.
serta kebiasaan merokok Berdasarkan penelitian tersebut
sekitar 5% menunjukkan kebiasaan remaja
dalam konsumsi fast-food
memiliki persentase tertinggi
(64,2%) dan diikuti dengan
konsumsi minuman instan
(31%) dalam menyumbang
tingginya prevalensi risiko
diabetes melitus bagi remaj

Anda mungkin juga menyukai