Oleh :
NOVIA ASMITA
Mahasiswa Jurusan PPKn FIS Universitas Negeri Makassar
FIRMAN MUIN
Dosen PPKn FIS Universitas Negeri Makassar
HERI TAHIR
Dosen PPKn FIS Universitas Negeri Makassar
ABSTRACT: This study aims to find out, 1) The role of a notary in making a
material guarantee certificate (fiduciary). 2) benefits of ownership of a material
guarantee certificate (fiduciary) made through a notary. This research is
qualitative research. Data collection techniques used are observation, interviews
and documents. Sources of data used are theoretical data sources and practical
data sources. The informants in this study were notaries and 2 employees. Data
analysis used is describing things based on the results of data collection. The
results showed that: 1. The role of the notary in making a material guarantee
certificate (fiduciary) in which Elviani's notary had performed his role as a notary
in accordance with law number 2 of 2014 article 15 paragraph (1) concerning the
position of a notary who specialized in guaranteeing the date of manufacture the
deed is in accordance with the existing provisions, save the deed, give a grosse to
the deed, give a copy and quote the deed. 2. The benefits of possessing a material
guarantee certificate (fiduciary) made through a notary are very useful because
they are registered with the Ministry of Law and Human Rights and have strong
legal protection.
otentik maupun dengan tulisan-tulisan baik atas permintan atau atas perintah;
di bawah tangan. Tulisan-tulisan akan tetapi juga beberapa pejabat
otentik berupa akta otentik, yang dibuat negeri yang berhak membuatnya
dalam bentuk yang sudah ditentukan mengenai hal-hal yang berhubungan
oleh undang-undang, dibuat di hadapan dengan tugas pekerjaannya.
pejabat-pejabat (pegawai umum) yang 4. Perjanjian
diberi wewenang dan di tempat dimana a. Pengerian perjanjian
akta tersebut dibuat. Tulisan di bawah Istilah perjanjian berasal dari
tangan atau disebut juga akta di bawah bahasa Belanda overeenkomst dan
tangan dibuat dalam bentuk yang tidak verbintenis. Pasal 1313 ayat (1)
ditentukan oleh undang-undang, tanpa KUHPerdata menyebutkan bahwa
perantara atau tidak di hadapan Pejabat perjanjian adalah suatu perbuatan
Umum yang berwenang. Baik akta dengan mana satu orang atau lebih
otentik maupun akta di bawah tangan mengikatkan dirinya terhadap satu
dibuat dengan tujuan untuk orang lain atau lebih.6 Ketentuan
dipergunakan sebagai alat bukti. Dalam pasal ini kurang tepat, krena ada
kenyataan ada tulisan yang dibuat tidak beberapa kelemahan yang perlu
dengan tujuan sebagai alat bukti, tapi dikoreksi. Kelemahan-kelemahan
dapat dipergunakan sebagai alat bukti, tersebut adalah sebagai berikut:
jika hal seperti ini terjadi agar hanya menyangkut sepihak saja, kata
mempunyai nilai pembuktian harus perbuatan mencakup juga tanpa
dikaitkan atau didukung dengan alat konsensus dan pengertian perjanjian
bukti yang lainnya. Perbedaan yang terlalu luas.7 Perjanjian adalah sutau
penting antara kedua jenis akta perbuatan hukum berdasarkan kata
tersebut, yaitu dalam nilai pembuktian, sepakat untuk menimbulkan suatu
akta otentik mempunyai pembuktian akibat hukum. Menurut Subekti, suat
yang sempurna. perjanjian adalah suatu peristiwa
b. Akta Otentik ketika seseorang berjanji kepada
Hukum keberadaan akta otentik di orang lain atau antara dua orang itu
indonesia adalah Pasal 1868 Kitab saling berjanji untuk melaksanakan
Undang-Undang Perdata yang sesuatu hal. Perjanjian menurut Van
menyatakan bahwa akta otentik adalah Dune berarti hubungan
akta, yang di dalam bentuk yang hukumberdasarkan kata sepakat
ditentukan oleh undang-undang, dibuat untuk menimbulkan akibat hukum.
oleh atau dihadapan pejabat umum Sudikno Mertokusumo perjanjian
yang berwenang untuk itu, di tempat di adalah perbuatan hukum terjadi
mana akta itu dibuatnya.5. Otentik atau karena kerjasama dua orang atau
Authentiek dapat diartikan: bersifat lebih.8
umum, bersifat jabatan, memberi
pembuktian yang sempurna (dari surat-
6
surat): khususnya dalam kata: Soeroso. Perjanjian dibawah tangan.
authentieke akte. Para Notaris istimewa (jakarta: sinar Grafika.2010). hlm.3
7
Abdul muhammad. Hukum perdata
ditunjuk untuk membuat akta otentik indonesia. ( bandar lampung: Pt citra Aditya
Bakti.1993). hlm. 224
5 8
Herlien Budiono. Dasar Teknik Pembuatan Much. Nurachmad. Memahami dan
Akta Notaris. (Bandung: Pt Citra Aditya Bakti. 2014). membuat surat perjanjian.( jakarta: Tranmedia
Hlm iii. Pustaka.2010). hlm.05
161
hukum surat kuasa ada pada surat dan kutipan akta diberikan kepada
tersebut dan notaris bisa membuat klien karena sudah sesuai dengan
akta jaminan kebendaan (fidusia) prosedur dan apabila tidak
berdasarkan surat kuasa tersebut. memenuhi prosedur maka notaris
c) Prosedur pemberian grosse tidak berani memberikan salinan
Prosedur pemberian grosse dan kutipan akta tersebut kepada
pada akta jaminan kebendaan klien. Oleh karena itu yang
(fidusia) yaitu notaris mendukung pembuatan akta
mengeluarkan grosse akta jaminan kebendaan (fidusia)
membuat cacatan pada minuta yaitu berkasnya lengkap, karena
akta mengenai penerima grosse apabila berkasnya tixdak lengkap
dan pada bagian akhir dan maka notaris tidak bisa proses
penutup akta kemudian diberikan atau membuat akta fidusia
sebagai grosse pertama dengan tersebut. Berdasarkan hasil
menyebutkan nama orang yang penelitian yang dilakukan oleh
memintanyadan untuk siapa peneliti dikantor Elviani bahwa
grosse dikeluarkan serta tanggal peran notaris yaitu dimana notaris
pengeluarannya akta dan akta itu membuat akta, surat-surat,
tersebut setiap bulannya ada sertifikat dan lain lainya, dimana
nomor akta dan setiap bulan yang dibuat oleh notaris memiliki
nomor akta tersebut diganti kepastian hukum dikarenakan
dengan memulai kembali pada sudah terdaftar di Kementrian
nomor akta satu dan seterusnya Hukum dan Ham jadi ketika
sampai tutup bulan dan notaris klien/seseorang mendaftarkan
memiliki buku khusus agar nomor fidusia dia merasa aman karena
akta tersebut teratur. Hambatan– sudah dilindungi oleh hukum.
hambatan dalam pembuatan akta Berdasarkan hasil penelitian oleh
jaminan kebendaan fidusia) yang peneliti bahwa apa yang
dirasakan oleh notaris yaitu tidak dilakukan oleh ibu Elviani sudah
ada hambatan karena data-data sesuai dengan undang-undang
dan prosedur yang diminta oleh nomor 2 Tahun 2014 Tentang
notaris sudah disiapkan secara Jabatan notaris dimana peneliti
lengkap oleh financetersebut. Hal meneliti peran notaris dalam
ini mebuat notaris tidak memiliki wewenangnya berdasarkan pasal
hambatan dalam pembuatan akta 15 ayat (1) tentang jabatan notaris
fidusia. yang mengkhusus pada menjamin
d) Cara pemberian salinan dan kepastian tanggal pembuatan akta,
kutipan akta menyimpan akta, memberi grosse,
Prosedur pemberian salinan memberi salinan dan kutipan akta.
dan kutipan akta pada kline yaitu Manfaat pemilikan akta jaminan
apabila semua berkas-berkas kebendaan (fidusia) yang dibuat
sudah dilengkapi sesuai dengan melalui notaris
apa yang diminta oleh notaris dan Manfaat kepemilikan akta
semua para pihak yang yang dibuat oleh notaris, sangatlah
bersangkutan sudah melakukan bermanfaat karena memiliki
tanda tangan diakta maka salinan kepastian hukum dimana ada dua
166