Al – Ghazwul Fikri
Makalah Ditulis Sebagai Salah Satu Syarat Mengikuti Kuliah
Pendidikan Agama dan Etika Islam Dari Dosen Pengajar
DR. H. JAJA JAHARI, M.Pd
Disusun Oleh:
Kelompok 4 (TF-43-02)
1. Arghia Nikita Claudie Neysa Putri (1104194002)
2. Annisa Zahwatul Ummi (1104194015)
3. Kholissa Dhiya Ulhaq (1104190007)
4. Nadila Yupaldi (1104194047)
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA sehingga makalah ini
dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan
dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan materinya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca. Dan kami berharap untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Strategi memerangi kaum muslimin kemudian ditambah dengan perang pemikiran. Berbagai
upaya digunakan untuk mengalihkan umat Islam dari agamanya. Kaum barat kemudian membuat
langkah-langkah untuk menjauhkan umat islam dari ajarannya. Jika dahulu misi yang mereka bawa
dalam perang adalah 3G, yakni Gold, Glory, Gospel. Kini mereka mengusung misi 3F, yaitu
Fashion, Food dan Film.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari Al-Ghazwul Fikri?
2. Apa saja ruang lingkup atau sarana, dan tujuan Ghazwul Fikri?
C. TUJUAN
1. Memahami inti permasalahan fenomena Ghazwul Fikri.
3. Mengetahui metode, sarana, dan tujuan serta dampak dari Ghazwul Fikri.
D. MANFAAT
1. Menambah pengetahuan tentang Ghazwul Fikri dan kaitannya dengan agama Islam serta
kehidupan kaum muslim pada saat ini.
2. Memperkuat iman.
1
BAB II PEMBAHASAN
2
3. METODE GHAZWUL FIKRI
1.Tasyik
Menimbulkan keragu-raguan dan pendangkalan dalam jiwa umat muslim terhadap Islam.
Sasarannya Al-Qur’an dan Al-Hadits, dimana teori bohong tentang isi Al-Qur’an dan Al-Hadits
disebarkan untuk membuat umat muslim bingung dan pusing sendiri dan akhirnya ragu-ragu dengan
kitabnya sendiri.
2.Tasywih
Upaya orang kafir untuk menghilangkan kebanggaan umat muslim terhadap Islam
dengan menggambarkan Islam secara buruk. Seperti teroris yang mendasari dari agama Islam.
3.Tadzwiib
Perlarutan, campur aduk antara pemikiran dan budaya Islam dengan pemikiran dan
budaya Jahiliyah. Tujuannya jelas yaitu agar tidak ada lagi jarak pemikiran dan budaya Islam
dengan pemikiran dan budaya yang tak pantas, sehingga umat muslim tidak bisa membedakan mana
pemikiran dan budaya Islam dan mana yang bukan.
4.Taghrib
Mendorong umat muslim untuk menyenangi dan menerima pemikiran, kebudayaan dan
gaya hidup orang-orang barat. Berusaha untuk menghapuskan nilai-nilai Islam dari jiwa umat
muslim dan mengisinya dengan nilai-nilai barat yang menyimpang.
3
4.SARANA GHAZWUL FIKRI
Dalam Ghazwul Fikri yang diserang merupakan bidang-bidang yang begitu vital bagi umat
muslim, sarana-sarana umum yang secara tak sadar telah mencuci otak para umat muslim akan
tidak pentingnya agama Islam itu dan perlahan mulai menjatuhkan Islam. Dan berikut adalah sarana
Ghazwul Fikri:
A. Pendidikan
Pendidikan adalah hal yang penting pada penentuan bangsa. Oleh sebab itu, pendidikan
menjadi target utama dari Ghazwul Fikri. Contoh praktek Ghazwul Fikri yang telah dilakukan pada
bidang pendidikan adalah mengurangi, bahkan meniadakan pendidikan agama di sekolah atau
media belajar lainnya. Dan terkadang lebih mementingkan pelajaran matematika dan sains dan
menghilangkan ajaran agama yang ada pada matematika atau sains tersebut.
Karena kurangnya atau tidak adanya pelajaran agama dan pelajaran bahasa Al-Qur’an
tidak diajarkan karena dianggap tidak penting maka kaum muslim akan menjadi tidak mengerti
kandungan dari Al-Qur’an, seperti firman Allah dalam surah Al-Baqarah ayat 78 “Dan diantara
mereka ada yang buta huruf, tidak mengetahui Al – Kitab (taurat), kecuali dengan bohong belaka
dan mereka hanya menduga–duga“. Akibatnya, Al–Qur’an menjadi sekedar bacaan tanpa arti. Al–
Qur’an hanya dinikmati iramanya seperti layaknya lagu–lagu dan nyayian belaka, yang akhirnya
ditinggalkan seperti yang disebutkan dalam surah Al Furqaan:30yang artinya “Berkata Rasul : Ya
Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan Al–Qur’an ini suatu yang tidak diacuhkan“ dan surah
Al Furqaan:31yang artinya “Dan seperti itulah, setelah kami adakan bagi tiap–tiap nabi, musuh
dari orang–orang yang berdosa dan cukuplah Tuhanmu menjadi pemberi petunjuk dan penolong.“)
Dan juga pada pendidikan ilmu–ilmu alam, Ghazwul Fikrii terbesar adalah dengan
dilakukannya sekularisasi (perubahan) antara ilmu pengetahuan dengan ilmu agama. Bahaya
lainnya adalah penisbatan teori–teori ilmu pengetahuan kepada para ilmuan tanpa
mengembalikannya kepada sang pemberi dan pemilik ilmu (Allah), sehingga mengakibatkan
kekaguman dan pujian hanya berhenti pada diri para ilmuwan dan tidak bermuara kepada Allah
SWT.
4
B. Sejarah
Sejarah adalah cerita masa lalu tokoh-tokoh yang dapat menginspirasi dan memberi pelajaran
bagi kita. Tapi apa jadinya jika sejarah diubah jalan ceritanya dan hanya bercerita tokoh-tokoh yang
kafir? Ghazwul Fikri disini berusaha menyembunyikan sejarah dari tokoh-tokoh Islam yang
memiliki cerita yang hebat dan hanya menampilkan tokoh-tokoh kafir dengan cerita yang sesat.
C. Ekonomi
Dalam dunia ekonomi ada sebuah motto yang mengatakan “mencari untung sebesar-besarnya
dengan pengorbanan sekecil-kecilnya”. Terkadang motto tersebut diambil terlalu dalam tanpa
adanya penyaringan sehingga tidak lagi memperhatikan halal atau haramnya pendapatan dari sisi
ekonomi. Hal lain yang perlu dicermati dalam sistem ekonomi kapitalisme, yaitu monopoli, riba dan
pemihakan elit kepada para konglomerat.
D. Hukum
Ghazwul Fikri pada aspek hukum adalah penggunaan acuan hukum warisan kolonial yang
masih dipertahankan sebagai hukum yang berlaku dan penghapusan hukum Allah SWT dan Rasul-
Nya. Dalam hukum Islam korban pelaku kejahatan dilindungi dan pelakunya dihukum seberat-
beratnya, seperti pemotongan tangan bagi pencuri dan rajam bagi penzina, hal ini dilakukan agar
perbuatannya tidak terulang dan orang lain takut untuk berbuat yang sama. Tapi sebaliknya, hukum
barat malah memihak pelaku kejahatan, sehingga dengan hukuman hanya beberapa tahun penjara
ada kemungkinan bahwa pelaku kejahatan tidak akan jera.
E. Media Massa
Media massa adalah aspek yang paling banyak Ghazwul Fikri. Contohnya media televisi,
dimana sekarang banyak acara-acara yang tidak mendidik, tak bermanfaat dan merusak. Dan anak
muda jaman sekarang lebih memilih menonton acara yang tak bermanfaat dan tak mendidik
tersebut daripada acara dakwah yang sebenarnya dapat memberikan manfaat yang lebih baik.
Ghazwul Fikri di sini membuat media massa seakan-akan tempat pembodohan yang paling banyak
dimasuki oleh umat muslim. Ditayangkannya acara-acara yang mengumbar aurat, kebodohan, dan
kejelekan lainnya.
Media massa lainnya yang sekarang ini paling banyak menjerumuskan anak muda adalah
smartphone. Sering kali dijumpai hampir semua anak muda dimanapun dan kapanpun pasti selalu
memegang gadget tersebut. Mereka lebih memilihnya karena asyik dan terkesan gaul tapi secara tak
sadar mereka mulai meninggalkan Al-Qur’an, mereka lebih sering memegang dan memainkan
gadget mereka daripada membuka dan membaca Al-Qur’an.
5
E. TUJUAN GHAZWUL FIKRI
1. Agar umar muslim dibuat miring pikirannya dan dibuat lebih mengikuti pemikiran orang barat,
seperti kutipan ayat berikut:
“Dan sesungguhnya mereka hampir memalingkan kamu dari apa yang telah kami wahyukan
kepadamu, agar kamu membuat yang lain secara bohong terhadap kami, dan kalau sudah begitu
tentulah mereka mengambil kamu jadi sahabat yang setia.“
“Dan kalau kami tidak memperkuatkan (hati)mu, niscaya kamu hampir condong sedikit kepada
mereka”
“Kalau terjadi demikian, benar – benarlah kami akan rasakan kepadamu (siksaan) berlipat – lipat
ganda didunia ini dan begitu (pula siksaan) berlipat ganda sesudah mati, dan kamu tidak akan
mendapat seorang penolongpun terhadap kami.”
“Dan sesungguhnya benar – benar mereka hamper membuatmu gelisah di negeri (mekah) untuk
mengusirmu daripadanya dan kalau terjadi demikian, niscaya sepeninggalmu mereka tidak tinggal
sebentar saja.” (Q.S Al-Isra:73-76)
2. Kemudian secara halus umat muslim dipaksa untuk mengikuti sebagian dari gaya, perilaku dan
pola pikir orang barat. Seperti kutipan ayat berikut:
“Alangkah banyaknya taman dan mata air yang mereka tinggalkan.”
“Dan kebun – kebun serta tempat – tempat yang indah – indah.” (Q.S. Ad-Dukhan:25-26)
3. Pada tahap selanjutnya diharapkan kaum muslim beriman pada sebagian ayat-ayat Al-Qur’an dan
Al-Hadits, tetapi kafir terhadap sebagian yang lainnya. Seperti kutipan surah berikut :
”Kemudian kamu (bani israil) membunuh dirimu (saudaramu sebangsa) dan mengusir segolongan
dari pada kamu dari kampong halaman. Kamu bantu membantu terhadap mereka dengan membuat
dosa dan permusuhan tetapi jika mereka dating kepadamu sebagai tawanan, kamu tebus mereka.
Padahal mengusir itu (juga) terlarang bagimu. Apakah kamu beriman pada sebagian Al
Kitab(taurat) dan ingkar terhadap sebagian yang lain? Tiadalah balasan bagi orang yang berbuat
demikian dari padamu, melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari kiamat mereka
dikembalikan kepada siksa yang sangat berat, Allah tidak lengah dari apa yang kamu perbuat.”
(Q.S.Al-Baqarah:85)
4. Membuat generasi kaum muslimin mengikuti syahwat dan meninggalkan sholat. Sebagaimana
kutipan surah berikut :
“Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia – nyiakan shalat dan
memperturutkan hawa nafsu, maka mereka akan menemui kesesatan.” (Q.S.Maryam:59)
6
5. Memurtadkan umat muslim. Seperti kutipan surah berikut :
“Mereka tidak henti – hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari
agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. Barangsiapa yang murtad diantara kamu
dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah sia – sia amalannya di dunia dan
akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal didalamnya.” (Q.S.Al-Baqarah:217)
7
BAB 3
PENUTUP
KESIMPULAN
Bahwa sebagai umat muslim yang beriman kita tidak boleh langsung menerimainformasi
secara mentah karena, kita dapat terjerumus kedalam kesesatan maupunkeburukan, sebagai muslim
yang cerdas kita harus pintar dalam memilih denganbijaksana dan menyebarkan informasi yang
didapat, jangan sampai informasi yangdidapat berupa informasi palsu semata sehingga menyesatkan
saudara sesama muslim.
SARAN
Bahwa sebaiknya dalam mengahdapi Al-Ghazwul Fikri kita banyak-banyakmendekatkan
diri dengan yang mahakuasa, yaitu dengan cara memperdalampengetahuan kita tentang Islam, lebih
sering membaca Al-Qur’an, sholat serta berzikir dan meminta ampun kepada Allah agar di lindungi
dari segala kemaksiatan dangangguan Al-Ghazwul Fikri.
8
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/35678414/AGAMA_ISLAM_-
_AL_GHAZWUL_FIKR?auto=download (diakses pada tanggal 22 Januari 2020)
Suhadak, Fahrudin, 2014, Ghazwul Fikri (Perang Pemikiran) : Ini Strategi Mereka
MelumpuhkanKaum Muslimin, [online],http://fahrudins3.blogspot.co.id/2014/12/ghazwul-fikri-
perang- pemikiran-ini.html , (diakes pada tanggal 22 Januari 2020)