Al – Ghazwul Fikri
Makalah Ditulis Sebagai Salah Satu Syarat Mengikuti Kuliah
Pendidikan Agama dan Etika Islam Dari Dosen Pengajar
DR. H. JAJA JAHARI, M.Pd
Disusun Oleh:
DAFTAR ISI.......................................................................................................ii
KATA PENGANTAR......................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
A. LATAR BELAKANG.......................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH...................................................................1
C. TUJUAN............................................................................................1
D. MANFAAT.......................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................2
A. PENGERTIAN AL-GHAZWUL FIKRI ..........................................2
B. SEJARAH GHAZWUL FIKRI..........................................................2
C. METODE GHAZWUL FIKRI...........................................................3
1. Tasyik......................................................................................3
2. Tasywih...................................................................................3
3. Tadzwiib..................................................................................3
4. Taghrib....................................................................................3
D. SARANA GHAZWUL FIKRI..........................................................4
1. Pendidikan..............................................................................4
2. Sejarah....................................................................................5
3. Ekonomi..................................................................................5
4. Hukum....................................................................................5
5.Media Massa............................................................................5
E. TUJUAN GHAZWUL FIKRI............................................................6
F. DAMPAK DARI GHAZWUL FIKRI............................................... 8
G. CARA AGAR TERHINDAR GHAZWUL FIKRI...........................8
BAB III PENUTUP ...........................................................................................9
A. KESIMPULAN .................................................................................9
B. SARAN.............................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................10
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa saya juga
mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan materinya.
Harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca. Saya berharap untuk kedepannya dapat
memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya, saya yakin
masih banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu saya sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Strategi memerangi kaum muslimin kemudian ditambah dengan perang
pemikiran. Berbagai upaya digunakan untuk mengalihkan umat Islam dari
agamanya. Kaum barat kemudian membuat langkah-langkah untuk menjauhkan
umat islam dari ajarannya. Jika dahulu misi yang mereka bawa dalam perang
adalah 3G, yakni Gold, Glory, Gospel. Kini mereka mengusung misi 3F, yaitu
Fashion, Food dan Film.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari Al-Ghazwul Fikri?
2. Apa saja ruang lingkup atau sarana, dan tujuan Ghazwul Fikri?
C. TUJUAN
1. Memahami inti permasalahan fenomena Ghazwul Fikri.
3. Mengetahui metode, sarana, dan tujuan serta dampak dari Ghazwul Fikri.
D. MANFAAT
1. Menambah pengetahuan tentang Ghazwul Fikri dan kaitannya dengan agama
Islam serta kehidupan kaum muslim pada saat ini.
2. Memperkuat iman.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
begitu licin. Dan beberapa orang akan mudah terjerumus ke godaan setan.
Dan hanya orang-orang yang dirahmati Allah SWT yang mampu mengetahuinya.
1.Tasyik
Menimbulkan keragu-raguan dan pendangkalan dalam jiwa umat
muslim terhadap Islam. Sasarannya Al-Qur’an dan Al-Hadits, dimana teori
bohong tentang isi Al-Qur’an dan Al-Hadits disebarkan untuk membuat umat
muslim bingung dan pusing sendiri dan akhirnya ragu-ragu dengan kitabnya
sendiri.
2.Tasywih
Upaya orang kafir untuk menghilangkan kebanggaan umat muslim
terhadap Islam dengan menggambarkan Islam secara buruk. Seperti teroris yang
mendasari dari agama Islam.
3.Tadzwiib
Perlarutan, campur aduk antara pemikiran dan budaya Islam dengan
pemikiran dan budaya Jahiliyah. Tujuannya jelas yaitu agar tidak ada lagi jarak
pemikiran dan budaya Islam dengan pemikiran dan budaya yang tak pantas,
sehingga umat muslim tidak bisa membedakan mana pemikiran dan budaya Islam
dan mana yang bukan.
4.Taghrib
Mendorong umat muslim untuk menyenangi dan menerima pemikiran,
kebudayaan dan gaya hidup orang-orang barat. Berusaha untuk menghapuskan
nilai-nilai Islam dari jiwa umat muslim dan mengisinya dengan nilai-nilai barat
yang menyimpang.
3
4.SARANA GHAZWUL FIKRI
Dalam Ghazwul Fikri yang diserang merupakan bidang-bidang yang begitu
vital bagi umat muslim, sarana-sarana umum yang secara tak sadar telah mencuci
otak para umat muslim akan tidak pentingnya agama Islam itu dan perlahan mulai
menjatuhkan Islam. Dan berikut adalah sarana Ghazwul Fikri:
A. Pendidikan
Pendidikan adalah hal yang penting pada penentuan bangsa. Oleh sebab
itu, pendidikan menjadi target utama dari Ghazwul Fikri. Contoh praktek
Ghazwul Fikri yang telah dilakukan pada bidang pendidikan adalah mengurangi,
bahkan meniadakan pendidikan agama di sekolah atau media belajar lainnya. Dan
terkadang lebih mementingkan pelajaran matematika dan sains dan
menghilangkan ajaran agama yang ada pada matematika atau sains tersebut.
Karena kurangnya atau tidak adanya pelajaran agama dan pelajaran
bahasa Al-Qur’an tidak diajarkan karena dianggap tidak penting maka kaum
muslim akan menjadi tidak mengerti kandungan dari Al-Qur’an, seperti firman
Allah dalam surah Al-Baqarah ayat 78 “Dan diantara mereka ada yang buta
huruf, tidak mengetahui Al – Kitab (taurat), kecuali dengan bohong belaka dan
mereka hanya menduga–duga“. Akibatnya, Al–Qur’an menjadi sekedar bacaan
tanpa arti. Al–Qur’an hanya dinikmati iramanya seperti layaknya lagu–lagu dan
nyayian belaka, yang akhirnya ditinggalkan seperti yang disebutkan dalam surah
Al Furqaan:30yang artinya “Berkata Rasul : Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku
menjadikan Al–Qur’an ini suatu yang tidak diacuhkan“ dan surah Al
Furqaan:31yang artinya “Dan seperti itulah, setelah kami adakan bagi tiap–tiap
nabi, musuh dari orang–orang yang berdosa dan cukuplah Tuhanmu menjadi
pemberi petunjuk dan penolong.“)
Dan juga pada pendidikan ilmu–ilmu alam, Ghazwul Fikrii terbesar
adalah dengan dilakukannya sekularisasi (perubahan) antara ilmu pengetahuan
dengan ilmu agama. Bahaya lainnya adalah penisbatan teori–teori ilmu
pengetahuan kepada para ilmuan tanpa mengembalikannya kepada sang pemberi
dan pemilik ilmu (Allah), sehingga mengakibatkan kekaguman dan pujian hanya
berhenti pada diri para ilmuwan dan tidak bermuara kepada Allah SWT.
4
B. Sejarah
Sejarah adalah cerita masa lalu tokoh-tokoh yang dapat menginspirasi dan
memberi pelajaran bagi kita. Tapi apa jadinya jika sejarah diubah jalan ceritanya
dan hanya bercerita tokoh-tokoh yang kafir? Ghazwul Fikri disini berusaha
menyembunyikan sejarah dari tokoh-tokoh Islam yang memiliki cerita yang hebat
dan hanya menampilkan tokoh-tokoh kafir dengan cerita yang sesat.
C. Ekonomi
Dalam dunia ekonomi ada sebuah motto yang mengatakan “mencari untung
sebesar-besarnya dengan pengorbanan sekecil-kecilnya”. Terkadang motto
tersebut diambil terlalu dalam tanpa adanya penyaringan sehingga tidak lagi
memperhatikan halal atau haramnya pendapatan dari sisi ekonomi. Hal lain yang
perlu dicermati dalam sistem ekonomi kapitalisme, yaitu monopoli, riba dan
pemihakan elit kepada para konglomerat.
D. Hukum
Ghazwul Fikri pada aspek hukum adalah penggunaan acuan hukum warisan
kolonial yang masih dipertahankan sebagai hukum yang berlaku dan penghapusan
hukum Allah SWT dan Rasul-Nya. Dalam hukum Islam korban pelaku kejahatan
dilindungi dan pelakunya dihukum seberat-beratnya, seperti pemotongan tangan
bagi pencuri dan rajam bagi penzina, hal ini dilakukan agar perbuatannya tidak
terulang dan orang lain takut untuk berbuat yang sama. Tapi sebaliknya, hukum
barat malah memihak pelaku kejahatan, sehingga dengan hukuman hanya
beberapa tahun penjara ada kemungkinan bahwa pelaku kejahatan tidak akan jera.
E. Media Massa
Media massa adalah aspek yang paling banyak Ghazwul Fikri. Contohnya
media televisi, dimana sekarang banyak acara-acara yang tidak mendidik, tak
bermanfaat dan merusak. Dan anak muda jaman sekarang lebih memilih
menonton acara yang tak bermanfaat dan tak mendidik tersebut daripada acara
dakwah yang sebenarnya dapat memberikan manfaat yang lebih baik. Ghazwul
Fikri di sini membuat media massa seakan-akan tempat pembodohan yang paling
banyak dimasuki oleh umat muslim. Ditayangkannya acara-acara yang
mengumbar aurat, kebodohan, dan kejelekan lainnya.
5
Media massa lainnya yang sekarang ini paling banyak menjerumuskan anak
muda adalah smartphone. Sering kali dijumpai hampir semua anak muda
dimanapun dan kapanpun pasti selalu memegang gadget tersebut. Mereka lebih
memilihnya karena asyik dan terkesan gaul tapi secara tak sadar mereka mulai
meninggalkan Al-Qur’an, mereka lebih sering memegang dan memainkan gadget
mereka daripada membuka dan membaca Al-Qur’an.
2. Kemudian secara halus umat muslim dipaksa untuk mengikuti sebagian dari
gaya, perilaku dan pola pikir orang barat. Seperti kutipan ayat berikut:
“Alangkah banyaknya taman dan mata air yang mereka tinggalkan.”
“Dan kebun – kebun serta tempat – tempat yang indah – indah.” (Q.S. Ad-
Dukhan:25-26)
6
3. Pada tahap selanjutnya diharapkan kaum muslim beriman pada sebagian ayat-
ayat Al-Qur’an dan Al-Hadits, tetapi kafir terhadap sebagian yang lainnya. Seperti
kutipan surah berikut :
”Kemudian kamu (bani israil) membunuh dirimu (saudaramu sebangsa) dan
mengusir segolongan dari pada kamu dari kampong halaman. Kamu bantu
membantu terhadap mereka dengan membuat dosa dan permusuhan tetapi jika
mereka dating kepadamu sebagai tawanan, kamu tebus mereka. Padahal
mengusir itu (juga) terlarang bagimu. Apakah kamu beriman pada sebagian Al
Kitab(taurat) dan ingkar terhadap sebagian yang lain? Tiadalah balasan bagi
orang yang berbuat demikian dari padamu, melainkan kenistaan dalam
kehidupan dunia, dan pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang
sangat berat, Allah tidak lengah dari apa yang kamu perbuat.” (Q.S.Al-
Baqarah:85)
4. Membuat generasi kaum muslimin mengikuti syahwat dan meninggalkan
sholat. Sebagaimana kutipan surah berikut :
“Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia – nyiakan
shalat dan memperturutkan hawa nafsu, maka mereka akan menemui kesesatan.”
(Q.S.Maryam:59)
5. Memurtadkan umat muslim. Seperti kutipan surah berikut :
“Mereka tidak henti – hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat)
mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka
sanggup. Barangsiapa yang murtad diantara kamu dari agamanya, lalu dia mati
dalam kekafiran, maka mereka itulah sia – sia amalannya di dunia dan akhirat, dan
mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal didalamnya.” (Q.S.Al-Baqarah:217)
7
F. DAMPAK DARI GHAZWUL FIKRI
• Perusakan akhlak umat muslim, terutama yang masih berusia muda
• Jauhnya umat muslim terhadap agama Islam dan dekatnya pada
kekafiran.
• Semakin banyak yang keluar dari agama Islam.
8
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Bahwa sebagai umat muslim yang beriman kita tidak boleh langsung
menerimainformasi secara mentah karena, kita dapat terjerumus kedalam
kesesatan maupunkeburukan, sebagai muslim yang cerdas kita harus pintar dalam
memilih denganbijaksana dan menyebarkan informasi yang didapat, jangan
sampai informasi yangdidapat berupa informasi palsu semata sehingga
menyesatkan saudara sesama muslim.
B. SARAN
Bahwa sebaiknya dalam mengahdapi Al-Ghazwul Fikri kita banyak-
banyakmendekatkan diri dengan yang mahakuasa, yaitu dengan cara
memperdalampengetahuan kita tentang Islam, lebih sering membaca Al-Qur’an,
sholat serta berzikir dan meminta ampun kepada Allah agar di lindungi dari segala
kemaksiatan dangangguan Al-Ghazwul Fikri.
9
DAFTAR PUSTAKA
1. https://www.academia.edu/35678414/AGAMA_ISLAM_-
_AL_GHAZWUL_FIKR?auto=download (diakses pada tanggal 01 Mei 2020)
10