Anda di halaman 1dari 38

Transmisi dan

Gardu Induk
OUTLINE

UTS UAS
• Dasar Sistem Penyaluran • Parameter Saluran Tenaga
Tenaga Listrik Listrik
• Komponen Sistem • Peralatan Gardu Induk
Transmisi Tenaga Listrik
• Permodelan Saluran
Transmisi

2
KONTRAK KULIAH

Persentase Nilai
• Tugas 25 %
• Kuis 15 %
• ETS 30 %
• UAS 30 %

3
REFERENSI

• Turan Gonen, ‘Electric Power Transmission System Engineering


Analysis and Design’
• William D. Stevenson, Jr., ‘Elements of Power System Analysis’

4
Dasar Sistem Penyaluran
Tenaga Listrik

Pendahuluan
Jenis Saluran Transmisi
Saluran AC dan DC
Sistem Tegangan

5
1 Pendahuluan
Let’s start with the first set of slides

6
Saluran transmisi

7
Pendahuluan

Sistem Tenaga Listrik


Sistem Pembangkitan
Tujuan utama sistem
transmisi: interkoneksi
Sistem Penyaluran
dari plant pembangkit
• Sistem Transmisi
• Sistem Distribusi dengan beban.

Beban
8
STEP UP
TRAFO JTR
Pembangkit
Konsumen
JTM

Transmisi

TRAFO DISTRIBUSI

GARDU INDUK

9
Pendahuluan

Saluran Transmisi
Saluran Udara (Overhead Line)
Saluran Bawah Tanah (Under ground)

Saluran Udara :
Saluran transmisi yang menyalurkan tenaga listrik pada media udara
melalui kawat-kawat penghantar yang digantung pada tiang atau menara
transmisi dengan perantara
isolator-isolator.

10
Pendahuluan

Saluran Udara Saluran Bawah Tanah


Sistem lebih murah Investasi lebih mahal
Cara penyambungan mudah Penyambungan lebih sulit
Mudah untuk mencari gangguan Sulit mencari lokasi
Memerlukan tempat yang luas ganggguan
Faktor keamanan lebih tinggi Tidak terpengaruh cuaca
Lebih mudah terkena ganguan Estetika / keindahan
mengganggu tata artistik kota, mudah Kapasitas elektro statis lebih
terkena kotoran berupa debu yang bisa besar
berakibat hubungan pendek bila terkena
hujan
11
2 Jenis Saluran
Transmisi
12
Jenis Saluran

Saluran Distribusi
a. Primer (10;20 kV )
b. Sekunder ( <1kV )

Saluran Sub-Transmisi
( 20-70 kV )/30kV

Saluran Transmisi
( >70 kV )

13
Jenis Saluran Transmisi

1 Fasa
AC
Saluran 3 Fasa
Transmisi
DC HVDC
14
3 Saluran AC
dan DC
15
Saluran AC dan DC

Saluran AC Saluran DC

tegangan dengan mudah dinaikkan dan Isolasinya lebih sederhana


diturunkan dengan menggunakan
transformator dan daya bisa disalurkan Tingkat efisiensinya tinggi
dengan sistem tiga fasa (3) dengan
daya penyaluran yang besar. Tidak ada masalah tentang
stabilitas untuk penyaluran
timbul rugi-rugi yaitu hilangnya daya jarak jauh.
terlalu besar dalam penyalurannya.

16
Saluran AC dan DC

Penyaluran DC menjadi ekonomis jika:

Jarak penyaluran (Break Even Point)


1. Saluran udara 640 km; 830 km (515 miles)
2. Saluran kabel (bawah tanah) 50 km; 64 km (40 miles)

Karena biaya peralatan pengubah dari AC ke DC atau sebaliknya


(Konverter atau Inverter )

17
Saluran AC dan DC

Sistem High Voltage Direct Current (HVDC)

Adalah Sistem transmisi menggunakan converter sehingga arus yang


disalurkan menjadi arus DC.

factor daya = 1 dan memiliki isolasi yang lebih sederhana.

Secara umum menggunakan dua buah konduktor kadang-kadang


satu konduktor sedang penghantar baliknya tanah atau air laut

konverter  sisi kirim


inverter  sisi terima 18
Saluran AC dan DC
(Aplikasi HVDC)

Transmisi Jarak Jauh


Rugi-Rugi Saluran hanya pada konverter
Losses lebih kecil 30-50% bila dibandingkan sistem AC
Tidak memerlukan garduk induk intermediet dan kompensasi reaktif
Jarak ekonomis penggunaan HVDC adalah 500 mil untuk saluran
udara, (15 - 30) mil untuk kabel bawah laut, (30 - 60) mil untuk kabel
bawah tanah

Kabel Laut dan Kabel Bawah Tanah


Lebih Ekonomis
Tidak mengalami penurunan kapasitas daya akibat peningkatan daya
reaktif yang cukup tinggi untuk jarak jauh

19
Saluran AC dan DC
(Aplikasi HVDC)

Interkoneksi Frekuensi
Interkoneksi antara dua area yang berbeda frekuensi untuk menjamin
operasi suplai daya yang handal
Sebagai sistem transmisi yang handal untuk melindungi masing-
masing area dari gangguan fluktuasi frekuensi

20
Saluran AC dan DC

21
Saluran AC dan DC

Konfigurasi Saluran DC

Konfigurasi Back to Back

Konfigurasi Monopolar

Konfigurasi Biolar

Konfigurasi Multiterminal
22
Saluran AC dan DC
(Konfigurasi saluran DC)

Jika ada gangguan aliran daya


langsung terhenti
Aliran daya sangat dipengaruhi
oleh kestabilan sumber AC
23
Saluran AC dan DC
(Konfigurasi saluran DC)

Satu jalur transmisi


Aliran daya kembali melalui tanah/air
laut atau kawat bertegangan rendah
Maksimum daya yang disalurkan 1500
MW 24
Saluran AC dan DC
(Konfigurasi saluran DC)

Memiliki 2 level
tegangan, yaitu
positif dan negatif
Dapat
menyalurkan
daya hingga 3000
MW

Konfigurasi Bipolar 25
Saluran AC dan DC
(Konfigurasi saluran DC)

Merupakan perluasan
dari model Bipolar
Menempatkan gardu
konverter baru di
tengah-tengah saluran
bipolar
Jumlah tegangan
masuk tidak terbatas
Konfigurasi Multiterminal
26
4 Sistem
Tegangan
27
Sistem Tegangan

Frekuensi operasi adalah 50 Hz di Indonesia, Eropa,


Australia, sebagian besar Asia serta 60 Hz di Amerika Serikat.

Sistem tiga fasa memiliki konduktor tiga fasa

Tegangan sistem didefinisikan sebagai tegangan rms antara


konduktor yang disebut tegangan line to line

Tegangan antara konduktor fasa dan ground disebut


tegangan line to ground atau tegangan fasa yang nilainya
tegangan line to line dibagi akar tiga 28
Sistem Tegangan

Konfigurasi Tegangan Besar Tegangan

Fasa ke fasa Tegangan rendah / < 1 kV

Fasa ke netral Tegangan tinggi / >= 1 kV

29
Sistem Tegangan

Tegangan Tegangan Tegangan


Rendah Menengah Tinggi
Phasa- netral  600 V  12 kV > 12 kV

Phasa-phasa  1000 V  20 kV > 20 kV

Tegangan tinggi : Kurang dari 220 kV/230 kV


Tegangan ekstra tinggi : 220(230)– 765 kV
Tegangan ultra tinggi : lebih besar 765 kV

30
Sistem Tegangan

Transmisi tergantung dari :


1. Kemajuan teknologi/teknik
2. Tegangan Transmisi
3. Daya yang disalurkan
4. Jarak penyaluran

31
Sistem Tegangan PLN

No Tegangan (KV) Kelompok tegangan


1. 500 Tegangan Ekstra Tinggi
2. 275 Tegangan Ekstra Tinggi
3. 150 Tegangan Tinggi
4. 70 Tegangan Tinggi
5. 30 Tegangan Tinggi
6. 20 Tegangan Menengah
7. 12 Tegangan Menengah
8. 6 Tegangan Menengah
9. 0,22/0,38 Tegangan Rendah 32
Sistem Tegangan

Perubahan tegangan transmisi karena peningkatan daya


penyaluran dan jarak
High Voltage  Ekstra High Voltage  Ultra High Voltage

Hal ini disebabkan karena semakin panjang saluran berarti :


 Impedansi makin besar
 pengaturan tegangan makin besar

 Rugi-rugi makin besar


 Sudut pergeseran antara sisi terima dan sisi kirim makin besar

 Derajat kestabilan makin besar

33
Sistem Tegangan

Dengan mempertinggi tegangan, didapatkan :


1. Drop tegangan makin kecil
2. penghematan pemakaian konduktor
3. Effisiensi  Kerapatan arus konstant sehingga effisiensi makin
tinggi.

Jika dianalisa dari sistem kestabilan :


1. Stabilitas sistem lebih baik
2. Fleksibilitas operasi semakin baik
3. Untuk mengakomodasi perkembangan beban
34
Sistem Tegangan

Pemilihan tegangan transmisi yang ekonomis, adalah :

V  0.3 Pb  0.5 l
V = Tegangan dlm KV
Pb = Daya yang disalurkan dlm KW
l = Panjang saluran dlm km

35
Sistem Tegangan

2
V
Daya yang disalurkan
Pb  k
1000 L
Pb = daya dlm MW
V = tegangan transmissi dlm KV
L = panjang saluran dlm km
K = konstanta, 600 untuk 70 KV
800 untuk 150 KV
36
THANKS!

Any questions?

37
TUGAS

1. Negara mana saja yang sudah memakai sistem


HVDC ?

38

Anda mungkin juga menyukai