A. LATAR BELAKANG
Penggunaan obat yang rasional (POR) merupakan salah satu upaya untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan yang aman dan bermutu, di setiap fasilitas kesehatan,
sehingga tercapai keselamatan pasien (patient safety). Menurut WHO, penggunaan obat
dikatakan rasional apabila pasien menerima obat yang sesuai dengan kebutuhan klinisnya,
dalam dosis yang sesuai dengan kebutuhan, dan dalam periode waktu yang adekuat.
Diperkirakan di seluruh dunia lebih dari 50 % obat diresepkan dan digunakan secara tidak
tepat, termasuk di Indonesia.
Sampai dengan tahun 2015, hasil pemantauan dan evaluasi peresepan di fasilitas
kesehatan dasar (Puskesmas) menunjukkan bahwa penggunaan antibiotik pada penyakit
ISPA Non Pneumonia dan Diare Non Spesifik masih cukup tinggi, yaitu 39,76 % dan 41,16%.
Kondisi tersebut tidak jauh berbeda dengan kondisi di Kabupaten Kotawaringin Barat.
Berdasarkan data laporan penggunaan obat yang rasional (POR) dari Puskesmas pada
semester 1 tahun 2016 tingkat penggunaan antibiotik pada kasus ISPA non pneumonia
adalah 57% sedangkan penggunaan antiobiotik pada kasus diare non spesifik adalah 56%.
Kondisi ini masih jauh dari batas toleransi yang ditetapkan oleh kementrian kesehatan yaitu
sebesar 20% untuk kasus ISPA non pneumonia dan 8% untuk kasus diare non spesifik. Selain
peresepan secara irrasional oleh tenaga kesehatan, penggunaan obat secara tidak tepat juga
dilakukan oleh masyarakat. Misalnya kepatuhan pasien dalam menggunakan obat yang
diresepkan maupun dalam pengobatan sendiri (swamedikasi), penyimpanan obat di rumah
tangga, atau pembelian antibiotik tanpa resep dokter.
Gema Cermat telah dicanangkan pada tahun 2015. Kegiatan tersebut sangat
diperlukan bagi masyarakat untuk memperoleh informasi yang memadai dan mengubah
perilaku masyarakat dalam menggunakan obat. Untuk itu perlu dilakukan kegiatan Sosialisasi
Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat kepada Masyarakat.
Kegiatan ini dilaksanakan hanya di kabupaten/kota terpilih sebagai model percontohan
pelaksanaan Gema Cermat salah satunya adalah kabupaten Kotawaringin Barat. Hal ini
menjadi suatu kehormatan bagi Pemerintah Daerah khususnya Dinas Kesehatan sekaligus
menjadi tantangan untuk bisa mewujudkan harapan sebagaimana maksud dan tujuan
diadakannya kegiatan ini.
2. Tujuan Kegiatan
Tersosialisasinya penggunaan obat secara benar pada masyarakat dalam rangka Gerakan
Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat (Gema Cermat) sehingga dapat meningkatkan
POR pada masyarakat.
C. PESERTA
Peserta Kegiatan berjumlah 175 (Seratus Tujuh Puluh Lima Orang) terdiri atas kader
Kesehatan, organisasi kemasyarakatan, organisasi profesi, wartawan, PKK dan dharma
wanita se kabupaten Kotawaringin Barat.
D. NARASUMBER
Narasumber kegiatan ini adalah :
1) Hang Ali Saputra Pahang, SH anggota DPR RI
2) Drs. Elon Sirait, Apt, MScPH dari Kementrian Kesehatan RI
3) Dra. Ardiyani, Apt dari Jakarta
E. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN
F. PEMBIAYAAN
G. PENUTUP