Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN OBSERVASI LINE PRODUKSI

HOME INDUSTRI TAHU SEDERHANA DAN BERKEMBANG

DISUSUN OLEH :
NAMA : ADOLVIN ARNOL MAHADIPUTRA
NIM : 5212412017
PRODI : TEKNIK MESIN, S1
TUGAS MATA KULIAH : PROSES PRODUKSI

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
KATA PENGANTAR

Pertama dan yang utama, penulis memanjatkan puji dan sykur kepada Yang Maha
Kuasa. Karena berkat rahmat dan karunia-Nyalah penulis dapat menyelesaikan laporan
Observasi ini sesuai waktu yang telah di tentukan.
Saya juga sangat berterima kasih kepada pihak home industri yang telah mengizinkan
saya untuk melakukan observasi ini.
Laporan ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah Proses
produksi.
Observasi ini dilaksanakan pada tanggal 27 dan 28 desember 2012.Observasi ini
dilakukan di dua kabupaten yaitu Grobogan dan Kudus.
Penulis menyadari laporan ini bukanlah karya yang sempurna karena memiliki banyak
kekurangan baik dalam hal isi maupun sistematika dan teknik penulisan. Oleh sebab itu
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan laporan
ini. Akhir kata, semoga laporan ini bisa memberikan manfaat bagi penulis dan pembaca.

Grobogan, 3 Januari 2013

Adolvin Arnol Mahadiputra


BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Mesin adalah alat yang digunakan dalam segala proses berkembang maupun
modern. Saat ini mesin menjadi sebuah hal pokok yang wajib untuk prosses produksi.
Dalam hal ini home industri adalah salah satu prosess produksi yang
menggunakan mesin sebagai tumpuan keberhasilan secara sempurna, oleh karena itu
kita sebagai calon generasi msa depan harus tahu bagaimana dan apa saja mesin yang
beroperasi dalam home industri.

B. RUMUSAN MASALAH
Bagaimanakah proses pembuatan tahu?
Apa sajakakah mesin yang berperan dalam pembuatan tahu?

C. TUJUAN
Mengetahui jalur line produksi pembuatan tahu dan mesin – mesin yang bekerja.

D. MANFAAT
Manfaat yang diperoleh pembaca dan penulis adalah dapat mengetahui mesin – mesin
dan line produksi home industri tahu kemudian penulis dan pembaca dapat mengira –
ngira cara mengotimalkan permesinan pada mesin produksi tahu dan
meengembangkan proses manual yang dilakukan manusia menjadi proses mekanik
full machining.

E. METODE
Metode yang di gunakan penulis adalah Wawan cara dan observasi langsung ke
tempat home industri. Juga Dokumen da Internet.

F. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN


Grobogan Dan Kudus 27 Dan 28 Desember 2012
BAB II
LANDASAN TEORI
Proses Produksi
Proses produksi yaitu suatu kegiatan perbaikan terus-menerus (continuos
improvment), yang dimulai dari sederet siklus sejak adanya ide-ide untuk menghasilkan
suatu produk, pengembangan produk, proses produksi, sampai distribusi kepada
konsumen (V. Gaspersz, 2004).
Proses produksi terdiri dari dua kata, yaitu proses dan produksi yang memiliki makna
yang berbeda.Proses adalah cara, metode, dan teknik bagaimana sumber-sumber
(manusia, mesin, material dan uang) yang akan dirubah untuk memperoleh suatu hasil.
Sedangkan produksi adalah kegiatan menciptakan atau menambah kegunaan suatu
barang atau jasa. Jadi pengertian dari proses produksi adalah suatu cara, metode dan
teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan
menggunakan sumber-sumber (manusia, mesin, material, dan uang) yang ada.
Jenis-Jenis Proses Produksi
Secara umum, proses produksi dibedakan menjadi dua jenis, yaitu proses produksi
yang terus-menerus (countinous processes) dan proses produksi yang terputus-putus
(intermittent processes). Perbedaan pokok dari kedua proses produksi tersebut adalah
berdasarkan pada panjang tidaknya waktu persiapan untuk mengatur (set up) peralatan
produksi yang digunakan untuk memproduksi suatu produk atau beberapa produk tanpa
mengalami perubahan. Pada proses produksi yang terus-menerus, perusahaan atau pabrik
menggunakan mesin-mesin yang dipersiapkan (set up) dalam jangka waktu yang lama
dan tanpa mengalami perubahan. Sedangkan untuk proses produksi yang terputus-putus
menggunakan mesin-mesin yang dipersiapkan dalam jangka waktu yang pendek, dan
kemudian akan dirubah atau dipersiapkan kembali untuk memproduksi produk lain.
Line produksi adalah tahap – tahap dalam prosess produksi/ jalur dari prosess
produksi suatu produk.
BAB III
HASIL OBSERVASI
A. PABRIK TAHU TRADISIONAL
TAMPILAN PABRIK TRADISIONAL

Ini adalah tampilan home industri tradisional di daerah lokal


LINE PRODUKSI
 TEMPAT PENCUCI KEDELAI

Tiga tempat berbentuk lingkaran tersebut merupakan tempat pencucian dan


tempat perendaman bahan mentah yaitu kedelai.
 PENGHALUS KEDELAI

Setelah di rendam kedelai di masukan dalam mesin seperti diatas yang


berfungsi untuk menghaluskan kedelai guna menjadi bahan utama pembuatan
tahu.
 TUNGKU PEMANAS

Setelah bahan mentah yang berupa kedelai yang di haluskan jadi, maka
dimasukan dalam tungku pemanas dan kemudian di tunggu sampai matang
yang di tandai dengan gelembung – gelembung kecil yang timbul.
 CETAKAN TRADISIONAL

Setelah jadi maka bahan tadi di letakan pada cetakan dan selanjutnya
menunggu agar tahunya jadi sempurna. Kemudian di distribusikan ke pasar –
pasar lokal.

B. PABRIK TAHU BERKEMBANG


Ini adalah home industri kedua yang saya kunjungi dan terletak di luar wilayah kab.
Grobogan tepatnya di kudus. Dan menurut saya ini merupakan home industri
golongan berkembang karena sudah menerapkan sistem penguapan sebagai cara
pembuatannya.
PANDANGAN PABRIK/ TAMPILANNYA

Ini adalah tampilan pabrik tampak luar yang sudah tergolong berkembang.
Sedangkan ini adalah pendangan pabrik tampak dalam dan suhu di dalam sini
tergolong rata-rata keatas + 400C.

PENGENALAN ALAT – ALAT PRODUKSI


1. Pompa digunakan untuk pengambilan air

2. Generator digunakan apabila listrik padam


3. Ketel uap digunakan untuk proses perebusan kedelai

Pipa – pipa kecil pendistribusi gas.


4. Tempat perendaman kedelai
5. Mesin penggiling digunakan untuk menggiling kedelai supaya menjadi bubur kedelai

6. Mesin penggerak disel untuk penggilingan

7. Tempat menaruh cuka

8. Tempat untuk mencetak/alat press


LINE PRODUKSI
 PERENDAMAN KEDELAI

Kedelai pertama – tama akan dicuci dan direndam kedalam bak besar ini ±1 jam
Dan di takar 12 kg per ember.
 PENGGILINGAN
Setelah itu hasil dari rendaman di masukkan kedalam penggiling agar menjadi bahan
mentah pembuatan tahu yaitu bubur kedelai.
 PEMASAKAN

Kemudian di masukkan kedalam sebuah wadah berbentuk tabung dan kemudian


dimasak menggunakan uap panas yang di hasilkan oleh dua ketel uap besar yang di
distribusikan melalui pipa – pipa kecil ke tujuh tempat pemasakkan. Pemasakan
membutuhkan waktu ±1 ½ jam sampai mendidih.
 PENYARINGAN
Tahap selanjutnya adalah tahap penyaringan yang di lakukan secara manual, seperti
pada gambar. Kemudian sarinya tadi diberi cuka, dan menjadi gambar di bawah ini.

Kemudian cuka di ambil lagi kemudian mulailah proses pengepressan.

Proses pengepressan yang dilakukan secara manual.


Kemudian proses terakhir adalah proses pemotongan secara manual sesuai pada
gambar di bawah ini.

 LIMBAH
Gambar di atas adalah tempat pembuangan limbah pembuatan tahu dan limbah
tersebut di jadikan biogas. Walaupun belum ada pemanfaatan biogas ini secara
optimal.
PEMASARAN
Pemasaran tahu home industri ini sudah mencangkup luar wilayah kabupaten. Antara lain
semarang dan jepara.

BAB IV
KESIMPULAN
Kesimpulan dari hasil observasi diatas adalah home industri tahu dapat di
kembangkan menjadi home industri modern, bahkan dapat menjadi suatu industri sendiri
dengan cara pengembangan tempat dan pengembangan alat – alat produksi menjadi alat – alat
yang lebih optimal lagi. Dan pembuatan pabrik tahu yang FULL MACHINING.
DAFTAR PUSTAKA
http://bagus-coy.blogspot.com/2010/03/pengertian-proses-produksi-jenis-proses.html
Buku Catatan Kuliah Proses Produksi Universitas Negeri Semarang
LAMPIRAN
Lampiran ini berisi tentang perusahaan besar yang telah di coba untuk kunjungan
produksi tetapi di tolak..

Anda mungkin juga menyukai