Anda di halaman 1dari 5

Badan kecil, warna hitam dengan bintik-bintik putih

1. Hidup di dalam dan di sekitar rumah


2. Menggigit/menghisap darah pada siang hari
3. Senang hinggap pada pakaian yang bergantungan dalam kamar
4. Bersarang dan bertelur di :

 genangan air jernih di dalam dan di sekitar rumah bukan di got/comberan


 Di dalam rumah: bak mandi, tampayan, vas bungan, tempat minum burung,
perangkap semut dan lain-lain.

Di luar rumah: drum, tangki penampungan air, kaleng bekas, ban bekas, botol pecah,
potongan bambu, tempurung kelapa, dan lain-lain

1. Demam

Demam yang terjadi pada infeksi virus dengue ini timbulnya mendadak, tinggi (dapat
mencapai 39-40 derajat celcius) dan dapat disertai dengan menggigil. Begitu mendadaknya,
sering kali dalam praktek sehari-hari kita mendengar cerita ibu bahwa pada saat melepas
putranya berangkat sekolah dalam keadaan sehat walafiat, akan tetapi pada saat pulang
putranya sudah mengeluh panas dan ternyata panasnya langsung tinggi. Pada saat anak mulai
panas ini biasanya sudah tidak mau bermain. Demam ini hanya berlangsung untuk 5-7 hari.
Pada saat demamnya berakhir, sering kali dalam bentuk turun mendadak (lysis), dan disertai
dengan berkeringat banyak, dimana anak tampak agak loyo. Kadang-kadang dikenal istilah
demam biphasik, yaitu demam yang berlangsung selama beberapa hari itu sempat turun
ditengahnya menjadi normal kemudian naik lagi dan baru turun lagi saat penderita sembuh
(gambaran kurva panas sebagai punggung unta).

2. Nyeri seluruh tubuh

Dengan timbulnya gejala panas pada penderita infeksi virus dengue maka akan segera disusul
dengan timbulnya keluhan nyeri pada seluruh tubuh. Pada umumnya yang dikeluhkan adalah
nyeri otot, nyeri sendi, nyeri punggung dan nyeri pada bola mata yang semakin meningkat
apabila digerakkan. Karena adanya gejala nyeri ini sehingga di kalangan masyarakat awam
ada istilah flu tulang. Dengan sembuhnya penderita gejala-gejala nyeri pada seluruh tubuh ini
juga akan hilang.
3. Ruam

Ruam yang terjadi pada infeksi virus dengue ini dapat timbul pada saat awal panas yang
berupa ~flushing~ yaitu berupa kemerahan pada daerah muka, leher, dan dada. Ruam juga
dapat timbul pada hari ke-4 sakit berupa bercak-bercak merah kecil seperti bercak pada
penyakit campak. Kadang-kadang ruam yang seperti campak ini hanya timbul pada daerah
tangan atau kaki saja sehingga memberi bentuk spesifik seperti kaos tangan/kaki.

4. Perdarahan

Pada infeksi virus dengue apalagi pada bentuk klinis demam berdarah dengue selalu disertai
dengan tanda perdarahan. Hanya saja tanda perdarahan ini tidak selalu didapat secara spontan
oleh penderita, bahkan pada sebagian besar penderita tanda perdarahan ini muncul setelah
dilakukan test tourniquet. Bentuk-bentuk perdarahan spontan yang dapat terjadi pada
penderita demam dengue dapat berupa perdarahan kecil-kecil di kulit (petechiae), perdarahan
agak besar di kulit (echimosis), perdarahan gusi, perdarahan hidung dan kadang-kadang dapat
terjadi perdarahan yang masif yang dapat berakhir dengan kematian. Berkaitan dengan tanda
perdarahan ini, perlu dikemukakan bahwa pada anak-anak tertentu diketahui oleh orang
tuanya bahwa apabila anaknya menderita panas selalu disertai dengan perdarahan hidung
(epistaksis). Dalam dunia kedokteran hal tersebut diatas dikenal sebagai habitual epistaksis,
sebagai akibat kelainan yang bersifat sementara dari komponen beku darah yang disebabkan
oleh segala bentuk infeksi (tidak hanya oleh virus dengue). Pada keadaan lain ada penderita
anak yang apabila mengalami sakit panas kemudian minum obat-obat panas tertentu akan
disusul dengan terjadinya perdarahan hidung. Untuk penderita model begini ini obat-obat
panas jenis tertentu tersebut sebaiknya dihindari.

GEJALA-GEJALA DEMAM BERDARAH DENGUE ( DBD )

Mendadak panas tinggi selama 2-7 hari, tanpak lemah, suhu tubuh antara 38-40°C atau lebih.

1. Tampak bintik-bintik merah pada kulit, seperti bekas gigitan nyamuk yang
disebabkan pecahnya pembuluh darah kapiler di kulit. Untuk membedakannya, kulit
direnggangkan, bila bintik merah hilang berarti bukan tanda penyakit DBD.
2. Kadang-kadang terjadi perdarahan di hidung (mimisan).
3. Mungkin terjadi muntah darah atau berak darah.
4. Kadang-kadang nyeri ulu hati, karena perdarahan di lambung.
5. Bila sudah parah, penderita gelisah, ujung tangan dan kaki dingin berkeringat. Bila
tidak segera di tolong di rumah sakit dalam 2-3 hari dapat meninggal dunia.
6. Para penderita DBD mengalami perdarahan di seluruh jaringan tubuh yang bisa
tampak atau tak tampak dari luar.

PERTOLONGAN PERTAMA

1. Beri minum sebanyak-banyaknya dengan air yang sudah dimasak seperti air susu, teh
atau air minum lainnya, dapat juga dengan oralit.
2. Berikan kompres air dingin atau es.
3. Berikan obat penurun panah misalnya parasetamol (dosis anak-anak 10-20 mg/Kg BB
per hari; dewasa; 3×1 tablet/hari).
1. Harus segera dibawa ke dokter, petugas puskesmas pembantu, bidan desa,
perawat pembina desa, Puskesmas atau Rumah Sakit.
CARA MENCEGAH DEMAM BERDARAH DENGUE ( DBD )

Untuk mencegah DBD, nyamuk penularnya harus diberantas, sebab vaksin untuk
mencegahnya belum ada.

1. Untuk memberantas nyamuk Aedes Aegypti, maka jentik-jentiknya harus diberantas


atau sarang-sarangnya harus diberantas (PSN-DBD).
2. Karena tempat berkembang biaknya terdapat di rumah-rumah dan tempat-tempat
umum maka setiap keluarga harus melaksanakan PSN-DBD, secara teratur sekurang-
kurangnya seminggu sekali.

CARA MELAKUKAN PEMBERSIHAN SARANG NYAMUK DEMAM


BERDARAH DENGUE ( PSN-DBD )

1. Bersihkan (kuras) tempat penyimpanan air (seperti : bak mandi / WC, drum, dan lain-
lain) sekurang-kurangnya seminggu sekali. Gantilah air di vas kembang, tempat
minum burung, perangkap semut dan lain-lain sekurang-kurangnya seminggu sekali
2. Tutuplah rapat-rapat tempat penampungan air, seperti tampayan, drum, dan lain-lain
agar nyamuk tidak dapat masuk dan berkembang biak di tempat itu
3. Kubur atau buanglah pada tempatnya barang-barang bekas, seperti kaleng bekas, ban
bekas, botol-botol pecah, dan lain-lain yang dapat menampung air hujan, agar tidak
menjadi tempat berkembang biak nyamuk. Potongan bamboo, tempurung kelapa, dan
lain-lain agar dibakar bersama sampah lainnya
4. Tutuplah lubang-lubang pagar pada pagar bambu dengan tanah atau adukan semen
5. Lipatlah pakaian/kain yang bergantungan dalam kamar agar nyamuk tidak hinggap
disitu
6. Untuk tempat-tempat air yang tidak mungkin atau sulit dikuras, taburkan bubuk
ABATE ke dalam genangan air tersebut untuk membunuh jentik-jentik nyamuk.
Ulangi hal ini setiap 2-3 bulan sekali

Takaran penggunaan bubuk ABATE adalah sebagai berikut: Untuk 10 liter air cukup dengan
1 gram bubuk ABATE

Contoh:
Untuk 10 liter air, ABATE yang diperlukan = (100/10) x 1 gram = 10 gram ABATE
Untuk menakar ABATE digunakan sendok makan. Satu sendok makan peres berisi 10 gram
ABATE.

Bila memerlukan ABATE kurang dari 10 gram, maka dapat dilakukan sebagai berikut:

~ Ambil 1 sendok makan peres ABATE dan tuangkan pada selembar kertas

~ Lalu bagilah ABATE menjadi 2, 3, atau 4 bagian sesuai dengan takaran yang
dibutuhkan
Setelah dibubuhkan ABATE maka:

1. Selama 3 bulan bubuk ABATE dalam air tersebut mampu membunuh jentik Aedes
Aegypti
2. Selama 3 bulan bila tempat penampungan air tersebut akan dibersihkan/diganti airnya,
hendaknya jangan menyikat bagian dalam dinding tempat penampungan air tersebut
3. Air yang telah dibubuhi ABATE dengan takaran yang benar, tidak membahayakan
dan tetap aman bila air tersebut diminum

Ciri fisik nyamuk yang menularkan penyakit DBD dengan nama aedes aegypty adalah
sebagai berikut :

1. Berwarna hitam dengan loreng putih (belang-belang berwarna putih) di sekujur tubuh
nyamuk.
2. Bisa terbang hingga radius 100 meter dari tempat menetas.
3. Nyamuk betina membutuhkan darah setiap dua hari sekali.
4. Nyamuk betina menghisap darah pada pagi hari dan sore hari.
5. Senang hinggap di tempat gelap dan benda tergantung di dalam rumah.
6. Hidup di lingkungan rumah, bangunan dan gedung.
7. Nyamuk bisa hidup sampai 2-3 bulan dengan rata-rata 2 minggu.

Tempat yang biasa dijadikan tempat bertelur (berkembang biak) adalah di tempat yang
tergenang air bersih dalam waktu lama seperti bak mandi, vas bunga, kaleng bekas,
pecahan botol, penampungan air, lubang wc, talang air, dan lain sebagainya. Air kotor
seperti got, air keruh, air empang, genangan yang berhubungan langsung dengan
tanah, dsb bukan tempat yang cocok bagi nyamuk dengue untuk bertelur.

Nyamuk penyebab DBD bertelur dengan ciri sebagai berikut :


1. Jumlah telur bisa mencapai 100 buah.
2. Warna telur hitam dengan ukuran rata-rata 0,8 mm
3. Menetas setelah 2 hari terendam air bersih
4. Jika tidak ada air maka telur akan tahan menunggu air selama 6 bulan.

Setelah telur menetas, lantas menjadi jentik nyamuk dengan ciri-ciri :


1. Gerakan lincah dan bergerak aktif di dalam air bersih dari bawah ke permukaan untuk
mengambil udara nafas lalu kembali lagi ke bawah.
2. Memiliki ukuran 0,5 s/d 1 cm
3. Jika istirahat jentik terlihat tegak lurus dengan permukaan air.
4. Setelah 6-8 hari akan berubah jadi kepompong nyamuk.

Kepompong nyamuk aides aigypty memiliki ciri seperti di bawah ini :


1. Bergerak lamban di dalam air bersih. Sering berada di permukaan air.
2. Memiliki bentuk tubuh seperti koma.
3. Setelah usia 1-2 hari maka kepompong siap berubah menjadi nyamuk baru dan siap
mencelakakan umat manusia yang ada di sekitarnya.
Nyamuk Aedes albopictus

Spesies ini juga bisa menularkan demam berdarah. Nyamuk ini biasanya banyak terdapat di
kebun atau di halaman rumah. Cirinya hampir sama dengan Aedes aegypti, yaitu bercak-
bercak putih di badan. Bila dilihat dengan kaca pembesar tampak di median punggungnya
ada garis putih.
Waktu menggigitnya pun sama dengan Aedes aegypti, yaitu di pagi dan sore hari.
Bertelurnya di air tergenang, misalnya pada kaleng-kaleng bekas yang menampung air hujan
di halaman rumah. Pada musim penghujan, nyamuk ini banyak terdapat di kebun atau
halaman rumah karena di situ terdapat banyak tempat yang terisi air.

Anda mungkin juga menyukai