Anda di halaman 1dari 3

CONTOH PERHITUNGAN FERTILITAS

A. CBR (Crude Birth Rate)


Jumlah penduduk Indonesia pertengahan tahun 1991 adalah 270.000.000.
Jumlah kelahiran pada tahun tersebut adalah 6.330.070
Jadi,
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑙𝑎ℎ𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑒𝑛𝑡𝑢
CBR = 𝑥 1000
𝑃𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛

6.330.070
CBR = x 1000 = 23,4
270.000.000

Artinya : Indonesia pada tahun 1991 setiap 1000 penduduk terdapat 23,4
kelahiran bayi.

B. GFR (Generale Fertility Rate)


Jumlah kelahiran Pada tahun 1995 di indonesia sebanyak 3.150.000 dan
jumlah penduduk umur 15-49 tahun pada pertengahan tahun tersebut
sebanyak 32.750.000
Jadi,
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑙𝑎ℎ𝑖𝑟𝑎𝑛
GFR = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑤𝑎𝑛𝑖𝑡𝑎 15−49 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑥 1000

3.150.000
GFR = 𝑥 1000 = 96,18
32.750.000
Jadi, ada 96,18 kelahiran per 1000 wanita usia 15-49 tahun.

C. ASFR (Age Specific Fertility Rate)


Jumlah kelahiran bayi di Indonesia pada kelompok umur 25-29 pada tahun
1997 ialah 137. Jumlah wanita kelompok umur 25-29 adalah 653
Jadi,
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑙𝑎ℎ𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑦𝑖 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑘𝑒𝑙𝑜𝑚𝑝𝑜𝑘 𝑢𝑚𝑢𝑟 𝑙
ASFR = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑤𝑎𝑛𝑖𝑡𝑎 𝑘𝑒𝑙𝑜𝑚𝑝𝑜𝑘 𝑢𝑚𝑢𝑟 𝑙 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑥 1000

1
137
ASFR = 𝑥1000 = 209,8 ≈ 210
653

D. BOSFR (Birth Order Specific Fertility Rate)


Merupakan angka fertilitas menurut urutan kelahiran.
Pada tahun 1997 jumlah kelahiran bayi ke-3 adalah 1.475. Jumlah
perempuan berusia 15-49 pada pertengahan tahun ialah 18.456
Jadi,

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑙𝑎ℎ𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑢𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑘𝑒−𝑖


BOSFR = ∑ 𝑥1000
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑒𝑚𝑝𝑢𝑎𝑛 𝑢𝑚𝑢𝑟 15−49 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛

1475
BOSFR = 𝑥 1000 = 79,9
18456

Artinya : Pada tahun 1997 pada setiap perempuan berusia 15-49 tahun terdapat
79,9 kelahiran bayi pada urutan ke-3.

E. TFR (Total Fertility Rate)


Jumlah kelahiran menurut umur, Sulawesi Tengah
Tahun 2000
Kelompok Umur Jumlah Wanita Jumlah Kelahiran ASFR
15-19 1000 58 58
20-24 700 100 143
25-29 653 137 210
30-34 575 92 160
35-39 417 61 146
40-44 256 23 89
45-49 104 3 29
Jumlah ASFR 835

2
TFR = 5 x ASFR
TFR = 5 x 835 = 4175
Jadi, TFR Sulawesi tengah tahun 2000 = 4175 atau 4,1 kelahiran
per wanita.

Anda mungkin juga menyukai