1. Bahwa kesehatan rakyat adalah salah satu modal pokok dalam rangka
pertumbuhan dan kehidupan bangsa, dan mempunyai peranan penting dalam
penyelesaian revolusi nasional dan penyusunan masyarakat sosialis
Indonesia.
2. Bahwa kesejahteraan umum termasuk kesehatan, harus diusahakan sebagai
pelaksanaan cita-cita bangsa Indonesia yang tercantum dalam mukadimah
Undang-undang Dasar. Menimbang pula:
a. bahwa perlu ada dasar-dasar hukum untuk usaha kesejahteraan rakyat
khusus dalam bidang kesehatan.
b. bahwa perlu ditetapkan Undang-undang tentang Pokok-pokok
Kesehatan agar dapat diselenggarakan kesehatan rakyat sesuai dengan
cita-cita bangsa Indonesia.
c. bahwa peraturan perundang-undangan tentang kesehatan yang berlaku
sekarang yang dimaksud dalam "Het Reglement of de Dienst der
Volksgezondheid" (Staatsblad 1882 No. 97) tidak sesuai lagi dengan
cita-cita revolusi Nasional Indonesia dan karena itu perlu dicabut.
1
nasional yang berkesinambungan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar 1945.
b. Bahwa pembangunan kesehatan diarahkan untuk mempertinggi derajat
kesehatan, yang besar artinya bagi pembangunan dan pembinaan sumber daya
manusia Indonesia dan sebagai modal bagi pelaksanaan pembangunan
manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat
Indonesia.
c. Bahwa dengan memperhatikan peranan kesehatan diatas, diperlukan upaya
yang lenbih memadai bagi peningkatan derajat kesehatan dan pembinaan
penyelenggaraan upaya kesehatan secara menyeluruh dan terpadu.
d. Bahwa dalam rangka peningkatan derajat kesehatan masyarakat sebagaimana
dimaksud butir b dan butir c, beberapa undang-undang dibidang kesehatan
dipandang sudah tidak sesuai lagi dengan kebutuhan dan tuntutan
pembangunan kesehatan.
e. Bahwa sehubungan dengan hal-hal tersebut diatas, perlu ditetapkan Undang-
undang tentang Kesehatan;
Penciptaan ketentuan hokum yang demikian itu jelas akan mengakomodir pada
perlindungan kesehatan dan keselamatan masyarakat dalam mencapai derajat
kesehatan yang optimal.
2
berdasarkan prinsip nondiskriminatif, partisipatif dan berkelanjutan dalam
rangka pembentukan sumber daya manusia Indonesia, serta peningkatan
ketahanan dan daya saing bangsa bagi pembangunan nasional.
c. Bahwa setiap hal yang menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan pada
masyarakat Indonesia akan menimbulkan kerugian ekonomi yang besar bagi
Negara dan setiap peningkatan derajat kesehatan masyarakat juga berarti
investasi bagi pembangunan Negara.
d. Bahwa setiap upaya pembangunan harus dilandasi dengan wawasan kesehatan
dalam arti pembangunan nasional harus memperhatikan kesehatan masyarakat
dan merupakan tanggung jawab semua pihak baik pemerintah maupun
masyarakat.
e. Bahwa Undang-undang nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan sudah tidak
sesuai dengan perkembangan, tuntutan, dan kebutuhan hukum dalam
masyarakat, sehingga perlu dicabut dan diganti dengan Undang-undang
kesehatan yang baru.
f. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a,
huruf b, huruf c, huruf d, dan huruf e perlu membentuk undang-undang
tentang kesehatan.
Pasal 20, pasal 28 H ayat (1) dan pasal 34 ayat (3) Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945
3
dilatarbelakangi pertimbangan untuk memberikan perlindungan dan kepastian hokum
bagi pemberi pelayanan kesehatan maupun penerima pelayanan kesehatan.
1. Kesehatan merupakan HAM dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus
diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia.
2. Setiap kegiatan dalam upaya untuk memelihara dan meningkatkan derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya dilaksanakan berdasarkan prinsip
nondiskriminatif, partisipatif dan berkelanjutan dalam rangka pembentukan
SDM Indonesia serta peningkatan ketahanan dan daya saing bangsa bagi
pembangunan Nasional.
3. Setiap hal yang mengganggu kesehatan pada masyarakat Indonesia akan
menimbulkan kerugian ekonomi yang besar bagi Negara, dan setiap upaya
peningkatan derajat kesehatan juaga berarti investasi bagi pembangunan
Negara .
4. Setiap upaya pembangunan harus ditandai dengan wawasan kesehatan dalam
arti pembangunan nasional harus memperhatikan kesehatan masyarakat dan
merupakan tanggung jawab semua pihak baik pemerintah maupun masyarakat
5. UUK No. 23 tahun 1992 tidak sesuai lagi dengan perkembangan, tuntutan dan
kebutuhan hukum dalam masyarakat antara lain pesatnya kemajuan teknologi
kesehatan dan teknologi informasi dalam era global belum terakomodatif pada
UUK ini.
6. Dibutuhkan UU yang berwawasan sehat, bukan UU yang berwawasan sakit.
7. UUK no 23 Tahun 1992 perlu disesuaikan dengan semangat otonomi daerah.
Oleh karena itu, perlu dibentuk kebijakan umum kesehatan yang dapat
dilaksanakan oleh semua pihak dan sekaligus dapat menjawab tantangan era
globalisasi dan semakin kompleksnya permasalahan kesehatan.