Anda di halaman 1dari 28

Di susun Oleh :

Sri Wahyuni Nuryetti Lestari


Hendrikus Ehen
Hariyanto
 Pembangunan nasional merupakan rangkaian
upaya berkesinambungan yang meliputi
seluruh kehidupan masyarakat, bangsa dan
negara untuk melaksanakan tugas
mewujudkan tujuan nasional yang termaksud
dalam pembukaan Undang-Undang Dasar
1945.
 Tujuan utama pembangunan nasional adalah
peningkatan kualitas sumber daya manusia
yang dilakukan secara berkelanjutan.
 Berdasarkan visi pembangunan nasional di
atas maka melalui pembangunan kesehatan
yang ingin dicapai demi mewujudkan
Indonesia sehat sesuai dengan pembukaan
UUD 1945 alinea ke-4, yaitu melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia juga untuk
memajukan kesejahteraan umum dan
mencerdasarkan kehidupan bangsa maka
diselenggarakan program pembangunan
secara berkelanjutan, terencana dan terarah.
 Pembangunan kesehatan merupakan bagian
integral dari pembangunan nasional.
 Tujuan diselenggarakan pembangunan
kesehatan adalah meningkatkan kesadaran,
kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi
kesehatan setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang optimal.
 Kembali ke belakang pada era 50-an, penyakit
malaria merupakan penyakit rakyat yang
terbanyak penderitanya dan berjangkit di
seluruh Indonesia.
 Melalui penyelidikan dan pengalaman penyakit
malaria di Indonesia dapat di eliminasi.
 Pemerintah melakukan usaha pembasmian
malaria (malaria eradication) yang berarti
melenyapkan malaria dari penjuru tanah air.
 Tahun 1959 dibentuklah Dinas Pembasmian
Malaria (bulan Januari 1963 dirubah menjadi
Komando Operasi Pembasmian Malaria).
 Pembasmian malaria ditangani secara
bersama oleh pemerintah, WHO, USAID dan
direncanakan pada tahun 1970 malaria akan
hilang dari bumi Indonesia.
 Pembasmian malaria dilakukan dengan
menggunakan obat baru yaitu DDT, dengan
penyemprotan secara masal rumah-rumah di
seluruh Jawa, Bali dan Lampung.
 Penyemprotan secara simbolis dilakukan oleh
Bung Karno selaku Presiden RI pada tanggal
12 November 1959 di desa Kalasan, sekitar
10 km di sebelah timur kota Yogyakarta.
 kegiatan tersebut dilakukan juga dengan
kegiatan pendidikan atau penyuluhan kepada
masyarakat. 5 tahun kemudian, kurang lebih
63 juta penduduk telah mendapat
perlindungan dari penyakit malaria.
Perkembangan era Pelita :
 Era Pelita I (1969-1974)
Pemberantasan penyakit menular (fokus
cacar)
 Era Pelita II (1975-1977)
Program perbaikan gizi
 Era Pelita III (1978-1983)
Program KB
Prestasi Sejarah Kesehatan Indonesia
 Keberhasilan program KB
 Munculnya gebrakan larangan merokok
(1993)
 Obat generik mulai di perkenalkan
 Peningkatan gizi masyarakat
 Pekan imunisasi nasional
 Pelaksanaan pembangunan kesehatan di
Indonesia salah satunya yaitu provinsi Nusa
Tenggara Timur yang masih diperhadapkan
dengan berbagai masalah, salah satunya
adalah rendahnya derajat kesehatan
masyarakat.
 Indikator KLB gizi buruk
 Program pemerintah dalam penanggulangan
KLB Gizi buruk secara nasional diantaranya
pemberian makanan tambahan pemulihan
(PMT-P) pada balita gizi kurang dan gizi
buruk, revitalisasi posyandu.
 Sedangkan pelaksanaan kegiatan programnya
melalui tahap penyelamatan dan tahap
penanggulangang gizi buruk.
Cita-cita Pembangunan Kesehatan
Indonesia
 Tahun 1998-2009 era paradigma sehat
 Indonesia sehat 2010
 Visi kabinet Indonesia Bersatu (periode 2005-
2015)
 Visi Kemenkes tahun 2010-2014
 Tugas utama sector kesehatan :
memelihara dan meningkatkan kesehatan
segenap warga negaranya, yaitu setiap
individu, keluarga, dan masyarakat Indonesia
tanpa meninggalkan upaya penyembuhan
penyakit dan atau pemulihan kesehatan.
 Penyelenggaraan upaya kesehatan yang harus
dipenuhi adalah yang bersifat promotif, dan
preventif yang didukung oleh upaya kuratif
atau rehabilitatif.
 Faktor-faktor penyebab terjadinya masalah-
masalah kesehatan masyarakat di Indonesia
antara lain yaitu faktor lingkungan, perilaku
dan gaya hidup masyarakat, sosial ekonomi,
kemiskinan dan faktor sistem pelayanan
kesehatan.
 Keberhasilan pelayanan kesehatan
bergantung pada berbagai komponen yang
ada baik dana, fasilitas penunjang, maupun
sumber daya manusia yang ada dalam hal ini
perawat, dokter, ahli gizi, dan tim kesehatan
lainnya.
 Perlu dukungan seluruh jajaran kesehatan,
baik di tingkat pusat maupun di daerah,
masyarakat, serta dunia usaha.
 Koordinasi, sinkronisasi dan sinergisme
sangat penting untuk mewujudkan
implementasi.
1. Undang Undang No. 9 Tahun 1960 Tentang
Pokok-Pokok Kesehatan
a. Bahwa kesehatan rakyat adalah salah satu
modal pokok dalam rangka pertumbuhan dan
kehidupan bangsa, dan mempunyai peranan
penting dalam penyelesaian revolusi nasional
dan penyusunan masyarakat sosialis
Indonesia.
b. Bahwa kesejahteraan umum termasuk
kesehatan, harus diusahakan sebagai
pelaksanaan cita-cita bangsa Indonesia yang
tercantum dalam mukadimah Undang-undang
Dasar.
Menimbang pula :
 Bahwa perlu ada dasar-dasar hukum untuk usaha
kesejahteraan rakyat khusus dalam bidang
kesehatan.
 Bahwa perlu ditetapkan Undang-undang tentang
Pokok-pokok Kesehatan agar dapat diselenggarakan
kesehatan rakyat sesuai dengan cita-cita bangsa
Indonesia.
 Bahwa peraturan perundang-undangan tentang
kesehatan yang berlaku sekarang yang dimaksud
dalam "Het Reglement of de Dienst der
Volksgezondheid" (Staatsblad 1882 No.97) tidak
sesuai lagi dengan cita-cita revolusi Nasional
Indonesia dan karena itu perlu dicabut.
 Terdapat 2 pasal dalam UU ini
2.Undang-Undang No. 23 Tahun 1992 Tentang
Kesehatan
a.Bahwa kesehatan sebagai salah satu unsur
kesejahteraan umum harus diwujudkan sesuai
dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana
dimaksud dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar
1945 melalui pembangunan nasional yang
berkesinambungan berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945.
b.Bahwa pembangunan kesehatan diarahkan untuk
mempertinggi derajat kesehatan, yang besar artinya
bagi pengembangan dan pembinaan sumber daya
manusia Indonesia dan sebagai modal bagi
pelaksanaan pembangunan nasional yang pada
hakikatnya adalah pembangunan manusia Indonesia
seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat
Indonesia.
c.Bahwa dengan memperhatikan peranan
kesehatan di atas, diperlukan upaya yang lebih
memadai bagi peningkatan derajat kesehatan dan
pembinaan penyelenggaraan upaya kesehatan
secara menyeluruh dan terpadu.
d.Bahwa dalam rangka peningkatan derajat
kesehatan masyarakat sebagaimana dimaksud
butir b dan butir c, beberapa undang-undang di
bidang kesehatan dipandang sudah tidak sesuai
lagi dengan kebutuhan dan tuntutan
pembangunan kesehatan.
e.Bahwa sehubungan dengan hal-hal tersebut di
atas, perlu ditetapkan Undang-undang tentang
kesehatan
 Terdapat 10 pasal dalam UU ini
3.Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36
Tahun 2009 Tentang Kesehatan
a.Bahwa kesehatan merupakan hak asasi manusia
dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus
diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa
Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pancasila
dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
b.Bahwa setiap kegiatan dalam upaya untuk
memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya dilaksanakan
berdasarkan prinsip nondiskriminatif, partisipatif,
dan berkelanjutan dalam rangka pembentukan
sumber daya manusia Indonesia, serta peningkatan
ketahanan dan daya saing bangsa bagi
pembangunan nasional.
c.Bahwa setiap hal yang menyebabkan
terjadinya gangguan kesehatan pada
masyarakat Indonesia akan menimbulkan
kerugian ekonomi yang besar bagi negara,
dan setiap upaya peningkatan derajat
kesehatan masyarakat juga berarti investasi
bagi pembangunan negara.
d.Bahwa setiap upaya pembangunan harus
dilandasi dengan wawasan kesehatan dalam
arti pembangunan nasional harus
memperhatikan kesehatan masyarakat dan
merupakan tanggung jawab semua pihak baik
Pemerintah maupun masyarakat.
e.Bahwa Undang-Undang Nomor 23 Tahun
1992 tentang Kesehatan sudah tidak sesuai
lagi dengan perkembangan, tuntutan, dan
kebutuhan hukum dalam masyarakat
sehingga perlu dicabut dan diganti dengan
Undang-Undang tentang Kesehatan yang
baru.
f.Bahwa berdasarkan pertimbangan
sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf
b, huruf c, huruf d, dan huruf e perlu
membentuk Undang-Undang tentang
Kesehatan.
 Terdapat 3 pasal dalam UU ini
 Pembangunan nasional merupakan rangkaian
upaya berkesinambungan yang meliputi
seluruh kehidupan masyarakat, bangsa dan
negara untuk melaksanakan tugas
mewujudkan tujuan nasional yang termaksud
dalam pembukaan Undang-Undang Dasar
1945. Tujuan utama pembangunan nasional
adalah peningkatan kualitas sumber daya
manusia yang dilakukan secara berkelanjutan.
 Berdasarkan visi pembangunan nasional di atas
maka melalui pembangunan kesehatan yang ingin
dicapai demi mewujudkan Indonesia sehat sesuai
dengan pembukaan UUD 1945 alinea ke-4, yaitu
melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia juga untuk
memajukan kesejahteraan umum dan
mencerdasarkan kehidupan bangsa maka
diselenggarakan program pembangunan secara
berkelanjutan, terencana dan terarah.
Pembangunan kesehatan merupakan bagian
integral dari pembangunan nasional.
 Tujuan diselenggarakan pembangunan
kesehatan adalah meningkatkan kesadaran,
kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi
kesehatan setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang optimal.
 Agar mampu menjawab tantangan
pembangunan kesehatan yang berkelanjutan
termasuk konsistensi kebijakan, keterlibatan,
lintas sektor, serta berdasarkan
perkembangan ilmu kesehatan masyarakat
yang mutakhir.
 Banyak tantangan yang harus dihadapi,
namun bukan berarti tidak bisa kita lalui.
Pengalaman dalam melaksanakan
pembangunan kesehatan sangat bermanfaat
dalam meningkatkan kinerja di masa depan.
 Perlu dukungan seluruh jajaran kesehatan,
baik di tingkat pusat maupun di daerah,
masyarakat, serta dunia usaha. Koordinasi,
sinkronisasi dan sinergisme sangat penting
untuk mewujudkan implementasi.
Sekian
&
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai