PENDAHULUAN
Penyakit ini pertama kali diperkenalkan oleh Felix von Winiwarter pada tahun
endophlebitis with gangrene of the feet” . Kemudian pada tahun 1908, Leo
pembuluh darah arteri dan vena berukuran kecil dan sedang yang dapat
mirip dengan penyakit trombosis dan radang pembuluh darah (vaskulitis) lain.
Penyakit ini dapat menimbulkan kecacatan akibat oklusi pembuluh darah yang
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pembuluh darah terdiri dari tiga jenis : arteri, vena, dan kapiler
a. Arteri
b. Vena
2
vena yang lebih besar, yang seringkali bersatu-satu sama lain membentuk
pleksus vena. Arteri profunda tipe sedang sering diikuti oleh dua vena
c. Kapiler
terutama pada ujung-ujung jari dan ibu jari, terdapat hubungan langsung
antara arteri dan vena tanpa diperantai kapiler. Tempat hubungan seperti
3
2.1.2 Histologi Pembuluh Darah
a. Tunica intima
b. Tunica media
Lapisan yang berada diantara tunika media dan adventitia, disebut juga
lapisan media. Lapisan ini terutama dibentuk oleh sel otot polos dan
jaringan elastis.
c. Tunica adventitia
Merupakan lapisan yang paling luar yang tersusun oleh jaringan ikat
(Junqueira, 2007).
kronis pembuluh darah arteri dan vena yang berukuran kecil dan sedang.
superior. Penyakit pembuluh darah arteri dan vena ini bersifat segmental pada
anggota gerak dan jarang pada alat-alat dalam (Malecki et all, 2009).
terjadinya obstruksi pada pembuluh darah tangan dan kaki. Pembuluh darah akan
mengalami kontriksi dan obstruksi sebagian yang dikarenakan oleh inflamasi dan
5
2.3 EPIDEMIOLOGI
dewasa muda. Penyakit ini banyak didapatkan di Korea, Jepang, Indonesia, India,
dan Negara lain di Asia Selatan, Asia Tenggara, dan Asia Timur.
separuh dekade terakhir, hal ini tentunya disebabkan oleh karen penurunan jumlah
penderita penyakit Buerger yang masih terus merokok, 43% penderita harus
melakukan satu atau lebih amputasi pada 6-7 tahun kemudian. Data terbaru, pada
bulan Desember tahun 2004 yang dikeluarkan oleh CDC publication, sebanyak
2.4 ETIOLOGI
Penyebab penyakit Buerger tidak jelas, tetapi biasanya tidak ada faktor
penyakit ini umumnya perokok berat yang kebanyakan mulai merokok pada usia
6
muda, kadang pada usia sekolah. Penghentian kebiasaan merokok memberikan
penyebab mutasi gen secara langsung. Sebagian besar peneliti mencurigai bahwa
penyakit imun adakah suatu enderitis yang dimediasi sistem imun (Medscape,
2010).
2.5 PATOFISIOLOGI
tembakau, mengalami peningkatan sel yang sangat sensitif pada kolagen tipe I dan
tipe III, meningkatkan serum titer anti endothelial antibody sel, dan merusak
dari HLA-A9, HLA-A 54, dan HLA-B5 yang dipantau pada penderita ini yang
b.) Tulang mengalami osteoporosis dan bila timbul gangren makan terjadi
f.) Ulserasi dan gangren yang dimulai dari ujung jari (Medscape, 2010).
Gejala yang paling sering dan utama adalah nyeri. Pengelompokkan Fontaine
tidak dapat digunakan karena nyeri terjadi justru saat istirahat. Nyeri bertambah
saat malam hari dan dalam keadaan dingin, dan berkurang bilang ekstremitas pada
keadaan tergantung. Serangan nyeri dapat bersifat paroksimal dan sering mirip
dengan gambaran penyakit Raynaud. Pada keadaan lanjut, ketika ada gangren
merupakan gambaran dari adanya oklusi arteri distal yang mengenai arteri
plantaris atau tibialis. Nyeri pada saat istirahat timbul progresif dan tidak hanya
mengenai jari kaki tetapi juga jari tangan, jari yang terkena memperlihatkan tanda
sianosis atau rubor. Sering terjadi radang lipatan kuku dan dapat berakibat
8
paronikia. Infark kulit kecil bisa timbul, terutama phalang distal yang dapat
Tanda dan gejala lain dari penyakit ini meliputi rasa gatal dan tebal pada
tungkai dan fenomena Raynaud (suatu kondisi dimana ekstremitas distal : jari,
tumit, tangan, kaki, menjadi berwarna putih jika terkena suhu dingin). Ulkus dan
gangren pada jari kaki sering terjadi pada penyakit Buerger. Pada daerah yang
lainnya kurang nyata. Pada mulanya kulit hanya tampak memucat ringan terutama
di ujung jari. Pada fase lebih lanjut tampak vasokontriksi yang ditandai dengan
Pada perabaan, kulit sering terasa dingin. Selain itu, pulsasi arteri yang rendah
9
Tromboplebitis migran superfisialis dapat terjadi beberapa bulan atau
tahun sebelum tampak gejala sumbatan penyakit Buerger. Fase akut menunjukkan
kulit kemerahan, sedikit nyeri, dan vena teraba sebagai saluran yang mengeras
beberapa minggu. Setelah itu tampak bekas yang berbenjol-benjol. Tanda ini tidak
terjadi pada penyakit arteri oklusif, maka gejala tersebut hampir patognomonik
dan gangern terjadi pada fase lanjut dan sering didahului dengan edema dan
dicetuskan oleh trauma. Daerah iskemia ini sering berbatas tegas yaitu pada ujung
jari kaki sebatas kuku. Batas ini akan mengabur bila ada infeksi sekunder mulai
Penyakit berkembang secara intermiten, tahap demi tahap, bertembah falang demi
10
falang, jari demi jari. Datangnya serangan baru dan jari mana yang akan terserang
tidak dapat diprediksi. Morbus Buerger ini mungkin menyerang satu kaki atau
tangan dan mungkin keduanya. Penderita biasanya kelelahan dan payah sekali
karena tidurnya sering terganggu karena nyeri yang mendadak timbul saat malam
Diagnosis pasti dari penyakit Buerger sulit ditemukan ketika penyakit ini
sudah sangat parah. Ada beberapa kriteria yang dapat dijadikan diagnosis
walaupun kriteria tersebut pada penulis satu dengan yang lainnya berbeda.
penyakit Buerger :
3. perokok berat
11
Sebagian besar pasien, 70-80% yang menderita penyakit Buerger
mengalami nyeri iskemik bagian distal saat istirahat dan atau ulkus iskemik pada
Gambar 2.6 Kaki penderita penyakit Buerger, terdapat ulkus iskemik pada jari
kaki pertama, kedua, dan kelima. Walaupun kaki kanan penderita ini kelihatan
kakinya.
Gambar 2.7 Trombophlebitis superficial ibu jari kaki penderita penyakit Buerger
12
Penyakit Buerger harus dicurigai pada penderita dengan satu atau lebih
a. Jari iskemik yang nyeri pada ekstremitas atas dan bawah pada laki-
b. Klaudikasi kaki
d. Sindrom Raynaud
ditemukan gambaran “corkscrew” dari arteri yang terjadi oleh karena adanya
kerusakan vaskular, sebagian kecil arteri tersebut pada bagian pergelangan tangan
dan kaki. Angiografi juga menunjukkan adanya oklusi (hambatan) atau stenosis
13
Gambar 2.8 Sebelah kiri merupakan gambaran angiografi normal. Gambar
bagian kecil pembuluh dari lengan kanan bawah pada daerah distribusi arteri
ulnaris.
Buerger, yaitu untuk mengetahui kecepatan aliran darah dalam pembuluh darah.
1. Atherosclerosis obliteran
2. Takayasu’s arteritis
3. Diabetes mellitus
2.9 TERAPI
merokok secepatnya dan total. Ini cukup efektif dalam sebagian terapi.
Selain itu terapi lain belum disetujui sebagai konsesus sebagai pilihan
kondisi dingin,
15
Menghindari duduk atau berdiri pada satu posisi dlam waktu lama,
trauma kaki dan panas atau juga luka karena kimia lainnya,
Lakukanlah pearwatan lebih awal dan secara agresif pada luka luka
B. Terapi medikamentosa
digunakan
16
C. Terapi Bedah
1. Revaskularisasi Arteri
2. Simpatektomi
pada pasien penyakit buerger tersebut, tetapi untuk jangka waktu yang
3. Amputasi
2.10 KOMPLIKASI
1. Gangrene
biasanya disebabkan oleh suplai darah tidak adekuat, tetapi kadang kala
gangrene).
tersumbat)
Gangrene kering jika terjadi aliran darah dari area yang terkena
menjadi hitam dan emasiasi. Gangrene lembab terjadfi jika aliran vena
lender dan ulkus adalah kematian jaringan yang luas dan disertai
ulkus berbau.
3. Sianosis
2.11 PROGNOSIS
gangren terjadi, tingkat amputasi mendekati 0%. Hal ini kontras dengan
amputasi tungkai, pasien juga terus merasakan klaudikasi (nyeri pada saat
19
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
penyakit oklusi kronis pembuluh darah arteri dan vena yang berukuran
kebanyakan mulai merokok pada usia muda, kadang pada usia sekolah.
20
DAFTAR PUSTAKA
2008.http://www.merckmanuals.com/home/heart_and_blood_vessel_disorde
rs/peripheral_arterial_disease/occlusive_peripheral_arterial_disease.html
conditions/buergers-disease/basics/definition/con-20029501
Pak. 2008;18(8):502-5
http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000172.htm
Sjamsuhidayat, Wim de Jong. Buku Ajar Ilmu Bedah edisi 2. Buku Kedokteran
http://assets.kompas.com/data/photo/2013/03/12/1911378-tabung-terapi-oksigen-
hiperbarik-620X310.JPG
21
Saito, et al. 2007. Autologous bone marrow transplantation and hyperbaric
22