ANAMNESIS
Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis dan alloanamnesis pada tanggal 30 Maret 2021 diruang rawat inap Seruni
Keluhan Utama :
Lemah anggota gerak sebelah kiri
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang ke IGD RSUD Depati Bahrin dengan rujukan dari Klinik Medika Belinyu datang dengan keluhan lemah anggota gerak kiri
sejak tanggal 28-3-2021 menurut keluarga pasien kelemahan tersebut terjadi secara tiba-tiba dan kelemahan muncul pada saat pasien
istirahat pasien juga mengeluhkan bicara pelo dan nyeri kepala sejak 2 minggu yang lalu , nyeri dirasakan hilang timbul dan durasi nyeri
sekitar 1-2 menit. pasien juga mengeluh mual dan muntah berisi apa yang dimakan sejak 1 minggu , os juga mengeluh demam sejak 1
mingguu yang lalu dan batuk berdahak keluhan kejang disangkal
Riwayat Penyakit Dahulu :
Riwayat Hipertensi (-)
Riwayat Diabetes (-)
Riwayat Asma (-)
Riwayat Kejang (-)
Riwayat TB (-)
Riwayat Keluarga :
Tidak ada pada keluarga yang mengalami keluhan yang serupa.
Riwayat Kebiasaan
Riwayat merokok (+)
Pasien jarang berolahraga
Tidak terdapat Riwayat mengonsumsi obat dalam jangka Panjang
Pemeriksaan Umum Pemeriksaan Lokalis
Kepala
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang , gelisah
Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, pupil isokor
Kesadaran : Compos Mentis , GCS E4M6V5 3mm/3mm , refleks cahaya +/+
Tanda – tanda vital : Paru
Tekanan darah : 110/70 mmHg Inspeksi : Simetris kanan dan kiri
Nadi : 88x/menit Palpasi : Vocal fremitus kanan dan kiri sama
Suhu : 36,7 C Perkusi : Sonor pada kedua lapang paru
Pernapasan : 22x/menit Auskultasi : Suara napas vesikuler, rhonki -/- , wheezing -/-
SpO2 : 98 %
Jantung
GDS : 143 g/dl
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi :Iktus kordis teraba di ICS V di linea midklavikula
sinistra
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi : BJ I-II regular, murmur(-), gallop(-)
Abdomen
Inspeksi : datar, massa (-)
Palpasi : Soepel, nyeri tekan (-) hepar dan lien tidak teraba
Perkusi : Timpani
Auskultasi : BU (+) Normal
Ekstremitas : Akral hangat , CRT <2 detik, edema -/-
Genitalia : Tidak diperiksa
Status Neurologikus
1. Kesadaran : Compos Mentis , GCS 15 E4M6V5
2. Kepala : Bentuk Normochepali , ukuran normal , hematom (-), massa (-)
, deformitas (-)
3. Tanda Rangsangan Meningeal :
- Kaku Kuduk : (-)
- Kernig’s sign : (-)
- Brudzinsky I : (-)
- Brudzinsky II : (-)
- Brudzinsky III : (-)
- Brudzinsky IV : (-)
Nervus Okulomotorius
- Nervus Cranialis
Dextra Sinistra
- N.I (Olfaktorius) :
Ptosis - -
Dextra Sinistra
Gerakan
Daya Pembau Normosmia Normosmia Bola Mata
Medial Baik Baik
Atas Baik
- Nervus Optikus Baik
Bawah Baik Baik
Dextra Sinistra
Refleks + +
Lapang Normal Normal
Cahaya
Pandang
Langsung
30/03/21 Pasien mengeluhkan KU : Tampak Mata : CA -/- Hemiparese IVFD Asering 20 tpm
H1 gelisah (+) sakit sedang SI -/- Wajah sinistra ec SNH Inj Ranitidin 2x50 mg
Mual (+) GCS : E4V5M6 Asimetris Bells Palsy Inj Citicoline 3x250 mg
Muntah (+) TD : 120/90 Ekstremitas Paracetamol 3x500 mg
Bicara pelo (+) pasien mmhg Vit Bcomp 2x1
membuka mata saat N: 88x/mnt 5555/4444 Asam Mefenamat
dipanggil RR : 22x/mnt 5555/4444 3x500mg
T : 36,4 C Eperison 2x50mg
Megabal 2x 500mcg
Metilprednisolon 3x4mg
Omeprazol 1x20mg
Follow Up
TGl S O A P
31/03/21 Pasien mengeluhkan KU : tampak Mata : CA -/- Hemiparese IVFD Asering 20 tpm
H2 gelisah (+) kesakitan SI -/- Wajah sinistra ec SNH Inj Ranitidin 2x50 mg
Mual (+) Muntah (+) GCS : E4V5M6 Asimetris Bells Palsy Inj Citicoline 3x250 mg
Bicara pelo (+)pasien TD : 90/60 Ekstremitas Paracetamol 3x500 mg
membuka mata saat RR : 22 x/m Vit Bcomp 2x1
dipanggil N : 92 x/m 5555/4444 Asam Mefenamat
T : 36,4 C 5555/4444 3x500mg
Megabal 2x 500mcg
Omeprazol 1x20mg.
Follow Up
TGl S O A P
01/04/21 Demam (+) KU : Tampak Mata : CA -/- Hemiparese IVFD Asering 20 tpm
H3 Mual (+) lemah SI -/- Wajah sinistra ec SNH Inj Ranitidin 2x50 mg
Bicara pelo (+) GCS : E4V5M6 Asimetris Bells Palsy Inj Citicoline 3x250 mg
Pasien membuka TD : 110/60 Ekstremitas Paracetamol 3x500 mg
mata saat dipanggil N: 68x/m Vit Bcomp 2x1
RR : 20 x/m 5555/4444 Asam Mefenamat
T : 38 C 5555/4444 3x500mg
Megabal 2x 500mcg
Omeprazol 1x20mg.
Follow Up
TGl S O A P
02/04/21 Pasien Sudah mulai KU : Tampak Ekstremitas Hemiparese sinistra IVFD Asering 20 tpm
H4 perbaikan lemah ec SNH Inj Dexamethason 3x1 amp
Inj Citicoline 3x250 mg
BAB (-) BAK (+) GCS : E4V5M6 5555/4444 Bells Palsy
Inj Imipenem fls 2x1 fls
Bicara pelo (+) TD : 108/70 5555/4444
Paracetamol 3x500 mg
N: 65x/m
Vit Bcomp 2x2
RR : 22x/m Megabal 2x1 tab
T : 36,6 C KSR 2x600mg
Vit C 2x250 mg
Zinc 1x20 mg
As folat 1x1
Omeprazol 1x20mg.
TGl S O A P
03/04/21 Keluarga mengatakan KU : Mulai Ekstremitas Hemiparese sinistra IVFD Asering 20 tpm
H5 pasien sudah membaik, GCS ec SNH Inj.citicoline 3x250mg
membaik , kontak (+) 15 5555/4444 Bells Palsy Megabal 2x2
TD : 110/70 5555/4444 Omeprazole 1x20 mg
N : 66x/m Paracetmol 3x500 mg
RR : 22x/m Vit B comp 2x1
T : 36,6
04/04/21 Lemas , tremor (+) KU : lemah, Ekstremitas Hemiparese sinistra IVFD Asering 20 tpm
H6 GCS 15 ec SNH Inj.citicoline 3x250mg
TD : 100/70 5555/4444 Bells Palsy Megabal 2x2
N : 75x/m 5555/4444 Omeprazole 1x20 mg
RR : 20x/m Paracetmol 3x500 mg
T : 36,5 Vit B comp 2x1
Follow Up
TGl S O A P
05/04/21 Nyeri pada selang KU : lemah , Ekstremitas Hemiparese sinistra IVFD Asering 20 tpm
H7 kateter GCS 15 ec Susp. MAS Inj.citicoline 3x250mg
TD : 110/70 5555/4444 Megabal 2x2
N : 87x/m 5555/4444 Omeprazole 1x20 mg
RR : 22x/m Paracetmol 3x500 mg
T : 36,4 Vit B comp 2x1
06/04/21 Tremor pada tangan KU : lemah, Ekstremitas Hemiparese sinistra IVFD Asering 20 tpm
H8 sebelah kanan (+) GCS 15 ec Susp. MAS Inj.citicoline 3x250mg
Lemah sebelah kiri TD : 110/70 5555/4444 Megabal 2x2
(+) N : 72x/m 5555/4444 Omeprazole 1x20 mg
RR : 22x/m Paracetmol 3x500 mg
T : 36,6 Vit B comp 2x1
Follow Up
TGl S O A P
07/04/21 Tremor pada tangan KU : lemah, Ekstremitas Hemiparese sinistra IVFD Asering 20 tpm
H9 sebelah kanan (+) GCS 15 ec MAS Inj dexamethasone 2x1
Lemah sebelah kiri TD : 100/70 5555/4444 Inj.citicoline 3x250mg
(+) N : 88x/m 5555/4444 Megabal 2x2
RR : 20x/m Omeprazole 1x20 mg
T : 36 Paracetmol 3x500 mg
Vit B comp 2x1
IVFD Asering 20 tpm
08/04/21 Lemah sebelah kiri KU : Mulai Ekstremitas Hemiparese sinistra
Inj dexamethasone 2x1
H10 (+) membaik, GCS ec MAS Inj.citicoline 3x250mg
Megabal 2x1
Sakit kepala (+) 15 5555/4444
Omeprazole 1x20 mg
bicara pelo (+) TD : 100/60 5555/4444 Paracetmol 3x500 mg
Vit B comp 2x1
N : 88x/m
Zinc 1x1
RR : 20x/m As. Folat 1x1
Follow Up T : 36
TGl S O A P
10/04/21 Penurunan Kesadaran KU : Mulai Kekuatan Hemiparese sinistra IVFD Asering 20 tpm
H13 membaik, GCS motoric : ec Multiple abses Inj citicoline 3x250mg
E2V1M5 = 8 Sulit dinilai serebri Inj omeprazole 1x40 mg
TD : 110/80 Inj ceftriaxone 2x1 gr
N : 78x/m Paracetamol 3x500 mg
RR : 20x/m Vit B komp 2x1 tab
T : 36,9
11/04/21 Penurunan Kesadaran KU : Mulai Kekuatan Hemiparese sinistra IVFD Asering 20 tpm
H14 membaik, GCS motoric : ec Multiple abses Inj citicoline 3x250mg
E2V1M5 = 8 Sulit dinilai serebri Inj omeprazole 1x40 mg
TD : 110/80 Inj ceftriaxone 2x1 gr
N : 78x/m Paracetamol 3x500 mg
RR : 20x/m Vit B komp 2x1 tab
Follow Up T : 36,9
KRONOLOGIS KEMATIAN
Pasien meninggal dunia pada 12 April 2021, pukul 04.00 WIB. Menurut laporan
dokter yang sedang berjaga sebelumnya sekitar jam 03.00, GCS 8, Tekanan
Darah 90/60 HR, 60x, RR 24x, Temp 36,5’C, Sp02 80 – 85%. Akral dingin. Lalu
kondisi pasien terus menurun sehingga pasien di support Norepinefrine 1 amp +
NaCl 100cc drip 20 tpm mikro dan NRM 15 lpm, Pasien pada jam 04.00 pasien
mengalami Cardiact Arrest. Dilakukan resusitasi selama kurang lebih 30 menit
dan dilakukan pemberian Epinefrine 2 amp. Dan pada pukul 04.00– 12 April
2021 pasien dinyatakan meninggal dunia.
Multiple Abses Serebri
Faktor Etiologi
3:1 Sebagian besar abses otak timbul secara
penyebaran langsung dari infeksi telinga tengah,
sinusitis, atau mastoiditis. Sinusitis dapat berupa
sinusitis paranasal, sinusitis etmoidalis, sfenoidalis
dan maksilaris. Juga dapat diakibatkan oleh infeksi
paru sistemik, endokarditis bakterial akut dan
subakut, serta sepsis mikroemboli menuju ke otak.
Penyebab lain tetapi jarang adalah osteomielitis
Abses otak ( abses serebri )
tulang tengkorak, sellulitis, erisipelas pada wajah,
adalah infeksi pada otak yang
infeksi gigi, luka tembus pada tengkorak oleh
diselubungi kapsul dan
trauma. Bahkan masih banyak penulis lain yang
terlokalisasi pada satu atau
masih belum menemukan penyebab yang jelas.
lebih area di dalam otak.
Neuropatologi dan CTScan
Early Cerebritis Late Cerebritis Early Capsule Formation
Terjadi reaksi radang lokal dengan infiltrasi Pada waktu ini terjadi Pusat nekrosis mulai
polimorfonuklear leukosit, limfosit dan perubahan histologis yang mengecil, makrofag-makrofag
plasma sel dengan pergeseran aliran darah
tepi. Dimulai pada hari pertama dan
sangat berarti. Daerah pusat menelan “acelluler debris”
meningkat pada hari ke-tiga. Sel-sel radang nekrosis membesar oleh dan fibroblas meningkat
terdapat pada tunika adventisia dari karena meningkatnya dalam pembentukan kapsul.
pembuluh darah dan mengelilingi daerah “acellular debris” dan Lapisan fibroblas membentuk
nekrosis infeksi. Peradangan perivaskuler ini
disebut cerebritis. Pada waktu ini terjadi pembentukan nanah oleh anyaman retikulum,
edema sekitar otak dan peningkatan efek karena perlepasan enzim- mengelilingi pusat nekrosis
dari massa oleh karena pengembangan enzim dari sel radang. .
abses.
Anamnesis
- Sakit kepala
- Muntah
- Demam
- Kejang Gejala- gejala tersebut tergantung pada berbagai faktor
seperti lokasi abses, virulensi dari bakteri penyebab,
- Gangguan penglihatan
apakah edema otak hebat dan kondisi tubuh atau daya
Pemeriksaan fisik tahan si penderita sendiri. Tidak dijumpai tanda-tanda
- Kaku kuduk spesifik dan gejala yang khas untuk suatu abses otak.
- Pupil anisokor
- Afasia
- Hemiparese
- Parastesia
- Nistagmus
- Ataksis
Pemeriksaan dengan “Computerized
Pemeriksaan jumlah leukosit Tomography Scanning”(CT Scan) dapat
terlihat lokasi yang tepat dari abses
dan laju endap darah hasilnya dan juga fase dari abses tersebut,
selalu abnormal. Pada 60-70% apakah pada fase cerebritis atau pada
fase sudah terbentuknya kapsul.
kasus dijumpai jumlah leukosit Dengan adanya CT Scan ini,
antara 10.000- 20.000/cm3. pengelolaan abses otak dapat
Sampai 40% kasus dijumpai dilakukan secara cepat dan tepat.