Anda di halaman 1dari 22

Laporan Kasus

Tumor Otak Metastasis

Amelia Gita Lestari (H1A014002)

Pembimbing:
dr. Herpan Syafii Harahap, M. Biomed, Sp.S
Identitas Pasien

Nama : Ny FH
Umur : 56 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Katolik
Suku : Sasak
Alamat : Selagalas, Kecamatan Sandubaya, Kota
Mataram
093433
Nomor RM :
Tanggal masuk 18 Agustus 2020
Tanggal keluar -
Tanggal periksa : 25 Agustus 2020
Anamnesis
Keluhan Utama Lemas tubuh sebelah kanan
Riwayat penyakit sekarang Pasien datang ke IGD RSUD Provinsi NTB dengan keluhan lemas pada tubuh sebelah
kanan secara tiba-tiba pada saat pasien sedang istirahat, yang menyebabkan pasien tidak
bias berjalan sehingga harus menggunakan kursi roda. Keluhan tersebut disertai dengan
nyeri kepala hilang timbul, demam, dan penglihatan kabur. Selain itu, pasien mengeluhkan
sering merasa mual terutama setelah makan, nyeri ulu hati, batuk berdahak, dan sesak
nafas sejak ± 2 minggu yang lalu. Setelah di rawat di RS selama 2 hari pasien mengeluh
sulit untuk mengungkapkan keinginanya, seperti contohnya berbicara untuk meminta makan.
Satu minggu yang lalu pasien pernah jatuh dari kamar mandi namun, tidak ada keluhan yang
muncul setelah jatuh dari kamar mandi.

Riwayat Penyakit Dahulu Pasien memiliki riwayat tumor tiroid ±6 bulan yll, dan riwayat biopsi ±4 bulan

Riwayat Penyakit Keluarga Tidak terdapat keluhan serupa yang dialami oleh anggota keluarga lainnya. Riwayat penyakit
lain seperti Diabetes Militus, Asma, Penyakit Jantung disangkal.
Pasien sebelumnya kontrol ke poli onkologi namun hanya beberapa kali mengkonsumsi
Riwayat Pengobatan
obat yang diberikan oleh dokter dan hanya mengkonsumsi obat herbal.
Pemeriksaan Fisik

Status Generalis
Keadaan Umum Sedang
PowerPoint
Kesadaran (GCS) E4V5M6
Presentation

Tanda tanta vital 110/70 mmHg

96x/menit

22x/menit

36,9°C
Pemeriksaan Fisik
Status Lokalis
Kepala
• Bentuk dan ukuran normocephali
• Penonjolan/jejas (-)
• Anemis (-/-)
(-/-)
• Ikterus
(-)
• Sianosis
Leher • Inspeksi
Terdapat benjolan di leher sisi kanan dan sisi kiri, warna benjolan sama dengan warna
kulit, terdapat scar pada leher sisi kiri (post biopsi)
• Palpasi
Teraba benjolan di leher sisi kanan dan kiri, multiple, keras, berbatas tidak tegas, immobile,
dengan ukuran terbesar ± 2 cm x 1 cm.
• Auskultasi
Bruit (-)
Thorax (Paru) • Inspeksi
-Bentuk dan ukuran dada normal simetris, barrel chest (-).
-Pergerakan dinding dada simetris
• Palpasi
-Vokal fremitus melemah pada lapang paru sinistra
Status Lokalis
Thorax (Paru)

Thoraks (Jantung) • Inspeksi: Ictus kordis tak tampak


• Palpasi: Posisi mediastinum: deviasi trakea (-), ictus cordis teraba di ICS V
midclavicula line sinistra, thrill (-)
• Perkusi:
- Batas kanan → ICS II parasternal line dekstra
- Batas kiri→ ICS V midclavicular line sinistra
• Auskultasi: S1S2 tunggal regular, murmur (-), gallop (-).
Abdomen Dalam batas normal
Ekstremitas superior Akral hangat
CRT < 2 detik
Ekstremitas inferior Akral hangat
CRT < 2 detik
Edema (-/-)
Status Neurologis

1. GCS : E4V5M6
2. Fungsi Luhur
Reaksi emosi: Normal Tanda Rangsang Meningeal :
Intelegensia : Terganggu
 Kaku kuduk : (-)
Fungsi bahasa: Normal
Fungsi psikomotor: Tde  Kernig sign : (-/-)
Fungsi psikosensorik: Agnosia jari
 Brudzinski I/Neck sign : (-)
 Brudzinski II/Contralateral leg sign : (-/-)
 Brudzinski II/Reciprocal contralateral leg sign : (-/-)
 Brudzinski III/Cheek sign : (-)
 Brudzinski IV/Symphysis sign : (-)
Status Neurologis
Nervus kranialis Kanan Kiri
N I (Olfaktorius)
Subjektif
Tde Tde
Objektif (dg bahan)
Tde Tde
N II (Optikus)
Tajam penglihatan >2/60 >2/60
Lapangan pandang Menyempit Normal
Funduskopi Tde Tde
N III (Okulomotorius),IV (Trochlearis), dan VI(Abducens)
Celah kelopak mata
Ptosis - -
Exophthalmus - -
Posisi bola mata Ditengah/Orthotropia
Pupil 3mm/3mm, isokor
Bentuk Bulat
Refleks cahaya langsung + +

Refleks cahaya tidak langsung + +

Gerakan bola mata


Paresis - -
Nistagmus - -
Status Neurologis
N V (Trigeminus) N IX (Glossofaringeus), N X (Vagus)
Sensibilitas   Di tengah
N V1 Normal Normal Posisi arkus faring
N V2 Normal Normal Tde
Normal Refleks menelan/
N V3 Normal
muntah
Motorik  Normal  Normal
Normal
Suara
Refleks dagu/Masseter Normal Normal
N VII (Fasialis) -
Takikardi/bradikardi
Motorik Saat Istirahat Gerakan Mimik Pengecapan 1/3 Tde Tde
M. Frontalis Simetris Simetris posterior
M. Orbicularis Oculi Simetris Simetris
N XI (Asesorius)
M. Orbicularis Oris Simetris Simetris
Memalingkan kepala Normal
Sensasi 2/3 lidah dengan atau tanpa
bagian depan Tde
tahanan
N VIII (Vestibularis)
Pendengaran Normal Normal Mengangkat bahu Normal
Rinne test Tde Tde kanan
Weber test Tde Tde Mengangkat bahu Normal
Fungsi Vestibularis Tde Tde kiri
N XII (Hipoglosus)
Deviasi Lidah -
Fasikulasi -
Atrofi -
Tremor -
Pemeriksaan fungsi motorik

Motorik Superior Inferior

Dextra Sinistra Dextra Sinistra

Pergerakan Pasif Pasif Pasif Pasif

Kekuatan 5 5 5 5

Tonus otot Normal Normal Normal Normal

Bentuk Eutrofi Eutrofi Eutrofi Eutrofi


Otot
Status Neurologis
Assesment
• Diagnosis Klinis : Perempuan 56 tahun, akut hemiparese
dextra, cephalgia
Your Text Here akut, demam, lapang pandang OD
menyempit, agnosia jari, akalkulia, grafanestesia, mual, batuk
berdahak, sesak nafas
• Diagnosis Topis : Lobus oksipital dan parietal sinistra
• Diagnosis Etiologis : Brain metastase ec ca tiroid
Your Text Here
• Diagnosis Banding : Tumor otak primer, meningoensefalitis
• Diagnosis Sekunder : ca tiroid, efusi pleura sinistra
Planning
Terapi Medikamentosa
• Infus RL 500 cc/20 tpm
NO.1 Presentation
Diagnostik • Injeksi ranitidine 50 mg /12 jam
Pemeriksaan Laboratorium : • Injeksi dexamethasone 5 mg/ 8
-Hematologi jam
-Fungsi kelenjar tiroid • Injeksi santagesik 500 mg/8 jam
-Fungsi ginjal • Injeksi furamin/24 jam
-Elektrolit
Simple PowerPoint Presentation • Injeksi ceftriakson 1 gr flacon/8
Imaging : jam
-CT Scan kepala dengan kontras. • Acetylcystein tab 200 mg (3x1)
-USG coli
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang

CT scan kepala dengan kontras


Hasil :
Massa intra axial supratentorial di lobus occipitalis
sinistra dan tampak samar pada lobus parietal
sinistra. Setelah kontras tampak enchance pada lesi
lobus occipital bagian perifer dan tampak heterogen
dengan area nekrotik. Massa tampak disertai edema
vasogenik cukup luas yang menyempitkan cornu
posterior ventrikel lateralis sinistra dan mendesak
midline ke arah dextra.
Kesan: Sugestif gambaran metastasis cerebri, DD
glioblastoma
USG coli
- Suspicious malignant lesion di bilateral
thyroid (Dextra: 1,39 cm): (sinistra: 1,08 cm)

- Multiple limfadenopati coli bilateral (dominan


sisi lower) ukuran ± 1,7 cm dan 1,6 cm
Rontgen thorax
Opasitas inhomogen di aspek basal pulmo
bilateral terutama sinistra, mengarah
bronchopneumonia curiga dengan efusi pleura
sinistra
Pembahasan
• Tumor otak adalah suatu keganasan yang terjadi di dalam otak atau di kanalis sentralis medula
spinalis.

• Tumor otak dapat dibedakan menjadi tumor primer dan tumor sekunder (metastasis).

• Mayoritas tumor otak pada orang dewasa adalah tumor sekunder atau metastasis.

• Pada umumnya tumor primernya berasal dari kanker paru (50%), payudara (15-25%),
melanoma (5-20%), kanker tiroid ( 0,15%-1,3%), kolorektal dan ginjal.

• Pasien dapat didiagnosis tumor otak, berdasarkan gambaran klinis yang ditemukan yaitu
cephalgia  adanya traksi dan pergeseran struktur peka-nyeri dalam rongga intracranial

• Mual dapat disebabkan oleh rangsangan pusat muntah di medulla oblongata

• lapang pandang OD menyempit hal ini dapat disebabkan adanya suatu gangguan pada lobus
oksipital yang merupakan pusat penerima dan menganalisa penglihatan, serta mengenali
penglihatan dan warna
Pembahasan
• Grafanestesia  lokasi tumor terdapat pada korteks sensorik lobus parietalis, dimana lobus parietalis
merupakan pusat pemrosesan sensori somato-sensori yang meliputi nyeri, suhu, taktil, dan penilaian objek
dalam orientasi ruang

• Pasien mengalami sindrom gerstmann  gangguan neurologis yang terdiri dari agnosia jari, disorientasi
kanan-kiri, agrafia, dan akalkulia. Menurut Josef Gerstman tidak semua pasien yang diobservasi dengan
sindrom gerstmann memperlihatkan keempat tanda tersebut, sebagian pasien juga menunjukkan manifestasi
klinis lain, hal ini tergantung dari ukuran lesi. Sindrom gerstmann dapat terjadi akibat stroke atau trauma
kepala yang mengakibatkan kerusakan pada lobus parietal, trutama lesi tunggal di area girus angularis dan
supramarginalis dekat perbatasan lobus temporal dan parietal. Sehngga dapat disimpulkan bahwa berdasarkan
gejala yang ditemukan pada pasien tersebut lokasi tumor berada pada lobus oksipital dan parietal sinistra.
Pembahasan
• Pasien tersebut memiliki riwayat kanker tiroid yang memungkinkan sebagai lokasi primer yang menyebabkan
metastasis ke otak dan menyebabkan tumor otak metastasis. Untuk mengkonfirmasi diagnsosis tersebut
dilakukan pemeriksaan penunjang berupa ct scan kepala dengan kontras dan ditemukan sugestif gambaran
metastasis cerebri.

• Pasien diberikan terapi kortikosteroid yaitu dexamethasone dengan tujuan untuk mengurangi efek edema s
akibat metastasis otak. Terkait dengan efek samping kortikosteroid yaitu perdarahan saluran cerna maka
diberikan ranitidine sebagai profilaksis gastrointestinal. Furamin digunakan sebagai neuroprotektor.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai