Dermatitis kontak iritan merupakan peradangan pada kulit yang disebabkan oleh bahan yang bersifat iritan seperti deterjen, minyak pelumas, asam, alkali, dan serbuk kayu. Dermatitis kontak iritan dapat dialami oleh semua usia. Iritan kuat dapat menimbulkan gejala akut, sedangkan iritan lemah dapat menimbulkan gejala kronik. Pada umumnya pasien akan mengeluhkan gatal, penyebaran dapat setempat, generalisata dan universal sesuai dengan stadiumnya. Pada stadium akut kelainan kulit berupa eritema, edema, vesikel, atau bula, erosi, dan eksudasi. Pada stadium subakut eritema dan edema berkurang, eksudat menegring menjadi krusta. Pada stadium kronis lesi mongering, terdapat erosi atau ekskoriasi karena garukan. Keluhan ini serupa dtemukan pada pasien yaitu gatal dan hanya terdapat di daerah paha kiri, lesi yang timbul mirip dengan dermatitis kontak iritan stadium akut yaitu berupa vesikel dengan dasar eritem namun, pada pasien ini tidak memiliki riwayat pajanan terhadap bahan iritan sehingga diagnosis banding dermatitis kontak iritan dapat disingkirkan. 2. Pemfigoid Bulosa Pemfigoid bulosa merupakan penyakit autoimun banyak ditemukan pada usia 60 tahun dan puncaknya pada usia 70 tahun. Gejala yang muncul pada pemfigoid bulosa adalah gatal yang intens tetapi minimal pada beberapa pasien. Lesi yang muncul berupa lepuhan berukuran besar yang paling sering ditemukan pada daerah perut bagian bawah, dan paha serta dapat berkembang di daerah mulut. Lesi kulit berupa eritem, papul, atau aurtikaria dapat muncul sebelum terbentuk bula. Bula berukuran besar, berbentuk oval, dan tegang berisi cairan jernih, pus, atau darah. Pada pasien dalam skenario ini mengalami gatal dan munculnya bintik berisi cairan pada daerah paha sebelah kiri saja. Gejala yang timbul mirip dengan pemfigoid bulosa namun pada pemfigoid bulosa paling sering ditemukan pada usia 60-70 tahun, dan lesi yang muncul pada pemfigoid bulosa berukuran besar (bula) dengan permukaan yang tegang, dan tidak ada gejala nyeri sehingga diagnosis banding pemfigoid bulosa dapat disingkirkan. Sumber: Djuanda, A.,et al, 2015. Illmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi kelima. Jakarta. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Kang, S et al. 2019. Fitzpatrick’s Dermatology, 9th ed, Vol 1. New York: The McGraw-Hill.