Anda di halaman 1dari 46

Stroke Non Hemoragik

Fatimah Cheisya Lolyta


G1A218064

Pembimbing:

Your Date Here dr. Freddy H. Aritonang, Sp.S Your Footer Here
I PENDAHULUAN

 Stroke merupakan penyebab kematian nomor tiga di USA dan kedua di dunia.
Dan merupakan penyebab nomor 5 kecacatan dan kehilangan produktifitas.

trombosis Stroke memiliki etiologi dan patogenesis yang


multikompleks. Rumitnya mekanisme stroke
SNH (cerebrovascular disease) disebabkan adanya
integritas tubuh yang sempurna.
emboli
• Stroke atau serangan otak adalah sindrom klinis yang awal timbulnya mendadak, progresif, cepat,
berupa defisit neurologis fokal dan atau global, yang berlangsung 24 jam atau lebih atau langsung
menimbulkan kematian, dan semata-mata di sebabkan oleh gangguan peredaran darah otak non
traumatik 2
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. S
Umur : 70 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : IRT
Alamat : Jl. Lingkar Selatan
Masuk RS : 6 Juli 2019

KELUHAN UTAMA
Bicara pelo sejak 1 hari SMRS
No. Masalah Aktif Tanggal Masalah Tangga
Pasif l
1. Afasia Global 5 Juli 2019    
2. Hemiparese Dekstra 6 Juli 2019    
3. Hipertensi Grade II ± 20 tahun    
4.        

Your Date Here Your Footer Here


RPS Sakit
Riwayat trauma (-)

kepala (-) Kejang (-)


1 hari
SMRS
Pasien datang dengan
keluhan bicara pelo

4 jam setelah MRS pasien


Mual muntah mengalami kelemahan
(-) anggota gerak sebelah
kanan secara mendadak
Onset
mendadak Riwayat penyakit dahulu:
Riwayat hipertensi sejak 20 tahun
Kuantitas yang lalu
DM (-)
menetap
Pernah mengalami stroke 3 tahun
yang lalu
Kualitas Riwayat penyakit keluarga:
Sulit ibu pasein menderita Hipertensi dan
5
berkomunikasi mengalami stroke
TANDA VITAL
• Kesadaran : Composmentis ,
GCS E:4 M:NT V:NT
• TD : 190/105 mmHg
• Nadi : 98x/menit
• Suhu : 36,5oC
• Respirasi : 24x/menit

6
STATUS GENERALISATA
• Kepala : Normocephal • Cor : Inspeksi : Ictus Cordis tidak
terlihat Palpasi : Ictus Cordis teraba
• Mata : CA -/-, SI -/-, RC +/+, Pupil (-/-) isokor di LMC sinistra ICS V Perkusi : Batas
Jantung normal Auskultasi : BJ I/II N,
• Hidung : Rinore (-), Deviasi septum (-)
murmur (-), gallop (-)
• Mulut : Sianosis (-) • Abdomen: Inspeksi : Datar, sikatriks
(-) Auskultasi : BU (+) normal Palpasi
• Leher : Tidak ada pembesaran KGB
: Nyeri tekan (-) Perkusi : Timpani (+)
• Paru : Inspeksi : simetris, retraksi Auskultasi : Bising usus (+) normal
(-/-)Palpasi : NT , Perkusi : Sonor +/+ • Ekstemitas : akral hangat, edema
Auskultasi : Vesikuler +/+, Ronki (-/-), (-/-), CRT < 2 detik
Wheezing (-)
7
Status Psikitus
• Cara berpikir : NT
• Perasaan hati : NT
• Tingkah laku: normoaktif
• Ingatan : NT
• Kecerdasan : NT

8
Status Neurologis
• Kesadaran kualitatif : Compos Mentis
• Kesadaran kuantitatif (GCS) : E4 VNT MNT
• Kepala

Nyeri tekan : (-)


Simetris : Plika Labialis (-)
Pulsasi : (-)
• Leher

Sikap : Normal
Pergerakan : Normal
9
Status Neurologis
• Tanda Rangsang Meningeal : (-)

Kaku kuduk : -
Brudzinsky 1: -
Brudzinsky 2 : -|-
Brudzinsky 3: -|-
Brudzinsky 4: -
Laseque : -
Kernig :-
10
Status Neurologis
C. Nervus Kranialis
Nervus Kranialis Kanan Kiri
N I (Olfaktorius)
Subjektif NT NT
Objektif (dengan
NT NT
bahan)
N II (Optikus)
Tajam penglihatan NT NT
Lapangan pandang NT NT
Melihat warna Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Funduskopi Tidak dilakukan Tidak dilakukan
11
Status Neurologis
N III (Okulomotorius)
Sela mata Normal Normal
Ptosis Tidak ada Tidak ada
Pergerakan bola mata NT NT
Nistagmus NT NT
Ekso/endotalmus Tidak ada Tidak ada
Pupil

bentuk Bulat, isokor,  3 mm Bulat, isokor,  3 mm

reflex cahaya langsung + +

reflex cahaya tidak langsung + +


Diplopia NT NT
N IV (Trochlearis)
Pergerakan bola mata ke bawah- NT NT
dalam
Diplopia NT NT

12
Status Neurologis
N V (Trigeminus)
Motorik

Membuka mulut NT NT

Mengunyah

Menggigit
Sensorik

Oftalmikus

Maksila NT NT

Mandibula

Refleks kornea
N VI (Abdusen)
Pergerakan bola mata (lateral) NT NT

Diplopia NT NT

13
Status Neurologis
N VII (Fasialis)
Mengerutkan dahi NT NT

Menutup mata NT NT

Tinggi alis NT NT
Lipatan nasolabial Normal Normal

Sensasi lidah 2/3 depan NT NT

14
Status Neurologis
N VIII (Vestibularis)
Suara berbisik NT NT
Detik arloji NT NT
Rinne test NT NT
Weber test NT
Swabach test NT NT
Nistagmus NT NT
N IX (Glossofaringeus)
Hipersekresi saliva -
Refleks muntah NT NT

15
Status Neurologis
N X (Vagus)
Arkus faring NT
Menelan NT
Refleks muntah NT
N XI (Assesorius)
Memalingkan kepala NT
Mengangkat bahu NT NT
N XII (Hipoglosus)
Kedudukan lidah ketika NT
dijulurkan
Atrofi NT
Tremor NT
Disatria NT

16
Status Neurologis
Badan
Motorik
Respirasi Simetris Simetris
Duduk Simetris Simetris
Bentuk kolumna vertebralis
Pergerakan kolumna
vertebralis
Sensibilitas
Taktil NT NT
Nyeri NT NT
Thermi NT NT
Reflek
Reflek kulit perut atas NT NT
Reflek kulit perut tengah NT NT
Reflek kulit perut bawah NT NT

17
Status Neurologis
Anggota Gerak Atas
Motorik
Pergerakan Terbatas Baik
Kekuatan 1 5
Tonus Normal Normal
Trofi - -
Sensibilitas
Taktil NT NT
Nyeri NT NT
Thermi NT NT
Reflek
Biseps ++ ++
Triseps ++ ++
Radius ++ ++
Ulna ++ ++
Hoffman-Tromner - -
18
Status Neurologis
Anggota Gerak Bawah
Motorik
Pergerakan Terbatas Baik
Kekuatan 1 5
Tonus Normal Normal
Trofi - -
Sensibilitas
Taktil NT NT
Nyeri NT NT
Thermi NT NT
Reflek
Patella ++ ++
Achilles ++ ++
Babinsky - -
Chaddock - -
Rossolimo - -
Mendel-Bechterew - -
Schaefer - -
Oppenheim - -
Klonus Paha - -
Klonus Kaki - -
Tes Laseque - -
Tes Kernig - -

19
Status Neurologis
Koordinasi, Gait dan Keseimbangan Hasil Pemeriksaan
Cara berjalan NT
Test Romberg NT
Disdiadokinesis NT
Ataksia NT
Rebound Phomenon NT
Dismetria NT

Gerakan-gerakan Abnormal
Gerakan-gerakan Abnormal Hasil Pemeriksaan
Tremor - H. Tes tambahan
Alat Vegetatif Tes Nafziger Tidak dilakukan
Alat Vegetatif Hasil Pemeriksaan
Miksi Tidak ada kelainan
(belum BAB sejak Tes Valsava Tidak dilakukan
Defekasi
masuk rumah sakit)

20
Pemeriksaan Penunjang
Hasil Normal

WBC 9,8 (109/L) 4 – 10

RBC 4,64 (1012/L) 3,5 – 5,5

PLT 272(109/L) 100 – 300

Hb 13,4 g/dL 11 – 16

Ht 39,4% 35 – 50

GDS 158 mg/dL < 200 mg/dL

Ureum 14 mg/dL 15-39

Creatinin 0,7 mgdL 0,9 -1,3

Your Date Here Your Footer Here 21


Ringkasan
RESUME Tanda Rangsang meningeal :
S: pasien datang dengan keluhan bicara pelo terjadi mendadak Kaku kuduk : -
+ 1 hari SMRS. 4 jam setelah MRS pasien mengalami Brudzinsky 1 : -
kelemahan anggota gerak sebelah kanan yang terjadi secara Brudzinsky 2 : -|-
mendadak. Brudzinsky 3 : -|-
O: Brudzinsky 4 : -
Kesadaran : Composmentis, GCS: 15 E:4 M:x V:x Laseque : >700 / >700
Tekanan darah : 190/105 mmHg Kernig : >1350 / >1350
Nadi : 98x/menit
Suhu : 36,5oC Refleks patologis: Babinsky (-/-)
Respirasi : 24x/menit Refleks fisiologis: Biceps (++)/(++)
Triceps: (++)/(++)
Pemeriksaan ekstremitas : Patella: (++)/(++)
Motorik: kekuatan ekstremitas atas dextra dan sinistra: 1/5
Kekuatan ekstremitas bawah dextra dan sinistra: 1/5
Gerakan ekstremitas atas dextra tidak ada sinistra baik gerakan
ekstremitas bawah dextra tidak ada dan sinistra baik.
22
Ringkasan

(2,5x0) + (2x0) + (2x0) + (10% x 105) – (3x0) – 12 = -1,5


Interpretasi : Skor SSS > 1 = Stroke Hemoragik
Skor SSS < - 1 = Stroke Non Hemoragic
23
Ringkasan
A : Diagnosis Klinis :
• Global afasia
• Hemiparese dekstra
• Hipertensi grade II
Diagnosis Topis : Infark hemisfer sinistra
Diagnosis Etiologi : SNH
P:
Non Medikamentosa :
• Bed Rest
• Elevasi kepala 30 derajat
• Latihan berbicara dan menggerakkan anggota gerak
Medikamentosa
• IVFD Asering 20 gtt/menit P.O Lanaginkola 2x1 tab
• Inj. Mecobalamin 3x1 amp P.O Neuroaid 2x1 tab
• Inj. Citicolin 2x1 amp P.O Amlodipin 1x10 mg
• Inj. Omz 2x1 amp P.O Candesartan 1x8 mg
• P.O aspilet 4x80 mg 24
II TINJAUAN PUSTAKA

DEFENISI

Stroke atau serangan otak adalah sindrom klinis yang awal timbulnya
mendadak, progresif, cepat, berupa defisit neurologis fokal dan atau
global, yang berlangsung 24 jam atau lebih atau langsung menimbulkan
kematian, dan semata-mata di sebabkan oleh gangguan peredaran
darah otak non traumatik.

Your Date Here Your Footer Here 25


II TINJAUAN PUSTAKA

ETIOLOGI

Stroke non hemoragik bisa terjadi akibat suatu dari dua


mekanisme patogenik yaitu trombosis serebri atau emboli
serebri.

Your Date Here Your Footer Here 26


II TINJAUAN PUSTAKA
PATOFISIOLOGI

Your Date Here Your Footer Here 27


Stroke non hemoragik yang mencakup

TIA (Transient Ischemic Attack)

Stroke in-evolution

Klasifikasi Stroke trombotik

Stroke embolik

Stroke akibat komperesi terhadap arteri oleh proses di luar arteri seperti tumor, abses, granuloma.

Your Date Here Your Footer Here 28


Berdasarkan subtipe penyebab

Stroke lakunar

Stroke trombotik pembuluh besar


Klasifikasi
Stroke embolik

Stroke kriptogenik

Your Date Here Your Footer Here 29


1. Usia

2. Jenis kelamin Non-


3. Herediter modifikasi
4. Ras atau Etnik

Riwayat stroke terdahulu TIA


Hipertensi Hiperkolesterol
Faktor
Resiko Modifikasi a
Penyakit jantung coroner
a
Obesitas
Diabetes Melitus Merokok

INFOGRAPHIC
EDUCATION
designed by

tinyppt.com
MANIFESTASI KLINIS
1.Disekuilibrium
2.Diskoordinasi muskular
3.Tremor (gemetar)
4.Ataksia
5.Hemiparesis 31
PEMERIKSAAN FISIK
1. Status mental g. Kosakata

a. Tingkat kesadaran h. Respons emosional


b. Bicara i. Daya ingat
c. Orientasi j. Berhitung
d. Pengetahuan kejadian-kejadian k. Pengenalan benda
mutakhir
l. Praksis (integrasi aktivitas
e. Pertimbangan motorik).
f. Abstraksi
32
PEMERIKSAAN FISIK
Nervus kranial
Fungsi motorik Fungsi sensorik
a. Sentuhan ringan
Refleks b. Sensasi nyeri
c. Sensasi getar
a. Fisiologis
d. Propriosepsis (sensasi posisi)
b.Patologis e. Lokalisasi taktil.
Your Date Here Your Footer Here 33
1. Gula darah

2. Profil lipid

1. CT scan
2. MRI (magnetic resonance
PEMERIKSAAN
PENUNJANG Pencitraan imaging)
3.
a
Ultrasonografi
a dan MRA
(magnetic resonance angiography)
4. Angiografi otak

INFOGRAPHIC
EDUCATION
designed by

tinyppt.com
TATALAKSANA
1. Prinsip penatalaksanaan stroke non hemoragik 2) Ekstensi teritori infark, terapinya dengan
heparin yang dapat mencegah trombosis yang
a. Memulihkan iskemik akut yang sedang
progresif dan optimalisasi volume dan tekanan
berlangsung (3-6 jam pertama) menggunakan
darah yang dapat menyerupai kegagalan perfusi.
trombolisis
3) Konversi hemoragis
b. Mencegah perburukan neurologis dengan jeda
waktu sampai 72 jam yang diantaranya yaitu : c. Mencegah stroke berulang dini dalam 30
hari sejak onset gejala stroke terapi dengan heparin
1) Edema yang progresif dan pembengkakan akibat
infark. Terapi dengan manitol dan hindari cairan
hipotonik.

Your Date Here Your Footer Here 35


TATALAKSANA 1) Hipertensi diobati jika terdapat kegawat
daruratan hipertensi neurologis seperti, iskemia
2. Protokol penatalaksanaan stroke non miokard akut, edema paru kardiogenik, hipertensi
hemoragik akut maligna (retinopati), nefropati hipertensif, diseksi
aorta.
a. Pertimbangan rt-PA
2) Hipertensi diobati jika tekanan darah
b. Pemantauan irama jantung sangat tinggi pada tiga kali pengukuran selang 15
menit dimana sistolik >220 mmHg, diastolik >120
c. Tekanan darah tidak boleh cepat-cepat mmHg, tekanan arteri rata-rata >140 mmHg.
diturunkan
3) Pasien adalah kandidat trombolisis
intravena dengan rt-PA dimana tekanan darah
sistolik >180 mmHg dan diastolik

Your Date Here Your Footer Here 36


TATALAKSANA e. Pertimbangkan pemberian heparin intravena di

• d. Pertimbangkan observasi di unit rawat mulai dosis 800 unit/jam, 20.000 unit dalam 500
ml salin normal dengan kecepatan 20 ml/jam,
intensif pada pasien dengan tanda klinis
sampai masa tromboplastin parsial mendekati
atau radiologis adanya infrak yang masif,
1,5 kontrol pada kondisi:
kesadaran menurun, gangguan pernafasan
1) Kemungkinan besar stroke kardioemboli
atau stroke dalam evolusi.
2) TIA atau infrak karena stenosis arteri karotis
e. Pertimbangkan konsul ke bedah saraf untuk
3) Stroke dalam evolusi
infark yang luas.
4) Diseksi arteri
f. Pertimbangkan scan resonasi magnetik pada
5) Trombosis sinus dura Heparin merupakan
pasien dengan stroke vetebrobasiler atau
kontraindikasi relatif pada infrak yang luas.
sirkulasi posterior atau infrak yang tidak nyata
pada CT scan.
Your Date Here Your Footer Here 37
KOMPLIKASI
• Demam • Dekubitus

• Kekurangan nutrisi • Defisit sensorik, kognitif, memori,


bahasa, emosi serta visuospasial
• Hipovolemia
harus di lakukan neurorestorasi dini.
• Hiperglikemi dan • Trombosis vena dalam
hipoglikemi
• Infeksi vesika, pembentukan batu,
• Atelektasis paru gangguan sfingter vesika

Your Date Here Your Footer Here 38


PROGNOSIS
Prognosis stroke dipengaruhi oleh sifat dan tingkat keparahan defisit neurologis yang dihasilkan.
usia pasien, penyebab stroke, gangguan medis yang terjadi bersamaan juga mempengaruhi
prognosis. Secara keseluruhan, kurang dari 80% pasien dengan stroke bertahan selama paling
sedikit 1 bulan, dan didapatkan tingkat kelangsungan hidup dalam 10 tahun sekitar 35%. pasien
yang selamat dari periode akut, sekitar satu setengah samapai dua pertiga kembali fungsi
independen, sementara sekitar 15% memerlukan perawatan institusional. Di Indonesia, diperkirakan
setiap tahun terjadi 500.000 penduduk terkena serangan stroke, dan sekitar 25% atau 125.000 orang
meninggal dan sisanya mengalami cacat ringan atau berat. Sebanyak 28,5% penderita stroke
meninggal dunia, sisanya menderita kelumpuhan sebagian maupun total. Hanya 15% saja yang
dapat sembuh total dari serangan stroke dan kecacatan.
39
Analisis Kasus
Dari anamnesis di dapatkan pasien datang dengan keluhan bicara pelo sejak 1 hari SMRS
dan 4 jam setelah MRS pasien mengalami kelemahan kedua anggota gerak sebelah kanan
yang terjadi secara mendadak. Pasien memiliki riwayat hipertensi sejak 20 tahun yang lalu
dengan pengobatan yang terkontrol. Pasien memiliki riwayat stroke 3 tahun yang lalu
dengan gejala yang sama tetapi tanpa hemiparese.

Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran pasien compos mentis. Pada
pemeriksaan motorik didapatkan adanya kelemahan pada anggota gerak kanan dengan
kekuatan otot motorik 1/1. Pemeriksaan refleks fisiologis, tidak terdapat peningkatan
refleks biseps, triseps, radius, dan ulna baik pada sisi tubuh sebelah kiri maupun sebelah
kanan. Pada pemeriksaan tonus otot dan pemeriksaan sensorik didapatkan normal baik
pada sisi kiri maupun sisi kanan tubuh. Refleks patologis tidak ditemukan pada pasien ini.

Your Date Here Your Footer Here 40


Analisis Kasus

Dari anamnesis, pasien memiliki beberapa faktor resiko untuk terkena stroke yaitu : Tidak
dapat dimodifikasi (Usia, Jenis Kelamin) dan dapat dimodifikasi ( hipertensi)

Dari pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran pasien compos mentis secara kualitatif
namun secara kuantitatif tidak dapat dinilai karena pasien mengalami afasia global yaitu
tidak dapat berbicara dan tidak dapat mengerti pembicaraan.

Your Date Here Your Footer Here 41


Analisis Kasus

Gangguan yang biasanya terjadi yaitu gangguan mototik (hemiparese), sensorik


(anestesia, hiperestesia, parastesia/geringgingan, gerakan yang canggung serta simpang
siur, gangguan nervus kranial, saraf otonom (gangguan miksi, defeksi,salvias), fungsi luhur
(bahasa, orientasi, memori, emosi) yang merupakan sifat khas manusia, dan gangguan
koordinasi (sidrom serebelar).

Gejala klinis tersering yang terjadi yaitu hemiparese yang dimana penderita stroke non
hemoragik yang mengalami infrak bagian hemisfer otak kiri akan mengakibatkan
terjadinya kelumpuhan pada sebelah kanan dan begitu pula sebaliknya.

Your Date Here Your Footer Here 42


Analisis Kasus

Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan menggunakan skala


diagnosis skor siriraj dan algoritma gajah mada.

Terapi yang diberikan pada penderita ini adalah

1. Non Medikamentosa :

Bed Rest

Elevasi kepala 30 derajat

Latihan berbicara dan menggerakkan anggota gerak


Your Date Here Your Footer Here 43
Analisis Kasus
2. Medikamentosa

IVFD Asering 20 gtt/menit

Inj. Mecobalamin 3x1 amp

Inj. Citicolin 2x1 amp

Inj. Omz 2x1 amp

P.O aspilet 4x80 mg

P.O Candesartan 1x8 mg

P.O Amlodipin 1x10 mg

P.O Neuroaid 2x1 tab


Your Footer Here 44
P.O Lanaginkola 2x1 tab
Kesimpulan
Stroke adalah suatu penyakit defisit neurologis akut yang disebabkan oleh gangguan
pembuluh darah otak yang terjadi secara mendadak dan dapat menimbulkan cacat atau
kematian.
Banyak faktor resiko yang mengakibatkan seseorang terkena stroke yaitu : Tidak dapat
dimodifikasi (usia, jenis kelamin, gen, ras) dan dapat dimodifikasi (riwayat stroke,
penyakit jantung coroner, hipertensi, diabetes mellitus, TIA, hiperdislipidemia, obesitas,
merokok).
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, gejala dan tanda klinis serta dibantu
menggunakan skor siriraj dan algoritma gajah mada
Terapi yang diberikan pada pasien ini adalah Non Medikamentosa : Bed Rest, Elevasi
kepala 30 derajat, Latihan berbicara dan menggerakkan anggota gerak dan
Medikamentosa IVFD Asering 20 gtt/menit, Inj. Mecobalamin 3x1 amp, Inj. Citicolin 2x1
amp, Inj. Omz 2x1 amp, P.O aspilet 4x80 mg, P.O Candesartan 1x8 mg, Amlodipin 1x10
Your Date Here Your Footer Here 45
mg, P.O Neuroaid 2x1 tab dan P.O Lanaginkola 2x1 tab
THANK YOU !

Made with by

Anda mungkin juga menyukai