Anda di halaman 1dari 3

Probrabilitas

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, probabilitas berarti "kemungkinan". Peluang atau
kebolehjadian atau dikenal juga sebagai probabilitas adalah cara untuk mengungkapkan
pengetahuan atau kepercayaan bahwa suatu kejadian yang akan berlaku atau telah
terjadi. Secara umum probabilitas dapat dipahami sebagai suatu nilai dari 0 sampai
dengan 1 yang menunjukkan seberapa besar kemungkinan terjadinya suatu peristiwa.
Probabilitas dapat dijadikan ukuran ketidakpastian sedangkan ketidakpastian adalah
bagian dari proses pengambilan kebijakan. Mempelajari probabilitas kejadian sangat
bermanfaat bagi pengambilan keputusan yang tepat, karena kehidupan didunia tidak
ada kepastian, dan setiap pengambil keputusan jarang meemiliki informasi yang
lengkap, sehingga perlu untuk mengetahui berapa besar probabilitas suatu peristiwa
yang terjadi. Dengan demikian teori probabilitas dapat memberikan landasan yang kuat
tentang bagaimana menelaah ketidakpastian secara logis dan rasional terhadap masalah-
masalah yang dihadapi oleh para pengambil kebijakan.

Distribusi binomial
Distribusi binomial ditemukan oleh James Bernoulli. Distribusi binomial adalah suatu
distribusi teoretis yang menggunakan variabel random diskrit yang memiliki dua
ketegori, seperti nol atau satu, sukses atau gagal, ya atau tidak, laki-laki atau perempuan.
Distribusi ini seringkali digunakan untuk memodelkan jumlah keberhasilan pada jumlah
sampel n dari jumlah populasi N. Apabila sampel tidak saling bebas (yakni pengambilan
sampel tanpa pengembalian), distribusi yang dihasilkan adalah distribusi
hipergeometrik, bukan binomial. Semakin besar N daripada n, distribusi binomial
merupakan pendekatan yang baik dan banyak digunakan.
Distribusi binomial memiliki ciri-ciri berikut. 1. Setiap percobaan hanya memiliki dua
peristiwa, seperti ya-tidak, sukses-gagal. 2. Probabilitas suatu peristiwa adalah tetap,
tidak berubah untuk setiap percobaan. 3. Percobaannya bersifat independen atau dengan
pengembalian, artinya peristiwa dari suatu percobaan tidak mempengaruhi atau
dipengaruhi peristiwa dalam percobaan lainnya. 4. Jumlah atau banyaknya percobaan
yang merupakan komponen percobaan binomial harus tertentu.
Contoh :
1. sebuah dadu dilempar sepuluh kali dan dihitung berapa jumlah muncul angka
empat. Distribusi jumlah acak ini adalah distribusi binomial dengan n = 10 dan p =
1/6.
2. Contoh lain, sebuah uang logam dilambungkan tiga kali dan dihitung berapa jumlah
muncul sisi depan. Distribusi jumlah acak ini merupakan distribusi binomial dengan
n = 3 dan p = 1/2.

Asas-asas dalam menghitung probabilitas, terkait hubungan antara peristiwa yang satu
dengan peristiwa yang lainnya
Peristiwa saling meniadakan/saling asing (Mutually Exclusive)
Dua atau lebih peristiwa dikatakan “mutaully exclusive” apabila kedua atau lebih
peristiwa itu tidak dapat terjadi bersama-sama. Hal ini berarti terjadinya peristiwa yang
satu sekaligus menghapuskan kemungkinan terjadinya peristiwa yang lain.
Misalkan peristiwa A adalah mandi dan perintiwa B adalah makan. Peristiwa A dan B
tidak dapat terjadi bersama-sama artinya kalau A terjadi yaitu mandi, maka pada saat
yang bersamaan tidak mungkin terjadi peristiwa B yaitu makan.

Peristiwa yang tidak saling meniadakan


Dua atau lebih peristiwa dikatakan tidak saling meniadakan apabila kedua atau lebih
peristiwa itu dapat terjadi secara bersama-sama. Akan tetapi perlu dicatat bahwa kedua
peristiwa itu tidak harus selalu muncul bersama-sama.
Contoh : Pelemparan 2 buah dadu bersama-sama :
Peristiwa A adalah nilai dadu pertama adalah 3  P(A) =6/36
Peristiwa B adalah nilai dadu kedua 3  P(B) = 6/36
Peristiwa (A dan B) = nilai dadu 1 dan dadu 2 adalah 1  (PA dan B) = 1/36
P (A atau B) = P (A) + P (B) - P (AB)
P(A atau B) = 6/36 * 6/36 – 1/36= 11/36

Peristiwa yang Komplimen


Apabila di dalam sebuah sample terdapat peristiwa A dan buka A, sedangkna peristiwa
bukan A mengandung semua unsur dalam ruang sampel kecuali peristiwa A, maka
peristiwa bukan A merupakan komplementer bagi peristiwa A.

Peristiwa Independent
Suatu peristiwa dikatakan independen jika terjadi atau tidak terjadinya suatu peristiwa
tidak mempengaruhi peluang terjadinya peristiwa lain. Probabilitas peristiwa A dan B
jika diketahui kedua peristiwa tersebut independen dapat dirumuskan sebagai berikut :
P (A dan B) = P (A) x P (B)
Peristiwa Dependent
Suatu peristiwa dikatakan dependen jika terjadi atau tidak terjadinya suatu peristiwa
mempengaruhi peluang terjadinya peristiwa lain. Dua peristiwa dikatakan dipenden
apabila peristiwa yang satu dipengaruhi atau tergantung pada peristiwa yang lain.

Anda mungkin juga menyukai