Anda di halaman 1dari 4

Resume I

Teori-Teori Dasar, Pembentukan, dan Klasifikasi Ikatan Kimia

Pada pertemuan pertama Kimia Organik Bersama dosen Bapak Gelgel hari ini
dilakukan presentasi poster kelompok mengenai teori atom, ikatan atom, dan ikatan molekul.
Untuk teori atom dimulai dari kelompok 1.1 yang membahas mengenai teori atom yang
disampaikan oleh Dalton. Teori atom Dalton adalah setiap elemen kimia terdiri dari partikel-
partikel yang tak terpisahkan, atom berbentuk bola pejal dimana suatu atom dari unsur yang
sama memiliki massa dan sifat-sifat lain yang sama sedangkan atom dari unsur berbeda akan
memiliki sifat yang berbeda pula. Teori ini memiliki kelebihan yaitu dapat menerangkan
hukum kekekalan massa dan hukum perbandingan tetap sedangkan kekurangan dari teori ini
adalah tidak mampu menjelaskan sturktur dan komposisi atom. Kelompok 1.2 membahas
mengenai teori atom J.J Thompson, pada tahun 1897 thompson melakukan percobaan dengan
tabung sinar katoda yang kedua ujungnya dipasangi pelat logam yang berfungsi sebagai
elektrode (anion dan kation). Dari percobaan tersebut ditemukan bahwa sinar katoda dapat
dibelokkan dan dalan medan listrik sinar katoda tertarik oleh ion positif tetapi ditolak oleh ion
negatif sehingga sinar katoda inilah yang disebut elektron. Teori atom Thompson
mengibaratkan atom sebagai roti kismis karena atom terdiri dari materi positif dan di dalamnya
tersebar elektron sehingga atom akan bersifat netral. Kelebihan dari teori atom ini adalah dapat
menerangkan dapat menerangkan sifat listrik atom, partikel subatomik (partikel yang lebih
kecil dari atom), dan dapat menentukan massa elektron lebih kecil dari massa atom.
Kekurangan dari teori atom ini adalah tidak dapat menjelaskan dinamika reaksi kimia, susunan
muatan positif dan negatif di dalam atom, dan gerakan elektron dalam atom. Kelompok 1.3
membahas teori atom Rutherford yang mengibaratkan atom sebagai tata surya dengan matahari
sebagai inti atom (positif) dan planet yang mengelilingi matahari sebagai elektron. Rutherford
juga menjelaskan jari-jari inti atom jauh lebih kecil daripada jari-jari atom sehingga sebagian
volume atom adalah ruang kosong bukan bola pejal. Kelemahan dari teori atom ini adalah
bertentangan dengan teori gelombang elektromagnetik Maxwell, tidak dapat menjelaskan
terjadinya spektrum garis atom hidrogen, dan tidak dapat menerangkan struktur atom yang
stabil. Selanjutnya kelompok 1.4 membahas teori atom Bohr, Niels Bohr menjelaskan bahwa
elektron bergerak mengelilingi inti pada lintasan-lintasan tertentu yang disebut kulit atau
tingkat energi elektron, elektron dapat berpidah dari satu lintasan ke lintasan lainnya dimana
perpindahan energi dari tingkat energi tinggi ke rendah disertai pemancaran energi sedangkan
perpindahan energi dari tingkat energi rendah ke tinggi disertai penyerapan energi. Kelebihan
dari teori atom ini adalah atom terdiri dari beberapa kulit untuk tempat berpindahnya elektron
dan dapat menjelaskan dengan baik spektrum atom hidrogen. Kelemahan dari teori atom ini
adalah tidak dapat menjelaskan efek zeeman & efek strack dan tidak dapat menjelaskan
pengaruh medan magnet terhadap atom. Kelompok 1.5 membahas model atom quantum oleh
schrodinger, ia menjelaskan bahwa awan elektron disekitar inti menunjukkan tempat
kebolehjadian elektron sementara orbital menggambarkan tingkat energi elektron. Ciri khas
atom mekanika kuantum adalah gerakan elektron memiliki sifat gelombang sehingga
lintasannya mengikuti orbital, ada empat bilangan yang mencirikan orbital elektron yaitu
bilangan kuantum (bilangan kuantum utama, azimut, magnetic, spin). Kelomok 1.6 membahas
aplikasi model schrodinger dalam ikatan molekular, berdasarkan pendekatan teori kuantum
muncul dua teori yaitu teori ikatan valensi dan teori orbital molekul. Teori orbital molekul ini
mengasumsikan bahwa atom atom yang berikatan merupakan sekumpulan inti dan elektron
yang berinteraksi yang dapat diterapkan pada molekul homointi dan heterointi (misalnya HCl).

Topik pembahasan kedua pada pertemuan ini adalah ikatan atom, dimulai dari
kelompok 2.1 yang membahas ikatan antar atom dan sistem orbital, jenis ikatan yang dapat
terjadi adalah ikatan ion, ikatan kovalen, dan ikatan logam. Kelompok 2.2 membahas ikatan
ion yakni ikatan antara atom logam dengan non logam. Atom logam akan cenderung melepas
elektronnya dan menjadi kation sedangkan atom non logam akan menangkap elektron dari
atom logam sehingga menjadi anion. Ikatan ini bersifat kuat dan memiliki perbedaan
keelektronegatifan yang besar, contohnya adalah NaCl. Kelompok 2.3 membahas ikatan
kovalen yakni ikatan yang terjadi antar atom non logam dengan non logam karena penggunaan
bersama pasangan elektron bebas. Jenis ikatan kovalen berdasarkan pembentukannya ada
empat yaitu ikatan kovalen tunggal, kovalen rangkap dua, kovalen rangkap tiga, dan kovalen
koordinasi sedangkan berdasarkan polarisasinya ada ikatan kovalen polar dan non polar.
Kelompok 2.4 membahas ikatan logam yakni ikatan yang terbentuk karena penggunaan
bersama pasangan elektron elektron valensi antar logam misalnya besi, seng, perak. Kelompok
2.5 membahas ikatan hidrogen yakni interaksi tarik menarik antar atom yang memiliki
keelektronegatifan tinggi dengan atom hidrogen yang berikatan dengan aktom yang bersifat
elektronegatif tinggi seperti N, O, F. Sifat dari ikatan ini adalah lebih kuat dari ikatan van der
waals namun lebih lemah dari ikatan kovalen. Kelompok 2.6 membahas ikatan dipol-dipol
yakni interaksi antar molekul yang menimbulkan adanya tarik menarik antar muatan berlainan
tanda karena perbedaan keelektronegatifan dan tolak menolak antar molekul muatan sama
tanda yang biasanya terjadi pada molekul polar dengan molekul polar contohnya: HCl.
Topik pembahasan ketiga pada pertemuan ini adalah ikatan antar molekul, dimulai dari
kelompok 3.1 yang membahas ikatan gaya antar molekul yang merupakan gaya yang
dihasilkan dari interaksi antar senyawa molekul dan senyawa ion dimana urutan kekuatan
ikatan adalah ikatan hidrogen yang paling kuat lalu ikatan van der waals dan yang terakhir
ikatan gaya london. Kelompok 3.2 membahas ikatan van der waals yakni gaya tarik menarik
antar molekul dalam senyawa kovalen. Ikatan ini terjadi pada senyawa polar yang tidak
membentuk ikatan hidrogen atau senyawa polar yang perbedaan keelektronegatifannya rendah.
Contohnya pada CH4 dimana perbedaan keelektronegatifan antar C dengan H kecil. Kelompok
3.3 membahas ikatan hidrogen yakni interaksi dipol-dipol antara atom hidrogen dengan
senyawa polar misalnya N-H, O-H, F-H dengan atom elektronegatif seperti O, N, F namun
ikatan hidrogen tidak dapat terjadi pada karbon dan hidrogen misalnya CH4. Kelompok 3.4
membahas ikatan dipol antar molekul yang terdiri dari gaya dipol-dipol yaitu interaksi tarik
menarik dan tolak menolak antar molekul polar, gaya london yaitu gaya tarik menarik
sementara antar elektron, dan ikatan hidrogen. Kelompok 3.5 membahas ikatan molekul
dengan reseptor, reseptor merupakan suatu makromolekul seluler yang spesifik dan langsung
berikatan dengan ligan obat untuk memicu signalling kimia sehingga menimbulkam efek.
Kelompok 3.6 membahas ikatan gaya london yakni interaksi saling tarik molekul non polar
dengan antaraksi dipol-dipol yang lemah. Ukuran dan bentuk dapat mempengaruhi besarnya
gaya london seperti semakin besar molekul maka semakin besar gaya london dan sebaliknya,
apabila molekul memiliki bentuk memanjang maka akan lebih mudah dipol sehingga gaya
london lebih besar.

Selanjutnya setelah presentasi kelompok diadakan diskusi mengenai apa manfaat kita
sebagai farmasis mempelajari kimia organik dimana kimia organik ini sangat berguna karena
banyak tersedia di alam dan banyak digunakan oleh farmasis untuk membuat obat-obatan.
Setelah itu dosen mereview ulang materi hasil poster kelompok yakni teori atom dalton berupa
bola pejal, lalu ada teori thompson disinari sinar katoda bola tersebut ada yang menembus sinar
dan berbelok dikarenakan ada muatan positif dan negatif sehingga atom netral, lalu ada teori
rutherford, teori bohr adanya kulit kulit atom, lalu ada teori mekanika kuantum bahwa atom
memiliki arah tertentu, kulit, sub kulit dan spin elektron. Selanjutnya dibahas ikatan atom
dengan atom, ikatan ion antara positif dengan negatif, ikatan kovalen dengan penggunaan
bersama pasangan elektron bebas yang ikatannya sangat kuat contohnya CH4, CH3COOH,
ikatan logam misalnya emas murni yang lembek dengan tembaga sehingga menimbulkan
ikatan logam menjadi ikatan kuat, ikatan hidrogen merupakan ikatan semi ion misalnya O
dengan H yang membentuk jembatan ion atau jembatan hidrogen, dan ikatan dipol-dipol
disebabkan karena density atau kerapatan dari elektron sehingga atom agak postif dan agak
negatif akan berikatan, lalu ikatan antar molekul, ikatan van der waals berupa awan elektron
yang lebih luas antara non polar dengan non polar yang cenderung berikatan namun lemah
ikatannya, ikatan dengan reseptor yang juga memiliki awan elektron yang bisa berikatan namun
terhalang oleh struktur atom tersebut biasanya terjadi ikatan dipol-dipol, ikatan hidrogen,
ikatan van der waals, ikatan gaya london karena ikatannya cenderung lemah.

Anda mungkin juga menyukai