Anda di halaman 1dari 2

Ketika otot-otot tidak digunakan, suatu kondisi yang disebut atrofi sering terjadi.

Atrofi adalah
menyusutnya jaringan otot. Jika latihan fisik di gym akan melatih otot, memicu otot untuk tumbuh kuat
dan lebih besar, atrofi justru sebaliknya. Atrofi adalah berkurang atau hilangnya massa otot akibat otot
sudah terlalu lama tidak digunakan.

Kurangnya aktivitas menyebabkan otot menyusut dan lemah. Setelah penderita stroke siap untuk aktif
kembali, lemahnya otot atrofi ditambah lemah akibat dari stroke membuat olahraga menjadi tantangan
yang sulit.

Salah satu metode yang digunakan untuk memulai aktivitas fisik sebelum pasien siap melakukan terapi
adalah menggerakan lengan dan kaki pasien secara perlahan. Hal ini sering dilakukan untuk pasien stroke
di rumah sakit yang tidak mampu untuk melakukan aktivitas. Ada beberapa manfaat dari menggerakkan
otot pasif, yaitu membantu untuk menghindari luka akibat tekanan pada satu bagian tubuh ketika
berbaring di tempat tidur atau duduk di kursi dalam waktu yang lama. Hal ini dapat membantu
mencegah penggumpalan darah yang dapat terjadi pada lengan atau kaki karena kurang bergerak.
Gerakan pasif telah juga diyakini sebagai metode mencegah pembekuan darah. Gerakan pasif dapat
membantu untuk meminimalkan beberapa kerusakan saraf dan kekakuan otot yang biasanya terjadi
selama tidak aktifnya otot dalam waktu lama.

Meski atrofi adalah kondisi yang tidak menyenangkan, ini dapat disembuhkan. Banyak pasien stroke
menjadi tertekan ketika mereka mengamati tubuh kurus mereka yang tampak lemah dan kurang gizi.
Setelah stroke, gangguan makan merupakan hal umum bagi penderita stroke sehingga berat badan
langsung turun setelah stroke. Bahkan dengan upaya optimal memberikan makan di rumah sakit, banyak
pasien yang mengalami kesulitan menelan sehinggaberat badan pun tetap turun drastis. Keluarga sering
kali sangat prihatin melihat otot kurus anggota keluarga yang disayanginya itu.

Namun, melanjutkan nutrisi dan aktivitas fisik secara perlahan dapat membantu menyembuhkan atrofi,
memungkinkan otot untuk memperbaiki ukuran dan bentuknya. Butuh beberapa waktu untuk
mengembangkan dan membangun kembali otot. Setelah penderita stroke mulai melanjutkan kegiatan
fisik dengan terapi fisik yang aman di rumah, nafsu makan akan mulai membaik. Sering kali dibutuhkan
perencanaan dan perhatian khusus untuk menjaga asupan protein yang baik dan kalori yang cukup.
Kegiatan ringan seperti berjalan beberapa langkah atau bahkan mandi mungkin tampak melelahkan pada
awalnya. Ekspektasi dan peningkatan secara bertahap dapat membantu mencegah keputusasaan. Otot
yang terganggu akibat stroke masih bisa membaik berkat gerakan pasif jangka panjang. Hal ini
membantu koordinasi dan kesehatan secara keseluruhan.

Atrofi merupakan konsekuensi umum dari kurangnya penggunaan otot. Dengan waktu, latihan, dan gizi
yang baik penderita stroke dapat pulih dari atrofi.

Anda mungkin juga menyukai