Anda di halaman 1dari 9

TUGAS ASSESMEN

BECK DEPRESSION INVENTORY (BDI) II DAN BENDER GESTALT (BG) II

Dosen Pengampu :
Martaria Rizki Rinaldi, M.Psi.

Nama: Nathalia
Nindi
Kristyaningrum

Nim: 17511027

Magister Psikologi Profesi Fakultas Psikologi


Universitas Mercu Buana
Yogyakarta
2018
BECK DEPRESSION INVENTORY (BDI) II

A. IDENTITAS TESTEE
Nama : Fransisca Ratri Susanti
Jenis kelamin : Perempuan
Tempat/tanggal lahir : Yogyakarta, 16 Maret 1992
Usia : 25 tahun
Pendidikan : S1 Matematika
Pekerjaan : Guru Matematia dan Perancang Soal-Soal Matematika
Alamat : Potrowangsan, Sidoarum, Godean
Tanggal tes : 2 Februari 2018
Tester : Nathalia Nindi Kristyaninrum

B. STRUKTUR KELUARGA
No. Nama Anggota Jenis Usia Pendidikan Pekerjaan
Keluarga Kelamin (tahun)
1. Heribertus Sandi Laki-laki 77 SLTA Petani

2. Anastasia Supartini Perempuan 63 SLTP Swasta

3. Lucia Rini Widayati Perempuan 34 D3 Swasta

4. Bernadetha Lumiastuti Perempuan 29 SMA Swasta

5. Fransisca Ratri Susanti Perempuan 25 S1 Administrasi


Matematika Bimbel

C. LATAR BELAKANG SUBJEK


Subjek lahir di Yogyakarta, sejak kecil subjek tumbuh dan berkembang di kota
Yogyakarta. Ketika SD subjek sangat menyukai pelajaran yang berkaitan dengan
hapalan, seperti IPS dan pelajaran Komputer. Pada saat, subjek duduk di bangku SMP,
subjek menyukai pelajaran Biologi dan Ekonomi. Pelajaran yang tidak di sukai adalah
Fisika. Pada saat duduk di bangku SMA subjek masuk pada jurusan IPS. Pada jurusan
tersebut, subjek menaruh minat pada pelajaran menghitung seperti Matematika,
Ekonomi, dan Akuntansi. Subjek mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan ke
perguruan tinggi. Dari beberapa jurusan yang ditawarkan oleh beasiswa tersebut, subjek
memilih untuk melanjutkan ke jurusan Matematika murni. Subjek sejak SMA mulai
menaruh minat pada tugas-tugas yang berkaitan dengan komputer, seperti menggukaan
Exel dan Adobe untuk menyelesaikan tugas-tugasnya. Setelah lulus S1, subjek sempat
menjadi guru Matematika dan Komputer di SD dekat tempatnya tinggal. Saat ini, subjek
bekerja sebagai administrasi di bimbel dekat tempat tinggalnya dan juga menjadi guru
les. Selain itu, aktivitas subjek saat ini adalah menulis buku-buku bank soal-soal
matematika yang dia kerjakan bekerjasama dengan beberapa temannya.

D. HASIL TES
1. Kategorisasi dan Analisis per Aitem
Berdasarkan hasil tes BDI II yang telah dilakukan, subjek memperoleh skor
sebesar 15. Hasil tersebut mengindikasikan bahwa subjek saat ini berada dalam
kategori depresi ringan.
Berikut adalah penjabaran dari aitem-aitem yang telah dijawab oleh subjek.
Pada aitem nomor 1 mengenai Sadness, subjek menunjukkan bahwa dalam
seminggu terakhir dia tidak merasa sedih.
Pada aitem nomor 2 mengenai Pessimism, subjek menunjukkan bahwa dalam
seminggu terakhir dia merasa optimis mengenai masa depannya.
Pada aitem nomor 3 mengenai Past Failure, subjek menunjukkan bahwa dalam
seminggu terakhir dia merasa hanya melakukan sedikit sekali hal-hal yang berguna
atau berarti dengan berhasil. Pernyataan subjek ini memperoleh skor 2.
Pada aitem nomor 4 mengenai Loss of Pleasure, subjek menunjukkan bahwa
dalam seminggu terakhir dia merasa sering sekali merasa bosan. Pernyataan subjek
ini memperoleh skor 1.
Pada aitem nomor 5 mengenai Guilty Feelings, subjek menunjukkan bahwa
dalam seminggu terakhir dia merasa sering sekali merasa bersalah atau tidak
berguna. Pernyataan subjek ini memperoleh skor 1.
Pada aitem nomor 6 mengenai Punishment Feelings, subjek menunjukkan
bahwa dalam seminggu terakhir dia tidak merasa sedang dihukum.
Pada aitem nomor 7 mengenai Self-Dislike, subjek menunjukkan bahwa dalam
seminggu terakhir dia tidak merasa kecewa terhadap diri sendiri.
Pada aitem nomor 8 mengenai Self-Criticalness, subjek menunjukkan bahwa
dalam seminggu terakhir dia cenderung menyalahkan dirinya sendiri atas kesalahan-
kesalahan yang dia perbuat. Pernyataan subjek ini memperoleh skor 2.
Pada aitem nomor 9 mengenai Suicidal Thoughts or Wishes, subjek
menunjukkan bahwa dalam seminggu terakhir dia tidak mempunyai pikiran apa pun
untuk menyakiti diri sendiri.
Pada aitem nomor 10 mengenai Crying, subjek menunjukkan bahwa dalam
seminggu terakhir dia tidak lagi menangis seperti biasanya.
Pada aitem nomor 11 mengenai Agitation, subjek menunjukkan bahwa dalam
seminggu terakhir dia tidak lebih jengkel dari biasanya.
Pada aitem nomor 12 mengenai Loss of Interest, subjek menunjukkan bahwa
dalam seminggu terakhir dia merasa untuk sekarang tidak begitu tertarik terhadap
orang lain dibandingkan dulu. Pernyataan subjek ini memperoleh skor 1.
Pada aitem nomor 13 mengenai Indecisiveness, subjek menunjukkan bahwa
dalam seminggu terakhir dia mencoba menunda-nunda dalam mengambil keputusan.
Pernyataan subjek ini memperoleh skor 1.
Pada aitem nomor 14 mengenai Worthlessness, subjek menunjukkan bahwa
dalam seminggu terakhir dia tidak merasa penampilannya lebih jelek daripada dulu.
Pada aitem nomor 15 mengenai Loss of Energy, subjek menunjukkan bahwa
dalam seminggu terakhir dia memerlukan usaha tambahan untuk memulai suatu
pekerjaan. Pernyataan subjek ini memperoleh skor 1.
Pada aitem nomor 16 mengenai Change in Sleeping Pattern, subjek
menunjukkan bahwa dalam seminggu terakhir dia setiap hari bangun pagi-pagi
sekali dan tidak dapat tidur lebih dari lima jam. Pernyataan subjek ini memperoleh
skor 3.
Pada aitem nomor 17 mengenai Irritability, subjek menunjukkan bahwa dalam
seminggu terakhir dia merasa menjadi lebih lelah jika mengerjakan apa pun.
Pernyataan subjek ini memperoleh skor 2.
Pada aitem nomor 18 mengenai Changes in Appetite, subjek menunjukkan
bahwa dalam seminggu terakhir selera makannya tidak sebaik dulu. Pernyataan
subjek ini memeproleh skor 1.
Pada aitem nomor 19 mengenai Concetration Difficulty, subjek menunjukkan
bahwa dalam seminggu terakhir dia tidak kehilangan berat badan.
Pada aitem nomor 20 mengenai Tiredness or Fatigue, subjek menunjukkan
bahwa dalam seminggu terahir dia tidak mengkhawatirkan kesehatannya lebih dari
biasanya.
Pada aitem nomor 21 mengenai Loss of Interest in Sex, subjek menunjukkan
bahwa dalam seminggu terakhir dia tidak melihat perubahan apa pundalam
minatnya terhadap sex.

2. Analisis Faktor
Berdasarkan 21 aitem BDI tersebut dapat dilihat 2 faktor yang dipengaruhi oleh
simtom-simtom dalam diri subjek, yaitu faktor Kognitif dan Non Kognitif.
Faktor Kognitif subjek menunjukkan bahwa subjek cenderung menyalahkan apa
yang telah dilakukannya di masa lalunya, sehingga membuatnya berpikir hanya
melakukan sedikit hal-hal yang berguna dan berhasil. Hal ini juga membuat subjek
cenderung memiliki pemikiran bahwa dirinya bersalah dan tidak berguna. Pemikiran
bersalah dan tidak berguna membuat subjek cenderung mengritik dirinya dengan
menyalahkan dirinya sendiri atas kesalahan-kesalahan yang dilakukannya.
Faktor Non Kognitif subjek menunjukkan bahwa subjek cenderung merasa
bosan. Subjek juga cenderung merasa tidak tertarik untuk menjalin hubungan sosial
dengan orang lain dibandingkan sebelumnya. Selain itu, subjek juga diindikasi
cenderung mencoba menunda-nunda dalam mengambil keputusan. Subjek juga
merasa kehilangan tenaga sehingga dia memerlukan usaha tambahan untuk memulai
suatu pekerjaa. Subjek juga mengalami perubahan dalam pola tidurnya yang
menyebabkan dia terbangun pagi-pagi sekali dan tidak bisa tidur lebih dari lima jam.
Hal ini menyebkan subjek cenderung menjadi lebih lelah jika mengerjakan apa pun.
Selain itu, subjek juga mengalami perubahan selera makan yaitu subjek merasa
bahwa selera makannya sekarang ini tidak sebaik dulu.

BENDER GESTALT (BG) II

A. OBSERVASI TES
Selama pengadministrasian tes, subjek terlihat antusias dan cepat memahami
instruksi yang diberikan oleh tester. Selama pengerjaan tes BG baik pada copy maupun
recall, subjek terlihat cukup sering menghapus gambar yang terlah dibuatnya. Subjek
mencoba berusaha untuk membuat gambar yang dibuatnya menyerupai contoh gambar
yang diberikan. Subjek terlihat selalu memotivasi diri sendiri untuk dapat menyelesaikan
gambar yang dibuatnya dengan baik. Seperti misal, “Aku pasti bisa, sik sebentar tak
gambare sik”. Pada saat bagian recall, subjek terlihat cukup terdiam beberapa saat,
sambil memejamkan matanya untuk mengingat gambar-gambar sebelumnya. Pada
gambar-gambar yang relatif sulit, subjek cenderung beberapa kali melakukan
penghapusan karena ingin mendapatkan gambar yang persis. Secara keseluruhan dari
mulai awal pengerjaan tes hingga akhir tes, subjek terlihat bersemangat dalam
menggambar contoh gambar yang diberikan.

B. HASIL TES
1. Copy
Subjek dikenakan tes mulai dari gambar ke 5 pada tes BG. Pada gambar pertama ini
subjek dapat menirukan dengan lancar sama seperti pada gambar yang ditunjukkan.
Namun, subjek terlihat beberapa kali menghapus garis pada gambarnya karena merasa
gambarnya kurang persis, hingga dia yakin bahwa gambarnya telah persis, dia menyatakan
bahwa dia sudah selesai menggambar. Pada gambar pertama ini, subjek dapat
menyelesaikannya dalam waktu 8 detik.
Pada gambar kedua, yaitu berupa gambar titik-titik, subjek dapat menirukan gambar
tanpa hambatan yang berarti. Subjek dapat menyelesaikan gambarnya dalam waktu 20
detik.
Pada gambar ketiga, subjek dapat menirukan gambar tanpa hambatan yang berarti.
Namun subjek terlihat berhati-hati dan perlahan dalam menggambar karena ingin
membuat gambar yang persis. Subjek dapat menyelesaikan gambar dalam waktu 48 detik.
Pada gambar keempat, subjek juga dapat menirukan gambar tanpa hambatan yang
berarti. Subjek terlihat berhati-hati dalam menirukan gambar yang ditunjukkan, hingga dia
merasa bahwa gambar yang dibuatnya tersebut sama persis. Subjek dapat menyelesaikan
gambarnya dalam waktu 40 detik.
Pada gambar kelima, subjek dapat menirukan dengan lancar, namun subjek sempat
menghapus beberapa kali karena motivasinya dia dapat menggambar dengan persis sesuai
dengan gambar yang ditunjukkan. Subjek dapat menyelesaikan gambar dalam waktu 9
detik. Subjek sempat menyampaikan bahwa gambar ini mudah.
Pada gambar keenam, subjek cukup dapat menirukan gambar yang ditunjukkan,
namun kurang persis. Subjek juga terlihat melakukan beberapakali penghapusan dalam
menggambar. Subjek dapat menyelesaikan gambar dalam waktu 46 detik.
Pada gambar ketujuh, subjek dapa menirukan dengan lancar dan persis. Subjek dapat
menyelesaikan gambar dalam waktu 16 detik.
Pada gambar kedelapan, subjek dapat menirukan cukup persis gambar yang
ditunjukkan, namun subjek terlihat melakukan beberapakali penghapusan. Subjek dapat
menyelsaikan gambar dalam waktu 58 detik.
Pada gambar kesembilan, subjek dapat menirukan gambar dengan lancar dan persis.
Subjek dapat menyelesaikan gambar dalam waktu 16 detik.
Pada gambar kesepuluh, subjek cukup lama dalam menirukan gambar. Subjek terlihat
seringkali melakuan penghapusan pada gambar yang telah dibuat, subjek terlihat berusaha
dapat berhasil menggambar dengan persis. Subjek dapat menyelesaikan gambar dalam
waktu 2 menit 45 detik.
Pada gambar kesebelas, subjek dapat menirukan gambar yang ditunjukkan, namun
subjek terlihat beberapakali melakukan penghapusan pada gambar yang telah dibuat.
Subjek dapat menyelesaikan gambar dalam waktu 61 detik.
Pada gambar keduabelas, subjek cukup lama dalam menirukan gambar. Subjek juga
terliat seringkali melakukan penghapusan pada gambar yang telah dibuat. Subjek dapat
menyelesaikan gambar dalam waktu 3 menit 5 detik.
Pada tes copy ini, subjek memperoleh Raw Score sebesar 46 dengan Standar Score
129, yang termasuk dalam kategori High or Advance. Pecentile Rank yang diperoleh subjek
sebesar 97, 34. Dan T Score sebesar 69.
Secara keseluruhan pada tes Copy subjek menyelesaikan dalam waktu 10 menit 21
detik. Dalam proses yang telah dilalui, subjek tidak menunjukkan kelelahan yang berarti.
Subjek terlihat antusias dalam menirukan gambar-gambar yang ditunjukkan.

2. Recall
Pada tes BG bagian recall, subjek cukup lancar dalam mengingat dan menggambar
kembali gambar-gambar yang telah ditunjukkan sebelumnya. Subjek pun juga dapat
mengingat keseluruhan gambar, namun subjek cenderung menggambar tidak urut. Subjek
cenderung mengingat dan mulai menggambar dari gambar yang menurutnya mudah untuk
digambar dan muncul dalam ingatannya. Setelah itu, subjek mengakhirnya dengan gambar
yang menurutnya sulit untuk diingat kembali, namun dia berusaha untuk dapat mengingat
dan menggambarkannya kembali.
Pada tes recall ini, subjek memperoleh Raw Score sebesar 43 dengan Standar Score
149, yang termasuk dalam kategori Extremely High or Extremely Advance. Pecentile Rank
yang diperoleh subjek sebesar 99,95. Dan T Score sebesar 83.

3. Perception
Pada tes perception, subjek terlihat bersemangat dalam memilih gambar yang sesuai
pada gambar di kotak kiri. Subjek cukup cepat dalam memberikan respon persepsinya
terhadap gambar yang dicontohkan. Subjek dapat menyelesaikan tes ini dalam waktu 28
detik. Pada tes ini, subjek memperoleh raw skor sebesar 10 dengan percentil 76-100.

4. Motorik
Pada tes motorik ini, subjek cukup mampu membuat garis menghubungan titik yang
satu dengan yang lainnya tanpa mengangkat pensil. Subjek cukup tenang dan terlihat
berkonsentrasi serta berhati-hati agar ketika dia membuat garis tidak keluar tepi. Selama
kondisi subjek menggambar, kertasnya dicondongkan ke kanan dan dia berusaha
menggambar tanpa memutar kertasnya. Pada tes ini, subjek memperoleh raw skor sebesar
12 dengan persentil sebesar 51-75.

KESIMPULAN:
Berdasarkan tes BG yang telah diberikan pada subjek menunjukkan bahwa subjek tidak
mengalami hambatan dalam persepsi, motorik dan ingatannya. Subjek mampu dalam menyelesaikan
setiap tugas yang diberikan dengan lancar dan tanpa hambatan.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai