Anda di halaman 1dari 3

PERTANYAAN DAN JAWABAN

MANAJEMEN PATIENT SAFETY


KELOMPOK 3 / KELAS 1 – B

1. ( Putri Ambarani )
 Pertanyaan :
Apa yang terjadi apabila perawat melakukan salah dalam injeksi belum melakukan
skintes? siapa yang bersalah pihak perawat atau pihak dokter?
 Jawaban :
Dokter harus selalu menuliskan identitas pasien (nama lengkap, umur, alamat),
penghitungan dosis obat dan instruksi cara memberikan obat dalam resep dokter/
rekam medis pasien dengan jelas.Sebelum melakukan injeksi, petugas yang akan
memberikan suntikan harus selalu mengecek kembali identitas pasien dengan
menanyakan secara langsung nama lengkap dan alamat pasien, menanyakan kepada
keluarga yang menunggui pasien (bila pasien tidak sadar) atau dengan membaca
gelang identitas pasien (bila pasien adalah pasien yang dirawat di rumah sakit) dan
mencocokkannya dengan identitas pasien yang harus diberi injeksi. Sebelum
memberikan obat dan melakukan injeksi, dokter harus selalu menanyakan kepada
pasien atau kembali melihat data rekam medis pasien : Apakah pasien mempunyai
riwayat alergi terhadap jenis obat tertentu. Apakah saat ini pasien dalam keadaan
hamil. Beberapa jenis obat mempunyai efek teratogenik terhadap fetus.

2. (Sonya Adila Rahama )


 Pertanyaan :
Pada kasus bayi hilang di rumah sakit, bagaimana hukumnya?
 Pada kasus bayi hilang di rumah sakit tetap menjadi tanggung jawab rumah sakit,
namun komnas anak mempunyai undang-undang yaitu “Pasal 82 KUHP, ancaman
hukumannya 15 tahun”.
3. (Sherlina Wahyuningtyas)
 Pertanyaan:
Dalam pasal 324 UU NO 44/ 2009 apa yang dimaksud dari standar baik secara
perdata dan pidana ?
 Jawab: (Wardah Farhan H)
Hukum perdata ialah aturan aturan hukum yang mengatur tingkah laku setiap orang
terhadap orang lain yang berkaitan dengan hak dan kewajiban yang timbul dalam
pergaulan masyarakat maupun pergaulan keluarga. Jadi lebih diselesaikan dengan
cara kekeluargaan.
hukum pidana adalah rangkaian peraturan peraturan hukum yang mengatur
hubungan hukum antara orang yang satu antara orang yang lain. Hukum pidana
diambil jika hukum perdata tidak dapat dilakukan atau salah satu pihak tidak ingin
masalahnya diselesaikan dengan cara kekeluargaan dan memilih untuk melibatkan
kepolisian dan pengadilan.
4. (Nadya Arisya P)
Pertanyaan :
Maksud dari akuntabilitas terhadap rumah sakit ?
Jawab : (Nikmah Miladiyah)
Akuntabilitas sendiri artinya yaitu tanggung jawab, jadi akuntabilitas rumah sakit
adalah tanggung jawab pihak rumah sakit dalam pemberian pelayanan kesehatan
kepada klien.

5. (Zhaza Mey Tasari)


 Pertanyaan :
Apa kendala pelaksanaan program pencegahan?
 Jawab : (Nurul Setyo)
Jadi pada pelaksanaan program pencegahan itu ada kendalanya. Misalnya kita
mengusulkan kepada pemerintah untuk meningkatkan sumber daya manusia itu tdk
langsung disetujui atau jika tidak begitu kita menunggu terlalu lama SDM yg kita
butuhkan, masih blm bisa mendeteksi kesalahan dalam tindakan askep yg akhirnya
mengakibatkan malpraktek.
6. (Sinta Bela)
 Pertanyaan
Bagaimana kriteria dan kapan melaksanakan program dalam pengendalian program
sumber daya manusia melalui program pendidikan berkelanjutan satu orang sarjana
keperawatan (tugas belajar)?
 Jawab (Nadela Aqiela F.H)
1) RS memiliki proses pendidikan, pelatihan & orientasi untuk setiap jabatan
mencakup keterkaitan jabatan dengan KP secara jelas.
2) RS menyelenggarakan pendidikan & pelatihan yang berkelanjutan untuk
meningkatkan & memelihara kompetensi staf serta mendukung pendekatan
interdisiplin dalam pelayanan pasien.

Kriterianya adalah memiliki program diklat dan orientasi bagi staf baru yang
memuat topik keselamatan pasien, mengintegrasikan topik keselamatan pasien
dalam setiap kegiatan inservice training dan memberi pedoman yang jelas tentang
pelaporan insiden.

Kapan: Rumah sakit mengembangkan sumber daya manusia ketika rumah sakit
mendapatkan penilaian akreditasi RS dan RS akan memilih staf yang berkompeten
untuk diberikan beasiswa tugas belajar.

Anda mungkin juga menyukai