1. ( Putri Ambarani )
Pertanyaan :
Apa yang terjadi apabila perawat melakukan salah dalam injeksi belum melakukan
skintes? siapa yang bersalah pihak perawat atau pihak dokter?
Jawaban :
Dokter harus selalu menuliskan identitas pasien (nama lengkap, umur, alamat),
penghitungan dosis obat dan instruksi cara memberikan obat dalam resep dokter/
rekam medis pasien dengan jelas.Sebelum melakukan injeksi, petugas yang akan
memberikan suntikan harus selalu mengecek kembali identitas pasien dengan
menanyakan secara langsung nama lengkap dan alamat pasien, menanyakan kepada
keluarga yang menunggui pasien (bila pasien tidak sadar) atau dengan membaca
gelang identitas pasien (bila pasien adalah pasien yang dirawat di rumah sakit) dan
mencocokkannya dengan identitas pasien yang harus diberi injeksi. Sebelum
memberikan obat dan melakukan injeksi, dokter harus selalu menanyakan kepada
pasien atau kembali melihat data rekam medis pasien : Apakah pasien mempunyai
riwayat alergi terhadap jenis obat tertentu. Apakah saat ini pasien dalam keadaan
hamil. Beberapa jenis obat mempunyai efek teratogenik terhadap fetus.
Kriterianya adalah memiliki program diklat dan orientasi bagi staf baru yang
memuat topik keselamatan pasien, mengintegrasikan topik keselamatan pasien
dalam setiap kegiatan inservice training dan memberi pedoman yang jelas tentang
pelaporan insiden.
Kapan: Rumah sakit mengembangkan sumber daya manusia ketika rumah sakit
mendapatkan penilaian akreditasi RS dan RS akan memilih staf yang berkompeten
untuk diberikan beasiswa tugas belajar.