Anda di halaman 1dari 26

 Upload
 Login
 Signup


 Home

 Technology

 Education

 More Topics

 For Uploaders
10 of 19

Makalah unsur administrasi "


ketatausahaan"
4,133 views

 Share

 Like

 Download

Latifah Ratantri
, Praktek Kerja Lapangan at DPPKA Kab. Kulon Progo
Follow

Published on Dec 12, 2014

makalah unsur administrasi

...
Published in: Leadership & Management
0 Comments
0 Likes
Statistics
Notes

Post

 Be the first to comment

Makalah unsur administrasi " ketatausahaan"


1. 1. MAKALAH UNSUR-UNSUR ADMINISTRASI “KETATAUSAHAAN” Disusun oleh : 1.
Latifah Ratantri (14811134013) 2. Nika Oktafiyani (14811134014) PRODI D3-ADMINISTRASI
PERKANTORAN (A) UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA KAMPUS WATES Jl.
Bhayangkara No. 7 Wates Kulonprogo Yogyakarta, Tel. 62 274 773906, website
http://wates.uny.ac.id, e-mail: wates@uny.ac.id
2. 2. BAB I PENDAHULUAN Tata usaha umumnya dilaksanakan dikantor-kantor dan organisasi-
organisasi kemasyarakatan. Tata usaha disebut juga administrasi yang dalam arti sempit
(administratie) artinya yaitu pekerjaan catat mencatat mengenai suatu keterangan tertentu.
Hubungan antara tata usaha dan administrasi ialah bahwa tata usaha adalah salah satu unsur
administrasi. Beberapa istilah yang sama artinya dengan tata usaha, yakni : 1. Paper work
(pekerjaan kertas) 2. Clerical work (pekerjaan tulis) 3. Office work (pekerjaan kantor) Sampai
sekarang ini tata usaha belum mendapatkan perhatian yang sewajarnya dari para pemimpin
maupun pelaksana. Tata usaha masih saja dianggap sebagai pekerjaan yang mudah, remeh dan
tidak penting. Walaupun demikian tata usaha telah berkembang dan pelaksanaanya telah
bertambah luas. Menurut The Liang Gie pertumbuhan tata usaha di Indonesia semakin luas,
karena adanya faktor-faktor sebagai berikut : 1. Pertumbuhan penduduk 2. Perluasan pendidikan
3. Kemajuan teknologi 4. Perkembangan badan-badan usaha yang bercorak ketata usaha 5.
Ketentuan-ketentuan pemerintah yang mensyaratkan bukti-bukti tertulis (The Liang Gie, 1971:
p.118)
3. 3. BAB II ISI I. PENGERTIAN TATA USAHA Secara Etimologis, Tata Usaha adalah kegiatan
memberi bantuan dalam mengelola informasi, manusia, harta kearah suatu tujuan yang terhimpun
dalam organisasi. Ada beberapa pengertian tentang Tata Usaha, tetapi kesemuanya hampir
mempunyai kesamaan pengertian yang mengarah kepada pengaturan tulis menulis dan catat
mencatat. Berikut beberapa pengertian tentang Tata Usaha. a. Ditinjau dari asal kata Tata Usaha
terdiri dari dua kata, yaitu “Tata” dan “Usaha” yang masing-masing kurang lebih mempunyai
pengertian sebagai berikut Tata adalah suatu peraturan yang harus ditaati., dan Usaha ialah suatu
usaha dengan mengerahkan tenaga, pikiran untuk mencapai suatu maksud. Jadi menurut arti kata,
Tata Usaha adalah suatu aturan atau peraturan yang terdapat dalam suatu proses penyelenggaraan
kerja. b. Dalam Kamus Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan istilah Tata
Usaha ialah penyelenggaraan tulis menulis (keuangan dan sebagainya) di perusahaan, negara dan
sebagainya, sedangkan penata usaha ialah orang-orang yang menyelenggarakan taha usaha. c.
Menurut hukum D.M. (Diterangkan-Menerangkan) bahasa Indonesia, maka kata “usaha”
menerangkan kata “tata” ditambah keterangan dengan kata”usaha” dibelakangnya, lalu menjelma
pengertian baru tersimpul dalam kata “tatausaha” yang artinya tata untuk usaha. Tata artinya atur,
ditata sama dengan diatur, menata berarti mengatur.
4. 4. d. Pengertian Administrasi Ketatausahan The Liang Gie (1998;16) merumuskan pengertian
tatausaha sebagai “segenap rangkaian aktivitas menghimpun, mencatat, mengolah, mengganda,
menggirim, dan menyimpan keterangan-keterangan yang diperlukan dalam setiap organisasi”.
(The Liang Gie. 1996, p.16) II. PERANAN TATA USAHA Walaupun tata usaha bersifat
pelayanan terhadap pekerjaan pokok tetapi tata usaha tidak boleh diremehkan. Karena tata usaha
juga iku menentukan berhasil atau tidaknya tujuan organisasi tercapai secara efisien. Peranan tata
usaha menurut The Liang Gie yaitu : 1. Tata usaha melayani pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan
operatifnuntuk mencapai tujuan organisasi 2. Tatabusaha menyediakan keterangan-keterangan
bagi pucuk pimpinan organisasi untuk membuat keputusan atau melakukan tindakan yang tepat 3.
Tata usaha membantu kelancaran perkembangan organisasi sebgai suatu keseluruhan, karena tat
usaha berkenaan dengan warkat-warkat dan dokumen-dokumen sebagai sumber ingatan. (Pariata
Westra dkk, 1980: p.T6) Tata usaha mempunyai peranan melancarkan kehidupan dan
perkembaangan suatu organisasi dalam keseluruhannya karena fungsinya sebagai ingatan dan
sumber dokumen. Tata usaha mempunyai 3 ciri utama, yaitu : 1. Bersifat pelayanan 2. Bersifat
merembes ke segenap bagian dalam organisasi 3. Dilaksanakanoleh semua pihak dalam organisasi
5. 5. III. PERINCIAN KEGIATAN TATA USAHA Tata usaha sifatnya membantu atau menunjang
bagi kelancaran pekerjaan pokok. Jadi tata usaha bukan merupakan pekerjaan yang berdiri sendiri.
Tata usaha menurut intinya adalah tugas pelayanan di sekitar keterangan-keterangan yang
berwujud 6 pola perbuatan (The Liang Gie, 1996: p.16) : a. Menghimpun Kegiatan mencari dan
megusahakan tersedianya segala keterangan yang tadinya belum ada atau berserakan dimana-
mana sehingga siap untuk digunakan. b. Mencatat Keterangan atau informasi yang telah
dihimpun, untuk kemudian dicatat dan disusun kembali dalam bentuk tulisan sehingga menjadi
informasi yang mudah dibaca dan dipahami, disimpan, dan dikirim kembali. Penyusunan kembali
informasi ini dapat juga disajikan dalam pita rekaman suara/gambar/video sehingga dapat dilihat
dan didengar. c. Mengolah Kegiatan ini dimaksudkan untuk menyajikan kembali informasi
sehingga lebih berguna. d. Mengganda Kegiatan memperbanyak dengan berbagai cara dan alat
sebanyak jumlah yang diperlukan. e. Mengirim Kegiatan menyampaikan dengan berbagai cara
dan alat dari suatu pihak dengan pihak lain. f. Menghimpun Kegiatan ini dimaksudkan untuk
menyimpan dengan aman informasi yang telah diolah dan menyusun dengan berbagai cara dan
alat tertentu. Dibawah ini adalah macam-macam pekerjaan kantor yang umum dilakukan (hasil
penelitian G.R. Terry) :
6. 6. a. Typing (mengetik) b. Calculating (menghitung) c. Cheking (memeriksa) d. Filling
(menyimpan warkat) e. Telephoning (menelepon) f. Duplicating (menggandakan) g. Mailing
(pengiriman surat) h. Other (lain-lain) Menurut Prajudi Atmosudirjo (Pariata Westra dkk, 1980:
p.T 8-9) : a. Segala macam pekerjaan yang bersifat komunikasi, yang terdiri dari ;  Briefing 
Musyawarah  Pertemuan  Wawancara  Protokol  Pengaturan korespondensi (penaskahan,
loreksi, pengetikan)  Masseger’s service  Dll, b. Segala macam pekerjaan yang bersifat
registrasi, yang terdiri dari ;  Agendaris surat-surat  Dokumentasi  Perpustakaan  Film mikro 
Perkaman tape  Dll, c. Segala macam pekerjaan yang bersifat komputasi, yang terdiri dari ; 
Penyusunan tabel-tabel  Daftar-daftar ikhtisar  Grafik-grafik  Penyusunan-penyusunan laporan
 Dll, d. Segala macam pekerjaan yang bersifat informasi, yang terdiri dari ;  Pengumpulan data 
Pemberian-pemberian peringatan  Survei  Riset  Pemberian penerangan  Dll,
7. 7. IV. SURAT-MENYURAT Pada umumnya surat diartikan sebagai alat untuk menyampaikan
maksud dari satu pihak ke pihak lain, atau juga diarrtikan sebagai alat untuk berkomunikasi.
Dalam buku Pedoman Surat Menyurat dan Kearsipan yang diterbitkan oleh Lembaga Administrasi
Negara, menebutkan fungsi surat sebgai berikut ; 1. Surat merupakan alat komunikasi yang
penting dalam administrasi, karena merupakan bukti hitam diatas putih tentang apa yang
dikomunikasikan 2. Fungsi surat diibaratkan sebgai data atau wakit dari penulis surat atas
kehadirannya secara pribadi dihadapan penerimanya untuk menyampaikan berita atau pendapat, 3.
Surat mencerminkan kepribadian penulis atau pengirimnya, dengan membaca surat orang
mengetahui bagaimana kepribadian penulisnya, 4. Jumlah sirkulasi surat yang terjadi pada suatu
instansi merupakan indikator atau barometer dari banyak atau sedikitnya kegiatan instansi yang
bersangkutan. Bila sirkulasi sedikit berarti instansinya kecil, bila sirkulasi surat itu banyak berarti
kegiatannya besar. V. KLASIFIKASI SURAT Dalam buku Pedoman Tata Surat Menyurat dan
Kearsipan, surat dapat diklasifikasikan sebagai berikut : 1. Tujuannya ;  Surat pemberitahuan 
Surat perintah  Surat permohonan  Surat laporan  Surat susulan  Surat peringatan  Surat
panggilan  Surat keputusan  Surat kuasa  Surat pengantar  Surat pesanan 2. Sifat jenisnya ; 
surat dinas  surat pribadi  surat dagang 3. Bentuknya ;  Surat biasa
8. 8.  Memo atau nota  Surat telegram  Surat pengantar  Surat wesel 4. Prosedurnya ;  Surat
masuk  Surat keluar 5. Jangkauannya ;  Surat intern  Surat ekstern 6. Nilai isinya ;  Surat rutin
 Surat non-rutin 7. Penerima surat ;  Surat biasa  Surat edaran  Pengumuman 8. Keamanan
isinya ;  Sangat rahasia  Rahasia  Biasa 9. Urgenerasi penyelesaianya ;  Kilat atau sangat
segera  Segera  Biasa 10. Kegunaannya ;  Konsep  Asli  Tembusan  Petikan  Turunan 
Lampiran 11. Cara pengirimannya ;  Dibawa sendiri  Dibawa kurir dengan pos atau telegram 
Dengan pos antar departemen
9. 9. VI. BENTUK SURAT DINAS 1. Bentuk lurus, yaitu surat yang pengetikannya nomor alamat
yang dituju dan setiap alinea baru diketik lurus dari tepi kiri. Untuk membedakan alinea satu
dengan yang lain, pengetikannya diberi jarak 1 baris. Contoh bentuk lurus ; 2. Bentuk takuk, yaitu
surat yang disetiap pengetikan alinea baru dimulai menjorok/masuk. Alamat yang dituju diketik
agak masuk, dan variasi yang lain ialah alamat diketik di bawah tanggal. Pergantian antara alinea
satu dengan yang lain diberi jarak 1 baris. Contoh bentuk takuk :
10. 10. 3. Bentuk semi, yaitu bentuk campuran antara bentuk lurus dan bentuk takuk. Di dalam bentuk
semi alamat yang dituju diketik sejajar tepi kiri. Sedang tiap permulaan alinea baru diketik
menakuk. Contoh bentuk semi : 4. Bentuk lurus dengan tanda tangan disebelah kanan (bentuk
dinas) Pada dasarnya bentuk ini sama dengan bentuk lurus, yaitu stiap permulaan alinea baru
dimulai dari tepi kiri tetapi tanda tangan pejabat yang mengirim disebelah kanan. Contoh bentuk
lurus dengan tanda tangan disebelah kanan :
11. 11. VII. PEDOMAN MENGETIK SURAT 1. Setiap surat harus diketik rapi dan bersih, 2. Surat
dinas harus menggunakan kop (kepala surat), 3. Bila surat menggunakan nomor surat, maka
nomor surat deketik dibawah kepala surat jarak 3 spasi, dan letaknya disudut kiri atas, 4. Bentuk
surat menggunakan bentuk lurus dengan tanda tangan disebelah kanan, 5. Tanggal surat takperlu
diketik, 6. Nama dan alamat yang dituju diketik sejajar dengan “kepada” dan berjarak satu spasi
dari titik dua 7. Pengetikan alamat tidak boleh melebihi batas tenagh kertas surat, bila masih ada
sambungan hendaknya ganti garis, 8. Pada akhir alamat yang dituju tidak perlu dibubuhkan tanda
titik, 9. Hal surat diketik sejajar dengan “Hal” 10. Pengetikan lampiran tidak boleh melebihi batas
tengah kertas surat, dan disingkat dengan “Lamp: ” 11. Pendahuluan dengan kata-kata “Dengan
hormat” tidak perlu diketik dalam alinea sendiri, melainkan langsung dirangkaikan dengan alinea
yang pertama, 12. Isi surat diketik mulai baris ke-4, tiap alinea dimulai lurus dari sebelah kiri dan
tidak perlu masuk kedalam, 13. Surat diakhiri dengan datangan jabatan yang bersangkutan, nama
penandatangan tidak perlu diberi tanda kurung dan tanda titik atau garis bawah, 14. Tembusan,
perkataan “TEMBUSAN :” diketik lurus dengan isi surat dan sejajar dengan nama pejabat yang
menandatangani surat, jika tembusan lebih dari satu, hendaknya diberi nomor.
12. 12. VIII. ARTI, FUNGSI DAN PERAN ARSIP Kearsipan atau sering disebut Administrasi
kearsipan adalah kegiatan yang berkenaan dengan penerimaan, pencatatan, penyimpanan,
penggunaan, pemeliharaan, penyusutan dan pemusnahan benda-benda arsip. Aktivitas pokok
adminiatrasi yaitu aktivitas penyimpanan. The Liang Gie merumuskan inti pengertian arsip
sebagai berikut “arsip adalah suatu kumpulan warkat yang disimpan secara sistematis karena
mempunyai suatu kegunaan agar setiap kali diperlukan dapat segera ditemukan kembali.” (The
Liang Gie, 1972 : p.6) Fungsi arsip menurut pasal 2 U.U. No. 7 Tahun 1971 debedakan menjadi :
1. Arsip dinamis, yang digunakan secara langsung dalam perencanaan, pelaksanaan,
penyelenggaraan kehidupan berbangsa pada umunya atau dipergunakan secara langsung dalam
penyelenggaraan Administrasi Negara. 2. Arsip statis, yang tidak dipergunakan secara langsung
untuk perencanaan, penyelenggaraan kehidupan kebangsaan pada umunya maupun untuk
penyelenggaraan sehari-hari Administrasi Negara. (Pariata Westra dkk, 1980: p.T25) Dengan kata
lain yang dimaksud arsip fungsi dinamis adalah arsip yang masih aktif depergunakan didalam
proses kerja sehari-hari, sedang arsip fungsi statis adalah arsip yang sudah tidak aktif
dipergunakan dalam proses kerja sehari-harinya. Arsip mempunyai peranan sebagai sumber
informasi dan sumber dokumen. Sebagai sumber informasi arsip dapat mengingatkan dan
membantu pimpinan membuat keputusan secara tepat, sebagai sumber dokumen arsip dapat
dipakai bahan pembuktian dan dapat melancarkan pekerjaan, serta alat pengemban organisasi.
13. 13. IX. SISTEM PENYIMPANAN ARSIP Pemerintah melalui Arsip Nasional telah memulai
usahanya untuk menyeragamkan sitem penyimpanan arsip bagi instansi pemerintah. Menurut
Calemon L. Maze, ada 5 dasar sistem penyimpanan arsip (Pariata Westra dkk, 1980: p.T27) : 1.
Sistem abjad Pada sistem ini setiap benda arsip, misalnya surat-surat milik perusahaan, kartu nama
pasian ebuah Rumah Sakit, Kartu Daata Pegawai, Kartu Arsip, Kartu Ekspedisi dan sebagainya
disimpan menurut urutan abjad nama orang atau nama organisasi yang tersebut didalam
warkatnya. 2. Sistem nomor Pada sistem ini setiap benda arsip yang mempunyai nomor urut
seperti kartu pelajar, kartu pegawai, kartu mahasiswa faktur toko, nomor polis asuransi dna
sebagainya disimpan menurut urutan nomor 1 terus meningkat sampai bilangan yang terbesar.
Tetapi sistem nomor tidak tepat untuk menyimpan surat. 3. Sistem wilayah Pada sistem ini setiap
benda arsip misalnya surat masuk maupun keluar yang alamatnya dalam satu wilayah yang sama
dapat disimpan dalam satu berkas atau tempat tertentu. Sistem ini baik digunakan untuk usaha-
usaha yang mempunyai banyak kantor cabang dan juga instansi-instansi pemerintah. 4. Sistem
pokok soal Pada sistem ini warkat-warkat yang berupa surat-surat milik instansi atau organisasi
lain baik surat masuk maupun keluar yang mengenai hal yang sama disimpan dalam satu berkas
tersendiri. 5. Sistem tanggal Pada sistem ini misalnya setiap benda arsip mempunyai tanggal jatuh
tertentu disimpan menurut urutan tanggal yang tertera diwarkatnya.
14. 14. X. FAKTOR-FAKTOR SISTEM KEARSIPAN Agar pengurusan arsip dapat berjalan lancar,
maka syarat-syarat sistem kearsipan harus dipenuhi, antara lain : 1. Penggunaan sistem
penyimpanan arsip secara tepat Syarat ini merupakan aktivitas pokok kearsipan yaitu
pentimpanan. Penggunaan suatu sistem penyimpanan arsip harus dilkukan secara tepat agar
memudahkan pencarian kembali. 2. Fasilitas kearsipan yang memenuhi syarat Alat kearsipan yang
diperlukan dibedakan menjadi 3 golongan, yaitu : a. Alat penerima surat (baki surat, rak, meja
sortir, meja tulis, gunting, stempel) b. Alat penyimpanan surat (almari, rak, kotak kartu) c. Alat
pelaksanaan korespondensi (mesin tik, kertas ukuran tertentu, buku agenda, buku catatan, dll) 3.
Petugas arsip yang memenuhi syarat Pada umumnya petugas kearsipan harus memenuhi syarat-
syarat sebagai berikut : a. Mempunyai pengetahuan umum yang luas b. Mempunyai pengetahuan
tentang seluk beluk instansinya c. Mempunyai pengetahuan khusus mengenai kearsipan d.
Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tehnik tata kearsipan yang sedang dijalankan e.
Mempunyai kepribadian yang baik
15. 15. XI. KEGIATAN TATA USAHA LAINNYA Memang harus diakui bahwa kegiatan surat-
menyurat, pengetikan, penyimpanan arsip-arsip merupakan kegiatan pokok tata usaha. Didalam
praktiknya kegiatan tata usaha dapat diuraikan segabai kegiatan penghitungan, pemeriksaan,
menelepon, penggandaan naskah dan yang terakhir yaitu ekspendisi. 1. Penghitungan Aktivitas
hitung-menghitung merupakan pekerjaan tata usaha yang banyak dilakukan dikantor-kantor.
Pelaksanaan kegiatan ini lebih banyak menggunakan pikiran dari pada tenaga. Untuk lebih efisien
faktor metal sedapat munkin diubah menjadi faktor semi metal, misalnya membuat daftar
perhitungan upah pegawai atau suatu deretan harga bahan. 2. Pemeriksaan Pemeriksaan dalam
pekerjaan kantor adalah suatu aktivitas mencocokan kebenaran suatu keterangan. Dalam
pengontrolan ini terdapat penilaian apakah segalanya sudah sesuai dengan perencanaan nya dan
bila ternyata ada kesalahan atau ketidak sesuaian kemudian diadakanlah pembetulan. 3.
Peneleponan Berikut adalah pedoman telepon yang baik : a. Angkatlah pesawat telepon dengan
segera ketika berdering, jangan biarkan penelepon menunggu, b. Memperkenalkan organisasi
terlebih dahulu atau kalau perlu nama sendiri dan mengucap salam, c. Pembicaraan haruslah
dilakukan dengan tenang dan ramah, d. Kalau ada yang belum jelas, maka tanyakanlah kembali
dengan sopan, e. Setelah selesai pembicaraan tunggulah sampai terdengar bunyi “tuutt” barulah
letakan pesawat telepon pada tempatnya
16. 16. f. Jika penelepon ingin berbicara dengan seorang pejabat yang sedang keluar kantor, mintalah
apakah ada pesan yang perlu disampaikan, g. Kalau penelepon salah sambung, maka berikanlah
petunjuk yang seperlunya sehingga ia dapat menghubungi pihak yang tepat 4. Penggandaan
naskah Penggandaan adalah kegiatan tata usaha yang berupa memperbanyak naskah sesuai dengan
kebutuhan. Penggandaan dapat dilakukan dengan mesin tulis, mesin stensil, mesin cetak, fotocopy
dan sebagainya. 5. Pengantaran surat (ekspedisi) Walaupun kegiatan pengantaran surat ini tidak
terlalu penting, namun jika kurang teraturnya pengiriman surat dapat mengakibatkan berbagai
masalah. Untuk itu diperlukanlah buku ekspedisi dan kartu ekspedisi, yakni tiap instansi yang
berhubungan dibuatkan kartu ekspedisi sendiri-sendiri. XII. ASAS-ASAS EFISIENSI DALAM
TATA USAHA 1. Asas perencanaan Merencanakan berarti menggambarkan mengenai tindakan-
tindakan yang akan dilakukan dalam rangka untuk mencapai tujuan. Pedoman pelaksanaan asas
ini dapat berupa pedoman sebagai berikut : a. Pedoman tentang maksud warkat, warkat yang
diciptakan harus mempunyai maksud dan kegunaan yang jelas b. Pedoman tentang penetapan
prosedur, c. Pedoman tentang pengadaan mesin tata usaha d. Pedoman tentang perancangan
formulir 2. Asas penghapusan Menghapus berarti meniadakan langkah-langkah atau kegiatan-
kegiatan dalam pelaksanaan suatu kegiatan yang dianggap tidak perlu. Pedoman pelaksanaan asas
ini dapat berupa pedoman sebagai berikut : a. Pedoman tentang peniadaan gerak-gerak dalam
pekerjaan
17. 17. b. Pedoman tentang penghapusan tembusan-tembusan atau warkat-warkat lainnya yang tidak
berkaitan langsung dengan persoalan yang bersangkutan 3. Asas penyederhanaan
Menyederhanakan berarti membuat suatu sistem yang ruwet menjadi lebih mudah dan ringan.
Pedoman pelaksanaan asas ini dapat berupa pedoman sebagai berikut : a. Pedoman tentang
tatacara b. Pedoman tentang perlengkapan tata usaha c. Pedoman tentang pengorganisasian tata
usaha 4. Asas penghematan Menghemat berarti mencegah pemakaian benda-benda secara
berlebihan sehingga pekerjaan yang bersangkutan menjadi mahal. Pedoman pelaksanaan asas ini
dapat berupa pedoman sebagai berikut : a. Pedoman tentang perhitungan biaya dan kegunaanya b.
Pedoman tentang perhitungan kebutuhan warkat c. Pedoman tentang mekanisme tata usaha 5.
Asas penggabungan Menggabungkan berarti mempersatukan pekerjaan-pekerjaan yang
mempunyai persamaan yang mungkin dikerjakan sekaligus dalam 1 langkah sehingga menghemat
waktu pekerjaan. Pedoman pelaksanaan asas ini dapat berupa pedoman sebagai berikut : a.
Peedoman tentang kerja sekali jalan b. Pedoman tentang pemakaian alat-alat serbagunaan
18. 18. BAB III PENUTUP Tata usaha sebagai suatu sub sistem dari suatu sistem administrasi yang
nyata-nyata mempunyai peranan penting bagi tercapainya tujuan organisasi secara efisen.
Pelaksanaan kerja tata usaha hendaknya didasarkan kepada metode-metode atau cara yang modern
yang dapat melancarkan pelaksanaan kerjanya, sedang cara-cara lama sudah tidak efisien dan
tidak memperlancar pekerjaan. Pengembangan tat usaha tidak hanya bergantung pada pimpinan
saja melainkan juga kepada setiap pelaksana tata usaha. Dengan demikian pimpinan haruslah
menerima usul dan pendapat atau saran dari bawahan yang baik untuk dapat diterapkan dalam
metode-metode serta cara-cara baru salam tata usaha.
19. 19. DAFTAR PUSTAKA 1. Gie, The Liang. 1996. Administrasi Perkantoran Modern, Edisi
Keempat. Yogyakarta : Liberty 2. Westra, Pariata, dkk. 1980 . Aneka Sari Ilmu Administrasi.
Yogyakarta : Balai Pembinaan Administrasi Akademi Administrasi Negara 3.
http://ridwanjuli.blogspot.com/2011/06/pengertian-tata-usaha.html
Recommended

Coaching and Developing Employees

Communication Fundamentals

Management Fundamentals

Makalah tata usaha dan peranannya


amalia novianti

Makalah bab 1 administrasi organisasi dan manajemen


babeharif1395

KETATAUSAHAAN SEKOLAH
eqwin jaka

Adm pendidikan ke 4 prinsip dan unsur2 adm pendidikan


ujangjm


Pekerjaan kantor dan tata usaha
Nuiiul Muurz

Hasil Observasi Tata Usaha SMK Negeri 40 Jakarta


IlhamsyahIbnuHidayat

Adm pendidikan ke 6 tata usaha sekolah permendiknas no 24 tahun 2008


ujangjm

 English
 Español
 Português
 Français
 Deutsch
 About

 Dev & API

 Blog

 Terms

 Privacy

 Copyright

 Support





LinkedIn Corporation © 2017

Anda mungkin juga menyukai