Anda di halaman 1dari 2

Kenangan Tentang Bunda

Boook! Caca membanting pintu kamarnya. Suara tangisan terdengar dari kamarnya hati caca
betul-betul terluka mendengar omongan Mba Sri.

“Loh, kenapa kamu menangis ?” tanya Omah cemas. Beliau meletakkan segelas susu dan roti di
atas meja. Caca diam tidak menjawab, isaknya semakin jelas terdengar.

Omah, benarkah Mamah tidak mau mengurus Caca ?” tanya Caca tersedak sedak.

“Siapa bilang ?” kata Omah.

“Tadi, di warung Mba Sri bercerita pada orang-orang yang ada disitu. Katanya Mamah tidak mau
mengurus Caca. Mamah terlalu sibuk sama urusannya sendiri. Makannya Caca di asuh sama Omah.

Omah mengangguk-angguk mulai memahami masalahnya Caca. Namun beliau belum menanggapi
pertanyaan cucunya.

Makan dulu ya. Nanti kita bicarakan hal ini, “bujuk Omah sambil menyuapin Caca makan. Sesekali
terdengar suara tersedak-sedaknya.

Pagi tadi Omah menyuruh Mba Sri, pembantunya mengantar Caca ke warung untuk membeli
jajanan. Biasanya kalo jajan ke warung Caca selalu di antarkan oleh Omahnya. Namun tetangga
sebelah sedang sakit. Omah menjenguk ke rumah orang yang sakit itu.

“Benarkah Mamah tidak mau mengasuh Caca, Omah ?” tanya Caca penasaran.

Omah menatap lembut wajah cucunya Caca yang sedang sedih dan gelisah. Dengan penuh kasih
sayang tangannya yang keriput membelai Caca.

“Apakah kamu merasa begitu Caca ?”

Caca termenung. Iya, sepertinya ucapan Mba Sri ada benarnya juga. Tante Farah dan Tante Tika,
saudara Mamah mengasuh sendiri anak-anaknya. Meskipun mereka berdua juga sibuk. Sementara
Caca diasuh Omah.

“Bingung, ya ? Caca, umumnya seorang anak memang tinggal bersama orang tuanya. Namun
karena alasan tertentu, ada juga anak yang tinggal dengan orang lain.”

“Dan alasan itu karena mereka tidak mau repot mengasuh anaknya, kan ?” potong Caca sengit.

“Hmmm, sebaiknya Caca cari tahu sendiri ya, jawabannya. Nanti Omah beritahu caranya.”

Caca menatap Omah tak berkedip. Dengan senyum tetap tersungging di bibir, Omah berdiri dan
beranjak mengambil kertas dan bolpoin.
“Dulu, kalau Omah lagi kecewa apa kesel terhadap seseorang, Omah menulis semua hal tentang
orang tersebut. Semua kenangan yang manis atau pun yang tidak menyenangkan. Biasanya begitu
selesai menulis, hati Omah lega. Pikiran Omah pun menjadi jernih. Sehingga Omah bisa menilai orang
itu dengan tepat. Caca mau mencoba cara ini ? Tulisalah kenangan tentang Mamah. Mudah-mudahan
Caca akan menemukan jawaban. Omah ke dapur dulu, ya”

Begitu Omah berlalu, Caca menatap langit-langit kamarnya yang di hiasi oleh gambar bintang-
bintang. Mamah pernah bercerita kalo bintang itu temannya bulan. Kenangan Caca kembali teringat.
Mamah selalu mendongeng menjelang tidur. Mamah selalu menyuapin dan memandikannya. Tugas
itu tidak pernah digantikan oleh pembantu, meskipun Mamah juga bekerja di kantor.

Tiba-tiba jam kerja Mamah bertambah, karena hari Sabtu libur. Mamah tiba di rumah paling awal
pukul 17.30. kini Caca lebih banyak bersama pembantu. Suatu ketika Mamah pulang lebih awal
karena kurang vit. Waktu itu bagi Caca tidur siang. Namun pembantu mengajak Caca main ke rumah
tetanggannya. Mamah marah dan pembantu ketakutan maka pembantu itu memilih berhenti
bekerja.

Sambil menunggu pembantu yang baru, Caca ikut Mamah ke kantor sepulang sekolah. Awal-awal
berjalan lancar. Lama kelamaan Caca sakit-sakitan. Akhirnya Caca harus di opname. Dokter menduga
Caca kurang istirahat dan makannya tidak teratur. Mamah menangis mendegarnya. Ia merasa
bersalah.

Omah datang untuk menawarkan diri mengasuh Caca di Depok. Caca senang sekali. Ia tidak
merasa kesepian karena banyak sepupunya yang tinggal tidak jauh dari rumah Omah. Sebetulnya
Mamah keberatan. Namun demi kesehatan dan kebaikan Caca, Mamah pun rela.

Setiap awal bulan Mamah dan Papah bergantian datang untuk menjenguk Caca di Depok.
Biasanya mereka tiba jam 10.00. malam harinya pukul 19.00 mereka sudah kembali ke Bandung,
karena besok paginya mereka harus ke kantor. Mamah pun selalu menyempatkan diri untuk
mengambil raport Caca atau menemani Caca saat pentas sekolah. Saat ulang tahun Caca, Mamah dan
Papah cuti untuk merayakannya bersama.

Anda mungkin juga menyukai