Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA KHILAFAH


RASYIDAH

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sejarah Peradaban Islam

Dosen Pembimbing :
Bapak Drs. H. Harun Rasyid, M.Ag

Disusun Oleh:
Kelompok II
1. Deska Ramadhanti NIM 2019220039
2. Endah Eka Safitri NIM 2019220041
3. Dhiea De Liena Az NIM 2019220040

SEMESTER II B
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AL-HAMIDIYAH
JAKARTA
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim
Assalamualaikum wr. wb.
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puji dan syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah tentang Peradaban Islam Pada Masa Khilafah Rasyidah ini dengan
baik meskipun banyak kekurangan di dalamnya. Dan juga kami berterimakasih
kepada Bapak Drs. H. Harun Rasyid, M. Ag selaku dosen mata kuliah Sejarah
Peradaban Islam yang telah memberikan tugas kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan para pembaca. Kami juga menyadari sepenuhnya
bahwa makalah ini terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh
sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan ulasan demi perbaikan makalah
yang kami buat di masa yang akan datang.
Dalam rangka memahami sejarah peradaban islam secara singkat, dalam
makalah ini kami coba memberikan uraian yang berisi penjelasan ringkasan
peradaban islam pada masa khilafah Rasyidah dan beberapa hal terkaitnya.
Semoga makalah ini dapat dipahami dan memperluas wawasan bagi
siapapun yang membacanya dan menjadi sumbangan pemikiran untuk pengkajian
selanjutnya. Kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan, kata-kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan
makalah ini pada masa yang datang.

Depok, 21 Pebruari 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR ..................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan............................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Khilafah Rasyidah ....................................................... 3
B. Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq ................................................. 3
C. Khalifah Umar Bin Khottob .......................................................... 6
D. Khalifah Utsman Bin Affan .......................................................... 9
E. Khalifah Ali Bin Abi Thalib.......................................................... 11
F. Kemajuan Peradaban Pada Masa Khulafaurrasyidin .................... 13

BAB III PENUTUP ...................................................................................... 15


A. Kesimpulan.................................................................................... 15
B. Saran ............................................................................................. 16

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 17

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Nabi Muhammad SAW wafat pada tanggal 12 Rabiul awal tahun 11 H
atau tanggal 8 Juni 632 M. Sesaat setelah beliau wafat, situasi di kalangan
umat Islam sempat kacau. Hal ini disebabkan Nabi Muhammad SAW tidak
menunjuk calon penggantinya secara pasti. Dua kelompok yang merasa paling
berhak untuk dicalonkan sebagai pengganti Nabi Muhammad SAW adalah
kaum Muhajirin dan Anshar.
Terdapat perbedaan pendapat antara Kaum Muhajirin dan Anshar karena
kaum Muhajirin mengusulkan Abu Bakar as Shiddiq, sedangkan kaum Anshar
mengusulkan Sa‟ad bin Ubadah sebagai pengganti nabi Muhammad SAW.
Perbedaan pendapat antara dua kelompok tersebut akhirnya dapat
diselesaikan secara damai setelah Umar bin Khatab mengemukakan
pendapatnya. Selanjutnya, Umar menegaskan bahwa yang paling berhak
memegang pimpinan sepeninggal Rasulullah adalah orang-orang Quraisy.
Alasan tersebut dapat diterima oleh kedua belah pihak.
Melihat dari masalah itu kami dari penulis mencoba untuk membahas
tentang Khulafaur Rasyidin. Tidak terlepas dari hal ini semoga makalah ini
bisa membantu kesulitan teman-teman dalam memahami tentang Khulafaur
Rasyidin

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Khulafaur Rasyidin ?
2. Bagaimana kepemimpinan pada masa khalifah Abu Bakar, Umar, Ustman
dan Ali ?
3. Bagaimana perkembangan peradaban islam ?

C. Tujuan Penulisan
1. Kita bisa mengetahui pengertian dan cakupan al-Khulafaur Rasyidin.

1
2. Kita bisa mengetahui kepemimpinan pada masa Khulafaur Rasyidin.
3. Kita bisa mengetahui perkembangan peradaban Islam.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Khilafah Rasyidah (Khulafaurrasyidin)


Secara bahasa, Khulafaur Rasyidin berasal dari kata Khulafa dan Ar-
Rasyidin. Kata Khulafa‟ merupakan jamak dari kata Khalifah yang berarti
pengganti. Sedangkan Ar-Rasyidin artinya mendapat petunjuk. Arti bebasnya
adalah orang yang ditunjuk sebagai pengganti, pemimpin atau pemimpin yang
selalu mendapat petunjuk dari Allah SWT. Para Khulafaur Rasyidin
merupakan sahabat Nabi Muhammad SAW, yaitu: (1). Abu Bakar Ash-
Shiddiq.(2). Umar bin Khattab.(3). Utsman bin Affan.(4). Ali bin Abi Thalib.
Wafatnya Nabi Muhammad SAW sebagai pemimpin agama maupun
Negara menyisakan persoalan pelik. Nabi tidak meninggalkan wasiat kepada
seorangpun sebagai penerusnya. Akibatnya, para sahabat mempermasalahkan
dan saling berusaha untuk mengajukan calon pilihan dari kelompoknya. Dan
diperolehlah 3 calon penerus nabi dari kelompok yang berbeda, yaitu: (1). Ali
bin Abi Thaalib dari kelompok Ahul Bait.(2). Sa‟ad bin Ubadah dari
kelompok Anshar.(3). Abu Bakar Ash-Shiddiq dari kelompok Muhajirin.
Namun perselisihan ini mengakibatkan tertundanya pemakaman Rasulullah
SAW. Dan akhirnya Abu Bakar Ash-Shiddiq lah yang terpilih dan di baiat
sebagai penerus Nabi Muhammad SAW. Dan Abu Bakar di bai‟at sebagai
Khalifah atau penerus Nabi di balai pertemuan Bani Sa‟idah.

B. Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq


1. Kelahiran Abu Bakar Ash-siddiq
Abu Bakar Ash-Shiddiq dilahirkan pada tahun 573 M. Dia dilahirkan
dilingkungan suku yang sangat berpengaruh dan suku yang banyak
melahirkan tokoh-tokoh besar. Ayahnya bernama Utsman (abu kuhafah)
bin Amir bin Amr bin Ka‟ab bin Saad bin Layin bin Mun‟ah bin Ka‟ab bin
Lu‟ay, bersal dari suku Quraisy, sedangkan ibunya bernama Ummu Al-

3
khair Salmah binti Sahr bin Ka‟ab bin Sa‟ad bin Taym bin Murrah. Garis
keturunannya bertemu pada neneknya, yaitu Ka‟ab bin Sa‟ad.
Abu Bakar adalah orang yang pertama kali masuk islam ketika
islam mulai didakwahkan. Baginya, tidaklah sulit untuk mempercayai
ajaran yang dibawakan oleh Muhammad SAW. Dikarenakan sejak kecl ia
telah mengenal keagungan Muhammad SAW.setelah masuk islam, ia tidak
segan untuk menumpahkan segenap jiwa dan harta bendanya untuk islam.
Pengorbanan Abu Bakar terhadap islam tidak dapat diragukan. Ia
juga pernah ditunjuk Rasul sebagai penggantinya untuk mengimami shalat
ketika Nabi sakit. Nabi Muhammad SAW pun wafat tak lama setelah
kejadian tersebut. Karena tidak ada pesan mengenai siapa penggantinya
dikemudian hari, pada saat jenazah nabi belum dimakamkan di antara
umat islam, ada yang mengusulkan untuk cepat-cepat memikirkan
pengganti nabi.
Abu Bakar dipilih berdasarkan aklamasi, walaupun tokoh-tokoh lain
tidak ikut membai‟atnya, misalnya Ali bin Abi Thalib, Yhalhah dan Zubair
yang menolak dengan hormat. Mereka masih mempermasalhkan
diangkatnya Abu Bakar tersebut. Keadaan penolakan tersebut akhirnya
baru muncul setelah pada pemerintahan Ali bin Abi Thalib. Kelompok lain
yang menyetujuinya ialah Anshar Salad bin Ubadah meskipun pada
akhirnya tenggelam dalam sejarah. Dengan terpilihnya Abu Bakar serta
pembai‟atnya, resmilah berdirinya kekhalifahan pertama di dunia islam.
2. Abu Bakar: Peran dan Fungsinya
a. Kebijakan pengurusan terhadap agama.
Pada awal pemerintahannya, diuji dengan adanya ancaman yang
datang dari umat islam sendiri yang menentang kepemimpinannya. Di
antara perbuatan makar tersebut ialah timbulnya orang-orang yang
murtad, orang-orang yang tidak mau mengeluarkan zakat, orang-orang
yang mengaku menjadi nabi, dan pemberontakan dari beberapa
kabilah.

4
b. Kebijakan kenegaraan
Diantara kebijakan Abu Bakar dalam pemerintahan atau kenegaraan
sebagai pulungan, diuraikan sebagai berikut.
1) Bidang eksekutif
2) Pertahanan dan keamanan
3) Yudikatif
4) Sosial ekonomi
3. Penyebaran Islam pada Masa Abu Bakar
Setelah pergolakan dalam negeri berhasil dipadamkan (terutama
memerangi orang-orang murtad), Khalifah Abu Bakar menghadapi
kekuatan persia dan romawi yang setiap saat berkeinginan menghancurkan
ekstensi islam. Untuk menghadapi Persia, Abu bakar mengirim tentara
Islam di bawah pimpinan Khalid bin Walid danmutsanna bin Haritsah dan
berhasil merebut beberapa daerah penting Irak dari kekuasaan persia.
Adapun untuk menghadapi romawi, Abu Bakar memilih empat panglima
terbaik untuk memimpin beribu-ribu pasukan di empat front, yaitu Amr
bin Al-Ash di front Palestina, Yazid bin Abi Sufyan di front Damaskus,
Abu Ubaidah di front Hims, dan Syurahbil bin Hasanah di front Yordania.
Faktor keberhasilan Abu Bakar yang lain adalah dalam
membangun pranata sosial di bidang politik dan pertahanan
keamanan. Keberhasialan tersebut tidak lepas dari sikap keterbukaannya,
yaitu memberikan ahk dan kesempatan yang sama kepada tokoh-tokoh
sahabat untuk ikut membicarakan berbagai masalah sebelum ia mengambil
keputusan melalui forum musyawarah sebagai lembaga legislatif.
Adapun urusan pemerintah di luar kota madinah, Khalifah Abu
Bakar membagi wilayah kekuasaan hukum negara madinah menjadi
beberapa provinsi, dan setiap provinsi ia menugaskan seorang amir atau
wali (semacam jabatan gubernur). Para amir tersebut juga bertugas sebagai
pemimpin agama, juga (seperti imam dalam shalat), menetapkan hukum
dan melaksanakan undang-undang. Artinya seorang amir di samping

5
sebagai pemimpin agama, juga sebagai hakim dan pelaksana tugas
kepolisian.
4. Peradaban pada Masa Abu Bakar
Bentuk peradaban yang paling besar dan luar biasa dam
merupakan satu kerja yang dilakukan pada masa pemerintahan Abu
Bakar adalah perhimpunan Al-Quran. Abu Bakar Ash-Shiddiq
memerintahkan kepada Zaid bin Tsabit untuk menghimpun Al-Quran dari
pelepah kurma, kulit bintang, dan dari hapalan kaum muslimin. Umarlah
yang mengusulkan pertama kali penghimpunan Al-Quran ini. Sejak itulah
Al-Quran dikumpulkan dalam satu mushaf. Inilah untuk pertama kalinya
Al-Quran dihimpun.

C. Khalifah Umar Ibn Al-Khathab


1. Kelahiran Umar ibn Al-Khaththab
Umar ibn Al-khaththab, (583-644) yang memiliki nama lengkap
Umar bin khaththab bin Nufail bin abd Al-Uzza bin Ribaah bin Abdillah
bin Qart bin Razail bin „adi bin Ka‟ab bin Lu‟ay adalah khalifah kedua
yang menggantikan Abu Bakar Ash-Shiddiq. Dia adalah salah seorang
sahabat terbesar sepanjang sejarah sesudah Nabi Muhammad SAW.
Kebesarannya terletak pada keberhasilannya, baik sebagai negarawan yang
bijaksana maupun sebagai mujtahid yang ahli dalam membangun negara
besar yang ditegakkan atas prinsip-prinsip keadilan, persamaan, dan
persaudaraan yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.Dalam banyak
hal, Umar ibn Al-khaththab dikenal sebagai tokoh yag sangat bijaksana
dan kreatif, bahkan genius.
Peranan Umar dalam sejarah masa permulaan merupakan
yang paling menonjol karena perluasan wilayahnya, di samping
kebijakan-kebijakan politiknya yang lain. Adanya penaklukan besar-
besaran pada masa pemerintahan Umar merupakan fakta yang
diakui kebenarannya oleh para sejarawan. Bahkan, ada yang

6
mengatakan, kalau tidak karena penaklukan-penaklukan yang dilakukan
pda masa Umar, islam akan tersebar seperti sekarang.

2. Latar Belakang Kehidupan Umar ibn Al-Khaththab


Umar ibn Al-Khaththab dilahirkan di Mekah dari keturunan suku
Quraisy yang terpandang dan terhormat. Ia lahir empat tahun sebelum
terjadinya perang fijar atau sebagaimana yang ditulis oleh Muhammad Al-
Khudari Bek, tiga belas tahun muda dari Muhammad SAW.
Sebelum masuk islam Umar termasuk diantara kaum Quraisy yang
paling ditakuti oleh orang-orang yang sudah masuk islam. Dia adalah
musuh dan penentang Nabi Muhammad SAW. Yang paling ganas dan
kejam, bahkan sangat besar keinginanya untuk membunuh Nabi
Muhammad dan pengikut-pengikutnya. Dia menyebar fitnah dan menuduh
Nabi Muhammad SAW sebagai penyair tukang tenung.
Setelah Umar masuk agama islam, pada bulan Dzulhijjah enam
tahun setelah kerasulan Nabi Muhammad SAW. Kepribadiannya bertolak
belakang dengan keadaan sebelumnya. Dia berubah menjadi salah seorang
yang gigih dan setia membela agama islam. Bahkan,dia termasuk sahabat
yang terkemuka dan paling dekat dengan Nabi Muhammad SAW.
Abu Bakar sebelum meninggal pada tahun 634 M/13 H. Menunjuk
Umar ibn Al-Khaththab sebagai penggantinya. Kendatipun hal ini
merupakan perbuatan yang belum pernah terjadi sebelumnya, tampaknya
penunjukan ini bagi Abu Bakar merupakan hal yang wajar untuk
dilakukan. Ada beberapa faktor yang mendorong Abu Bakar untuk
menunjuk Umar menjadi khalifah. Pertama, kekhawatiran peristiwa yang
sangat menegangkan di Tsaqifah Bani Sa‟idah yang nyaris menyeret umat
islam ke jurang perpecahan akan terulang kembali, bila ia tidak menunjuk
seorang untuk menjadi penggantinya. Kedua, kaum Anshar dan Muhajirin
saling mengkalim sebagai golongan yang berhak menjadi khalifah. Ketiga,
umat islam pada saat itu baru saja selesai menumpas kaum murtad dan

7
pembangkang. Sementara itu di luar kota madinah melawan tentara persia
di satu pihak dan tentara Romawi di pihak lain.
Berangkat dari kondisi politik yang demikian,tampaknya tidak
menguntungkan apabila pemilihan khalifah diserahkan sepenuhnya kepada
umat secara langsung. Jika alternatif ini dipilih, besar kemungkinan akan
timbul kontroveksi berkepanjangan di kalangan umat islam tentang siapa
yang lebih proporsional menggantikan Abu Bakar.
Setelah Abu Bakar mendapat persetujuan kaum muslimin atas
pilihannya, ia memanggil Utsman bin Affan untuk menuliskan teks
pengangkatan Umar (bai‟at Umar). Sebagaimana Abu Bakar, Umar bin
Khaththab begitu dibai‟at atau dilantik menjadi khalifah menyampaikan
pidato penerimaan jabatannya di Masjid Nabawi di hadapan kaum
muslimin.
3. Umar Ibn Khaththab: Madinah sebagai Negara Adikuasa
Semenjak penaklukan persia dan romawi, pemerintah islam menjadi
adikuasa dunia yang memiliki wilayah kekuasaan luas, meliputi
semenanjung Arabia, Palestina, Siria, Irak, Persia dan Mesir. Umar ibn Al-
Khaththab yang dikenal sebagai negarawan, administrator terampil dan
pandai, dan seorang pembaharu membuat berbagai kebijakan mengenai
pengelolaan wilayah kekuasaan yang luas, ia menata struktur kekuasaan
dan administrasi pemerintah negara Madinah berdasarkan semangat
demokrasi.
Untuk menunjang kelancaran administrasi dan opersional tugas-
tugas eksekutif, Umar melengkapinya dengan beberapa jawatan, antara
lain: Umar melengkapinya dengan beberapa jabatan, antara lain:
1) Dewan Al-kharraj (jawatan pajak).
2) Dewan Al-addats (jawatan kepolisian).
3) Nazar Al-nafiat (jawatan pekerjaan umum).
4) Dewan Al-jund (jawatan militer).
5) Bai‟at Al-mal (lembaga pembendaharaan negara).

8
4. Peradaban pada Masa Khalifah Umar
Peradaban yang paling signifikan pada masa Umar, selain pola
administrasi pemerintah, peperangan, dan sebagainya adalah
pedoman dalam peradilan. Pemikiran khalifah Umar bin khaththab
khususnya dalam peradilan yang masih berlaku sampai sekarang.
Dalam mempertimbangkan perkara ini, Khalifah Umar selaku hakim
yang bijaksana melakukan dua hal penting yang patut mendapatkan
perhatian dan menjadi pelajaran berharga bagi para hakim di sepanjang
zaman. Upaya yang dilakukan oleh Umar dengan meminta bantuan dari
Ali r.a adalah apa yang dinamakan sekarang tahlil unshuril-jarimah
(menganalisis unsur kejahatannaya sendiri), seperti pemeriksaan darah,
sidik jari, dan sebagainya dalam peristiwa pembunuhan. Misalnya, langkah
selanjutnya Umar menitikberatkan pada bahan bukti yang disalurkan oleh
pendakwah (wanita yang menuduh).

D. Khalifah Ustman Bin ‘Affan


1. Kelahiran Utsman bin Affan
Khalifah ketiga adalah Utsman bin Affan. Nama lengkapnya ialah
Utsman bin Affan bin Abil Ash bin Umayyah dari suku Quraisy. Lahir
pada tahun 576 M., enam tahun setelah penyerangan Kabah oleh pasukan
bergajah ataun enam tahun sebelum kelahiran Rasulullah SAW. Ibu nya
bernama Urwy bin Kuraiz. Utsman bin Affan masuk islam pada usia 30
tahun. Sesaat setelah masuk islam, ia sempat mendapatkan siksaan dari
pamannya, Hakam bin Abil Ash. Ia memeluk islam karena ajakan Abu
Bakar, dan menjadi salah seorang sahabat dekat Nabi SAW. Ia sangat kaya
tetapi berlaku sedehana, dan sebagian besar kekayaannya digunakan untuk
kepentingan Islam. Ia mendapat julukan zun nurain, artinya memiliki dua
cahaya, karena menikahi dua putri Nabi SAW secara berurutan setelah
yang satu meninggal, yakni Ruqayyah dan Ummu Kulsum. Dan Utsman
pernah meriwayatkan hadis kurang lebih 150 hadits. Seperti halnya Umar,
Utsman diangkat menjadi Khalifah melalui proses pemilihan.

9
Khalifah Utsman bin Affan ikut berhijrah bersama istrinya ke
Abesinia dan termasuk muhajirin pertama ke Yatsirb. Ia termasuk orang
yang saleh ritual dan sosial. Siang harinya ia gunakan untuk shaum dan
malamnya untuk shalat. Ia sangat gemar membaca Al-Quran, sehingga
Khalid Muh Khalid menulis bahwa untuk shalat dua rakaat saja, Utsman
menghabiskan waktu semalam karena banyaknya ayat Al-Quran yang
dibaca, dan pada saat Khalifah Utsman bin Affan wafat, Al-Quran berada
di pangkuanya. Kesalehan sosialnya terbukti dan membeli telaga milik
Yahudi seharga 12.000 dirham dan menghibahkannya kepada kaum
muslimin pada saat hijrah ke Yatsrib. Mewakafkan tanah seharga 15.000
dinar untuk peluasan Masjid Nabawi. Menyerahkan 940 ekor kuda, 10.000
dinar untuk keperluan Jaisyul Usrah pada Perang Tabuk. Setiap hari Jumat,
Utsman bin Affan membebaskan seorang budak laki-laki dan seorang
budak perempuan.
Pada zaman Nabi Muhammad SAW., Utsman bin Affan mengikuti
beberapa peperangan, di antara Perang Uhud, Khaibar pembebasan kota
Mekah, Perang Thaif, Hawazin, dan Tabuk. Perang Badar, tidak ia ikuti
karena disuruh oleh Rasulullah SAW. Menunggu istrinya yang sedang
sakit sampai meninggal.
2. Peradaban Pada Masa Utsman bin Affan.
Pada masa-masa awal pemerintahannya, Utsman melanjutkan sukses
para pendahulunya, terutama dalam perluasan wilayah kekusaan Islam.
Karya monumental Utsman yang dipersembahkan kepada umat Islam ialah
penyusunan kitab suci Al-Qur‟an. Pembukuan ini didadasarkan atas alasan
dan pertimbangan untuk mengakhiri perbedaan bacaan dikalangan umat
Islam yang diketahui pada saat ekspedisi militer ke Amenia dan
Azerbaijan.
Penyusunan Al-Qur‟an, yaitu Zaid bin Tsabit, sedangkan yang
mengumpulkan tulisan-tulisan Al-Qur‟an antara lain adalah dari Hafsah,
salah seorang Istri Nabi SAW. Kemudian dewan itu membuat beberapa
salinan naskah Al-Qur‟an untuk dikirimkan ke berbagai wilayah

10
kegubernuran sebagai pedoman yang benar untuk masa selanjutnya.
Adapun kegiatan pembangunan di wilayah Islam yang luar itu, meliputi
pembangunan daerah,-daerah pemukiman, jembatan, jalan, masjid, wisma
tanu, pembangunan kota-kota baru yang kemudian tumbuh pesat. Semua
jalan yang menuju ke Madinah dilengkapi dengan Khalifah dan fasilitas
bagi para pendatang. Masjid Nabi di Madinah diperluas. Tempat
persediaan air dibangun di Madinah, di kota-kota padang pasir, dan
ladang-ladang perternakan unta dan kuda. Pembangunan beberapa sarana
umum ini menunjukan bahwa Utsman sebagai Khalifah sangat
memerhatikan kemaslahatan publik sebagai bentuk dari manifestasi
kebudayaan sebuah masyarakat.
Bentuk menejemen yang ditetapkan dalam pemerintahaan
Umar r.a. tercermin dalam pengumpulan mushaf Al-qur’an menjadi
satu di kenal dengan Mushaf Utsmani. Pada masa kekhalifahan Utsman
r.a. terdapat indikasi praktik nepotisme. Hal ini yang membuat sekelompok
sahabat mencela kepemimpinan Utsman r.a. karena telah memilih keluarga
kerabat sebagai pejabat pemerintahaan. Pada paruh trakhir masa
kekhalifahannya, muncul perasaan tidak puas dan kecewa di kalangan
umat Islam terhadapnya.
Kepemimpinan Utsman memang sangat berbeda dengan
kepemimpinan Umar. Pada tahun 35H/655M, Usman di bunuh oleh kaum
pemberontak yang terdiri dari orang-orang kecewa itu. Pembunuhan
utsman merupakan malapetaka besar yang menimpa ummat.

E. Khalifah Ali Bin Abi Thalib


1. Kelahiran Ali bin Abi Thalib
Khalifah keempat adalah Ali bin Abi Thalib. Ali adalah keponakan
dan menantu Nabi. Ali adalah putra Abi Thalid bin Abdul Muthalib. Ali
adalah seseorang yang memiliki kelebihan, selain itu ia adalah pemegang
kekuasaan. Pribadinya penuh vitalitas dan energik, perumus kebijakan
dengan wawasan yang jauh ke depan. Ia adalah pahlawan yang gagah

11
berani, penasehat yang bijaksana, penasihat hukum yang ulung dan
pemegang teguh tradisi, seorng sahabat sejati, dan seorang lawan yang
dermawan. Ia telah bekerja keras sampai akhir hayatnya dan merupakan
orang kedua yang berpengaruh setelah Nabi Muhammad.
Ali adalah putra Abi Thalib ibn Abdul Muthallib. Ia adalah sepupu
Nabi Muhammad SAW, yang kemudian menjadi menantunya karena
menikahi putri Nabi Muhammad SAW, yaitu Fatimah. Ia masuk Islam
ketika usianya sangat muda dan termasuk orang yang pertama masuk
islam dari golongan pria. Pada saat nabi menerima wahyu pertama, Ali
berumur 13 tahun, menurut A.M. Saban, sedangkan menurut
Mahmudunnasir, Ali berumur 9 tahun. Mahmudunnasir selanjutnya
menulis bahwa Ali termasuk salah seorang yang baik dalam memainkan
pedang dan pena, bahkan ia di kenal sebagai orator. Setelah Usman wafat,
masyarakat beramai-ramai membaiat Ali bin Abi Thalib sebagai khalifah.
Ali memerintah hanya enam tahun. Selama masa pemerintahannya, ia
menghadapi berbagai pergolakan. Setelah menduduki jabatan khalifah, Ali
memecat para gubernur yang di angkat oleh Utsman. Dia juga menarik
kembali tanah yang dihadiahkan Utsman kepada penduduk dengan
menyerahkan hasil pendapatannya kepada negara, dan memakai kembali
sistem distribusi pajak tahunan dia antara orang-orang Islam sebagaimana
pernah ditetapkan Umar.
2. Manajemen Pemerintahan Ali bin Abi Thalib.
Khalifah Ali bin Abi Thalib r.a. menjalankan sistem pemerintahaan
sebagaimana Khalifah sebelumnya, baik dari segi kepemimpinan ataupun
manajemen. Dalam mengangkat seorang pemimpin, beliau
mendelesiasikan wewenang dan kekuasaan atas wilayah yang
dipimpinnya. Seorang memiliki kewenangan penuh untuk mengelola
wilayah yang dikuasainya, namun halifah tetap melakukan pengawasan
terhadap kinerja pemimpin tersebut. Khalifah senantiasa mengajak
pegawainya untuk hidup Zuhud, berhemat dan sederhana dalam
kehidupan, begitu juga untuk selalu memperhatikan dan berbelas kasihan

12
terhadap kehidupan rakyatnya. Beliau juga mengjarkan system renumirasi.
Selain itu, beliau juga konsisten terhadap kepentingan masyarakat secara
umum.
3. Ali bin Abi Thalib Wafat
Kaum Khawarij tidak lagi mempercayai kebenaran pemimpin-
pemimpin Islam, dan mereka berpendapat bahwa pangkal kekacauan Islam
pada saat itu adalah karena adanya 3 orang imam, yaitu Ali, Muawwiyah
dan Amr.
Mereka bersumpah akan melaksanakan pembunuhan pada tanggal 17
Ramadhan 40 H/24 Januari 661 M di waktu subuh. Diantara tiga orang
Khawarij itu. Hanya Ibnu Muljam yang berhasil membunuh Ali ketika
beliau sedang sholat Subuh di Masjid Kufah tetapi Ibnu Muljam pun
tertangkap dan juga dibunuh.
Khalifah Ali wafat dalam usia 58 tahun, kemudian Hasan bin Ali
dinobatkan menjadi Khalifah yang berkedudukan di Kufah.

F. Kemajuan Peradaban Pada Masa Khulafaur Rasyidin


Masa kekuasaan khulafaur rasyidin yang dimulai sejak Abu Bakar Ash-
Shiddiq hingga Ali bin Abi Thalib, merupakan masa kekusaan khalifah Islam
yang berhasil dalam mengembangkan wilayah Islam lebih luas. Nabi
Muhammad SAW yang telah meletakkan dasar agama Islam di arab, setelah
beliau wafat, gagasan dan ide-idenya diteruskan oleh para khulafaur rasyidin.
Ekspansi ke negri-negri yang sangat jauh dari pusat kekusaan, dalam waktu
tidak lebih dari setengah abad merupakan kemenangan menakjubkan dari
suatu bangsa yang sebelumnya tidak pernah memiliki pengalaman politik
yang memadai.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan ekspansi itu demikian cepat,
antara lain sebagai berikut :
1. Islam, di samping merupakan ajaran yang mengatur humbungan manusia
dengan Tuhan, juga agama yang mementingkan soal pembentukan
masyarakat.

13
2. Dalam dada para sahabat Nabi SAW tertanam keyakinan yang sangat kuat
tentang kewajiban menyerukan ajaran-ajaran Islam (dakwah) keseluruh
penjuru dunia.
3. Pertentangan aliran agama di wilayah Bizaitum mengakibatkan hilangnya
kemerdekaan beragama bagi rakyat.
4. Islam datang kedaerah-daerah yang dimasukinya dengan sikap simpatik
dan toleran, tidak memaksa rakyat untuk mengubah agamanya dan masuk
Islam.
5. Bangsa sami di Syiria dan Palestina, dan bangasa Hami di Mesir
memandang bangsa Arab lebih dekat daripada bangsa Eropa, Bizantium,
yang memerintah mereka.
6. Mesir, Syiria dan Irak adalah daerah-daerah yang kaya. Kekayaan itu
membantu pengusa Islam untuk membiayai ekspansi ke daerah yang lebih
jauh.
Dr. Hasan Ibrahim dalam bukunya “Tarikh Al-Islam As-Siyasi”,
menjelaskan bahwa organisasi-organisasi atau lembaga-lembaga Negara yang
ada pada masa Khulafaur rasyidin, diantaranya sebagi berikut:
1. Lembaga Politik.
2. Lembaga Tata Usaha Negara dan Keuangan Negara
3. Lembaga Kehakiman Negara.

14
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Secara bahasa, Khulafaur Rasyidin berasal dari kata Khulafa dan Ar-
Rasyidin. Kata Khulafa‟ merupakan jamak dari kata Khalifah yang berarti
pengganti. Sedangkan Ar-Rasyidin artinya mendapat petunjuk. Arti
bebasnya adalah orang yang ditunjuk sebagai pengganti, pemimpin atau
pemimpin yang selalu mendapat petunjuk dari Allah SWT. Para Khulafaur
Rasyidin merupakan sahabat Nabi Muhammad SAW, yaitu: (1). Abu
Bakar Ash-Shiddiq. (2). Umar bin Khattab.(3). Utsman bin Affan.(4). Ali
bin Abi Thalib.
2. Pada awal pemerintahan Abu Bakar diuji dengan adanya ancaman yang
datang dari umat islam sendiri yang menentang kepemimpinannya. Di
antara perbuatan makar tersebut ialah timbulnya orang-orang yang murtad,
orang-orang yang tidak mau mengeluarkan zakat, orang-orang yang
mengaku menjadi nabi, dan pemberontakan dari beberapa kabilah.
Khalifah Abu Bakar menghadapi kekuatan persia dan romawi yang setiap
saat berkeinginan menghancurkan ekstensi islam. Faktor keberhasilan Abu
Bakar yang lain adalah dalam membangun pranata sosial di bidang politik
dan pertahanan keamanan. Bentuk peradaban yang paling besar dan luar
biasa dam merupakan satu kerja yang dilakukan pada masa pemerintahan
Abu Bakar adalah perhimpunan Al-Quran.
3. Pada awal pemerintahan Umar peranan Umar dalam sejarah masa
permulaan merupakan yang paling menonjol karena perluasan wilayahnya,
di samping kebijakan-kebijakan politiknya yang lain. Adanya penaklukan
besar-besaran pada masa pemerintahan Umar. Peradaban yang paling
signifikan pada masa Umar, selain pola administrasi pemerintah,
peperangan, dan sebagainya adalah pedoman dalam peradilan. Bentuk
menejemen yang ditetapkan dalam pemerintahaan Umar r.a. tercermin

15
dalam pengumpulan mushaf Al-qur‟an menjadi satu di kenal dengan
Mushaf Utsmani.
4. Pada awal pemerintahan Utsman Kesalehan sosialnya terbukti dan
membeli telaga milik Yahudi seharga 12.000 dirham dan
menghibahkannya kepada kaum muslimin pada saat hijrah ke Yatsrib.
Mewakafkan tanah seharga 15.000 dinar untuk peluasan Masjid Nabawi.
Menyerahkan 940 ekor kuda, 10.000 dinar untuk keperluan Jaisyul Usrah
pada Perang Tabuk. Setiap hari Jumat, Utsman bin Affan membebaskan
seorang budak laki-laki dan seorang budak perempuan.
5. Pada awal pemerintahan Ali menjalankan sistem pemerintahaan
sebagaimana Khalifah sebelumnya, baik dari segi kepemimpinan ataupun
manajemen. Dalam mengangkat seorang pemimpin, beliau
mendelesiasikan wewenang dan kekuasaan atas wilayah yang
dipimpinnya.
6. Dr. Hasan Ibrahim dalam bukunya “Tarikh Al-Islam As-Siyasi”,
menjelaskan bahwa organisasi-organisasi atau lembaga-lembaga Negara
yang ada pada masa Khulafaur rasyidin, diantaranya sebagi berikut:1.
Lembaga Politik. 2. Lembaga Tata Usaha Negara dan Keuangan Negara 3.
Lembaga Kehakiman Negara.

B. Saran
Tentusaja tidak ada yang sempurna di dunia ini, kami harap dengan
ditulisnya makalah ini munculah saran-saran dan masukan agar makalah ini
lebih baik lagi kedepannya.

16
DAFTAR PUSTAKA
http://makalahkuindonesia.blogspot.com/2017/04/makalah-khulafaur-
rasyidin.html?m=1

http://abduljabar16.blogspot.com/2018/01makalah-tentang-masa-
pemerintahan.html?m=

http://anshar-mtk.blogspot.com/2013/05/makalah-khulafaur-rasyidin.html?=1

17

Anda mungkin juga menyukai