•INFLASI:
Proses meningkatnya tingkat harga umum dalam suatu
perekonomian yang berlangsung secara terus menerus.
Kedua “penyakit” tsb dapat menyerang
sekaligus sehingga menjadi stagflasi
(stagnasi + inflasi)
Kegiatan ekonomi tidak selalu stabil melainkan
bergelombang.
Pola dasar satu gelombang (satu cycle)dapat dibagi dalam
4 tahap:
1. Tahap ekspansi:
Kegiatan ekonomi berkembang dengan laju
pertumbuhan yang cepat.
Setelah beberapa waktu mulai mengalami
kemunduran
Titik baliknya disebut titik kritis.
2. Resesi atau kemunduran:
Adanya kesulitan-kesulitan menyebabkan terjadi
kemacetan (stagnasi) atau mundur sedikit (resesi)
Kalau kemunduran berlangsung lama dan terjadi di
semua sektor ekonomi maka yang terjadi adalah
kemerosotan.
4. Pemulihan (recovery):
Kegiatan perekonomian mulai normal kembali.
Jenis Inflasi
(Berdasar penyebabnya)
Keteranagan :
D1
Kenaikan permintaan mengakibatkan
D kurva DD bergeser D1D1
S
Titik keseimbangan pada E menjadi
E1
P1 E1
E Harga naik dari OP menjadi OP1 dan
P
Permintaan/penawaran naik OQ
D1 menjadi OQ1
D
0
Q Q1 Q
P COST PUSH INFLATION
Keteranagan :
S1 Kenaikan biaya produksi mengakibatkan
D kurva SS bergeser S1S1
S
E1 Titik keseimbangan pada E menjadi E1
P1 Harga naik dari OP menjadi OP1 dan
Permintaan/penawaran turun dr OQ
P menjadi OQ1
S1
S
D
0 Q1 Q Q
Jenis Inflasi
(Berdasar asal timbulnya)
1. Domestic Inflation :
Inflasi yang berasal dari dalam negeri akibat dari terjadinya
defisit anggaran belanja yang dibiayai dengan mencetak uang
baru dan gagalnya pasar yang berakibat bahan makan mahal
2. Imported Inflation :
Berasal dari luar negeri akaibat adanya perdagangan antar
negara, dimana negra lain mengalami inflasi
Jenis Inflasi
(Berdasar cakupan pengaruh kenaikan harga)
1. Closed Inflation :
Inflasi terjadi jika kenaikan harga secara umum hanya berkaitan
dengan beberapa barang tertentu secara terus menerus
2. Open Inflation :
Kenaikan harga terjadi secara keseluruhan
3. Hyper Inflation :
Serangan inflasi yang hebat dan setiap harga terus berubah
naik sehingga orang tidak dapat menahan uang lebih lama
karena nilai uang terus merosot
Jenis Inflasi
(Berdasar berat atau ringannya)
1. Meningkatkan kesenjangan
2. Ketidakpastian ekonomi
3. Meningkatkan kegiatan spekulatif
4. Menurunkan daya beli masyarakat
Mengukur inflasi.
Angka inflasi dihitung oleh Badan Pusat Statistik dari
persentase perubahan Indeks Harga Konsumen (IHK)
IHK pada suatu saat dibandingkan dengan IHK pada periode
sebelumnya
IHK adalah perbandingan relatif dari harga suatu paket
barang dan jasa pada suatu saat dibandingkan dengan
harga-harga barang dan jasa tsb pada tahun dasar dan
dinyatakan dalam persen.
Data diambil dari gabungan 44 kota (ibu kota provinsi dan
kabupaten) mencakup 250 -350 jenis barang dan jasa, yang
masing-masing diberi bobot tertentu.
Barang dan jasa tsb dikelompokkan menjadi 7 kelompok (1.
bahan makanan; 2. makanan jadi, minuman, rokok dan
tembakau; 3. perumahan; 4. sandang; 5. kesehatan; 6
pendidikan, rekreasi dan olah raga; 7. transportasi dan
komunikasi).
Menghitung besarnya laju inflasi
IHKt IHKt 1
Rumus : I x100
IHKt 1
Keterangan :
I : Laju Inflasi
IHKt : IH pada periode t
IHKt-1 : IH pada periode t-1
KESEMPATAN KERJA DAN PENGANGGURAN
•Angkatan Kerja:
Jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas yang
bekerja atau mencari pekerjaan dalam suatu
periode tertentu
1. FRIKSIONAL
(Frictional Unemployment)
1. POLITIK FISKAL
Adalah kebijakan pemerintah dalam mengatur keuangan
negara, di bidang anggaran maupun bidang perpajakan,
dengan maksud untuk memengaruhi, mengatur,
menstabilkan, dan memajukan perekonomian nasional.
Untuk itu pemerintah mempunyai dua alat utama yakni:
pajak (TX) dan pengeluaran-pengeluarannya (G).
2. POLITIK MONETER
Kebijakan pemerintah dan bank sentral dalam mengatur
keuangan dan perkreditan, jumlah uang beredar, batas-
batas pemberian kredit, tinggi rendahnya tingkat bunga,
jenis-jenis prioritas (kredit usaha kecil, kredit bimas,
dsb)
3. POLITIK HARGA
Kebijakan pemerintah dalam hal mengawasi dan
mengendalikan harga-harga, di mana pemerintah
dapat campur tangan dalam secara langsung
(penetapan: harga BBM, harga dasar beras, tarif
angkutan, pupuk dan pestisida) maupun tidak
langsung (peraturan perpajakan, BULOG, KUD,
dll).
4. POLITIK PRODUKSI
Kebijakan pemerintah di bidang produksi dan
penyaluran barang terutama bertujuan untuk
meningkatkan hasil produksi dalam negeri sehingga
kebutuhan dalam negeri dapat tercukupi dari hasil
produksi sendiri sehingga tidak memberatkan
Neraca Pembayaran dan juga meningkatkan ekspor
nonmigas.
5. POLITIK KESEMPATAN KERJA
7. LAIN-LAIN
Untuk setiap bidang penting pemerintah
harus mempunyai suatu kebijakan. Misal
penataan kawasan industri, pengawasan
penggunaan sumberdaya alam, dll.