Kebijakan K3 PDF
Kebijakan K3 PDF
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Modul ini menyajikan mengenai kondisi tren kecelakaan di pekerjaan
konstruksi memiliki data statistik kecenderung tidak menurun, bahkan dengan
naiknya intensitas pekerjaan konstruksi kecelakaan yang terjadi juga cenderung
meningkat setiap tahunnya (data jamsostek sejak tahun 2000, sekarang BPJS
Ketenagakerjaan), bahwa kecelakaan adalah suatu keadaan atau kejadian yang
tidak direncanakan, tidak diingini, dan tidak diduga sebelumnya, dimana
kecelakaan dapat terjadi sewaktu-waktu dan mempunyai sifat yang merugikan
bagi : cideranya manusia, rusaknya mesin atau peralatan konstruksi, bahkan
terhadap rusaknya asset/properti perusahaan, terlambatnya penyelesaian
waktu pekerjaan konstruksi Karena terhentinya proses produksi konstruksi,
serta kemungkinan mengakibatkan dampak negatif bagi lingkungan untuk
kecelakaan yang berdampak besar dan meluasnya area kecelakaan, dan
semuanya itu berdampak kepada.
B. Deskripsi Singkat
Kegiatan Konstruksi merupakan unsur penting dalam pembangunan di
Indonesia, yang pada dewasa ini pekerjaan konstruksi, mampu memberikan
peningkatan / pertumbuhan ekonomi, karena dengan banyaknya kegiatan
konstruksi khususnya infrastruktur maka akan memberikan dampak dalam
penyerapan anggaran yang menjadi penentu pertumbuhan ekonomi sektor
konstruksi, serta mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang cukup
banyak, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya
pada bidang konstruksi, namun pengelolaan kegiatan konstruksi yang salah
khususnya, pada kondisi tidak tertibnya penyelenggaraan konstruksi
C. Tujuan Pembelajaran
Kompetensi Dasar pembelajaran ini ialah Setelah selesai pembelajaran
peserta diharapkan mampu menguraikan kebijakan dan penyelenggaraan
SMK3. Indikator keberhasilan yang diharapkan setelah selesai mempelajari
modul ini ialah, mampu :
1. Menguraikan Kebijakan Nasional dan Kebijakan PUPR
2. Mendeskripsikan Penerbitan pakta Komitmen K3 Kementrian PU
BAB II
KEBIJAKAN K3
Indikator Keberhasilan :
• Menguraikan Kebijakan Nasional dan Kebijakan PUPR
penerapannya dalam 12 sub elemen dan 166 kriteria. Penerapan SMK3 ini
hukumnya wajib untuk dilaksanakan (tertuang dalam pasal 5 ayat (1) dan (2)),
apabila :
1. mempekerjakan pekerja/buruh paling sedikit 100 (seratus) orang; atau
2. mempunyai tingkat potensi bahaya tinggi
Pengujian;(2)
7.4 Pemantauan Kesehatan Kerja.(5)
LAMPIRAN:
Lampiran I : Tata Cara Penetapan Tingkat Risiko K3 Konstruksi
Lampiran II : Format Rencana K3 Kontrak (RK3K)
Lampiran III : Format Surat Peringatan, Surat Penghentian Pekerjaan dan
Surat Keterangan Nihil Kecelakaan Kerja
BAB VI SANKSI
PPK yang tidak melaksanakan aturan SMK3 sebagaimana diamanatkan
dalam Peraturan Menteri ini maka dapat dikenakan Sanksi Administrative
sesuai ketentuan yang berlaku.
C. Rangkuman
Dalam membuat prosedur dan instruksi kerja, khususnya dalam
pengendalian operasi K3, prosedur dan/atau instruksi kerja yang dibuat, sangat
tergantung dari besar dan/atau kecilnya ruang lingkup pekerjaan yang
ditananginya. Sebagai bentuk penjabaran dari Kebijakan Nasional yang telah
ditetapkan sebelumnya, pada kondisi ini Kementrian Pekerjaan Umum dan
Perumahan rakyat, telah mengambil keputusan untuk menindak lanjuti dengan
mengeluarkan paket kebijakan yang telah dan akan ditetapkan
Kementrian Pekerjaan Umum saat itu (sekarang Kementrian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat), telah mengeluarkan kebijakan berupa
peraturan menteri yakni Peraturan Menteri Pu No.09/PRT/M/2008 Pedoman
Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi
Bidang Pekerjaan Umum yang kemudian berubah menjadi Peraturan Menteri
PU NO.05/PRT/M/2014 Tentang: Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan
Dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum
Bab I : Ketentuan Umum
Bab II : Maksud, Tujuan dan Ruang Lingkup
Bab III : Penerapan SMK3 Konstruksi Bidang PU
Bab IV : Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang
Bab V : Biaya Penyelenggaraan SMK3)Konstruksi Bidang PU
Bab VI : Sanksi
Bab VII : Ketentuan Penutup
LAMPIRAN:
Lampiran I : Tata Cara Penetapan Tingkat Risiko K3 Konstruksi
Lampiran II : Format Rencana K3 Kontrak (RK3K)
Lampiran III : Format Surat Peringatan, Surat Penghentian Pekerjaan dan Surat
Keterangan Nihil Kecelakaan Kerja
D. Evaluasi
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar !
1. Sebutkan lima prinsip dasar atau 5 elemen pokok dari penerapan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) !
2. Apakah yang dimaksud dengan petugas K3 konstruksi !
3. Jelaskan tujuan diberlakukannya Peraturan Menteri tentang SMK3
Konstruksi !
4. Apa sajakah yang termasuk tahapan dalam SMK3 konstruksi bidang PU?
5. Jelaskan wewenang dari pejabat pembuat komitmen !
BAB III
Penerbitan Pakta Komitmen K3 Kementerian PU
Indikator Keberhasilan :
• Mendeskripsikan Penerbitan pakta Komitmen K3
Kementrian PU
3. Acuan
Acuan disini adalah dasar referensi atas pelaksanaan SMK3 yang
hendak dijalankan, dan ini merupakan Hukum dan peraturan dan perundang
– undangan K3 yang berlaku di tempat kegiatan kerja. Acuan atau rujukan
ini didasarkan pada ketentuan :
a. Amanat Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945;
b. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan
Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1970 Nomor
1, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2918);
c. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 54 tanggal 22
April 1999).
C. Rangkuman
sosialisasi K3 dilingkungan pengguna dan penyedia jasa konstruksi,
yang merupakan bentuk dari penerapan kebijakan K3 Konstruksi dan pakta
komitmen K3 Konstruksi, yang telah ditanda tangani, dan khususnya untuk
pakta komitmen. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
bersama Mitra Kerja, telah berupaya memutakhirkan pengetahuan secara
berkesinambungan untuk mengeliminasi, mengurangi dan menghindari
pelbagai faktor risiko kecelakaan konstruksi. Berbagai kegiatan pelaksanaan
bimbingan teknis SMK3 untuk petugas K3 Konstruksi dilingkungan Pengguna
Jasa dan Penyedia Jasa Konstruksi
Kegiatan Pelaksanakan Monev dan Pendampingan Penyelenggaraan
SMK3 Konstruksi pada PPK ini, adalah sebagai bentuk jaminan terealisasinya
penerapan seluruh butir Kebijakan K3 Konstruksi (butir 1 s/d butir 7) dan
seluruh isi Pakta Komitmen K3 Konstruksi (dari butir 1 s/d butir 5) Kementrian
PUPR
D. Evaluasi
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar !
1. Apakah tujuan diadakannya program bimbingan teknis K3?
2. Jelaskan tujuan diadakannya monev!
BAB IV
PENUTUP
B. Tindak Lanjut
1. Bahan bacaan yang telah digunakan untuk menulis modul ini, sebagaimana
tersebut dalam referensi
2. Modul mata pelajaran lain seperti tentang Kesehatan kerja, manajemen
resiko, lingkungan kerja, dan lain-lain.