FARMAKOTERAPI 3
CANCER CERVIKS IIB + NAC CISPLATIN II + POST PACLITAXEL
CARBOPLATIN I + DM TYPE II
Disusun Oleh:
Nama Anggota : Rafiqah Rahmasari I1C016010
Annisa Muslimah A.D I1C016022
Deadara Imaysta I1C016052
Zeyla Aulia Zein I1C016056
M. Habibur Rohman I1C016062
Irfan Hielmi I1C016082
Kelas / Kelompok : B / 6
Dosen : Nialiana, M. Sc., Apt.
Asisten : Tri Hani
Parameter penyakit
Tanggal
Parameter
21/8 22/08 23/08
Tanggal
Obat Aturan Pakai
21/8 22/08 23/08
PZ 500 CC 500 cc ✔
Metoklopramid ✔
Paclitaxel 242,43 mg ✔
(NCCN, 2018)
Berdasarkan data laboratorium, pada tanggal 20/08 terjadi penurunan
kadar hemoglobin yaitu sebesar 9,4 g/dL, nilai MCV yaitu sebesar 28,1%,
dan nilai MCHC sebesar 31,9%. Hal ini menandakan bahwa pasien
mengalami anemia. Berdasarkan guideline diatas pasien mengalami anemia
akibat dari efek kemoterapi sebelumnya dan belum diberikan pengobatan.
Pasien yang akan dikemoterapi dan diindikasikan anemia direkomendasikan
diberikan transfusi PRC untuk meningkatkan kadar hemoglobin pasien
sehingga dapat dilakukan kemoterapi (Bryer dan Henry, 2018).
Penatalaksanaan Kasus dan Pembahasan
1. Subjektif
Nama : Ny. Mulukiyah
Umur : 54 tahun
Berat Badan : 47 kg
Tinggi Badan : 147 cm
Tanggal MRS : 21 Agustus 2017
Riwayat MRS : Melakukan Kemotrapi
Diagnose : Cancer Cerviks IIB + Nac Cisplatin II + Post Paclitaxel
Carboplatin I + Dm Type II
RPD :-
Merokok :-
Alergi makanan : -
Alergi Obat :-
2. Objektif
Parameter Penyakit
Tekanan Darah
<120/80 90/60 118/63 110/65 Normal
(mmHg)
TTV Nadi (x/ menit) 60-100 80 82 80 Normal
Suhu (0C) 36,5-37,5 36,5 36,8 36,5 Normal
Nafas (x/ menit) 12-20 20 20 18 Normal
Ko/GCS Baik/456 Baik/456 Baik/456 Normal
Lemas - - - Normal
Keluhan
Mual/Muntah/Diare - - - Normal
Skala Nyeri - - - Normal
Data Laboratorium
Nilai
Parameter 25/07 31/07 20/08 Keterangan
Normal
b) Terapi Non-Farmakologi
- Melakukan radioterapi dalam bentuk radiasi eksterna sebagai terapi
tambahan dengan dosis 45-50 Gy, 1,8-2 Gy per fraksi, 5 fraksi per minggu,
diikuti dengan brakiterapi intrakaviter 3x7 Gy (post RE 50 Gy) atau 4x7 Gy
(post RE 45 Gy)
- Memperbanyak minum air putih
- Olahraga yang teratur
-
c) Terapi Farmakologi
1. Kanker Serviks
a. Carboplatin
Carboplatin merupakan obat golongan agen pengalkil yang
digunakan sebagai terapi kemoterapi pada pasien kanker serviks yang
telah menerima obat kemoterapi sebelumnya yaitu cisplatin sebanyak 2
siklus. Dosis carboplatin yang diterima pasien yaitu 432,05 mg dilihat
dari perhitungan dosis khusus untuk carboplatin dengan melihat nilai
GFR pasien. Rumus dosis carboplatin = target AUC x (GFR+25)
(NCCN, 2012).
b. Paclitaxel
Paclitaxel merupakan obat golongan mikrotubul yang digunakan
sebagai terapi kemoterapi pada pasien kanker serviks yang telah
menerima obat kemoterapi sebelumnya yaitu cisplatin sebanyak 2 siklus.
Dosis paclitaxel menurut NCCN (2012) yaitu 243,43 mg yang dilihat
dari 175mg/m2 dikalikan dengan luas permukaan tubuh pasien yaitu
1,385/m2.
c. Difenhidramin
Difenhidramin merupakan premedikasi obat paclitaxel agar tidak
terjadi hipersensitivitas pada pasien kanker serviks. Dosis difenhidramin
yaitu 50 mg secara intravena dan diberikan 30 menit sebelum paclitaxel
(BC Cancer, 2018).
d. Dexamethason
Dexamethason merupakan premedikasi obat paclitaxel agar tidak
terjadi hipersensitivitas pada pasien kanker serviks. Dosis
dexamethasone yaitu 20 mg secara peroral yang diberikan saat 30 menit
sebelum menggunakan paclitaxel (BC Cancer, 2018).
e. Ranitidin
Ranitidine merupakan premedikasi obat paclitaxel agar tidak
terjadi hipersensitivitas pada pasien kanker serviks. Dosis ranitidine
yaitu 50 mg secara intravena yang diberikan 30 menit sebelum
menggunakan paclitaxel (BC Cancer, 2018).
f. Metoclopramid
Metoclopramid merupakan obat golongan antagonis dopamine
yang digunakan sebagai terapi pilihan pertama untuk mual muntah yang
tertunda (lebih dari 24 jam) akibat dilakukan kemoterapi. Dosis yang
diberikan yaitu 9,4 mg 3 x sehari secara per oral (NHS, 2016).
2. Diabetes Melitus
a. Metformin
Metformin merupakan obat golongan biguanid oral yang digunakan
untuk mengobati diabetes mellitus tipe II dengan menurunkan kadar
glukosa darah. Metformin juga direkomendasikan sebagai pilihan
pertama pada pasien kanker serviks karena dapat menurunkan mortalitas
sebesar 21% (Shlomai, et al., 2016). Dosis yang diberikan ialah 500 mg
2 kali sehari sesudah makan (Perkeni, 2015).
3. Anemia
a. Transfusi PRC
Pasien kanker serviks yang akan melakukan kemoterapi dengan
kadar hemoglobin < 11 direkomendasikan untuk diberikan transfusi PRC
untuk meningkatkan kadar hemoglobin pasien sehingga dapat di
kemoterapi pada saat kadar hemoglobin meningkat (sumber?)
4. Hiponatremia
a. PZ 500 cc
PZ meupakan obat yang berisi NaCl 0,9%. NaCl digunakan
sebagai terapi untuk meningkatkan kadar Na pasien hingga batas normal
yaitu 135-144 mEq/L. NaCl 0,9% digunakan juga sebagai pelarut untuk
carboplatin dan paclitaxel. Dosis yang disarankan yaitu 500 mL infus per
hari (BC cancer, 2018).
d) Monitoring
Monitoring (Parameter)
Aturan Hal-Hal yang perlu
Nama Obat Target
Pakai ESO diperhatikan
Keberhasilan
GDP turun hingga
500 mg 2 x
126 Dispepsia, diare,
sehari Monitoring nilai
Metformin GD2PP turun asidosis laktat
sesudah HbA1C
hingga 200 dalam 3 (Perkeni, 2015)
makan
bulan
Sakit kepala,
Difenhidramin 50 mg iv gangguan darah
(ISO, 2016) Dosis diberikan 30
Tidak terjadi
Sakit kepala, menit sebelum
Ranitidin 50 mg iv hipersensitivitas
(ISO, 2016) penggunaan paclitaxel
(BC Cancer, 2018)
Sakit kepala, (BC cancer, 2018)
Dexamethason 5 mg gangguan cairan
(ISO, 2016).
242,43 mg Mual muntah,
Paclitaxel tiap 3 diare (BC cancer,
minggu 2018) Obat dapat diberikan
432,05 mg setelah
Muntah (BC
Carboplatin tiap 3
cancer, 2014)
minggu
Mengantuk,
9,4 mg secara Mual muntah tidak Diberikan setelah
Metoclopramid gelisah, kelelahan
peroral terjadi pengobatan kemoterapi
(ISO, 2016)
MCH meningkat
Diberikan hingga hb
hingga 80 dan
PRC dalam darah lebih dari
MCHC meningkat
11
hingga 32
e) Terapi Keluar Rumah Sakit
Nama Obat 22/08 23/08 24/08 25/08 26/08
Metformin ✔ ✔ ✔ ✔ ✔
Metoclopramid
g) KIE
1. KIE untuk pasien
a. Kepatuhan minum obat
b. Kepatuhan minum air putih
c. Menjaga pola hidup sehat
d. Menjaga pikiran agar tidak stres
2. KIE untuk tenaga kesehatan
a. Mengecek profil darah dan HbA1C
b. Melakukan radiasi
c. Edukasi kepatuhan minum obat
d. Edukasi untuk menjaga pola hidup sehat
3. KIE untuk keluarga pasien
a. Mengingatkan pasien untuk patuh minum obat
b. Membantu menjaga pola hidup pasien
DAFTAR PUSTAKA
BC Cancer Agency. 2014. BC Cancer Agency Cancer Drug Manual, Carboplatin. BC Cancer
Agency.
BC Cancer Agency. 2018. BC Cancer Agency Cancer Drug Manual, Paclitaxel. BC Cancer
Agency.
Bryer, E., & Henry, D. (2018). Chemotherapy-induced anemia: etiology, pathophysiology,
and implications for contemporary practice. International Journal of Clinical
Transfusion Medicine, 6, 21.
Nasional, K. P. K. (2016). Panduan penatalaksanaan kanker serviks. Jakarta: Kementrian
Kesehatan RI.
Nindya Shinta, R., Surarso, B., Kepala, B., & Airlangga-RSUD, L. F. K. U. 2016. Terapi
Mual Muntah Pasca Kemoterapi.
Perkeni, P. B. (2015). Konsensus pengelolaan dan pencegahan diabetes melitus tipe 2 di
Indonesia. Jakarta: PB Perkeni.
Shlomai, G., Neel, B., LeRoith, D., & Gallagher, E. J. (2016). Type 2 diabetes mellitus and
cancer: the role of pharmacotherapy. Journal of Clinical Oncology, 34(35), 4261.
NCCN Clinical Practice Guidelines in Oncology™. Cervical Cancer. v 1.2012. Available at:
http://www.nccn.org/professionals/ physician_gls/pdf/cervical.pdf. Accessed February
13, 2012.