Anda di halaman 1dari 31

Termokimia

Dr. M . Salman Fareza, M. Si.


Kimia Farmasi Dasar

Jurusan Farmasi Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman 1


Pendahuluan

• Panas adalah proses transfer energi termal diantara dua zat pada
temperatur yang berbeda
• Energi termal adalah energi terasosiasi dengan pergerakan acak atom
dan molekul
• Temperatur adalah ukuran dari energi termal

Temperatur = Energi Termal

• Termodinamika adalah studi yang memperlajari interkonversi panas dan


energi lainnya
• Termokimia adalah studi yang mempelajari perubahan panas pada
reaksi kimia

copyright @ MSF 2
Pendahuluan

Fungsi keadaan adalah sifat yang ditentukan oleh keadaan dasar suatu sistem,
tidak berdasarkan proses yang dilakukan. Contoh fungsi keadaan: energi, entalpi,
tekanan, volume, suhu, entropi

Energi potensial pendaki 1 = pendaki 2


meskipun rute berbeda

copyright @ MSF 3
Hukum Termodinamika

Hukum Pertama Termodinamika


Energi tidak dapat ciptakan atau dimusnahkan akan tetapi dapat
dikonversi menjadi bentuk lainnya

Hukum Kedua Termodinamika

Entropi semesta akan meningkat pada proses spontan dan tetap tidak
berubah pada proses kesetimbangan

Proses spontan Ssemesta = Ssistem + Slingkungan > 0

Proses kesetimbangan Ssemesta = Ssistem + Slingkungan = 0

copyright @ MSF 4
Hukum Termodinamika

Hukum Ketiga Termodinamika

Suatu zat kristal sempurna memiliki entropi = 0 pada suhu absolut 00 K

S = k ln W

W=1

S=0

copyright @ MSF 5
Sistem

Sistem adalah bagian dari semesta yang menjadi pusat perhatian kita

terbuka tertutup terisolasi

Terjadi pertukaran: energi


massa & energi copyright @ MSF tidak ada pertukaran
6
Eksotermik dan Endotermik

Proses eksotermik adalah proses perpindahan panas dari sistem ke lingkungan

2H2 (g) + O2 (g) 2H2O (l) + energi

H2O (g) H2O (l) + energi

Proses endotermik adalah proses perpindahan panas dari lingkungan ke sistem

energi + 2HgO (s) 2Hg (l) + O2 (g)

copyright @ MSF 7
Hukum Pertama Termodinamika

Hukum Pertama Termodinamika

Energi tidak dapat ciptakan atau dimusnahkan akan tetapi dapat


dikonversi menjadi bentuk lainnya

Esistem + Elingkungan = 0
atau
Esistem = - Elingkungan

C3H8 + 5O2 3CO2 + 4H2O

Reaksi pembakaran = reaksi eksotermik

copyright @ MSF 8
Hukum Pertama Termodinamika

E = q + w
E perubahan energi dalam sistem
q perubahan kalor antara sistem dan lingkungan
w kerja atau usaha
w = -P V terjadi ketika gas berekspansi pada tekanan luar tetap

Tabel 1. Konvensi Tanda Pada w dan q


Proses Tanda
Sistem melakukan kerja ke lingkungan -
Sistem dikenai kerja oleh lingkungan +
Kalor diserap sistem dari lingkungan (eksotermik) +
Kalor dilepaskan sistem ke lingkungan (endotermik) -

copyright @ MSF 9
Hukum Pertama Termodinamika dan Entalpi

E = q + w Entalpi (H) digunakan untuk menghitung masuk atau


Pada tekanan tetap keluarnya aliran kalor suatu sistem pada tekanan tetap

q = H dan w = -P V  H = H (produk) – H (reaktan)

E = H - P V

H = E + P V

Endotermik Eksotermik

Hproduk > Hreaktan Hproduk < Hreaktan


H > 0 H < 0 10
copyright @ MSF
Persamaan Termokimia

• Koefisien stoikiometrik merupakan jumlah mol suatu zat

H2O (s) H2O (l) H = 6,01 kJ

• Nilai  H berubah tanda bila reaksi berlangsung sebaliknya


H2O (l) H2O (s) H = -6,01 kJ

• Jika persamaan reaksi dikedua sisi dikalikan n faktor maka  H harus


dikalikan pula oleh n faktor

2H2O (s) 2H2O (l) H = 2 x 6,01 = 12.0 kJ

copyright @ MSF 11
Persamaan Termokimia

• Pada persamaan termokimia tiap fase dari reaktan atau produk harus
dituliskan

H2O (s) H2O (l) H = 6,01 kJ

H2O (l) H2O (g) H = 44,0 kJ

Berapakah kalor yang dihasilkan bila 266 g of fosfor putih (P4)


terbakar diudara?

P4 (s) + 5O2 (g) P4O10 (s) H = -3013 kJ

1 mol P4 3013 kJ
266 g P4 x x = 6470 kJ
123,9 g P4 1 mol P4

copyright @ MSF 12
Kalor Spesifik (S) dan Kapasitas Kalor (C)

• Kalor spesifik (s) suatu zat adalah jumlah kalor (q) yang dibutuhkan
untuk menaikkan suhu 1o C sebanyak 1 gram zat
• Kapasitas kalor (C) suatu zat adalah jumlah kalor (q) yang dibutuhkan
untuk menaikan suhu 1o C sejumlah zat

C=mxs

Panas (q) diserap atau dilepaskan

q = m x s x T

q = C x T

T = Takhir - Tawal

copyright @ MSF 13
Kalorimeter- Volume Tetap

qsistem = qair + qkalorimeter bom + qreaksi


qsistem = 0
qreaksi = - (qair + qkalorimeter bom)
qair = m x s x T
Qkalorimeter bom = Ckalorimeter bom x T

Reaksi pada volume tetap


H = qreaksi
H ~ qreaksi

Tidak ada kalor yang masuk atau keluar copyright @ MSF 14


Kalorimeter- Tekanan Tetap

qsistem = qair + qkalorimeter bom + qreaksi


qsistem = 0
qreaksi = - (qair + qkalorimeter bom)
qair = m x s x T
Qkalorimeter bom = Ckalorimeter bom x T

Reaksi pada tekanan tetap


H = qreaksi

1 kal = 4,184 J
1 kal = 1000 kal = 4184 J

copyright @ MSF 15
Entalpi Pembentukkan Standar (H0f)

• Entalpi pembentukkan standar (H0f) adalah perubahan kalor yang dihasilkan


ketika 1 mol senyawa terbentuk dari unsur-unsurnya pada tekanan 1 atm

• H0f suatu unsur merupakan yang paling stabil yaitu = 0

Hf0 (O2) = 0 Hf0 (O3) = 142 kJ/mol Hf0 (C, grafit) = 0 Hf0 (C, intan) = 1,90 kJ/mol

• Entalpi reaksi standar adalah entalpi suatu reaksi pada 1 atm.

aA + bB cC + dD

 Hreaksi0 = [ c  Hf0 (C) + d  Hf0 (D) ] - [ a  Hf0 (A) + b  Hf0 (B) ]

 Hreaksi0 = S n Hf0 (produk) - S m Hf0 (reaktan)

copyright @ MSF 16
Berapakah kalor yang dihasilkan pada proses pembakaran 1 mol
Benzen (C6H6)? Entalpi pembentukan standar benzen adalah
49,04 kJ/mol

2C6H6 (l) + 15O2 (g) 12CO2 (g) + 6H2O (l)

H0reaksi = S n Hf0 (produk) - S m Hf0 (reaktan)

 H0reaksi = [ 12 Hf0 (CO2) + 6 Hf0 (H2O)] - [ 2 Hf0 (C6H6)]

 H0 = [ 12x–393,5 + 6x–187,6 ] – [ 2x49,04 ] = -5946 kJ


reaksi

-5946 kJ
= - 2973 kJ/mol C6H6
2 mol

copyright @ MSF 17
Hukum Hess

Hukum Hess: ketika reaktan berubah menjadi produk, perubahan entalpi sama ketika
reaksi berlangsung dalam satu tahap atau beberapa tahap reaksi

C (grafit) + 1/2O2 (g) CO (g)


CO (g) + 1/2O2 (g) CO2 (g)
C (grafit) + O2 (g) CO2 (g)

Entalpi adalah fungsi keadaan jadi yang dilihat adalah keadaan awal dan akhir
saja bukan prosesnya

copyright @ MSF 18
Proses Pelarutan NaCl
Entalpi larutan adalah panas yang dihasilkan atau diserap ketika sejumlah zat terlarut larut
dalam sejumlah pelarut tertentu

Hlarutan = Tahap 1 + Tahap 2 = copyright


788 –@784 MSF
= 4 kJ/mol 19
Kespontanan

Proses kespontanan fisika dan kimia

• Air terjun
• Gula larut dalam kopi
• Pada 1 atm, air membeku di bawah suhu 0 0C dan mencair di atas 0 0C
• Aliran panas berasal dari objek panas keobjek yang dingin

spontan

Tidak spontan

copyright @ MSF 20
Kespontanan

Apakah nilai entalpi berhubungan dengan kespontanan reaksi?

Reaksi spontan

CH4 (g) + 2O2 (g) CO2 (g) + 2H2O (l) H0 = -890.4 kJ

H+ (aq) + OH- (aq) H2O (l) H0 = -56.2 kJ

H2O (s) H2O (l) H0 = 6.01 kJ

NH4NO3 (s) H 2O NH4+(aq) + NO3- (aq) H0 = 25 kJ

copyright @ MSF 21
Entropi (S)
Tabel 2.
Entropi (S) adalah ukuran ketidakteraturan atau keteraturan suatu Nilai Standar entropi suatu zat
sistem pada 25 oC

teratur S Tidak teratur S Zat So (J/K.mol)

H2O (l) 69,9


S = Sakhir - Sawal H2O (g) 188,7

Perubahan dari tahap awal kearah akhir menghasilkan semakin Br2 (l) 152,3
kearah tidak teratur Br2 (g) 245,3
Sakhir > Sawal S > 0 I2 (s) 116,7

I2 (g) 260,6
Suatu zat berwujud padat lebih teratur dibandingkan cairan dan gas
C (intan) 2,4

C (grafit) 5,69
Spadat < Scair << Sgas Metana 186,2

Etana 229,5
H2O (s) H2O (l) S > 0 He (g) 126,1

copyright @ MSF Ne (g) 146,2 22


Perubahan Entropi Sistem

Entropi standar suatu reaksi ( S0) adalah perubahan entropi reaksi pada kondisi 1 atm dan 250C

aA + bB cC + dD

S0 reaksi = [ cS0(C) + dS0(D) ] - [ aS0(A) + bS0(B) ]

S0reaksi = S nS0(produk) - S mS0(reaktan)

Berapakah perubahan entropi standar dari reaksi berikut pada


suhu 250C? 2CO (g) + O2 (g) 2CO2 (g)

S0(CO) = 197,9 J/K•mol S0(CO2) = 213,6 J/K•mol


S0(O2) = 205m0 J/K•mol
S0reaksi = 2 x S0(CO2) – [2 x S0(CO) + S0 (O2)]
S0reaksi = 427,2 – [395,8 + 205,0] = -173,6 J/K•mol
copyright @ MSF 23
Perubahan Entropi Sistem
Ketika gas dikonsumsi atau dihasilkan

• Jika reaksi menghasilkan molekul gas lebih besar daripada


yang dibutuhkan maka S0 > 0.
• Jika total molekul gas dikurangi maka S0 < 0.
• Jika tidak ada perubahan dari total molekul gas maka S0
dapat bernilai positif atau negative tetapi nilai S0 akan kecil

Apa tanda perubahan entropi pada reaksi berikut ini?


2Zn (s) + O2 (g) 2ZnO (s)

Total molekul gas berkurang maka S negatif

copyright @ MSF 24
Perubahan Entropi Lingkungan

Proses eksotermik Proses endotermik


Slingkungan > 0 Slingkungan < 0

copyright @ MSF 25
Energi Bebas Gibbs
Proses spontan Ssemesta = Ssistem + Slingkungan > 0

Proses kesetimbangan Ssemesta = Ssistem + Slingkungan = 0

Pada proses dengan kondisi temperatur konstan

Energi Bebas Gibbs (G) G = Hsistem -T Ssistem

G < 0 Reaksi spontan


G > 0 Reaksi tidak spontan

G = 0 Reaksi setimbang

copyright @ MSF 26
Energi Bebas Gibbs

Energi bebas standar suatu reaksi (G0) adalah perubahan energy bebas reaksi ketika
berlangsung pada kondisi standar

aA + bB cC + dD
G0 reaksi = [ c Gf0 (C) + d Gf0 (D) ] - [ a Gf0 (A) + b Gf0 (B) ]

G0 reaksi = S n G0f (produk) - S m G0f (reaktan)

Energi bebas pembentukkan standar (Gf0):


Perubahan energi bebas ketika 1 mol senyawa
terbentuk dari unsur-unsurnya pada keadaan standar

Gf0 suatu unsur yang stabil = 0

copyright @ MSF 27
Berapakah nilai perubahan energi bebas reaksi berikut pada suhu
25 0C?

2C6H6 (l) + 15O2 (g) 12CO2 (g) + 6H2O (l)

G0 = S n G0 (produk) - S m G0 (reaktan)


reaksi f f

G0 reaksi = [ 12 Gf0 (CO2) + 6 Gf0 (H2O)] - [ 2 Gf0 (C6H6)]

G0 = [ 12 x –394,4 + 6 x –237.2 ] – [ 2 x 124,5 ] = -6405 kJ


reaksi

Apakah reaksinya spontan pada 25 0C?

G0 = -6405 kJ <0

spontan

copyright @ MSF 28
Energi Bebas Gibbs dan Kesetimbangan Kimia

G = G0 + RT lnQ

R konstanta gas (8,314 J/K•mol) Pada saat setimbang

G = 0 Q=K
T suhu absolut (K) Q kuotien reaksi
0 = G0 + RT lnK

G0 = - RT lnK

Tabel 3. Hubungan G0 dengan K


K ln K G0 Keterangan
>1 + - Reaksi kearah produk
=1 0 0 Setimbang
<1 - + Reaksi kearah reaktan

copyright @ MSF 29
Referensi

• Chang, R., 2003, Kimia Dasar: Konsep-konsep Inti Jilid 1, Penerbit


Erlangga, Jakarta
• Chang, R., 2003, Kimia Dasar: Konsep-konsep Inti Jilid 2, Penerbit
Erlangga, Jakarta

copyright @ MSF 30
Selamat Belajar
copyright @ MSF 31

Anda mungkin juga menyukai