Anda di halaman 1dari 19

DISMENORE

• ANGGI YULIANINGSIH (I1C016009)


• RANI RAHMATUL M. (I1C016013)
• EUIS NURHAYATI (I1C016027)
• WISNU TRI BAGUS (I1C016049)
• TAQIYAHHNI S.N (I1C016071)
OUTLINE

1 PATOFISIOLOGI

OBAT KONVENSIONAL & TERAPI NON


2 FARMAKOLOGI

3 FITOTERAPI

4 RAMUAN
PATOFISIOLOGI
OBAT
KONVENSIONAL &
TERAPI NON
FARMAKOLOGI
OBAT KONVENSIONAL
• Aspirin oral, 600 mg tiap 8 jam
• Paracetamol oral, 1g, tiap 6 - 8 jam
• Disemnore berat : Ibuprofen oral, 200-400 mg, tiap 8 jam
• Terapi alternatif : asam mefenamat oral, 500 mg, tiap 8 jam
(GNDP, 2010)

TERAPI NON FARMAKOLOGI


Kompres panas pada bagian yang sakit, mandi air hangat, minum-minuman
hangat, menggosok/memijat di daerah perut atau pinggang yang sakit,posisi
menungging, dan tarik nafas dalam untuk relaksasi (Nugroho & Joseph, 2010).
FITOTERAPI
Jahe (Zingiberis officinalis Rhizoma)
Gingerol

• Kandungan : Rimpang jahe merah mengandung 2-3 % minyak atsiri yang terdiri dari zingiberin,
kemferia, limonene, borneol, sineol, zingiberal, linalool, geraniol, kavikol, zingiberol,
gingerol dan shogaol. Rimpang jahe merah juga mengandung minyak damar yang
terdiri dari zingeron, pati, damar, asam organik, asam oksalat, asam malat, dan gingerin
(Suparmi, 2016)
• Uji Praklinik : Pada uji in vitro menggunakan organ terisolasi, minyak jahe menginhibisi kontraksi
spontan dari myometrial tikus terisolasi dengan ICS0 50 pL/100 mL (10-150 uL/100 mL).
Minyak jahe juga menginhibisi PGF2a yang menginduksi kontraksi serta meningkatkan
konsentrasi kalsium eksternal.Hal ini menunjukkan potensi minyak jahe sebagai inhibitor
phasic activity pada uterus tikus. Pada uji in vitro menggunakan uterus tikus galur Sprag
ue Dawley terisolasi, ekstrak metanol dan ekstrak air rimpang jahe menurunkan konsent
rasi K+ dengan ECS0 0,03 mg/mL (0,02-0,05, 95% Cl) dan 0,05 mg/mL (0,04-0,06)
• Uji Klinik : Jahe sama efektifnya dengan asam mefenamat dan ibuprofen dalam meredakan nyeri
haid. Darah menstruasi wanita dengan dismenore memiliki jumlah lebih dari dua
PG - PGE2 dan PGF2. Jahe menghambat jalur siklooksigenase dan lipooksigenase
dalam sintesis PG yang mengarah pada pengurangan leukotrien dan prostaglandin.
Telah ditunjukkan bahwa jahe memiliki efek antiinflamasi baik secara in vitro dan in vivo
(Ozgoli et al,2009)
Jahe (Zingiberis officinalis Rhizoma)
• Uji Toksisitas : Jahe dinyatakan "Generally Recognized as Safe" (GRAS) oleh FDA. Dosis 0.5-
1 g serbuk jahe 2x3 kali sehari selama 3 bulan-2,5 tahun tidak menimbulkan
efek yang tidak diinginkan. The British Herbal Compendium juga tidak menyebut
kan adanya efek samping dari jahe. LD50 jahe bakar secara peroral adalah 170
g/kg BB, sedangkan jahe kering > 250 g/kg BB.
• Mekanisme : Minyak jahe menginhibisi PGF2α yang menginduksi kontraksi serta
meningkatkan konsentrasi kalsium eksternal
• Efek Samping : 6 g jahe kering menimbulkan eksfoliasi sel epitel permukaan lambung, yang
memicu timbulnya tukak lambung.
• Interaksi : Beberapa penelitian menunjukkan adanya aktivitas antitrombotik, sehingga tidak
disarankan konsumsi jahe bersamaan dengan antikoagulan. Pasien dengan
gangguan pembekuan darah disarankan tidak mengkonsumsi jahe dalam jumlah
besar
• Dosis : Seduhan 0,5 atau 1 g serbuk jahe selama 5 menit
(BPOM RI, 2012)
Asam Jawa (Tamarindus indica)

• Kandungan : Asam jawa mempunyai kandungan minyak atsiri, karbohidrat, steroid, tanin, minyak
volatil (25,4%), dan asam sitrat (Suparmi,2016). Selain itu buah asam jawa, memiliki
agen aktif alami anthocyanin sebagai antiinflamasi (Sugiharti, 2018).

• Uji Praklinik : Pemberian ekstak air asam jawa dengan dosis 60-600 mg/kg secara oral dapat
menurunkan geliat tikus yang diinduksi asam asetat. Pada dosis 600mg/kg ekstak air
asam jawa menghasilkan aktivitas yang setara dengan aspirin 100mg/kg (Khalid,2010)

• Uji Klinik : Pada suatu penelitian terhadap 42 responden siswi yang mengalami nyeri haid, setelah
pemberian minuman asam jawa didapatkan jumlah responden yang mengalami tidak
nyeri ada 13 siswi, responden yang mengalami nyeri ringan ada 23 siswi, responden
yang mengalami nyeri sedang ada 5 siswi, responden yang mengalami nyeri berat ada
1 siswi, dan responden yang mengalami nyeri sangat berat ada 0 siswi. Setelah
dilakukan analisis secara statistic, dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pemberian
asam jawa (Tamarindus indica L ) terhadap intensitas nyeri dismenorea primer
(Saadah,2017)
Asam Jawa (Tamarindus indica)
• Uji Toksisitas : Dosis 1800 dan 2700 mg/kg BB secara signifikan meningkatkan neutrofi, yang
bisa memicu peningkatan sel darah putih (leukosit). Pada dosis 2700-4500
mg/kg BB, 10-15 menit setelah pemberian, terjadi beberapa perubahan
perilaku tikus seperti aktivitas menggaruk yang agresif pada bagian badan dan
mulut, anoreksia, kegelisahan ringan, sensitif terhadap suara. Dosis hingga
4500 mg/kg BB dinyatakan aman karena tidak dijumpai adanya efek toksik yang
menimbulkan kematian (BPOM,2012).
• Mekanisme Mengatasi nyeri dismenorea primer karena mampu menghambat sintesa
prostaglandin dengan memblokir siklooksigenase (COX) dan menghambat
metabolisme asam arakidonat melalui jalur siklooksigenase (Saadah, 2017).
• Efek Samping : Tidak dijumpai adanya efek samping atau bahaya terhadap kesehatan pada
penggunaan dosis yang direkomendasikan
• Interaksi : a. Aspirin dan asam salisilat → peningkatan signifikan kadar plasma aspirin dan
asam salisilat
b. Ibuprofen (400 mg) → terjadinya peningkatan signifikan kadar plasma
ibuprofen
Peningkatan bioavailabilitas aspirin dan ibuprofen dapat meningkatkan risiko
efek samping yaitu iritasi lambung dan pendarahan pada saluran pencernaan
(BPOM RI,2012)
• Dosis : 6 gram (Jamila, 2018)
Kunyit (Curcuma longa)

Kurkumin
• Kandungan : Kurkumin, kurkuminoid, demetoksi-kurkumin, minyak atsiri.

• Uji Klinik :

• Uji Toksisitas : Toksisitas Ekstrak etanol rimpang kunyit yang diberikan peroral pada mencit (selama 24
jam) dengan dosis 0,5; 1,0; dan 3 g/kg BB menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan
antara kelompok perlakuan dan kontrol terhadap perubahan morfologi eksternal,
hematologi, spermatogenik, pertambahan berat badan dan berat organ vital yang
diamati, sedangkan pemberian selama 90 hari pada dosis 100 mg/kg BB per hari juga
menunjukkan hal yang sama. (BPOM, 2012)
Kunyit (Curcuma longa)
• Mekanisme : Kandungan kurkumin pada kunyit dapat menghambat terjadinya reaksi
siklooksigenase (COX) sehingga dapat menghambat dan mengurangi terjadinya
inflamasi dan akan mengurangi serta menghambat kontraksi uterus yang
menyebabkan nyeri haid.
• Efek Samping : Dosis besar atau pemakaian yang berkepanjangan dapat mengakibatkan iritasi
membran mukosa lambung.
• Interaksi : a. Dengan obat antikoagulan, antiplatelet, heparin dan agen trombolitik.
b. Kurkumin dapat meningkatkan aktivitas obat-obatan tersebut sehingga
meningkatkan resiko pendarahan.
c. Mempengaruhi absorpsi beta blocker yaitu berupa penurunan absorpsi talinolol
(uji terhadap manusia), peningkatan absorpsi celiprolol (uji pada tikus).
d. Kurkumin dilaporkan dapat meningkatkan absorpsi midazolam melalui mekanisme
penghambatan metabolisme midazolam oleh sitokrom P3A; tetapi tidak
mempengaruhi absorpsi besi.
e. Piperin, zat aktif yang terkandung dalam lada, dapat meningkatkan bioavailabilitas
kurkumin.
• Dosis : 10 gram dalam 300 cc air panas dijadikan 200 cc.
(BPOM, 2012) ( Jamila et al, 2018) (Wulandari et al, 2018)
Stigma Kuma-kuma (Croci Sativi Stigma)

• Kandungan : crocin (crocetin-p-digentibiosida); picrocrocin; minyak atsiri.

• Uji Klinik : Telah dilakukan uji klinik acak, tersamar ganda dengan menggunakan kontrol plasebo
untuk mengetahui efek stigma kuma-kuma meredakan gejala-gejala premenstrual
syndrome (PMS) pada wanita usia 20-45 tahun yang memiliki siklus menstruasi teratur
dan menderita gejala PMS minimal 6 bulan terakhir. Relawan wanita mendapatkan
kapsul berisi ekstrak kering etanol 80% stigma kumakuma dosis 30 mg/ hari (15 mg dua
kali sehari; pagi dan sore) atau plasebo (dua kali sehari) yang diberikan selama 2 siklus
menstruasi (siklus 3 dan 4). Pengamatan dilakukan melalui Laporan Gejala Harian
Premenstruasi dan Hamilton Depression Rating Scale. Hasilnya, kuma-kuma terbukti
Crocin efektif dalam meredakan gejala-gejala PMS, ditunjukkan dengan adanya perbedaan
yang signifikan dalam hal efikasi pada siklus 3 dan 4 pada Total Laporan Harian
Premenstruasi dan Hamilton Depression Rating Scale.(BPOM, 2012)
Stigma Kuma-kuma (Croci Sativi Stigma)
• Uji Toksisitas : LD50 stigma kuma-kuma dilaporkan sebesar 20,7 g/kg BB pada tikus. LD50 ekstrak
etanol 95% stigma kuma-kuma >600 mg/kg BB pada mencit. Mencit yang diberi
perlakuan dimethylcrocetin yang diisolasi dari stigma kuma-kuma tidak menunjukkan
efek toksik terhadap parameter hematologi maupun biokimia setelah pemberian dosi
s hingga 50 mg/kg BB secara intragastrik. Toksisitas akut pada mencit jantan dan
betina suspensi air kuma-kuma tidak menunjukkan gejalagejala toksisitas terhadap
respon autonomik, aktivitas motorik, eksitasi sistem saraf pusat, sedasi, ketenangan
dan mortalitas. Hasil menunjukkan tidak adanya gejala toksik. Namun, hewan uji
memperlihatkan efek sedasi dan ketenangan yang berlanjut hingga periode 8 jam.
Tidak dijumpai perubahan histopatologi. Toksisitas kronik suspensi air kuma-kuma
pada mencit jantan dan betina selama periode 90 hari tidak memperlihatkan
perubahan histopatologi. (BPOM, 2012)
• Mekanisme : Menghambat sintesis prostaglandin

• Efek Samping : Menimbulkan perubahan pola makan (peningkatan atau penurunan nafsu makan),
sakit kepala, namun bersifat ringan
• Interaksi : Menghambat agregasi platelet, sehingga pasien dengan pengobatan antikoagulan
atau antiplatelet harus hati-hati
• Dosis : Secara tradisional: 10-15 stigma/cangkir air; 0,5-1,5 g per hari; 0,5-2,5 g simplisia
kering; 0,1-1 g serbuk; 15-16 tetes tingtur.
(BPOM, 2012)
RAMUAN
RAMUAN 1
R/
• Kunyit 10 g
• Asam Jawa 6 g
• Gula Merah 0,25 ons
• Air matang 300 cc
• Garam secukupnya
Cara meramu resep :
• Rebus kunyit, asam jawa, dan gula merah dalam air matang
• Dinginkan
• Setelah dingin ditambahkan garam sejumput
Aturan pakai :
Diminum 1x1 pada hari pertama menstruasi
DAFTAR PUSTAKA
• Badan POM RI. 2012. Acuan Sediaan Herbal. Vol.7, Edisi 1. Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik
Indonesia.
• GNDP. 2010. Standard Treatment Guidelines. Ghana : Yamens Press.
• Jamila, Fidatul dan A’yun, Salis Qurota. 2018. Pengaruh Pemberian Minuman Kunyit Asam Terhadap Penurunan Tingkat
Nyeri Menstruasi (Dysmenorrhea) Primer Pada Remaja Putri Di Mts Nurul Hikmah Kota Surabaya Tahun 2018. Infokes
: Info Kesehatan. 8(2):1-7.
• Khalid, S., Mossadeq, W.M. S., Israf, D.A., Hashim, P., Rejab, S., Shaberi, A.M., Mohamad, A.S., Zakaria, Z.A., Sulaiman,
M.R., 2010, In vivo Analgesic Effect of Aqueous Extract of Tamarindus indica L. Fruits, Medical Principle Practice, 19 :
255–259
• Nugroho dan Joseph. 2010. Catatan KuliahGinekologi dan Obstetri. Yogyakarta :Nuha Medika
• Ozgoli, Giti., Marjan Goli., Fariborz Moattar. 2009. Comparison of Effects of Ginger, Mefenamic Acid, and Ibuprofen on Pain
in Women with Primary Dysmenorrhea
• Saadah, Alfina Aisatus., Setyarini, Didien Ika., dan Mardiyanti, Tri. 2017. Asam Jawa (Tamarindus Indica L) dan Intensitas
Nyeri Dismenorea Primer Pada Remaja Putri. Jurnal Keperawatan Terapan. 3(2) : 57-63
• Siska Indrayani, Indah Setia Ningsih, 2018, Efektifitas Ekstrak Kunyit Dalam Mengurangi Nyeri Dismenorhea Pada
Mahasiswi Di Asrama Akademi Kebidanan. Menara Ilmu .Vol. XII No.5,
• Sugiarti, Rosi Kurnia dan Sundari, Ririn Isma. Efektivitas Minuman Kunyit Asam Dan Rempah Jahe Asam Terhadap
Penurunan Skala Nyeri Haid Primer. MEDISAINS: Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Kesehatan. 16(2) : 55-59
• Suparmi., Raden, Akbar., dan Mawarti, Retno. 2016. Upaya Mengurangi Dismenore Primer Dengan Ekstrak Jahe Asam
Jawa Pada Mahasiswi Kebidanan Stikes Aisyiyah Surakarta. Gaster. 14(2): 78-89
• Wulandari, Ayu., Rodiyani, Sari, Ratna Dewi P., 2018. Pengaruh Pemberian Ekstrak Kunyit (Curcuma longa linn) dalam
Mengatasi Dismenorea. Majority. Vol. 7 (2).
Thank you
Any Question?

Anda mungkin juga menyukai