Anda di halaman 1dari 8

1.

Ca Endometrium Grade III + SOT Curiga Ganas+ HN Bilateral + Hidroureter Bilateral+ Anemia+CKD Stage V+ HT Stage II
Nama : Ny. S / 58 thn TD meningkat (fluktuatif) Hb menurun HCO3 menurun

Skala nyeri 3 Leukosit menaik MCH menurun

Scr meningkat MCV menurut pH menurun

Terapi farmakologi
Problem medik Terapi non farkol
Nama obat dan Aturan pakai dan kie Monitoring
alasan Keberhasilan terapi eso
Ca Endometrium - Pembedahan Paclitaxel dosis 250 mg IV
- Radioterapi selama 3 jam setelah
- Hemodialisis pemberian
paklitaksel
dilanjutkan dengan
pemberian
karboplatin (Matei,
2017) 4 siklus diulangi setiap 3 Menghambat Myelosupresi neutropenia,
Carboplatin 150mg/mL/menit minggu (NCCN, 2019) progresivitas sel kanker mual muntah, kerontokan
setelah Paclitaxel (NCCN, 2019 rambut (MIMS, 2019)
(NCCN, 2019)
Assessment
Subyektif Obyektif Problem Medik Plan Penatalaksanaan
DRP Uraian DRP

Indikasi Tanpa Terapi Pasien kanker endometrium stage 3 membutuhkan


terapi pembedahan. Namun, setelah pembedahan perlu Pasien degan kanker
dilakukan terapi dengan systemic terapi dan atau radiasi. endometrium stage 3 perlu
Systemic terapi dapat berupa kemoterapi atau hormone diberikan kemoterapi dengan
terapi. Kemoterapi menjadi pilihan utama apabila pasien menggunakan carboplatin dan
toleran terhadap kemoterapi (NCCN, 2019). paklitaksel. Penggunaan kedua
Kombinasi antara kemoterapi dan radiasi memiliki obat tersebut
manfaat yang lebih baik pada pasien kanker direkomendasikan dengan
endometrium stage 3 setelah dilakukan pembedahan kondisi pasien (Davidson,
(Binder et al., 2017). 2018). Paklitaksel diberikan
dengan dosis 175mg/m2 IV
- Kanker
Nyeri skala selama 3 jam. Setelah
Endometrium
3 pemberian paklitaksel
dilanjutkan dengan pemberian
karboplatin (Matei, 2017).
Didapatkan dosis untuk
karboplatin yaitu 150mg/m2 IV
(NCCN, 2019). Kombinasi
Paklitaksel dan Karboplatin
direkomendasikan selama 4
sampai 6 siklus (Binder et al.,
2017). Siklus tersebut diulangi
setiap 3 minggu (NCCN,
2012)
2. CA OVARIUM IIIC, POST DEBULKING MASSA TUMOR, POST TAH-BSO, COLOSTOMY BLEEDING, EFUSI PLEURA, DAN
POST FUNGSI PLEURA
Nama : Ny. Sulasmini / 63 thn Nadi menaik Scr menaik

TD fluktuatif Leukosit menaik

Nafas meningkat SGOT dan APTT meningkat

Assessment
Subyektif Obyektif Problem Medik Plan Penatalaksanaan
DRP Uraian DRP

Indikasi Pada saat ini pasien tidak menerima terapi untuk kanker ovarium.
Tanpa Sedangkan menurut NCCN (2017) untuk pasien yang sudah
Terapi menyeselaikan siklus kemoterapinya dengan regimen Carboplatin- 1. Paclitaxel diberikan setiap minggu
Paclitaxel akan tetapi dalam kurun waktu kurang dari 6 bulan mengalami selama 6 siklus.
Mual, tidak nafsu Ca Ovarium IIIC kekambuhan menandakan bahwa pasien tersebut resisten terhadap agen 2. Monitoring 2 – 4 bulan selama 2 tahun.
makan, lemas. kemoterapi platinum, sebaiknya diberikan terapi yang sebelumnya 3. Kemoterapi diberikan setelah Hb
diterima pasien paisen diatas 9. (NCCN, 2017;
Mohamed, 2016).
Terapi farmakologi
Problem medik Terapi non farkol
Nama obat dan Aturan pakai dan kie Monitoring
alasan Keberhasilan terapi eso
Ca Endometrium - Batasi konsumsi protein hingga Paclitaxel Dosis 175 mg/m2 Pengurangan CA-125 Pasien yang diobati dengan paclitaxel
0,8 g / kg / selama 3 jam diberikan sebanyak 50% setelah sering mengalami reaksi terkait infus yang
- atur asupan cairan hingga 1,5 – melalui infus NaCl menyelesaikan empat siklus telah dikaitkan dengan pengencer
2 liter/hari 0,9% (Ashley, 2019). (Dipiro, 2008).. Cremophor (Dipiro, 2008).
- Melakukan hemodialisis (HD)
(Dipiro et al., 2011)

Pendarahan Colostomy Thrombin gel 100 units/mL Pasien tidak mengalami Temuan sayatan kulit, nyeri
(Medscape, perdarahan (Watrowski, 2017) prosedural, Mual tanpa
2019) muntah , Reaksi
hipersensitivitas imun
(medscape, 2019)
3. Ca.Tiroid T4N1M0 + MRND Tipe II, Operasi Completion Total Thyroidectomy
Nama : Ny. M / 78 thn Albumin menurun
Nyeri grade 1

Perdarahan GDA menaik

MCV & MCH menurun T3 dan TSH menurun

Assessment
Subyektif Obyektif Problem Medik Plan Penatalaksanaan
DRP Uraian DRP

Overdosis Pasien mendapatkan terapi levotiroksin


0,1mg/12 jam selama 8 hari namun untuk Penggunaan levotiroksin pada pasien post operasi harus didahului
pasien dengan pengecekan TSH. Dosis yang digunakan pasien umur > 50
umur > 50 tahun dosis levotiroksin diberikan tahun dosis levotiroksin diberikan lebih rendah dengan dosis awal
Benjolan TSH= 0,59 Ca Tiroid T4N1M0 lebih rendah . Terapi levotiroksin diperlukan 25 mcg/ hari dan dapat diberikan peningkatan dosis 25mcg setiap 4
membesar untuk menjaga TSH pasien agar tetap normal
T3= 0,95 minggu jika pasien memberikan respon yang baik. Dosis
dan mengurangi ukuran nodul tiroid (NCCN, pemeliharaan yang diberikan 50-200 mcg per hari (BNF, 2009).
2017).

Terapi farmakologi
Problem medik Terapi non farkol
Nama obat dan Aturan pakai dan kie Monitoring
alasan Keberhasilan terapi eso
Ca Tiroid T4N1M0 - Latihan penegakan leher 2-3 Levotiroksin 50 mcg 1 kali sehari Memininalkan TSH sehingga Penurunan berat badan,
kali sehari selama 5 menit. 30 menit sebelum nodul tidak kegelisahan, susah tidur,
- Menghindari rokok. sarapan terbentuk kembali berkeringat (NCCN, 2017)
- Makan makanan bernutrisi, osteoporosis (Sajid & Hershman,
cukup kalori, dan bergizi. 2015).
(NHS, 2018)
Radioaktif Iodine 200 ` mCi selama 3 Tumor tidak tumbuh kembali Leher bengkak, sakit leher, mual dan
hari dan tidak ada jaringan tiroid muntah, mulut atau mata kering, RAI
yang tersisa dapat memengaruhi system reproduksi
pria dan wanita (NCCN, 2017).
4. Neuroblastoma
Nama : An. JP / … thn WBC meningkat K, Na, Ca menurun

13 kg Scr meningkat

MCV & MCH menurun

Assessment
Subyektif Obyektif Problem Medik Plan Penatalaksanaan
DRP Uraian DRP

Kebutuhan terapi Pasien mendapatkan terapi pengobatan neuroblastoma Cyclophospamide dan


tambahan berupa vincristine dan cyclosphospamide pada tanggal cisplatine merupakan agen
19/8 dan cisplatine pada tanggal 20/8. Setelah antikanker yang memiliki efek
mendapatkan pengobatan tesebut pasien mengalami samping mual dan
keluhan berupa mual dan muntah yang merupakan efek muntah derajat high, sehingga
samping dari obat kemoterapi yang diberikan. Pasien dalam penatalaksanaanya
Mual, Neuroblastoma
- membutuhkan terapi tambahan untuk mencegah pasien perlu diberikan terapi
muntah
kejadian mual muntah setelah menggunakan obat antiemetik
kemoterapi di siklus selanjutnya (COG, 2019). yaitu Ondansetron 1,95 mg IV
dan dikombinasikan dengan
dexamethasone 1,14 mg IV
(COG, 2019)
Terapi farmakologi
Problem medik Terapi non farkol
Nama obat dan Aturan pakai dan kie Monitoring
alasan Keberhasilan terapi eso
Ca Tiroid T4N1M0 - Latihan penegakan leher 2-3 Cyclophosphamide+ 1 x 1 siklus 0,855 Mengurangi ukuran tumor dan Neuropati perifer
kali sehari selama 5 menit. NS mg+100 mL meningkatkan angka harapan
- Menghindari rokok. hidup pasien (Habib et al.,
- Makan makanan bernutrisi, 2012).
cukup kalori, dan bergizi.
- Pijat bekas luka yang sudah
sembuh secara hati hati Vincristin+NS 1 x 1 siklus 342 Leher bengkak, sakit leher, Mual muntah
selama 5 menit 2 -3 kali mual dan muntah, mulut atau
mg+250 mL/4jam
sehari, hindari bagian yang mata kering, RAI dapat
dioperasi, jika selama memengaruhi system
pemijatan terasa sakit atau reproduksi pria dan wanita
terjadi perubahan warna kulit (NCCN, 2017).
hubungu fisioterapi. (NHS,
2018)

Anda mungkin juga menyukai