Kebijakan pengumpulan piutang merupakan komponen terakhir dari kebijakan kredit. Hal ini mencakup
pemantauan piutang dan memperoleh pembayaran atas piutang yang telah jatuh tempo.
Pemantauan piutang
Untuk menjaga agar pelanggan membayar kewajibannya tepat waktu, kebanyakan perusahaan akan
memantau piutang yang telah jatuh tempo. Pertama, perusahaan perlu memperhatikan ACP dari waktu
ke waktu. Jika terjadi peningkatan ACP, maka perlu mendapatkan perhatian yang lebih serius dari
perusahaan. Kedua, perusahaan dapat menyusun aging schedule, sebagai salah satu alat untuk
memantau piutang. Dalam hal ini, piutang diklasifikasikan berdasarkan umur, sebagaimana tampak pada
tabel berikut. Misalkan perusahaan memiliki piutang sebesar Rp100.000.000,-
Apabila perusahaan menetapkan jangka waktu kredit 60 hari, berdasarkan Tabel 18.1 tersebutberarti
sebanyak 25% dari piutang telah terlambat pembayarannya. Apakah hal ini merupakan masalah bagi
perusahaan, tergantung pada karakteristik dari perusahaan pelanggan.
1. Mengirim surat pemberitahuan kepada pelanggan tentang telah jatuh temponya piutang.