BAB II
Akuntansi sektor publik adalah suatu proses untuk membuat laporan transaksi
keuangan yang dapat menyediakan informasi keuangan untuk sebuah organisasi
publik pagi pihak yang membutuhkan dan akuntansi sektor publik ini juga digunakan
untuk pengambilan suatu keputusan.
Menurut warren akuntansi dapat didefinisikan sebagai sistem informasi yang dapat
menghasilkan laporan dan diserahkan kepada pihak yang berkepentingan mengenai
aktivitas ekonomi dan suatu kondisi perusahaan.
Mendefinisikan bahwa akuntansi sebagai suatu kegiatan jasa yang fungsinya untuk
memberikan informasi kuantitatif, umumnya dalam ukuran uang, suatu badan
ekonomi yang dimaksudkan untuk digunakan dalam pengambilan keputusan
ekonomi, yang digunakan dalam memilih beberapa alternatif.
Akuntansi sebagai suatu sistem atau teknik yang digunakan untuk mengukur dan
mengelola transaksi keuangan dan menyajikan hasil pengelolaan ke dalam bentuk
informasi kepada pihak intern dan ekstern perusahaan.
Akuntansi sektor publik dapat juga diartikan atai disebut sebagai akuntansi
pemerintahan. Akuntansi sektor publik berjalan di berbagai bidang yang biasanya
disebut sebagai akuntansi keuangan publik.
Akuntansi sektor publik dapat diartikan sebagai dana masyarakat. Yang dimaksudkan
adalah akuntansi sebagai mekanisme teknik dan analisis akuntansi yang dapat
diterapkan pada pengelolaan dana masyarakat.
Akuntansi sektor publik dalam artian luas adalah frase sektor publik sebagai metode
manajemen suatu negara. Sedangkan dalam artian sempit, sektor publik dapat
diartikan sebagai pungutan oleh suatu negara.
Sektor publik dianggap penting dalam suatu negara dan sektor publik tidak boleh
ditiadakan atau dihapuskan dalam suatu negara karena sektor publik memiliki fungsi
yang signifikan. Sektor publik sebagai penyedia barang-barang publik yang dimana
itu sangat dibutuhkan okrh masyarakat suatu negara.
2. Pelaporan Keuangan
Akuntansi sektor publik juga berperan penting dalam melaporkan keuangan suatu
negara tersebut. Pemasukan atau pengeluaran pada suatu negara harus dirinci secara
detail agar tidak adanya kekeliruan. Akuntansi sektor publik ini juga harus
melaporkan suatu kepemilikan atas sumber daya yang dimiliki atau dikuasai oleh
suatu organisasi atau negara. Laporan keuangan ini meliputi Laporan Keuangan
Pemerintah Pusat (LKPP), Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD), Laporan
Keuangan Kementrian/Lembaga (LK-K/L), Laporan Keuangan Satuan Kerja
Perangkat Daerah (LK-SKPD), Laporan Posisi Keuangan (Neraca), Laporan
Perubahan Saldo Anggaran Lebih (SAL), Laporan Realisasi Anggaran (LRA),
Laporan Operasional, dan lain sebagainya.
3. Pemeriksaan
Akuntansi sektor publik ini juga berperan penting dalam pemeriksaan atau dapat
disebut dengan audit. Yang mengalami pemeriksaan atau audit meliputi keuangan
negara, kepatuhan, kinerja, dan investigasi. Oleh karena itu, dalam melaporkan posisi
keuangan suatu negara haruslah jujur dan teliti agar tidak adanya kekeliruan atau
masalah yang terjadi pada saat pemeriksaan atau audit.
Akuntansi sektor publik dituntut untuk menerapkan prinsip dan tata kelola organisasi
secara baik atau biasa dikenal dengan istilah good governance. Akuntansi sektor
publik ini digunakan sebagai pelayanan masyarakat, oleh karena itu diharuskan
menerapkan atau melayani dengan sebaik-baiknya.
Akuntansi sektor publik ini memiliki banyak fungsi yaitu mengumpulkan, mencatat,
mengklasifikasikan, menganalisis, serta membuat laporan transaksi keuangan dan
membantu untuk menyajikan informasi bagi suatu organisasi publik dalam
mengambil keputusan tentang semua yang berhubungan dengan kejadian-kejadian
ekonomi yang penting dan membantu suatu organisasi tersebut untuk menyiapkan
informasi lainnya bagaimana cara mengalokasikan sumber daya yang sangat terbatas
seperti modal, tenaga kerja, bahan baku yang berguna untuk mencapai suatu tujuan
yang diinginkan oleh organisasi publik tersebut.
Akuntansi sektor publik juga membantu dalam mengamankan dan mengawasi semua
hak dan kewajiban suatu organisasi publik atau pemerintahan yang khususnya dalam
segi finansial. Akuntansi sektor publik berfungsi juga untuk memberikan informasi
penting dan dianggap berguna oleh pihak-pihak yang berkepentingan seperti
menginformasikan tentang pertumbuhan ekonomi atau pendapatan perkapita oleh
suatu wilayah dan pertumbuhan pendidikannya.
Akuntansi sektor publik ini dapat juga membantu untuk mengukur keefektivan dan
keefisiensian kinerja secara ekslusif dalam pelaksanaan suatu tugas dan kewajiban,
sehingga dapat memberikan pelayanan yang terbaik.
Lahirnya konsep reformasi akuntansi sektor publik ini membawa dampak yang sangat
besar bagi Indonesia. Dampak tersebut diantaranya adalah perubahan orientasi politik,
perubahan persepsi kebutuhan dasar, perubahan fokus area pengembangan, perubahan
orientasi ekonomi, dan perubahan indikator kejujuran pemerintah. Karena adanya
perubahan-perubahan ini maka terimbas pada perubahan pandangan masyarakat
terhadap akuntansi sektor publik.
Akuntansi sektor publik telah dibentuk sejak jaman mesir kuno. Menteri-menteri
kerajaan yang pada saat itu menjabat sebagai tahta tertinggi menggunakan laporan
hasil bulanan yang erat hubungannya dengan pajak. Setelah terjadinya reformasi
diberbagai belahan dunia, khususnya indonesia yang juga ikut andil dan memberikan
dampak yang signifikan dalam perkembangan akuntansi sektor publik. Demi
menjalankan sebuah profesionalitas dan efisiensi dalam sebuah kinerja pemerintahan
membuka kesadaran bagi setiap orang terutama kalangan orang yang menempati
posisi pemerintahan sehingga membuat orang-orang lebih cekatan dan senantiasa
tanggap dengan segala tuntutan lingkungan dan sangat diupayakan agar memberikan
pelayanan yang terbaik secara transparan dan berakuntabilitas.
Sebagai bentuk menindak lanjuti dari format laporan keuangan, pemerintah kemudian
mengesahkan peraturan pemerintah nomor 24 tahun 2005 tentang standar akuntansi
keuangan pemerintah. Sebagai acuan untuk terciptanya pemenuhan kebutuhan
informasi secara umu yang lebih berkualitas bagi seluruh pengguna laporan keuangan
yang telah disajikan dapat lebih optimal. Dalam penulisan laporan keuangan juga
diharapkan agar sesuai dengan standar akuntansi yang ada, agar laporan yang
dihasilkan dapat diperbandingkan, dan adanya persamaan presepsi dan pemahaman
antara penyaji laporan keuangan, pengguna laporan keuangan, maupun pengawas
keuangan. Dan yang dapat disimpulkan adalah dalam pembentukan akuntansi sektor
publik tentunya melewati banyak masa yang mengharuskan terutama bangsa
indonesia mencoba berbagai hal untuk mendapatkan hasil yang optimal dan yang
sesuai dengan apa yang diinginkan oleh bangsa indonesia dalam artian cocok untuk
dijadikan atau dijadikan acuan dalam jangka panjang. Maka dari itu akuntansi sektor
publik mengajarkan suatu ilmu akuntansi dalam runag lingkup sektor publik, maksud
dari sektor pubik itu sendiri adalah sebagai contoh misalnya pemerintahan pusat dan
pemerintahan daerah, lembaga swadaya masyarakat, rumah sakit dan pendidikan,
sehingga terbentuklah sebuah istilah yang dikenal dengan akunsi sektor publik karena
didalamnya mengajrkan ilmu tentang akintansi yang mewadahi dalam berbagai
lembaga sektor publik.
Saat ini pemerintahan indonesia dan seluruh lapisan masyarakat mengusahakan dan
memperjuangkan untuk suatu reformasi agar membawaperubahan kepada indonesia
yang lebih baik tentunya, dengan mengesahkan suatu kebijakan serta perturan yang
berkaitan dengan pengelolaan keuangan kepemerintahan dengan tujuan memperbaiki
suatu sitem yang ada sehingga dapat berjalan lebih optimal. Pengelolaan keuangan
daerah melalui APBD diharapkan dapat melatih suatu kemandirian dalam mengelola
pembangunan didaerahnya. Akuntansi dalam sektor publik memberikan kemudahan
kepada seluruhnya serta ketransparansianya anggaran kepada masyarakat, dengan
anggarann yang transparansi dapat mencegah terjadinya korupsi yang masih menjadi
masalah utama di bangsa ini. Sehingga dapat dikaitkan pula bahwasannya sebagai
bagian dari pencegahan terjadinya korupsi dan dengan sistem akuntansi sektor publik
dapat memberikn keefektifan serta keefesienan dlam kinerja sektor publik.
Pemerintahannya tidak perlu menyusun sebuah laporan laba rugi karena pemerintahan
mempunyai tugas untuk melayani masyarakat bukan mencari laba atau menvatat
kerugian akan tetapi lebih terfokus pada jasa pelayanannya pada seluruh masyrakat.
Pemerintah juga tidak perlu mencatat kepemilikan modal karena pemerintah bukan
milik pribadi atau milik golongaan.
Bentuk pertanggungjawaban antara negara juga berbeda karena sistem akuntansi yang
dianut oleh negara yang bersangkutan dipengaruhi oleh sitem pemerintah disetiap
negara itu sendiri.
Sumber daya entitas atau dalam artikata lain adalah sumber daya yang dimiliki oleh
setiap individu berasal dari penyumbang tidak boleh mengharapakan pembayaran
kembali atau manfaat ekonomi yang sebanding dengan apa yang telah diberikan.
Menghasilkan barang dan jasa tanpa mengharap mendapatkan laba dan jika suatu
entitas atau individu mendapatakan laba, maka jumlah yang didapatkan tidak pernah
diberikan kepada pendirin atau pemilik entitas tersebut
Tidak ada kepemilikan organisasi sektor swasta, bahwa organisasi non profit tidak
bisa dijual, dialihkan pada pihah lain, ataupun ditebus kembali.
Karakteritik dari akuntansi sektor publik tentunya sangat berbeda dengan sektor
swasta. Hal yang paling terlihat perbedaan dari keduanya adalah pada bagian instalasi
yang menggunakannya. Sektor publik biasanya terikat dengan organisasi pemerintah.
Adapun secara umum komponen-komponen yang dapat mempengaruhi organisasi
sektor publik :
Dari segi Ekonomi. Terjadinya inflasi yang dialami oleh suatu bangsa, pertumbuhan
sektor ekonomi yang kadang mengalami penurunan serta perkembangan, tenaga kerja
yang produktif juga ikut andil dalam mempengaruhi organisasi sektor publik, adapun
juga nilai kurs atau nilai tukar mata uang, dan tingkat pertumbuhan pendapatan
perkapita.
Dari segi Politik. Hubungan antara berbagai lembaga yang bersangkutan, hubungn
negra dengan para warga yang termasuk didalamnya, pemerintah yang berkuasa,
hukum pemerintahan, idologi beserta dasar-dasar yang dianut.
Dari segi Kultural. Nilai atau moral yang berlaku dimasyarakat, keberanekaragaman
suku, ras, agama, budaya, berbagai macam sejarah yang terdapat di Indonesia, tingkat
pendidikan dari level terendah hingga tertinggi, sosiologis masyarakat, dan karakter
masyarakat yang berbeda di setiap daerah masing-masing.
Dari segi Demografis. Pertumbuhan penduduk yang terus meningkat, migrasi dari
berbagai daerah, kesehatan seluruh maysrakat, tersebarnya usia penduduk.
Selain itu organisasi sektor publik harus lebih memperhatikan apa yang dimaksud
dengan value money (konsep pengelolaan lembaga yang didasarkan pada tiga elemen
utama) antara lain adalah :
Ekonomi = perolehan input yang mmpunyai kualitas pada perkiraan harga yang
terendah.
Adapun manfaat dari implementasi value of money yaitu yang pertama pastinya dapat
meningkatkan suatu pelayanan publik, yang kedua dapat menurunkan biaya-biaya
pelayanan publik hal ini karena diharapkan dapat melakukan penghematan dalam
penggunaan input, dan yang ketiga adalah meningkatkan efektivitas dari pelayanan
publik itu sendiri dalam arti kata membuat pelayanan dapat tepat sasaran.
Dalam melakukan aktivitasnya, oragnisasi pasti memiliki suatu tujuan tertentu yang
kemudian difokuskan untuk mencapai suatu hasil tertentu, dari hasil tersebut harus
memiliki atau mempunyai manfaat. Dalam beberapa hal yang juga perlu diketahui,
organisasi sektor publikmemiliki perbedan dengan sektor swasta. Perbedaan tersebut
dapat ditinjau dari berbagai macam indikator seperti berikut ini:
Ditinjau dari indikator tujuan, organisasi sektor publik mempunyai tujuan untuk
mensejahterakan masyarakat secara bertahap dalam artian setiap sektor publik ini
adalag tugasnya untuk melayani bukan untuk mencari laba sebanyak-banyaknya,
sedangkan untuk organisasi sektor swasta tujuannya adalah untuk menghasilkan laba
sebanyak-banyaknya.
Ditinjau dari indikator aktivitas, organisasi sektor publik lebih menekankan pada
pelayanan publik. Sedangkan organisasi sektor swasta lebih memfokuskan pada
penjualan barang atau jasa.
Ditinjau dari indikator segi sumber pembiayaan, organisasi sektor publik berasal dari
dana seluruh masyrakat yang bersangkutan. Sedangkan organisasi sektor swasta
berasal dari pemilik atau pemegang saham.
Seperti yang di bahas sebelumnya , secara umum akuntansi adalah suatu ilmu
yang mengajarkan tentang perhitungan yang mengatur, merencanakan,
menganggarkan, dan memeriksa tentang keuangan suatu perusahaan agar mencapai
tujuan perusahaan tersebut, apakah keuangan perusahaan itu baik ataupun buruk.
Sedangkan secara umum sektor publik adalah suatu pusat ekonomi suatu negara yang
memberikan informasi dan pelayanan kepada masyarakat. Maka dapat disimpulkan
bahwa akuntansi sektor publik adalah suatu ilmu yang mengajarkan tentang
perhitungan keuangan suatu perusahaan agar dapat mengatur, merencanakan,
menganggarkan, dan memeriksa keuangan agar mencapai tujuan perusahaan dan
dapat berguna untuk memberikan informasi dan pelayanan bagi investor maupun
masyarakat lainnya.
Akuntansi sektor publik harus dapat bersaing dengan ilmu akuntansi lain yaitu
ilmu akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen, Karena akuntansi sektor publik
juga tidak kalah pentingnya dengan ilmu akuntansi lain walaupun saat ini belum
begitu terlirik seperti keuangan dan manajemen. Sejatinya, Akuntansi sektor publik
lebih memiliki peranan penting dalam kehidupan masyarakat suatu negara karena
berada di kalangan publik sehingga lebih menyatu dengan masyarakat.
Belakangan ini, masyarakat Indonesia mengalami perubahan yang cukup pesat
dan besar dalam pemahaman akuntansi sektor publik , mereka menginginkan para
akuntan di Indonesia melakukan kinerja yang bersifat akuntabilitas dan transparasi
hukum terhadap sektor tata pemerintahan dan organisasi sektor publik yang lain agar
tidak ada penyelewengan yang dapat mempergunakan keuangan negara maupun
organsisasi untuk kepentingan pribadi yang dapat merugikan negara maupun
organisasi. Peranan akuntansi sektor publik juga memiliki peranan yang penting
dalam pemerintahan karena para akuntan publik dapat memeriksa atau mengaudit
keuangan negara, apakah ada penjabat negara yang melakukan penyelewengan
kekuasaan atau ketidakjujuran dalam menggunakan keuangan negara
Bersifat Akuntabilitas
Privatisasi
Otonomi daerah
Penilaian investasi
Pada saat ini, pentingnya ilmu akuntansi sektor publik mulai terlirik oleh
masyarakat secara umum. Perluasan pemahaman tentang akuntansi sektor publik pun
mulai dilakukan pada pendidikan di Indonesia. Salah satunya pada perguruan tinggi di
Indonesia, akuntansi sektor publik menjadi mata kuliah tunggal yang sebelumnya
hanya menjadi akuntansi pemerintahan saja.
Pada kondisi perekonomian negara Indonesia saat ini, organisasi sektor publik
dan badan pemerintahan menjadi pusat dalam meningkatnya perekonomian negara.
Oleh karena itu, peranan akuntansi sektor publik menjadi sangat penting untuk saat
ini.
Akuntansi Yayasan
Perbedaan Antara Akuntansi Sektor Publik dan Sektor Komersial atau Swasta
Tujuan Organisasi
Tujuan sektor swasta atau komersial adalah untuk memaksimumkan jumlah laba yang
diperoleh, dan untuk meningkatkan kesejahteraan dari pemegang saham dari sektor
tersebut baik berupa perusahaan atau badan usaha lainnya.
Tujuan sektor publik yang paling utama adalah bukan untuk mencari laba atau
keuntungan semata, tetapi memberikan layanan kepada masyarakat (public service)
dan mensejahterakan kehidupan masyarakat. Pelayanan sektor publik ini bisa terbagi
dalam bidang pendidikan, keamanan, kesehatan masyarakat secara umum, penegakan
hukum, transportasi massa, penyediaan barang kebutuhan masyarakat sehari-hari dan
lainnya. Pemerintah juga mempunyai beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN
dan BUMD) yang mempunyai tujuan untuk mencari laba guna meningkatkan
penerimaan kas negara dan untuk mengusahakan barang-barang keperluan dan
kebutuhan masyarakat umum.
Sumber Pembiayaan
Pada sektor publik sumber pembiayaan umumnya berasal dari pajak dan retribusi
yang ditarik, laba dari BUMN/BUMD, pinjaman luar negeri, obligasi, dan sumber
lain yang sah (pemerintahan), sumbangan, dana abadi, pinjaman, hibah, dan lain
sebagainya (berasal dari nonpermintahan).
Pertanggungjawaban
Struktur Organisasi
Struktur organisasi pada sektor komersial atau swasta lebih fleksibel apabila
dibandingkan dengan sektor publik. Karena sektor komersial hanya berusaha
menyediakan barang dan jasa yang jadi kebutuhan dan permintaan konsumen.
Sedangkan, pada sektor publik bersifat birokratis, dan kaku. Hal ini dikarenakan
sektor publik sangat dipengaruhi oleh kebijakan politik yang sangat kompleks sesuai
dengan peraturan yang ada di negaranya.
Karakteristik Anggaran
Bagi pemerintahan anggaran adalah sangat utama dan penting, sebagai otorisasi
pelaksanaan, sebagai alat pengawasan, kontrol, dan pengendalian pemerintahan dan
pertanggungjawaban secara menyeluruh. APBN dan APBD memerlukan persetujuan
parlemen yang terdiri atas DPR/DPRD sebagai wakil rakyat, yang setelah disetujui
oleh mereka kemudian diserahkan kepada pemerintah untuk dilaksanakan. Sementara
untuk organisasi bisnis anggaran disusun dan diciptakan sangat fleksibel, karena
disesuaikan dengan kondisi dan perkembangan lingkungan dan ekonomi yang terjadi.
Akuntansi Keuangan
Seduai dengan peraturan perundangan yang baru, sistem akuntansi di sektor publik
atau pemerintahan masih boleh untuk menggunakan basis kas untuk pembuatan
realisasi anggaran. Namun, untuk pos neraca seperti aset, utang, dan ekuitas harus
menggunakan basis akrual. Sedangkan untuk sektor swasta diharuskan untuk
menggunakan basis akrual dalam pembukuannya.
Tidak hanya mempunyai perbedaan, namun kedua sektor ini juga memiliki
persamaan:
1. Keduanya merupakan bagian penting dari sistem ekonomi negara, dan sumber
daya yang sama untuk mencapai tujuan organisasi secara keseluruhan.
2. Keduanya sama-sama menghadapi permasalahan yang sama, yaitu kelangkaan
sumber daya sehingga harus memanfaatkan sumber daya tersebut secara
efisien dan efektif.
3. Pengendalian manajemen yang sama.
4. Menghasilkan produk yang sama, berupa layanan transportasi, pendidikan,
kesehatan, dan sebagainya
5. Keduanya terikat oleh peraturan perundangan-undangan dan hukum yang
berlaku di negara.
1. Akuntansi sektor publik dan swasta sama -sama melaporkan laporan keuangan
dan hasil labanya.
2. Akuntansi sektor publik maupun akuntansi sektor komersial menerapkan dan
mengkuti standar akuntansi dan prinsip akuntansi yang berlaku secara umum.
3. Keduanya sama-sama mengolah dan menghadapi kelangkaan sumber daya
yang nantinya akan diubah untuk menjadi barang atau jasa yang lebih berguna
dan mempunyai nilai guna tinggu.
4. Laporan keuangan yang dihasilkan digunakan sebagai sumber informasi untuk
mengambil keputusan, khususnya keputusan di bidang ekonomi.
5. Keduanya memerlukan informasi yang akurat dan dapat dipercaya
kebenarannya agar keputusan yang dihasilkan dapat diterapkan secara efektif.
Untuk menghasilkan keluaran berupa laporan keuangan yang daoat dipercaya dan
aktual, akuntansi dalam sektor publik memiliki beberapa hambatan/kendala di
dalamnya.
1) Objektifitas
2) Konsistensi
3) Daya Banding
Laporan keuangan sector publik hendaknya dapat diperbandingkan antar periode
waktu dan dengan instansi yang sejenis. Daya banding berari laporan keuangan dapat
digunakan untuk membandingkan kinerja organisasi dengan organisasi lainnya yang
sejenis. Kendala daya banding terkait dengan objektifitas, karena semakin objekvitas
suatu laporan keuangan maka akan semakin tinggi daya bandingnya dengan dasar
yang sama akan dapat dihasilkan laporan yang berbeda. Selain itu, daya banding juga
terkait dengan konsistensi. Adanya beberapa alternative penggunaan metode
akuntansi juga dapat menyulitkan tercapainya daya banding.
4) Tepat Waktu
Agar dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi,
laporan kehangan harus disajikan secara tepat waktu untuk menghindari
keterlambatan pengambilan keputusan. Yang menjadi alasan keputusan tidak dapat
disajikan secara tepat waktu adalah terlalu lamanya dalam menyusun laporan
keuangan. Semakin cepat waktu penyajian laporan keuangan, maka akan semakin
baik untuk pengambilan keputusan. Namun, yang menjadi permaslahan adalah
apabila terlalu banyak informasi yang harusndiolah untuk dijadikan laporan keuangan,
maka semakin lama laporan keuangan akan disusun. Bisa saja pada akhirnya laporan
keuangan disajikan lebih awal, namun tidak tepat waktu sehingga tidak bisa dijadikan
sebagai dasar pengambilan keputusan.
6) Materialitas
Dalam penyusunannya, anggaran yang ada harus dicatat secara transparan baik dalam
bentuk penerimaan maupun pengeluarannya sehingga anggaran tersebut dapat
dimanfaatkan dengan efisien dan efektif untuk mencapai mencapai tujuan organisasi
yaitu mensejahterakan masyarakat.