Anda di halaman 1dari 23

TUGAS RMK AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

BAB II

DEFINISI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK DAN RUANG


LINGKUP AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Nama Anggota Kelompok :

1. Novia Sukmandari 18013010049


2. Mabruroh 18013010072
3. Belinda Lovely L. 18013010073
4. Kharisma Ayuning P. 18013010081

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UPN “VETERAN” JAWA TIMUR

TAHUN AJARAN 2019/2020


Definisi Akuntansi Secara Umum

Akuntansi sektor publik adalah suatu proses untuk membuat laporan transaksi
keuangan yang dapat menyediakan informasi keuangan untuk sebuah organisasi
publik pagi pihak yang membutuhkan dan akuntansi sektor publik ini juga digunakan
untuk pengambilan suatu keputusan.

Beberapa definisi Akuntansi Sektor Publik Menurut Para Ahli

1. Warren dkk (2005:10)

Menurut warren akuntansi dapat didefinisikan sebagai sistem informasi yang dapat
menghasilkan laporan dan diserahkan kepada pihak yang berkepentingan mengenai
aktivitas ekonomi dan suatu kondisi perusahaan.

2. Littleton (Muhammad, 2002:10)

Littleton mendefinisikan bahwa tujuan utama dari akuntansi yaitu untuk


melaksanakan perhitungan periodik antara biaya atau usaha dan hasil atau prestasi.
Konsep ini adalah inti dari teori akuntansi dan merupakan ukuran untuk dijadikan
rujukan dalanlm mempelajari akuntansi.

3. Accounting Priciple Board Statement No.4 (Muhammad, 2002:10)

Mendefinisikan bahwa akuntansi sebagai suatu kegiatan jasa yang fungsinya untuk
memberikan informasi kuantitatif, umumnya dalam ukuran uang, suatu badan
ekonomi yang dimaksudkan untuk digunakan dalam pengambilan keputusan
ekonomi, yang digunakan dalam memilih beberapa alternatif.

4. American Accounting Association (AAA)

Dapat didefinisikan akuntansi sebagai proses mengidentifikasikan, mengukur, dan


melaporkan informasi ekonomi untuk penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas.

5. Smith Shoursen (1995:3)

Akuntansi merupakan aktivitas jasa yang berfungsi menyediakan informasi


kuantitatif, terutama bersifat dalam pengambilan keputusan yang ekonomis dalam
menrtapkan pilihan yang logis diantara beberapa tindakan alternatif.
6. Suparwoto L. (1990:2)

Akuntansi sebagai suatu sistem atau teknik yang digunakan untuk mengukur dan
mengelola transaksi keuangan dan menyajikan hasil pengelolaan ke dalam bentuk
informasi kepada pihak intern dan ekstern perusahaan.

7. Menurut AICPA dalam Sofian S. Harahap (1994:12)

Akuntansi merupakan seni pencatatan, pengelolaan, dan pengikhtisaran dengan cara


tertentu dan dalam ukuran moneter, transaksi yang bersifat keuangan termasuk
penafsiran hasil-hasil.

8. Buku Anglo Amerika

Akuntansi sektor publik memiliki arti mekanisme akuntansi yang biasanya


diberlakukan dalam praktek organisasi publik.

9. Buku Lama Terbitan Eropa Barat

Akuntansi sektor publik dapat juga diartikan atai disebut sebagai akuntansi
pemerintahan. Akuntansi sektor publik berjalan di berbagai bidang yang biasanya
disebut sebagai akuntansi keuangan publik.

10. Bastian (1999)

Akuntansi sektor publik dapat diartikan sebagai dana masyarakat. Yang dimaksudkan
adalah akuntansi sebagai mekanisme teknik dan analisis akuntansi yang dapat
diterapkan pada pengelolaan dana masyarakat.

11. Indra Bastian

Akuntansi sektor publik dalam artian luas adalah frase sektor publik sebagai metode
manajemen suatu negara. Sedangkan dalam artian sempit, sektor publik dapat
diartikan sebagai pungutan oleh suatu negara.

Peranan Akuntansi Sektor Publik

Sektor publik dianggap penting dalam suatu negara dan sektor publik tidak boleh
ditiadakan atau dihapuskan dalam suatu negara karena sektor publik memiliki fungsi
yang signifikan. Sektor publik sebagai penyedia barang-barang publik yang dimana
itu sangat dibutuhkan okrh masyarakat suatu negara.

Akuntansi sektor publik memiliki peran yang sangat besar yaitu:

1. Pengelola Keuangan Negara

Akuntansi sektor publik berperan penting dalam mengelola keuangan negara.


Akuntansi sektor publik berperan dalam mengarahkan dan mengendalikan sumber
daya ekonomi yang biasanya meliputi manajemen keuangan sektor publik dan
akuntansi manajemen sektor publik.

2. Pelaporan Keuangan

Akuntansi sektor publik juga berperan penting dalam melaporkan keuangan suatu
negara tersebut. Pemasukan atau pengeluaran pada suatu negara harus dirinci secara
detail agar tidak adanya kekeliruan. Akuntansi sektor publik ini juga harus
melaporkan suatu kepemilikan atas sumber daya yang dimiliki atau dikuasai oleh
suatu organisasi atau negara. Laporan keuangan ini meliputi Laporan Keuangan
Pemerintah Pusat (LKPP), Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD), Laporan
Keuangan Kementrian/Lembaga (LK-K/L), Laporan Keuangan Satuan Kerja
Perangkat Daerah (LK-SKPD), Laporan Posisi Keuangan (Neraca), Laporan
Perubahan Saldo Anggaran Lebih (SAL), Laporan Realisasi Anggaran (LRA),
Laporan Operasional, dan lain sebagainya.

3. Pemeriksaan

Akuntansi sektor publik ini juga berperan penting dalam pemeriksaan atau dapat
disebut dengan audit. Yang mengalami pemeriksaan atau audit meliputi keuangan
negara, kepatuhan, kinerja, dan investigasi. Oleh karena itu, dalam melaporkan posisi
keuangan suatu negara haruslah jujur dan teliti agar tidak adanya kekeliruan atau
masalah yang terjadi pada saat pemeriksaan atau audit.

4. Perwujudan Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik

Akuntansi sektor publik dituntut untuk menerapkan prinsip dan tata kelola organisasi
secara baik atau biasa dikenal dengan istilah good governance. Akuntansi sektor
publik ini digunakan sebagai pelayanan masyarakat, oleh karena itu diharuskan
menerapkan atau melayani dengan sebaik-baiknya.

Fungsi Akuntansi Sektor Publik

Akuntansi sektor publik ini memiliki banyak fungsi yaitu mengumpulkan, mencatat,
mengklasifikasikan, menganalisis, serta membuat laporan transaksi keuangan dan
membantu untuk menyajikan informasi bagi suatu organisasi publik dalam
mengambil keputusan tentang semua yang berhubungan dengan kejadian-kejadian
ekonomi yang penting dan membantu suatu organisasi tersebut untuk menyiapkan
informasi lainnya bagaimana cara mengalokasikan sumber daya yang sangat terbatas
seperti modal, tenaga kerja, bahan baku yang berguna untuk mencapai suatu tujuan
yang diinginkan oleh organisasi publik tersebut.

Akuntansi sektor publik juga membantu dalam mengamankan dan mengawasi semua
hak dan kewajiban suatu organisasi publik atau pemerintahan yang khususnya dalam
segi finansial. Akuntansi sektor publik berfungsi juga untuk memberikan informasi
penting dan dianggap berguna oleh pihak-pihak yang berkepentingan seperti
menginformasikan tentang pertumbuhan ekonomi atau pendapatan perkapita oleh
suatu wilayah dan pertumbuhan pendidikannya.

Akuntansi sektor publik ini dapat juga membantu untuk mengukur keefektivan dan
keefisiensian kinerja secara ekslusif dalam pelaksanaan suatu tugas dan kewajiban,
sehingga dapat memberikan pelayanan yang terbaik.

Perkembangan Akuntansi Sektor Publik di Indonesia

Akuntansi sektor publik di Indonesia dapat berkembang karena adanya faktor


pendorong yaitu reformasi. Pengaruh reformasi pada tahun 1998 dapat memicu
perkembangan akuntansi sektor publik dan oleh karena itu lahirlah reformasi
akuntansi sektor publik di Indonesia secara total.

Lahirnya konsep reformasi akuntansi sektor publik ini membawa dampak yang sangat
besar bagi Indonesia. Dampak tersebut diantaranya adalah perubahan orientasi politik,
perubahan persepsi kebutuhan dasar, perubahan fokus area pengembangan, perubahan
orientasi ekonomi, dan perubahan indikator kejujuran pemerintah. Karena adanya
perubahan-perubahan ini maka terimbas pada perubahan pandangan masyarakat
terhadap akuntansi sektor publik.

Periodisasi perkembangan akuntansi sektor publik di Indonesia pada tahun 2000-an


yaitu reformasi sistem akuntansi beralih dari sistem basis kas ke basis akrual. Hal
tersebut tercantum dalam Sistem Pengelolaan Keuangan Pemda (UU No. 25/1999 -
UU No. 33/2004). Perkembangan lainnya pada sistem akuntansi sektor publik ini
yaitu berubahnya hal yang mendasar dalam pengelolaan anggaran negara (PP No.
105/2000 dan Kepmendagri No. 29/2002 mengenai akuntabilitas dan transformasi).

Latar Belakang Dibentuknya Akuntansi Sektor Publik

Akuntansi sektor publik telah dibentuk sejak jaman mesir kuno. Menteri-menteri
kerajaan yang pada saat itu menjabat sebagai tahta tertinggi menggunakan laporan
hasil bulanan yang erat hubungannya dengan pajak. Setelah terjadinya reformasi
diberbagai belahan dunia, khususnya indonesia yang juga ikut andil dan memberikan
dampak yang signifikan dalam perkembangan akuntansi sektor publik. Demi
menjalankan sebuah profesionalitas dan efisiensi dalam sebuah kinerja pemerintahan
membuka kesadaran bagi setiap orang terutama kalangan orang yang menempati
posisi pemerintahan sehingga membuat orang-orang lebih cekatan dan senantiasa
tanggap dengan segala tuntutan lingkungan dan sangat diupayakan agar memberikan
pelayanan yang terbaik secara transparan dan berakuntabilitas.

Dari segi pencatatan sebenarnya pemerintah indonesia sudah melakukan pencatatan


sesuai dengan prosedur tata cara yang dikenalkan oleh pemerintah hindia belanda
yang semasa itu masih menduduki atau menguasai bangsa indonesia. Sistem
pengendalian pada masa itu nampaknya tidak berjalan sesuai apa yang diharapkan
sehingga progres yang dihasilkan tidak ada sehingga tidak tercipta akuntabilistas yang
baik. Reformasi keuangan negara, ditandai dengan lahirnya Undang-Undang No 17
tahun 2003 tentang keuangan negara yang mengamanatkan bahwa bentuk
pertanggungjawaban anggaran sebaiknya dalam bentuk laporan keuangan, laporan
keuangan yang dimaksud dalam UU tersebut adalah laporan realisasi anggaran,
Neraca, Laporan Arus Kas, dan catatan Laporan Keuangan. Dengan adanya UU
tersebut dan berbagai jenis laporan menunjukkan adanya perbaikan yang dilakukan
oleh pemerintah agar terciptanya transparansi dan akuntabilitas yang lebih baik untuk
masa mendatang.

Sebagai bentuk menindak lanjuti dari format laporan keuangan, pemerintah kemudian
mengesahkan peraturan pemerintah nomor 24 tahun 2005 tentang standar akuntansi
keuangan pemerintah. Sebagai acuan untuk terciptanya pemenuhan kebutuhan
informasi secara umu yang lebih berkualitas bagi seluruh pengguna laporan keuangan
yang telah disajikan dapat lebih optimal. Dalam penulisan laporan keuangan juga
diharapkan agar sesuai dengan standar akuntansi yang ada, agar laporan yang
dihasilkan dapat diperbandingkan, dan adanya persamaan presepsi dan pemahaman
antara penyaji laporan keuangan, pengguna laporan keuangan, maupun pengawas
keuangan. Dan yang dapat disimpulkan adalah dalam pembentukan akuntansi sektor
publik tentunya melewati banyak masa yang mengharuskan terutama bangsa
indonesia mencoba berbagai hal untuk mendapatkan hasil yang optimal dan yang
sesuai dengan apa yang diinginkan oleh bangsa indonesia dalam artian cocok untuk
dijadikan atau dijadikan acuan dalam jangka panjang. Maka dari itu akuntansi sektor
publik mengajarkan suatu ilmu akuntansi dalam runag lingkup sektor publik, maksud
dari sektor pubik itu sendiri adalah sebagai contoh misalnya pemerintahan pusat dan
pemerintahan daerah, lembaga swadaya masyarakat, rumah sakit dan pendidikan,
sehingga terbentuklah sebuah istilah yang dikenal dengan akunsi sektor publik karena
didalamnya mengajrkan ilmu tentang akintansi yang mewadahi dalam berbagai
lembaga sektor publik.

Saat ini pemerintahan indonesia dan seluruh lapisan masyarakat mengusahakan dan
memperjuangkan untuk suatu reformasi agar membawaperubahan kepada indonesia
yang lebih baik tentunya, dengan mengesahkan suatu kebijakan serta perturan yang
berkaitan dengan pengelolaan keuangan kepemerintahan dengan tujuan memperbaiki
suatu sitem yang ada sehingga dapat berjalan lebih optimal. Pengelolaan keuangan
daerah melalui APBD diharapkan dapat melatih suatu kemandirian dalam mengelola
pembangunan didaerahnya. Akuntansi dalam sektor publik memberikan kemudahan
kepada seluruhnya serta ketransparansianya anggaran kepada masyarakat, dengan
anggarann yang transparansi dapat mencegah terjadinya korupsi yang masih menjadi
masalah utama di bangsa ini. Sehingga dapat dikaitkan pula bahwasannya sebagai
bagian dari pencegahan terjadinya korupsi dan dengan sistem akuntansi sektor publik
dapat memberikn keefektifan serta keefesienan dlam kinerja sektor publik.

Ciri-ciri organisasi sektor publik

Ciri-ciri organisasi pemerintah:

Pemerintahannya tidak perlu menyusun sebuah laporan laba rugi karena pemerintahan
mempunyai tugas untuk melayani masyarakat bukan mencari laba atau menvatat
kerugian akan tetapi lebih terfokus pada jasa pelayanannya pada seluruh masyrakat.

Pemerintah juga tidak perlu mencatat kepemilikan modal karena pemerintah bukan
milik pribadi atau milik golongaan.

Bentuk pertanggungjawaban antara negara juga berbeda karena sistem akuntansi yang
dianut oleh negara yang bersangkutan dipengaruhi oleh sitem pemerintah disetiap
negara itu sendiri.

Ciri-ciri organisasi non profit :

Sumber daya entitas atau dalam artikata lain adalah sumber daya yang dimiliki oleh
setiap individu berasal dari penyumbang tidak boleh mengharapakan pembayaran
kembali atau manfaat ekonomi yang sebanding dengan apa yang telah diberikan.

Menghasilkan barang dan jasa tanpa mengharap mendapatkan laba dan jika suatu
entitas atau individu mendapatakan laba, maka jumlah yang didapatkan tidak pernah
diberikan kepada pendirin atau pemilik entitas tersebut

Tidak ada kepemilikan organisasi sektor swasta, bahwa organisasi non profit tidak
bisa dijual, dialihkan pada pihah lain, ataupun ditebus kembali.

Akuntansi sektor publik (pemerintahan) bertugas untuk menggolongkan, mencatat,


meringkas, dan merealisasikan suatu anggaran pelaksanaan negara. Pencatatan pada
sistem anggaran pada sektor publik tentunya lebih komplek daripada pencatatan
anggaran pada perusahaan atau badan komersil lainnya.
Karakteristik akuntansi sektor publik

Karakteritik dari akuntansi sektor publik tentunya sangat berbeda dengan sektor
swasta. Hal yang paling terlihat perbedaan dari keduanya adalah pada bagian instalasi
yang menggunakannya. Sektor publik biasanya terikat dengan organisasi pemerintah.
Adapun secara umum komponen-komponen yang dapat mempengaruhi organisasi
sektor publik :

Dari segi Ekonomi. Terjadinya inflasi yang dialami oleh suatu bangsa, pertumbuhan
sektor ekonomi yang kadang mengalami penurunan serta perkembangan, tenaga kerja
yang produktif juga ikut andil dalam mempengaruhi organisasi sektor publik, adapun
juga nilai kurs atau nilai tukar mata uang, dan tingkat pertumbuhan pendapatan
perkapita.

Dari segi Politik. Hubungan antara berbagai lembaga yang bersangkutan, hubungn
negra dengan para warga yang termasuk didalamnya, pemerintah yang berkuasa,
hukum pemerintahan, idologi beserta dasar-dasar yang dianut.

Dari segi Kultural. Nilai atau moral yang berlaku dimasyarakat, keberanekaragaman
suku, ras, agama, budaya, berbagai macam sejarah yang terdapat di Indonesia, tingkat
pendidikan dari level terendah hingga tertinggi, sosiologis masyarakat, dan karakter
masyarakat yang berbeda di setiap daerah masing-masing.

Dari segi Demografis. Pertumbuhan penduduk yang terus meningkat, migrasi dari
berbagai daerah, kesehatan seluruh maysrakat, tersebarnya usia penduduk.

Selain itu organisasi sektor publik harus lebih memperhatikan apa yang dimaksud
dengan value money (konsep pengelolaan lembaga yang didasarkan pada tiga elemen
utama) antara lain adalah :

Ekonomi = perolehan input yang mmpunyai kualitas pada perkiraan harga yang
terendah.

Efisiensi = pencapaian dari output maksimum akan tetapi dengan pencapaian


input terendah untuk mencapai output tertentu.

Efektivitas = pencapaian sesuai dengan target yang telah ditentukan atau


ditetapkan, dengan kata lain perbandingan antara outcome dan input.
Dari ketiga elemen itulah yang seharusnya menjadi pokok dari value of money akan
tetapi banyak juga yang berpendapat bahwa ada tambahan elemen lainnya seperti
keadilan atau equity yang berfokus pada kesempatan yang sama untuk mendapatkan
layanan publik yang berkualitas, pemerataan atau equality yaitu penggunaan dana
yang tidak terfokus pada kelompok-kelompok tertentu akan tetapi terbagi rata pada
semua elem kelompok yang ada.

Adapun manfaat dari implementasi value of money yaitu yang pertama pastinya dapat
meningkatkan suatu pelayanan publik, yang kedua dapat menurunkan biaya-biaya
pelayanan publik hal ini karena diharapkan dapat melakukan penghematan dalam
penggunaan input, dan yang ketiga adalah meningkatkan efektivitas dari pelayanan
publik itu sendiri dalam arti kata membuat pelayanan dapat tepat sasaran.

Dalam melakukan aktivitasnya, oragnisasi pasti memiliki suatu tujuan tertentu yang
kemudian difokuskan untuk mencapai suatu hasil tertentu, dari hasil tersebut harus
memiliki atau mempunyai manfaat. Dalam beberapa hal yang juga perlu diketahui,
organisasi sektor publikmemiliki perbedan dengan sektor swasta. Perbedaan tersebut
dapat ditinjau dari berbagai macam indikator seperti berikut ini:

Ditinjau dari indikator tujuan, organisasi sektor publik mempunyai tujuan untuk
mensejahterakan masyarakat secara bertahap dalam artian setiap sektor publik ini
adalag tugasnya untuk melayani bukan untuk mencari laba sebanyak-banyaknya,
sedangkan untuk organisasi sektor swasta tujuannya adalah untuk menghasilkan laba
sebanyak-banyaknya.

Ditinjau dari indikator aktivitas, organisasi sektor publik lebih menekankan pada
pelayanan publik. Sedangkan organisasi sektor swasta lebih memfokuskan pada
penjualan barang atau jasa.

Ditinjau dari indikator segi sumber pembiayaan, organisasi sektor publik berasal dari
dana seluruh masyrakat yang bersangkutan. Sedangkan organisasi sektor swasta
berasal dari pemilik atau pemegang saham.

Ditinjau dari indikator pola pertanggungjawaban, organisasi sektor publik


bertanggung jawab pada masyarakat. Sedangkan organisasi sektor swasta
bertanggung jawab pada pemilik atau pemegang saham.
Ditinjau dari indikator kultur organisasi, organisasi sektor publik bersifat birokratis
(pemerintah yang cenderung lamban dan statis), formal, dan berjenjang. Sedangkan
organisasi sektor swasta kultur organisasinya cenderung lebih fleksibel.

Ditinjau dari indikator penyusun anggaran, organisasi sektor publik cenderung


bersifat terbuka untuk penyusunan anggarannya. Sedangkan untuk organisasi sektor
swasta penyusunan anggarannya bersifat tertutup.

TUJUAN DIBENTUKNYA AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Seperti yang di bahas sebelumnya , secara umum akuntansi adalah suatu ilmu
yang mengajarkan tentang perhitungan yang mengatur, merencanakan,
menganggarkan, dan memeriksa tentang keuangan suatu perusahaan agar mencapai
tujuan perusahaan tersebut, apakah keuangan perusahaan itu baik ataupun buruk.
Sedangkan secara umum sektor publik adalah suatu pusat ekonomi suatu negara yang
memberikan informasi dan pelayanan kepada masyarakat. Maka dapat disimpulkan
bahwa akuntansi sektor publik adalah suatu ilmu yang mengajarkan tentang
perhitungan keuangan suatu perusahaan agar dapat mengatur, merencanakan,
menganggarkan, dan memeriksa keuangan agar mencapai tujuan perusahaan dan
dapat berguna untuk memberikan informasi dan pelayanan bagi investor maupun
masyarakat lainnya.

Akuntansi sektor publik juga dapat dikatakan sebagai suatu organisasi


masyarakat dalam kehidupan yang dimana tidak memiliki tujuan untuk mencari
keuntungan/laba tetapi memiliki tujuan untuk memberikan pelayanan,informasi, dan
jasa yang dibutuhkan oleh semua masyarakat secara umum. Organisasi tersebut
berada pada lingkup masyarakat maupun pemerintahan.

Akuntansi sektor publik harus dapat bersaing dengan ilmu akuntansi lain yaitu
ilmu akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen, Karena akuntansi sektor publik
juga tidak kalah pentingnya dengan ilmu akuntansi lain walaupun saat ini belum
begitu terlirik seperti keuangan dan manajemen. Sejatinya, Akuntansi sektor publik
lebih memiliki peranan penting dalam kehidupan masyarakat suatu negara karena
berada di kalangan publik sehingga lebih menyatu dengan masyarakat.
Belakangan ini, masyarakat Indonesia mengalami perubahan yang cukup pesat
dan besar dalam pemahaman akuntansi sektor publik , mereka menginginkan para
akuntan di Indonesia melakukan kinerja yang bersifat akuntabilitas dan transparasi
hukum terhadap sektor tata pemerintahan dan organisasi sektor publik yang lain agar
tidak ada penyelewengan yang dapat mempergunakan keuangan negara maupun
organsisasi untuk kepentingan pribadi yang dapat merugikan negara maupun
organisasi. Peranan akuntansi sektor publik juga memiliki peranan yang penting
dalam pemerintahan karena para akuntan publik dapat memeriksa atau mengaudit
keuangan negara, apakah ada penjabat negara yang melakukan penyelewengan
kekuasaan atau ketidakjujuran dalam menggunakan keuangan negara

Terkadang profesi akuntan dipergunakan oleh pihak – pihak yang tidak


bertanggung jawab atau nakal untuk menipu atau memanipulasi hasil audit yang
diberikan para akuntan untuk kepentingan pribadi dan perusahaan. Dan juga, pihak-
pihak yang nakal tersebut ingin menuntut para akuntan jika hasilnya tidak sesuai
dengan yang mereka inginkan. Oleh karena itu, para akuntan terutama akuntan publik
harus memiliki sifat-sifat yang jujur dan independen tanpa tekanan dari pihak lain.
Dan yang di hasilkan dari pemeriksaan atau audit tersebut merupakan hasil yang
benar-benar fakta tanpa adanya manipulasi atas tuntutan tekanan dari orang lain.

Akuntansi sektor publik memiliki banyak tujuan yang bermanfaat bagi


masyarakat secara luas. salah satu tujuannya dapat membantu untuk mengurangi atau
meminimalisir kecurangan-kecurangan yang ada pada sektor publik. Dan tujuan-
tujuan dibentuknya akuntansi sektor publik tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :

Pengendalian Manajemen (Management Control)

Tujuan ini digunakan untuk memberikan informasi bagi manajer


mengendalikan perusahaan publik atau organisasi dalam merencakan
dan mengelola keuangan perusahaan agar dipergunakan secara efisen.

Bersifat Akuntabilitas

Bersifat akuntabilitas adalah tujuan utama seorang akuntan yaitu dapat


mempertanggungjawabkan dan memperjelaskan hasil yang mereka
laporkan bahwa hasilnya jujur tanpa di manipulasi. Dan akuntabilitas
sendiri mempunyai 2 macam jenis yaitu akuntabilitas vertikal dan
akuntabilitas horizontal.

Akuntabilitas vertikal yaitu akuntabilitas yang mempertanggungjawabkan dan


memperjelaskan laporan pemeriksaan atau audit kepada pihak yang lebih tinggi
seperti pada pemerintahan ataupun organisasi atau badan milik negara.

Akuntabilitas Horizontal yaitu akuntabilitas yang mempertanggungjawabkan dan


memperjelas laporan pemeriksaan atau audit kepada masyarakat secara luas seperti
pada organisasi kemasyarakatan.

Privatisasi

Privatisasi adalah upaya untuk melakukan perubahan terhadap


peningkatan kinerja perusahaan agar melakukan efektivitas dan
efisiensi terhadap struktur modal perusahaan publik sehingga dapat
mempengaruhi finansial perusahaan secara langsung. Karena di
Indonesia masih banyak organisasi atau badan negara yang tidak
efektif dan efisien yang disebabkan oleh manajemen yang buruk dan
sentralisasi.

Otonomi daerah

Tujuan dibentuknya akuntansi publik juga untuk meningkatkan dan


mengembangkan otonomi yang berada di daerah dengan sistem
desentralisasi yang memberikan tugas atau wewenang dari pusat ke
daerah demi memajukan kesejahteraan bersama.

Alat Perencanaan organisasi

Tujuan dibentuknya akuntansi publik juga sebagai alat perencanaan


suatu organisasi agar dapat mencapai tujuannya dengan memberikan
informasi dan masukan-masukan terhadap kondisi keuangan organisasi
dengan startegis agar rencana penganggaran keuangan yang
dikeluarkan perusahaan dapat secara efektif dan efisien.

Pemberian informasi biaya

Akuntansi sektor publik memiliki manfaat dan tujuan untuk


memberikan informasi keuangan pada organisasi tersebut untuk dapat
dikelola dengan strategis.

Penilaian investasi

Akuntansi sektor publik juga dapat memberikan penilaian terhadap


investasi ke perusahaan. Apakah perusahaan tersebut baik atau buruk
sistem dan laporan keuangannya ,dan tingkat pengembalian modalnya
juga baik.

RUANG LINGKUP AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Ruang lingkup akuntansi sektor publik adalah yang berhubungan dengan


kemasyarakatan atau publik, karena sejatinya arti dari sektor publik merupakan suatu
wadah atau pusat yang memberikan pelayanan dan informasi yang berguna dan
bermanfaat bagi masyarakat secara luas. Dan dapat kita ketahui bahwa akuntansi
sektor publik juga berhubungan dengan tata pemerintahan maka pemahaman dan
ruang lingkup akuntansi sektor publik sangat luas.

Pada saat ini, pentingnya ilmu akuntansi sektor publik mulai terlirik oleh
masyarakat secara umum. Perluasan pemahaman tentang akuntansi sektor publik pun
mulai dilakukan pada pendidikan di Indonesia. Salah satunya pada perguruan tinggi di
Indonesia, akuntansi sektor publik menjadi mata kuliah tunggal yang sebelumnya
hanya menjadi akuntansi pemerintahan saja.

Pada kondisi perekonomian negara Indonesia saat ini, organisasi sektor publik
dan badan pemerintahan menjadi pusat dalam meningkatnya perekonomian negara.
Oleh karena itu, peranan akuntansi sektor publik menjadi sangat penting untuk saat
ini.

Peranan globalisasi dalam perkembangan akuntansi sektor publik juga


penting, karena dengan adanya globalisasi maka terkuaknya masalah-masalah yang
ada pada sektor-sektor publik pada dunia dan terutama di Indonesia itu sendiri. Salah
satu contoh masalah yang banyak terjadi pada ruang lingkup akuntansi sektor publik
adalah para pejabat yang melakukan penyelewengan terhadap keuangan negara dan
memaksakan para akuntan untuk memanipulasi laporan hasil pemeriksaan audit untuk
kepentingan pribadi.

Beberapa macam bagian akuntansi sektor publik di Indonesia, antara lain :

Akuntansi pemerintah pusat

Merupakan bagian dari bidang akuntansi sektor publik yang mengatur


keuangan, memeriksa atau mengaudit dan menganggarkan pemasukan
dan pengeluaran pada struktur keuangan pada pemerintah pusat suatu
negara.

Akuntansi pemerintah daerah

Sama halnya seperti, akuntansi pemerintahan pusat yaitu akuntansi


pemerintahan daerah merupakan bagian dari akuntansi sektor publik
yang mengatur keuangan, memeriksa, dan merencanakan keuangan
suatu daerah guna meningkatkan kesejahteraan masyrakat daerah,
mengurangi kesenjangan pada daerah dan meratakan perekonomian
di Indonesia terutama pada pelosok daerah.

Akuntansi partai politik

Merupakan bagian dari akuntansi sektor publik yang berhubungan


dengan politik di suatu negara yang tugasnya untuk mengatur dan
mengelola keuangan dan merencanakan anggaran dalam kegiatan
partai politik agar pengeluarannya wajar tanpa adanya kecurangan
menggunakan uang partai demi keuntungan pribadi.

Akuntansi LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat)

Merupakan bagian akuntansi sektor publik juga dan organisasi ini


didirikan dengan tujuan untuk memberikan pelayanan dan informasi
kepada masyarakat tanpa mendapatkan keuntungan dari kegiatannya .
Pemasukan keuangan di dapatkan dari sumbangan yang diberikan
kepada lembaga ini. Maka tugas akuntansi LSM adalah untuk dapat
mengelola dan mengatur keuangan lembaga untuk kegiatan yang
dilakukan agar efektif dan efisien.

Akuntansi Yayasan

Yayasan tidak berbeda jauh dengan akuntansi LSM yang tugasnya


memberikan pelayanan dan informasi kepada masyarakat tanpa
meminta imbalan karena tujuan yang dimiliki organisasi yayasan ini
tidak untuk mencari keuntungan melainkan membantu masyarakat.
Oleh karena itu, pemasukan keuangan yayasan juga berasal dari
sumbangan dari pihak lain guna yayasan tersebut dapat berjalan.
Akuntansi yayasan pun juga berfungsi untuk mengatur dan
menganggarkan keuangan yayasan akan dapat dipergunakan secara
efektif dan efisien.

Akuntansi pendidikan (sekolah dan perguruan tinggi)

Merupakan bagian dari akuntansi sektor publik yang fungsinya


memberikan pemahaman berbagai ilmu pengetahuan. Dan tugas
akuntan pada sektor pendidikan adalah mengatur dan mengeloka
keuangan sekolah dan perguruan tinggi yang di dapatkan dari SPP
yang dibayarkan murid guna meningkatkan kualitas dan eksistensi.
Akuntansi kesehatan (rumah sakit dan puskesmas)

Merupakan sektor publik di bagian kesehatan yang tugasnya


memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat. Sama halnya
dengan bagian akuntansi lain, akuntansi kesehatan ini mengatur
pemasukan dan pengeluaran rumah sakit dan penganggaran keuangan
untuk membeli alat-alat kesehatan dan obat.

Akuntansi tempat peribadahan

Juga merupakan sektor publik karena suatu organisasi kemasyarakatan


yang tidak mencari keuntungan melainkan memberikan pelayanan
kepada masyarakat yang membutuhkan. Akuntansi terhadap tempat
peribadahan adalah mengatur keuangan organisasi dalam kegiatan
sehari-hari yang dilakukan di tempat ibadah.

Dapat disimpulkan bahwa yang merupakan bagian dari ruang lingkup


akuntansi sektor publik sangatlah luas. Oleh karena itu, memiliki peranan
penting terhadap meningkatnya perekonomian dan kesejahteraan masyarakat,
organisasi, maupun badan pemerintahan.

Perbedaan Antara Akuntansi Sektor Publik dan Sektor Komersial atau Swasta

Tujuan Organisasi

Tujuan sektor swasta atau komersial adalah untuk memaksimumkan jumlah laba yang
diperoleh, dan untuk meningkatkan kesejahteraan dari pemegang saham dari sektor
tersebut baik berupa perusahaan atau badan usaha lainnya.

Tujuan sektor publik yang paling utama adalah bukan untuk mencari laba atau
keuntungan semata, tetapi memberikan layanan kepada masyarakat (public service)
dan mensejahterakan kehidupan masyarakat. Pelayanan sektor publik ini bisa terbagi
dalam bidang pendidikan, keamanan, kesehatan masyarakat secara umum, penegakan
hukum, transportasi massa, penyediaan barang kebutuhan masyarakat sehari-hari dan
lainnya. Pemerintah juga mempunyai beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN
dan BUMD) yang mempunyai tujuan untuk mencari laba guna meningkatkan
penerimaan kas negara dan untuk mengusahakan barang-barang keperluan dan
kebutuhan masyarakat umum.

Sumber Pembiayaan

Pada sektor publik sumber pembiayaan umumnya berasal dari pajak dan retribusi
yang ditarik, laba dari BUMN/BUMD, pinjaman luar negeri, obligasi, dan sumber
lain yang sah (pemerintahan), sumbangan, dana abadi, pinjaman, hibah, dan lain
sebagainya (berasal dari nonpermintahan).

Sektor komersial atau swasta sumber pendanaannya lebih fleksibel apabila


dibandingkan dari sektor publik, dari segi internal diperolah dari modal pemilik
perusahaan (atau badan lain) dan laba yang ditahan. Pendanaan dari eksternal berasal
atau diperoleh dari utang bank, obligasi, dan penerbitan saham baru.

Pertanggungjawaban

Sektor publik, menguasai dana publik, mempertanggungjawabkan kegiataannya


kepada publik atau masyarakat melalui perwakilan di DPR/DPRD (organisasi
pemerintahan), dan langsung kepada masyarakat yang bersangkutan
(nonpemerintahan). Pertanggungjawaban vertikal adalah pertanggungjawaban yang
dilakukan kepada atasannya dalam struktur organisasi, sedang pertanggungjawaban
horizontal adalah pertanggungjawaban kepada masyarakat secara umum dan melalui
mekanisme atau perantara yang ada yaitu parlemen. Sedangkan, sektor komersial atau
swasta menguasai dana pemilik, bertanggung jawab kepada para pemilik yang
bersangkutan yaitu pemegang saham, dan investor.

Struktur Organisasi

Struktur organisasi pada sektor komersial atau swasta lebih fleksibel apabila
dibandingkan dengan sektor publik. Karena sektor komersial hanya berusaha
menyediakan barang dan jasa yang jadi kebutuhan dan permintaan konsumen.
Sedangkan, pada sektor publik bersifat birokratis, dan kaku. Hal ini dikarenakan
sektor publik sangat dipengaruhi oleh kebijakan politik yang sangat kompleks sesuai
dengan peraturan yang ada di negaranya.

Karakteristik Anggaran

Bagi pemerintahan anggaran adalah sangat utama dan penting, sebagai otorisasi
pelaksanaan, sebagai alat pengawasan, kontrol, dan pengendalian pemerintahan dan
pertanggungjawaban secara menyeluruh. APBN dan APBD memerlukan persetujuan
parlemen yang terdiri atas DPR/DPRD sebagai wakil rakyat, yang setelah disetujui
oleh mereka kemudian diserahkan kepada pemerintah untuk dilaksanakan. Sementara
untuk organisasi bisnis anggaran disusun dan diciptakan sangat fleksibel, karena
disesuaikan dengan kondisi dan perkembangan lingkungan dan ekonomi yang terjadi.

Akuntansi Keuangan

Seduai dengan peraturan perundangan yang baru, sistem akuntansi di sektor publik
atau pemerintahan masih boleh untuk menggunakan basis kas untuk pembuatan
realisasi anggaran. Namun, untuk pos neraca seperti aset, utang, dan ekuitas harus
menggunakan basis akrual. Sedangkan untuk sektor swasta diharuskan untuk
menggunakan basis akrual dalam pembukuannya.

Tidak hanya mempunyai perbedaan, namun kedua sektor ini juga memiliki
persamaan:

1. Keduanya merupakan bagian penting dari sistem ekonomi negara, dan sumber
daya yang sama untuk mencapai tujuan organisasi secara keseluruhan.
2. Keduanya sama-sama menghadapi permasalahan yang sama, yaitu kelangkaan
sumber daya sehingga harus memanfaatkan sumber daya tersebut secara
efisien dan efektif.
3. Pengendalian manajemen yang sama.
4. Menghasilkan produk yang sama, berupa layanan transportasi, pendidikan,
kesehatan, dan sebagainya
5. Keduanya terikat oleh peraturan perundangan-undangan dan hukum yang
berlaku di negara.

Dari laporan keuangannya juga terdapat beberapa persamaan, yaitu:

1. Akuntansi sektor publik dan swasta sama -sama melaporkan laporan keuangan
dan hasil labanya.
2. Akuntansi sektor publik maupun akuntansi sektor komersial menerapkan dan
mengkuti standar akuntansi dan prinsip akuntansi yang berlaku secara umum.
3. Keduanya sama-sama mengolah dan menghadapi kelangkaan sumber daya
yang nantinya akan diubah untuk menjadi barang atau jasa yang lebih berguna
dan mempunyai nilai guna tinggu.
4. Laporan keuangan yang dihasilkan digunakan sebagai sumber informasi untuk
mengambil keputusan, khususnya keputusan di bidang ekonomi.
5. Keduanya memerlukan informasi yang akurat dan dapat dipercaya
kebenarannya agar keputusan yang dihasilkan dapat diterapkan secara efektif.

Untuk menghasilkan keluaran berupa laporan keuangan yang daoat dipercaya dan
aktual, akuntansi dalam sektor publik memiliki beberapa hambatan/kendala di
dalamnya.

Kendala / Hambatan tersebut antara lain:

1) Objektifitas

Objektifitas menjadi salah satu permasalahan utama dalam menghasilkan laporan


keuangan yang relevan dan mudah dipercaya. Laporan keuangan yang disajikan oleh
pihak manajemen untuk melaporkan kinerja yang telah dicapai manajemen selama
periode tertentu kepada pihak eksternal yang menjadi stakeholders organisasi.
Seringkali terjadi benturan masalah objektifitas laporan kinerja yang disebabkan oleh
adanya benturan kepentingan yang terjadi antara kepentingan manajemen dan
kepentingan stakeholders. Manajemen tidak selalu bertindak dengan memikirkan
stakeholders, tapi untuk memaksimalkan kesehjateraan mereka sendiri dan
mengamankan posisi manajer tanpa mempertimbangkan dampaknya terhadap
stakeholders lain misalnya karyawan, investor, dan masyarakat. Masalah objektifitas
juga dapat dijelaskan dan diperinci melalui teori kontrak . Proses kontrak ini akan
menyebabkan timbulnya hubungan keagenan (agency relationship). Hubungan
keagenan muncul ketika salah satu pihak (principal) memeberikan tugas atau memberi
wewenang kepada pihak lain (agent) untuk melakukan tidakan yang diinginkan oleh
principal. Dengan adanya pelimpahan tersebut, principal mendelegasikan wewenang
pengambilan keputusan kepada agen. Karena keduanya merupakan utility maximiser,
maka tidak ada alasan yang dapat diyakini bahwa agen akan bertindak untuk
kepentingan pemberi kuasa. Masalah keagenan kemudian muncul karena adanya
perilaku opurtunis (opportunistic behavior) dari agen yaitu perilaku manajemen
(agen) untuk melakukan kebijakan atau keputisan untuk mensejahterakan dirinya
sendiri yang mana mungkin akan berlawanan dengan kepentingan principal.
Manajemen mempunyai kemampuan untuk memilih dan menerapkan teknik akuntansi
yang dapat memberikan informasi secara lengkap terhadap lappran keuangan sebagai
ukuran kualitas organisasi. Teknik akuntansi yang digunakan oleh pihak manajemen
harus memiliki derajat objektifitas yang dapat diterima semua pihak yang menjadi
stakeholder.

2) Konsistensi

Konsistensi menitikberatkan kepada penerapan metode baruatau teknik akuntansi


yang sama untuk menghasilkan laporan keuangan organisasi selama beberapa periode
waktu secara berturut-turut. Tujuan dari ini adalah agar laporan keuangan dapat
diperbandingkan antara satu dengan lainnya dari kinerjanya selama tahun ke tahun.
Konsistensi penerapan metode ini merupakan hal yang sangat penting karena
organisasi memiliki orientasi jangka panjang (going concern), sedangkan laporan
keuangan hanya melaporkan kinerja organisasi selama satu periode. Organisasi perlu
konsisgen dalam menggunakan metode akuntandi agar tidak terjadi miskomunikasi
dengan pihak eksternal terhadap evaluasi kinerja organisasi.

3) Daya Banding
Laporan keuangan sector publik hendaknya dapat diperbandingkan antar periode
waktu dan dengan instansi yang sejenis. Daya banding berari laporan keuangan dapat
digunakan untuk membandingkan kinerja organisasi dengan organisasi lainnya yang
sejenis. Kendala daya banding terkait dengan objektifitas, karena semakin objekvitas
suatu laporan keuangan maka akan semakin tinggi daya bandingnya dengan dasar
yang sama akan dapat dihasilkan laporan yang berbeda. Selain itu, daya banding juga
terkait dengan konsistensi. Adanya beberapa alternative penggunaan metode
akuntansi juga dapat menyulitkan tercapainya daya banding.

4) Tepat Waktu

Agar dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi,
laporan kehangan harus disajikan secara tepat waktu untuk menghindari
keterlambatan pengambilan keputusan. Yang menjadi alasan keputusan tidak dapat
disajikan secara tepat waktu adalah terlalu lamanya dalam menyusun laporan
keuangan. Semakin cepat waktu penyajian laporan keuangan, maka akan semakin
baik untuk pengambilan keputusan. Namun, yang menjadi permaslahan adalah
apabila terlalu banyak informasi yang harusndiolah untuk dijadikan laporan keuangan,
maka semakin lama laporan keuangan akan disusun. Bisa saja pada akhirnya laporan
keuangan disajikan lebih awal, namun tidak tepat waktu sehingga tidak bisa dijadikan
sebagai dasar pengambilan keputusan.

5) Ekonomis Dalam Penyajian

Laporan penyajian informasi itu membutuhkan biaya. Semakin banyak informasi


yang ingin didapatkan dan dibutuhkan maka semakin banyak pula biaya yang harus
dikeluarkan oleh organisasi. Kendala ekonomis yang menjadi titik fokus dalam
penyusunan laporan keuangan adalah laporan tersebut harus mempunyai daya guna
lebih tinggi daripada biaya yang dihasilkan.

6) Materialitas

Suatu informasi dianggap material apabila dapat mempengaruhi pengambilan


keputusan, atau jika informasi tersebut dihilangkan akan menimbulkan output atau
keluaran berupa keputusan yang berbeda. Penentuan materialitas dari suatu informasi
memang bersifat pertimbangan subjektif pada umumnya, namun pertimbangan
tersebut tidak dapat dilakukan menurut selera pribadi atau individu tertentu.
Pertimbangan yang digunakan merupakan pertimbangan secara profesional yang
didasarkan pada teknik tertentu.

Dalam penyusunannya, anggaran yang ada harus dicatat secara transparan baik dalam
bentuk penerimaan maupun pengeluarannya sehingga anggaran tersebut dapat
dimanfaatkan dengan efisien dan efektif untuk mencapai mencapai tujuan organisasi
yaitu mensejahterakan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai